Tumgik
seikhlaslangit · 27 days
Text
Kadar cinta
lagi trend menjadi aminah dari film aku bukan ustadzah dan mulai membaca satu persatu dari tayangan proses hijrah yang pada akhirnya mengantarkan sampai dititik mereka memutuskan untuk berhenti, jujur saya sangat sedih sekali .
Sebagai seseorang pejuang istiqomah, saya bener2 merasakan betapa sulitnya mempertahankan untuk tetap dekat dengan sang pencipta.
Setiap kali menyerukan ingin berhenti, setiap itu pula allah menguji dengan segala hal yang semakin membuat saya yakin untuk berhenti.
Setiap kali ingin melepas cadar, setiap kali itu pun allah seakan-akan mempermudah jalan untuk sampai kesana.
Sampai suatu ketika saya ditemukan oleh kalimat ;
“allah tidak membutuhkan sempurnamu, karna ke maha sempurna’an itu hanya allah yang memiliki. Namun, yang allah butuhkan adalah kamu. Kamu yang ingin terus berupaya untuk mendekat kepada-Nya meski di uji dengan segala jalur yang membuatmu 1000x ingin berhenti”
Sangking cintanya allah sama kita, Allah berikan pelajaran terbaik bagaimana cinta itu seharusnya berjalan .
Bukankah selama ini kita menggaungkan kata-kata “bukan hanya ingin dicintai, tapi juga berupaya untuk mencintai dengan kadar cinta yang setara” . Lalu, kemana kalimat itu ?
Apakah kalimat itu hanya pantas digunakan oleh sesama manusia yang saling mencintai ?
Semoga Allah jaga dan mampukan niat kita untuk tetap istiqomah di jalan cinta-Nya .
22-Mei-2024
18 notes · View notes
seikhlaslangit · 2 months
Text
Maka, Aku Ridho
Dalam kajiannya, Hubabah ummu zain Al-Junaid mengatakan bahwa “salah satu kebiasaan perempuan-perempuan di tarim ketika mendidik anaknya ialah mengajarkan ;
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ
pada kalimat pertama yang harus ia ajarkan untuk diucapkan anaknya”
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ
“Aku ridho Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasulku”.
Aku terdiam, kepalaku mendongak menatap wajahnya dengan menelaah segala hal yang beliau ucapkan dengan harapan tidak ada yang tertinggal satu kalimat pun dari beliau.
Tauhid ..
iya, Poin dari semua hal yang beliau sampaikan ialah memperkuat pondasi tauhid .
Karna memang benar, semakin aku mempelajari kehidupan ini, semakin dibenturkannya dengan segala hal yang membentuk keridhoan.
Allah beri penundaan doa, aku belajar ridho atas kehendak-Nya dalam mengabulkan doaku .
Allah beri aku rasa kehilangan, duka, luka dan kecewa, aku belajar ridho bahwa memang sedari awal semua itu hanya sesuatu hal yang dititipkan-Nya kepadaku.
Pun hari itu aku putuskan ..
Yaa Rabbku, alih-alih mengomentari, kini aku sedang berusaha meminta dan menerima. Sekalipun hal2 yg datang diluar pinta. Izinkan aku menilainya sebagai perlindungan dari hal-hal yang menyakitkan.
Karna untuk seluruh yang hilang telah aku ikhlaskan, seluruh yang rumit telah aku relakan . Segala yang telah membebani telah aku lepaskan. Segala yang pergi tak kan ku tahan .
Lalu, takdir mana yang harus aku perdebatkan ? Jika sesungguhnya segala ketentuan hanya milik-Mu .
226 notes · View notes
seikhlaslangit · 2 months
Text
Berdo’alah kepada Allah sampai hatimu merasa—hanya dengan meminta kepadaNya, harapanmu tidak pernah sia-sia.
….karena memang hanya Allah yang mampu merubah hal yang mustahil, menjadi sesuatu yang bisa dengan mudahnya terwujud, jika Dia telah Menghendakinya.
