Tumgik
subruangfaisal-blog · 6 years
Text
Nantinya tumblr saya akan kembali saya isi, saya usahakan 1 post per minggunya. Karena dulu sempat ramai tapi entah kenapa post saya banyak yang tidak ada, apa mungkin saya uploadnya menggunakan vpn ya? Entahlah. Yang penting, saya akan memulihkan kembali akun saya. Semoga istiqomah seperti dulu lagi hehe
2 notes · View notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Text
Rindu Merbabu: Part 1
Ekspresi Berpetualang
Sebuah perjalanan adalah cara yang paling indah untuk mengenang kebersamaan, pun juga dengan perpisahannya (meski saya lebih suka menyebutnya dengan penutupan). Ini yang melatarbelakangi saya ingin melakukan perjalanan alam sebagai puncak kebersamaan dengan Tim Pemandu Ekspresi. Dan ini akan menjadi pendakian pertama saya setelah terakhir melakukannya pada pertengahan 2013 di Semeru. Ya, Semeru puncak tertinggi Jawa, tapi saya yang tidak sampai puncak, sedih ya.
Tumblr media
Berawal dari slentingan beberapa dari kami, setelah kami selesai bertugas sebagai Tim Pemandu LKMM TM ITS 2017 ada rencana untuk naik gunung bersama. Namun setelah beberapa hari slentingan itu sedikit demi sedikit mulai kalah bahasan dengan euphoria pasca LKMM TM ITS. Adalah Elisya (Koordinatir Fasil LKMM TM ITS 2017) yang menjaga slentingan itu, dan saya bantu untuk memelihara agar tak kembali punah dihantam kesibukan masing – masing dari kami. Setelah menebar wacana di grup Line, sungguh sangat disayangkan banyak yang tak bisa ikut naik gunung bersama, jadilah hanya enam anggota yang confirmed, dua anggota yang php, dan sisanya yha oke… absen.
Terancam sepi, kita meluaskan jaringan rekrutmen personil ke Penebar Ekspresi (peserta pelatihan kami dulu). Dan alhamdulillah kita mendapat tambahan anggota untuk meramaikan perjalanan ini. Dari sekitar 150 lebih anggota dalam grup Line tersebut, kita berhasil menambah sebanyak SATU personil, mantap bukan? Yasudah yasudah… semoga nanti lancar saja, saya hanya tak mau ini menjadi wacana sebelum susah untuk sekedar bercengkrama bersama mereka. 
Singkat cerita, inilah personil Ekspresi Berpetualang:
Elisya alias El. Bisa dibilang dia adalah ranger kami dan guide kami untuk memandu perjalanan nanti, karena hanya El yang lebih dari sekali mengunjungi Merbabu.
Isom. Si rame pemeriah dan pemecah suasana, serta si menye - menye.
Ismah. Si rame pemeriah dan pemecah suasana selanjutnya. Si medhok asli daerah plat AG, Si Ratu Demits (D3 T. Mesin ITS) dan ratu FTI ITS.
Anggit. Pak ndut Ekspresi. Orang yang super kalem tapi pasti.
Kevin. Pak koor tim kita semua. Si ide gila, boleh tidur selama rapat tapi pas bangun langsung problem solved.
Hafidh. Personil tambahan dari Penebar Ekspresi, si satu - satunya  dari lebih dari 150. Terimakasih, fidh. Saya harap kamu ikut bukan karena sungkan karena tak ada yang mau ya.
Yoga alias saya. Suka makan, malas jalan. Sekian.
Jumat, 18 Agustus 2017
17 Agustus selalu menjadi tanggal favorit para pendaki gunung untuk mengeksekusi rencananya. Tapi kami justru memilih sehari setelahnya untuk menghindari padatnya jalur pendakian. Kos saya di Keputih gang makam dijadikan meeting point, setelah ashar. Tapi mereka baru berkumpul jam lima sore (benar juga sih, setelah ashar). Jam lima, kecuali Kevin yang justru belum persiapan. Akhirnya semua lengkap pas jam tujuh malam, hmm. Setelah itu kami bergegas menuju Terminal Purabaya, Bungurasih dengan menggunakan taksi online. Sampai di Terminal Purabaya kami melakukan checking terakhir sebelum naik bus jurusan Solo (kami berencana naik lewat jalur Selo). Kami semua sibuk dengan tas carrier kami masing - masing, Ismah dan Isom sibuk bercanda ria, dengan kesibukan itu semua saya tak sempat menengok jam tapi rasanya itu sudah hampir tengah malam. Setelah sholat dan memastikan semua aman, kita turun ke tempat bus jurusan Solo dan mempercayakan pilihan bus kepada Ismah yang sudah berpengalaman naik bus. Semua tas masuk bagasi, kita masuk bus dengan cita - cita bisa menikmati perjalanan sambil tiduran menyimpan energi mengingat hari esok pasti akan berat. Tapi, cita - cita kami tak kesampaian. Kita naik bus Sumber Selamat, yang sudah terkenal ugal - ugalan. Kami menahan kantuk dan menahan mabuk sambil berdoa agar semua aman dalam lindunganNya.
Setelah beberapa adegan saling balap bus kami sampai di Terminal Tirtonadi, Solo sebelum subuh. Kami langsung menuju masjid di dalam Terminal Tirtonadi untuk sembahyang. Sungguh, saya kira Terminal Purabaya adalah terminal paling bagus dan modern yang pernah saya kunjungi, ternyata Terminal Tirtonadi lebih lagi, bersih dan teratur. Kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan menaiki bus jurusan Boyolali (seketika teringat lagu Susu Mbok Darmi wkwk). Bus jurusan Boyolali tersebut terasa sepi, tenang dan adem, pas untuk kita merem sejenak. Kita berhenti di pertigaan menuju Kecamatan Selo yang harus disambung menggunakan angkutan yang lain. El pun menemukan bus khas pedesaan yang sedia mengantarkan kami hingga mendekati jalur pendakian. Setelah bus tersebut penuh, kami berangkat menuju Kecamatan Selo. Sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan perkebunan di lereng gunung yang Masya Allah… membuat hati teduh. Penampakan Merapi yang gagah pun beberapa kali mengintip di balik perbukitan lereng gunung dan perkebunan. Di tengah perjalanan, bus berhenti untuk menurunkan semua penumpang (kecuali kami) di sebuah pasar tradisional. Kami pun izin ikut turun sebentar untuk mencari perbekalan untuk mendaki sambil mencari sarapan. Setelah perut penuh dan bekal sudah lengkap, kami melanjutkan perjalanan menuju basecamp pendakian dengan bus tadi.
