Tumgik
sorayazzizah-blog · 2 years
Text
BINGKISAN (Terakhir)
Tumblr media
Rabu lalu, aku ikut menemani suami ke Rumah Sakit untuk cek up dengan dokter Spesialis Paru. Hampir 1 tahun lamanya, setiap bulan sekali suami-ku cek up dan minum obat setiap hari. bukan waktu yang sebentar baginya, tapi cukup melegakan bagi kami ketika dokter menyatakan bahwa satu bulan ke depan akan menjadi bulan terakhir suamiku minum obat, dan jadwalnya berkurang menjadi tiga kali seminggu. sambil menunggu cek up berikutnya, untuk rontgen dan test darah ulang untuk memastikan bahwa ia sudah sembuh dan bersih dari penyakit TB Kelenjar.
Aku hampir saja meneteskan airmata di kursi tempat menunggu antrian obat kala suamiku menceritakan apa yang dokter sampaikan. Ku ucap Alhamdulillah, terasa sekali betapa Allah sedang menyisipkan kegembiraan ke dalam hati kami, atau mungkin lebih tepatnya melegakan hati suamiku yang pasti saja sudah jenuh karena minum obat setiap hari. aku sadar kalau ia juga manusia, punya perasaan, walau tak bisa dipungkiri seringnya kaum lelaki, Allah ciptakan untuk kuat, dihadapan kami anak dan istrinya.
Doa doa yang terus ku panjatkan, semoga Allah menjadikan penyakitnya sebagai penggugur segala dosa, Allah Maha Menyembuhkan, Segala puji bagiNya. semoga kami diberi kesehatan dan usia yang berkah untuk menjalani hari-hari ke depan sebagai pasangan.
Hampir setahun berlalu sejak "Bingkisan" yang pertama kali ku ceritakan di sini. tapi kali ini, ini bingkisan terakhir yang kami bawa pulang bersama. rasanya benar-benar seperti roller coaster, naik dan turun rasanya juga berputar ke kanan dan kiri, memacu detak jantung dan membuat kami seperti sulit bernafas. kali ini pula aku tidak lagi menanyakan kapan akan berhenti?aku mulai menikmati, memasrahkan segala urusan kepada Allah yang maha menetapkan, meminta pertolongan-Nya agar bisa menjalani kehidupan dengan dada yang lapang, dan semoga ketika roda kehidupan kami harus terhenti, kami sampai pada tempat tujuan paling nyaman, paling tentram, dan tentu saja impian bagi semua orang.
0 notes
sorayazzizah-blog · 2 years
Text
25 November 2022, Gerimis di hari Sabtu sore.
Dalam perjalanan, angin membelai pelan sambil sayup-sayup terdengar suara gadis kecil membaca doa naik kendaraan dan doa ketika hujan. tanpa diminta, tanpa di-ingatkan.
"Ya, Allah, jadikan anak-ku anak yang shalihah kelak. baik adab dan agamanya, sehat jiwa dan raganya, cerdas akal dan emosinya, yang bahagia, yang sukses, yang selamat di dunia dan akhirat.
Ya Allah, jadikan anak-ku kelak yang selalu mendoakan kami, memintakan ampunan kepadamu untuk kami.
Ya Allah, kumpulkan kami kembali dalam Surgamu, Surga Firdaus-Mu, bersama para Nabi, Syuhada dan orang-orang Shalih."
Doa yang selalu ku panjatkan, untuk anak-ku Hafsah tersayang.
0 notes
sorayazzizah-blog · 2 years
Text
Segala cerita yang sebelumnya terlihat abu-abu, membawaku pada satu titik dimana rasa percaya ku terhadap Allah memasuki fase "berserah". Aku yang sebelumnya begitu sombong dan angkuh, merasa mampu mengandalkan diri sendiri lupa kalau Allah itu maha membolak- balikkan hati. Lupa kalau tidak ada daya dan upaya kecuali karena pertolongan-Nya. tapi kini...
Berserah adalah satu-satunya pilihan, yang justru menguatkanku menghadapi berbagai fase kehidupan. jatuh, bangun, sedih, bahagia, bersyukur, kecewa, marah atau sabar, benci atau suka.
bahkan ketika hidupku terasa dibawa ke lautan yang dalam, semakin dalam, semakin sesak. aku tetap punya secercah "harapan" pada Rabb-ku, Allah, Tuhan semesta alam.
