Tumgik
siziah · 1 year
Text
(Belajar) Mencintai Takdir
Ternyata mencintai memang bukan perkara kecil. Perlu hati selapang-lapangnya, perlu kesabaran yang tak terkira, perlu keikhlasan setulus-tulusnya. Dan perihal belajar mencintai segala takdir dalam hidup seringkali perlu upaya yang lebih besar dari biasanya.
Ada yang bilang "mencintai sekadarnya saja", tapi untuk satu hal ini mungkin tidak bisa jika sekadarnya. Mencintai takdir perlu sedalam-dalamnya. Mencintai dengan keyakinan bahwa segala takdir adalah yang terbaik, pun pada takdir yang dianggap buruk.
Belajar mencintai takdir, apapun bentuk hadirnya. Belajar mencintai takdir, bagaimanapun wujud ceritanya.
Boleh jadi, dengan mencintai takdir, akan hadir rasa cukup tanpa henti, akan senantiasa mengalir rasa syukur dalam hati.
Dan mencintai takdir bukan berarti hanya berdiam diri maupun berpangku tangan tanpa berusaha. Mencintai takdir artinya meletakkan pondasi kuat dalam diri, bahwa ujung kisah dari segala upaya dan doa yang telah dilakukan merupakan sepenuhnya milik Yang Maha Kuasa.
343 notes · View notes
siziah · 1 year
Text
Jika Engkau ridho, Ya Rabbku.. berkahi prosesnya, lancarkan jalannya..
3 notes · View notes
siziah · 1 year
Text
"Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sali sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan. Berangkatlah! Dan biarkan Tuhan memberi perlindungan bagi kita"
-Hayati, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
89 notes · View notes
siziah · 1 year
Text
Merengkuh perasaan puan.
Perempuan itu menangis dalam sebuah perbincangan singkatnya melalui telpon. Hatikupun ikut menangis seketika.
Ia, seorang perempuan yang sangat sederhana. Ingin benar-benar ada yang mengupayakannya atau setidaknya memahami perasaannya. Untuk sampai dititik ini, tentu tidak pernah mudah untuknya. Namun seringkali ia memendam lekat-lekat lukanya sendiri, dan mengabaikan rasa sakit yang ia rasa sendiri.
Tidak ada yang benar-benar memahaminya sekalipun kepada mereka yang ia sebut kedua orangtuanya. Hatinya merasakan lelah dan hampa. Tak tahu kemana harus melangkah, tak tahu apa yang seharusnya ia tuju. Dia benar-benar kehilangan apa yang telah menjadi inginnya. Sebab seringkali ia selalu mengubur dalam-dalam suara hatinya, demi orang lain hanya agar untuk diterima.
Perempuan ini begitu banyak lukanya, ya Allaah. Aku merasa iba kepadanya. Tak pernah aku melihat ia bahagia atas pilihannya sendiri. Sebab semua dalam hidupnya ia tak pernah benar-benar memilih kemauannya, kesukaannya, dan kecintaannya. Semua yang ada pada dirinya adalah banyaknya keputusan orang lain dalam hidupnya.
Ia tak pernah benar-benar memahami perihal apa yang ingin ia tuju, perihal apa yang ingin ia gapai, perihal apa yang ingin ia genggam erat. Ia kehilangan itu semua, ia bahkan sudah lama kehilangan dirinya sendiri. Namun tak ada yang memahami kepergiannya.
Mata yang dulu memancarkan cahaya kebaikan dan ketulusan seiring waktu berlalu telah memudar dan menghilang begitu saja. Berubah menjadi mata yang begitu tajam yang seolah-olah akan menerkam mangsanya. Aku tahu dia seorang perempuan yang baik ya Allaah. Sebab ia seorang yang baik, aku selalu menangis setiap kali mengingatnya.
Ia selalu saja bingung dengan apa yang sedang ia lakukan. Ia tak pernah benar-benar paham dengan apa yang sedang ia tuju. Ia berjalan dan terus berjalan sesuai apa yang telah diperintahkan oleh orang-orang disekitarnya. Ia tak pernah dipahami, ia tak pernah dibela pendapatnya sekalipun itu benar, ia selalu dikucilkan, diejek, dan disalahkan prinsip hidupnya. Hatiku sakit setiap kali ada yang menyakitinya ya Allaah. Hatiku begitu sakit sekali.
