sakurajingga
sakurajingga
Tulisan Receh
160 posts
Tumpah ruah segala rasa
Don't wanna be here? Send us removal request.
sakurajingga · 5 months ago
Text
Sekitar jam 2an dini hari... Si bungsu kebangun minta dibikinin susu. Suami yang memang mudah terbangun langsung aja beliau menuju dapur disusul langkah si bungsu. Sudah menjadi kebiasaan memang, suami yang dengan sabar sering kali yang membuatkan susu anak-anak ketika bangun malam. Karena memang sudah tau, istrinya yang memang kalo tidur tipe keboo. Dan tiap aku protes, kenapa nggak bangunin. Jawabnya karena aku terlihat lelap. Kasian kalo dibangunin.
Aku yang merasa nggak enak, ikut terbangun menyusul ke dapur. Meski dengan mata 3 watt. Antara sadar dan tidak sadar. Aku duduk di depan pintu sambil mengamati gerakan suami yang dengan sabarnya membuatkan susu dan mengajak si bungsu buang air kecil. Pemandangan yang kalau aku bisa terbangun, mungkin hampir tiap malam seperti ini.
Deg deg...
Jantungku rasanya berbeda. Seperti rasa ketika pertama jatuh cinta. Yahh, sepertinya memang aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya sama suamiku.
Padahal... Aku sering kali protes sama suami karena jarang sekaliii mengucapkan kata romatis, i love you, atau setidaknya ingat hari ulang tahunku pun, beliau tidak ingat sama sekali. Apalagi tanggal anniv. Tapi ternyata, setelah 6 tahun lebih pernikahanku dengan beliau, aku baru menyadari, andai aku mau membuka hati dan mata lebih lebar, bahasa cinta beliau bukan dengan ucapan manis atau surprise di hari ulang tahunku.
Tapi lebih pada perhatian-perhatian kecil yang beliau berikan padaku. Entah membenarkan posisi bantal yang kurang nyaman saat menyusui, ikut sabar ngurusin anak-anak, nyuapin, mandiin anak-anak, yang nggak pernah absen ngeluarin motor tiap pagi agar aku nggak buru-buru berangkat kerja, nganter kemana-mana tanpa protes, beliin ini itu, dan masih banyak lagi perhatian beliau ke aku sebenarnya.
MasyaAllah, Alhamdulillah...
Terkadang memang perempuan seperti ini. Yang lebih sering mengingat dan memikirkan kurangnya pasangan, padahal dibalik itu, ada berjuta kebaikan yang diberikan.
Kamu yang membuatku merasa jatuh cinta, untuk kesekian kalinya... Maaf yaa... Belum bisa jadi istri yang baik.
Mari tumbuh bersama, bahagia bersama, menjadi orang tua terbaik buat anak-anak, menua bersama, dan happy ending bersama hingga JannahNya...
Love you, ayahnya anak-anak 🥰
#falling in love #suamiistri #pernikahan #sakinahmawadahwarahmah
0 notes
sakurajingga · 8 months ago
Text
Aku cuma ingin dinner, kenapa kamu menolakku sampai begitu terdengar menyakitkan?
Sementara kamu sering pulang malam... Lebih suka menikmati malam dengan teman2mu...
Coba ingat mas, kapan terakhir kali kita dinner berdua? Bahkan sudah berbulan2 lalu saat kamu memesan iga bakar. Sudah lebih 3 bulan lalu.
Dan aku hanya mengajakmu di anniv kita... Jawabanmu begitu menyakitkan...
Lebih sakit lagi, besok malamnya kamu plg malam lg. Tanpa kabar. Bersama teman2mu itu...
Sepertinya memang aku harus berhenti mengharapkanmu lebih mas.
Aku harus sadar diri.
0 notes
sakurajingga · 11 months ago
Text
Allah....
Mampukan aku...
0 notes
sakurajingga · 1 year ago
Text
Sampai di titik ini. Aku merasa lelah. Mungkin butuh jeda sesaat dengan ngeblank, ga usah mikirin apa2, ga usah ngerasain apa2. Kalo bisa.
Katanya, jangan terlalu berekspektasi tinggi padanya. Dan padahal, aku pun tidak demikian. Aku hanya manusia yang banyak dosa. Yang pengin bareng2 belajar biar lebih baik. Berjalan beriringan dan saling memotivasi. Tapi agaknya, 'pengin belajar bareng' itu termasuk ekspektasi tinggi menurut dia.
What should i do?
Tertakdir hidup di lingkungan yang kurang dalam 'agama', jauh dari sahabat2 shalih yang bisa memotivasi, membuat iman ini mudah sekali meredup nya daripada bersinar.
Belum lagi PR mendidik anak2 di tengah peran sebagai wanita karier. MasyaAllah, melihat perkembangan anak2 lain (dengan orang tua yang keren), mereka tumbuh begitu membanggakan. Aku merasa seakan mendzolimi anak2ku sendiri.
