Text
Sepakat Sepaket
"Maaf Kak ... kakak harus lihat hal kayak kemarin," balasku di stori tumblr yang sudah sekitaran 2 tahun aku tidak membukanya.
"Mengetik ...."
"Lama amat Kak ini mau balas pesan apa bikin novel sih?" tanyaku tak sabaran menunggu balasan si cowok kulkas SMA.
3 notes
·
View notes
Text
Allah ... Terima Kasih
Pernah gak sih tiba-tiba saat kamu sudah ikhlas dan kamu gak mikirin dan sudah pasrah, Allah malah mengembalikan kehilanganmu dalam bentuk lain yang jauh lebih baik, sangat baik, lebih dari tengadahan doa-doamu.
Seakan Allah sedang tersenyum padamu "Sudah aku kabulkan ya di saat tepat untukmu,"
Ya Allah ... Tidak bisa berkata-kata
-semoga kita selalu bersyukur -
12 notes
·
View notes
Text
BUNGSU (BUNGSU SULUNG)
Kata siapa kalau anak terakhir itu adalah anak manja. Hello ... anak terakhir itu adalah anak yang merekam semuanya sejak anak pertama, anak tengah, dan ... parahnya akan tersisih bahkan terlupa ketika cucu dari anak pertamanya datang. Seakan bungsu ini tidak lagi punya ruang.
"Gue gak boleh kerja jauh kenapa Kak?" "Siapa yang akan jagain mama papa kalau mereka .... ?" "Ha ... kak ini itu gak fair banget gak sih Kak buat aku, seakan aku sudah punya kehidupan yang sudah kalian buatin dan warnanin buat aku," "Bahkan ketika itu gak sesuai dan aku gak menyukai aku hanya bisa diam dan terlihat harus baik-baik aja kan Kak?"
2 notes
·
View notes
Text
1/1
"Kal ... kamu boleh marah kalau pengen marah,"
"Kamu boleh kok bilang capek ..." ucap Nadhif sambil melihat mata gadis yang berusaha kuat padahal sejatinya dia sangat rapuh.
"Kenapa lo ke sini?" tanya gadis itu to de point.
"Rooftop ini belum lo sewa kan? Jadi semua orang masih bisa kapan saja ke sini," ucap Nadhif bertanya kepada gadis yang ada di sampingnya.
Capek ... capek jelasin sama orang yang pintu hatinya sudah tertutup. Lelah ngomong sama mereka yang sudah mengeraskan hatinya sendiri.
1 note
·
View note
Text
Karena yang tak pernah memulailah yang tak akan pernah gagal.
9 notes
·
View notes
Text
AMOR FATI: BELAJAR MENCINTAI TAKDIR DARI UMAR BIN KHATHAB
Aku yakin setiap orang memiliki rencana hidup atau rancangan kehidupan yang ingin dijalaninya. Bahkan hal itu menjadi alasan terkuat kehidupan terus berjalan dan bertahan hingga sejauh ini.
Kehidupan bak kapal yang siap berlayar di tengah lautan. Kita menjadi nahkodanya dengan segala perbekalan yang sudah dipersiapkan, berharap satu tujuan pasti yang kita telah harapkan akan kita dapatkan atau kita menangkan.
Namun bagaimana jika pelayaranmu tak menujukan kapalmu ke arah pulau impianmu? Bagaimana jika arah kapalmu menjauhi rute perjalananmu yang kau impikan? Bagaimana … ? Bagaimana jika kapalmu karam dan kau … harus berganti kapal lain ? Bagaimana jika kau pada akhirnya terdampar pada pulau lain yang tak ada dalam wishlistmu? Dan bagaimana-bagaimana lainnya yang membuat sesak dadamu dan merumit di kepalamu?
Bagaimana kamu akan menerimanya? Bagaimana kamu akan menjalaninya? Bagaimana kamu akan kembali memulainya?
Ada pepatah mengatakan, kemarin sejarah, besok misteri, dan hari ini adalah anugerah.
Bukankah yang telah terjadi padamu hari ini adalah anugerah-Nya. Anugerah yang telah tertetap menjadi takdir hidup.
Umar dan Berterimanya takdir Hidup
Pada masa kepimpinan khalifah Umar bin Khattab di tahun kedelapan hijriyah tepatnya di bulan Rabiul Awwal, khalifah bersama dengan para sahabat melakukan perjalanan dari Madinah menuju ke negeri Syam. Namun perjalanan ini kemudian terpaksa dihentikan saat mencapai daerah Sargh, di perbatasan Hijaz dan Suriah.
Khalifah Umar bersama rombongannya bertemu dengan Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa pimpinan pasukan Muslim dari Syam. Abu Ubaidah kemudian memberikan kabar bahwa terdapat wabah penyakit menular yang menyerang negeri Syam.
