Text
~mekar berkelopak indah 🌺
Pernah kujumpai melati yang jernih warnanya. yang harumnya menguap lebih lama ketimbang yang lainnya. Entah itu memang begitu, atau aku yang sudah tersihir. Tapi kagumku terhenti, pesonanya tak lagi sempurna di mataku. Dari sebentar pun enggan berpaling, menjadi tempat berkunjung yang telah asing.
Aku terus menelusur, menjawab tanya yang muncul di benakku. Apa yang salah dariku?. Tak bolehkah aku mendamba?
Lalu, sekuntum mewah yang merona itu perlahan mengelusku dengan semerbaknya. Tapi mulanya aku tak peduli, aku tak berfikir kalau ia berbeda untukku.
Dan perlahan, ia membuatku mampu menatapnya tanpa henti. Menarikku dari lamunan tanpa makna. Kelopaknya satu persatu kurinci, dan disitulah kutemukan jawaban dari pertanyaanku.
Aku boleh mendamba. Aku sedang mendamba. Akhirnya kutemukan apa yang kurasa tepat, bunga ini adalah yang aku inginkan.
0 notes
Text
di lain waktu mungkin tak dapat lagi ku menatapmu
bersiap duduk dalam lamun, dimana
tak bersisa sepotong pun ingatan akanmu
aku mengerti, sudah kau penuhi semua janji itu
bukannya diriku, tapi sanubariku yang tak mampu
lebih lama menahan tempuhan jarakmu
kembalilah saat fajar tak lagi salamkan hangat
aku disini menyambutmu dalam dekap erat
lepaskan seluruh penat, kita terjerat,
rindu yang tak tertahan walau sesaat
0 notes
Text
Alhamdulillah hari ini, berjuta pasang mata kita menyaksikan bahwa negeri kita berdiri bersama membela orang² terdzolimi, menuntut pembebasan almaqdisi, bergerak membungkam kalimat yang ingin redam jiwa juang sejati.
Hari ini yang teriknya hangat, halus menyalami pekik takbir dan gema pembebasan. Di medan merdeka, jiwa kami tumpah ruah menyambut genderang kemenangan.
Terkirim munajat pada Ia Yang Maha Mengawasi, semoga gema ini menembus sampai langit. Jelas terdengar suara hati penduduk negeri ini yang cinta palestina untuk kembali bangkit 🔥
From the river to the sea, Palestine will be free 🇵🇸
Monas, Ahad 5 November 2023

2 notes
·
View notes
Text
Kalau hujan misil tak menakutimu, lantas apa yang memberanikanmu?
Kalau beton tak patahkan batang tubuhmu, lantas apa yang menguatkanmu?
Kalau mesiu tak menembus jantungmu, lantas apa yang melindungimu?
Kalau maut tak buatmu mundur, lantas apa yang meyakinkanmu?
Sungguh alum jiwa yang jauh terseret kefanaan.
Sedangkan kekang langit kuat mengikatmu, berjanji tak akan perpanjang rindu.
Siapapun kan panas hati melihatmu
Lagi-lagi Quds buat kami malu
0 notes
Text
sudut matamu seru bercerita,
betapa indah alam raya terpantul darinya.
yang kedip pelan nya usik lamunan
rona pipimu sekejap bekukan gebu amarah.
yang lembutnya alirkan bahagia
biaskan cerah menentramkan jiwa
lekuk merah kuncup mekarnya,
menggelayut dalam pikiran berdebu
terbayang kecup rayu yang didambakan
0 notes
Text
kunikmati kata sebagai rihlah indra
melatih peka mengeja petuah semesta,
obat hati dari mabuk dunia
0 notes
Text
deru mortar tak buatmu gentar
yang bergemuruh menyapu seisi kota
membuatmu sejenak mematung terhempas debu
satu persatu kulihat tubuh kokoh itu tumbang
namun detak jantungmu tak henti berdegup
menumbuhkan kembali asa juang yang kian meninggi
Quds tak akan layu
walau angin panas membakar kelopaknya
namun tunas baru timbul dari tanah yang memerah
0 notes
Text
biduk mungil ini, kudayung ke arah berkumpulnya bebongkahan makna. berharap dapat ku jala seluruhnya hingga ketemukan jawaban dari kecurigaan. ah sudahlah, nyatanya itu sulit.
hey cantik, aku tak mengerti apa yang kukatakan, sedikitpun kalimatku tak mengartikan apa yang terjadi.
cantik, aku tak mengerti bagaimana aku merindumu, serasa tak masuk akal bagiku, jelas bagimu,
perjumpaan hari ini yang seharusnya adalah perjumpaan di harilalu, harus kuterima bahwa itu tak terjadi. oh bukan, belum.
aku terjebak
karena mu itu, aku tak bisa salahkan diriku yang saat ini merangkak menuju sinar indah.
cerah dalam wajah cantik itu, dirimu.
hey, sampai tiba waktunya, tetaplah seperti itu, tetaplah cantik. jangan kau kurangi sedikitpun.