Pulang kerja capek. Waktu buat mendidik anak cuma dikit. Belum lagi, ketidak nyambungan kita dalam komunikasi yang seringnya berujung debat. Atau aku diam dalam tekanan, daripada debat tak berujung.
Aku harus bagaimana mas?
Aku hanya sosok istrimu yang masih banyak kurangnya memang, yang nyebelin menurutmu, yang mimpinya terlalu tinggi menurutmu.
Aku juga butuh digandeng dan dibimbing...
Aku makin kesini makin gersang, Mas.
Dan aku nggak bisa gini terus...
0 notes
sakurajingga · 1 year ago
Text
Kenapa rasanya sesakit ini...
0 notes
sakurajingga · 1 year ago
Text
Penting untuk mendidik anak kita dengan kecerdasan emosional yang baik. Karena kalau tidak, artinya Anda sudah membuat hidup seseorang di masa depan jadi menderita, yaitu orang yang kelak menjadi pasangannya.
—@taufikaulia
480 notes · View notes
sakurajingga · 1 year ago
Text
Orang lain mau membenci, nggak suka sama kamu. Ya, biarkan saja. Itu hubungan mereka sama hati mereka.
Yang terpenting kita tetap merespon positif. Menjaga hati kita agar tidak terkotori dengan prasangka-prasangka buruk.
Karena, kita nggak bisa memaksa dan mengontrol hati orang buat suka sama kita. Tapi, kita bisa mengontrol hati dan pikiran kita untuk selalu merasa dan berpikir positif.
Cuma dunia. Gak usah diambil pusing.
@sakurajingga
0 notes
sakurajingga · 1 year ago
Text
Tahun kelima. Dan dia masih belum mengingat hari ini.
0 notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Book Review : Muslimah Dalam Dekapan Sunnah
1. Keberadapan masjid apabila sesuai fungsinya akan membentuk peradaban. Masjid adalah mercusuar ilmu.
2. Rasulullah ketika hijrah ke madinah, beliau membangun masjid, mempersaudaran muhajirin dan ansar, membangun pasar.
3. Yang kita khawatirkan bukanlah ketika hati kita tidak bersyukur. Tapi, ketika hati kita tidak lagi sensitif untuk memahami dan mengetahui. Banyak suami yang kehilangan sensitifitasnya terhadap istri, begitupun sebaliknya. Suami dan istri kehilangan sensitifitas untuk melihat kebaikan dari pasangannya.
Imam Ibnu Qoyim berkata bahwa: “hati yang tidak sensitif terhadap karunia itu lebih parah daripada hilangnya kesyukuran. Karena hilangnya kesyukuran pasti dimulai dari hilangnya sensitifitas hati kita untuk mengerti setiap karunia dan anugrah yang diberikan oleh Allah.
4. Maka, kita perlu memohon kepada Allah anugrah hati yang sensitif akan tanda kekuasaan Allah dan meminta agar selalu dalam perlundungan Allaah tanpa ditinggalkan Allah meskipun hanya sekejap mata.
5. Kita hidup di zaman fitnah, yang berat adalah menyelamatkan pola pikiran kita agar pikiran kita sesuai kitabullah dan sunnah. Dewasa ini, sering kita melihat banyak manusia itu dzohirnya muslim, tapi pola pikirnya bukan seorang muslim. Itulah penyebab manusia bisa dijadikan objek di zaman fitnah ini (brainwash). Seolah olah islam itu Cuma sholat, puasa, haji, dan umroh.
6. Di zaman fitnah, wanita dijadikan komponen utama untuk dilepaskan dan dibuat jauh dari agama. Karena ketika banyak wanita yang rusak, maka akan mudah untuk merusak suatu peradaban.
7. Disebutkan oleh Syeikh Adhil Hasan, setidaknya ada 6 pola untuk menyerang kaum muslimah untuk merusak islam, antara lain:
Menghilangkan kepekaan — muslimah dibuat memandang biasa suatu kerusakan dan kedzoliman. contoh: memandang biasa zina, menganggap biasa ikhtilat, riba, L987, khamar, dsb. Dampaknya tentu ke peradaban karena mau tidak mau pasti ketika seorang menjadi ibu, maka dia akan mengajari anaknya kelak. Kalo pola pikirnya sudah rusak dan tidak sesuai dengan syariat, pasti akan muncul keburukan yang dahsyat dampaknya.
Memanipulasi agama dan menyamarkan —seolah kebebasan dalam mendapatkan legitimasi agama (disuaran wanita memiliki keinginan sebuah porsi liberal) artinya kemerdekaan dimana perempuan tidak mau dituntun berdasarkan kitabullah. Setiap perempuan bebas berpendapat apa yang dimau, sehingga mengaburkan tujuan hidup adalah dengan menghamba kepada Allah dimana mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan Allah semata – mata untuk syurga. Misal: childfree, kebebasan wanita dari agama.