Pada saat yang bersamaan aku tersadar, memang sepatutnya aku percaya, bahwa Allah satu-satunya tempat bersandar.
0 notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Years ago
Tumblr media
3K notes · View notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Pernah merasa di titik kalau nyerah atau terus berjuang ujungnya tetap kematian. kenapa? karena sisa sisa harapan perlahan menghilang.
0 notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Bingkisan hidup part 3
Tumblr media
"Aku pulang... bawa 'bingkisan' lagi hehe..." kata suamiku yang baru saja check up dari Dokter Bedah.
Aku memeriksa, apa bingkisan yang dia bawa sore ini.
Ngomongin soal 'Bingkisan', menyenangkan ya jika punya pasangan yang tahu banget soal 'kesukaan' kita, pasangan yang salah satu bahasa cintanya itu act of service, tanpa kata-kata, dia akan tunjukan lewat tindakan. begitupula pasanganku, dia nih selalu menyempatkan waktu untuk bawain sesuatu yang aku suka, disela-sela jam kerjanya, atau ketika pulang kerja, bahkan dirumah pun dengan senang hati membuatkan ku es kopi, tanpa pernah ku minta. Meski itu bukan satu-satunya cara dia menunjukkan rasa cintanya, aku tetap terbuai, hampir lupa bahwa dia juga manusia biasa.
Beberapa bulan ini dia lebih sering membawa hal yang tidak aku suka, mulai dari operasi, bekas jahitan sudah bisa dibuka tapi lukanya yang belum juga pulih karena infeksi, hari ini sepaket kassa dan 2 bungkus obat dari dokter Bedah yang menangani, menambah list obat yang harus dikonsumsi. 14 butir perhari. kalau habis? ya konsultasi lagi.
Di dunia ini, atau lebih tepatnya aku, aku gak suka lihat pasanganku sakit. Bukan, bukan karena aku merasa kesusahan merawatnya atau merasa keberatan jika harus mengganti perban setiap hari di lehernya. hanya saja aku tidak suka melihatnya sakit, aku tidak suka akan dampak dari penyakitnya dan segala hal buruk yang menimpanya. bukti betapa egoisnya seorang manusia. lupa jika kemarin lebih banyak bahagia.
"Boleh jadi apa yang tidak kamu suka itu baik bagimu." Katanya mengutip sebuah ayat dalam Al-Qur'an.
Bukankah yang harusnya merasa susah dan tidak suka dengan keadaan ini adalah dia?
Yang lebih penting, bukankah ini kesempatan besar bahwa Allah menjanjikan dihapusnya dosa-dosa atas apa yang menimpa dirinya?
Allah menciptakan kata suka di iringi duka sesudahnya, tapi semua yang ada di dunia ini kan sifatnya sementara. semua diciptakan Allah sesuai dengan porsinya.
"Oh, Halooo, kemana perginya rasa yakinmu? Kamu pikir ini surga yang isinya cuma bahagia? Dasar manusia!" Umpatku pada sosok di cermin.
1 note · View note
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Bingkisan hidup part 2
Tumblr media
"aku udah dipanggil dokter, ini lagi nunggu antrian obat." isi chat whatsapp dari suami.
"oke, nanti cerita hasilnya dirumah ya." balasku.
Suami ku pulang, bawa banyak obat untuk 2 minggu kedepan, setelah check dengan Dokter Spesialis Paru, membawa hasil laboratorium yang menyatakan 'Tumor Colli terinfeksi Tuberculosis' maka dokternya memberi resep obat yang harus diminum selama 9 bulan lamanya, sebanyak 9 butir perhari, tidak boleh terlewat satu hari-pun, sambil menjelaskan penyebab dan perawatan bagi pasien yang terinfeksi TB, mengingatkan untuk lebih menjaga kebersihan, pola makan, menaikkan berat badan, sebisa mungkin menjaga kontak agar anggota dirumah tidak tertular, dan yang pasti olahraga agar tetap bugar.
"gapapa, aku udah berdamai di jalan tadi." katanya.
Bagaimana responku? Aku sudah siapkan diri jauh-jauh hari, memberinya semangat, bahkan mengingatkan agar siap kalau nanti hasilnya seperti yang kami duga, kami punya riwayat 2 anggota keluarga yang pernah mengidap TB paru, dan 2 orang lagi terinfeksi TB kelenjar, keduanya lebih dulu dioperasi untuk diangkat benjolan-nya di leher. semuanya minum obat dari yang 9 bulan sampai setahun. tanpa henti. Mendengar apa yang mereka alami saja aku pusing, lalu aku dihadapkan dengan kenyataan bahwa suamiku harus melalui hal yang sama. Berusaha tegar, tapi tetap saja mengiris hati.