Tumblr media
Sekitar pukul sembilan pagi kami sampai di pertigaan jalan menuju basecamp pendakian Gunung Merbabu via Selo. Bus tidak mau naik lagi, terpaksa kami yang harus naik ke basecamp sendiri dengan beban aqua 2 kardus dan beberapa logistik tambahan, sambil menggendong tas carrier 60L. Sesampainya di basecamp, kami merombak seluruh isi tas carrier kami untuk memilah mana yang perlu dibawa mendaki dan mana yang harus ditinggal di basecamp, sambil membagi beban logistik bersama. Kami tak mau nantinya memikul tas carrier seberat itu ke atas gunung, kami tinggal beban yang tak perlu di basecamp. Sementara yang lain bongkar pasang isi tas carrier, sebagian yang lain memanfaatkan kesempatan bertemu kamar mandi untuk… ya, ritual di pagi hari. Setelah semua siap dan segar (karena habis mandi) akhirnya kita siap berangkat mendaki sekitar jam sepuluh lebih, hampir siang. Belum mendaki, tapi rasanya sudah grogi. Ini pertama kali saya mendaki (setelah Semeru 2013), siap - siap kuatkan kaki!
Tumblr media
Foto: Kami di depan basecamp yang siap mendaki (atas dari kiri: Kevin, Hafidh, Anggit, El; bawah dari kiri: Ismah, saya, Isom).
Keseruan pendakian akan saya sambung di part selanjutnya ya, tunggu saja :)
2 notes · View notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Text
Sometimes you have to walk away from what you want, to find what you deserve.
30 notes · View notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Quote
Here I am waiting, I'll have to leave soon Why am I holding on? We knew this day would come, we knew it all along. How did it come so fast?
Daylight, Maroon 5
0 notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Text
Lulus Tepat Waktu atau Lulus di Waktu yang Tepat?
Lulus adalah saat yang dinanti nanti sebagian besar mahasiswa, sebagian kecilnya (seperti saya) merasa biasa saja, haha. Sebagian kecil mahasiswa itu, yang merasa biasa saja untuk mengejar wisuda, memiliki masa – masa yang luar biasa selama kuliah. Masa – masa mengenal organisasi mahasiswa dengan segala pedih perihnya, menemukan sahabat keluarga baru di kota rantau, menemukan passion baru dengan dunia ilmu dan teknologi, serta menemukan zona zona nyaman lain yang membuat mereka “betah” menyandang status mahasiswanya. Memang …  dunia kuliah tak seindah apa kata FTV, tapi dunia kuliah memberikan masa indahnya sendiri, dibalik perjuangan dan kesengsaraan dalam menjalaninya tentu saja.
Dibalik semua masa masa kuliah itu, ada yang berpikir tentang lulus? Bagaimana cara lulus? Kapan lulus? Akan lulus seperti apa? Sebagian besar orang kuliah pasti ingin lulus, motivasi-lah yang membedakannya.
Ada yang ingin lulus cepat waktu, lulus tepat waktu, ada pula yang lulus entar dulu, huhu TT.
LULUS TEPAT WAKTU
Normalnya, lulus tepat waktu ditempuh selama 8 semester (4 tahun) masa studi untuk S1, dan 6 semseter (3 tahun) untuk program diploma 3.  Orang menyebut mereka mahasiswa “normal”. Aku menyebut mereka mahasiswa yang bertanggungjawab dan berkomitmen. Mereka membantu meringankan beban orangtua dalam membiayai kuliah dan hidup mereka (dengan harapan cepat dapat kerja ya), urusan lain juga bisa mereka percepat … seperti urusan jodoh dan nikah, hehe.
Tapi, ada kalanya …
Yang lulus tepat waktu belum tentu benar – benar lulus. Belum tentu lulus ujian kehidupan, ujian kesabaran, bahkan ujian mental. Kita semua tahu, selepas masa kuliah adalah masa ujian sesungguhnya. Ujian untuk bertahan dari pertanyaan “kerja dimana?”, “gaji berapa?”, sudah kerja … “kapan nikah?” dan beberapa pertanyaan serupa. Mereka yang tak memiliki visi yang matang, pasti dengan cepat memberi reaksi terhadap “serangan – serangan” tersebut, yang malah reaksinya cenderung apa adanya, tidak dipikirkan dan ala kadarnya. Banyak temanku mengeluh terhadap kerja pertama mereka, ada yang “ini bukan passionku”, ada juga “ilmuku tidak terpakai”, bahkan “aku menyesal gak berpikir mau ngapain setelah lulus”. Well, lulus tepat waktu kalau adanya begitu tentu harus dipikirkan dulu ya.
Tumblr media
LULUS DI WAKTU YANG TEPAT
Jadi jika memang lulus tepat waktu ternyata begitu, what should we do?