359 notes · View notes
seikhlaslangit · 2 months
Text
Bagaimana Aku Bisa Percaya Kepadamu?
Semisal kita berhasil melewati semua ini. Apakah kita akan pasti bahagia? Bersanding tanpa perkara, tanpa seteru yang membuat kita kehilangan rasa percaya? Semisal kita berhasil melewati semua ini? Apakah bisa kamu berjanji untuk setia? Karena satu-satunya yang kutakutkan darimu adalah itu. Dengan semua trauma hidup yang kumiliki hingga saat ini, aku perlu waktu untuk belajar percaya pada kesetiaanmu. Karena satu-satunya hal yang tak kupercayai saat ini adalah kesetiaan. Apakah kamu akan marah jika aku terlalu pencemburu, menanyaimu kabarmu setiap waktu? Bagaimana caranya aku bisa percaya kepadamu? Bagaimana aku tahu kamu akan menepati janjimu, takkan menyakiti dan meninggalkan? Bagaimana aku bisa sepenuhnya yakin bahwa kamu takkan ubah kesetiaanmu seumur hidup? Lalu jawabmu hanya sebaris kata, "Caranya? Menikahlah denganku? Bagaimana?" (c)kurniawangunadi
232 notes · View notes
seikhlaslangit · 2 months
Text
Akan lebih baik tidak menyakiti diri sendiri untuk melampiaskan semuanya . Suatu hari dari tahun-tahun dihidupmu , mungkin kamu pernah dihakimi, alasan-alasanmu yang tak pernah di dengar, atau bahkan ada yang menjatuhkanmu secara keterlaluan.
Dari waktu itu, disela berkendara, mulai membayangkan seseorang yang kamu tuju ada di hadapan. Memohon kepadanya untuk mengerti, meski kamu tau bahwa suaramu tidak pernah sampai di telinganya.
Kamu mencoba untuk menyerukan pada angin tentang kebenaran , karena memang tidak ada yang memberikanmu kesempatan untuk menjelaskan di depan dia yang hanya ingin pembenaran.
Hatimu mencelos, dan mengadu pada angin tentang apa yang pernah terjadi atau hal yang masih kamu inginkan.
Hingga matamu bertubrukan dengan langit yang pada akhirnya membuatmu paham, bahwa kamu tidak sedang sendirian.
الم
10 Syawal 1445 H
8 notes · View notes
seikhlaslangit · 6 months
Text
Dengan-Mu aku mendiskusikan banyak hal . Aku mengatakan pada Mu ketika tak berani ku ungkapkan di depan manusia .
Dengan rintihan istighfar dan kalimat pujian, hanya dihadapan-Mu saja manusia ini berani terbuka
Di depan-Mu, tanpa disuruh pun aku akan banyak bicara. Walau dengan nada rendah dan berbisik, entah kenapa itu saja cukup membuat hatiku terasa lega .
Bahkan bibirku yang suka blepotan dan lisanku yang kaku mendadak lancar sekali menyusun kalimat.
Seolah-olah aku dapat merasakan-Mu. Sangat dekat tanpa sekat . Lalu, akan ku urai pada apapun yang berkelumit dikepalaku meski akhirnya amburadul karena terlalu banyak judul .
Sebab, jika bukan kepada-Mu wahai Allah , lantas kepada siapa lagi hati ini akan melepas jujur ?
Malang, 14 Desember 2023
8 notes · View notes
seikhlaslangit · 7 months
Text
“Wahai Diriku, Terimakasih Telah Memilihku”
Bagaimana perjalanan 23 tahun mu ? Pasti sangat berat ya .. mulai dari memutuskan untuk bercadar di tahun 2020, merubah circle dan kompos kehidupan. Caci maki, foto2, cerita2 masa lalu tiba-tiba terup di media sosial, sampai pada akhirnya terdengar di telinga-telinga mereka dengan mengatakan ; “Dasar munafik, apa tujuan mu bercadar? Sana cari ilmu dulu jangan asal ikut trend saja” satu kata yang aku terima dengan hati remuk. Berhenti menyebutkan sebuah nama ditahun 2022. Gagal menikah di tahun 2023 dengan meninggalkan jejak trauma yang sangat mendalam .