Ya Allah, aku pikir lagi antri rollercoaster, tapi ternyata dipindah ke wahana histeria, lebih serem daripada tornado atau kora-kora.
Semoga habis ini bisa mampir ke Istana boneka atau turangga rangga. atau yang lebih santai dikit lah kayak bianglala.
Begitu pintaku dalam doa.
0 notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Bingkisan Hidup part 1
Tumblr media
"Kira-kira rollercoaster hidup kita terus beranjut gak ya?" tanya si suami 2 hari pasca operasi.
"Kamu yang bolak balik RS awalnya, eh aku yang di-operasi, padahal aku udah siapin mental kalau-kalau kamu harus ada tindakan." Katanya melanjutkan percakapan.
"Tapi Allah maha baik, kayaknya kalau aku yang operasi, fisik-ku gak akan sekuat kamu sih. terus kebayang gak gimana ngurus aku yang pasca operasi sambil ngejaga Anum? Aduh, ngebayanginnya aja pusing." Jawabku sambil tertawa...
"Jadi yang Allah pengen uji tuh ya perasaanku, karena Allah tahu, gak bisa kalo fisikku yang di uji, makanya Allah balikin keadaan." Kataku sambil membereskan sisa sisa perban, menjadi perawat suami sendiri, padahal pusing dan mual kalau liat darah. berhati-hati sekali karena lukanya masih basah.
1 minggu pasca suami operasi, jahitan belum bisa dilepas, lukanya dipencet dokter, kayaknya memastikan gak ada lagi nanah, tapi darahnya banyak. Suami pulang dengan muka pucat pasi, si Istri cuma bisa ber-empati. Bukankah bagian terindah dari mencintai adalah soal penerimaan? menerima apapun dalam diri pasangan, ya kekurangannya atau segala bentuk emosi yang sedang dirasakan. Bagiku seperti itu.
2 minggu pasca operasi, jahitan masih belum bisa dilepas, tapi lukanya terus membaik. sambil menunggu jadwal check up selanjutnya, saling menguatkan dan berdoa, agar tetap bersama menghadapi segala kemungkinan yang menanti didepan mata.
"ternyata masih panjang rute kita" kata si Istri menunjukkan gambar wahana.
"bukan cuma panjang, ternyata kita masih antri disini. Hahahaha."
Kami berbagi canda, setelah pusing-pusing sebelumnya. memang Allah maha baik, aku teringat salah satu postingan di akun media sosial guru favoritku, "besarnya pahala, tergantung seberapa besarnya ujian."
Mengingat segala hal besar yang ku pinta dalam doa, yang ku doakan lebih sering dari biasanya. Segala Puji bagi Allah, Yang Maha Kuasa. Kami dimudahkan memahami, mengambil hikmah dalam situasi yang kami hadapi. terutama aku, di beri kesempatan untuk terus memperbaiki diri, me-reset ulang cara pandangku tentang hidup di dunia yang cuma sementara ini.
Terima kasih ya Allah, yang maha pengasih. Semoga Engkau izinkan kami untuk tetap bersama mengarungi kehidupan, belajar dan bertumbuh dalam rumah tangga yang idaman, semoga Engkau berkahi kehidupan kami dengan kesehatan, ilmu yang bermanfaat, diluaskan dalam rezeki yang halal, serta dicukupkan dalam usia bermanfaat dan berkah, Engkau bimbing kami agar mampu menjadi teladan, merawat serta mendidik amanah yang engkau titipkan. Kelak semoga buah hati kami tumbuh menjadi pribadi yang shalih dan shalihah, penyejuk hati kami, yang selamat di dunia dan akhirat.
1 note · View note
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Dari semua bentuk kehilangan di dunia ini, aku sangat takut kehilanganmu. "Kenapa?" tanya-mu. "menikah denganmu bukan cuma menyempurnakan separuh agama, tapi juga separuh hidup." jawabku dengan mata berkaca-kaca.
"selama bukan Allah yang hilang dari hidupmu, kamu akan baik-baik saja. InsyaAllah." Balasmu dengan pelukan.
#ASSA2022
0 notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
Tumblr media
"YOU HAVE DONE SO MANY ADVENTURES, SON. NOW, IT IS TIME TO GO HOME, NEMO."
