Tumgik
#Bikin Kalender 2023
tempatbikinkalender · 8 months
Text
Bikin kalender , Cibodas
Tumblr media
1 note · View note
Text
Southhampton
Waaa Senin pagi jam 10.55 am. Ku sudah di VHL targetnya hari ini adalah: menulis paragraf 5.5. discussion section (Implication of the finding in this study to hydrocarbon system), sama mulai ngedraf slide buat presentasi meeting hari Jumat nanti kali ya. Ini slidenya akan kupake untuk Goldschmidt juga sih. Dah 2 goal itu dulu aja deh for today. Gausah muluk-muluk Non.
Oh iya sama mau ngerapiin laporan SMA16 juga karena kemarin Jumat udah bikin tapi baru sampai 12 pertemuan, terus sama Bu Novi ditambahin 3 pertemuan lagi huhu baik banget pusing.
Tadi pagi juga buka grup whatsapp TOGI udah ada BA hasil penetapan 100 orang yang masuk tingkat nasional dari bidang Geografi. Enaknya OSP online (dan semua sistem tes online dengan metode jawab pilihan ganda) tuh gitu ya, semua kunci jawaban udah di sistem dan hasil betulan bisa keluar IMMEDIATELY bahkan 5 menit setelah semua jawaban di-submit. Memang itulah enaknya otomasi sistem. Masih inget banget dulu bahkan untuk koreksi OSP, kami juri-juri ini harus pergi ke suatu tempat dulu, menginap di hotel selama 3 hari dan bekerja non-stop bagai kuda. Karena soalnya essai. Ada bagus dan ada jeleknya juga sih. Ku suka pergi-pergi kan anaknya. Jadi, terbang ke Solo, atau ke suatu ibukota propinsi yang jauh, dibayarin negara, nginep di hotel bagus, makan makanan hotel, digaji pula, siapa yang tidak senang. Cuma ya emang capek aja sih ngoreksi tuh. Otaknya jalan terus kan berjam-jam dan ga abis-abis. Ku tapi termasuk yang cukup beruntung karena soal bagianku (LLLU: Landscape, Landforms, and Land Use) tu termasuk yang “susah” bagi anak-anak geografi… Jadi banyak banget yang ga milih ngerjain soalku (di OSP Geografi modelan lama, siswa boleh milih 8/12 set soal yang ingin dikerjakan). Jadi, most of the time, ku kebagian pax untuk dikoreksinya jauh lebih sedikit dibandingkan juri di sub-bidang lain. DUH jadi kangen ngerjain kerjaan yang laborous tapi otaknya ga perlu banyak-banyak dipake gini….
Kenapa jadi bahas ngoreksi OSP ya… Iya awal mulanya mau ngepos ini adalah bahas weekend kemarin berhasil mengunjungi mba @martabakkeju di Southhampton! Ku dikabarin sih sama Mba Mita kapan gitu kalau dirinya dan suami keterima PhD di Soton pake LPDP… kayanya tahun lalu ya. Terus yaudah life goes on aja kan gitu, sampai akhirnya tiba-tiba Mba Mita ngabarin via dm ig April lalu kalau doi sudah di UK! Wah sangat senang kan. Apalagi ku literally gapunya teman main sekarang… Sejak Ujang ke Jerman, Nadia ke London….. Terus yaudah ku jadi punya alasan juga untuk main ke luar kota selain London karena ada teman di sana.
Weekend-ku tuh ya sejak 2023 betulan yang di kamar aja seharian (seperti kemarin hari Minggu, well, sempat nonton Hongkim Dongjon di ruang tamu sih sambil dinner makan indomie goreng + telor dan angkat jemuran dan menjemur, tapi tetep aja ga keluar rumah samsek). Occasionally ke London, tapi mostly ya buat nonton sesuatu aja seperti kemarin Tulus dan Beyonce. Tapi ga pernah gitu lho yang mengunjungi suatu tempat baru dengan whole completely different scenery. Apalagi si Southhampton ini look over English channel kan. Jadi yasudah kuambil saja kesempatan ini untuk ber-adventure ke tempat baru!
Sebetulnya masih ada sih utang ke Rugby, rumahnya Dita dan Eja, tapi kan mereka bermobil ya dan lebih mudah ngundang mereka ke Oxford juga, jadi ku juga rada males sih ya ke arah Conventry sana… Mungkin next time.
Terus yaudah ku langsung lihat kalender kan, kosong weekend kapan. Alhamdulillahnya si OSP ini juga sudah berlangsung kan, jadi aku Sabtu Minggu pagi ngga ada kelas lagi dan bisa langsung beraktivitas mulai dari pagi hari. Awalnya mau agak lebih early ke Southhamptonnya tapi ternyata Mba Mita masih PK.... Terus diputuskanlah 10 Juni... Tapi ini a good thing juga sih, ku jadi bisa jalan-jalan di cuaca yang lebih hangat. Kalau earlier kemarin ku ke Southhamptonnya, mungkin masih dingin banget dan ga bisa enjoy the day as much as I did yesterday.