0 notes
Text
“There’s nothing one is more sick of and considers more tacky than something that has belonged to them for a long time. However, another way to say “tacky” and “sick of” is “accustomed to” and “comfortable” , -Jung Hwan. Reply 1988
5 notes
·
View notes
Text
"Walau Masih Bisa Senyum, Namun Tak Selepas Dulu"
@edgarhamas
Sayup-sayup terdengar Original Soundtrack Habibie-Ainun II, liriknya dalam. Singkat, mengalir, sampai pada kata "walau masih bisa senyum, namun tak selepas dulu.."
Itu yang dirasakan Eyang Habibie selepas perginya Bunda Ainun. Rasa-rasanya hidup berjalan seperti biasa, bisa kembali melanjutkan karya dan bisa berbagi manfaat untuk orang banyak. Tapi saat duduk sendiri, ingin lega bersama waktu dan tersenyum sekilas, tetiba ia ingat kenangan bersama cintanya. Senyumnya terlukis, tapi tak selepas dulu, ketika tangannya masih menggamit kasihnya.
Kamu pernah merasakannya?
Ketika suasana hati sedang lega, masalah baru saja selesai, dan semua hal sesuai dengan harapanmu, tapi tetiba hatimu tak ingin lekas membiarkanmu menikmati waktu legamu, dengan mengambil sepucuk ingatan yang mendadak membuatmu hilang rasa untuk sekadar tersenyum. Ingatan haru, atau kenangan yang kuat, atau kesedihan.
Mau lepas tertawa, tapi tetiba teringat jarak antaramu dan orang yang kamu sayangi terlalu jauh. Mau menikmati lezatnya santapan, tapi teringat tentang keadaan tetanggamu yang baru saja ditinggal mati tulang punggung mereka. Kamu bisa saja melupakannya, tapi kamu tak cukup tega.
Beginilah pula keadaan negeri kita, membuat semua kelegaanmu jadi tersangkut; ketika tahu bahwa kariermu barangkali akan cemerlang, tapi masa depan bangsamu "kok mesakke" banget. Rasa tenangmu tersedak. Rasa nyamanmu terpecah. Nggak enak banget kan rasanya?
Kita perlu menyediakan waktu untuk sendiri, menghayati kerinduan dan memetakan harapan. Yang hadir di pikiranmu itu bukan untuk dilewati saja, tapi untuk direnungkan. Itu tandanya kamu punya perhatian yang lebih dari perhatianmu pada dirimu sendiri. Karena kamu tak cukup tega melihat duka, sementara kamu masih bisa tersenyum. Nuranimu ada.
Tetaplah tersenyum dan beri penghargaan pada dirimu sendiri, jangan sampai terus-terusan bersedih dan jangan pula merasa getir. Namun berikan waktu untuk merencanakan sesuatu untuk kau lakukan; demi mengobati lintasan pikiran yang membuatmu tak bisa sepenuhnya tersenyum. Kamu harus mengobatinya dengan perbuatan.
Agar ketika ia datang lagi, kamu bisa berbisik padanya, bahwa kamu telah melakukan sesuatu. Barangkali tak banyak, namun itu bisa memberimu rasa lega karena telah berusaha meringankannya. Pada orang yang kamu sayangi, pada orang yang membutuhkan, pada bangsamu.
Semoga Allah membuatmu tersenyum lepas lagi. Lepas tanpa beban, ketika semuanya membaik dan kesedihan itu punah.
Seperti ketika Shalahuddin membebaskan Baitul Maqdis. Ia tersenyum lepas, lepas! Karena ia habiskan seumur hidupnya demi bebasnya tanah suci, sampai-sampai ia berkata, "Bagaimana aku bisa tersenyum, padahal Al Quds tersandera?"
Di hari itu, Shalahuddin Al Ayyubi menggapai mimpinya, memunahkan kejanggalan yang mengganjal batinnya. Ia menangis bahagia. Akhirnya ia bisa lagi tertawa, seperti kamu kelak; ketika melihat dunia yang lebih baik, dari hasil perjuangan tanganmu sendiri.