Tontonan yang menyelipkan hal-hal negatif dan liberal — ahli parenting berpendapat “perhatikanlah yang dilihat oleh anak – anakmu karena apa yang dilihat itu jadi buah pikiran. Nah, buah pikiran ini bisa mematahkan kebaikan – kebaikan yang diajarkan atau ditanamkan oleh orang tua.”
Diberikan kekuatan argumen sehingga membuat kegaduhan.
Dijadikan bagaimana socmed itu untuk melancarkan poin – poin liberal (pentingnya menjadi muslim bukan hanya dzohir) —mengembalikan peran wanita sesuai syariat.
Menanamkan keraguan dalam kewajiban—banyak wanita yang masih ragu untuk berjilbab karena mendapatkan masukan-masukan dalam pola pikirnya secara liberal.
Selain itu, pacaran. Pacaran dicampuradukkan dengan taaruf. Dikatakan kalo pacaran itu perkenalan yang disamakan nilainya dengan taaruf, padahal kenyataannya berbeda jauh.
Contoh sebagai renungan: ada 2 wanita . si A hidup tidak mengikuti syariat, hidup dalam kebebasan. Memiliki pola pikiran bahwa “childfree itu oke-oke saja.” Namun ketika melewati umur 30 dan 40; maka akan merasakan kosong hatinya meskipun secara dzohirnya tampak bahagia.
Si B hidup mengikuti syariat. Ketika menjelang 40 dia merasakan anaknya sudah mulai menjadi birrul walidaini, maka dia akan memperoleh ketenangan.
Disinilah kita dapati, meskipun pada mulanya orang yang mengikuti syariat (dipandang kolot atau tidak modern), tapi ujung hidupnya akan ada anugrah dan nilai – nilai kehidupan yang luar biasa. Sesungguhnya syariat itu diberikan untuk dijalankan untuk mencapai kemuliaan.
Sedangkan wanita yang menganggap wanita itu gaharus punya anak (menganggap anak itu beban), merasa kalo wanita tidak memiliki keharusan untuk mencari jodoh, menganggap perzinahan itu gapapa asal sama – sama dalam consent; maka nanti diusia dia 40 an, akan timbul rasa kosong atau hampa. Makin berumur makin engga tenang.
“hati itu pasangannya ketenangan, bukan kepuasan.”
Syariat itu benar, meskipun orang hari ini banyak menilai syariat itu tidak benar, namun tetap dan pasti bahwa; suatu saat nanti syariat itu akan menunjukkan kebenaran dan menimbulkan ketenangan bagi manusia – manusia yang meyakini Allah dan menjalankan syariat.
Ada kerabat dari ayah ustadz oemar mita yang terkena pemikiran komunis (tidak percaya tuhan). Ini waktu muda dia beringas, ikut PKI, meremehkan orang sholat, membully orang yang taat. Sampai suatu saat dia digerogoti usia, dia baru sadar bahwa manusia itu membutuhkan Allah. Untung saja beliau masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk bertaubat di usia senjanya, hingga ketika dia mulai merintih kesakitan di masa tuanya, dia selalu menyebut “Allaah, Allaah..”
the point is— syariat meskipun ditentang oleh orang, maka akan ada suatu waktu dimana syariat itu memberikan kebaikan untuk hidupnya.
8. Hadist Abu Zaid bin Khudri, ada seorang wanita yang mendatangi Rasulullah lalu wanita ini berkata “yaa Rasulullah, sesungguhnya kaum laki – laki telah mengambil bagian dari-Mu dan sabda – sabda Mu begitu banyak dibanding kami”
Irinya wanita zaman rosul tuh bukan bersifat di bidang finansial atau duniawai. Tapi irinya kaum wanita adalah kaum laki – laki enak bisa mendampingi rasulullah terus (mendapatkan hadist). Irinya urusan akhirat.
Yasudahlah rasulullah meminta buat mereka (muslimah) berkumpul pada hari – hari tertentu. Realisasinya yaitu Rasulullah mengajarkan kepada para muslimah mengenai apa saja yang diajarkan oleh Allaah kepada para kaum laki – laki kepada para muslimah. Salah satu yang diajarkan Rasulullah kepada muslimah—“tidaklah diantara kalian lalu ditinggal mati oleh ketiga anaknya kecuali itu menjadi hijab antara dia dengan neraka.”
Lalu ada seorang muslimah yang bertanya, “bagaimana jika kami ditinggal oleh dua, dua, dua, yaa Rasulullah?”
