Tumgik
sadarutuh · 6 months
Text
Tentang Memaafkan
Pada akhirnya, memaafkan bukanlah tentang siapa orangnya, melainkan tentang menjaga hati agar tetap bersih seperti tempat tinggal yang tidak ingin disesaki banyak barang, tetapi hanya membuat kekacauan.
2 notes · View notes
sadarutuh · 7 months
Text
Suasana yang berbeda. Belajar untuk meriahkan, tidak menunggu untuk diriahkan.
Puasa tahun ini terasa istimewa. Bukan hanya karena ini adalah Ramadan pertamaku bersama pasangan, tapi juga karena peranku yang baru dalam kehidupan. Dulu, aku hanya tinggal menunggu untuk menikmati sahur dan berbuka puasa. Tapi sekarang, aku harus mempersiapkannya sendiri.
Pengalaman ini membuatku semakin bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Aku bersyukur atas peran baru ini, yang memberikanku kesempatan untuk belajar dan berkembang. Aku juga bersyukur atas pasangan yang selalu mendukungku dalam setiap langkah.
Ramadan tahun ini mengajariku arti sebuah peran dan tanggung jawab. Aku belajar untuk tidak lagi bergantung pada orang lain, tapi untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
Aku juga belajar bahwa kebahagiaan itu tidak datang dengan sendirinya. Kita harus berusaha untuk menciptakannya. Dan salah satu cara untuk menciptakan kebahagiaan adalah dengan berbagi.
Oleh karena itu, Ramadan tahun ini aku ingin berbagi kebahagiaan dengan pasangan dan orang-orang di sekitarku. Aku ingin mengisi bulan suci ini dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti memasak untuk buka puasa bersama, salat tarawih berjamaah, dan berbagi rezeki dengan fakir miskin.
Aku yakin bahwa dengan berbagi kebahagiaan, Ramadan tahun ini akan menjadi Ramadan yang paling berkesan dalam hidupku.
#Day1
3 notes · View notes
sadarutuh · 1 year
Text
Kamu mungkin pernah merasa futur, lelah, dan malas untuk melakukan ketaatan. Malas beribadah. Bahkan ketika adzan berkumandang, kamu masih bermalas-malasan untuk bangkit dan bergegas.
Ya. Kamu tidak sendirian.
Kita semua pernah berada di fase itu. Fase-fase ketika semangat ibadah kita mulai kendor. Atau ketika iman kita mulai melemah. Bukan cuma kita yang merasa demikian. Para Sahabat di zaman Rasulullah juga. Beliau berkata, “jika bersama Rasulullah, imanku benar-benar berada di kualitas yang terbaik. Namun jika kembali ke rumah, bertemu istri dan anak-anak, kembali berdagang, imanku melemah tidak sama seperti ketika bersama Rasulullah.” Begitulah kira-kira curhatan seorang sahabat. Bahkan menganggap dirinya sebagai orang yang munafik.
Namun Rasulullah menjawab, bahwa begitulah hati manusia. Mudah berbolak balik. Karena fitrahnya, iman memang naik turun. Ia bisa naik dengan ketaatan. Dan bisa turun sebab kemaksiatan. Jika ingin iman kita selalu stabil, paksakanlah untuk melakukan ketaatan demi ketaatan.
Satu hal yang ingin aku ingatkan. Bahwa bagaimana pun kondisi imanmu saat ini, jangan pernah berhenti melisankan istighfar. Jangan pernah berhenti memohon ampunan. Sebab untuk itulah kita diciptakan. Allah tahu manusia tempatnya salah dan khilaf. Untuk itu Allah berikan solusinya dengan beristighfar dan bertaubat. 🤎
211 notes · View notes
sadarutuh · 1 year
Text
Gagal dan berhasil, keduanya patut disyukuri. Jika kegagalan bisa menjadi pelajaran dan berbenah untuk selanjutnya. Berhasil, lalu memperbarui langkah agar bisa mendapatkan yang terbaik. Sama-sama baik, namun dikembalikan lagi pada diri? Gagal lalu menyerah, atau berhasil namun cukup dengan apa yang didapat.
1 note · View note
sadarutuh · 1 year
Text
Terkadang ada tawaran kebaikan yang sedikit walaupun baik. Tapi karena mengetahui dibalik kebaikan itu ada kesulitan yang banyak setelahnya. Memilih untuk menolaknya, karena mengetahui kebaikan yang diberikan bersifat jangka pendek, namun kesulitannya yang akan diterima nantinya jangka panjang. Think before deciding.
