Tumgik
#Albert Etnies
Text
Il piano Kalergi e la sostituzione etnica in Europa
Il piano Kalergi è una di quelle teorie che, pur sembrando superate, tornano ciclicamente alla ribalta. Ne parliamo oggi dopo le parole del ministro dell'Agricoltura Francesco Lollobrigida al convegno della Cisal. Il ministro ha sostenuto la necessità di incentivare politiche sulla natalità per contrastare la sostituzione etnica. Non è un mistero che queste tematiche siano molto care ad ambienti di destra, sovranisti e suprematisti così come sottolineato in una pagina del sito web del governo. Una contraddizione in termini? Un'affermazione che non si sposa con il ruolo istituzionale? L'ideale di un'Europa unita A Richard Nikolaus di Coudenhove-Kalergi si deve il primo progetto di un'Europa unita. Dopo la Prima Guerra Mondiale, il conte austriaco sentì l'urgenza di creare un nuovo ordine europeo. L'unità dell'Europa doveva basarsi prima di tutto sullo stesso spirito e poi su interessi economici comuni. Era questa la strada da seguire per assicurare una convivenza pacifica tra i popoli europei e, di conseguenza, una pace duratura nel continente. La pace in Europa, secondo Kalergi, passava anche per una certa mescolanza di etnie (o, come si diceva all'epoca, di razze). Molto critico verso la teoria di una razza superiore, Kalergi sosteneva che gli uomini nati da genitori di diverse etnie fossero più ricchi di spirito e più propensi a mantenere la pace. Il piano Kalergi come teoria del complotto Le sue idee, espresse nelle opere "Paneuropa" e "Idealismo pratico", furono accolte con favore da molte personalità europee dell'epoca: dal Albert Einstein a Sigmun Freud, da De Gasperi a Churchill. Molto meno favore ne incontrò in Gerd Honsik. Il negazionista austriaco vide in quelle parole, opportunamente decontestualizzate, un preciso piano per annullare l'identità europea. Il "meticciato etnico" imposto da Kalergi avrebbe portato al "genocidio" dei popoli europei. Da qui la teoria del complotto sulla sostituzione etnica operata da presunte élite economiche che prende il nome di piano Kalergi. Nonostante Honsik sia stato riconosciuto come negazionista e condannato due volte per aver negato la tragedia dell'Olocausto come verità storica, la sua idea sul piano Kalergi si è molto diffusa. Trova piena accoglienza in ambienti di destra che la ripropongono in momenti di particolare difficoltà economica. La crisi del 2007 e i corposi flussi migratori dall'Africa e dall'Asia verso l'Europa sono stato e sono ancora momenti cruciali per riproporre lo spettro della sostituzione etnica. Europa unita Nonostante lo stravolgimento delle sue idee, Kalergi resta un punto di riferimento nell'europeismo moderno. Mai citato tra i teorici, alcune delle iniziative prese negli anni sull'Europa si ispirano alle sue proposte: la nascita della "Comunità europea dell'acciaio e del carbone" nata nel 1952; l'adozione dell'Inno alla Gioia di Friedrich Schiller su musica della Nona sinfonia di Ludwig van Beethoven come inno dell'Europa. Fu lui a fondare nel 1948 l'Unione Parlamentare europea, che sfocerà nella nascita del Consiglio d'Europa e della sua Assemblea parlamentare (dopo il Congresso dell'Europa a L'Aia nel 1948). Dal 1978 la fondazione "Coudenhove-Kalergi", diventata nel 2008 "European Society Coudenhove-Kalergi", ogni anno premia personalità che si sono distinte per il loro impegno europeista. Per l'Italia, nel 1986, fu premiato Sandro Pertini. In copertina foto di 👀 Mabel Amber, who will one day da Pixabay Read the full article
0 notes
mostlyskateboarding · 6 years
Photo
Tumblr media
256 notes · View notes
aliwardi-way · 5 years
Text
Karatau Madhang di Hulu
(Pariaman, 1406 Hijriyah/1985 M)
Deru takbir dari Toa Surau Gadang (baca Masjid Raya) ditingkahi bunyi beduknya dan meriam bambu buatan kami anak-anak kampung, sahut bersahut antara kampungku dengan kampung sebelah, 33-an tahun silam.
Kemeriahan malam takbiran  menyambut hari kemenangan yang tak terlupakan dan membahagiakan di desa kami di daerah Pariaman. Setelah sebulan penuh dilalui dengan kemeriahan dan kesyahduan puasa Ramadhan.
Pariaman adalah daerah bersejarah yang menurut cerita kakek dan nenek kami adalah tempat berlabuhnya Pincalang (kapal layar) dan kapal-kapal tongkang besar dari mancanegara, dahulu kala di masa jayanya, diatas abad ke 18. Kejayaan itu meninggalkan bekas-bekas yang abadi hingga kini berupa nama-nama kampung seperti kampung Arab, Kampung Keling, Kampung Cina, Kampung Nias, Kampung Perak dan Kampung Jawa.