Maka Rasulullah menjawab, “jika kalian ditinggal oleh dua, dua, dua, dan kalian rida atas apa yang terjadi, maka itu juga akan menjadi hijab diantara kalian dengan neraka.” (HR. Bukhori Muslim)
Maka, ada 10 pelajaran yang diperoleh dari hal ini, yaitu:
1. Dianjurkan untuk mengkhususkan hari mengajar kaum wanita tanpa keikut sertaan kaum laki – laki disitu— kaum wanita juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan pendidikan. dikhususkan hanya wanita juga untuk menjaga dari ikhtilat. Diharapkan mampu membentuk wanita dengan pola pikir sesuai kitabullah dan sunnah.
selain itu, ketika berumah tangga, adanya kewajiban suami untuk mendidik istri (lewat majelis ilmu berdua atau lewat percontohan dan dialog dari suami terhadap istri)— kewajiban istri mengikuti arahan suami asalkan sesuai dengan kitabullah dan sunnah.
2. Harus ada waktu – waktu khusus untuk wanita diprioritaskan (women’s day)— waktu untuk seorang wanita belajar dalam majelis ilmu. hal ini untuk mempersiapkan dan membentuk peradaban yang terbaik.
3. Haramnya ikhtilat— Hendaknya kaum wanita tidak bercampur dengan laki – laki. Perlu adanya upaya untuk menjaga wanita dan mencegah adanya ikhtilat. Ikhtilat mampu merusak dan berdampak besar. Ikhtilat mampu memunculkan “melihat” sesuatu yang berakhir negatif (pentingnya ghadul bashor).
4. Memperhatikan perbedaan laki-laki dan perempuan baik di ranah ilmu maupun praktis—Ilmu yang ditransfer itu disesuaikan dengan fitrah laki – laki dan perempuan. Pentingnya belajar psikologi perempuan dan laki- laki.
5. Wanita identik dengan sifat malu, maka sifat malu ini harus diperhatikan. Jangan dipaksakan untuk mengeluarkan atau menyingkirkan sifat asli wanita yang pemalu dengan metode – metode tertentu. Mungkin, misalkan di majelis ilmu, bisa ditanyakan lewat kertas. Supaya mereka tetap berada pada fitrahnya perempuan yaitu mempunyai rasa malu. Karena tidak setiap laki – laki melihat wanita itu hatinya bersih. Maka dalam konsep syariat, maka seorang suami perlu menjaga isterinya untuk tidak bermudah – mudahan terlihat oleh lawan jenis. Jadi suami memiliki pemahaman dan berkewajiban menjaga isteri dan menjaga marwah isteri serta anak keturunan yang wanita.
6. Dipenuhi kemauan para wanita untuk dapat menimba ilmu— menunjukkan bahwa rasulullah langsung merespon dengan baik atas permintaan mereka. Rasulullah paham kalo menjaga pola pikir wanita itu penting. Wanita pada dasarnya adalah madrasah utama dan pertama untuk anak keturunannya kelak.
7. Memotivasi kaum wanita yang kehilangan anak untuk bersabar. Memastikan wanita itu memiliki kesabaran yang luar biasa. Meskipun mereka merasa itu anak mereka, namun sesungguhnya anak itupun merupakan titipan Allah. Maka wanita perlu dididik untuk mengerti konsep bersabar dan paham ilmu agama.
Meninggalnya anak sebelum baligh itu memilki keutamaan yang besar— suatu saat bisa menjadi hijab bagi orang tua dari neraka. Alloh jika menyayangi seorang hamba, maka Alloh memanggil malaikat maut dan bersabda; “aku cinta dengan keluarga itu, kamu cabut nyawa buah hatinya.”
Para malaikat maut lalu turun pada keluarga yang dicintai Alloh tersebut, lalu mencabut nyawa buah hati mereka, dan menjadikan itu ujian kehilangan atas buah hati mereka.
ketika keluarga tersebut mendapatkan ujian dari Alloh dan mereka tetap memuji Alloh dengan kalimat istirja’. — Lalu Allaah senang dan rida serta bersabda:
“bangunkanlah mereka sebuah rumah di syurga, dan namamai rumah tersebut dengan rumah pujian. Rumah itu tidak digapai dengan sholat, rumah itu tidak bisa digapai dengan puasa, rumah itu hanya bisa digapai dengan orang yang kehilangan anaknya lalu menerima dan rida dengan bersabar. rumah itu disebut dengan baitul hamdi.”
Ada 2 ujian jika diujikan oleh seorang hamba lalu hamba itu rida atas ketetapan Alloh, maka tidak ada balasannya kecuali syurga:
1. Kehilangan penglihatan lalu dia ridho.
2. Kehilangan anak lalu dia ridho.
conclusion:
a. antusiasnya para sahabat untuk belajar agama.
b. ketika belajar, kita akan diuji oleh keberkahan ilmunya. apakah kita mampu mempraktekan akhlak atau tidak. karena perempuan itu sering banget mudah berkomentar yang juga banyak keburukannya daripada manfaatnya. Jangan sampe apa yang dikomentari jauh lebih berdosa daripada pahala ilmu yang dikaji.
c. bolehnya wanita untuk berdiskusi dengan laki – laki. dengan catatan mampu menjaga diri dari keburukan dan menjaga syariat.
d. pentingnya wanita berkomunitas dalam kebaikan, memiliki kesempatan ke majelis ilmu untuk terus belajar agama.
e. wanita wajib memelihara fitrah rasa malu. Pentingnya menjaga pergaulan untuk menjaga diri dari ikhtilat.
