Text
Aku, Liburanku, Sedihku Dan Bahagiaku.
Liburan.. siapa yang tidak bahagia mendengar kata liburan, bisa jalan jalan, bisa keliling dunia dalam mimpi, bisa menghabiskan waktu dengan keluarga, menghabiskan waktu dengan hobinya, bisa rebahan, rebahan, dan rebahan, minimal tidak memikirkan tugas kuliah yang deadline-nya tidak kenal waktu. Oiya namaku Sevia Dwi Nur Lestari aku mahasiswi di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Manajemen Dakwah semester 2. Menurutku liburan kali ini berbeda bahkan mungkin bagi semua mahasiswa, bagaimana tidak liburan kali ini sangat membosankan, menjengkelkan, bahkan mungkin berharap liburan seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi di kemudian hari Ya Tuhaaaan.
Liburan kali ini dibuat bukan tanpa sebab, bahkan banyaaaak sekali sebab, kalian tau lah apa yang sedang booming di dunia saat ini, yap Corona prajurit Allah yang diturunkan dari tahun 2019 yang memberikan banyak sekali hikmah, pelajaran, ujian dan keberkahan, bagaimana tidak dalam waktu sekejap ini tiba-tiba orang orang sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatannya ajaib bukan, yang dulu sebelum makan mereka tanpa cuci tangan langsung makan, kini mereka harus mencuci tangan dengan sangat bersih, yang dulu sebelum makan hanya menggosokan tangannya pada embun es dalam gelas es jeruk maupun teh sekarang mereka tiba-tiba mencuci tangannya dengan sabun antiseptic bahkan memborong habis hand sanitizer, luar biasa bukan nikmat dari Allah ini, mungkin itu cara Allah mengingatkan kita. Oke aku sudah terlalu panjang lebar menulis tentang corona, kembali ke tujuan awal aku akan cerita tentang pengalamanku selama liburan oh bukan liburan, melainkan kuliah online. Mari kita mulai.
Ceita ini dimulai pada tanggal 16 Maret 2020 dimana seluruh Universitas bahkan sekolah memberikan surat edaran tentang diberlakukannya kuliah online selama kurang lebih dua minggu, pikirku dan pikir teman-temanku mungkin enak kali ya kuliah online bisa sambil tiduran bisa sambil nonton, dan bisa sambil melakukan kegiatan lainnya, tapi ternyata tidaaak, apa yang kita ekspentasikan tidak sesuai dengan realitanya, kita di hadapkan banyaaaaak sekali tugas, makalah, yang dedline-nya tidak tanggung tanggung, besok ada deadline besok ada juga dan besoknya ada lagi, entah apa yang dipikirkan waktu itu, “bukan corona yang membunuh kita tapi tugas dari dosenlah yang membunuh kita”, itulah beberapa kata dalam status di media social yang dibuat oleh mahasiswa yang kubaca waktu itu. Akupun bingung aku tak punya cerita menyenangkan selama dua pekan ini, tapi tak apalah akan ku cari kebahagiannya.
Tanggal 17 Maret aku memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, mungkin itu adalah keputusan terbaik menurtku, mengisolasikan diri dirumah, ku beranikan diri menghadap pengurus asrama oiya kalo boleh memberikan sedikit info yaitu kebetulan aku tingal di asrama kampus, dan asal kalian tau kalau kita mau pulang kita harus ijin dan itu super parah susah , dan saat itulah ku beranikan diri untuk ijin, sudah kuduga ijin ku tidak diterima, tentu dengan berbagai alasan yang mereka berikan, katanya takut membawa viruslah, di asrama lebih aman lah dan bla bla bla lainnya. Sedih tentunya disaat kondisi seperti ini kita tidak boleh berkumpul dengan keluarga, aku tau apa yang mereka pikirkan, tangisku pecah hari itu juga, padahal aku sudah siap-siap dan sudah di jemput juga, tapi ternyata tidak boleh, aku marah saat itu, kesal tapi ya sudah lah buat apa marah.