Setelah mendengar kabar ini, khalifah Umar segera menghentikan rombongannya guna melakukan musyawarah, untuk menentukan apakah harus melanjutkan perjalanan atau kembali ke tempat yang lebih aman.
Perdebatan itu akhirnya menghasilkan dua keputusan yang berbeda. Abu Ubaidah dengan gigih tetap melanjutkan perjalanan, sedangkan Umar juga dengan keputusannya untuk kembali.
“Wahai Khalifah Umar, apakah kita akan lari dari ketetapan Allah?” tanya Abu Ubaidah.
Umar menjawab dengan tegas, “Iya, lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lainnya.”
Khalifah Umar pun kemudian memberikan analogi mengenai hal ini agar Abu Ubaidah bisa mengerti keputusannya.
“Bayangkan ketika kau menggembalakan unta milikmu di tempat tandus, maka itu adalah takdir Allah. Kemudian ketika engkau memilih untuk menggembalakan untamu di tempat yang subur, itu juga merupakan takdir Allah,” jelas khalifah Umar.
Apa yang terjadi ?
Abu Ubaidah tetap melanjutkan perjalanannya dan bersikukuh hingga Umar menangis Ketika mendapat balasan dari Abu Ubaidah yang tak akan bergeming di sana dan menunggu Keputusan Allah untuknya. Hingga pada akhirnya Abu Ubaidah wafat beserta beberapa sahabat dan pengikut karena terkena wabah penyakit.
Ya Umar pun menangis menerima ketetapan takdir yang terjadi padanya. Sebagaimana yang disampaikannya bahwa pada akhirnya takdir Allah selalu baik walau terkadang perlu air mata untuk menerimanya.
Kau harus senang dan tenang bahwa apa yang telah kau upayakan dan usahakan itu telah Allah catat dan Allah gantikan dengan takdir terbaiknya menurutNya untukmu.
“Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.” – Umar bin Khattab.
Bahkan takdir yang sekarang kamu tidak sukai bisa jadi adalah sebaik-baik rencana Allah yang diberika padamu. Tetaplah berprasangka yang baik.
Sebagaimana dalam filsafat Jerman, Amor fati atau mencintai takdir itu penting. Bagaimana kita berterima dengan yang terjadi, kita terus menayangkan prasangka-prasangka baik kepada Sang Pencipta bahwa ketetapannya tak akan membawa kita kepada keburukan. Meski harus belajar mencintai takdir dan ketetapannya meski hati sebenarnya menolaknya atau bahkan tak menyukainya
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 216).
#28hariberprosa #puanberaksara #tadikamesra #jejaringbiru #amorfati
2 notes
·
View notes
Text
Tirta
"Kau dari mana hari ini?" tanya seorang ibu yang dipanggil Mak oleh Tirta yang sedang memainkan putung rokok dengan asap yang menutupi wajahnya.
Tirta bergidik ngeri mengapa Mamaknya membawa rokok. Apakah itu adalah rokok yang disimpan di bawah kasurnya.
"Tir ... tir ta," jawabnya terbata-bata dan tak bisa melanjutkannya
"Sudah bosan kau belajar hingga kamu harus keluyuran tak jelas?"
"Bu Septi yang ...."
"Apa kau akan mengerjainya juga kalau Mak bilang kalau orang2 di kampung ini yang mengatakannya pada Makmu yang bodoh ini," kata Mak berdiri menatap wajah anaknya yang menunduk.
"Jika kau tak ingin sekolah tak apa. Mungkin impian punya anak pintar adalah mimpi dan harapan paling konyol sedunia yang pernah Mak punya," ucapnya sambil menuju ke arah kamar.
***
"Bangun kau akan ikut Mak ke sawah,"
2 notes
·
View notes
Text
"Dari semua tempat, mengapa harus kamu yang di hadapanku?" tanya dalam batinku "Dari semua pilihan, mengapa hatiku tetap bersikukuh kamu orangnya," tanya dalam batin seseorang yang tak tahu mengapa dia berhadapan dengan orang yang memang sejak sebulanan dihindari.
_cinta tapi ...tak menyadari
14 notes
·
View notes
Text
Kamu boleh jatuh terlempar badai, tetapi kamu adalah nahkoda. Bagaimanapun juga kamu harus tetap hidup melanjutkan pelayaranmu hingga tujuanmu. Kamu belum kalah selama kamu tak menyerah! Kapal bisa karam tapi tekadmu haruslah pantang padam. _15 Jan 2025_Blora
15 notes
·
View notes
Text
Dirimu harus yakin dengan langkahmu sendiri!