(Ustadz Abu Bassam Oemar Mita)
11 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Video
youtube
MENCETAK GENERASI PEMIMPIN
Ust. Budi Ashari, Lc. (Ammar TV, 2016)
Sebelumnya saya mohon dibenarkan jika dalam penulisan resume ini, terdapat salah dalam penulisan nama, tempat atau lainnya, ya ^^
Kita hari ini adalah masyarakat yang diberi pelajaran mahal soal kepemipinan. Kalau pemimpin baik, masyarakat akan baik. Begitupula sebaliknya, ketika pemimpin tidak bisa memimpin, masyarakat akan terkena imbasnya.
Imam Ahmad pernah mengatakan, “Ketika ia diberikan satu pilihan doa yang akan dikabulkan oleh Allah, maka doa yang ia panjatkan adalah doa untuk pemimpin.” Begitu pentingnya kepemimpinan.
Allah amanahkan dunia ini kepada orang yang bertakwa, tapi kalau sudah tidak ada orang bertakwa di dunia ini, maka kepemipinan akan seperti sekarang. Efeknya merusak masyarakat, kemudian rusaknya bumi.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan apa yang dimaksudkan rusak di darat dan di laut dalam Q.S Ar-Rum (tidak ada penjelasan untuk laut):
- Dijelaskan kerusakan di daratan yaitu harga di pasar tidak terbeli oleh masyarakat. Di zaman Umar bin Abdul Aziz harga cenderung naik tapi tetap terbeli masyarakat, sebaliknya di zaman sebelum Umar harga tidak naik, tapi masyarakat tidak bisa menikmatinya. Seperti Indonesia hari ini, banyak buah asli Indonesia tidak dapat terbeli oleh masyarakat.
Penyebab terbesar kerusakan adalah kemusyrikan
Kesmusyrikan yaitu ketika muslimin kehilangan keislamannya, mukminin kehilangan keimanannya, ulama kehilangan keilmuannya, dan mukhlisin kehilangan keikhlasannya.
Ketika itu terjadi, kepemimpinan akan berpindah (tidak ke orang muslim lagi), dan resiko atas hal ini tidak sederhana. Bumi diamanahkan ke muslim yang layak, tidak layak ya dicabut oleh Allah. Negara Islam dahulu makmur dan amat banyak. Coba sekarang? Sekarang banyak yang jatuh. Barang tentu di setiap kejatuhan negeri Islam ada hikmah yang dapat dipetik. Ketika dipelajari kita akan tahu, seluruh unsur yang menjatuhkan negara-negara Islam di Timur Tengah ada di Indonesia sekarang. Contoh: pertikaian kelompok (mahdzab, pemikiran, dan etnis).
Kehancuran Islam di Andalusia (setelah jaya 8 Abad lamanya). Bahkan Andalusia hari ini, tidak bisa lepas dari bayang-bayang muslim. Meski seluruhnya kini Andalusia bukan negeri muslim. Granada adalah kota Islam terakhir. Salah satu faktor kenapa hal itu bisa terjadi adalah muslimin mulai tidak berminat dengan ilmu.
Kemana mereka? Mereka mencari hiburan. Katakanlah belajar dengan membaca buku, perlu serius. Musik/ hiburan dengan mata terpejam saja kita mengerti. Dahulu muslim terlatih serius, terlatih kerja keras. Berbeda dengan hiburan yang tidak perlu keseriusan.
Begitu pentingnya kepemimpinan, Allah sampaikan dalam Al-Furqan 74
Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin, waj'alna lil muttaqiina imaama.
Artinya: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
OOT:
Hamba Allah yang Maha Rohman (Ibadurrahman) ciri-cirinya: tenang, tidak mau diksusi/ berantem dengan orang bodoh (ikut tertular kebodohannya) malam harinya dipenuhi dengan sujud dan ruku. Orang mulia (Ibadurrahman) tidak mau kebaikannya berhenti pada dirinya. Menurut pendapatnya, kebaikan harus melebar. Menjadi baik jangan sendiri. Surga Allah terlalu luas untuk sedikit orang. Bagaimana kebaikan bisa menurun/ tidak hanya di diri kita, tapi ke keturunan juga. Kebaikan harus menurun ke keturunan (harus punya pasangan untuk visi besar). Bukan sekadar jumlah keturunan bertambah, hasilnya tidak berkualitas. Tambah dan berkulaitas masyaa Allah.