Jika tahu dunia pasca kampus memang begitu, “yang penting lulus dulu” benar – benar tak bisa diandalkan. Selagi masih menyandang status mahasiswa, kita memang harus mencari bekal sebanyak mungkin yang cukup. Jika kita cinta dengan keilmuan kita, perdalam! Jika kita merasa kurang bisa dalam keilmuan kita, cari lainnya! Cari lainnya seperti apa to? Dunia kerja tentu saja tak melulu soal hardskill, ilmu eksak, atau ilmu - ilmu yang diajarkan formally di kampus. Melainkan juga tentang beradaptasi, teamwork, komunikasi, kreativitas, loyalitas, leadership, dan ilmu – ilmu serta skill – skill lain yang hanya bisa didapat diluar kelas. Selama kuliah semua sumberdaya sudah tersaji di lingkungan kampus. Organisasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa baik di bidang seni maupun olahraga, Klub Keilmiahan dan Keprofesian, komunitas peduli lingkungan dan masyarakat, seminar dan workshop, serta masih banyak lagi. Semua tersaji. Tinggal kita panen saja tu. Itu pun kalau mau. Tak hanya itu, banyak juga kegiatan, seminar, maupun workshop tentang life after college.
Dan.. lulus di waktu yang tepat bukan sebuah pembenaran untuk stigma “lulus yang molor itu lulus menunggu waktu yang tepat” ya. Lulus di waktu yang tepat untuk sarjana bisa jadi hanya menghabiskan 3,5 tahun kuliah atau 4 tahun kuliah. Bukan juga berarti lulus 4,5 tahun, 5 tahun, atau lebih dari 5 tahun itu salah. Mereka yang lulusnya molor bisa jadi lebih matang dan siap dalam menyongsong kehidupan pasca kampus karena bekal yang cukup dan memiliki visi yang matang.
HARUS PUNYA VISI
Menurut KBBI, visi adalah pandangan atau wawasan ke depan. Visi tentang what will happen and what will we do untuk hidup kita sendiri sangat penting, apalagi setelah mentas dari kehidupan kampus. Kita harus bisa mengintegrasikan “apa sih yang akan terjadi dan yang dibutuhkan dunia di luar sana” dengan “mau jadi orang seperti apa kita di masa mendatang”, bukan berfokus pada apa kata orang. Jika kita sudah bisa membaca dan menyimpulkan itu semua, bekal kita juga harus ada. Kalau kata temanku: jangan cuma “ooh” tapi gak “ah!”. Jangan cuma ngerti saja tapi tak berusaha dan tak tau mau apa. Well, ternyata sok sibuknya mahasiswa kura – kura (kuliah – rapat – kuliah - rapat) ada gunanya ya, haha. So, mau lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat?
youtube
bonus link video ter-membuatbapersepanjanghayat
2 notes · View notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
76K notes · View notes
subruangfaisal-blog · 6 years
Text
Welcome back, again
1 note · View note
subruangfaisal-blog · 7 years
Quote
Berbagi ceritalah kepada mereka yang kamu percaya. Bukan berarti kamu lemah. Hanya saja sesekali kamu butuh sudut pandang dari orang lain, bukan pula semata-mata karena posisi dudukmu saat ini salah. Siapa tahu sudah benar, namun butuh dikuatkan. Sekalipun ternyata salah, siapa tahu bisa dibenarkan.
(via aksarannyta)
677 notes · View notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Text
Tokoh Utama
Jika ruwetnya tahun terakhirku sebagai mahasiswa ini kubuat cerita, mereka adalah salah sebelas tokoh utamanya. Bagaimana karakter mereka memberikan dampak dan perubahan alur cerita kisah drama “Nasib Mahasiswa Tahun Terakhir” versiku. Sebelumnya, ucapan suwun, cuk! atau terimakasih dalam versi general patut diberikan kepada mereka yang telah berjasa menemani molornya wisudaku.
Tumblr media
Zizi. Dengan kegupuhannya di setiap waktu, layak diberikan ucapan selamat atas masih survivenya dia di dunia yang super kejam ini. Dunia semakin kejam karena dia bergabung dengan orang - orang jahat seperti kami. Orang yang hobby memeluk sesamanya ini adalah orang yang patut dilestarikan, karena sangat terampil menggunakan emote di forum - forum onLine, seperti ^^ ; ._. ; =)) ; dan lho rek ._. Kelak, kita pasti akan kangen dengan emote dia, kalau dia kita kick dari grup karena terlalu sering gupuhnya. Jahatnya kita lagi, dia juga kita pilih menjadi emak dari anak - anak nakal dan bandel, Safari (next post). Tapi, dia adalah yang paling rajin mengirim do’a (lewat Line) di setiap kita lagi gusar dan dirundung masalah, yang selalu rajin mengingatkan kami semua untuk sholat (tapi sering fail kalau membangunkan orang tertidur untuk sholat). Terimakasih doanya, Zizi.
Kokom. Dia juga dikenal dan dijuluki sebagai Dewi Segala OA dan Typo Queen. Makhluk ini digadang - gadang menjadi bupati masa depan dari sebuah daerah paling potensial di Indonesia, Magetan. Kami hanya berdoa semoga di masa kepemimpinannya, Magetan segera dilalui jaringan sinyal 4G dan segera dialiri listrik, amin. Diantara kami, dia adalah orang yang paling berjasa saat tanggal tua. Saat teman - temannya yang lain sedang sekarat dan kehabisan uang recehan, dia selalu datang dengan pekikan tawa khasnya. Sepertinya masuk akal kalau satu julukan lagi disematkan kepadanya, Sang Penyelamat Tanggal Tua. Bersama Zizi, dia membentuk grup maut, Duet Pantura. Hail Kokom.
Zeniar. Kita satu tim semua pasti selalu ingat dengan nada “Gaes bangun gaes” nya yang khas. Berkat dia, kita semua bisa bangun pagi. Tak seperti Zizi dalam membangunkan orang yang tertidur untuk sholat, probabilitas Zeniar untuk berhasil lebih tinggi. Zeniar terkadang linglung dan terkadang on fire. Kita bahkan bisa membaca pola nya. Rabu - Jumat dia baik - baik saja, memasuki hari Sabtu dan Minggu di pelatihan kita harus siap siaga melihat dan mengantisipasi over on fire nya Zeniar. Sekarang Zeniar bergabung dengan tim pejuang wisuda 117. Kita pasti bisa, Zen!