Ku juga baru booking kereta pas weekday menuju weekend kemarin. Tapi senangnya punya agenda pas weekend tuh, bisa jadi motivasi kita untuk get through the week banget!! Ku kalau udah STRES capek banget sama kerjaan selalu me-remind myself: “GAPAPA NON LETS GO PUSH THROUGH! NANTI WEEKEND BISA TIDUR MALAM BANGUN SIANG!!! Atau KE LONDON MAKAN KOREA ENAK!!! Atau KE LONDON NONTON TULUS/BEYONCE!!!” which is a good working method for me….
Terus Southhampton sendiri: SANGAT BESAR??! Ya emang kota gede sih. Historically juga penting kan, tempat masuknya kapal-kapal pas WW dsb. Betulan baru pertama kali lihat mall (dan IKEA??) segede-gede itu selain di London dan Manchester.
Btw oot tapi percaya gak, ku seumur hidup 30 tahun belum pernah masuk IKEA... Not even the one in Alsut,,, atau di Paris,,, Di Oxford tu gaada IKEA… terdekat dari sini tu di Reading.... Jadi sesungguhnya ku gatau dan ga relate banget sama experience orang-orang di IKEA yang pada ended up beli something from IKEA buat di rumah mereka.... Anyway, iya kapan-kapan nyobain deh ya. Gatau kapan juga tapi. Masalahnya ya emang belum ada kebutuhannya??? Dan kalau di Indo, siapa juga yang bisa ke Alsut dari Pasming tanpa mobil sendiri???
Ok, sekian iklan ootnya.
Terus apa lagi ya yang bisa ku-komen dari Southhampton. Other than the place itself, what makes a trip fun and memorable is always: the company. Ku ini baru ketemu in-person ke-3 sama Mba Mita tapi ya emang dari sananya udah nyambung ajasih saling baca postingan dan update-an masing-masing, jadi kalau ga dikasih waktu berhenti, akan ada aja yang diomongin lol. Ada satu yang ku IRI banget dari Mba Mita hehe: how supportive her mom is (?) kayak… pernah gaksi kalian ketemu orang, terus ternyata pas ngobrol lebih jauh, semua behaviour, semua perkataan, dan semua pola pikir orang ini jadi made sense? Kayak.. OH pantesan ya dia mikir abc atau berperilaku xyz, ternyata karena dia tumbuh di keluarga yang seperti ini… atau dibesarkan dengan sistem pendidikan yang seperti ini… Ini berlaku secara positively ataupun the other way around ya.
Terus yang ku-observe: orang-orang yang flourishing in life, yang blooming, ya mereka-mereka yang emang environmentnya sangat supportive – Alhamdulillahnya ku bisa bilang, termasuk aku, dan juga Mba Mita (sejauh yang kutahu ya). I am not saying here that Mba Mita (atau bahkan diriku sendiri) didn’t/don’t/won’t have our own battle to fight, kita nggak yang kerjaannya ongkang-ongkang kaki doang gitu, nggak, sama sekali nggak, tapi yang membedakan lebih ke: attitude(?). How we/these people view the fight itself. Orang-orang yang tumbuh di lingkungan yang kind, yang ga judging, yang giving them the benefit of the doubt, mereka nggak akan takut salah, atau jatuh, nggak ada yang namanya “failure” buat mereka, yang ada ya cuma learning process aja: “oh ternyata method ini didn’t work ya, let’s evaluate and do better next time”.
Ini erat banget sih hubungannya dengan repost-an ku terhadap post Ainna @untoldmind barusan. Ku gabisa ngejudge juga orang-orang/teman-temanku yang “cuma ngomong doang, tapi ga action” ini. Mungkin mereka ada trauma(?) yang bikin mereka takut banget sama “the idea of failure”. Mungkin mereka dulu ga berhasil perform well di sekolah dan akhirnya dimarahin sama guru/orangtua mereka(?). Atau mereka pernah melewati harsh experience lainnya yang bikin mereka subconciously mikir “mending ga nyoba sama sekali deh, daripada gagal”, WHICH IS FAIR. Menurutku, amat sangat fair. Itu nyembuhinnya harus terapi malah kan.
Itu juga yang bikin kita harus hati-hati banget deal with orang yang lagi berproses: baik kita sebagai orang tua, guru, mentor, kakak, apapun yang kita omongin (kata-kata baik atau kata-kata yang kurang baik) ke orang itu bisa membekas ke mereka. Bisa ngefek ke psikologi mereka. Bisa berperan dalam banyak hal keputusan hidup besar yang akan mereka ambil. Jadi kuharap banget, banget, banget, banget, kita semua bisa jadi support system yang baik untuk siapapun orang di sekitar kita. Jangan sampai amit-amit kita jadi alasan orang ga mau /takut nyoba sesuatu (apply scholarship, misalnya, atau apply kerjaan) karena kita pernah ada salah ngomong sama mereka, biasanya yang maksudnya well-meaning tapi come across as too harsh for them. INI PESAN UNTUKKU JUGA SIH: aku kadang berusaha terlalu objective banget sama Personal Statement orang (literally aku ga kenal mereka, gatau mereka di rumah kondisinya gimana, sekolah mereka gimana, mereka Cuma minta tolong aja di DM twitter/insta/linkedin), terus standar yang kupake standar Oxford… kabur lah semua orang. Besok-besok lebih kind Non!