Aku tau, jika semua ini terasa begitu berat. Beberapa kali menyuarakan “ingin berhenti melangkah” namun, keyakinanku kepadaNya masih terasa begitu kuat.
“ Tidak ada yang paling menepati janji, kecuali Allah” . Ucapnya meyakinkan diriku.
Keyakinanku kembali menguat . Jika semua hal yang aku anggap patah hari ini, akan Allah gantikan dengan kehadiran-Nya. Bagaimana ? Apa itu cukup menjadi alasan untuk kamu bersyukur atas takdir yang sedang kamu jalani saat ini ?
Aku melamun, ..
membayangkan Allah mencukupkan kehadiran-Nya untuk diriku. Pergi ta’lim bersama Allah, sholat langsung dihadapan Allah dan bebas menangis sekaligus bercerita dengan dipeluk oleh Allah. Ingin apa-apa Allah ada, ingin pergi kemana-mana, Allah temani. Ingin dicintai, Allah berikan cinta-Nya. Sesederhana itu, kenapa sulit sekali ? Karna semakin kesini, semakin sadar bahwa menjadi dewasa yang mampu menjaga diri dalam ketaatan kepada Allah itu sulitnya bukan main.
“Ya Rabb, atas segala resah dan segala riuh kepala yang tak bisa aku lisankan, aku yakin Engkau tetap memahamiku melebihi diriku sendiri dan siapapun di dunia ini. Meskipun bahasa yang aku gunakan untuk mengungkapkannya hanya berupa tangisan” .
“Ka, tenangkan hatimu. Maafkan mereka sebagaimana engkau ingin dimaafkan oleh Allah. Tidak perlu membalas dendam. Sembuhkan, lanjutkan perjalananmu untuk menjadi seorang perempuan yang shalihah dan jangan pernah menyakiti mereka yang telah menyakitimu. Karna kehadiran Allah, akan membuatmu merasakan cukup atas segala rasa yang kau beri nama Luka”.
Ustadzah Halimah Alaydrus mengatakan “ Allah punya cara untuk menjawab doamu. Termasuk dengan air mata yang sedang mengalir di pipi mu . Meski rasanya tak adil, tetapi ketahuilah tak pernah tak ada alasan Allah menjawab doamu melalui yang kini membuatmu menangis. Hei, bertahan yaa .. do’a tidak pernah mengecewakan . Hanya sedang ditunda bukan tidak di dengar.
وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
16 notes · View notes
seikhlaslangit · 8 months
Text
Bagaimana jika semua hal yang kau anggap patah, Allah gantikan dengan kehadiranNya . Apa itu cukup membuatmu sembuh ?
8 notes · View notes
seikhlaslangit · 8 months
Text
Bagaimana Jika Ternyata Taubat Itu Tidak Menemui Diriku ?
Pada saat, kajian ustadzah Halimah alaydrus berlangsung. Entah kenapa, air mata ini tidak ingin berhenti manghujami kedua pipiku, Masih begitu melekat ketika Seseorang yang lebih tua dariku bertanya “ apa yang membuat mu begitu sedih ? Sampai-sampai aku belum pernah mendapatimu tidak menangis sejak awal engkau masuk dan duduk disini. pertanyaan apa yang selalu menghantuimu ?” Aku yang masih sibuk mengelap ingus dengan ujung lengan gamis hitam ku menjawab “apakah Allah menerima taubatku? Aku begitu takut”.
Dia terlihat berfikir, dan aku segera melanjutkan “ ketika aku beristighfar, aku tidak mengerti apakah Tuhan menerimanya atau menolak. Dari ketidaktahuan itu membuatku delima, bagaimana pendapatmu ?”
