sinarpagi

[sinarpagi]

channie's taxi fee: a hug and a kiss ❤

[sinarpagi]

I SWEAR THEY'RE THE CUTEST!!!😭😭😭😭👉🏻 [video credit🙏🏻] 👈🏻

[sinarpagi]

you aren't insane you just live with your parents

you aren't insane you just live with your parents

you aren't insane you just live with your parents

you aren't insane you just live with your parents

you aren't insane you just live with your parents

[sinarpagi]

In another universe, the submissions on this blog are softer. No one has to write, “In another universe I wasn’t hurt,” or “I wasn’t abused,” or “I made it out.”

Instead, people say things like, “In another universe I’m not scared of the ocean,” or “I can eat peanuts without my throat closing.”

And that’s it.

Because in that universe, none of the beautiful people here had to survive so much just to exist.

They never had to carry all this weight just to be seen.

I wish we all lived there instead.

[sinarpagi]

also a poem from the new, unreleased collection. very possibly my own all-time favourite.

[sinarpagi]

Epictetus, Discourses (Book 2, Chapter 16):

“How long are you going to wait before you demand the best for yourself?”

[sinarpagi]

nothin' quite like how a dog loves

let dead dogs lie - silas denver melvin // red dog - elizabeth frink // how to be a dog - andrew kane // domestication syndrome - dhole b // no origin found // for your own good - leah horlick // it will come back - hozier // pleasure - beth cavener // i am a dog. i have blood all over my teeth. - sciencedfiction // same poem as directly previous

[sinarpagi]

di atas bumi yang sudah bukan punya saya lagi saya berjalan dengan sisa tenaga yang sudah tdak tahu datangnya dari makanan yang mana

saya bilang pada ibu saya, besok mungkin dunia bisa kita ambil alih lagi dari alien berwajah dan berbentuk sama dan keputusan akhirnya bisa kita miliki lagi

lagi, lagi, lagi tapi dunia kiamat sebelum itu terjad ibu saya ditimbun bersama tanah dan tangis saya mengering--berubah menjadi amarah yang mencari rumah dengan membabi buta

kulit saya robek, mata saya membengkak, nisan ibu saya tidak pernah berhasil dinamai, saya nggak bisa tidur empat jam

hari ketika saya lahir kembali akhirnya membuat saya jadi zombie: ibu, apa saya punya opsi selain melawan? dalam batu yang tidak ada apa-apanya dan saya 

i send my wish upon the star: please don't make this end up as a waste

[sinarpagi]

memiliki tuhan

malam-malam ketika aku terbangun setelah dikejar setan jelek dan bau amis, kepada siapakah aku bisa lagi datang selain pada-Mu ya Tuhanku?

sore ketika semua orang membuat aku tidak terpikirkan akal sehat dan ingin dunia terbelah, siapakah lagi yang bisa mendengar selain pada-Mu, ya Tuhanku?

di hari ketika dunia akhirnya memberikan sedikit bunga setelah ribuan malam kelaparan dan hati yang robek tertimpa air garam ekstraksi paksa laut mati, kepada siapakah aku harus mengucap syukur: selain kepada-Mu, ya Tuhanku?

[sinarpagi]

di bawah kaki ibuku

dunia yang hancur dan gelap yang buta ketika aku lahir ibu menandatangani kontrak mati menjadi ibu

dan lepas dari kenyamanan kekanakan di bawah petir yang menyambar dan manusia yang serakah,

ibu, bagaimana kamu masih bisa memberikan air susu?

13:06

[sinarpagi]

saya selalu mendoakan kamu yang terbaik: dunia dimulai pukul setengah tujuh pagi, ditemani nas pendek yang saya rasanya hampir hapal tapi nggak pernah saya jalani: nama kamu muncul sesekali.

tapi kamu, melewatkan alarm, tidak makan sarapan, naik motor lawan arah, memaksa bekerja melewati waktu kerja, mengemis supaya menjadi karyawan teladan– matahari terbenam lagi, dalam doa sebelum saya kembali tidur: nama kamu terselip lagi. 17:47 – 4 Sep 2024. 

