Tumgik
swansifa · 10 months
Text
Ternyata, sebagai seorang ibu, menyalahkan diri sendiri adalah jalan pintas.
Ketika anak sakit, ini itu sudah diupayakan, memang ujung-ujungnya salah ibunya.
Sebanyak apa pun ikhtiar, tidak pernah terlihat cukup.
Mungkin batas maksimal upaya seorang ibu harus jauh di atas rata-rata manusia di muka bumi ini.
Mungkin jawaban tercepatnya adalah ibunya tidak becus dalam menjalani perannya. Mungkin jawaban itu akan lebih melegakan orang sekitar yang keheranan kenapa anaknya bisa sakit, "oh, ya itu. Ya memang karena itu."
172 notes · View notes
swansifa · 1 year
Text
10 oktober 2023
alhamdulillah, telah lahir putri pertama kami pada tgl 10 oktober 2023 pukul 09.49 dengan sehat dan sempurna.
siapa yg tidak bahagia menyambut anak pertama, cucu pertama yg sudah dinantikan oleh keluarga.
namun di hari kedua anakku lahir, tiba2 badannya kuning. setelah di cek dokter ternyata bilirubinnya tinggi dan harus di rawat di ruang terpisah denganku karena harus di sinar.
rasanya ga karuan dengernya, apalagi disitu ASIku belum keluar deras jadi tidak bisa mencukupi kebutuhan minumnya dedek bayi.
yg lebih dramatis lagi adalah ketika dia mau dibawa oleh suster. tp sedang ku susui dbf, tangannya yg mungil sambil memegang dadaku seolah berkata “ibu, aku masih mau disini sama ibu. aku ga mau dibawa”. tp suster terpaksa harus membawanya dan akhirnya dia nangis . ibunya sudah pasti ikut nangis. sambil di dorong box bayinya, aku ibuku dan mertuaku mengantarnya ke depan lift sambil menahan tangis karena ga tega harus dipisahkan sementara.
malamnya aku dibolehkan untuk pulang, tapi anakku harus di rawat di rs dulu sampai bilirubinnya turun :(
malamnya sudah pasti aku ga bisa tidur karena kepikiran. apalagi ketambahan payudara yg sakit dan membengkak. akhirnya besokannya aku putuskan untuk pijat laktasi demi memperlancar asiku karena aku harus kirim untuk anakku selama dia di rs.
alhamdulillah setelah pijat laktasi yg sakitnya luar biasa, asiku sudah mulai keluar sedikit demi sedikit. meskipun belum mencukupi minum si dede, tp tetap tiap 3 jam suamiku kirim asi ke rs.
2 hari berlalu, akhirnya aku dan suami pergi menemui dokter anak yg merawat anakku. kami minta penjelasan terkait kondisi anakku. dan akhirnya sabtu 14 oktober jam 16.00 kami dapat kabar bahagia kalau dedek sudah boleh dibawa pulang.
meskipun begitu, aku dan suami masih khawatir dan waswas. maklumlah anak pertama, belum pernah mengurus bayi. banyak yg kami takutkan dalam mengurusnya meskipun kami dibantu oleh mama dan mertua.
ya allah, tolong jaga anak hamba. sehatkan dia, lindungi dia, mampukan kami sebagai orang tua untuk merawat dan mendidiknya. ya allah sungguh aku hanya meminta pertolonganmu.
0 notes
swansifa · 2 years
Text
8 februari 2023
ya allah, cuma minta dilapangkan hatinya aja menghadapi bentuk manusia dan kelakuannya yg bikin istighfar terus. aku bersyukur sih kerja di posisi ini, tp aku pengen misuh2 dapet tim yg kayak gini kelakuannya hahaha pengennya ya tu orang jangan ada di bawah supervisi saya. tapi kayaknya lebih harus berdoa supaya dilapangkan hatinya saya supaya ga terpancing atau bahkan jadi sama kelakuannya kayak dia.
