Sungguh!
A : Aku ngga paham ya, cintanya Tuhan itu.. Kaya luar biasa. Aku ngga paham. Definisinya terlalu luas dan dalam
B : Hehehe kalau cinta kita? Terlalu sempit dan cetek. Bagaikan empang dan samudera. Eh boro-boro ding empang, genangan air di tutup botol dan samudera!
A : Aku bingung waktu Tuhan bilang, bahwa Ia mengampuni dosa dosa semuanya. Lah kalo dosa bunuh, dosa murtad, dosa zina, dosa ini itu...ibarat udah cinta tapi dikhianatin, dihina, dimarahin, terus tetep aja di maafin.
B : hmm, tapi itu bukan alasan kita untuk terus mengulang kesalahan.
A : Iya, tapi bukan disitu poinnya. Aku cuma bingung gitu, selapang apa hatiNya. Tetap cinta sama kita. Tetap cinta....
B : Untuk bermilyar milyar dosa tiap harinya ya?
A : Iya, kalo hatiku aja itu udah sulit
B : Kita mah ngga pernah bisa sebanding sama Dia. Kita lho selalu dicintai dengan sempurna disadari atau tidak, dan bodohnya kita suka nggak merasa sungkan kalau kita belum berusaha dengan sempurna mencintaiNya.
A : Kita itu apa ya, A? Kok sombong minta ini itu. Wes diparingi ati, ngerogoh rempelo.
B : Kita ituuu cuma disuruh beribadah aja pake babibu dulu. Giliran minta ini itu, nyebut terus :D
A : Kok gitu ya kitaaa. Dunia itu pengalih banget
B : Kita tau lho sebenernya kalo lagi kontemplasi gini. Tapi tetep aja kita keenakan ya, terlena!
A : karena dunia ini hanya senda gurau dan permainan.
B : ingetin aku ya?
A : untuk?
B : Tetap berusaha menyempurnakan cintaku ke Tuhan. Tetap mementingkan ridha Tuhan atas segala sesuatu.
A : iya, ayo kita sibukkan mencintai Tuhan. Meskipun masih tertatih usahanya.
B : Tuhan tahu kok, siapa-siapa yang berusaha.
A : iya! Kan cinta sama hatinya Tuhan luapaaaaaaaanggggg luwuwuwuwuaaaaaas! Aku suka deh sama Tuhan.
B : Aku sayang! Sungguh!
20 notes
·
View notes
InsyaAllah :)
100 Perilaku Utama Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
Imam Shadiq berkata: “Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah”
1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.
3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.
4. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya, tidak ada seorangpun yg mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.
8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.
11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.
12. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
13. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan dengan mengingat Allah.
15. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.
16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.
18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yg tidak disukainya, beliau senantiasa mengabaikannya.
20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
21. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.
23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
24. Senantiasa mengulang-ulang jawabannya atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
25. Bila mendengar ucapan yg tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian.
26. Banyak bergaul dengan fakir miskin & makan bersama mereka.
27. Menerima undangan para abdi dan budak.
28. Senantiasa menerima hadiah, meski hanya seteguk susu.
29. Melakukan silaturrahmi lebih dari yang lain.
30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yg menyebabkan kebaikan agama dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkali-kali mengatakan, “Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir.”
33. Senantiasa menerima uzur orang-orang yang punya uzur.
34. Tidak pernah merendahkan seseorang.
35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.
36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.
37. Tidak pernah mencari-cari aib orang lain.
38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.
39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
41. Selalu menjenguk orang yg sakit, meski tempat tinggalnya dipinggiran Madinah yg sangat jauh.
42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yg manakah Rasulullah.
46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.
47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.
48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau memendekkan shalatnya.
50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.
51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah. Beliau selalu mengatakan, “Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepada saya!”
53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada Rasulullah pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atau janji yg baik.
54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.
55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
56. Rasulullah sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.
59. Saat gembira, Rasulullah memejamkan kedua matanya & tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.
60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil karena bercanda.
62. Rasulullah mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.
63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.
65. Saat marah karena Allah, tidak seorangpun yg akan mengenalnya.
66. Rasulullah tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
67. Tidak ada sifat yg paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
68. Dalam kondisi senang atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
70. Dalam hal makanan dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
71. Duduk & makan di atas tanah.
72. Tidur di atas tanah.
73. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
74. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
76. Kemana saja pergi, beliau selalu beralaskan abanya sendiri.
77. Baju beliau lebih banyak berwarna putih.
78. Bila memakai baju baru, maka baju sebelumnya pasti diberikan kepada fakir miskin.
79. Baju kebesarannya khusus dipakai untuk hari Juma’t.
80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.
81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
82. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudhlu dan setiap mengambil wudhlu pasti menyikat giginya.
84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.