Ia pun terdiam. hanya sebentar, lalu menoleh padaku. Tangannya melayang menepuk pundakku, lalu bibir itu berkata “ aku pernah mendengar orang alim mengatakan : jangan pusingkan jawaban Allah atas taubatmu, rasakan saja taubat itu tulus atau tidak, sebab ketika seseorang menghadap Tuhan dengan sebenar-benarnya taubat, tidak ada jawaban dari Tuhan selain menerima”.
Ya. Hatiku tidak bisa berdusta, seburuk-buruknya engkau, fitrah mu tetaplah orang baik. Bagaimana bisa kau bohongi diri dengan berkata “ aku buruk “. Lihatlah nikmat yang Tuhan beri padamu. Ingatlah seluruh momen ketika dia merawatmu, apakah balasan dari syurga-Nya ialah kedurhakaan kita ?
Kita bukan orang jahat, kita hanya berpura-pura jahat untuk nurani yang masih baik .
Malang, 20-10-2023
19 notes · View notes
seikhlaslangit · 9 months
Text
Perempuan dan lukanya...
Ternyata, perempuan ini banyak lukanya. ia mudah menangis pada hal yang dianggap sebagian besar orang-orang adalah hal yang remeh. Saat menonton film adegan tragis, saat perpisahan, saat pertemuan. Saat tidak bisa menjadi yang terbaik, ia kembali menangis. Saat tidak bisa diandalkan, diapun menangis. Perempuan ini banyak sekali lukanya, berkali-kali ia tutupi dengan banyak kata-kata "tak apa, semua akan baik-baik saja" padahal tak benar-benar pulih dan utuh.
Seseorang yang ia cintai dan yang ia sayangi mengabaikannya, ia pun menangis. Saat mendengar kata-kata yang tidak membangun, dia pun menangis. Dan bahkan saat menyadari bahwa air matanya sudah sebanyak itu tumpah, iapun menangis.
Maka, dampingi dia. Perempuan seperti itu, hanya butuh seseorang yang benar-benar tulus membersamainya. ia hanya butuh waktu untuk menyembuhkan lukanya. Maka bersabarlah kepadanya, gelas-gelas kaca yang mudah sekali rapuh. Bersabarlah kepadanya yang setiap kali kau melihatnya, sudah banyak air mata yang jatuh di kedua kelopak matanya. Perempuan itu banyak sekali lukanya. Maka berlemah lembutlah terhadapnya..
312 notes · View notes
seikhlaslangit · 9 months
Text
Sejak Hari Itu
Haii, bagaimana kabar mu ? Pasti sudah jauh lebih berbahagia ya . Aku turut bahagia untukmu. Asal kamu tau Setelah hari itu, aku bingung harus memanggil mu dengan sebutan apa . Tidak mungkinkan, jika aku tetap memanggil dengan sebutan “Mas” . Dan jika harus langsung memanggil namamu, aku yang tak mampu, hatiku masih kelu.
Sejak hari dimana aku mengatakan “kamu melepasku” kepada keluarga besarku, mereka benar-benar menghujat ku. Aku yang lemah ini, tentu saja hanya bisa menghadapi satu persatu dari mereka dengan sebuah senyuman.
“ wajar sih, kalau kamu dilepas. Mungkin karna dia ngga tau jelek mu. Salah siapa acara lamaran kok wajah pake ditutup segala. Disangka teroris kali, sama keluarganya. Jadi mereka mikir2 kalo mau nerima kamu “.
Aku hanya menundukkan pandangan, lalu tersenyum, sembari mengingat ekspresi datar mu dikala mengatakan jika cincinnya telah terbuang di dalam kloset kamar mandi.
“Kamu dilepas ? Kenapa ? Palingan juga kamu yang berbuat ulah dulukan?”
Lagi-lagi, aku hanya mampu tersenyum. Aku tidak dapat berbohong, jika dalam situasi seperti itu, seperti ingin membunuh diriku di detik itu juga. Bukan malu karna telah gagal menikah, namun lebih kepada rasa sakit yang harus dihadapi seorang diri.
