Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Asbabun Nuzul Surat An Naas - Al Kaafiruun
• Al Falaq dan An Nas Ibn Abbas berkata: “suatu hari Rasulullah SAW sakit cukup parah, setelah diselidiki oleh kedua Malaikat yang menjenguk beliau. Ternyata beliau terkena sihir Labid bin ‘Asham seorang Yahudi. Sihirnya berupa gulungan ijuk yang terdiri dari 11 buhul pada seutas tali. Karena itu, Allah memerintahkan beliau agar membaca dua surat ini, yang terdiri dari 11 ayat. Setiap satu ayat dibaca, maka lepaslah satu buhul tali pada gulungan ijuk itu. Selesai membaca dua surat tersebut, badan beliau pun menjadi sehat kembali.” (HR. Ibnu Nu’aim).
• Al Ikhlas Ubay bin Ka’ab meriwayatkan bahwa keempat ayat ini diturunkan berkenaan dengan Kaum Musyrikiin yang suatu hari berkata kepada Rasulullah SAW; ‘hai Muhammad! Jelaskan kepada kami tentang silsilah Tuhanmu.’ (HR. Tirmizi, Hakim, dan Ibnu Huzaimah). » surat ini berkenaan dengan keAHADan Allah.
• Al Lahab 1 – 3: Ibn Abbas meriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Lahab yang marah ketika Rasulullah SAW berdakwah kepada kaum beliau di atas bukit Shafa, dan Abu Lahab berkata; ‘celakalah kau Muhammad. Apa kau mengumpulkan kami hanya untuk ini?’ (HR. Bukhori dan Muslim). 4 – 5: Yazid bin Sa’id meriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan istri Abu Lahab, yaitu Ummu Jamil, yang setiap hari selalu menebar duri di tempat yang akan dilalui Rasulullah SAW. (HR. Ibnu Jarir). • An Nashr Zuhri meriwayatkan bahwa saat Rasulullah SAW menaklukkan Mekkah, beliau mengutus Khalid bin Walid untuk menyerang pasukan Quraisy yang ada di luar Mekkah. Allah membuat pasukan kafirin itu terpukul mundur, lalu Rasul memerintahkan Kaum Muslimin untuk melucuti persenjataan mereka. Sehingga, banyak dari mereka yang masuk Islam. Oleh karena itu, turunlah tiga ayat ini. (HR. Abdurrazzaq). Surat ini tentang kemenangan Islam.
• Al Kaafirun Ibn Abbas mengatakan: “suatu hari ketika Kaum Kafir Quraisy membujuk rasulullah SAW agar mau menerima tawaran harta sehingga beliau akan menjadi orang terkaya di Mekkah, mereka juga akan menikahkan beliau dengan wanita manapun yang disukainya. Mereka berkata; ‘Muhammad, semua ini akan menjadi milikmu dengan syarat kau berhenti menghina Tuhan-tuhan kami. Jika kau tidak mau menerima tawaran kami ini, sebaiknya kau sembah Tuhan kami selama satu tahun. (HR. Thabrani dan Ibnu Abi Hatim).
4 notes
·
View notes
Quote
Cinta dari mereka yang sudah mati tak lagi bisa hadir, sebab mereka tak akan kembali. Namun cinta dari mereka yang hidup terasa lebih segar ketimbang bunga yang baru saja mekar, baik dilihat dengan mata batin maupun mata lahir. Oleh karena itu, pilihlah cinta Yang Hidup Abadi dan tak pernah berakhir, Ia akan mmberikan kita anggur gairah kehidupan.
Jalaluddin Rumi
6 notes
·
View notes
Quote
Martabatmu bukan ditentukan oleh banyaknya sertifikat & bintang jasa di pundak dan dadamu. Tetapi ditentukan oleh seberapa kuat namamu ada di hati orang-orang sekitarmu. Pujian sejati bukanlah dalam bentuk gemuruh tepuk tangan tiada henti, tetapi justru ada di dalam hati, ia keluar dalam bentuk doa disaat sepi.
Houtman Zainal Arifin
5 notes
·
View notes
Quote
Karena hidup hakikatnya memang sendiri. Beramal sendiri, tanggung jawab sendiri. Semua orang datang hanya untuk melengkapi hiasan. Bukan jadi tempat kita bersandar. Semangat pagi! :)
Sahabat Shalawat
3 notes
·
View notes
Quote
Kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah, maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya, pengejewantahan ibadah hati yang paling hakiki: Selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
Ust. Anis Matta
3 notes
·
View notes
Quote
Duplikasi cinta terpancar dalam anggota tubuh sebagai cermin hati yang bening. Kekerasan pada manusia dan alam, adalah pancaran jiwa dan rohani yang luruh dan keruh.
Sahabat Shalawat
1 note
·
View note
Quote
Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.
RasuluLlah SAW
4 notes
·
View notes
Quote
Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.
RasuluLlah SAW
2 notes
·
View notes
Text
Dalam Ceramah, Syeikh Fathi Berkisah..