Dian. Cewek yang lebih suka futsal daripada dandan, yang lebih suka MU daripada barbie. Sepertinya, bioskop adalah tempat tongkrongan sebulan - bulannya (kalau “sehari - hari” kok rasanya terlalu sering ya, ya emang sering nonton sih dia). Yang mungkin lebih tegas dalam menyikapi masalah daripada aku (hina saja aku, aku ikhlas). Cewek yang suka nonton Victoria Secret. Cewek yang kalau mau dipeluk Zizi dia yang paling anti. Cewek yang kalau main werewolf selalu dituduh paling pertama sebagai wolf karena muka yang sangat mendukung sebagai wolf. Kejam. Jahat. Seram. Tegas. Tapi pinter masak (loh?). Dan dari semua deskripsi ini, aku masih menyebutnya “cewek”
Miw. Orang yang sangat inspiratif. Orang yang ketika sekali buat tulisan yang like and share banyak sekali. Siapa sih yang gak kenal wisudawati termuda ITS 115 ini? Julukan Kecil - Kecil Esdua nya kadang membuatku... emm sudahlah, udah tua TA gak kelar - kelar, ampun deh. Di depan peserta pelatihan dia adalah orang yang luar biasa, yang inspiratif, yang motivated dan “benar - benar dapet kalo materinya Mbak Miw” kata peserta. Tapi bagi kami, Miw tak ubahnya seperti seorang anak yang kalau ada jajan selalu ngantri paling depan. Iya deh, kita yang tua - tua ngalah. Tapi serius, anak ini inspiratif sekali. Coba deh cek ig, line, dan blog nya. Tulisan nya akan menginspirasi kalian, ladies.
Tumblr media
DALAM BINGKAI  mereka yang duduk diatas : (dari kiri) zizi, kokom, aku, bageur, kusnanta, zeniar mereka yang tiduran dibawah : (dari kiri) dian, miw, alip, anggit, kevin dia yang paling depan : fandi
Bageur. Konon, dia adalah hits ITS. Se KM ITS juga udah hafal sama muka nya. Selalu totalitas dalam berpendapat, pun dalam adu argumentasi. Selalu berapi - api dalam menjelaskan dan memahamkan. Yang salalu punya alur rapi dalam berdiskusi. Sang pemerhati detail di setiap konsep maupun teknis. Dan Sang Mahadewa Perfeksionis. Bageur adalah manusia kelelawar yang sesungguhnya. Selalu mencari pasukan untuk begadang, tapi jangan harap bisa menemukan dia di pagi hingga siang hari. Sosok Bageur selalu lekat dengan “bagi thetering dong”. Dia adalah salah satu contoh real di dunia masa kini, yang berhasil membuktikan paketan internet bukanlah segalanya. Bahkan dia hafal Wi-Fi lengkap dengan passwordnya dari setiap tongkrongan di Gebang-Keputih-Mulyosari raya. Sosok Bageur juga lekat dengan gaya fashion nya yang... khas(?). Kemeja rapi berjaket HMS, celana kain jeans robek di lutut, berpantofel, Bageur banget.
Alip. Setelah kenal orang ini, aku jadi percaya quote “don’t judge the book by it’s cover”. Dengan muka kulu - kulu nya yang seperti tak mandi seminggu, ternyata dia adalah sosok idealis dan berwawasan luas. Kumis tipis khas lele rawa keputih selalu setia menghiasi wajah pekatnya. Pernah suatu ketika (sepertinya) kumisnya jatuh di bunderan ITS, dan aku melihat dia seperti aku melihat alien, a stranger one. Yang dari awal aku pikir dia orang paling cuek, nyatanya setelah tim ini selesai bertugas dia yang paling sering merengek “rek, ayo kumpul” atau sekedar “rek, ayo makan siang”. Dari sini aku tau dia tak hanya idealis, namun juga humanis. Dia adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; Sang Pengabdi Kepentingan Sesama Umat Manusia (maaf aku kesambet KBBI). Pertahankan kumismu, Lip!
Fandi. Dari kacamataku, Fandi adalah definisi orang bebas yang ideal. Bebas dalam berpikir, bebas dalam berpendapat, bebas dalam bertindak. Dalam melakukan ketiganya seolah tak ada tembok yang menghalanginya, sehingga sering muncul pendapat yang random dari dia. It means good ya. Maksudnya dari sekumpulan orang vokal yang ngotot abis di tim kita, Fandi bisa menjadi pemberi solusi yang tak pernah terpikirkan. Tak sebatas disitu, aku sebagai pemerhati dan penyuka desain grafis selalu merasa orang ini adalah dewa di bidang itu. Coba cek feed instagram @pemandu.lkmmtm. Bahkan hanya membanyangkan bagaimana alur feed itu selalu tersambung membutuhkan waktu berjam jam bagiku, tapi Fandi... sepertinya desain grafis adalah nasi baginya, alias makanan sehari - hari. Hail Fandi.