1 note · View note
sadarutuh · 1 year
Text
Bersabarlah. Doa-doamu sudah terlist semua tinggal waktu yang tepat, satu persatu akan dikabulkan.
1 note · View note
sadarutuh · 1 year
Text
Tumblr media
Hajat Manusia
Di setiap sudut ruangan terdapat orang-orang yang sedang menengadah tangannya untuk meminta. Meminta kepada Sang Khalik atas hajat-hajat yang ingin dikabulkannya. Entah dimudahkan urusannya ataupun hanya sekadar ingin tenang dalam waktu yang pelik karena urusan yang sedang dijalaninya.
Hajat-hajat yang berbeda di dalam satu ruangan. Bukan berarti tak ada keinginan yang ingin dikabulkan. Sebab hajat tersebut dikabulkan berangsur-angsur hingga waktu yang tepat. Ada yang saat itu juga, lusa, seminggu lagi, sebulan lagi, bahkan bisa bertahun-tahun baru dikabulkan.
Bukan berarti ketika seorang menengadah tangannya untuk dikabulkan hajatnya itu tidak dikabulkan karena tidak mendapatkan saat itu juga. Karena Allah tahu, kapan waktu untuk terkabulnya doa dan hajat orang tersebut.
Mudah saja untuk Allah mengabulkan doa orang-orang yang ingin dikabulkan doanya. Dia hanya tinggal mengatakan 'kun' maka terwujudlah doa dan hajatnya. Tetapi Dia lebih tahu kalau terwujudnya pada saat itu juga, tidak sanggup menerima dan menghadapinya. Karena itulah Allah tahan dulu doanya, untuk dikabulkan disaat waktu yang tepat nantinya.
Kita sebagai yang berdoa akan hajat-hajat yang ingin dikabulkan, bersabar atas doa yang belum terkabul dan bersyukur atas nikmat yang sedang kita dapatkan pada saat ini.
Boleh jadi apa yang kita rasakan saat ini. Ada doa yang terkabul dan pernah kita panjatkan pada waktu yang cukup lama, hingga kita lupa pernah memanjatkan doa tersebut. Namun ingatlah, Allah tidak pernah lupa.
Karena itulah teruslah berdoa akan hajat-hajat yang ingin dikabulkan. Bersabar atas doa yang belum terkabul, dan bersyukur atas nikmat yang sedang didapatkan.
2 notes · View notes
sadarutuh · 1 year
Text
Lupa Melibatkan-Nya
Beberapa jam yang lalu aku mendapati sesuatu yang tidak langsung membuatku tertegur akan hal yang dilakukan orang lain. Bagaimana diri yang tidak sering dan terbilang jarang ketika menemukan hal-hal yang tidak sesuai ataupun sesuai melibatkan asma-Nya. 
Teguran yang sangat membuatku berpikir untuk menjalani kehidupan ini jika tidak membawa-Nya setiap pilihan ataupun keputusan. Yang memang semua itu yang nantinya akan diberikan hasil oleh-Nya karena yang aku miliki hanya usaha, sedangkan hasil hanya milik Allah semata.
Teguran dengan mendengarkan orang yang terbilang berbeda dengan agamaku namun mudah sekali lisannya dalam mengucap. Aku mengetahui kalau yang dia ucapkan hanya sekedar di lisannya saja, tidak sampai ke hatinya. Tetapi kalau mereka yang tidak beriman saja mudah dalam mengucapkan, kenapa kita sebagai yang memiliki ucapan-ucapan itu malu dan enggan untuk mengucapnya. 
Lisannya yang spontan mengatakan salam ketika membuka sebuah obrolan di telepon, ataupun mengucapkan InsyaAllah untuk sebuah janji yang kalau kita artikan sebuah hal yang nantinya akan Allah takdirkan nantinya. Karena segala apa yang terjadi nanti itu semuanya adalah atas izin Allah karena itulah mengucap “Atas Izin Allah” atau biasa kita ucap InsyaAllah.