Begitu quotes, di dinding rumah sakit yang jadi pembatas pintu masuk dan keluar. Aku menyempatkan foto sebentar, sebelum menuju ruang CT saat itu. Bertemu banyak pasien, dari yang terlihat sehat secara fisik sampai yang menyayat hati. Dari yang tua, sampai yang paling muda dalam tabung inkubator, dipasang banyak selang dan alat medis lainnya.
Quotes di dinding tadi seperti pesan untuk para pasien yang berjuang untuk sehat, atau di sisi lain, untuk mereka yang pada akhirnya memang harus "berpulang".
Soal pulang, beberapa bulan ini aku merasa home sick. menjalani hidup yang rasanya berputar-putar, mau maju terus ke depan takut nyasar, mau putar balik arah takut nyesal. ya, aku cuma pengen pulang, pulang ke rumah yang bagiku gak melulu ada atapnya, tempat yang menyediakan rasa nyaman, tempat berteduh saat hati lagi runtuh, tempat yang aman untuk setidaknya meluapkan sedikit saja isi dikepala yang rumit dan berantakan.
ALLAH MAHA BAIK.
Aku di izinkan untuk pulang dan merasakan ketenangan. Benar-benar pulang, ke rumah, tempat ternyaman. yang didalamnya ada pasangan hidupku, belahan jiwaku, juga orangtuaku. tempat dimana aku bisa jadi diriku sendiri, melepas segala topeng tanpa perlu basa basi. bahkan tempat sekedar cerita, melakukan segala hal yang ku suka, mulai dari nulis, baca, dan segalanya, yang bikin ringan hati juga kepala. Aku diberi kesempatan untuk mengatur ulang semua, termasuk harapanku semoga hidupku kelak punya akhir yang bahagia.
Bahagia di Surga.
Karena kelak aku pasti pulang kepada Sang Pemilik Kehidupan, dimintai pertanggung jawaban selama di dunia, menuju kehidupan yang abadi di-akhirat sana.
Dan semoga Allah rahmati aku dengan kasih dan sayang-Nya, semoga Allah sisakan untuk ku ruang di surga, bersama mereka yang aku damba.
Oh ya, terima kasih juga, tumblr. sudah jadi bagian 'rumah' di hidupku. terima kasih, sudah mengizinkan untuk pulang. :)
0 notes
sorayazzizah-blog · 3 years
Text
2022 YANG TAK TERDUGA
Loh? Seolah-olah bisa menduga tahun-tahun yang sebelumnya datang. ya, namanya juga manusia. seringkali durhaka.
Sempat terbesit dalam hati, "kalau diawal tahun saja sudah begini, gimana bulan bulan berikutnya?" ya, namanya manusia, isi kepala banyak dipenuhi sama tanya-tanya.
Hanya karena sedang semangat mengejar mimpi, berusaha keras mewujudkan, tidak ingin kali ini gagal, tapi Allah tetapkan untuk ditunda, itupun belum tentu dalam waktu yang lama.
"Astaghfirullah..." Kata si perempuan dalam cermin, begitu buruk prasangka seseorang yang cuma hamba kepada Allah Yang Maha Kuasa. mungkin dia lupa, makna "la hawla wala quwwata illa billah" yang setiap hari dibaca. Kalau begitu, bukankah percuma?
Si perempuan yang harusnya lebih banyak bersyukur, karena hikmah terbesar yang Allah sedang ajarkan adalah soal rasa sabar.
"ketahuilah, bahwa tidak ada yang lebih mulia dan lebih utama yang telah diberikan kepada seseorang, lebih mulia dan lebih luas selain kesabaran." Sebaris kalimat dari seorang Guru, dalam kajian tahun 2017
Allah sedang ingin memupuk rasa yakin dalam dadanya, melalui ujian kesabaran.
Allah ingin memupuk rasa yakin dalam dadanya, bahwa cuma Allah satu-satunya tempat meminta.
Allah ingin memupuk rasa yakin dalam dadanya, bahwa cuma Allah Yang Maha Kuasa, hingga tiada sedikitpun harapan akan bantuan manusia.
Allah ingin yang terbaik buat si manusia, hamba, yang lemah dan banyak dosanya.
Lalu kenapa masih banyak ragu dalam dada, yang bukan hanya mengacaukan tapi juga bikin pening isi kepala.
1 note · View note