Eyang Habibie barangkali kini sedang tersenyum lepas lagi, menggamit tangan kasihnya di alam sana.
171 notes
·
View notes
Text
Lulus , bukanlah momen yang membuat kita merasa seolah-olah beban luntur dari pundak. Merasa bebas untuk bergerak menjamah apapun yang kita suka. Seharusnya kelulusan membuat kita lebih membuka mata , mengamati hal-hal baru yang belum pernah kita kenal sebelumnya.
Kita sebagai alumni pondok pesantren tentunya memiliki muatan nilai-nilai hidup yang berbeda dari orang-orang biasa. Kita diajarkan lebih jauh untuk mengenal Rabb kita , menyelam lebih dalam soal pengkajian ajaran agama islam. Bahkan dikenalkan lebih dekat dengan Al-quran. Nah, jatidiri itulah yang hingga kapanpun harus dijaga dan dipelihara karena bagaimanapun kelak seluruhnya akan dibawa ke mahkamah pertanggungjawaban. Maka sesungguhnya kelulusan menjadi momen kita untuk cemas. Mencemaskan diri sendiri. Tentang hati yang mudah goyah. Tekad yang payah. Semangat yang cepat lemah. Lebih-lebih lagi kita telah memutuskan untuk hidup selamanya dengan Al-quran. Maka tidak ada jalan selain sumpah setia hidup mati bersamanya. Kita itu istimewa. Maka untuk mendidik diri perlu cara-cara tak biasa.
Siapa yang menjamin, diluar nanti kalian mendapati diri kalian lebih baik dari hari ini? . Hal-hal baru dan kejutan tengah menanti di simpangan jalan.
Karna banyaknya hal yang sebelumnya kita belum kenal ,maka sepatutnya kelulusan menjadi momen bagi kita mencemaskan jati diri yang sudah kita bentuk dan emban selama hidup di pensantren. Sebelum berangkat ke etape berikut setelah kelulusan. Sangatlah perlu bagi kita untuk membekali diri dengan keteguhan hati menjaga komitmen jatidiri .
Diantara banyak petuah saya cuma ingin menyampaikan 3 pesan saja untuk bekal kalian menjelang lulus nanti.
Yang pertama adalah belajar yang sungguh-sungguh dan jangan lupa galakkan do'a. Demi menunjang hasil maksimal juga memuluskan progresnya, maka upaya dan doa harus disinergikan. Paksa diri untuk menentang rasa malas dan selalu dekatkan diri pada Peng-ijab segala do'a. Mintalah agar segala upaya membawamu kepada kebaikan. Juga jangan enggan atau malu untuk meminta orang lain ikut mendoakan. Terutama bapak dan ibu. JANGAN LUPA!.
Yang kedua. Tamatkan hafalan qur'an dan kuatkan itu dengan intens murojaah. Asal kalian tau, kehidupan kampus cukuplah menguras banyak tenaga dan pikiran. Padatnya aktivitas melelahkan fisik , menumpuknya tugas melelahkan psikis. Maka sangat mungkin kita kekurangan waktu berinteraksi dengan Al-quran. Murojaah susah apalagi ziyadah. Ya kalo yang belum bisa khatam tahun ini , pastikan hafalan yang sudah kalian miliki menghujam kuat terikat dalam hati dan ingatan. Itu semua untuk meringankan beban kalian nanti. Jadi mumpung masih di pondok manfaat waktu untuk Qtime lebih banyak dengan Al-quran.
Yang terakhir. Perbaiki niat dan jauhi maksiat. Niat itu startnya , berharap urusan berjalan baik maka pastikan startnya mulus tanpa cela. Sedangkan maksiat adalah belukar dan onak duri yang merusak perjalanan. Sejauh apapun mimpi melesat , sekeras apapun upaya dikerjakan , sekerap apapun do'a dilayangkan. Tetapi maksiat membangun tabir antara berkah dan keridhoan Allah terhadap kita. Jika itu terjadi akan begitu fatal. Yang kita rasakan hanyalah kehampaan, hanya lelah yang kita dapatkan, dan hanya resah yang kita rasakan. Maka berhentilah membuat Allah enggan untuk melihat dan membantumu. Perbarui niat jauhi maksiat!.
Soal lain seperti menentukan minat perkuliahan. Saya tidak punya pesan banyak soal itu, karna saya pikir kalianlah yang lebih layak menasehati diri sendiri tentang hal itu. Tanyakan pada diri kalian kemana bakat dan keterampilan kalian tepat untuk dikembangkan dan disalurkan. Mintalah taufiq dari Allah agar dimudahkan . Juga perbanyak konsultasi dengan ustadz ustadzah dan orang tua. Itu saja dari saya soal hal-hal yang perlu kita semua perhatikan dan kerjakan menjelang lulus nanti.