Kamu tak boleh gamang dengan perjalananmu. Bisa jadi langkahmu tinggal dekat lagi, bisa jadi langkahmu kan dekat lagi. Semangat ^-^
15 notes
·
View notes
Text
Berproses untuk berprogres. Tenang untuk menang. Tidak ada yang akan membalapmu karena kamu tidak sedang berlomba lari. Namun kamu akan terhenti ketika kamu tak lagi menekuni.
Mungkin kamu akan tersisih saat berusaha mengejar impianmu. Kamu sedang membuat jalan yang berbeda dari kebanyakan orang dan kamu akan berjalan sendirian untuk menuju sampai ujung jalan tuju.
Takut? pasti. Apalagi membuka jalan sendiri dengan segenap kemampuan dan usahamu. Namun bukankah itu akan membuatmu lebih tenang dalam berproses karena mereka selalu meragukanmu. Meski ragunya membuat mereka khawatir kelak kau dapat membangun jalan itu dengan berhasil.
Semangat ya kawan untuk langkah prosesmu!
15 notes
·
View notes
Text
Belajar cukup, sabar, dan bersyukur tiap hari adalah dayung yang akan membawamu pada pulau tujumu. Meski pelan dan perlahan kelak kau akan sampai. Bersabarlah, tenanglah!
7 notes
·
View notes
Text

2025
Ketika kamu telah memutuskan suatu langkah maka kamu harus bersiap dengan segala risikonya. Kamu harus berjalan ke depan dengan keyakinan sepenuh hati. Meski kamu tahu orang-orang terdekat di sampingmu tak akan selalu beriringan dengan langkah dan keputusanmu atau bahkan akan meninggalkanmu.
Bagaimana ?
Kamu akan berlari mundur?
....
Hari ini aku mulai menepis agar lekas tipis khawatir dan memudarkan bayangan ketakutan yang kuciptakan sendiri. Aku tidak ingin terkurung dalam labirin pikiranku sendiri dan membuatku berputar putar menciptakan hal-hal yang tak seharusnya menjadi kuasaku menjadikan nyata.
Bukankah takdir telah ada pengaturnya. Dia, Sang Skenario terbaik yang tak kan membiarkan kita terlantar di bumi cintanya ini. Dia yang mempertemukan Hawa dan Adam kembali dari perjalanan panjang saling menemukan. Maka apakah kamu masih ragu dengan jalan ceritamu?
Mari kita mulai meniti jalan cerita dengan sebaik-baik rencana. Eksekusi dengan perancangan yang baik dengan doa-doa yang terus mengiringi. Ganbatte.
5/1/2024 - Blora
13 notes
·
View notes
Text
Kamu benar-benar akan kalah jika kamu berhenti berjuang.
13 notes
·
View notes
Text
Kamu yang tahu seberapa kuat kamu. Semangat ya jiwa dalam ragaku!
111 notes
·
View notes
Text
Cinta dalam Paut Doa
Aku ... masih berkeyakinan bahwa kamulah orangnya. Meskipun beribu tanya menyergapku setiap saat tatkala tak ada benang yang terjalin di antara kita. Namun tatapan itu, saat itu sekan menjadi dinding yang memiliki ruang tersendiri dalam hati.
"Gila kamu ya Naf ... kamu nungguin dia. Sejak kapan? Jangan bilang sejak ...."
"Gue juga gak tahu Dan dengan perasaanku gue sendiri. Mana bisa ya gue suka dengan kulkas 2 pintu itu,"
"Sholeh sih ta ... pi,"
"Dia juga kayak gue gak ya,"
"Setia tanpa pacaran kayak lo? Ternyata ini alasan lo kenapa semua tawaran perjodohan dan surat2 itu kembali tanpa balasan, ternyata dia orangnya,"
"Aneh tapi gue juga bingung. Namun gak tahu ini gimana hati. Semoga kami bisa seperti kisah cinta Ali Fatimah,"
"Bisa-bisanya lo nunggu kulkas itu, gak habis fikri gue. Kalau lo beneran nikah sama tuh kulkas gue kasih umroh gratis dari biro gue dengan pelayanan terbaik,"
"Sekarang aja bisa gak hadiahnya?"
"Please dehh Naf lo harus berjuang,"
Mencintaimu adalah keyakinan
Namun juga setengahnya ketakutan
Senyummu mengandung rindu
yang ingin kubungkus untuk menemani hari2ku
Aku kadang ingin bertanya "Baikkah kamu?" "Bagaimana kabarmu?"
Pintu itu selalu tertutup. Aku tak bisa memasukinya. Aku berharap kelak kita dapat bertemu dalam keyakinan yang kan menjadi satu. Kita yang akan sepakat untuk sepaket.
11 notes
·
View notes
Text
Aku menunggumu .... Mari kelak bertemu dalam kesiapan yang diperjuangkan. Mari berkeyakinan sama bahwa kita akan sepakat untuk sepaket.
29 notes
·
View notes