85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.
89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.
90. Di depan hidangan makanan beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.
91. Di depan hidangan makanan, beliau yang paling duluan hadir dan paling akhir meninggalkannya.
92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
93. Tidak pernah makan dua model makanan.
94. Ketika makan tidak pernah sendawa.
95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.
96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
97. Ketika minum, beliau meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan akhirnya baca Alhamdulillah.
98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.
100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian: satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.
Semoga kita bisa meniru perilaku beliau Shollallohu ‘alaihi wasallam.
Source: fanpage Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah - KTB (PISS-KTB)
3K notes
·
View notes
Aku HARUS Kuat !
Aku harus kuat..
Aku seorang wanita. hmm belum. Aku lebih pantas aku masih seorang gadis berumur 21 tahun yang mungkin orang berfikir aku sudah dewasa.
Yah. seharusnya memang begitu. Dewasaku dipenuhi dengan warna-warni kehidupan kalau aku bilang. Merah putih hitam kelabu biru, merah muda bahkan. Senang sedih bahagia susah aku sedang lalui diumurku yang sekian ini.
Aku masih bersekolah, duduk dibangku kuliah semester VI lebih tepatnya. Mahasiswi hampir semester akhir yang setelah ini bakalan sibuk KKN, PPL, SKRIPSI yuhuuuu (bismillah)..
Kehidupan perkuliahanku semester ini penuh dengan lika-liku. Stress senang bangga masa bodoh takut campur aduk. Sibuk dengan revisi proposal skripsi, RPP persiapan mengajar kulakukan dengan penuh semangat demi cita-citaku!!
Kampus menjadi rumah keduaku. Teman-teman yang baru setelah aku masuk DMF MIPA membuatku hari demi hari terasa ringan terasa enjoy. Ditambah perkenalanku bersama seseorang yang membuatku merasakan serta belajar menjalani kehidupan yang seutuhnya (terima kasih)..
Aku harus kuat..
Setelah kurang lebih setengah hari aku berada di rumah keduaku, kampus, akupun pulang. Pulang ke rumah bersama keluarga. Ayah, mama, juga kedua adikku. Bertemu dengan tempat tidur yang superr ngangenin. Rasa lelah terbayar sudah saat aku bertemu mereka, especially Mama.
Mama. Mama adalah wanita terhebat, wanita tersuper, wanita terkuat yang pernah aku kenal. Mama adalah sosok dimana aku harus menyontoh beliau. Kasih sayangnya, perhatiannya, perjuangannya menuju kebahagiaan lahir batin dunia akhirat benar-benar menakjubkan. Aku harus sekuat mama. Aku harus sehebat mama. Aku harus setabah mama. Walau badai menghadang, mama tetap bertawakkal. Kembali pada penciptaNya. Tak ada setetes air matapun yang keluar dari mata mama dalam keadaan apapun. Tak sekalipun mama menunjukkan bahwa seorang wanita itu lemah.
Aku harus kuat..
Bagi kalian mungkin yang membaca, tugas kita sebagai pelajar wanita saat ini hanyalah belajar dan berdoa. Tak seharusnya kita terus menerus cengeng dihadapan orang lain. Berjuang dijalan Allah untuk sesuatu yang lebih mulia. Wanita harus kuat. Kita dilahirkan untuk menjadi yang teristimewa. Wanita itu perhiasan dunia. Tak seharusnya kita dianggap lemah, dianggap paling bawah. Emansipasi wanita perlu ditegakkan. Dalam agamapun sangat memuliakan dan mengagungkan kedudukan kaum perempuan, dengan menyamakan mereka dengan kaum laki-laki dalam mayoritas hukum-hukum syariat, dalam kewajiban bertauhid kepada Allah, menyempurnakan keimanan, dalam pahala dan siksaan, serta keumuman anjuran dan larangan dalam Islam.
Jadi...
Maafkan aku yaAllah, maafkan aku ma, maafkan aku bi. Saat ini hanya Allah, pena, mama, dan kau yang bisa menenangkan. Aku ingin berjanji pada diriku sendiri. Aku berusaha tidak akan menangis lagi. Aku tidak akan bersedih lagi. Sampai kapanpun, aku harus menjadi wanita yang kuat. Aku wanita yang mandiri. Tak selamanya aku harus hidup bertumpu dengan orang lain. Aku harus kuat. Bimbing aku selalu yaAllah. Hanya Engkau yang Maha Membolak-balikkan hati ini. Tuntun aku selalu dijalanMu. Berkati kami, kuatkan kami. Engkau yang Maha Bijaksana, hanya Engkau yang bisa menyelesaikan segala urusan umatMu. Selesaikan kemudian pulihkanlah keadaan ini semua. Aamiin :)
Aku harus kuat..
0 notes