Daerah ini adalah daerah pesisir pantai yang menerima pengaruh sangat kuat dari Kesultanan Atjeh Darussalam. Berbeda dari daerah lain di Minangkabau yang mendapatkan atau menurunkan gelar dari garis Ibunya, maka Pariaman menurunkan gelar dari garis ayah berupa Sidi (Sayidi), Sutan (Sultan), dan Bagindo (Bagindo), sedang suku atau marga orang Pariaman tetap dari garis Ibu.
Bagindo Zakariya, kakak tertua nenek adalah salah satu Nahkoda Pincalang yang bergelar Pawang Api. Ia membawa kapalnya melayari samudera hingga Aceh, Bengkulu dan kepulauan Nias juga Mentawai. Kota yang terletak di tepi pantai barat pulau Sumatera itu menghadap deburan ombak Samudera Hindia nan garang.
Sedang kakek kami Bagindo Adnan, juga seorang pelaut tangguh yang kerap berlayar sendirian dengan kapal kecil ke tengah samudera dan selalu membawa tangkapan ikan besar melebihi ukuran badannya. Ia panggul sendiri pulang dan cukup untuk biaya hidup keluarganya selama seminggu. Beliau adalah cucu murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan yang berguru tarekat di Ulakan Pariaman. Seorang pendekar yang wara dan kalem namun tidak ada seorangpun yang mampu mengalahkan kependekarannya  hingga akhir hayatnya, termasuk Bujang Pandeka yang terkenal itu, yang konon pernah diundang ke Istana Negara oleh Sukarno sebagai pendekar minang.
Hanya gelombang kekuatan sentralisme negara ini sejak zaman Sukarno, PRRI, pengaruh keluarga-keluarga yang terdampak PKI yang dipelihara oleh Orde Baru dan terus berlangsung hingga kini secara perlahan-lahan membunuh kebesaran dan kehormatan dari keluarga-keluarga ksatria Minangkabau. Tekanan dan pemberangusan ini sangat dirasakan satu lapis generasi diatas saya, paman-paman kami mengalami hal yang tragis berupa pembulian dan pengkerdilan terhadap mereka oleh orang-orang munafik PKI bertopeng islami dan bergelar haji, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk menjadi ksatria-ksatria tangguh seperti ayah dan paman mereka.
Kekejaman orde baru itu, menghempang sedapat mungkin generasi diatas kami untuk eksis di berbagai lini kehidupan. Untuk jadi pegawai negeri, TNI, Polri dan mengisi jabatan-jabatan di daerah tersebut maka harus melalui screening sesuai keinginannya. Sangat berdampak besar faktor PRRI di Minangkabau, salah satu etnis paling gencar menyebarkan Islam ke seluruh pelosok Nusantara ini mengalami pendiskreditan dan pembatasan luar biasa.
Ada yang lucu, untuk menyiasati ini masyarakat Minang bahkan menamakan anak-anak yang lahir pasca pemberontakan  PRRI dengan nama-nama ganjil yang tak lazim di ranah Minang. Mereka memberi nama-nama jawa, seperti nama Gubernur yang memerintah sekarang, Irwan Prayitno yang sama sekali bukanlah nama yang punya citarasa keminangan bahkan sangat jamak masyarakat minang menamakan anak-anaknya dengan nama-nama barat kristen seperti Albert, Kardinal, Charles dan sebagainya. Untungnya keluarga kami tidak termasuk.
Kadang, saya terfikir maksud dari kata kata bertuah Minangkabau ini, " Karatau madhang di hulu, berbuah berbunga belum. Merantaulah bujang dahulu, di kampung berguna belum". Ada makna yang teramat dalam dan tersembunyi yang terkandung dibaliknya, yang menurut hematku adalah untuk memahami kearifan dan kebesaran peradaban Minangkabau, seorang anak disuruh merantau justeru untuk membekali diri agar ketika pulang baru dapat memulai  memahami kehebatan peradaban ranah kelahirannya. Minangkabau tanah sakti dan bertuah. Betapa tidak, tanah yang sejak dahulu kala mendaulat dirinya sebagai tanah yang mengacu eksistensinya dengan Adat bersendi syariat, syariat bersendikan Kitabullah ini, sudah tuntas dan ratusan tahun menerapkan dan menegakkan Islam sebagai pedoman hidup pribadi-pribadi dan masyarakatnya.