7 notes · View notes
swansifa · 2 years
Text
Mylog : Sebelum berdoa
Beberapa minggu ke belakang, aink lagi di fase capek capek nya hidup..
Iya, seorang ayah/suami/lelaki juga bisa lelah meski ga fii sabilillah.
Kadang iri sama istri yang kalo mumet bisa ngomel, komplain panjang lebar biar separo bebannya ilang. Ada kebutuhan untuk didengarkan yang mesti disalurkan
Nah, otw menuju 6 tahun menikah aink baru ngeh kalo aink ga pandai komplain, atau menyuarakan problem. Mungkin karena aink liat bapak kali ya yang irit bicara, jadi ketika ada masalah apa gitu, ya diem diem aja.
Trus tadi pagi juga ngobrol sama istri soal anak pertama yang 'baik' ga rewel dan cenderung ga ekspresif, beda sama si bungsu. Aink jadi ovt, apa mungkin dia diem karena bingung menyuarakan kebingungannya?
Kayak aink,.
Aink baru banyak ngobrol ini itu tuh baru pas uda nikah aja, lumayan banget ada istri, bisa nanya ini itu. Meskipun masi sering bengongnya, tapi sekarang aink lebih sering minta pendapat.
Enaknya gimana,
Tips: carilah istri yang bisa mendengarkan, bukan yang cuma minta didengar
Kemarin, pas lagi nyari stok ***** di laptop, aink nemu mp3 lama kajiannya ust.hanan,. Bahasannya tentang menyikapi problema hidup termasuk menyikapi takdir yang ga sesuai harapan.
Gila juga sih, nyari ***** malah nyangkut ke kajian. Subhanallah, akhi, ini petunjuk ilahiah
Ust. hanan ngangkat kisah nabi musa vs firaun. Kebetulan, selain nabi yunus aink juga ngefans sama nabi musa. Kenapa? Karena doa nabi musa dalam alquran tuh banyak. Which means, ujiannya macem2, musuhnya juga elit, ga kaleng kaleng cerita hidupnya. Berdakwah di jaman penyihir lagi hits dan penguasa lokalnya uda berani ngaku ngaku Tuhan. GG emang nabi musa.
Anyway, yang jadi highlight adalah ketika nabi musa disuruh dakwah ke firaun,. Ternyata nabi musa ga minta tongkat sakti yang bisa jadi ular, atau beragam skill ulti yang kelak datang kemudian. Ternyata yang diminta pertama adalah
Tumblr media
Minta lapang dadanya, biar apa?
Biar apa pun yang terjadi ga banyak guncangan jiwanya. Lapang dada bukan berarti ga sedih, tapi bikin kita mampu menerima keadaan.
Beda,
Contoh dada yang ga lapang tuh ada di kisah nabi Yunus. Ketika mentok dakwah, dadanya ga mampu lagi menampung penentangan audiencenya, nabi yunus memilih pergi
Dan ujungnya dimakan ikan,..
Hidup ini emang susah, masalah ada aja dan ga bisa kita kontrol,. Yang diusahakan belum tentu dapet.
Takdir bisa aja ngetroll dengan sama sekali ga ngasih apa yang kita pengen. Padahal uda doa dan ikhtiar maksimal tapi,.
Tumblr media
Cuma dapet hikmahnya aja.
Disinilah pentingnya berlapang dada. Pada sikap manusia, pada Takdir Tuhan dan beragam persoalan yang ga kita punya solusinya.
Kita beruntung jadi umatnya nabi Muhammad,. Risalah uda beres, petunjuk uda lengkap.
Terkait permasalahan hidup, uda dijawab di surat Al Insyirah
Tumblr media
Ampe diulang, biar yakin banget kali yah. Cuman ya aink sebagai manusia kadang suka gegabah ketika baca surat ini.
Ya Allah, kesulitannya nampak dengan jelas, trus kemudahannya sebelah mana?