Andai saja, jika rasa tanggung jawab mu beserta keluarga besarmu cukup besar untuk mengembalikan diriku secara baik-baik di depan keluarga besarku, mungkin rasanya tidak akan sesakit ini.
Atau menurutmu aku harus memberi tahu mereka? Kamu yang belum siap, Kamu yang masih membohongi ku, Kamu yang tak pernah yakin akan cukup dengan satu wanita seperti ku, Ah sudahlah, aku tak ingin menjadikanmu tokoh antagonis dalam hidupku. Biarlah seolah-olah aku yang cukup hitam untuk mu yang masih bersih.
Allah tidak pernah salah takdirkan? Mungkin hanya aku saja yang belum paham atas semua ini. Ikhlas yang aku coba, masih menjadikan hatiku terasa sulit untuk tunduk dan terdidik.
Mungkin memang benar, jika jalan terbaik untuk berdamai adalah dengan terus belajar ikhlas, sekalipun dengan berkali-kali terjatuh ke dalam sebuah tangisan .
Percayalah .. jika nanti, Allah akan ganti semua rasa yang menyakitkan itu dengan sebuah takdir terindahnya.
Surabaya, 22 September 2023 pada malam terakhir di kota ini.
12 notes · View notes
seikhlaslangit · 9 months
Text
Berjalanlah dengan penuh percaya diri untuk lebih mencintai diri sendiri 🤍
Untuk hati yang terluka.
Tumblr media
Meski pada masa lalu, kau pernah berulang kali dibuat patah, namun bukan berarti di masa kini kau tidak berhak untuk didampingi oleh seseorang untuk merasa utuh.
Meski pada masa lalu, upaya bangkit dari reruntuhan harapan dan perihal merelakan menghabiskan waktu yang panjang, namun bukan berarti di masa kini kau akan terus membiarkan pikiranmu terjebak ketakutan yang tak bertepi.
Meski pada masa lalu, perjalanan menyembuhkan hati begitu penuh kesukaran dan pelajaran, namun bukan berarti di masa kini segala luka itu akan berulang sama menyakitkannya sehingga kau melewatkan kesempatan berharga untuk tumbuh dan berbenah.
Meski kepercayaan dirimu kini berserakan, sebab dihantam beberapa patah yang begitu menyakitkan. Semoga kau tak pernah putus asa untuk membangun dan mengumpulkan lagi rasa percaya dirimu; bahwa kau selalu berharga untuk seseorang yang tepat.
Kini, meski rasanya hatimu terasa kelu dan seakan mati rasa, namun jangan berhenti percaya pada-Nya bahwa Tuhan akan selalu menyembuhkan hati yang terluka pada waktu-Nya; melalui pertemuan baik dengan seseorang yang tepat. Seseorang yang kini mungkin masih mempersiapkan diri untuk menjeputmu atau seseorang itu sedang dalam perjalanan menujumu atau seseorang itu telah lama menunggu kehadirannya disadari olehmu.
Pada suatu hari nanti, luka di hatimu pasti akan sembuh dengan ajaib. Sedang hari ini tugasmu adalah berjuang untuk pelan-pelan beranjak dari masa lalu dan menikmati masa kini dengan penuh syukur serta upaya perbaikan diri. Kau hanya perlu terus memanjangkan sabar dan baik sangka kepada-Nya. Jangan putus asa melangitkan doa-doa. Aku menantimu, kembali mekar.🌻💐
Hujan lebat pertama, 12 September 23, 14.09 wita
239 notes · View notes
seikhlaslangit · 9 months
Text
Wahai Allahku
“ya Allah .. aku berharap ini semua hanya mimpi. Tapi kenapa rasa sakitnya begitu terasa sekali” .
Allah .. Dengan segenap lafadz bismillah, aku sudahi segala kegelisahanku. Bantu diriku untuk memenangkan perasaan yang membawaku kepada murka-Mu .
Allah .. selama menjalani kehidupan ini, seringkali aku ingin menyerah saja. Akan tetapi, rahmat-Mu lagi-lagi turun kepadaku disaat aku sedang lemah-lemahnya.