Tumblr media
2 notes · View notes
totalmtb · 4 years
Photo
Tumblr media
.@lone_oehlenschlaeger_mtb - "𝘓𝘪𝘧𝘦 𝘪𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘳𝘪𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘢 𝘣𝘪𝘤𝘺𝘤𝘭𝘦, 𝘵𝘰 𝘬𝘦𝘦𝘱 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘣𝘢𝘭𝘢𝘯𝘤𝘦, 𝘺𝘰𝘶 𝘮𝘶𝘴𝘵 𝘬𝘦𝘦𝘱 𝘮𝘰𝘷𝘪𝘯𝘨.” Qoute: Albert Einstein Albert was smart, be like him. Go ride a bike! 😁☝🏻💯 📸: @claushilmar . . . FOLLOW & TAG FOR A SHARE . #TotalMTB #LetsAllRide . Visit our website for discount codes, up to 20% off on big brands! . TotalMTB encourages people to bike to help physical & mental health & have fun, while helping the planet 🌍💚♻️🌲 . Go follow @Total.Rider #TotalRider . #MentalHealthMatters tee available to buy - ALL our profit goes to a mental health charity . We also have a range of TotalMTB apparel available for men, women and kids! . Our Partners @EBWatches @Veloforte @LeightonVans @IGL_Coatings_UK @Etnies @PreveloBikes @SquirtCyclingProducts_UK @SpengleCarbon @JeJamesCycles @LEMHelmets @PMTBUK @OspreyEurope @AssSavers @DialledMedia (If you’d like to partner with us please get in touch) . We also support non profit projects and charities . Follow us on social media: Instagram: @TotalMTB Twitter: @TotalMTB_ Facebook: /TotalMTB Facebook Group: TotalMTB Strava Club: /total-mtb YouTube: TotalMTB Reddit: TotalMTB Komoot: TotalMTB . #mentalhealth #mtbmentalhealth . #mtb #mountainbike #bike #downhillmtb #bikepark #instabike #bikestagram #bikeride #itsaboutmtb #bikeporn #mtbporn #outsideisfree #fromwhereiride #ukmtb #mtblife #mtblifestyle #mtblove #mtbiking #mtbgram #mtblovers #mtbdaily #mtbphotos #mtbpage #mtbtrail https://www.instagram.com/p/CFjPDMSH-nd/?igshid=1tho6hwtsi6tg
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
padangkita · 7 years
Text
Festival Cap Go Meh di Padang
Festival Cap Go Meh di Padang
Padangkita.com – Festival perayaan Cap Go Meh di Padang Sumatera Barat berlangsung meriah. Ribuan warga dari berbagai etnis ikut tumpah ruah menyaksikan berbagai atraksi yang ditampilkan, seperti sipasan yang dinaiki ratusan anak.
 Albert Hendra Lukman, panitia pelaksana mengatakan festival Cap Go Meh merupakan sebuah upaya mempertahankan keberagaman dan menjadi iven pariwisata andalan. “Festival…
View On WordPress
0 notes
beeoneee · 7 years
Photo
Tumblr media
Jika aku bill gates aku akan jadi orang tekaya di dunia. Jika aku presiden aku jadi akan orang nomor satu di Negara. Jika ganteng aku akan di sukai banyak orang. Jika aku pintar aku akan di butuhkan banyak orang. Jika aku ed sheeran atau pun axel rose dunia akan mengenal ku dan aku akan memiliki banyak fans. Jika aku Muhammad ali aku akan jadi petinju terhebat sepanjang masa dan akan menjadi pahlawan amerika. Jika aku cristiano ronaldo aku akan menjadi pesepak bola terbaik dalam sejarah. Jika aku albert einstein aku akan merubah peradaban dunia. Dan jika aku superman aku pasti akan menolong banyak orang. Tapi ini lah aku yang sebenarnya nya, dengan harta yang terbatas, ilmu pengtahuan yang kurang, dan tampang biasa biasa saja, aku tidak memaksa orang lain datang di kehidupan ku, aku menerima siapa pun, aku tidak memperdulikan agama ,warna kulit bahasa, etnis atau pun budaya ,aku menerima di setiap orang dalam kehidupan ku , dan aku hanya lah aku, aku akan menhadi diri ku sendiri dengan jalan yang ku cari.
