sabdaranting
11 posts
sama sepertimu, ranting juga bernyawa
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text

Dari tahun ke tahun, menurutku hari raya yang wajar ialah menghargai perasaan muram sejak Ibu berpulang.
Tak apa sering lelah tapi terima kasih "aku" berhasil untuk tidak menyerah. Mulai sekarang aku pastikan hidupku terus berjalan dengan tujuan, dan semoga bahagiaku kelak bisa menembus liang lahat Mama untuk dirasakan bersama.
Selamat lebaran!
0 notes
Text
Adakah sayang yang bisa tumbuh dari tidak saling mengasihi?
Adakah cinta yang bisa timbul dari tidak adanya komunikasi?
Bertahun-tahun lamanya.
Ramai tapi sepi.
0 notes
Text
Mama lagi baik-baik aja ga di sana? Atau sakit juga.. di sini semua anak-anak mama sakit ma.. maafkan kami kurang bisa jaga diri, tapi ini semua bukan karena Bapak yg salah merawat kami. Suatu saat tolong jangan marahi Bapak, ya?! Memang dasarnya sejak mama pergi kami hilang arah hidup. Bertahun-tahun hidup "yg penting bernapas" dan hanya melewati hari. Mau sembuh dan tenggelam dalam pelukan mama sekarang🥀 tolong maafkan anak-anakmu yg masih jatuh dan selalu jatuh ini ya. Kami sayang mama, selalu sayang.
1 note
·
View note
Text
Yang masih hidup bisa menunjukkan kasih sayang kepada yang sudah mati, lantas bagaimana yang mati memberi kasih sayangnya kepada yang bertahan hidup? Mungkin dengan mama jemput sekarang?!

0 notes
Text


Berawal dari perayaan 1/4 abad bernapas di dunia
"Semoga tahun ini, Anugrah Husnul H. binti B**** bertemu dengan jodohnya."
Begitulah untaian yang tak pernah terpikir akan secepat ini Tuhan terima
Selamat melangkah pajang, Anugrah!
Selamat menikmati proses dengan kemungkinan yang bisa maupun tidak terprediksi
Satu yang pasti, semoga perjalananmu selalu mudah untuk menuju sepasang sehidup semati
Terima kasih seluas Setu-Jatiasih (PP 1000×)
Telah memercayakan sepasang mata dan telinga ini untuk menjadi catatan harian;
dari hal sepele, lumayan penting, hingga urgensi
Biar langkahku, hujan, payung, dan mobil Windi menjadi saksi
Cinta Anugrah dan Sabda harus abadi. ☺️❤🔥
1 note
·
View note
Text
Setiap sudut kota yang pernah kulalui bersamamu, dengan sopan memutuskan diam. Sengaja tidak memutar kilas balik atas kenangan-kenangan yang sudah semestinya mati bersama perasaan legam.
1 note
·
View note
Text

Beberapa kali aku jatuh, ternyata ia sahabat. Dan ini puisi untuk ia, si sahabat tualang.
0 notes
Text

Di tempat kuberdiri ini. Ada duka dan kenangan; aku kembali dengan duka. Mengantar Eyang Putri ke tempat yang abadi. Sekaligus membuka lagi memori lama, di mana 13 tahun lalu dengan jerit tangisan mengatar jasad yang melahirkanku ke dalam tanah kelahirannya.
0 notes
Text
Wanita kuat di hidup saya mulai berguguran satu persatu. Kini seorang nenek (mbah uti) yg menjadi jembatan silaturahmi antara keluarga Bapak dan keluarga alm. Ibu pun telah pergi menghadap ilahi. Pahit, sedih, dan merasa bersalah. Cita-cita saya belum terwujud mbah; untuk singgah dalam waktu yang lama di rumahmu, menemani kesendirianmu, dan menghapus segala rasa rindumu kpd kami cucu-cucumu. Semoga semesta mengampuni cucu kurangajar ini karena hingga akhir hayat mbah uti, saya tidak bisa sedikit pun memberi rasa bahagia. Selamat tinggal, semoga mbah kakung, mamah, dan mbah uti bisa berkumpul di surga Allah. Aamiin. Selamat tinggal orang-orang yang sangat berjasa di hidup saya. Mulai sekarang saat sampai di Wonogiri saya harus siap dengan kekosongan, kesunyian, dan tanpa ada lagi ujaran mbah; "mbah potongin ayam ya mut, makan ayam bakar ya" yang sudah menjadi kebiasaan mbah. Alfatihah... Mbah Kinem binti fulan.
0 notes
Text
Saya begitu merindukan Ibu, yang saat ini tidur nyeyak di dalam tanah kelahirannya.
41017
3 notes
·
View notes
Text
Ketika titik dapat mengakhiri segalanya
Mengapa Tuan berikan koma?
4 notes
·
View notes