Kusnanta. Dia adalah orang yang terobsesi mengalahkan Bageur, bukan dari fashion khas nya, tapi dari sebuah perlombaan konyol yang kami sebut Awarding Pelatihan. Kusnanta (entah serius atau tidak) sangat ngotot menjadi Ter-Goodloking dalam Pelatihan yang kami jalankan di setiap Fakultas. Tapi hasil yang ia dapat mentok hanya di peringkat dua, ya DUA! Di bawah Bageur, selalu. Sampai pada pelatihan terakhir, sebuah upaya pamungkasnya berhasil mengalahkan Bageur dengan menjadi Pemandu Ter-Goodloking di Pelatihan Fakultas Vokasi (aku yakin pesertanya disuap). Btw Congratulation Kus, aku sampai lupa mengucapkan selamat pada saat itu. Orang ini sangat lekat dengan angka dua, tak hanya dalam perlombaan Ter-Goodloking saja, pada masanya dia adalah orang terpenting di HMSI, nomor DUA setelah ketuanya alias sebagai wakil. Bahkan konon dia memiliki gerakan underground pengguling Presidium KM ITS, menggalang massa bersama para wakil se KM ITS, LOL. Entahlah, karena Kusnanta adalah orang yang hidup diantara dua alam, antara bercanda atau serius. Yang bercandaan nya sering garing, tapi tak pernah patah semangat, hingga kita terbiasa dengan guyonannya dan akhirnya merasa guyonannya lucu juga. 
Anggit. Jika Awarding manusia Ter-Woles 2017 memang ada, dia patut direkomendasikan menjadi nominasi, dan aku yakin dia pasti menang. Sampai saat ini aku masih berusaha mengingat, moment apa yang membuat orang woles ini jadi naik pitam. Sepertinya memang tak ada. Orang paling jangkung diantara kita ini memiliki gaya jalan yang khas, klunah - klunuh kalau kata orang jawa. Seolah waktu hanya miliknya, mimik khawatir pun segan hinggap di mukanya. Ada yang tak tahu komik tahilalats? Animasi raut wajah tahilalats yang khas terisnpirasi dari sosok ini, muirip puwol! Orang ini sepertinya hobby kuliner. Sedihnya, kalau lagi pingin kuliner dia sering ngajak aku (kan jadi kepingin, akhirnya beli juga deh -_-). Stay woles bro.
Kevin. Tak ada lagi kalimat yang lebih tepat untuk menggambarkan sosok ini kecuali kevin yang ada di foto kedua diatas. Kevin di foto itu adalah kevin banget. Di saat yang lain lagi on fire mikir, dia selalu ingin menggunakan waktu itu untuk... TIDUR. Bilangnya sih sepuluh menit, tapi seringnya ya sampai ngowoh - ngowoh gitu. Kevin adalah orang yang memiliki kumpulan ide - ide gila dan luar biasa dalam otaknya. Ketika kita buntu, tinggal dikeluarkan lah stok ide gilanya. Kevin adalah sosok yang paling aku tunggu untuk menerbitkan kisah hidupnya dalam sebuah novel. Selalu ada cerita yang sulit dipercaya dari kisah hidupnya. Orang yang entah bagaimana sering mendapat kesempatan kedua untuk menyelesaikan masalah - masalah yang dimilikinya. Mungkin orang ini adalah orang yang spesial bagi alam semesta haha. Kevin adalah nebenger sejati, gak cuma nebeng ke kampus, nebeng pas makan pun mesti. Tapi ini menunjukkan kalau memang dia menganggap tim kita adalah keluarganya sendiri. Danke, Pin ide - ide gilanya!
Dan entah bagaimana kesebelas tokoh ini menjadi sosok sentral dalam menentukan alur cerita “Nasib Mahasiswa Tahun Terakhir” versiku. Setiap kepribadian dan karakter mereka begitu lekat padaku, mereka seperti candu. Setiap waktu yang aku habiskan demi bisa bernafas bersama mereka adalah waktu berharaga yang tak boleh pergi begitu saja dan harus aku catat dan akan kujadikan topik cerita sehari - hari untuk anakku kelak. Bagaimana bapaknya bisa bertemu dengan orang - orang yang mengubah alur kehidupannya. Mereka akan menjadi tokoh prasejarah yang tak boleh dilupakan untuk hidupku di masa depan. Terimakasih para tokoh!
1 note · View note
subruangfaisal-blog · 7 years
Text
Pisah (?)
Aku adalah salah satu orang yang percaya dimana ada jumpa diikuti oleh pisah setelah melalui proses baik itu yang panjang maupun yang pendek, yang senang maupun yang sedih, yang diharapkan maupun yang dihindari. Aku juga adalah orang yang gengsi, gengsi menjilat ludah sendiri, gengsi untuk mengungkapkan kalau aku salah dan kalah. Dan ada suatu hari dimana aku harus menjilat ludah sendiri, aku harus mengaku salah, aku harus mengalah, mengalah pada ego bernama gengsi. Pada tulisan ini aku ingin ingkar, tak mau lagi percaya pada sebuah perpisahan, aku ingin proses yang diawali perjumpaan berjalan abadi, tak lekang oleh waktu.