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Batak Riau Dilantik
Pekanbaru (SIB) -Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR) periode 2017-2022 hasil Musyawarah Besar (Mubes) V IKBR dilantik di Hotel Grand Tjokro Jalan Sudirman Pekanbaru, Sabtu (22/4) malam.  Acara pelantikan dirangkai dengan rapat pleno pertama pengurus IKBR, pembubaran panitia Mubes V dan hiburan lagu-lagu daerah dari lima sub etnis Batak di Riau yaitu Toba, Karo, Simalungun, Pakpak Dairi dan Mandailing Angkola. Pelantikan dilakukan Dewan Pembina IKBR sebagai perwakilan lima sub etnis yaitu Bahtera Perangin-angin, Jhon FL Dongoran, DS Purba dan Tumpak Tinambunan. Seorang anggota dewan pembina tidak hadir karena sedang ke luar daerah yaitu Saut P Sihombing. Adapun pengurus yang dilantik tersebut masing-masing Ketua Umum Hofman Sihaloho, Ketua I Hinsatopa Simatupang, Ketua II Arifin Kaban SH, Ketua III Arif Darmana Siregar, Ketua IV JP Tinambunan, Ketua V Hendrik Pangaribuan, Sekretaris Umum Dr Jhon Armedi Pinem, Sekretaris I ML Hutagalung, Sekretaris II Sehat Abdi Saragih, Sekretaris III Batara Harahap, Sekretaris IV Uparlin Maharaja, Sekretaris V John Girsang, Bendahara Umum Sony Silaban, Bendahara I Jhon Romi Sinaga, Bendahara II Martha Uli Emelia Panjaitan, Bendahara III Endalias Ginting, Bendahara IV Wahyu Tinambunan, Sekretaris Eksekutif Kamson Purba. Ikut dilantik personel bidang-bidang yaitu bidang organisasi dan kaderisasi, pendidikan dan teknologi, hubungan masyarakat, kesehatan dan lingkungan, kesejahteraan sosial moral dan agama.  Jhon FL Dongoran mewakili dewan pembina dalam sambutannya mengaku gembira karena pengurus IKBR hasil Mubes V di Hotel Pesonna Pekanbaru sudah dilantik sehingga sudah bisa mulai bekerja untuk memajukan organisasi. Pengurus IKBR periode ini banyak diisi orang-orang muda yang enerjik dan kreatif, para pengurusnya terutama pengurus inti juga terlihat kompak dan solid, karena itu ia merasa yakin IKBR akan lebih maju lagi.   Menurutnya, kata kunci dalam organisasi seperti IKBR itu adalah kesatuan, saling memahami dan kerja sama yang baik antarsesama pengurus dan juga seluruh anggota. "Juga, dekatkan terus hubungan dengan pemerintah dan pihak-pihak lainnya," ujarnya seraya berterima kasih kepada pengurus lama yang juga telah bekerja dengan baik. Sementara itu, Hofman mengajak semua pengurus dan anggota IKBR untuk bergandengan tangan dan bekerja sama memajukan organisasi, agar IKBR bisa memberikan faedah dan efek positif kepada seluruh masyarakat Batak di Riau.  Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan organisasi yang dipimpinnya itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan berganti nama dari IKBR menjadi Perkumpulan Keluarga Batak Riau (PKBR).  Perubahan itu untuk menyesuaikan dengan aturan yang ada, dan proses perubahan nama itu sedang diproses di Kementerian Hukum dan HAM, katanya. Kepada pers, Ketua II IKBR Arifin Kaban mengatakan salah satu agenda terdekat IKBR adalah pengukuhan pengurus baru tersebut oleh Gubernur Riau pada Agustus mendatang di Pekanbaru. "Nantinya acara pengukuhan dilaksanakan dengan meriah, dihadiri tokoh-tokoh masyarakat dan Forkompinda. Kenapa dibilang meriah, karena acara pengukuhan nanti dirangkai dengan Pesta Budaya Batak dari lima sub-etnis," kata Arifin yang duduk bersama Sekretaris Persadan Karo Pekanbaru H Hermanus Pinem dan Ketua Persadan Karo-karo Ras Anak Beruna Pekanbaru Masnun Surbakti. Acara diakhiri dengan hiburan lagu-lagu daerah dari lima sub-etnis dan menari bersama yang dipandu MC Albert Tarigan. (G11/h) http://dlvr.it/NzQQTN
0 notes
mostlyskateboarding · 7 years
Photo
Tumblr media
749 notes · View notes
gubuakkopi · 8 years
Text
Oleh Raenaldy Andrean
Sebuah dinding pustaka tua yang biasanya kusam dan tak berwarna, sekarang mulai terlihat penuh dengan banyak gambar dan tulisan yang mengundang tawa, hingga membuat banyak mata mulai melirik dan memperhatikan. Banyak warga yang berhenti sejenak, bertanya apa yang pemuda dan remaja lakukan di sana.
Beberapa waktu lalu, sejak 28 Desember 2016 hingga 08 Januari 2017, di Perpustakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa, Solok, Komunitas Gubuak Kopi dan pemuda, serta remaja lokal melakukan kegiatan menggambar di dinding, atau yang juga dikenal dengan seni mural. Kegiatan yang mencolok di persimpangan kelurahan itu, mulai menarik perhatian warga dan banyak orang yang berlalu lalang. Mural dan coretan di dinding sebenarnya masih dianggap hal yang baru untuk sebagian besar warga Solok, termasuk di Kelurahan Kampung Jawa. Sempat beberapa warga mengangap yang dikerjakan oleh pemuda-pemuda tersebut adalah aksi merusak dinding perpustakaan saja. Memang sewaktu itu muralnya belum selesai, dan warga kebingungan.
Sebelumnya, memang Komunitas Gubuak Kopi sempat beberapa kali melakukan kegiatan mural di kelurahan yang sama, namun posisinya sedikit lebih ke dalam dan tidak banyak orang yang bisa menjangkaunya. Namun, kali ini Komunitas Gubuak Kopi mengajak warga untuk terlibat dan mengalami dalam proses yang menyenangkan itu. Sejak hari itu, warga Kampung Jawa, memproduksi karya mural pertamanya untuk kelurahan kita.