Lah jadi ngalor ngidul ini udah halaman ke-3 HVS A4…
OK balik lagi ke mana ya. OH iya! Jadi, seru banget Sabtu kemarin ku ke Southhampton. Terima kasih banyak lagi ke Mba Mita dan Mas Aat yang sudah menerimaku dengan baik, ngajak ke mana-mana juga, despite the heat…. Ku ditraktir iced coffee HUHU. Kebabnya juga enak. Kalau nggak ada kalian berdua, ku gaakan sih ke Southhampton… Kami ke NOCs juga! Walaupun gaada apa-apa sih di situ, cuma office building aja HAHA. Tapi kan cita-cita-ku juga sebelum meninggal pengen ikut suatu ekspedisi laut gitu (karena udah ga mungkin jadi astronot), jadi kemarin senang banget bisa lihat suatu tempat di mana ocean research terjadi.
Terus kita jadi lihat P&O cruises! Barusan ku cek websitenya ada last minute deals cuma 679GBP include return flight London-Malta for 7 days lagi…… Kayanya akan masuk bucket list deh buat cruise ini…
Udah sih terus habis makan, ngobrol, ngopi, solat, balik ke Oxford lagi ku langsung datang sosialisasi pemilu dan nobar final Champion League, tapi karena ku ngga ngerti bola akhirnya ku ended up main uno dan pools sama Widari dan Mba Patricia… Pulang dari tempat Widari jalan kaki nanjak karena sama aja durasinya antara naik bis dan jalan kaki… Berujung sampe rumah jam 22.30an sepertinya. Itu CUAPEK banget Sabtu. Karena ku catch train ke Southhampton mayan early juga kan 09.16 keretanya, dan ku udah left rumah Headington dari jam 08.30am… Hari itu juga ku-lihat di app ku jalan 14km overall. Sampe rumah si Kalina sudah kembali balik dari SouthAfrica setelah mudik 2 minggu, tapi kami betulan baru ngobrol hari Minggu evening  pas w nonton HKDJ di ruang tamu itu…
Dah itu dulu kayanya udah panjang banget. Accomplishment minggu lalu juga udah kutulis bareng postingan Tulus itu kan. Dah gitu aja. Selamat menjalani week teman-teman!!!
VHL 12:07pm 12/06/2023
11 notes · View notes
pergimelaut · 1 year
Text
♡ | Sebuah Upaya Melangkah
Satu bulan dari sekarang sulit dibayangkan (sebagaimana membayangkan esok pagi atau hari lain yang jauh di depan), tapi, ya, pada intinya, post ini ingin menjadi titik pemberitahuan bahwa saya akan ... nyoba nulis rutin lagi di blog. (Yeay?) Sebetulnya, saya pengin nunggu sampai bulan Juni, tapi, nggak perlu untuk menunggu angka kalender berubah jadi 1 untuk memulai sesuatu dari awal kan ... Jadi, ya, saya akan nulis pada 20 Mei 2023 s.d. 18 Juni 2023 (30 hari).
Mau nulisnya gimana? Pertanyaan bagus. Yang di bayangan saya sih, masih seputar keseharian, pengalaman, pemikiran, atau lain-lainnya dari diri saya sendiri (alias bukan berangkat dari karangan). Tapi, saya pengin mengambil jarak sejauh mungkin dengan diri saya, jadi, seminimal-minimalnya adalah saya pengin ambil sudut pandang orang ketiga. Kalau topiknya ... malam ini saya mau bikin list tiga puluh topik yang akan saya buat. Jadi, ini bukan Nulis Random. Saya pengin belajar untuk merencanakan sesuatu, dan mengikutinya, dan menerima perubahan apabila tidak berjalan sesuai rencana. Harapannya sih, dari ketiga-puluh topik itu terangkum dalam satu topik besar, tapi, kalaupun topiknya berubah pun, yang tahu toh cuma saya karena list-nya cuma ada pada saya. XD (Nggak boleh gitu heh.)
Hitung-hitung ini apresiasi karena saya (semoga) mau ada proyek nulis baru! Proyek nulis nggak begitu saya nanti-nanti banget karena upahnya selalu telat hahaha, tapi ternyata sekalipun nggak layak dan nggak menyejahterakan, saya selalu kembali pada proyekan-proyekan tiga-empat bulan kayak gini. Seiring dengan pengumpulan semangat untuk proyekan, saya juga mau ngumpulin semangat untuk nulis lagi---secara umum.
Oke, saya bikin list dulu. Istirahat yang cukup.