Allahku, kau tau bahwa kini aku telah berada dititik dimana kata-kata tidak mampu lagi menggambarkan betapa aku butuh dekap dan kasih sayang-Mu.
Jujur saja, jika saat ini aku benar-benar lelah. berada dalam kondisi yang tak mampu mengungkap apa yang terus mengganggu dadaku hingga membuatnya se-sesak ini.
Maafkan hambaMu ini ya Allah,
sungguh tidak ada yang bisa aku lakukan selain duduk diatas sajadah. Meminta maaf karna telah mengacau di bumi-Mu dengan segala kemaksiatan yang aku lakukan. Dan pada setengah perjalanan menuju kedewasaan ini telah ku habiskan dengan merancu, membuat onar, bermaksiat, menggibah, lalu mengadu kepada-Mu dalam diam pada tangisan buaya untuk Memikatmu.
Aku tau, bahwa Engkau tidak akan tertipu oleh siapapun termasuk makhluk kecil seperti diriku ini, Akan tetapi dengan segala ke-mahabaikan-Mu Engkau tetap mengikuti alur permainan klasik yang menjijikkan ini.
Lagi-lagi, rahmat-Mu turun untuk melunakkan hatiku hingga membuatku ingin kembali memeluk-Mu.
Allahku..
apa harus dengan cara ke-Mahabaikan ini yang engkau tunjukkan kepadaku untuk kembali menarik diriku agar lebih dekat dengan-Mu. Jika iyaa .. maka Engkau telah berhasil, karna saat ini aku telah jatuh ke dalam pesona ke Mahabaikkan-Mu.
Aku telah jatuh cinta kepada Mu ya Allah ..
sampai rasanya malu untuk sekedar kembali menyapa, bersimpuh, lalu menangis dengan keras. Mengadu jika selama ini aku salah .. aku salah jika harus memilih untuk menghentakkan tanganMu, disaat engkau selalu menggenggamnya.
Aku sudah tidak tau lagi, dengan cara apa untuk melepaskan segala bentuk yang telah membuatku tidak seberdaya ini.
Allah .. hanya Engkaulah penyelamatku satu-satunya. Mohon genggam tangan penuh dosa ini dan jangan pernah melepaskannya, meskipun dengan penuh kesadaran, seringkali aku yang menghempaskannya.
Ya Allah aku mohon .. jangan biarkan hamba melangkah mundur lagi dari-Mu. Karena pada akhirnya sejauh apapun aku pergi, engkaulah tempatku untuk kembali.
Kamis, 07 September 2023 pada 22 Safar 1445 H.
26 notes · View notes
seikhlaslangit · 10 months
Text
Maka, dengan kehilangan yang seperti apa lagi, agar kamu kembali kepada-Ku
2 Bulan lagi, menginjak tahun ke 3. “Masih baru” tapi sudah berkali-kali duduk dan berteduh. “Masih dini” namun sudah berkali-kali untuk duduk dan menepi.
“Mba, bagaimana ya jika eka melepas sehelai kain ini saja ? Eka masih sering keluar dari Zona syari’at . Takut malah nanti semakin menodai” ucapku pada perempuan bermata teduh tersebut.
Beliau menghela nafas berat, berusaha untuk tidak menerjunkan bulir-bulir air matanya.
“Dek, sejauh ini aku tidak pernah menganggap diriku menjadi seseorang yang sempurna ketika telah memakainya. Akupun masih terus berusaha untuk memperbaiki diriku”tiba-tiba kalimatnya terjeda, beliau menangis sesegukan. Tetap berusaha untuk melanjutkan kalimat dengan suara bergetar
“dek, seakan-akan Allah sedang bilang seperti ini ; maka dengan kehilangan siapa lagi, untuk kamu agar kembali kepadaku. Lalu, apakah kita memutuskan untuk menjauh dikala Allah sedang berbisik seperti itu dek ?”