***
Jpeg
Jpeg
Selama ini, banyak yang mengira bahwa ke perpustakaan itu hanya untuk membaca, tapi kalau dipahami lagi fungsinya, di sana kita bisa melakukan banyak kegiatan bermanfaat. Seperti di Perpustakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa, yang pada dasarnya dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan masyarakat satu kelurahan. Di sana pada dasarnya kita bisa bertemu dan berinteraksi dengan banyak tetangga kita, berbagi ilmu, pengalaman, dan berbagi pandangan tentang hal yang terjadi di sekitar kita, serta bekreativitas. Hal inilah salah satu landasan bagi pegiat komunitas Gubuak Kopi untuk melakukan kegiatan di perpustakaan ini. Kita melihat beberapa tahun terakhir perpustakaan yang memiliki posisi dan fungsi strategis ini, terkesan terabaikan dan tidak dikelola dengan baik. Melihat keadaan tersebut, setelah satu tahun berkarya di Kampung Jawa, Komunitas Gubuak Kopi berniat untuk mengaktivasi ruang strategis ini, dengan kemungkinan fungsi lainnya yang sangat dibutuhkan oleh warga Kampung Jawa dan warga lainnya. Terutama kebutuhan untuk bertemu, berinteraksi, dan berbagi pengetahuan tentang kebudayaan lokal bersama generasi-generasi berikutnya. Hal ini lah salah satu poin utama yang dihimpun oleh Komunitas Gubuak Kopi setelah mengunjungi berbagai tokoh masyarakat di Kelurahan ini. Bahkan, ada sikap pesimis dari generasi tua terhadap remaja yang jarang sekali melakukan sesuatu dalam konteks Kelurahan Kampung Jawa. Seperti yang diceritakan oleh dua orang teman peneliti di Komunitas Gubuak Kopi, Albert Rahman Putra dan Delva Rahman, bahwa setelah riset beberapa bulan terakhir, tidak jarak generasi tua bilang, “kalau di sini, mengumpulkan anak muda susah, yang tua-tua pun harus dijanjikan minimal uang transport atau makan untuk berkarya di sini. Tapi mereka percaya, kalau kamu bisa mengumpulkan generasi muda yang sekarang ini, itu berarti mudah bagi kamu untuk melakukan di luar kelurahan ini,”
Kelurahan ini sebagaian besar diisi oleh perantau, di sini hidup beragam etnis, di antaranya oleh tokoh setempat disebut dengan istilah, JAMBAK. Bukan salah satu nama jenis buah jambu, melainkan singkatan dari Jawa, Minang, Batak, dan Kaliang (India). Kelurahan Kampung Jawa sendiri, secara tidak sadar juga telah terbagi menjadi dua kelompok, Kampunga Jawa bawah dan Kampung Jawa atas. Kampung Jawa atas, oleh warga kelurahan Kampung Jawa bawah sendiri diakui lebih kompak, lain halnya dengan warga Kampung Jawa bawah yang bersikap “siapa lu siapa, gue”. Dan menurut generasi tua, hal ini-lah yang terjadi sekarang. Sebelumnya, kelurahan ini sangat disegani orang luar, karena biar-pun di Kampung Jawa atas, maupun bawah, kita semua sering berkreativitas bersama dan terlihat kompak, orang luar pun takut membuat rusuh.
Dalam konteks ini, Perpustakaan Nagari Kelurahan Kampung Jawa, berada di pusat Kampung Jawa bawah. Memang awalnya agak sulit mengumpulkan pemuda dan remaja di sini. Seperti generasi kuliahan, tersebar di kota tetangga: Padang, Bukittinggi, dan Padangpanjang. Generasi SMA, di beberapa titik cukup ramai, tapi dalam satu kerumunan hanya satu anak kelurahan sini, lebih banyak teman-temannya dari luar, tapi mereka inilah yang akhirnya terlibat banyak dan kemudian mengumpulkan generasi remaja lainnya untuk mengaktivasi ruang itu: Perpustakaan Nagari.
Bersama beberapa pemuda dan remaja di  kelurahan Kampung Jawa, Solok, Komunitas Gubuak Kopi mendorong terdapatnya sebuah kegiatan mural dan kegiatan kreatif lainnya di  perpustakaan yang sudah lama dibiarkan murung itu. Para pemuda yang berhasil kami himpun-pun, berniat merubah pola pikir generasi muda yang menurut mereka sendiri sudah mulai tercemar dengan latah gadged yang sudah banyak merubah cara kita bersosial. Perpustakaan, kita yakini dapat menjadi salah satu jawabannya.Sepinya perpustakaan sebenarnya tidak hanya terjadi di Kelurahan Kampung Jawa, banyak pula perpustakaan di daerah lain yang tak terpakai dan di biarkan begitu saja, tapi tidak jarang pula banyak kampung yang memimpikan sebuah perpustakaan. Untuk itu yang pernah ada ini, harus dimanfaatkan dengan baik.