Rasulullah SAW sangat memikirkan nasib ummatnya, dan beliau banyak meminta kepada Allah perkara-perkara baik untuk umatnya. Misalnya kisah tentang beliau memohon kepada Allah agar umatnya tidak ada yang diberi hujan batu seperti umatnya Nabi Luth dan hal-hal lain yang berkenaan dengan keselamatan umat Rasulullah SAW. Sampai dalam satu riwayat Allah berkata kepada Rasulullah SAW "wahai Muhammad, jika kamu mau, Aku jadikan semua perkara umatmu ditanganmu (kehendakmu)" yakni kamu mengambil dari umatmu orang-orang yang kamu kehendaki untuk masuk ke surga dan berbuat terhadap mereka yang kamu kehendaki. Dan Rasulullah SAW menjawab "tidak wahai Allah Tuhanku, Engkau lebih penyayang kepada umatku lebih dari aku". Subhanallah betapa sayangnya beliau kepada ummatnya, Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad. Semoga kita pun bisa mencintai beliau walaupun tak kan bisa sebesar cintanya pada kita. Nawwir quluubana yaa Allah kaqalbi Rasulika yaa Allah. Aaamiiin
6 notes
·
View notes
Quote
Hati-hati sebuah pesan yang paling mendalam dari hati untuk hati. Hati-hati seolah mengartikan jaga hatimu, lihat hatimu....tanya hatimu.
Sahabat Shalawat
4 notes
·
View notes
Text
Sekilas Cerita dari Ustadz Abdullah Zaidi
"anta tau tidak kalau ada satu suku yang sangat disegani oleh masyaikh saudi, namun berasal dari luar as su'udiyyah?" "suku apa itu ustadz?" "pernah dengar mauritaniyyah?" "belum ustadz, kenapa mereka disegani ustadz?" "karena kebiasaan mereka dalam menuntut 'ilmu yang sangat luar biasa... jika ada seorang anak kecil disana berumur 7 tahun belum hafal qur'an itu akan sangat memalukan kedua orangtuanya... bahkan 7 dari 13 doktor di mediu berasal dari mauritaniyyah." "Masya Allah, bagaimana sistem pengajaran mereka? "pertanyaan anta jamil... memang kita bukan hanya harus takjub, tapi kita harus meniru sistem yang mereka gunakan. jadi begini akhi... mereka itu mendapatkan pendidikan al qur'an bukan hanya sejak kecil, tapi sejak BAYI... ketika ada seorang ibu hamil, dia tidak akan menghabiskan waktu hanya tidur di kasur. ibu tersebut akan menyibukkan diri untuk muroja'ah hafalannya... hingga ibu itu terasa letih karenanya... setelah bayi itu lahir, keluarga yang akan muroja'ah... misalkan seorang anak akan muroja'ah kepada bapak atau ibunya, maka DIWAJIBKAN untuk dia muroja'ah di depan adiknya yang masih bayi pula... jadi ketika ibunya sedang menggendong bayi tersebut, kakaknya muroja'ah kepada ibunya... kalaupun suara tangis bayi mengganggu kakaknya ya itulah tantangan untuk anak tersebut..." "Masya Allah, lalu sistem ketika menginjak remaja gimana ustadz?" "ahsanta, ketika mereka berusia 7 tahun ke atas, mereka akan pergi kepada masyaikh untuk belajar agama. mereka tidak belajar di dalam kelas... jadi para masyaikh setempat membuat tenda di tengah gurun, dan di dalam tenda itulah proses belajar mengajar dilakukan... mungkin dalam fikiran kita menyakitkan karena panasnya. namun itu nikmat untuk mereka karena rasa ingin tau yang tinggi pada diri mereka menjadikan SEDIKIT 'ILMU adalah NIKMAT DAN RIZQI YANG MELIMPAH UNTUK MEREKA, BUKAN HARTA...!!!" "Masya Allah Masya Allah Yaa Ustadz..." "Na'am, ketika syaikh tersebut berkata, "istami'..." maka semuanya menatap syaikh tersebut dan menyimak dengan seksama. tidak ada yang berani menulis bahkan bermain pulpen, karena akan dimarahi... setelah syaikhnya menerangkan panjang lebar barulah mereka menulis... mereka menulispun juga bukan di selembar kertas. mereka menulis di batu, daun, kulit pohon atau sejenisnya yang mereka bawa dari rumah, kenapa tidak pakai kertas? karena memang itu dilarang, dan mereka hanya membawa selembar... setelah mereka menulis maka tulisan mereka yang berasal dari ingatan mereka itu ditunjukkan ke syaikh, kalau ada kesalahan maka akan dikembalikan untuk dibetulkan hingga semua santrinya menuliskan semua yang diucapkan syaikh... itu menunjukkan SYAIKH TERSEBUT HAFAL APA YANG DIUCAPKAN. Masya Allah... Ketika semua santrinya telah menuliskan dengan benar maka syaikh memerintahkan untuk dihapus..." "Dihapus ustadz? lalu mereka tidak punya catatan pelajaran hari itu dong?" "Laa yaa akhi, ketika semuanya sudah benar itu menunjukkan pelajaran