19 Mei 2023 pukul 23:36 GMT+7
Apakah ini waktu yang biasanya dikelompokkan orang-orang sebagai saat di mana terambil keputusan-keputusan salah & kurang matang (kayak yang sekarang saya lakukan)? XD Entahlah.
2 notes · View notes
zahrarizqip · 1 year
Text
MENYAPIH
2 tahunnya masih 17 Maret, tapi perintah menyapih 2 tahun menurut Al-Quran ngikut kalender Hijriyah yaitu 4 Sya'ban (26 Februari). Jadilah mulai belajar menyapih dari sekarang.
Pekan pertama (20-26 Februari 2023): menyapih dari bangun tidur pagi sampai sore. Malam sebelum tidur tetap nyusu.
Hari ke-1: slogan hari ini adalah
"Lebih baik tidak tidur siang daripada harus tidur tanpa nyusu."
Dan yaaa memang dia benar-benar tidak tidur siang hari ini :')
Hari ke-2: awalnya berencana gak berangkat tahsin, karena jamnya bebarengan dengan jam tidur Haidar. Sedangkan dia lagi belajar sapih di pagi hari. Udah ngebayangin macem-macem, takut bakalan rewel dkk, tapi juga eman-eman kalau harus bolos halaqah. Akhirnya tetep berangkat. Siapa sangka, setelah di luar ruangan gak mau digendong-gendong, diajak masuk ke ruangan lagi, dengerin materi ustadzah malah sambil terkantuk-kantuk. Dielus dikit langsung tidur. Masya Allah. Bener-bener bisa diajak kerjasama.
Hari ke-3: udah ngebayangin, bakalan gak tidur siang lagi nih kayanya, kaya hari pertama. Pagi diajak main ke taman. Siang temen-temen Haidar pada main ke rumah. Sore diajak mobilan sambil anter paket. Lah kok sambil berdiri di jok sambil terkantuk-kantuk wkwk masih ingat betul gimana ekspresinya. Akhirnya coba didudukin & bener aja tidur pulas.
Hari ke-4: lagi-lagi tidur sewaktu tahsin. Bedanya, hari ini agak rebyek. Harus keluar-masuk ruangan karena Haidar lumayan rewel walaupun akhirnya tidur juga.
Hari ke-5: sepulang kajian Anahafidz, jemput Mas Sidqi yang pulang dinas. Eh lah kok di perjalanan bisa-bisanya tidur sambil berdiri, yang akhirnya lama-lama dibantu duduk cari posisi nyaman. Wkwk ada-ada aja.
Hari ke-6: mau tidur siang setelah digendong jarik sambil dipuk-puk sama Mas Sidqi. Padahal selama ini, aku belum pernah berhasil nidurin sambil gendong tanpa nyusu begitu :')
Hari ke-7: masih sama, di waktu tidur siangnya belum mau tiduran sambil dipuk-puk. Maunya digendong. Coba ku gendong, eh lama-lama ketiduran. Alhamdulillah, lega banget rasanya kalau berhasil. Yaaa walaupun masih sambil digendong.
Gapapa deh, pelan-pelan ya Mas Haidar. Ibu tau, gak mudah berpisah dengan sesuatu yang bikin nyaman selama 2 tahun ini. Tapi Mas Haidar pasti tau kan, kalau Allah sudah perintahkan, ya kita harus jalankan❤
5 notes · View notes
midahmawaddah · 2 years
Text
Ada yang sudah mulai siap-siap bikin resolusi tahun depan?
43 hari lagi, tahun kalender Masehi berganti jadi Januari 2023.
Diantara banyaknya hal yang ingin kita capai saat ini dan untuk tahun depan adakah yang masih ingat mikirin bagaimana kehidupan akhirat kita nanti juga akan enak💔😩
Karena sejatinya kematian tidak menunggu semua keinginan kita tercapai terlebih dahulu baru dia dateng ya. Pada hari kiamat nanti kematian ini akan disembelih, karena dia juga merupakan makhluk ciptaan Allah.
Sehingga kita akan kekal di Surga atau Neraka saat itu, yang mana pada akhirnya kematian tak ada lagi~
#midahmawaddah #pengingatdiri #Allah🧡
Tumblr media
3 notes · View notes
herewearebells · 2 years
Text
Jan 2021 to Aug 2022
Seminggu ini saya melulu dihadapkan pada hal yang bikin saya ketawa karena merasa wah, wah, wah, saya berproses sebagai manusia nih; terkait respon saya atas kasus pelecehan seksual 2021 lalu, yang saya gaungkan di sosial media pada 2022. Tiba-tiba saya dapat pesan dari satu teman baik yang (gemas amat!) mengabarkan kalau dia lagi makan di satu tempat yang punya hubungan sama pelaku, atau ketika ditengah sesi obrolan ngalur-ngidul, tiba-tiba sebuah kalimat menyempil pada interaksi kami, saya dan satu teman lama (ini orang yang berbeda). Bahkan, baru-baru ini saya bekerja dengan orang yang saya sama sekali nggak tahu latar belakangnya, tapi entah kenapa selama bekerja, dan membicarakan hal-hal yang lalu, saya bisa percaya bahwa orang ini nggak punya tendensi apapun ke saya selain menanyakan keadaan saya setelah ramai-ramai Januari 2022.