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Jpeg
Minggu, 08 Januari 2017 lalu, coretan-coretan di dinding sudah hampir selesai, warga sudah bisa menikmati wajah baru perpustakaan kelurahan kita. Wajah baru yang dihiasi oleh remaja-remaja Kelurahan Kampung Jawa. Para orang tua dan generasi muda lainnya mulai mendekat dan berbagi saran serta pikiran yang selama ini tertahan. Hari itu pepustakaan kita sudah terlihat cerah, kini PR kita adalah bagaimana ini kemudian bisa dikeloka dengan baik untuk kepentingan bersama.
Gambar-gambar di Dinding Pustaka Kita.
Kini, di dinding bagian luar perpustakaan kita terdapat beragam gambar lucu dan unik. Seperti  mural “BANYAK BACA BIAR TETAP WARAS”  dilatari oleh pazel-pazel penuh warna seakan pecah berserakan memenuhi dinding dihiasi oleh bunga-bunga,daun, dan awanDi sini kita menertawakan diri kita sendiri, yang selama ini sibuk sendiri dengan dunia yang kita genggam hingga berlarut-larut, kita yang selama ini hanya tahu bagian-bagian kulit lalu berlagak banyak tahu. Saat itu kita percaya, agar tetap waras kita harus terus menggali ilmu, dengan membaca. Membaca dalam artian seluas-luasnya, menyimak dan memahami, baik itu buku ataupun persitiwa apapun di sekitar kita.
Di bagian depan pustaka, ada juga sebuah komik yang berjudul “DIHANTUI BUKU” di sebelah pintu sebelum masuk pustaka, yang dibuat oleh Zekalver, salah satu pegiat Gubuak Kopi.Menurutnya, kebanyakan anak-anak sekarang mengganggap membaca/membuka buku itu hal yang mebosankan dan menakutkan. Mereka lebih memilih kena marah dari pada membaca, makanya dia membuat komik yang diselingi lelucon seperti ”Pocong hantu buku goyang bro” menakuti si Udin dalam mimpinya, sehingga Udin pun bertanya kepada pak ustad tentang mimpinya dan akhirnya diberi penjelasan oleh pak ustad.  Zekal melontarkan pertanyaan kepada saya,
“coba lu  pikir deh, pas lu kecil lebih milih baca buku yang isi nya tulisan doang atau yang pake gambar? begitu juga anak sekarang, makanya gua bikin komik di dinding biar anak-anak yang ngeliat penasaran dan nge-baca tu komik.”
“…Komik ini sengaja gua bikin di dinding sebelum masuk ke perpustakaan nggak mungkin juga kan dia ngebaca tu komik di depan pintu pustaka, trus dia langsung pergi, pasti dia juga akan masuk ke dalam pustaka,” tambah Zekal sambil tertawa.
Masih banyak lagi gambar menarik lainnya di dinding perpustakaan, baik itu ajakan untuk berkebun, belajar, berkenalan dengan alam dan sebagainya. Ada pula di bagian belakang perpustakaan, terlukis nama adik-adik yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan bersejarah itu, dan masih banyak lagi. Semoga karya-karya mural ini dapat memancing atensi masyarakat dalam melihat perpustakaan sebagai ruang berkreativitas, belajar, dan berbagi pengetahuan.
This slideshow requires JavaScript.
_________
* Raenaldy Andrean, adalah pegiat Komunitas Gubuak Kopi. Saat ini mementori Taman Belajar Gubuak Kopi dan media Solok Milik Warga. Aktif mendalami seni rupa dan terlibat di berbagai pameran seni rupa di Padang, Bukittinggi, dan di Solok.
Editor: Albert Rahman Putra
Foto: Arsip Gubuakkopi, 2017
Mural di Dinding Pustaka Kita Oleh Raenaldy Andrean Sebuah dinding pustaka tua yang biasanya kusam dan tak berwarna, sekarang mulai terlihat penuh dengan banyak gambar dan tulisan yang mengundang tawa, hingga membuat banyak mata mulai melirik dan memperhatikan.
0 notes
Text
New Post has been published on JurnalulBucurestiului.Ro
New Post has been published on http://bit.ly/2ij2Lgk
Dezvăluri. Sebastian Ghiţă, Ioana Băsescu şi Sebastian Vlădescu...
Dezvăluri. Sebastian Ghiţă, Ioana Băsescu şi Sebastian Vlădescu au luat bani din afacerea Silver Mountain a lui Dan Fisher din Grupul de la Monaco
Alex Costache
Detalii interesante se ascund între cele peste 200 de pagini ale deciziei judecătoarei Camelia Bogdan privind afacerea Silver Mountain a afaceristului Dan Fisher, despre care România Curată a scris prima dată aici. În continuare, vă prezentăm o sinteză a afacerilor și conexiunilor dezvăluite de acest dosar și care ar putea să arunce o lumină nouă asupra unora dintre evenimentele din ultima perioadă.
