Tumgik
shulhankholidi-blog · 5 years
Text
Legenda Kopi Jawa, Cup of Java
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Tumblr media
Para ahli sepakat bahwa sejarah kopi berawal dari Abyssinia atau Habasyah, yang kini meliputi wilayah Ethopia dan Eritrea. Kopi mulai menjadi komoditas ekonomi yang cukup diperhitungkan karena khasiatnya yang mampu memberikan tenaga ekstra bagi orang yang meminumnya. Karena khasiatnya tersebut, Bangsa Arab menyebutnya dengan “Qahwa”. Bangsa Arab pulalah yang tercatat pertama kali membawanya keluar dari Abyssinia menuju Yaman dan memonopoli perdagangannya. Mereka menjadikan Pelabuhan Mocha di Yaman sebagai satu-satunya pintu lalu lintas perdagangan komoditas kopi saat itu. Bangsa Eropa menyebut kopi dengan mocha, mengacu dari tempat komoditas itu diperdagangkan.
Tumblr media
Memasuki abad ke-17, Bangsa Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi sendiri. Awalnya mereka menanamnya di daerahnya sendiri, namun tanaman kopi tersebut tidak dapat tumbuh karena iklim di Eropa tidak cocok untuk  tanaman tersebut. Berikutnya mereka mengembangkan perkebunan kopi di daerah jajahannya, upaya ini membuahkan hasil. Karena bibitnya didapat dari Bangsa Arab, maka tanaman jenis kopi kala itu dikenal hanya Kopi Arabika. Bangsa Belanda mengembangkan perkebunan dan produksi kopinya di Pulau Jawa. Dalam kurun waktu tertentu di masa lalu bahkan Kopi Jawa cukup terkenal di pasaran dunia, sehingga Bangsa Eropa kerap menyebut secangkir kopi dengan istilah “Cup of Java” atau “Secangkir Jawa”. Produksi kopi dari Jawa selanjutnya menggeser dominasi kopi dari Yaman.
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Tumblr media
Pada tahun 1878, tanaman kopi di Jawa, khususnya yang ditanam di dataran rendah, rusak terserang penyakit karat daun. Hal ini membuat Pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan jenis Kopi lain dari Liberia, kopi jenis ini kemudian dikenal dengan Kopi Liberika. Tanaman kopi jenis ini pun, di dataran rendah ternyata juga tidak tahan terhadap penyakit karat daun. Berikutnya Pemerintah Belanda mendatangkan jenis tanaman kopi lain yang telah diteliti di kebun raya di Belgia dan lebih kuat terhadap serangan penyakit karat daun. Jenis kopi ini pertama kali ditemukan di Kongo, selain itu juga banyak tumbuh di Sudan, Liberia, dan Uganda. Karena cita rasa pahitnya yang kuat, kopi jenis ini disebut sebagai Kopi Robusta.
Tumblr media
Hingga saat ini perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia didominasi jenis robusta. Dalam perdagangan komoditas kopi global, Indonesia merupakan penghasil kopi robusta terbesar dunia setelah Vietnam dan Brasil. Lebih dari 80% perkebunan kopi di Indonesia ditanami robusta, sekitar 17% ditanami arabika, sebagian kecil sisanya ditanami liberika dan excelsa. Biji kopi robusta banyak digunakan sebagai bahan baku kopi siap saji (instant) dan pencampur kopi racikan (blend) untuk menambah kekuatan cita rasa kopi. Selain itu, biasa juga digunakan untuk membuat minuman kopi berbasis susu seperti capucino, cafe latte dan macchiato. Meskipun demikian, biji kopi robusta dianggap inferior dan dihargai lebih rendah dibanding arabika.
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Tumblr media
Pada era Van Den Bosch diangkat menjadi  Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, Pemerintah Kolonial Belanda dihadapkan pada masalah krisis keuangan akibat Perang Jawa/Perang Diponegoro yang berkepanjangan. Keberhasilan Koffie Stelsel atau Preanger Stelsel (kebijakan tanam paksa kopi di wilayah Priangan) yang diterapkan oleh VOC di masa lalu serta harga kopi di pasaran dunia yang kala itu tengah mahal, membuat Van Den Bosch menerapkan kebijakan serupa untuk mengatasi krisis keuangan. Kebijakan Cultuur Stelsel tersebut, memaksa rakyat menyediakan seperlima bagian tanah miliknya untuk ditanami kopi dan disetorkan pada Belanda. Bagi penduduk yang tidak memiliki tanah, wajib bekerja di tanah-tanah perkebunan Belanda selama minimal 75 hari.