Ternyata setelah lihat kalender, ini sudah pertengahan tahun 2022, sisa empat bulan lagi, lantas tahun jadi 2023. Tahun ini banyak hal ajaib, meski 2021 dan beragam polemik timpang tindih itu juga selalu membuat saya mendengus. Tapi..., yah, kalau bukan karena 2021, mana bisa saya lebih tegas dan tahu apa namanya kacamata kuda. 
Kapan lalu saya lewat depan Bethesda, satu rumah sakit yang jadi langganan---kayaknya---sejak saya lahir. Saya lihat ke sisi bagian loket tiket parkir mobil, lantas mendengus tertawa pelan lantaran ingat sesuatu. Kapan hari di tahun 2021, di antara rupa-rupa hidup saya yang penuh dengan kerja, kerja, kerja di agensi, dan memaksakan diri ‘normal’, saya jongkok dengan badan lemas di salah satu lahan parkir, persis dekat loket tiket parkir yang sekarang sudah seratus persen pakai mesin, nggak memerlukan pengawasan manusia. Saya jadi ingat tahun 2012 waktu ayah saya tertatih-tatih jalan dari ruang konsultasi dokter ke parkiran. Seluruh tubuhnya seakan agar-agar, mudah doyong kanan-kiri. Adik saya menahan badan ayah susah-susah, sedang saya sibuk melihat hasil scan dokter dan obat setumpuk juga rujukan rumah sakit yang asing dalam ingatan saya. Waktu itu saya pikir Papa bercanda. Mana ada badan lemas sampai kayak agar-agar, alias nggak punya tulang untuk menopang badan. Selepas ia cerita soal hipotesa dokter menyoal benda asing di tubuhnya, juga hitungan bulan yang bisa dipakainya untuk hidup di dunia, saya bisa merasakan sensasi tubuh serupa agar-agar.
Hari itu selepas saya keluar dari badan bangunan Bethesda, saya lemas. Lemas karena melihat obat saya tambah, alih-alih dikurangi dosis obat yang sudah tiga butir (waktu itu saya jadi harus konsumsi lima butir jenis obat yang berbeda) dan rasanya semua lingkaran setan perkara kepala yang terus berdenyut dengan pilihan-pilihan bertolak belakang dengan apa yang saya rasakan, kesulitan tidur melulu, atau terbangun di jam-jam yang sama (seringnya beberapa menit sebelum adzan subuh), juga pernyataan laki-laki berjubah putih dengan kacamata kotak yang selalu kedodoran di cuping hidung serupa buah jambu masak, bahwa stress berat bisa membuat saya ke stage lebih serius, jauh diatas dosis yang bertambah; kehilangan kesadaran sepenuhnya, lupa entitas saya sebagai diri sendiri, atau orang bisa memberi label sebagai pengidap gangguan kejiwaan, bikin hati saya pecah berkeping-keping persis kaca. 
Lemas. Saya merasa tubuh saya serupa agar-agar, tanpa ada adik saya yang menopang macam kejadian ayah. Saya sesenggukan sambil memegang handle pintu mobil. Kacau dan rasanya dunia kayak kiamat, tentu saja dunia milik saya. Takut bukan main, dan rasanya saya benci lihat kotak obat putih-pink yang selalu saya bawa kemana-mana, meski saya senang gonta-ganti tas pergi. 
Waktu pulang dari rumah sakit, saya ingat betul saya harus segera meeting salah satu brand alkohol. Event yang dibuat soal program awareness terkait kemampuan setiap orang mengonsumsi alkohol, juga apa saja yang harusnya dilakukan oleh orang-orang yang lihat orang mabuk tak sadarkan diri. Rasanya lihat semua teori tetek bengek berbau kebaikan itu, amarah saya meletup-letup. Saya nangis lagi, sesenggukan di kamar. Marah sama siapapun yang bikin program omong kosong ini. Secara sadar semua orang macam paham harus melakukan apa dan bagaimana. Padahal praktiknya, yang begini ini---di mata saya waktu itu---suka tak digubris orang-orang. Kalau semua orang paham aturan main siapa jadi emergency call buat mereka yang mabuk berat, kenapa masih ada orang-orang sialan yang secara sadar melakukan hal-hal bejat, brengsek?
Kenapa?
Lalu dari kenapa itu bergulir ke pertanyaan-pertanyaan marah lainnya.
Kenapa ada ya orang sehat mental, fisik, malah nyoba-nyoba obat yang kayak saya konsumsi? Kok orang tuh bisa ya hidup udah tenang, adem, ayem, nyari perkara nelen obat beginian tanpa resep dokter? Saya aja udah kayak ngerasa ngeri tiap lihat kotak obat saya isinya penuh obat dan vitamin. Khawatir bukan main kalau panjang waktu konsumsinya akan berdurasi lama, memakan waktu berbelas, atau puluhan bulan, misalnya? Bikin saya nggak merasa tenang, juga saling susul tanya lainnya.