Tanggal 18 Maret aku bangun dari tidur dan ada kabar dari temanku bahwa mahasantri sudah diperbolehkan untuk pulang, okee pagiku sudah buruk, temanku bilang bahwa banyak orang tua yang marah kepada pengurus karena tidak memperbolehkan anak-anak mereka untuk pulang, benar saja siapa yang tidak khawatir anak anak mereka hidup di kota yang bisa dikatakan dekat dengan virus tersebut, akhirnya setelah bernegosiasi dengan semua orang, memikirkan segala resiko yang akan ditanggung kuputuskan pulang tanggal 19, iya aku pulang tanggal 19 malam dan sampai dirumah pada tanggal 20 pagi hari.
Semua orang menyambut, bahagia akhirnya keluarga bisa kumpul dengan keadaan yang baik-baik saja. Hmmm aku bahagia keluarga bahagia kami hidup bahagia happy ending yey. Oh tidak seperti itu aku teringat tugasku yang sedang memanggilku untuk di selesaikan. Ya Tuhaan ijin kan aku untuk istirahat sebentar saja, terlalu berlebihan sebenarnya cerita ini tapi ya tidak apa apa supaya lebih berkesan. Hingga tiba saatnya ada tugas PKN dimana tugas ini mewajibkan mahasiswanya untuk membuat cerita selama liburan, dan inilah ceritaku iya ini. Beruntunglah hanya membuat cerita dan waktu pengumpulannya pun tidak terlalu cepat ada waktu untuk bernafas kawan, Alhamdulillah batinku.
Aku akan ceritakan tentang mata kuliah yang lumayan membuatku yaa lumayan kesal dan lelah, bagaimana tidak, matakuliah tersebut tidak mau mengalah dengan mata kuliah yang lain, baru saja tugas kemarin terselesaikan eh nambah lagi tugas lagi, lagi, dan lagi. Bagaimana mata kuliah yang lain bisa kebagian sedag mata kuliah ini tidak pernah lelah untuk memberikan tugas, tidak apa lah, tugas banyak, tidak ada buku sebagai referensi daan aku tidak paham dengan materinya. Nikmat apa lagi ini Ya Tuhan.
Hari-hariku hanya bangun untuk sholat, kemudian kadang tidur lagi, kadang tidak. Lalu olahraga sebentar kalau sedang tidak malas, mandi, mengerjakan tugas, mengerjakan tugas, mengerjakan tugas, sholat makan, tidur, tugas lagi tugas lagi, terkadang sesekali main dengan ponakan. Itu saja tidak ada yang istimewa selebihnya main gadget. Bosan pasti, siapa yang tidak bosan, diam dirumah dengan segudang tugas, mending mending segudang prestasi kalau ngga segudang uang wah wah boro boro uang jajan pun di lockdown. Menggemukan badan untuk saat ini adalah waktu yang tepat, makan, tidur kemudian duduk, makan lagi. Sebenarnya bingung juga, apa yang mau diceritaan sedangkna libur kali ini di kunci dirumah, jangan kemana mana jangan kemana mana itu pesan pemerintah dengan hastag dirumahaja dan staysafe.
Hampir dua mingggu setelah surat edaran tentang kuliah onlinedan aku tentunnya mahasiswa menunggu surat edaran yang kedua tentang apakah akan dieperpanjang kembali atau akan tetep mauk di tanggal 31, entahlah yang rumahnya jauh mulai cemas, tugas yang tidak memanusiawikan mahasisiwa pun mulai menumpuk, pusing sana sini menyebabkan tidak bisa tidur sankin kepikirannya deadline, kalian tau lah tentunya hari ini apa yang sedang aku lakukan, yap tentunya sedanhg mengerjakan tugas yang ya lumayan santuy ini PKN, yang tugasnya bisa di kerjakan sambil rebahan, sungguh pengertian bapak dosen satu ini.
Aku tadi habis minum, kenapa diceritakan? Apakah penting, tentu saja penting karena ini cerita tentang pengalamanku kan, ternyata menulis itu tidak gampang, harus menunggu mood membaik agar majas bisa keluar, aku scroll terus dan terus, kenapa baru selembar, kenapa tidak selesai selesai percayalah cerita ini semakin ngelantur tidak jelas dengan topic pembicaraannya lebih baik kusudahi saja.
Oke intinya ada poin penting dalam cerita ini yaitu ketika masa lock down kegiatanku hanya tidur, makan, mengerjakan tugas, kemudian tidur lagi. Tamat Alhamdulillah :) oiya dan cerita ini kuselesaikan hampir 2 minggu Alhamdulillahn lagi deh :)
1 note
·
View note