Ya balik lagi, tetap lapang dada meski belum liat kemudahan dalam himpitan kesulitan. Karena Kesenangan dan kesedihan ga bisa jadi patokan, hidup kita diridhoi Tuhan atau enggak
135 notes · View notes
swansifa · 2 years
Text
1 februari 2023
awal bulan di awali dengan sambat wkwkwk
pagi2 udah kesel aja perkara jas hujan di pinjem lupa dikembaliin alhasil gue mau berangkar kerja yg susah sendiri.
kedua overthinking masalah pertemanan. sebenernya dari dulu gue tipikal orang yg ga punya banyak temen yg bener2 ikrib. yg deket bgt bisa keitung jari. terus random aja tadi lahi liat2 sosmed (lagi2 grgr sosmed), orang ko seru2 banget ya sama temen2nya pergi makan, nongkrong, karaoke. tapi ko gue ga punya ya temen yg kayak gitu yg seru di ajak main sana sini.
jadi berpikir, apa ya yg salah dari diri gue :( tapi gamau juga terus2an mikir begitu. karena belum tentu juga gue beneran happy kalo punya banyak temen kayak mereka. dan jujur juga kayaknya gue masih ada trauma grgr gue dikhianatin *ceilaah* sama temen deket gue sendiri. hah. capek
pokonya gitu. jadi cuma pengen ngeluh aja. kenapa gue apa2 dipikirin juga padahal ga seharusnya
0 notes
swansifa · 2 years
Text
31 januari 2023
udah lama banget ga nulis keluh kesah di tumblr wkwk rasanya kayak mager aja, padahal banyak yg pengen di tulis, banyak yg pengen dituangkan. apalagi kalau ada hari dimana rasanya kayak semua orang bikin keseelll.
kalo hari ini yg sedang di rasain adalah “duh orang2 ko di umur segini udah punya ini itu ya” wkwkw yg terlihat di sosmed itu memang sangat indah yages.
aku pun punya keinginan, punya anak, fokus urus anak dan suami di rumah tp sambil menghasilkan uang. jadi aku ga perlu bekerja kantoran lagi. tp sebelumnya aku juga ingin punya rumah sendiri (aamiin). rumah yg memang cukup untuk aku suami dan anak kita nanti. yg sekiranya kami berdua mampu untuk bayar cicilannya haha
karena jujur, mau ambil rumah kpr tu rasanya maju mundur . takut sama bunga bank yg nanti semakin naik. semoga allah mampukan kami aamiin
lalu aku juga punya keinginan kalo udah punya rumah sendiri, bisa urus anak dan suami, menghasilkan uang sendiri dari rumah, dan juga bisa punya tempat olahraga sendiri di rumah ciiyyeeeeee mimpi dulu ngebayangin dulu gapapa kan yaaa wkwkwk meskipun belum ada tempatnya, setidaknya aku pengen berolahraga rutin di rumah sambil urus anak tp kebutuhan tetap tercukupi.
yaaa namanya impian, sekecil apapun itu tetap mimpinya kita jadi jangan meremehkan ya. siapa tau allah kabulkan. aamiin
0 notes
swansifa · 2 years
Text
11 agustus 2022
menikah itu ibadah seumur hidup. ujian sebelum menikah itu luar biasa, pun ujian setelah menikah juga luar biasa. sejatinya kita hidup akan selalu menghadapi berbagai ujian. tapiiiiii, kata orang ujian terberat itu adalah “pernikahan”.
karena menikah itu jalan menuju “kebaikan” untuk mencapai “ibadah seumur hidup” yang mana ujian dalam menuju ibadah ini berbagai macam dan akan terus menerus datang. ujian itu datang untuk menguji seberapa besar kesabaran kita, seberapa besar rasa ikhlas dalam diri kita, seberapa besar pula rasa syukur dalam diri kita.
0 notes
swansifa · 2 years
Text
2. How would you describe yourself?
Kamu bukanlah apa yang kamu capai atau kenakan, kamu adalah apa yang ada di dalam dirimu dan kamu rasakan. Karena apa salahnya menjadi biasa-biasa saja?