Judecătoarea Camelia Bogdan a cerut DIICOT o anchetă penală şi confiscarea sumelor suspecte de spălare de bani
10 iunie 2016: magistratul Curţii de Apel Bucureşti Camelia Bogdan – devenită celebră după ce l-a condamnat pe Dan Voiculescu la 10 ani de închisoare – a solicitat DIICOT să investigheze afacerea Silver Mountain a omului de afaceri Dan Fisher din Grupul de la Monaco.
Mai exact, judecătoarea a cerut procurorilor să ancheteze BCR pentru o presupusă spălare de bani şi să confişte sumele suspecte. E vorba de 134 de milioane de euro.
Silver Mountain
Afacerea Silver Mountain. Cum a început totul
2008: afaceristul Dan Fischer a lansat proiectul rezidenţial şi turistic „Silver Mountain“ din Poiana Braşov cu o valoare estimată atunci de peste 350 milioane de euro.
Dezvoltatorul proiectului a fost firma lui Fisher, INR Management Real Estate. Omul de afaceri s-a lăudat de la început că în proiect vor investi prinţul Albert de Monaco şi Ion Ţiriac.
Au fost construite 4 blocuri cu 230 de apartamente la 2 km lângă Poiana Braşov. Proiectul are o suprafaţă de 26 hectare.
Creditul de la BCR
2009: BCR a încheiat mai multe contracte de credit cu firma lui Fisher prin care l-a împrumutat pe afacerist cu peste 70 de milioane de euro, mai exact “66.700.000 Euro şi 21.048.000 Ron”.
Suspiciunile judecătoarei
Camelia Bogdan a descoperit însă că, pentru acordarea acestui credit, BCR s-a asociat cu un “Strong Equity Partner”, adică un investitor care ar fi venit cu cea mai mare parte a banilor (75%), în realitate, un lanţ de off-shore-uri cu capăt final în Insulele Marshall.
Pe baza documentelor şi a informaţiilor strânse inclusiv prin contactarea autorităţilor din insulele Marshall, judecătoarea suspectează că fondurile din off-shore ar fi:
fie banii lui Fisher proveniţi din evaziune sau din afacerile sale controversate, mai cu seamă din recuperarea de creanţe de la statele africane unde Ceauşescu a investit.
fie sunt banii altora, precum prinţul Albert de Monaco.
Creditul BCR ar fi fost parte a unei scheme menite să albească banii din off-shore-uri
Judecătoarea suspectează că tranzacţiile de creditare cu BCR ar fi fost menite să aducă banii în ţară sub o formă onorabilă, adică să fie spălaţi. Prin urmare, Camelia Bogdan a cerut DIICOT anchetarea BCR pentru spălare de bani şi confiscarea sumelor suspecte.
Dan Fisher moare, iar firma lui intră în insolvență
Iulie 2012: Dan Fisher a murit la Berlin în urma unui cancer pulmonar. Vezi mai multe aici.
2013: INR Management Real Estate, dezvoltatorul proiectului Silver Mountain, a intrat în insolvenţă. Lichidator judiciar a fost desemnat Euro Insol a lui Remus Borza, actual deputat ALDE de Braşov.
Dan Fischer
De ce a dat faliment firma lui Fisher, deşi a avut pe mână foarte mulţi bani
Judecătoarea Camelia Bogdan a avut acces la raportul administratorului judiciar care explică de ce firma lui Fisher a intrat în insolvenţă.
INR Management Real Estate ar fi încheiat mai multe contracte păguboase cu diverse firme, inclusiv unele ale administratorilor săi:
“Din analiza Raportului privind cauzele şi împrejurările care au dus la apariţia insolvenţei debitoarei INR Management Real Estate SRL (…), Curtea reţine că, din analiza documentelor, a rezultat, în opinia administratorului judiciar, faptul că, doar cu puţine excepţii justificate de natura proiectului (…), Debitoarea a încheiat un număr nejustificat de mare de contracte de consultanţă cu diverşi prestatori de servicii, toate aceste contracte fiind în general axate pe supervizare şi monitorizare proiect, consultanţă financiară şi legală în legătură cu proiectul, obţinere de avize, permise şi documentaţie, de multe ori obiectul acestor contracte suprapunându-se ca şi scop şi natură.
Aceste contracte de consultanţă au generat, după calculul practicianului în perioada 2008-2013 plăţi în valoare totală de 53.085.161 lei”, se arată în decizia judecătoarei Bogdan.