Nah. Yang tak kalah penting adalah masa saat kalian telah berada di perkuliahan. Disana kalian akan temukan gejala hidup yang sangat asing bagi kalian sebagai lulusan pesantren. Disana pula prinsip hidup kalian benar-benar diuji , dimana banyak lini kehidupan terjaga saat masih mondok. Tetapi diluar sana tidak ada yang menjaga selain diri sendiri. Terutama soal pergaulan. Yaa terbayang sendiri laaah kalian apa yang saya maksud. Haha. Batasi interaksi dengan sebatas kepentingan saja. Ya kayak tugas kuliah , praktikum , dsb . Selain itu jangan coba nembus batas !. Dekati orang-orang yang mampu mengingatkan kita saat mulai lewat batas dan atau cenderung menyimpang . Ikutilah himpunan mahasiswa yang selalu menuntun pada kebenaran. Semua itu bertujuan untuk menjaga istiqomah konsisten memelihara nilai-nilai yang telah kita emban.
Itu saja yang ingin saya bagi kepada kalian. Masih banyak sebetulnya , cuman ini saja sudah terlalu panjang . Lain kali semoga bisa bersua untuk menyambung perbincangan ini. Semoga bermanfaat.
"Di hari menjelang lulus nanti. Ada hati yang perlu diteguhkan. Ada tekad yang perlu di kukuhkan. Ada semangat yang perlu dikobarkan. Syarat untuk bisa duduk di kursi kelulusan adalah berjiwa besar dan berani mewujudkan. Mimpi yang sedari lalu masih tersandar dalam bayang-bayang. "
0 notes
Text
Kejutan
Ia menunggumu. Tapi kau tak tau. Juga kadang ia membuntutimu. Tapi kau tak sadar.
Kenalilah . Supaya kau tak pongah . Atau tersungkur kalah.
Kita menyimpan banyak rahasia. Apalagi kehidupan. Ini dan itu yang ingin kita raih. Namun hidup tak menyajikan begini tapi begitu . Tidak begitu tapi begini. Penuh kejutan.
Siapa sangka. Usia senja tak berharap lagi datang buah cinta. Namun diberikannya oleh Maha Pengasih pada kekasihNya.
Siapa sangka. Cinta agung luar biasa. Dicabut paksa.
Siapa sangka. Kerajaan berjaya nan perkasa. Hanyut tenggelam dilahap samudra.
Kejutan..
Kadang membantumu berpijak. Juga kadang mengujimu , jatuh dan terjerembab.
Maka percaya padaNya adalah satu satunya cara. Tuk mengundang kejutan kebahagiaan. Atau dikukuhkan kembali setelah jatuh dalam derita.
0 notes
Text
Mimpi
' Rumusnya sederhana. Bayangkan lalu terbangkan...'
Saat kau terbangun , jangan cepat pergi !
Gambarkan sosokmu hari ini , esok hingga hari meregang nyawa nanti..
Karna ia adalah ruangan dasar yang penuh sesak oleh bayangan indah mengenai sosok dirimu di masa yang akan datang.
Teruskan ! Jangan berhenti !
Lanjutkan saja menggambar seindah mungkin. Dan yakinkan dirimu kau akan terbang bersamanya.
Takut? Tak apa, tenang saja. Tak hanya takut yang menemanimu ketika terbang menggapainya. Ada lelah, resah , gundah , dan masih banyak lagi. Kau tak sendirian. Mereka semua 'kawan perjalanan'.
Namun diujung sana tengah menunggumu tempat duduk ternyaman. Kasur termewah. Hamparan kebahagiaan sejauh mata memandang.
Akibat ulah 'kawan-kawan perjalanan' .
0 notes
Text
Meramu cinta
Pagi ini dibuka dengan kebahagiaan.
Membantu itu lebih dari sekedar meringankan beban orang . Termasuk didalamnya juga mengisi hati dengan kebahagiaan. Membaginya lewat tindakan , terpancar melalui ucapan syukur satu sama lain.
Bukankah itu termasuk cinta?
Iya meski itu hanya kecil. Cinta tetap cinta.
'Cinta adalah bahagia'
Kamu tak perlu mencari sosok tuk mendeskripsi cinta. Kemudian membiaskannya dalam hubungan rumit tak berpola.
Ulurkan saja tanganmu . Biarkan ia menyentuh tuk ringankan pundak orang-orang disekitarmu.
1 note
·
View note