Tumblr media
Banyak yang terjadi dalam hidup kita, membentuk siapa diri kita saat ini. Secara sadar ataupun tidak, semuanya berpengaruh pada kepribadian, pola pikir hingga cara kita menjalani kehidupan. Kalau saja kita sadar, tak ada yang salah dan yang benar kecuali yang ada tuntunan agama dalam menjalani kehidupan.
Kalau sebelumnya di pertanyaan “who are you”, aku bercerita tentang diriku, yang pernah merasa “menjadi manusia seutuhnya” hanya karena memiliki jabatan yang membaut diri merasa berdaya. Iya, rasanya bangga dan juga senang saat bisa menjawab “saya Hasna, dengan jabatan di perusahaan A”— ah tapi tak ada salahnya juga kok merasa bangga akan pencapaiaan kita pribadi!
Miskonsepsi definisi dan konsep diri.
Kita pasti tak lagi asing dengan beragam teori dan tes kepribadian; DISC, MBTI, Enneagram, Gallup Strength hingga Proto-psikologis. Yang sebenarnya mampu membantu kita mengenali diri kita lebih lanjut, tapi tak bisa menjadi acuan pasti tentang arti diri kita “sebenarnya”.
Lagi-lagi tes kepribadian mungkin memang dilakukan secara ilmiah sehingga didapatkan beberapa bentuk kepribadian dengan ‘kecenderungan’ masing-masing. Tapi bukan berarti itu yang mendefinisikan diri kita. Lucunya, tes kepribadian malah sering kita jadikan pembenaran “yaa wajar aku kan tipe ENFP yang sukanya challenge aja” dan malah membatasi diri kita dari sesuatu yang harusnya bisa kita lalui.
Tes kepribadian lagi-lagi hanya membantumu mengenali kecenderungan dari kebiasaan-kebiasaanmu yang bisa berubah seiring waktu kamu bertumbuh, bukan patokan saklek yang mendefinisikan dirimu.
Lalu bagaimana cara mendefinisikan diri?
Kita bukanlah saat kita memiliki sebuah jabatan
Kita bukanlah apa hasil tes kepribadian yang kamu dapatkan
Kita bukanlah sekedar harapan-harapan yang disemogakan
Aku pernah berlari hingga terseok mengejar sebuah “pencapaiaan”, namun saat ku raih apa yang ku inginkan aku merasa hampa. Ambisi membawaku melebur dalam diri yang kemudian bertanya “lalu apa?”. Aku merasa cukup dan lalu tak tahu lagi harus kemana.
Aku pernah berlomba dengan kawan yang memiliki deretan penghargaan, merasa berharga karena apa yang ku peroleh dapat ku banggakan. Namun mengapa hanya lelah yang kemudian aku rasakan?
Semua informasi berlalu lalang tentang orang-orang terdekat, teman seumur, ataupun orang yang tak ku kenal yang bercerita tentang prestasi mereka di sosial media. Tak munafik, kadang aku merasa insecure iri hati dan merasa diri tak berharga lagi. Hingga akhirnya lupa arah akan mana yang menjadi tujuan.
Ya, aku menulis segala hal yang ku inginkan dalam hidup. Tanpa memilah dan memilih mana yang mau ku jadikan rangkaian cerita perjalanan seorang Hasna. Mengapa ingin terus berlomba, menjadi lebih keren dan memiliki segudang hal untuk diceritakan?
Siapa aku sebenarnya?
Ternyata itu semua bukan aku
Kita adalah serangkaian proses yang kita coba jalankan.
Sebuah realita tiba-tiba menamparku, yang membuatku tersadar bahwa apa yang aku dapat dan banggakan selama ini akan dengan mudah hilang bahkan minus saat Tuhan berkehendak. Ya, semudah itu hingga menyesal pun hanya menghabiskan energi.