Dan kini, ia sedang diuji. Aku melihat matanya penuh dengan kebingungan. Matanya mencari sesuatu yang ia sendiri nggak tahu sedang mencari apa. Tolong dia, ya Allaah. Hanya Engkau yang dia punya. Sekalipun dalam perjalanannya begitu terjal untuk mendekat kepadaMu. Tolong dia.
Sudah terlalu banyak luka yang ia rasakan. Baik luka fisik maupun hatinya. Ia sudah terlalu banyak terluka, ya Allaah. Bukan salahnya dia menjadi seperti itu. Sungguh bukan salahnya. Juga bukan sepenuhnya salah orangtuanya dalam mendidiknya menjadi seperti itu. Ada banyak hal yangembuatnya menjadi seperti ini.
Doaku dalam jauh, ku mohon tolong dia ya Rabb. Tolong lembutkan hati orang-orang yang menyakitinya untuk tidak lagi menorehkan luka yang sama kedua kalinya. Aku mencintainya karenaMu, dan hanya doa yang bisa ku panjatkan kepadaMu untuknya yang sedang terluka. Tolong dia, tolong kami, tolong ya Allaah.
Penghujung April, 25/04/23 || 21.15
94 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
DIAM-DIAM KITA BERUSAHA
Banyak hal yang tidak ditampakkan di depan manusia, sebab banyak rasa yang akan terasa sempurna jika dirasakan sendirian.
Lelah kita, proses yang tidak mudah sebab bukan hanya fisik semata. Pikiran kita, kadang bisa terasa merumitkan. Akan tetapi jika dibicarakan pun belum tentu bisa dimengerti, bahkan seringnya menjadi penilaian yang tak adil.
Hal-hal yang tidak ditampakkan, kadang terasa lebih melegakan ketika mampu sampai pada tujuan. Sumringah, merakah bukan hanya dirasa tapi juga bersinar tampak dari segala arah.
Semoga segala hal yang sedang kita usahakan diam-diam, berbuah hal manis dan mampu menyegarkan harapan-harapan yang lain. Lebih luas, lebih memberi banyak manfaat.
84 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Tulisan: Untuk yang belum selesai dengan dirinya sendiri.
Apakah kita benar-benar siap dengan masa depan? Jika saja apa yang hari ini selalu diusahakan dan didoakan ternyata tidak akan menjadi kenyataan bagaimana? Apakah kita akan kecewa dan mencela takdir?
Bukan soal pesimis atau berprasangka buruk, hanya saja kita butuh untuk merefleksi sudah sepasrah apa jiwa dan hati kita menerima sesuatu yang di luar prediksi kita nanti. Nyatanya, kita hari lupa untuk melangitkan doa soal kelapangan hati menerima semua kemungkinan di masa depan. 
Pada karir yang belum tentu kita dapatkan, soal usia kita yang belum tentu panjang, bahkan soal pasangan yang belum tentu kita dapatkan dan pertahankan. Dunia ini unik dengan segala kemungkinan dan arah takdir yang tidak pernah tertebak kemana akan berhembus membawa kita. 
Bahkan kita lupa soal menata mimpi di masa depan, langkah apa saja yang harus kita lakukan, bagaimana memulainya, dan soal kekhawatiran lainnya yang menjadikan kita ragu untuk melangkah dan takut untuk keluar rumah.
Benar, seseorang yang belum selesai dengan dirinya sendiri akan sangat sulit untuk berkarya, yang ada hanya hantu pikiran yang terus menakuti dan memenjarakan diri. 
Tidak ada yang lebih penting untuk kita selesaikan kecuali dengan diri sendiri, sebab seseorang yang belum selesai dengan dirinya sendiri hanya akan merepotkan langkah kakinya, bahkan mungkin akan merepotkan orang lain.
Selesaikan saja dulu antara diri kita dengan semua ketakutan, soal meyakinkan keraguan, menenangkan pikiran, dan menjalani apa yang hari ini ada dengan senang dan syukur. Soal masa depan biarkan tetap menjadi rahasia Tuhan saja, kita hanya bisa berusaha dan berdoa bukan? Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur.
Mari melangkah, mari selesaikan sesuatu yang belum selesai dengan diri sendiri. Sebab perjalanan kita baru saja dimulai :��)
@jndmmsyhd 
679 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Aku aamiinkan, boleh?
Diam-diam dalam do'a yang kita rapalkan dengan sendu. Pada harap yang kita semogakan. Pada ikhtiar yang kita perjuangkan. Yakinlah, Allah tidak akan menjadikannya sia-sia. Ia akan melangit tinggi, jauh di angkasa. Meski waktunya tak secepat yang terkira, tapi perhitungan Allah tak pernah salah menempa. Waktu terbaik-Nya akan selalu datang pada waktu yang barangkali tak pernah kita duga.