Pada akhir Oktober 2016 aku berjumpa dengan orang yang luar biasa keren. Berawal dari bingung mau ngapain di tahun ke empat masa perkuliahan, dan janji - janji kampanye seperti yang ada di post sebelumnya. Takdir mempertemukan dengan orang - orang luar biasa dan tak bisa lagi dipertanyakan kapabilitasnya di KM ITS. Mereka adalah Tim Pemandu LKMM TM ITS Ekspresi. Sehari dua hari, seminggu dua minggu, tim ini terasa biasa saja. Seperti halnya sebuah perkumpulan mahasiwa yang mau merancang pelatihan tingkat institut. Sebulan dua bulan, mulai ada keterikatan dengan mereka. Terikat ketika makan contohnya. Mereka adalah penyelamat akhir bulanku dari kesengsaraan jiwa maupun raga akibat besarnya pengeluaran daripada pemasukan, mereka begitu dermawan. Terikat ketika mau kemana mana juga ternyata. Mereka adalah tukang ojek terbaik yang ada di muka bumi ini, sedangkan aku mungkin adalah salah satu penumpang paling rese dan tak tau malu bagi mereka. Mereka adalah orang yang paling bisa diandalkan ketika aku ingin irit bensin atau ketika aku sedang malas menambal ban motor yang bocor. Ke kampus nebeng, mau rapat nebeng, mau ke Dispendik (tempat pelatihan LKMM TM ITS) nebeng, sampai mau makan pun nebeng (sudah nebeng, makannya ngutang pula, maaf ya). Seketika itu pula sudah tak ada lagi pencitraan diantara kita. Mau kentut sok atuh monggo, mau ngupil masa bodo, mau tidur sambil mangap ngiler ngowoh - ngowoh pun rapopo. Bukan bermaksud mau buka aib, tapi justru dari situlah aku ingin memberikan bukti hawa sekumpulan ini mulai membuat nyaman masing - masing yang ada di dalamnya, pun juga bahwa “pertemanan” kita mulai terikat dan naik ke level yang lebih tinggi, “persahabatan”. Tak terbayang betapa bodongnya hidupku di tahun ke empat masa perkuliahan, setelah enam bulan lebih aku habiskan waktu - waktu berhargaku, yang seharusnya aku gunakan untuk menyelesaikan Tugas Akhir (skripsi), untuk mereka. Mulai dari rapat bareng, makan bareng (bayar sendiri - sendiri), ke kampus bareng, main bareng, ngisi materi pelatihan bareng, tidur bareng (literally tidur bareng dengan masih menggunakan baju office look di kamar yang sempit dan rebutan bantal serta selimut), bangun bareng (sebagian karena sadar ini adalah panggilan tugas, sebagian lagi karena kebisingan dengan suara anak yang ngebanguninnya gak santai), mengisi balon dengan air bareng (nah yang ini buat apaa??!!), senam bareng, selfie bareng (ketika peserta senam, kita selfie dong), makan bareng (yang ini udah benar - benar numpang, literally sepiring berdua, bertiga, berduabelas, bahkan berduapuluhempat), nafas bareng, hidup bareng.
Sedihnya, per 1 Mei 2017 kebiasaan dan kebersamaan itu bakal sulit terulang. 1 Mei 2017 aku masih bosan dengan muka - muka mereka. 2 Mei 2017 masih “ah mereka lagi”. Minggu selanjutntya aku mulai mencari - cari kesibukan lain, agar tak keluar kata “rek, kangen” ke mereka, kan gengsi. Aku mulai makan sendiri, mulai makan bareng teman - teman jurusan, mulai main ke lab, dan seketika aku sadar tak ada lagi orang dermawan ketika sudah mulai masuk tanggal 20an. Ketika ban motorku bocor, aku harus menambal, harus nebeng siapa lagi? Seketika aku sadar, aku terbiasa bergantung pada mereka yang biasanya selalu ada. Bulan selanjutnya, selalu ada orang yang merengek mau ngajak makan, ngajak kumpul, ngajak main, aku. Dengan ini aku sadar ikatan ini lebih kuat dari sekedar “persahabatan”, ini namanya keluarga. Keluarga akan tetap keluarga meski kita terpisah jarak, meski kita sudah tak seprofesi. Jadi, tak ada kata pisah disini. Jika pun harus ada, akan kuusahakan sekuat mungkin untuk menolaknya. Karena kita saudara, kita keluarga, mari kawan langkahkan kaki bersama.
Senang bisa bersamamu kawan, senang bisa ikut pelatihan, LKMM TM ITS 2017. Suatu jumpa yang tak diduga. Terimakasih atas pembelajaran nya, motivasi, serta inspirasi. Kalian akan selalu di hati *ealah Terimakasih telah mengajari untuk tidak gengsian lagi, terimakasih telah mematahkan jika ada jumpa maka pasti ada pisah.
NB : Post ini spesial untuk kesebelas Tokoh Utama kisah ruwetnya tahun keempat kuliahku (kini mereka keluarga), dimana aku tak lagi jaim dan harus jaga wibawa, dimana aku bisa ekspresif apa adanya. Dan mari berkabung kepada rasa malu dan sungkan, kepada gengsi dan iri. Berkat mereka bersebelas rasa - rasa itu sudah mati, innalillahi.
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Suatu pengalaman yang luar biasa menjadi bagian dari LKMM TM ITS. Dua tahun yang lalu dengan 24 anak ingusan lain aku gabung di lingkaran besar ini. Lingkaran besar yang banyak memandang bahkan tak sedikit yang mencibir dan menyebut lingakaran kaum elitis kampus. Memang tak salah mereka menyebutnya. Faktanya, nyaris 100% yang berasal dari sana menjadi pejabat HMJ, menjadi pejabat ormawa kampus. Tapi yang tau untuk apa kami disana memenuhi panggilan sebagai pejabat ormawa, kami lebih menyebutnya sebagai “Ini soal panggilan hati”, untuk bergerak demi lingkungan kami yang lebih berarti. Kami bergerak bukan untuk mengejar puncak jabatan, tapi untuk puncak kontribusi (suatu Quote dari Mak Tir Fasil Berarti). Dan setelah dua tahun ini aku baru sadar 24 anak ingusan tadi telah memberikan kontribusi mereka, dengan berani nya menghidupkan ormawa - ormawa mereka. Bersama dengan berhasilnya mereka menggerakkan ormawa masing - masing, aku tersenyum lega di barisan meja paling belakang Aula Dispendik (barisan meja tempat panitia dan pemateri berkumpul mengawasi jalan nya pelatihan LKMM TM ITS).