Realita yang membuatku tak kuasa lagi berlari dan mulai refleksi diri, karena sebuah pertanyaan “Apa sih definisi seorang Hasna? Apakah pencapaiaannya? Apakah jabatannya? Apakah karena pujian yang disanding padanya? Atau apa karena yang dimilikinya?”
Saat kondisi 0, yang bisa ku lakukan ternyata hanya menangis, semua pencapaiaan tak lagi terasa berharga dan semua pujian tak lagi menjadi penyemangat. Perasaan tak berdaya hingga beragam pertanyaan ke diri sendiri malah menambah beban perasaan.
Ya, kondisi yang akhirnya membuatku lelah sendiri dan tersadar “ternyata selama ini aku hanya berlari untuk sampai ke tujuan, lupa menikmati proses, lupa memahami bahwa diri kita yang sebenarnya adalah tentang kita yang mau berjuang”
Itulah seni menjadi orang yang biasa-biasa saja.
Ya, aku sadar bahwa aku memang tak sepintar teman-teman yang diterima di perusahaan multinasional. Aku pun tak secerdik teman-teman pebisnis yang sudah untuk ratusan juta. Aku bukan orang yang memiliki talenta untuk bisa menjadi ahlinya sekali. 
Yang dulu aku menilai, aku harus menjadi “seseorang” agar bisa menjadi hidup secara utuh. Tapi ternyata, itu semua hanyalah sebuah bias manusia yang tak jarang membuat kita lupa bahwa “sekedar hidup, juga membuat kita menjadi manusia”.
Analogi simpelnya adalah lihat kakek nenek kita yang sudah berusia diatas 70 tahun, bagaimana mereka bisa menikmati hidup? cukup dengan bernapas dan bersyukur melihat anak cucunya. Tak harus menjadi kaya ataupun memiliki segudang prestasi.
Pencapaiaan bukanlah hal biasa yang harus kamu kejar selalu. Tetapi memahami dan menerima diri kita sebagai orang yang “biasa-biasa saja” membuat kita dapat melihat bahwa hidup karena hal-hal sederhana itu “cukup”.
Menjadi biasa-biasa saja membaut kita sadar, bahwa masih banyak hal dalam hidup kita yang harus ditingkatkan tapi bukan untuk kita kejar. Menjadi biasa-biasa saja membuat kita paham; bahwa kita hanyalah satu dari ribuan manusia yang memiliki keunikannya dan cukup menjadi diri kita sendiri saja.
Menjadi biasa-biasa saja membuat kita sadar, bahwa proses adalah apa yang membentuk diri kita.
Sadari, kita berharga karena kita menghargai diri kita. Tak masalah memiliki keinginan ataupun mencari pencapaiaan, tapi yang lebih terpenting adalah memahami bahwa kamu menikmati setiap proses yang kamu lalui.
————-
Dalam rangka kembali mengenali diri sendiri, aku mencoba menchallenge diri untuk menyediakan waktu 15 menit per hari menulis dengan menjawab 101 question yo ask yourself in life.
Tulisan ini berkolaborasi dengan ilustrasi dari @byakilaa
108 notes · View notes
swansifa · 2 years
Text
Selasa, 12 April 2022
akhir2 ini aku lagi kepikiran sesuatu. sesuatu yg aku sesali. padahal sebenernya ga perlu terlalu dipikirkan apalagi disesali. karena itu adalah keputusan yg sudah aku buat dalam keadaan sesadar sadarnya.
tapi gimana ya, namanya manusia. ga menafikkan kalau butuh uang.
jadi ceritanya aku baru upgrade jadi karyawan kontrak. dari outsorching. tp taken kontrak tgl 16 Maret. awalnya aku tahu, sadar, kalau aku taken kontrak di tgl segitu pasti bulan depan aku ga dapet thr wkwkw aku tau bangeettt. tp aku juga lah yg pengen buru2 taken kontrak pada waktu itu.