Membahas ayat:
“Qurrata a’yun”
Kenapa dalam Al-Furqan 74, Allah mengatakan, “Qurrata a’yun” kenapa tidak “Qurrata u’yun”? Keduanya memiliki arti sama: menyejukan, menyenangkan mata.
Kenapa yang dipilih Qurrata a’yun, ya? Arti keduanya sama-sama bentuk banyak (dari; menyejukan, menyenangkan mata), tapi ada bedanya. Kata u’yun berarti banyak sekali, kalau a’yun banyak tapi terbatas. Akhirnya diambillah kesimpulan, kalau qurrata a’yun itu jumlahnya banyak, tapi terbatas (A’yun tidak sampai ke U’yun). Wah~
“Lil muttaqiina imaama”
Jadikan orang bertakwa sebagai pemimpin. Bisa menjadi imam/ pemimpin yang bertakwa, menjadi pelajaran yang luar biasa. Didahulukan lil muttaqin (bangun masyarakat bertakwa), perbaiki diri dulu untuk mewjudukan pemimpin luar biasa.
PR masyarakat Islam sekarang adalah membangun keluarga bertakwa untuk mewujudkan masyarakat bertakwa. Dalam rangka menunggu lahirnya imam yang beriman. Meski pada akhirnya imam yang muncul tidak mesti ideal, setidaknya usahakan.
Mengapa imam menjadi bentuk mufrad (tunggal) harusnya aimma (imam banyak). Kenapa munculnya imam (tunggal)?
Kata imam arti maknanya adalah pola/ contoh (semua akan meniru pola itu). Pengen punya anak pemimpin, harus mendidik mereka sampai menjadi pola yang baik/ contoh/ teladan. Pemimpin adalah pola.
Panduan yang menarik, qurrata a’yun disebut lebih dulu sebelum imam bagi orang yang bertakwa. Menghadirkan keluarga yang menyejukkan hati bagi kita perlu dilakukan lebih dulu, sebelum ke ranah kepemimpinan masyarakat. Nama lain qurrata a’yun adalah ridho. Melihat istri ridho, melihat anak ridho. Imam adalah soal keteladanan (urusan dengan orang lain). Kalau diri belum baik, bagaimana mau jadi teladan?
Kepemimpinan islam yang baik tidak jauh dari kepemimpinan agama. Contohnya adalah Khulafaur Rasyidin.
Generasi yang tidak mudah kalah saat perjalanan panjang dan mampu membawa beban berat disebut Generasi Rohilah, generasi yang seperti unta. Ini yang diharapkan, anak kita seperti itu. Anak yang visioner. Kalau anak gampang mengeluh artinya visi dia kurang panjang. Visi terpanjang itu agama dan panjang berpikir ciri seorang muslim. Pas sekali dengan dunia sebagai lawan katanya. Dunia artinya pendek, rendah, hina. Gampang ngos-ngosan tidak kuat jadi rohilah. Misal mode/ tren mudah diikuti. Amat berbahaya karena mudah hilang. Jangan sampai kita atau anak kita mudah terbawa tren. Alhasil berpikir pendek (pragmatis). Pragmatis tidak pantas jadi pemimpin.
Rohilah itu tidak peduli mau panas atau dinginnya padang pasir, rohilah jalan terus, tidak ada yang bisa menghentikan dia.
Beban/ tanggung jawab yang diberikan di punggung kita mungkin berat sekali. Tanggung jawab itu berat, tapi dosa lebih berat. Kelebihan Rasulullah saw. oleh Allah dia dilapangkan hatinya, dihapus kesalahan yang membebani punggung (menjadikan sakit).
Rohilah diibaratkan hanya 1 dari 100 unta. Indonesia katakan 200 juta orang, berarti anggap saja 2 juta orangnya adalah rohilah. Generasi sahabat katakanlah rohilah, tidak peduli dia akan lahir di mana dan meninggal di mana. Mereka kuat.
Qowamah
Ar-rijālu qawwāmụna ‘alan-nisā`
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita
Qawwāmụna/ qowamah berbicara tentang laki-laki dan sistem kepemimpinan di dalam rumah. Di rumah, laki-laki memposisikan diri dan diposisikan sebagai pemimpin. Laki-laki yang baik dalam Surat An-Nur 36-37, yaitu dia yang bisa menjaga aktifitas ke masjidnya. Laki-laki jangan kehilangan qowamah dan perempuan jangan kehilangan keshalihan.
Contoh Rohilah
- Perempuan: Asma binti Abu Bakar melahirkan Abdullah bin Zubair (Khalifah selama 10 tahun). Asma harus keren.