Nggak jarang saya jadi kesal, atau malah marah karena orang-orang yang enteng bicara ini, tahu saya konsumsi obat, tapi malah bercanda dengan entengnya: ‘Bagi satu dong!’ sementara saya tiap menelan obat-obat itu kerap merasa tak mengenali diri saya sendiri, dan terluka pada tiap tegukan saliva?
Sungguh, saya jadi lebih sensitif dan mudah tersinggung. Semata-mata karena jengah dengan proses menemukan kewarasan utuh ini yang melumat diri saya.
Saya ingat 2022 awal adalah genderang perang yang saya bunyikan gaduh dengan sadar. Sadar, karena saya sudah tidak dalam posisi bolak-balik rumah sakit (sudah tuntas beberapa bulan sebelum 2021 berakhir minum obat, dan nyatakan dapat rapor hijau! Alias, tinggal monitoring! Yeaaaaay!). Saya muak. Muak dengan bagaimana manusia itu bisa menjadi-jadi dan bertingkah seenaknya atas cerita yang dibuatnya. Paling marah sesungguhnya waktu dengar dia mengaku-aku hal yang bahkan nggak masuk akal di kepala saya yang sudah bisa berpikir dengan jenak, dan disampaikan pada sahabat saya. Ini manusia sakit pikir, atau…., gimana, sih?
Perasaan, saya sudah sabar karena dia berupaya masuk di kehidupan saya lewat ibu saya yang waktu itu belum tahu kasus ini. Sudah berulang kali bilang nggak usah mengusik hidup saya. Saya bahkan masih sabar, kalau ini disebut sabar, dengan membalas email panjang lebarnya yang nggak masuk akal. Satu kalimat kepunyaannya yang bikin saya nggak berhentik membelalakan mata adalah: ‘Aku mau hidup dengan baik tanpa perasaan bersalah.’ Juga, penutupnya yang masih bisa bilang kalau punya intensi khusus.
Saya menyadari kalau saya marah, setelah setahun kebelakang mencoba untuk waras di tengah obat-obat yang ditelan dan ketakutan berpendar dimana-mana. Entah untuk rekaman panggilan telepon makhluk ini dengan sahabat saya yang direkam dan didengarkan ke saya, untuk pesan-pesan di email yang muncul di kotak masuk, juga pesan-pesan lain pada iMessage pakai akun lain (karena kontaknya sudah blocked). Postingan feed Instagram milik satu kenalan yang menyatakan bahwa dia berdiri untuk korban, atas kasus pelecehan seksual seorang penulis naskah (yang kok ya kebetulan teman pelaku juga) pada hari itu, benar-benar jadi bensin paling ampuh untuk membakar saya.
Setelah semua ribut-ribut yang terjadi di awal tahun itu, saya lantas memutuskan pergi konsultasi lagi, takut kalau pilihan saya obong-obong ini akan membawa saya bolak-balik lagi ke rumah sakit. Padahal mengingat bolak-balik ke tempat itu di tahun 2021 dengan jarak Jakarta-Jogja, juga merampungkan semuanya dengan berpegang teguh pada kemauan untuk tidak kehilangan diri, tetap membuat hantu-hantu berupa vonis entah apalagi, atau obat macam apa yang harus saya tebus muncul berseliweran mengerikan di kepala.
Hari itu saya sudah pasang badan, padahal kepala saya isinya skenario A-Z repetitif. Saya membayangkan bakal menahan tangis keluar dari ruangan, dan jongkok lagi di samping mobil saya yang terparkir, kayak kemarin dulu. Saya membayangkan bakalan mendengarkan lagu korea favorit saya yang nadanya bersemangat penuh hore-hore, sedang saya menangis dan teriak frustasi di belakang setir mobil. Tapi, Tuhan dengar---kayaknya---doa saya melulu sebelum tidur sejak 2021, bahwa genre hidup yang saya mau romantic-comedy, jadi kalau ada action, atau drama aneh-aneh tolong langsung dipencet tombol ‘batalkan’ atau ‘stop’ aja.
Hasil dari saya pergi konsultasi malah kepala mengangguk dan senyum tipis dari laki-laki berjubah putih itu. Katanya, saya malah buat progress yang baik dengan bisa berpikir secara logis atas emosi yang saya rasakan, kebetulan waktu itu yang muncul adalah amarah. 
Bingung, nggak?
Saya jujur saja bingung, karena saya pikir bakal dapat obat, mengingat saya beberapa hari sebelumnya (tiga hari, kayaknya), susah makan, dan jatungnya berdebar melulu setelah membakar genderang perang.