Bless..
air mata ini, terjatuh setelah beberapa menit berusaha untuk membekukannya. Ingatanku, berjalan mundur . Memutar berbagai rekaman bak vidio-vidio dokumenter. Hingga akhirnya terhenti pada satu vidio dengan memperlihatkan ekspresi excited beliau ketika pertama kali aku mengenakannya
“kaaa, nanti ke kosan mbak yaa. Ada sesuatu yang mau aku beri” terangnya dengan mata berpijar. Aku menganggukkan kepala, sebagai tanda aku menyetujui kalimat yang beliau ajukan.
Dan maa syaa Allah .. sesampainya disana, ku dapati punggung beliau yang tertutup pintu lemari.
“Mbak” panggil ku.
Beliau menoleh kearahku dengan wajah excited sembari menampilkan senyuman terbaik yang dimilikinya “Dekkk.. siniii sinii kamu pilih mana yang kamu suka. Aku banyak cadar dan udah jarang tak pakai. Masih bagus semua kok. Pilih dek mana yang kamu suka”
sorot mata kebahagiaan itu, ya Allah .. kenapa begitu menenangkan ..
Semoga Allah senantiasa Menjaga dan Merahmatimu 🤍
11 notes · View notes
seikhlaslangit · 11 months
Text
Kamu layak !
Nasihat yang Tidak Populer
Untuk adik-adik di sini yang sedang memantau takdirnya akan menikah dengan siapa dengan perasaan cemas dan gelisah :
Seburuk-buruknya kamu menilai dirimu sendiri, teruslah berdoa untuk bisa mendapatkan pasangan yang terbaik - yang sebaik baiknya, nggak usah tanggung-tanggung mintanya, benar-benar yang sebaik-baiknya.  Dan aku turut mendoakan, agar jika doa itu terkabul, kamu tidak memiliki perasaan tidak layak. Kamu layak! @kurniawangunadi
2K notes · View notes
seikhlaslangit · 1 year
Text
Aku juga lupa, kali keberapa aku tidak menyetujui-Mu perihal takdirku. Aku masih begitu ingat saat jalan cerita sering membuatku salah sangka. Saat kupikir Engkau menaruh takdir buruk, namun di ujung aku mensyukurinya, Dan momentum itu kian berulang.
Tuhanku, aku tidak sedang berbangga diri karena berhasil mengambil pelajaran. Karena nyatanya, iman dalam hatiku tidak pernah sungkan untuk tumbang.
Tapi aku tidak berbohong dalam hal ini. Jika nanti kau dapati air mataku kembali terjatuh ketika menerima ujian, dan segala keluhanku ditengah perjalanan, percayalah bahwa tangisku bukan pertanda aku tak sabar dan keluh ku pun bukan pertanda aku tak syukur.
Aku hanya melepaskan emosi. Selebihnya aku tidak pernah mempercayai diriku lebih dari aku mempercayai-Mu. Mungkin aku terlihat seperti tak terima, tapi engkau tau bahwa hanya nama-Mu juga yang kusebut dalam dada, bukan yang lain.
Malam, 9 Dzulhijah 1444 H
23 notes · View notes
seikhlaslangit · 1 year
Text
Allah .. ketika rasa sakit ini hadir dan telah aku terima, sebagian orang mengatakan “ kaaa.. rasa sakit itu hanya perlu dinikmati. Trauma itu hanya perlu waktu untuk terobati” .
Awalnya, aku mulai menerima dan bersepakat untuk “sembuh bersama waktu”. Namun, setelah melihat dia baik-baik saja ditengah kehancuran yang ia ciptakan, aku mulai memberontak .
Allahh .. sungguh sakit sekali rasanya, Ketika melihatnya menjalani kehidupan dengan sangat baik-baik saja, sedangkan aku disini masih terpontang-panting untuk menyembuhkan segala yang ada.
Allah .. beri saja semua kebaikan yang ia pintakan kepada-Mu, dan sembuhkan rasa sakit ku.
21-Juni-2023
2 notes · View notes