Tetapi bukan hal itu yang aku mau sharing dalam tulisan ini. Melainkan mudahnya lisan itu dalam mengucap. Kalau mereka mudah melakukannya dan tak malu padahal itu kata-kata bukan milik mereka, namun lancar saja mengucapkannya. Kenapa kita tidak mudah dalam mengatakannya padahal seharusnya kita lebih mudah dalam mengatakannya, bahkan jika sampai meyakini dengan hati akan menjadi perangkat untuk kita bisa dekat kepada Allah Sang Maha Pencipta kita. 
Karena ketika kata itu kita ucapkan, menjadi sebuah tasbih yang diartikan kalau hal itu adalah mengingat Allah. Ketika kita mengingat Allah dengan keyakinan. Sejatinya Allah juga sedang mengingat kita. Karena janji Allah dalam firman-Nya “Jika kamu mengingatku, Aku akan mengingatmu.”
Dengan hal itu menjadi keyakinan kita untuk selalu mengingat-Nya setiap saat agar ketika kita mengingat-Nya dan ada doa yang ingin kita kabulkan, boleh jadi asbab terkabulnya doa tersebut dengan mudah. InsyaAllah.
1 note · View note
sadarutuh · 2 years
Text
Kebahagiaan Hati
Melihat pemandangan seorang pemulung yang memberikan nasi pada tukang sol sepatu seperjalan menuju kantor. Ada sesuatu yang membuatku berdecak kagum pada pemulung itu. Bukan kagum ketika dirinya memberikan nasi pada tukang sol sepatu karena kerendahan hatinya. Namun, melihat lebih pada kedalaman hatinya sesuatu yang secara fisik sebenarnya juga dirinya membutuhkannya juga. Terlebih di sana juga terlihat bersama anaknya. Boleh jadi kalaupun dirinya tidak memakannya, bisa untuk anaknya, namun dengan kerelaannya ia berikan ke orang lain.
Ketika kekurangan bukan berarti kurang, melainkan ada hati yang menentukannya untuk merasa kurang atau cukup. Tuhan pun mengatakan dalam Firman-Nya dalam Surah An-Najm ayat 48, bahwasannya "Dialah yang memberikan Kekayaan dan Kecukupan". Bukan kaya dan miskin, melainkan kaya dan cukup. Tidak ada yang paling aku sematkan dalam pikiranku saat melihat pemulung itu kalau dirinya memiliki hati yang besar yang memang kebahagiaan itu untuk hatinya bukan dirinya.Karena mengetahui kalau hatinya itu sudah cukup, makanya ia berikan nasi itu pada orang lain. Senyuman yang ia perlihatkan ketika memberikannya kesannya natural tidak dibuat-buat, melainkan dari hatinya terpancar lewat senyumnya kalau dirinya bahagia ketika membagikannnya pada orang lain, walau yang melihatnya mungkin tersebit bahwa dirinya juga butuh kenapa malah diberi orang lain. Dan tidak ada yang mengetahui kedalaman hatinya, melainkan bisa tergambar dalam senyumannya.
2 notes · View notes
sadarutuh · 2 years
Text
Tumblr media
Memilih bertemu
Aktivitas yang dilakukan seharian membawaku pada hal-hal yang abstrak. Sesuatu yang aku benar direncanakan atau karena tidak enak menolak undangan dari satu ajakan dengan ajakan lainnya.
Hal itu bukan untuk menjadikanku untuk menyalahkan Tuhan karena takdir yang Dia berikan atas pilihanku. Dari takdir menuju takdir yang lain, ada pengingat-pengingat yang membawa kita menyadari. Sadar kalau di manapun kita berada pengingat-Nya pasti selalu ada. Entah dari "Udah Adzan, di sini ada mushola gak yah?" atau tiba-tiba handphone dari salah satu pengunjung berdering.