Menangislah jika ingin menangis. Tak apa. Menangislah dalam heningnya malam, dalam sepi dan simpuh kepasrahan. Pada-Nya lepaskan semua gemuruh dalam diri. Tentang segala riuh dikepala. Tentang kekhawatiran dalam hati. Tentang kelemahan, juga tentang ketidakmampuan kita sebagai hamba.
Perihal bagaimana setelahnya, biar Allah yang mengambil alih segalanya. Yang terbaik, kita aamiinkan bersama
Semoga ya.
201 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Terimalah dengan penerimaan yang tulus~
1 note · View note
siziah · 2 years
Text
Dari kisah Nabi Khidir yg merusak kapal nelayan kita belajar, pemilik kapal yang bagus justru akan direbut raja zalim, tapi sedikit cacat Justru menyelamatkannya.
Maknanya Sesuatu yang sempurna terkadang mengundang bahaya justru saat tak utuh kebaikannya tetap bisa direngkuh. Apa yang tak bisa di dapatkan sepenuhnya jangan ditinggalkan semuanya. Juga mencegah kerusakan didahulukan atas meraih kemaslahatan. Maka seringkali Allah tak menjadikan sesuatu berjalan seperti yang diinginkan. Tapi itulah sebenarnya yang lebih baik dari yang kita harapkan, Dia sedang mencegah sesuatu yg bahayanya lebih besar drpd manfaatnya.
94 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Ya Rabb,, jagalah kami dengan penjagaan terbaikmu. Kami berlindung atas hawa nafsu yang membinasakan kami.. Hingga pada waktunya, Kau persatukan kami dengan penuh keberkahan dan rasa cinta yang Kau ridhoi.. Rabbi, ilaika ufawwidu amri~
1 note · View note
siziah · 2 years
Text
Hati yang berserah pada Allah itu pasti akan menenangkan jiwa, ia tidak takut jika berakhir gagal, ia pun akan bersyukur jika berakhir menang. Sebab baginya, baik dan buruk itu sudah ada yang mengatur. Setenang itu jiwanya, sepasrah itu hatinya.
— @jndmmsyhd
1K notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Cukuplah Allah yang Maha Tahu tentang dirimu. Tentang semua perasaan yang kamu sembunyikan dari penglihatan manusia. Tentang harapan-harapan yang kamu impikan. Juga tentang do’a-do’a yang senantiasa kamu langitkan dengan sungguh.
Sebab bercerita kepada manusia terkadang hanya menimbulkan masalah baru. Tak jarang manusia itu hanya sekedar ingin tahu, sedikit yang mau membantu, membantupun kemampuannya sangat terbatas. Sedang bercerita pada Allah, Rabbmu yang Merajai Langit dan Bumi kemampuan dan kekuasaannya tanpa batas.
Pun menceritakan dan menyerahkan segala urusan dan harapan kita pada Allah itu sangat melegakan. Sebab kita percaya bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang terjadi tanpa izin dari-Nya. Maka berlarilah mendekat pada Allah saja, bukan pada makhluk.
“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun: 11).
- catatan khadijah1998, 13 November 2022
367 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Kamu adalah kesederhanaan semesta yang sulit diterjemahkan logika, terlalu sempurna untuk diceritakan secara sederhana dan terlalu istimewa untukku yang biasa.
Shah Alam, 9 November 2022
137 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
secukupnya dan sekuatnya
yang sulit itu menjaga agar di hati, semuanya secukupnya saja. menginginkan dengan secukupnya. berharap dengan secukupnya. mencintai dengan secukupnya.
yang sulit itu menjaga agar di badan dan tangan, semuanya perlu sekuatnya. memperjuangkan dengan sekuatnya. berdoa dengan sekuatnya. mengasihi dengan sekuatnya.
jangan terbalik. jangan ingin sekuatnya tetapi berjuang secukupnya. jangan berharap sekuatnya tetapi berdoa secukupnya. jangan mencintai--merasa memiliki--sekuatnya tapi mengasihi secukupnya.
memang tidak mudah menempatkan mana yang perlu sekuatnya dan mana yang harus secukupnya. jadi, berlatihlah.
semoga Allah mencukupkan. semoga Allah menguatkan.