yang disampaikan oleh syaikh sudah HAFAL DI LUAR KEPALA. Jadi catatan mereka ya ingatan mereka itu... Setelah semuanya benar dan telah dihapus, maka syaikh melanjutkan pelajarannya... begitu seterusnya sampai pelajaran di hari itu habis. Setelah mereka pulang ke rumah, barulah apa yang mereka INGAT mereka tulis ulang dalam buku-buku mereka... Di usia 17 tahun, mereka sudah bisa mengeluarkan fatwa, yang berarti mereka sudah menjadi MUFTI..." "Masya Allah, merinding ana ustadz..." "Jamil... Dulu ketika ana di lipia ada cerita menarik, dosen ana ketika ingin mencari atau mengingat-ingat sebuah hadits maka beliau bertanya kepada temannya yang masih berstatus mahasiswa S2, karena apa? Karena ikhwan ini sudah hafal kutubus sittah, bulughul marom, shohihain, dan sekarang sedang menghafal musnad imam ahmad dan sudah hafal 2/3 nya... anta tau kan kitab-kitab tersebut tebalnya seperti apa? itu hanya masih tebalnya, belum isi dari kitab tersebut... BERAPA BANYAK HADITS YANG TERDAPAT DI KITAB ITU? Masya Allah. Dan yang akan lebih mengherankan anta adalah, MEREKA BUKAN HANYA HAFAL MATAN HADITSNYA... NAMUN SAMPAI KE RIJALUL HADITS, PERAWI INI LAHIR TAHUN SEKIAN, MENINGGAL TAHUN SEKIAN, MENGAMBIL HADITS DARI SIAPA SAJA, DINYATAKAN TSIQAH ATAU TIDAK OLEH 'ULAMA, HINGGA DIA BISA MENENTUKAN SENDIRI SANAD HADITS TERSEBUT SHAHIH ATAU TIDAK TANPA MENCATUT PERKATAAN SEORANG MUHADDITS SEPERTI SYAIKH ALBANI KALAU HADITS TERSEBUT SHAHIH..." "Masya Allah, merasa tidak punya apa-apa ustadz ketika menyadari di belahan bumi lain ada yang mempelajari agama hingga seperti itu..." "Na'am, ana pun demikian... kalau anta ingat, ustadz erwandi tarmidzi pernah bilang seperti ini. "Janganlah kalian bangga ketika sudah hafal al qur'an, karena memang itu belum ada apa-apanya di kalangan penuntut 'ilmu, dan janganlah kalian bangga ketika sudah hafal hadits arbain, karena itu sudah sangat lazim di kalangan penuntut 'ilmu, janganlah kalian menjadi sombong dengan sedikitnya 'ilmu yang kalian miliki... karena bukannya 'ilmu itu akan bertambah malah bisa jadi akan berkurang. hafal qur'an hanyalah pintu untuk antum memasuki dunia para 'ulama, hadits arbain hanyalah dasar pijakan pertama antum memasuki dunia para 'ulama, namun kalian belum pantas disebut 'ulama..." "Masya Allah, banyak faidah dari obrolan ini ustadz..." "Jamil, makna dari zuhud itu apa? Al Faqir Wal Masakin kah? atau seperti apa menurut anta?" "Yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang ditanya ustadz..." "Ahsanta, Barakallahu fiik, zuhud adalah ketika kita mampu meninggalkan apa-apa saja yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita, al mislu: nonton YKS bermanfaat tidak untuk kehidupan akhirat kita?" "Tidak ustadz." "Jamil, maka tinggalkanlah hal yang serupa dengan itu dalam urusan duniawi kita kalau tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita... itulah zuhud." "ahsanta, lalu kenapa 'ulama dari mauritaniyyah tidak terkenal ustadz?" "karena kebiasaan mereka... mereka lebih disibukkan untuk belajar dan mengajar. Tidak ada yang namanya safari dakwah atau khuruj ke suatu tempat dan yang semisalnya... kalau kita butuh beliau, ya kita yang mengunjungi beliau... sebenarnya banyak 'ulama dari mauritaniyyah, coba saja cari 'ulama yang berakhiran 'as sinqithi'. Mereka adalah hasil didikan adat menuntut 'ilmu ala mauritaniyyah..." "syukran atas tadzkirahnya ustadz." "'afwan, sebenarnya ana juga sedang muhasabah diri, kalau diri kita belum dididik dengan sistem seperti itu, berarti tugas kita untuk mendidik anak cucu kita dengan sistem yang mereka miliki..."
24 notes
·
View notes
Quote
Jangan hadapi masalah dengan keluh kesah karena itu akan memambah beban | hadapi masalah dengan senyuman dan jiwa lapang, maka itu akan menjelma menjadi anak tangga tuk mencapai kesuksesan | libatkan Allah dalam segala pasti jiwa akan merasa tenang
Sahabat Shalawat
1 note
·
View note
Quote
Filosofi Memanah : Salah satu mata kita harus tertutup, begitu juga ketika kita ingin Akhirat maka harus ada yang dikorbankan.
SahabatShalawat
5 notes
·
View notes
Quote
Hendaknya kita memiliki sahabat-sahabat yang mengingatkan kita di jalan Allah.
SahabatShalawat
3 notes
·
View notes