Tumgik
#5CC 5CCday6 dioramacareerclass bentangpusataka
byaudins · 2 years
Text
Perang Dunia
Hari ini, 27 Desember 2017 pukul 15.30 WIB terpantau beberapa staff Divisi Keuangan Kantor Mayapada saling berbincang menanti jam pulang. Terlihat disalah satu bilik meja, seorang perempuan sedang senyum-senyum bahagia layaknya dapat uang kaget 1 Milyar. Perempuan itu ialah Aya, ia sedang berburu resep enak udang saos padang, kalau bisa terenak sejagat kuliner. Aya ingin memberikan kejutan kecil kepada suaminya, Bagas, tidak ada hari spesial hari ini, ia hanya ingin memberikan yang spesial, hanya itu. “Oke pulang kantor langsung cus ke superindo,” Aya mulai menyusun agenda untuk kejutan kecilnya.
“Beb, nanti langsung pulang yaa. Aku bentar lagi pulang” ia kirim pesan kepada suaminya. “Oke ngabarin ayang clear, lets goo kita belanja,” jiwa Aya kegirangan membayangkan memassak menu kesukaan suaminya.
                                                           ******
Akhir bulan sekaligus akhir tahu ialah mimpi buruk untuk Bagas dan seluruh penghuni lantai 4 Kantor Jiwasehat. Lembur hampir setiap hari, pusing hampir tiap menit, butuh fokus dan ketelitian hampir tiap detik. Salah memasukkan 1 angka saja pusingnya bagai naik bianglala 10x nonstop. Namun sepusing apapun deretan tugas Bagas, ia tetap profesional dan amanah, ia sepakat dengan nasehat mentornya “Lebih baik capek kerja daripada capek cari kerja.”.
Drrrtttt gawai Bagas bergetar tanda ada pesan masuk.
“Beb, nanti langsung pulang yaa. Aku bentar lagi pulang” tertulis pesan dari istrinya.
“Hmm nanti malem bikin indomie kayaknya nikmat nih,” tiba-tiba bayangan Indomie goreng dengan campuran telur menginggapi pikiran Bagas. Tahan, sekarang kerja dulu. Kembali ia disadarkan realita, tak lupa ia balas pesan sang istri
                                                           ******
Aya sampai dirumah tepat pukul 17.15 WIB. Dengan gerakan sigap dan lincah ia langsung mengeksekusi bahan makanan yang ia beli di Superindo. “Isya selesai, aku langsung tata table-nya.
Ting tong ting tong….
Suara bel pintu depan tak terdengar oleh Aya, ia bagai memakai kacamata kuda dan headphone, tuli dan fokus apa yang ada didepan mata.
Bagas pun masuk rumah karena beberapa kali salam tak ada jawaban. Ia pun berganti pakaian di kamar bawah kemudian menuju dapur, mengabulkan apa yang ada dipikirannya sedari sore.
Ketika Bagas sedang memasukkan mie kering kedalam panci mendidih, ia mendengar suara kaki dari lantai 2.
“Sayaaang? Kamu daritadi diatas? Aku pikir kamu baru keluar,” tanya Bagas pada sosok pemilik suara kaki namun belum ia liat rupa dan wujudnya.
“Iyaa sayang, I have little surprise for you.” Aya datang ke sumber suara dengan pakaian anggun berwarna merah maroon.
“Eh sayang kamu lagi ngapain?” tanya Aya penasaran melihat barang yang dipegang oleh Bagas
“Masak mie sayang, kamu mau?” jawab Bagas dengan polos.
“HAH? Kamu masak mie disaat aku udah nyiapin udang saos padang kesukaan kamu dan candle light dinner di balkon atas?” tanya Aya dilengkapi dengan wajah kesal
Ya Tuhan, tolong hamba. Perang dunia dimulai…..
Pasrah Bagas untuk nasib dan kehidupannya.
5 notes · View notes