1K notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Baca lagi yuk Ali Imran ayat 29
[Ceritakan Pada Allah Meski Kau Tak Mampu Berkata-kata]
Jika kamu sedang sedih, apapun sebabnya, tentu tak ingin kamu simpan sendiri. Orang yang paling kamu cari adalah yang paling dekat denganmu. Kenapa? Karena yang terdekat adalah yang terfaham terhadap dirimu.
Kamu berharap ia memberimu udzur atas kesedihanmu. Orang asing tak memahami. Tapi apa kamu yakin, bahwa orang terdekatmu itu selalu faham 100% maksudmu?
Ternyata tidak selalu.
Begitulah manusia. Iya, begitulah manusia. Tidak semua hal terfahami oleh manusia. Kadang hal mudah sulit difahami. Kadang hal sulit mudah difahami.
Jika kamu tahu bahwa manusia begitu, maka ke mana kamu pergi? Kepada Allah al-Aliim al-Khabiir kamu kembali. Kembalikan pada-Nya. Ceritakan itu pada Allah. Jika itu karena salahmu, akuilah itu salahmu.
Jikapun kamu tak mau mengaku, kamu tahu Allah tahu segala detail salahmu. Tiada lagi celah menghindar. Jika itu bukan salahmu, maka ceritakan pada Allah.
Bahkan, ceritakan pada Allah meski kamu tak punya lagi kata yang tersisa...
Mungkin karena terlalu sedih atau memalukan...
Mungkin karena memang kamu tak pandai merangkai kata...
Kekasihmu kadang kecewa kamu tak pandai merangkai kata, tetapi Allah Ta'ala senang dengan taubat hamba-Nya; padahal yang dilakukan hamba bukan cerita, bukan berkisah, bukan bertutur kata, melainkan menangis menangis menangis semata. Melainkan menumpahkan kejujuran kata lewat air mata. Tumpah semua. Di depan Rabbnya bersimpuh. Mengakui itu semua.
Ceritakan pada Allah meski yang bisa kamu berikan hanyalah air mata.
Kadang, tetesan air mata lebih punya makna dibandingkan sekadar kata.
Allah Maha Tahu...jumlatan wa tafshila, global dan terperinci, segala proposalmu. Dia Maha Tahu bait-bait di qalbumu. Kamu ingin apa, Dia Tahu. Kamu benci apa, Dia Tahu. Kamu bersungguh atau berpura-pura, Dia Tahu. Tapi Dia ingin agar kamu bersegera mengangkat tangan berhadapan dengan wajah bernodamu itu.
Dia ingin kamu menulis proposal permohonan pada-Nya melalui lisan maupun tangisan. Dia ingin kamu membuktikan cintamu pada-Nya setelah Dia selalu membuktikan bahwa Dia selalu peduli padamu.
Dia selalu memperhatikanmu. Dia menyembuhkanmu saat sakitmu. Dia memberikan pelangimu kembali setelah hujanmu.
Jika kamu jujur, dan tak satu pun makhluk mempercayaimu, maka al-Khaliq tahu kejujuranmu. Jikapun Allah al-Qahhar sudah memutuskan keindahan masa depan untukmu kelak, maka tak satu pun bisa atau bermandat menghalangi keputusannya, meskipun seluruh makhluk bersepakat menghalangi.
Karena sebenarnya cinta-Nya yang harus kamu kejar, bukan cinta selain-Nya. Maka katakan cintamu pada-Nya jika memang jujur, dan takutlah jika kamu bohong.
Makhluk bisa saling membohongi satu sama lain. Namun makhluk tak bisa membohongi Khaliqnya. Barangsiapa berbohong kepada-Nya, ia sedang membohongi dirinya sendiri.
Ceritakan pada Allah meski baru bisa setitik air mata...
✒ Hasan Al Jaizy
1 note · View note
siziah · 2 years
Text
Allah tidak akan menyia-nyiakan penjagaanmu. Percayalah, tidak akan pernah.
192 notes · View notes
siziah · 2 years
Text
Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa kamu hanya terlalu khawatir pada masa depan, padahal Allah sudah mengatur segalanya untukmu lebih baik dari yang kamu inginkan.
Jangan terlalu khawatir, kerjakan saja kebaikan apa yang sekarang ada di depanmu. Sebab dari situ Allah akan mempertemukanmu dengan apa yang ditakdirkan untukmu.
Kerjakan dan lakukan kebaikan yang sekarang bisa dilakukan.
— jndmmsyhd
920 notes · View notes