Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE TREND MOMENT DI JAWA TIMUR
Penulis : Tabah Adi Wiguna, Mahasiwa Teknik Informatika Universitas Pamulang.

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, dibatasi pada:
1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah trend moment.
2. PerancanganaplikasiinimenggunakanB orlandDelphi7
3. Perancangan data base pada sistem ini menggunakanMicrosoftAccess 2007.
4. Prediksi tenaga kerja Idonesia dilakukan di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.
5. Negara tujuan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu Korea, Slandia baru, Hongkong, Singapura, Malaysia.
6. Data terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari tahun 2011 – 2015.
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah:
1. Dapat membantu calon tenaga kerja Indonesia dalam menentukan Negara tujuan dengan metode trend moment?
2. Mengetahui dampak yang didapatkan oleh tempat penelitian jika menggunakan sistem pendukung keputusan prediksi tenaga kerja Indonesia ini?
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis: Dapat mengimplementasikan ilmu sistem pendukung keputusan yang telah diperoleh kedalam sebuah program dan dapat dimengerti bagaimana membuat sistem pendukung keputusan, khususnya untuk prediksi tenaga kerja indonesia dengan metode trend moment.
2. Bagi Akademik: Sebagai referensi bagi mahasiswa dan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan studi yang dibahas khususnya program studi Teknik Informatika dalam laporan ini.
3. Bagi Pengguna: Dapat memberikan informasi untuk mengetahui dimana prospek kerja yang lebih baik.
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Dalam buku Sistem Penunjang Keputusan oleh Inayati, Y. (2010), Moore and Chang menggambarkan SPK sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Selanjutnya dalam buku yang sama, berjudul Sistem Pendukung Keputusan, menurut Inayati, Y. (2010), Sudirman dan Widjajani mengemukakan ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Alters Keen, sebagai berikut :
1. SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur.
2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.
3. SPK memiliki fasilitas interaktif yang dapat mempermudah hubungan antara manusia dengan komputer.
4. SPK bersifat luwes dan dapat menyesuaikan dengan perubahanperubahan yang terjadi.
Menurut Ramadhan, S (2015), proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase proses, yaitu:
1. Fase intelligence adalah fase dimana dilakukan pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.
2. Fase design adalah fase untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.
3. Fase choice adalah fase dimana terjadi pemilihan dari materi-materi yang tersedia untuk menjadi keputusan akhir Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja Sistem
Pendukung Keputusan dibedakan atas:
1. Terstruktur Mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada.
2. Tak Terstruktur Keadaan yang kabur, permasalahan kompleks dimana tidak ada solusi yang tepat. Masalah yang tidak terstruktur terjadi akibat tidak adanya tiga fase proses yang terstruktur.
3. Semi Terstruktur Terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semuanya dari fase-fase yang ada.
2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Menurut Yulianti, E (2015),
sistem pendukung keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu:
1. Subsistem data (database)
Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem.Data yang dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System atau DBMS).Pangkalan data dalam sistem pendukung keputusan berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eksternal (dari luar perusahaan).Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
2. Subsistem model (model base)
Keunikan sistem pendukung keputusan adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan modelmodel keputusan.Model adalah suatu peniruan dari alam nyata.Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata.Sehingga keputusan yang diambil yang didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan.Oleh karena itu dalam menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga flexibilitasnya, artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model seiring dengan perkembangan pengetahuan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang kompeherensif mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang:
a. Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan cepat.
b. Mampu mengakses dan mengintegrasikan sub rutin model.
c. Mampu menghubungkan model dengan model yang lain melalui pangkalan data.
d. Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen database.
3. Subsistem dialog (user system interface)
Keunikan lain dari sistem pendukung keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas atau subsistem ini dikenal sebagai subsistem dialog, inilah sistem diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Fasilitas yang dimiliki oleh subsistem ini adalah :
a. Bahasa aksi (action language) Merupakan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem.Komunikasi ini dilakukan melalui berbagai media seperti keyboard.
b. Bahasa tampilan Merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu.Peralatan yang digunakan merealisasi tampilan diantaranya adalah printer, grafik monitor dan lain-lain.
c. Bahasa pengetahuan Merupakan bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem ini dirancang dapat berfungsi secara efektif.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan:
1. Perancangan program sistem pendukung keputusan prediksi tenaga kerja Indonesia dengan pendekatan metode trend moment dapat membantu calon tenaga kerja Indonesia dalam menentukan negara tujuan.
2. Berdasarkan hasil dari kuisioner yang didapatkan dari pegawai yang bekerja di PT Damarindo Mandiri bahwa program yang dirancang dapa membantu kinerja pegawai yang ada di PT Damarindo Mandiri dalam menentukan negara tujuan calon tenaga kerja Indonesia
Referensi
Abdul.2012. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box Dan Black Box. Semarang.
Adelia. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Bandung.
Dedi. 2014. Pengukuran Usability Sistem Menggunakan Use Questionnaire Pada Aplikasi Android. Palembang.
Gunaidi.2011. Perancangan Basis Data Sistem Informasi Penggajian. Jurnal Ilmiah MATRIK. Vol. 8, No. 2
1 note
·
View note