Memilih untuk tetap di tempat dan mengabaikan pengingat dari-Nya atau langsung bergegas mencari untuk menghadap pada-Nya. Dua pilihan yang sulit dan gak mudah untuk bisa dipilih, terlebih melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk bisa bergegas. Tidak ada yang tidak mungkin jika memang hal itu menjadi yang paling prioritas. Karena mengetahui jika mengabaikannya membuatnya menjauh, atau bergegas karena tahu hal itu menjadi mendekat.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Tidak ada yang langsung baik saat di awal
Kesalahan dalam menentukan sebuah langkah adalah langsung mendapatkan hasil yang sempurna. Hasil target yang harus sesuai dengan yang dibuat. Padahal untuk bisa mencapainya tergantung kondisi daripada setiap orang. Ada yang mudah banget sampai targetnya. Ada juga yang effort banget untuk bisa mencapai targetnya. Sebab itulah yang terpenting daripada langkah di awal adalah membuat kemajuan dalam diri yang tadinya diam, setelahnya bergerak. Karena di awal tidak ada yang langsung baik, pasti gak langsung sempurna, pasti gagal tidak memenuhi target. Sebab itulah pentingnya untuk siap menerima kegagalan. Karena kegagalan itu juga menjadi bagian daripada usaha untuk sukses sampai yang ingin kita tuju.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Mengevaluasi Langkah
Ketika langkah yang sudah kita jalani sudah lama untuk dijalankan. Seringkali banyak langkah-langkah yang tidak esensial. Yang membuatnya menjadi rumit dan tidak mudah untuk bisa dilakukan oleh orang lain. Sebab itulaj penting mengevaluasi langkah agar bisa mudah untuk dilakukan. Membuatnya kembali dari titik nol yang memang ada langkah yang sebenarnya tidak diperlukan yang sebenarnya step tersebut sudah dilakukan di sebelumnya. Mengurangi step yang tadinya 10 menjadi 3. Step yang hanya penting untuk bisa mudah dilakukan yang mengurangi waktu untuk melakukannya.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Memudahkan Langkah Pertama
Setiap perjalanan yang ingin kita tuju. Seringnya kita memikirkan untuk bagaimana caranya agar bisa memulai langkahnya. Karena untuk mendapatkan 10.000 langkah di mulai dari langkah pertama. Kesulitan dalam mulai melangkah, mengakibatkan setiap kita untuk menunda terus untuk memulai langkah pertama. Kesannya mungkin mudah aja, tinggal melangkah. Padahal mulai melangkah itu gak semudah itu, karena itulah untuk bisa memulai langkah pertama agar bisa dilakukan mencobanya dengan hal yang tidak terlalu penting dan mudah banget untuk kita lakukan. Kita kesulitan untuk langkah pertama, karena langkah pertama yang ingin kita buat itu langsung yang sulit. Jadi ketika melihatnya sulit, untuk memulai langkah pertama malah mencari-cari alasan untuk menunda sampai waktu yang tidak diketahui sampai kapan.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Membuat sesuatu lebih jelas
Ketika kita melakukan sesuatu yang memang ingin kita raih. Seringnya kita langsung melakukan aktivitas untuk bisa mencapai hal tersebut dengan semangat dalam menyelesaikannya. Padahal untuk bisa menyelesaikannya perlu namanya mengatur set sampai kapan kita bisa tercapainya. Terlebih untuk hal-hal esensial, yang membutuhkan waktu untuk bisa tercapainya. Memulai dengannya mengatur capaian-capaian kecil yang menjadi pondasi untuk bisa tercapainya tujuan yang besar tersebut.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Melihat lebih jauh
Sesuatu hal yang disulitkan pada saat ini adalah menyadarkan diri untuk bisa sadar penuh hadir utuh. Yang di mana kita sebagai pengguna tubuh kita, waktu yang dimemiliki hanya hari ini. Masa lalu yang sudah berlalu dan hanya bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk tidak terjadi kesalahan dan melakukannya kembali pada saat ini. Masa depan yang harusnya menjadikan pemacu untuk selalu berusaha dan berharap agar bisa mencapai apa yang ingin dituju.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Mengistirahatkan Usaha
Mengira, untuk bisa mencapai apa yang ingin dituju adalah menggunakan 24 Jam dalam sehari. Terus melakukan aktivitas tanpa adanya jeda atau istirahat sampai ke tujuan yang ingin dituju. Padahal kita memiliki limit yang terbatas. Yang membuat kita tidak bisa terus berusaha. Adakalanya untuk jeda sejenak untuk mengistirahatkan agar bisa kembali berusaha kembali.
0 notes
sadarutuh · 2 years
Text
Tidak semua harus dalam dikendalikan
Memaksakan sesuatu yamg jelas-jelas tidak bisa dikendalikan adalah perbuatan yang sia-sia. Sehebat apapun kita ingin merubahnya, jika sudah bukan kendali kita akan sulit untuk bisa dirubahnya. Sebab itulah hal-hal yang diluar kendali perlu dilepaskan dan diikat erat pada yang bisa dikendalikan. Menjadi salah satu pembebasan diri untuk kita fokus pada yang bisa kita lakukan.
0 notes