Lega. Karena aku telah melihat langsung anak - anak ingusan selanjutnya datang. Datang dengan berbagai ideologi, berbagai masalah yang kebelet dicurahkan, mungkin juga sebagian yang hilang arah dan tujuan. Setidaknya kondisi - kondisi seperti itu juga ada bersama saya dan 24 anak lain dua tahun yang lalu. Tapi mereka yang datang kali ini beda, semangat mereka seolah lebih besar dan membara dari yang kami miliki dua tahun lalu, seolah memberi isyarat “aku siap meneruskan perjuangan mas mbak ku”. Semangat mereka tersimpan dan tercermin melalui sorot mata yang tajam, bahkan ketika mendengarkan materi hingga dini hari. Mereka bukan lagi golongan si endurance lemah. Kali ini mereka membuktikannya. Jika dua tahun yang lalu aku dan ber24 temanku (kami Pioneer FMIPA) hanya bisa tahan hingga pukul 00.00 mendengarkan materi, bahkan mereka yang kini bisa diskusi hingga pukul dua pagi. Sekali lagi sebuah isyarat kesiapan, sebuah isyarat tak mau dipandang remeh, sebuah isyarat janji kebangkitan. Tak cuma itu, mereka lebih ceria, meski aku paham betul telah tersemat beban di pundak setiap mereka bahwa harus ada perubahan besar untuk mereka dan ormawanya pasca keluar dari karantina LKMM TM lima hari itu. Dengan itu aku yakin, aku bahkan teman - teman se angkatanku dulu, kini yakin dan mantap mempercayakan kepada mereka untuk melanjutkan perjuangan kami dahulu, untuk memenuhi panggilan hati mereka, berekspresi demi nyala KM ITS. Kutitipkan kepada mereka, selanjutnya rumah kami. Kepada mereka, Forkom LKMM TM X FMIPA ITS CAKRABASKARA. Yosh! Kepalkan tanganmu! Pertahankan itu! Mari kita bangun Rumahmu! Rumahku! Rumah Kita! Ini salah satu mimpiku, melihat adek adek ku lebih siap dariku untuk kembali membangun rumah kami
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Quote
Suatu saat mereka akan tahu, apa yang terjadi dibalik hilangku
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Text
Mimpi yang Tercoret
Disaat teman temanku kejar tayang Wisuda #115 dan #116 aku masih mengejar mimpiku yang lain.
Tumblr media
Berawal janji saat kampanye Pemilihan Ketua HIMATIKA tentang bentuk kontribusi yang akan diberikan ke KM ITS dan HIMATIKA ITS selepas menjadi KAHIMA terpilih. Berawal dari rasa kagum pada orang - orang keren di KM ITS (Pemandu “Berarti” LKMM TM ITS). Maka jadilah satu wishlist telah tercoret. Satu mimpi telah terkejar. Satu jalan (jalan perjuangan Wisuda bareng teman teman seperjuangan) sedikit - sedikit mulai memisah. Tak apalah. Aku sudah menentukan jalanku bahkan sejak daftar mimpi - mimpi yang kurangkum saat Maba.
Aku selalu kagum dengan orang - orang keren. Saat jalanku telah sama dengan mereka, sudah sekeren mereka kah aku? Haha
1 note · View note
subruangfaisal-blog · 7 years
Text
Melepas Para Hokage
Hari yang tepat untuk mengenang sejarah.
17 September 2016. Hari ini adalah hari Pelepasan Wisuda ITS #114. Tak ada yang spesial pikirku, tak ada kewajibanku lagi untuk hadir disana. Tak ada lagi dibutuhkan sosok Yoga untuk berdiri bersama Sinar, Putri, dan teman teman Internal Affair Department di barisan paling depan pasukan pengarak wisudawan dan wisudawati. Bendera HIMATIKA yang gagah berdiri di depan graha tak lagi merindukanku untuk memimpin Hymne sebelum berjaran berarak arakan ke jurusan.
Kuputuskanlah untuk bangun lebih siang, mandi lebih nanti, bermesraan dengan gadget dan laptop lebih lama, sambil bermalas malasan di springbed kontrakan. Tapi dering khas nada notifikasi Line saat itu sontak membuatku segera beranjak.
Akhirnya ada alasan untuk aku datang. Mungkin ini salah satu arak arak an wisuda terakhir sebelum aku sendiri yang diarak diatas Mobil Damkar. Dari notifikasi, kudapati list wisudawan dan wisudawati. List inilah alasanku mendatangi arak arakan wisuda ITS #114. Seridaknya ada 3 nama list penting disana yang tak boleh diliwatkan. Ini sejarah!
3 orang mantan komadan ormawa di FMIPA yang berasal dari Jurusanku, mereka siap melepaskan status Mahasiswa yang (mungkin) dengan bagga mereka pertahankan selama lebih dari 4 tahun!
1. Mas Isman Safi'i Ketua HIMATIKA ITS 2013/2014. Kahima panutan dan idolaku. Wajah sangar tapi ternyata konyol juga. Salah satu orang yang menjadi alasan kenapa aku ingin mengikuti jejak nya (Pemandu LKMM TM ITS, amin). Tergabung dalam Tim Pemandu Berarti LKMM TM ITS 2015 bersama orang orang hebat lain di KM ITS yang menginspirasi. Terimakasih Mas Isman. Jangan sungkan main ke HIMATIKA. 2. Mas Prisma Ketua HIMATIKA ITS 2014/2015. Kahima paling sabar dan loyal dengan staff. Selalu bisa mengajarkan arti rendah hati yang sesungguhnya. Tak ada ruginya jadi staff Mas Prisma, banyak pelajaran yang diberikan. Thanks my former leader. 3. Mas Doni. Ketua BEM FMIPA ITS 2013/2014. Ini dia sang legenda kampus di FMIPA. Tak sungkan nya main ke hima. Memberi petuah dan pandangan selama setahun kami menjalankan kepengurusan. Stay cool Mas Doni.
Mungkin sudah saatnya HIMATIKA dan FMIPA dijalankan oleh yang muda. Seperti di serial anime Naruto, bahkan Kakashi (yang tak ada alasan untuk mundur karena stabilitas sistem yang ia pimpin) memberikan kepercayaan dan menyerahkan kepemimpinan sistem pemerintahan kepada yang lebih muda. Saat ya yang muda yang berkarya #eaa Terimakasih para Hokage HIMATIKA dan FMIPA.