pada saat itu aku mikirnya ya aku harus secepatnya taken kontrak karena satu dan lain hal. gpp deh aku mengorbankan thr aku di tahun ini. tapi tapi tapiii, omongan dari orang2 lah yg buat aku jadi kepikiran. jadi menyesali. gimana engga orang rata2 bilang “ah sayang banget lo taken kontrak tgl segitu. harusnya mah nanti aja after lebaran”.
yaa gitu deh salah satunya. makanya aku sering kali kepikiran. ada rasa ga terima. menyesal. trus nyalahin diri sendiri. padahal harusnya kan ga boleh gitu. harus terima konsekuensi dari keputusan yg sudah diambil.
pelan pelan aja yah. sadari aja perasaan2 itu. lalu terima dengan hati yg lapang. percayalah, rezeki akan datang dari pintu mana saja.
0 notes
swansifa · 3 years
Text
selasa, 8 maret 2022
ya allah, jadikan hamba seseorang yang pandai bersyukur. yang tidak mengeluh ketika diberikan ujian, dan mengingat engkau ketika diberikan nikmat.
jadikan hamba orang yang tidak pernah lupa akan engkau sang pemberi rezeki dan nikmat. jadikan hamba seseorang yg tidak lalai akan kewajiban sebagai seorang muslim.
ya allah, jadikan hamba orang yg selalu rendah hatinya. yang tidak meninggi ketika nikmat itu datang, tidak lupa bahwa segala rezeki dan nikmat adalah dari engkau. jadikan hamba seseorang yg selalu mengingatmu ketika nikmat itu datang.
ya allah, jadikanlah hamba sebagai seseorang yg hatinya selalu ada namamu.
aamiin 🤍
1 note · View note
swansifa · 3 years
Text
ya allah, sangat tertampar 😭
Ketika kamu memberikan pandangan negatif kepada orangtuamu, yang kamu berpikir mereka tidak adil, egois, mengekang hidupmu, atau pandangan negatif lainnya. Tolong ya, kita sama sama ingat hal ini; pasti orangtuamu "pernah" berkorban untukmu, pernah berlaku baik padamu, pernah menangis saat mendoakanmu (karena ketulusan hati mereka), meski itu tidak terlihat oleh indera penglihatanmu :')
Maka tolong tetap hargai mereka, jangan bandingkan mereka dengan orangtua teman-temanmu. Karena hal itu sangat menyakiti hati mereka, sebagaimana kamu yang juga tidak ingin dibandingkan dengan siapa pun, maka orangtua pun lebih tidak pantas lagi jika dibandingkan dengan orangtua teman-temanmu. Ingat-ingat lagi tentang kebaikan orangtua kepadamu, dan bersyukurlah:')
35 notes · View notes
swansifa · 3 years
Text
Rabu, 23 Februari 2022
hari ini kali kedua aku dapet sebuah pelajaran
ketika kamu punya mimpi, punya keinginan, punya cita2 dan kamu melakukan usaha terbaikmu lalu pasrahkan semuanya kepada Allah, yakinlaahhh allah pasti menjawabnya.
jawaban dari allah selalu “iya” kok
1. iya aku kabulkan sekarang
2. iya aku menundanya untuk menggantikannya dengan yg lebih baik
setelah kamu melakukan usaha terbaikmu, letakkan semua keinginanmu, mimpimu, cita2mu di setiap sujud terakhir dalam shalatmu. percaya dan yakinlah allah pasti akan kabulkan di saat yg memang benar2 tepat, di saat kamu benar2 siap dan pantas menerimanya.
masyaAllah ... aku sedang takjub sendiri 🥺
Allah dulu .. Allah lagi .. Allah terus .. 🤍🤍✨✨
0 notes
swansifa · 3 years
Text
pelajaran siang ini
jadilah pribadi yg mudah menghargai orang lain. mudah melihat kebaikan didalam diri orang lain. dengan begitu kita tidak akan mudah menghakimi ketika orang lain berbuat salah.
kita tidak pernah tau apa yg sedang atau telah dialami oleh seseorang. oleh karenanya sangat penting untuk kita mengapresiasi kebaikan kecil atau perbubahan kecil yg dilakukan seseorang.