Tumblr media
Karena mahal dan berharganya komoditas kopi, maka hanya orang Belanda dan kalangan elit priyayi yang bisa menikmati cita rasa seduhan kopi. Rakyat jelata yang ingin menikmatinya, hanya bisa memunguti ceceran biji Kopi Arabika yang telah dimakan Musang/Luwak. Kopi rakyat yang terolah dari gumpalan kotoran Luwak tersebut ternyata memiliki cita rasa yang lebih baik dibanding kopi Arabika biasa. Cita rasa eksotis kopi asli Nusantara tersebut menarik Pemerintah Kolonial Belanda untuk memproduksinya dan menjadi kopi termahal di pasaran dunia hingga kini. Berawal dari kisah pedih tanam paksa di masa kolonial tersebut, Kopi Luwak asal Jawa lahir dan berkembang menjadi legenda kopi ternikmat di dunia.
0 notes
shulhankholidi-blog · 5 years
Text
Beberapa Destinasi Wisata Menarik di Jember
Beberapa Destinasi Wisata Menarik di Jember
Meskipun bukan sebagai kota metropolitan, namun Jember merupakan kota yang perlu diperhitungkan dalam hal destinasi wisata yang dimilikinya. Jember memiliki destinasi wisata baik yang berupa destinasi wisata alam, destinasi wisata budaya dan edukasi. Destinasi wisata alam umumnya berupa tempat yang menyediakan pemandangan alam yang indah dan masih asri baik itu berupa sungai, pantai, pegunungan, hutan, dan lain sebagainya. Sedangkan destinasi wisata edukatif bisa jadi berupa tempat yang menyediakan item-item yang mengandung unsur edukatif atau sarat akan nilai-nilai budaya lokal. Destinasi wisata semacam ini bisa jadi tidak menitikberatkan pada tempat, namun berupa event, kegiatan, atau acara yang mengandung nilai-nilai edukatif. Ada banyak destinasi wisata alam di Jember, namun artikel ini tidak bermaksud untuk memaparkan semua destinasi wisata yang ada di Jember, namun hanya akan menyebutkan beberapa destinasi wisata saja sebagai perwakilan. Destinasi yang ditulis dalam artikel ini, beberapa diantaranya berupa destinasi wisata alam dan beberapa yang lainnya berupa destinasi wisata edukatif. Berikut ini beberapa destinasi wisata di Jember yang menarik untuk dikunjungi:
 SJ88
Wisata ini menyediakan pemandangan alam eksotis dari ketinggian bukit yang terletak di Desa Sucopangepok Kecamatan Jelbuk Jember. Akronim SJ88 bermakna Sucopangepok Jember 88. Kenapa 88? Ternyata angka itu adalah ketinggian bukit tersebut dari atas permukaan laut. Selain akronim nama tersebut, objek wisata ini juga dikenal dengan sebutan bukit di atas awan. Memang untuk mencapai lokasi, pengunjung harus agak bersusah payah dengan berjalan kaki terlebih dahulu melalui jalan mendaki. Dari tempat penitipan kendaraan, pengunjung harus berjalan kurang lebih sekitar 30-45 menit. Selain itu untuk menaiki batu puncak bukit SJ88, perlu berhati-hati karena bebatuan yang agak licin, khususnya ketika musim hujan. namun setelah berhasil mendaki puncak bukit, lelah letih 30 mendaki terbayar oleh spot pemandangan yang memukau. Selain menyediakan spot pemandangan yang menawan, objek wisata SJ88 juga memiliki wahana spot foto, rumah pohon, dan tanjakan payung. Objek wisata ini kini dikelola dengan baik oleh perhutani Jember sebagai salah satu destinasi wisata di Jember.
 Teluk Love
Satu dari deretan destinasi wisata di Jember yang hingga kini banyak dikunjungi para pelancong adalah Teluk Love. Dengan melihat potret pemandangannya dari atas Bukit Suroya, anda akan segera tahu, mengapa objek wisata ini dinamai Teluk Love. Teluk ini yang terletak di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember sebenarnya merupakan bagian dari objek wisata Pantai Payangan. Setidaknya ada 3 spot pemandangan eksotis yang bisa anda nikmati sekaligus di tempat ini. Spot yang pertama adalah gugusan 4 pantai, 3 bukit, dan sebuah pulau yang terangkai menjadi satu menyerupai bentuk hati. Karena bentuknya yang demikian, maka tempat ini memiliki kesan romantis, khususnya bagi kalangan muda-mudi. Spot yang kedua, adalah hamparan perairan Samudra Hindia yang begitu luas, sehingga dipenghujungnya seolah ia menyatu dengan langit. Spot yang ketiga adalah keindahan sunrise maupun sunset yang nampak di barisan perbukitan Meru Betiri.