Tumblr media
Dari masa ke masa, HIMATIKA tetap sama. Dari 2013, 2014, 2015, hingga kini HIMATIKA masih sama. Berganti ganti warna kepengurusan, dia masih sama. HIMATIKA masih menjadi rumah tempat berhimpun kita. Kemanapun kita pergi, HIMATIKA selalu di hati.
Selamat menempuh hidup baru dan terimakasih telah memberikan warna untuk HIMATIKA mas isman, mas prisma. Semangat buat rohim!
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Video
undefined
tumblr
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Quote
Tolong tunggu, habis ini giliranmu
0 notes
subruangfaisal-blog · 7 years
Text
Prolog : Kebebasan yang Menarik Mimpi Mimpi
Tumblr media
Pernah merasa sangat bahagia? Merasa terbebas dari apa yang mengikatmu berekspresi? Aku pernah! Jadi dari sinilah semua mimpi - mimpi dan ekspektasi yang berdatangan silih berganti ini mulai berawal wkwk.
24 Juli 2016. Akan aku ingat terus.
Pernah menahan kebelet pup? Menahan kebelet pipis? Tapi kamu sedang dalam perjalanan yang sangat panjang, tak bisa berhenti semenit pun. Jadilah kamu (mau tak mau) menahan kebeletmu, sampai tempat tujuan. Ibarat nahan kebelet, aku menahan nya selama 3 tahun. 3 tahun!!! Kebelet ku beda, aku kebelet ingin bebas. Ingin bebas berlibur seminggu full tanpa ada seorangpun yang menanyakan, ingin bebas pulang kampung kapanpun aku mau, ingin bebas tidur di tempat kost kapanpun saat lelah setelah kuliah. Jadi di tanggal itulah aku sudah mulai mencium aroma kebebasan, kebebasan yang tak fana seperti sebelum sebelumnya. Aromanya seperti aroma hujan di tengan kemarau panjang, aroma embun yang menyebar terkena fajar pertama di pagi hari, aroma telur dadar goreng yang benar – benar fresh from the wajan di deretan penyetan Keputih (daerah kampus ITS Surabaya), begitu diidamkan!
Hari itu adalah hari dimana dilaksanakan nya Sertijab (serah terima jabatan) oleh salah satu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di ITS. Secara simbolis tongkat estafet kepengurusan diserahkan oleh ketua HMJ periode 2015/2016 ke ketua yang baru. Sertijab yang bagi sebagian anggota HMJ tersebut mungkin adalah “sebuah beban”, sebagian lagi berpikir “sebuah era yang baru”, sebagian (kecil) merasa “lega”, dan sebagian (semoga sangat kecil) lagi berpikir “masa bodoh”. Aku adalah golongan orang yang merasa lega. Akulah yang menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan HMJ itu ke ketua HMJ selanjutnya. (akhirnya akulah yang pipis setelah menempuh perjalanan sangat panjang dengan kondisi menahan kebelet itu huahahaha *ups maaf). Tiga tahun sudah akhirnya penantian kebebasan ini hadir. Tahun pertama yang berat dengan berbagai aturan dari senior untuk mencapai SOLID satu angkatan. Tahun kedua dengan banyak jobdesc sebagai staff, panitia, dan konseptor disana sini. Tahun ketiga yang jadi mahasiswa sok penting (gabut tapi selalu dicari). Dan akhirnya aku akan bisa mewujudkan harapan jadi mahasiswa saat SMA dulu, seperti yang di FTV, kuliah - pulang - liburan - hidup bebas. Oh.. Aroma kebebasan.
Aroma yang mulai tercium itu secara membabi buta kian kencang datang seolah olah menjanjikan kebebasan yang hakiki, bukan kebebasan yang fana seperti tahun tahun sebelumnya. Bukanlah kebebasan seorang Mahasiswa Baru yang diangkat dan dibaiat sebagai anggota himpunan yang baru setelah melalui proses yang menyulitkan (bagi Maba). Bukan pula kebebasan seorang staff HMJ yang telah selesai Program Kerja yang ditugaskan kepadanya. Kalo kalian berpikir kebebasan seperti dosen killer pemberi tugas banyak nan susah yang tiba - tiba berhalangan hadir kuliah dan tak menitipkan secarik catatan apapun pada saat kuliah itu, juga bukan. Kebebasan ini berbeda. Kebebasan yang secara tiba - tiba dan spontan membuat kalian merencanakan hal - hal yang besar dan luarbiasa tentang kebahagiaan dan senyuman lepas tanpa beban untuk dilakukan selama setahun kedepan, dimana itu tahun terakhir kalian menjadi mahasiswa! Aura kebebasan berbeda yang dengan spontan nya membuat kalian berencana menaiki puncak - puncak tertinggi di Jawa, membuat kalian berencana solo traveling, membuat kalian berencana pulang kampung dari tanah rantau setiap seminggu sekali, membuat kalian berencana mencari program pertukaran mahasiswa ke luar negri, membuat kalian berencana kuliah magang atau kerja praktek di salah satu BUMN terbesar di Indonesia, membuat kalian mengikuti event di kampus yang menjadikan kalian memiliki sudut pandang dan ikatan relasi yang lebih luas, tanpa ada kepentingan apapun yang menahan nya untuk diwujudkan. Kebebasan seperti itu lah yang aku maksud.
Hingga tulisan ini dibuat, dalam kebosanan di sebuah gerbong kereta api kelas ekonomi yang menuju ibukota, untuk menunaikan ibadah suci seorang mahasiswa tingkat akhir (Kuliah Praktik/magang kerja di salah satu unit usaha BUMN), sudah begitu banyak impian - impian serta rencana - rencana besarku yang siap aku wujudkan! Tak sabar!  Tak sabar aku riya’ ke followers IG ku, bahwa aku juga bisa tersenyum lepas! Haha
31 Juli 2016, dalam kebosanan di sebuah gerbong kereta api
0 notes