Mengingat itu semua (sambil nyolong-nyolong baca jurnal), saya menyadari bahwa benar saya ternyata benar-benar berproses. Genre saya nggak masuk ke hal-hal mengerikan, yang antipati saya minta buat jangan ada di hidup saya, dan menyisakan romantic-comedy saja. Tuhan baik sekali, semua skenario di kepala saya disapu tuntas dan pernyataan itu bikin saya melongo. Meski saya nggak begitu ingat saya yang dulu bagaimana dengan spesifik diri saya (selain nggak enakan, dan nggak bisa menolak), tapi saya menemukan hal yang baru dari gadis satu ini; yang bisa melepaskan orang-orang di sekitar saya, jika memang ternyata garis finish kami hanya sampai situ saja untuk berelasi akrab. Membiarkan orang-orang untuk bicara soal apa saja, tanpa repot-repot menyuapi ego mereka dengan hal yang saya rasa benar. Dan juga, memberi batasan tanpa harus merasa tak enak hati. Ketika saya lelah buat bertemu orang, saya bisa bilang jujur, tanpa harus berpikir dua kali. Saya jadi kenalan lagi sama diri saya sendiri.
Paling penting adalah, ketika saya scroll foto di galeri gawai, saya merasa bersedih pada diri saya yang lalu, dan pingin memeluk erat-erat. Saya melihat betapa lelahnya jadi gadis satu itu dan usahanya untuk menyenangkan semua orang tanpa henti, mencoba untuk memberi kesempatan ke orang untuk bicara hal-hal yang bahkan sejak dari awal insting-nya saja sudah pasang bendera merah.
Ini hal besar menurut saya... Jujur, saya sama sekali nggak pernah kepikiran akan ada di situasi begini, tapi nyatanya di sinilah saya sekarang. Dulu, saya kira saya nggak bakalan bisa melalui hal yang beberapa kali diucapkan atau dipandang orang yang dengar cerita saya dengan: ‘kan cuman digrepe’. Karena kata ‘cuman’ itu sialannya kok malah kayak bola salju yang melesat dari tebing curam menuju jurang tanpa batas buat saya. Saya yang mencoba menerima permintaan maaf pelaku, karena saya mau memaafkan diri saya yang linglung dan merasa jijik pada diri sendiri, saya yang mendengar semua saran orang-orang, bahkan mereka yang nggak kenal-kenal amat sama saya, saya yang mencoba menepis perasaan marah saya dengan mencoba membuka ruang lagi bagi pelaku, saya yang rasanya berulang ingin lari menabrakan diri ke tengah jalan Kuningan waktu merasa sesak dengar kalau kota baru yang saya huni, harus dibagi dengan pelaku padahal saya sudah berusaha minggat dari kota kelahiran saya, juga, saya yang melulu dihantui perasaan ngilu kalau-kalau ibu saya tahu cerita ini. Luar-dalam saya kayak habis. Benar-benar habis sampai tak menyisakan apapun. Saya serasa dikuliti sampai ke tulang.
Sahabat saya yang bisa dihitung pakai sepuluh jari, melulu memberi validasi kalau saya harus hidup, dan pasti bisa hidup lagi. Mereka datang untuk memastikan saya bangun dari tempat tidur dan makan. Besoknya, mereka datang lagi. Bergantian, seakan saya adalah pasien usus buntu mondok yang harus dijenguk tiap hari. Setelah diingat lagi, itu hal yang besar, dan benar-benar berarti. Partner saya tidak berhenti mengirim pesan tiap berapa jam sekali, dan awas tiap kami video call, padahal isinya melulu tangis dan rasa benci saya pada diri sendiri. Berulang saya bilang kalau saya mual lihat diri sendiri di screen terang.
Saya yang dulu suka ngobrol santai dan menyapa orang entah siapa saja itu, lalu begitu saja jadi bisa berteman, di 2021-2022 macam anak empat tahun tetah soal tata cara bersosialisasi. Saya merasa mundur banyak sebagai diri sendiri. Saya merasa kayak nggak tahu saya siapa karena terus gemetar ketika jumpa dengan orang baru, dan berulang marah ketika jantung saya berdebar ngeri ketika berada keramaian tanpa ada satu orang yang saya bisa percaya ada di dekat saya. Badan saya kayak agar-agar, bisa tetiba limbung saking mualnya. Saya jadi lebih canggung, dan lidah saya suka kelu tiba-tiba, karena nggak tahu mau bicara apa saking merasa jantung saya berdebar ngeri berulang. Takut. Sekarang? Saya bisa bawa mobil sendirian tanpa harus was-was, saya bisa ngobrol dengan orang baru tanpa gemetar dan berinteraksi dengan perasaan riang. Saya bisa memaknai ketika saya ketawa, karena saya benar-benar merasa perlu tertawa, bukan tawa yang dibuat-buat agar selaras dengan orang di sekitar. Saya ada di sini karena dibantu oleh orang terdekat saya; diyakinkan, dan berulang mereka menunjukan bahwa saya berarti. Juga, karena saya mau buat sembuh. Walaupun lucu juga bilang ini sembuh, seakan ini luka. Padahal tidak banyak orang benar-benar melihat kasus pelecehan seksual dan trauma korban sebagai luka. 