Contracte cu Sebastian Vlădescu
Printre acestea se numără şi 3 contracte de consultanţă cu PFA Sebastian Vlădescu:
“Din analiza celor trei contracte de consultanţă rezultă că, în realitate, sumele plătite cu titlu de consultanţă servicii financiare în legătură cu contractele de credit încheiate cu BCR şi finanţarea proiectului au fost destinate PFA Sebastian Vlădescu, aceste sume totalizând 1.440.791 lei în perioada 2008-2013. În opinia administratorului judiciar, aceste contracte de consultanţă nu se justificau, plăţile efectuate în temeiul acestora crescând nejustificat procentul soft al costurilor legate de proiect în total costuri”, arată judecătoarea Bogdan.
De subliniat că Sebastian Vlădescu a fost ministru de Finanţe în Guvernul Boc între 23 decembrie 2009 şi 2 septembrie 2010, timp în care şi-a suspendat contractul de consultanţă pentru proiectul Silver Mountain. Vlădescu este unul dintre prietenii apropiaţi ai lui Călin Popescu Tăriceanu.
Contracte cu firmele lui Sebastian Ghiţă
Printre alte contracte – surpriză – întâlnim Asesoft Internaţional şi Asesoft Smart. Până în 2011, Asesoft Internaţional a fost pe numele fostului deputat, acum fugar, Sebastian Ghiţă.
“Astfel, sunt prezentate mai jos principalele societăţi cliente şi furnizoare ale TTC care au beneficiat direct sau indirect de sume de bani în cadrul Proiectului Silver Mountain (TTC e Techno Team Construct, o firmă condusă de administratorul INR Management Real Estate, Anca Rusu. Un procent mic de acţiuni la TTC era deţinut şi de Dan Fisher – n.r.):
Furnizori principali ai TTC
2008-2013
ASESOFT INTERNATIONAL SA – 28,288,067 (lei – n.r.)
(…)
De asemenea, din cadrul furnizorilor principali ai TTC cu care Debitoarea a avut relaţii comerciale directe sunt menţionaţi Asesoft Smart SRL, Solid GB SRL, Galerie du Forum Kamil.
Contract de vânzare-cumpărare nr. 180 din data de 05.11.2007 încheiat între Asesoft Smart în calitate de Vânzator şi INR în calitate de Cumpărător având ca obiect vânzarea şi instalarea de echipamente video, preţul total fiind 13.520 Euro plus TVA”, se arată în încheierea judecătoarei Bogdan din 10 iunie 2016.
BCR preia activele Silver Mountain
2014: În baza datoriei, BCR a preluat activele Silver Mountain din Poiana Braşov şi ansamblul imobiliar dezvoltat de firma lui Fisher la Tâncăbeşti, comuna Snagov.
Notarul Ioana Băsescu a autentificat preluarea activelor şi a încasat un onorariu
Fata fostului preşedinte al României, Ioana Băsescu, a fost notarul care a autentificat tranzacţiile BCR de preluare a activelor Silver Mountain din Poiana Braşov şi Tâncăbeşti. În plus, notarul Ioana Băsescu a autentificat şi vânzarea a 3 locuinţe în valoare de 1,2 milioane de euro fără TVA din complexul lui Fisher. Ioana Băsescu a încasat un onorariu de peste 2 milioane de lei, incluzând taxele notariale.
Cine e Dan Fisher
Pe numele iniţial Frâncu, Dan Fisher a fost un milionar de etnie germană, născut la Sibiu în 1951. A fost sportiv, jucător de polo în lotul national şi a lucrat în turism la Poiana Braşov şi pe litoral.
Este cunoscut drept una dintre figurile centrale ale Grupului de la Monaco, o grupare de afacerişti români din care mai fac parte Dragoş Dobrescu, Bogdan Buzăianu, Elan Schwartzenberg sau Raul Doicescu.
Fisher era faimos pentru petrecerile date de ziua iubitei lui pe plaja La Voile Rouge din Saint Tropez, unde erau invitate VIP-uri şi milionari români. Potrivit presei de cancan, o astfel de petrecere l-ar fi costat între 30.000 şi 35.000 de euro.
Omul de afaceri a ocupat poziţia 150 în TOP 300 Capital 2009, când averea sa era evaluată la 52 de milioane de euro. Locuia la Bucureşti, Monte Carlo şi New York.
Dan Fischer ar fi lucrat în anii 80 pe Wall Street şi după Revoluţie s-a întors în România pentru afaceri. În 1997, Fischer a fost unul dintre consultanţii în vânzarea de către stat a unor obligaţiuni de 600 de milioane de dolari pe pieţele internaţionale.
Prin firma lui de brokeraj şi consultanţă ar fi stat în spatele tranzacţiei prin care OTE a cumpărat de la stat în 1998-1999 pachetul majoritar de acţiuni de la Romtelecom.
Dan Fischer ar fi fost implicat inclusiv în vânzarea de către România a creanţelor deţinute asupra unor state africane, unde regimul comunist a investit.
0 notes
imstephentompkins · 8 years
Photo
Tumblr media
Albert Etnies
3 notes · View notes
mostlyskateboarding · 8 years
Photo
Tumblr media
504 notes · View notes