[sinarpagi]

jika dada kamu dibelah– kira-kira apa yang akan saya temukan di sana? saya bahkan nggak berani memikirkan akan ada nama saya tapi bagaimana dengan orang-orang yang kamu sumpah di bawah kitab agama abrahamik yang saya tidak akan pernah pahami bahasanya –adakah mereka di sana?

atau kamu, akan menemukan diri kamu sendiri? bersama ego, keputusan diri kamu yang tidak mempertimbangkan siapa-siapa, cita-cita kamu yang nggak pernah akan terpengaruh, diri kamu–diri kamu sendiri–kamu, 

kamu yang selalu memikirkan kenapa orang pergi tanpa pernah sadar, kalau semua jalan di kepala kamu, selalu diarahkan ke pintu keluar sejak awal?

atau soal diri kamu, yang selalu yakin dalam keadaan tidak yakin? sendirian, lalu menyalahkan kiamat yang terlambat dua ribu tahun

jika dada kamu dibelah– ikhlaskah kamu mengakui kalau semua yang pernah ada, cuma ilusi untuk membuktikan kalau kamu sebenarnya bisa dicintai?

4 September 2024. 17:41.

[sinarpagi]

Kita semua terlahir sendirian Besar sendirian Bekerja sendirian Lantas mati sendirian Mengubur diri dengan tanah liat setelah ditutup seadanya dengan peti murah yang kita buat masing-masing

Hujan mengguyur pemakaman umum Tidak ada atap karena sewaktu hidup semua dana habis membayar pajak Lantas air merembes masuk dari peti yang tidak pernah tertutup rapat Dan menyentuh raga mati saya yang berbalut baju hasil thrifting asal-asalan

Ah bahkan di alam baka saja— Dunia Semua Serupa segambar;

[sinarpagi]

di depan rumah kamu

ada kemacetan lalu lintas dan dalam doa saya yang paling jahat saya berharap kamu setidaknya terjebak macet tapi kamu selalu naik ojek membelah dunia dengan jalur lain jalur yang tidak ada lampu merah dan tidak perlu pakai helm

10:01

[sinarpagi]

“how do you see yourself in five years?”

wawancara pekerjaan itu membekukan waktu saya bagaimana.. saya.. membayangkan.. diri saya.. dalam.. lima tahun? membayangkan lima tahun? akan berapa usia saya lima tahun lagi? 25? 30?

apa yang dilakukan ibu saya pada usia itu? menjadi ibu— menjual semua mimpinya untuk merawat anak, membesarkan sebuah keluarga,

kehilangan bayangan tentang masa depan selain aktivitas repetitif— dan berakhir menyajikan nasi tanpa pernah memberi komentar membayangkan itu semua saja.. rasanya.. membingungkan..

lantas bagaimana saya membayangkan diri saya dalam lima tahun? menjadi ayah saya yang bekerja, absen dari keluarga, dan tetap tidak berakhir jadi apa-apa?

di detik ketika suara saya keluar, dengan tenggorokan tersekat, dan bunyi mencicit, saya tau saya tidak akan diterima posisi ini.

19 feb 2025.

[sinarpagi]

hujan bulan juli

di dalam kepala saya, ketika saya dewasa: hidup akan terasa bebas dan saya bisa memilih keputusan sendiri. tapi dunia bukan punya saya, mengambil keputusan adalah hak orang kaya, dan saya cuma bisa fokus bekerja dari jam delapan sampai jam delapan keesekan harinya: tidak ada ruang untuk berpikir atau beristirahat karena itu semua akan berakhir jadi apa? kadang saya pikir perusahaan cuma takut semua hal berakhir dalam kesadaran berserikat.

[sinarpagi]

perayaan satu tahun kematian

kira-kira 365 hari lamanya aku sudah ditanam dalam tanah dan sudah 365 hari lamanya ibuku terakhir melihat wajahku, ditutup kayu mahal setelah dirayakan dalam Kristus tulangku mungkin sudah pecah, dan rambutku sudah kehilangan keratin terakhir—aku nggak tau di sore ketika ibu berusah menjual kardus sisa kulkas delapan belas tahun lalu, gelas jelek pudar hadiah dari susu yang aku minum ketika berusia delapan tahun tergelincir dari lemari:

ah, enam bulan sebelum menjadi jenazah ibu ingat aku tiba-tiba mencari gelas itu —sore ketika cuaca tidak jelas hujan atau panas, ibu membawakan aku gelas dan menebar mawar

13:27