- Laki-laki: Ali bin Abi Thalib, anak 10 tahun paling muda yang masuk islam. Semalaman ia berpikir (penting mengajari tentang menganalisa sebuah keputusan juga merahasiakan sesuatu). Akhirnya ketika pagi memutuskan untuk masuk Islam.
Perlu direncanakan anak kita akan berhasil di usia berapa, merencanakan, mendesain. Perjelas target. Tidak bisa seperti alur hari ini. Perlu pakai trik tambahan. Agar jelas targetnya untuk anak.
Target harus kita breakdown dengan panduan Islam. Apa saja?
Ada panduannya pola pendidikan anak itu. Sebut saja dengan halte-halte umur: Mulai dari dia lahir. Disusui sampai usia 2 tahun. Pengasuhan 3-7 tahun (pada usia 7 tahun mulai diajari sholat karena sholat adalah panduan untuk ibadah lainnya, puasa dilatih dan bagi anak perempuan adalah berjilbab menurut As-Syafi’i. At tamyiz (7-10) belum baligh secara fisik bisa memilah dan berfikir. Usia 10 tahun persiapan untuk baligh. Pisahkan tempat tidurnya (sex education). Baligh. Rusda. Sampai di halte usia dia berumah tangga.
Di setiap fase, ditengok dulu, berhenti di halte. Dicek, salah apa tidak pola yang diterapkan. Kalau ada salah, dibenerkan dulu. Itulah tugas orang tua. Tidak bisa hanya mengandalkan sekolah. Memang harus berilmu orang tua itu, ya.
PS: Jangan bawa pulang rezeki yang syubhat apalagi haram bagi keluarga.
2 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Karya untuk Dakwah
Untuk apa tujuan penciptaan manusia ? Yaa, Beribadah kepada Allah (QS. 51 : 56 ) dan menjadi Khalifah fil ard , pemimpin dimuka bumi (QS. 02 : 30 ). Keduanya adalah dakwah. Dan benar, bahwa profesi seorang manusia sebelum profesi lainnya adalah seorang Dai/ah. Si penyeru, si pengajak, si penyebar, dan si tukang meng ayo ayo kan dalam jalan-jalan kebaikan dan kebermanfaatan dengan ragam potensi masing-masing.
Jalannya memang berbeda, beragam, juga berliku. Seperti, Aku dengan ilmuku, kamu dengan tulisanmu, dia dengan seninya, mereka dengan sosial medianya, yang berdagang dengan bisnisnya, yang lain dengan pemikirannya, yang lain lagi dengan sholawatnya, yang lain lagi dengan kekuatan pasukannya, yang lain lagi dengan kekuasaannya, dsb. Namun bisa disimpulkan bahwa kita sedang berdakwah dengan karya masing-masing. Bagaimana kita bisa sama-sama berusaha selalu menegakkan kalimat tauhid dalam keberjalanan karya kita, mengais Rahmat dan Ridho Allah dalam jalan dakwah kita, dan yang paling penting puncak yang ingin kita raih adalah JannahNya. Satu tujuan namun dengan ragam karya.
Yang perlu diingat adalah, bahwa kita harus berkarya, kita butuh berkarya, dan kita wajib berkarya, yang disandarkan pada landasan niat untuk menegakkan jalan kebaikan. Sebab kita memang butuh, kita butuh dakwah, hidup kita butuh dakwah, siapapun butuh dakwah. Bukan dakwah yang butuh kita. Jika kita berhenti, dakwah akan tetap terus berjalan dengan orang-orang yang berada didalamnya, terus terbarui oleh waktu, kesempatan, juga perubahan.
Maka Bagaimanapun, kapanpun, dan dimanapun. Jalan ini tak akan pernah berhenti. Ada atau tidak adanya aku, kamu, dan kita. Jalan ini tetap berjalan dijalannya. Hingga tiba waktunya ia berhenti. Pada saat itu artinya semesta sudah tidak lagi berfungsi. Manusia tak ada dimuka bumi lagi.
Jalan yang penuh onak, dan duri, lagi berlika-liku. Realitanya Orang-orang didalamnya memang tidak banyak, ada yang memulai dengan terpaksa, ada yang singgah di persimpangan, ada yang berhenti ditengah jalan, ada juga yang berbalik arah, namun tak sedikit yang sampai pada tujuannya.