0 notes
swansifa · 3 years
Text
komitmen & tanggungjawab
kalo udah ambil keputusan, ya harus berani ambil tanggungjawab atas keputusan yg sudah diambil. alih alih menyalahkan orang lain dan menunggu bantuan orang lain bukankah lebih baik memikirkan tanggungjawab apa yg harus kita lakukan ?
kalau sekiranya kita ga mampu buat menjalani komitmen dan tanggungjawab itu, ya ngapain kita harus ambil keputusan itu ? yg jelas2 konsekuensinya berat di kamu.
keputusan diambil itu sebaiknya disesuaikan dg bagaimana kondisi kita saat ini. untuk mengurangi risiko menyesal dikemudian hari.
kalau sudah terjadi kamu ga bisa berbuat apa2 selain mengandalkan dirimu sendiri.
ini aku tulis di notes hp pada tgl 15 februari 2022
0 notes
swansifa · 3 years
Text
Masalahnya adalah, jika aku menjadi diri sendiri. Maka, semesta ini tidak akan baik² saja. Percayalah, aku sedang berusaha menahan banyak hal, agar semuanya baik² saja.
50 notes · View notes
swansifa · 3 years
Text
sabtu, 5 feb 2022
dulu sempat punya keinginan menjadi sekretaris disebuah perusahaan. sampai akhirnya ada kesempatan dan kurang lebih 2 tahun sudah menjadi sekretaris. yg awalnya sekretaris department head (kadiv/vp) lalu skrg jadi sekretaris division head (setara GM/EVP/SVP).
trus sempet punya keinginan juga jadi sekretaris direksi tapi apalah daya buat jadi sekretaris direksi agak susah kalo ga ada orang dalamnya. jaman skrg gitu ya. dimanapun kita bekerja pasti yg ada connection yg diutamakan.
terus tadi siang waktu nelpon staff bagian corporate secretary aku iseng nanya apa ada kebutuhan staff di kantor pusat atau dibagian corsec sendiri. lalu temenku ini nawarin “mau ga kalo jadi sekretaris direksi?”
wah ya langsung aku jawab mau dong wkwkw its my dream mas 🤣 ga lama aku langsung kirim cv ke dia. apa salahnya ya mencoba ? berharapnya si diterima. tp kalaupun engga mudah2an aku diberi kelapangan hati buat nerima. aku berharap dikasih yg terbaik gimana menurut allah. mengingat statusku masi outsocrhing jadi aku ga terlalu ngarep2 amat deh. cuma berusaha buat keluar dari zona nyamannya aku, siapa tau bisa dapet yg lebih baik.
tetep berdoa terus supaya allah kasih jalan yg terbaik buat aku mencari rezeki. aamiin
0 notes
swansifa · 3 years
Text
Saat diri merasa suamimu sangat menyebalkan, percayalah itu memang betul apa adanya. Dan saat suamimu sudah berjuang menghilangkan hal tsb, percayalah akan muncul hal menyebalkan lain dari suamimu. Istilahnya ini hukum suami yang mutlak. Dan aku akan terus mengalaminya, ya kan mas?
Tetapi aku ingat mas, bahwa sebagai pasangan yang harus diingat adalah kebaikannya. Ada 90 kebaikan mas dibandingkan 10 hal menyebalkan dari mas yang membuatku selalu dan selalu bersyukur, "Ya Allah terimakasih sudah mengizinkan aku menikah dengan suamiku"..
Mungkin mas.. aku sedang lelah, sehingga senggol dikit sudah langsung tebas. Mungkin mas.. aku merasa sendirian dalam berumah tangga sehingga wajahku tak terlihat tersenyum. Mungkin dan kemungkinan lainnya yang membuat mas berpikir, "ini istriku kenapa lagi......?"
Tetaplah memelukku erat dan menyayangiku disaat badai sedang menyapaku mas, karna sungguh aku sayang sama mas :")
7 notes · View notes