 Masjid Roudhotul Muchlishin
Hal yang menarik dari masjid yang terletak di Kelurahan Kaliwates Jember tersebut adalah arsitektur bangunannya yang mewah dan bercita rasa timur tengah. Masjid yang berdiri di area lahan seluas 2000 meter persegi tersebut diresmikan oleh KH. Ma’ruf Amin pada 15 Mei 2017. Kemegahan dan eksotisme ornamennya membuat Masjid Roudhotul Muchlisin tidak hanya sekedar menjadi tempat singgahan untuk sekedar menjalankan sholat, tetapi juga menarik orang yang singgah untuk berselfie sejenak di area masjid. Area pelataran masjid yang begitu luas menjadi kenyamanan sendiri bagi pengunjung yang membawa kendaraan. Untuk para pengunjung yang ingin ngopi atau mencari jajanan pengganjal perut, menejemen juga menyediakan stand-stand jajanan yang cukup banyak berjajar di pelataran masjid. Hal inilah yang menjadi daya Tarik tersendiri bagi para pelancong lokal untuk mampir ke Masjid Roudhotul Muchlisin.
 Sevendream City
Sevendream City secara harfiah bermakna “Kota Tujuh Impian”. Apa yang ada di benak anda tentang destinasi wisata yang satu ini? Mungkin sebagian anda menghayalkan negeri dongeng dengan para liliputnya. Namun dalam dunia nyata, tentu negeri dongeng semacam itu tidak pernah ada. Namun anda tidak perlu kecewa, karena destinasi wisata yang terletak di Kelurahan Baratan Kecamatan Patrang tersebut menawarkan konsep yang tak kalah menariknya dibanding destinasi wisata lainnya di Jember. Sevendream bisa dikatakan merupakan satu-satunya tempat di Jember yang memiliki konsep ramah terhadap komunitas anak muda. Di Sevendream City (SDC), berbagai macam komunitas diberi tempat, selain untuk berkumpul, kopi darat, dan nongkrong juga kesempatan untuk pengembangan diri dan berkreasi. Salah satu contoh adalah komunitas motor CB Jember yang merupakan salah satu komunitas yang kerap mangkal dan kopi darat di SDC. Pihak SDC berupaya memfasilitasi mereka, sehingga akhirnya mereka bisa mendirikan segmen usaha bengkel motor CB di kawasan SDC. Contoh tersebut diharapkan juga mampu terterapkan kepada komunitas-komunitas lainnya di Jember. Sehingga berbagai komunitas anak muda di Jember, selanjutnya tidak hanya menjadi sekedar komunitas dengan aktivitas kompul-kumpul dan nongkrong saja, namun juga mulai berevolusi menjadi komunitas milenial yang aktif, kreatif, dan produktif. Jika ide besar ini bisa terealisasi dengan baik, tentu SDC tidak hanya menjadi salah satu destinasi wisata an sich, melainkan perlahan akan menjelma menjadi sarana vital dalam rangka mewujudkan insan muda Jember yang kreatif, inovatif, produktif, dan optimis dalam menghadapi tantangan revolusi industry 4.0. SDC menyediakan beberapa fasilitas penunjang dalam rangka menunjang ekonomi kreatif anak muda, antara lain:
Sewa ruang meeting di Jember
Sewa virtual office murah di Jember
Sewa tempat usaha murah di Jember
Sewa ruang kantor murah di Jember
 Kampung Baca
Satu lagi destinasi wisata di jember yang patut untuk dikunjungi, Kampung Baca yang terletak di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Jember. meskipun berdiri di lahan yang tidak terlalu luas, 700 meter persegi dan juga lokasinya berada di lingkungan perkampunyan yang cukup “nylempit”, namun ternyata sosok Imam Suligi mampu menghadirkan destinasi wisata edukatif yang tidak hanya menarik bagi pengunjung lokal saja, namun juga mampu mengundang perhatian pada level nasional bahkan bagi wisatawan mancanegara. Terbukti, Media Kompas dan Liputan 6 pernah meliput tentang Kampung Baca Jember ini. Destinasi kampung baca berdiri pada tahun 1978, berawal dari ide sederhana Imam Suligi dengan tumpukan koleksi bukunya kemudian menyulap teras rumahnya menjadi perpustakaan kecil bagi warga kampung. Hingga kini, kampung baca telah memiliki lebih dari 10 spot baca dengan koleksi buku yang jauh lebih banyak. Misi edukatif kampung baca menarik instansi setempat (Pemkab Jember, Unmuh, dan Unej) untuk memberikan support. Imam Suligi menuturkan bahwa kehadiran kampung baca telah mendunia, terbukti beberapa waktu yang lalu rombongan akademisi dari Jepang beberapa kali pernah hadir untuk mengadakan penelitian di Kampung Baca.
1 note · View note