Selagi masih ada waktu, mari berdoa bersama agar Allah terus memberi hidayah dan taufiqNya, juga memberi kekuatan, kesabaran, dan kelapangan agar hati kita terus menggerakkan karya kita dalam balutan dakwah cinta. Bentuk cinta kita pada Nya. Sampai waktu kita telah habis, sampai kita tak lagi bisa berucap, sampai kita tak lagi berpijak di bumi. Aamiin
Faa , Narasi Ahad ceria
Tumblr media
#Masihbelajarrr
24 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
MAKHORIJUL HURUF
Hamzah-hâ tenggorokan yang paling bawah
'Ain-hâ tegggorokan bagian tengah
Ghoin-khô tenggorokan yang paling atas
Mudah dihafal juga mudah bacanya
Huruf qof pangkal lidah jahr shifatnya
Depan qôf 'tu huruf kâf hams shifatnya
Qôf dan kâf itu berdekatan makhrojnya
Sadar makhroj membuat tepat bacanya
Jîm-syîn-yâ makrojnya itu tengah lidah
Huruf dhôd makhrojnya itu pinggir lidah
Bertemu geraham kiri hanya atas
Atau kanan atau juga keduanya
Huruf lâm makhrojnya pinggir ujung lidah
Bertemu bagian gusi muka atas
Huruf nun makhrojnya itu ujung lidah
Bertemu bagian gusi muka atas
Huruf nun dan ro itu sama Makhrojnya
Makhroj rô sedikit masuk punggung lidah
Satu getaran halus di ujung lidah
Guru adalah contoh yang terutama.
Tâ-dâl-thô makhrojnya punggung ujung lidah
Jumpa pangkal dua gigi seri atas
Ayo coba sadar baca dan sadarlah
Tô-dâ-thô, tí-di-thi, tu-du-thủ, tô-da-thô
Zai-sîn-shôd itu makhrojnya ujung lidah
Berhadapan gigi seri atas bawah
Zai-sîn shifatnya istifâl, shôd-isti'lâ`
Makhroj sama cara baca bedakanlah
Tsâ-dzâl-zhô makhrojnya punggung ujung lidah
Jumpa ujung dua gigi seri atas
Tsâ-hams, dzâl-zhô itu jahr shifatnya
Makhroj sama cara baca bedakanlah
Huruf bâ dan mîm perut bibir makhrojnya
Waw antara dua bibir makhrojnya
Ujung gigi atas perut bibir bawah
Untuk makhroj huruf fâ, alhamdulillah
26 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Capek? Sama. Aku juga.
Mulai dari bangun tidur jam 3. Ngurus rumah, masak, ngurus anak, berangkat kerja. Di kerjaan menumpuk deadline. Pulang. Masih ngurus anak sampai malem.
Iya. Aku juga capek. Menahan emosi ketika anak tantrum, ingin marah2 sama mereka. Tapi pantaskah? Mereka bahkan belum paham apa2. Marah hanya akan mengerdilkan saraf2 mereka. Pada akhirnya aku hanya memendam. Dan bersabar. Laahaula wala quewata ilabillah.
Iya, aku capek. Tapi gak perlu kan aku gaungkan. Aku juga capek. Seakan aku gak ikhlas gitu.
Padahal nggak. Aku bahagia. Bisa memaksimalkan diri mengurus anak, ngurus rumah tangga. Dan tetap bisa berkarya di luar.
Aku gak butuh apresiasi. Pujian dan sebagainya.
Hanya tolong, mengertilah.
Mari libatkan Allah dalam segala hal.
Jangan terus menyudutkan ku.
Karena aku, bukan pelampiasan amarahmu.
2 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Tumblr media
وفي النهاية جميعا سنصبح ذكريات
"Dan pada akhirnya, semua yang pernah kita lakukan hanya akan menjadi kenangan"
Tulisan ini berada di tembok yang lalui oleh pasangan suami istri yang sudah berusia tua, keduanya melalui dengan senyuman.
Ya Allah, cukupkan aku dengan yang halal.
Usia akan tua, badan akan melemas dan tidak lagi kuat, tapi kenangan yang akan membahagiakan. Terkadang ada yang berpisah dengan salah satu dari pasangannya, namun tidak dengan kenangannya.
Buatlah kenangan itu indah selagi bersama, saling membantu dan menguatkan. Dan tidak ada yang instan dari sakinah mawaddah warohmah, untuk mendapatkannya harus dengan melewati berbagai ujian, entah harta atau pun rasa.
Semoga Allah berikan kita semuanya keluarga yang saling menyejukkan hati.
Kuningan, 23 Juli 2023.
Jundi Imam Syuhada
778 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Aku ingin menertawakan diriku sendiri.
Kenapa kau buat dirimu sendiri semenyedihkan itu? Bukankah hanya satu sisi yang membuatmu menguras air mata, tapi di sisi lain ada banyak hal yang membuatmu bisa tersenyum bahagia.
Bersyukurlah.
Bisa jadi, dengan jalan ini surga akan kau dapatkan. Wahai diri.
0 notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Semangattt Ana
"Semoga kamu gak lelah jadi orang baik. Dengan segala luka dan kecewa yang sedang tertimbun dalam dirimu, semoga tak menjadikannya sebagai alasan kamu berubah dan menuntut orang-orang agar memahami situasimu."
@terusberanjak
441 notes · View notes
sakurajingga · 2 years ago
Text
Seperti ini kah jalan surga yang kurindukan, Ya Rabb?
0 notes