PTSD with ons yang dilabelkan ke saya, hal yang berulang bikin saya merasa kecil dan kesulitan menjalani hidup setahun belakangan, sesederhana bangun dari tempat tidur dan mandi, lalu bertemu orang, bisa dilalui pelan-pelan. Meski rasanya lebih lambat daripada kura-kura yang berjalan, tapi ada di titik ini, saya sudah bersyukur. Saya bersyukur karena ibu saya tetap sehat dan malah jadi tempat aman buat saya, juga sahabat-sahabat saya, partner saya, dan adik-adik saya. Paling tidak, saya selalu punya rumah di diri mereka. Saya nggak perlu validasi satu juta orang kalau saya mengalami hal berat, kalau saya jadi korban, atau apapun itu. Lagipula, nggak semua orang benar-benar menaruh atensi pada hal-hal begini karena pelecehan seksual yang melibatkan orang terdekat sebagai pelaku, seakan dongeng—nggak benar-benar riil, atau sesederhana menganggap hal macam ini sebagai topik ringan pembicaraan di tongkrongan. Benar? 
Pun, saya belajar soal kasus-kasus pelecehan seksual juga bagaimana hukum yang berlaku untuk para pelaku. Korban yang mengungkapkan kasus pelecehan seksual tanpa pihak ketiga, riskan kena kasus UU ITE dan pelecehan nama baik. Orang-orang yang membantu memviralkan, juga bisa dipanggil (untungnya sih dipanggil aja, ya) buat dimintai keterangan. Begitu deh, rumit dan perlu strategi kalau urusannya sudah begini. Menarik, karena meski kita punya lembaga hukum, tapi mereka juga akan berpegangan pada sosok-sosok yang terlibat akan mencantumkan siapa saja. Kalau nggak punya kepentingan besar, nggak akan diproses.
Ini menjawab pertanyaan orang-orang yang penasaran apakah saya melaporkan pelaku ke polisi. Jawabannya tentu saja orang-orang di sekitar saya yang malah ditakut-takuti kalau mereka bisa kena UU ITE dan pasal pencemaran nama baik, karena membela saya. Memang Sambo ada di sekitar kita dalam banyak wujud, guys. Maka, jawabannya nggak. Waktu itu saya lebih sibuk memastikan teman-teman terdekat saya aman dan dapat perlindungan hukum dengan dibantu menghubungi LBH.
Juga, kalau ada yang tanya, apakah saya memaafkan manusia yang saya udah nggak tahu mau dikasih label apa itu karena sekarang dia sudah hidup dengan normal (punya penghidupan dan tempat yang aman juga nyaman), jawabannya tentu saja nggak! TAPI, saya bisa apalagi, sih? Toh, kemudian semuanya kembali seperti semula. Tuntutan saya yang totalnya empat butir tidak terpenuhi sama sekali. Kemudian, karena ini sudah bergulir dan banyak manusia yang punya cerita-ceritanya sendiri, saya memutuskan lebih ke tebal telinga terhitung bulan Februari 2022. Semisal nanti di masa depan ada kabar lelayu soal orang ini juga saya nggak peduli. Bukan urusan saya. 
JADI, yang saya lakukan sampai hari ini adalah terus hidup dengan baik (semoga ke depan juga bisa terus begini. Amiiin), dan mengutip kata salah satu teman saya, karena hidup ini cuman sekali, daripada saya bergelung di lubang nestapa, menghabiskan hari-hari saya dalam lumpur hisap kemarahan tak berakhir, dan pengharapan balasan setimpal ke pelaku, saya mending fokus pada hidup saya, juga orang-orang yang saya sayangi. Mumpung saya punya waktu bareng mereka. Lagipula, meski saya nggak setaat itu (maaf ya Allah), tapi saya yakin kalau Tuhan saya nggak tidur, dan pasti punya cara terbaik untuk memberi ganjaran sepantas yang dilakukan manusia bejat itu.
Apapun kehendak-Nya, bukan hal yang bisa saya buru-buru. Sudah urusan-Nya, alias atur aja deh ya Allah, saya pokoknya cuman minta yang adil paling adil versi Yang Punya Jagad Raya aja. Oke? Oke. Sip.
Buat saya sekarang, nggak ada yang lebih baik dari orang-orang terdekat saya. Punya pekerjaan yang membuat saya bersemangat buat mengulik banyak hal baru, juga sudah nggak tiba-tiba jadi agar-agar kalau bertemu orang baru, atau berada di keramaian, rasanya sudah lebih dari cukup. Dan---yah, begitu ternyata rekap pertengahan tahun 2022 ini.
Saya jadi ingat waktu saya obong-obong kasus pelecehan ini via Twitter dan Instagram, ada satu kolega yang kenal baik pelaku, juga satu lingkar pertemanan di Ibu Kota, menawarkan diri untuk jadi mediator. Saya jawab dengan mantab kalau satu-satunya mediator yang saya mau, hanya Beliau, Allah. Karena saya nggak tahu ketika di sesi-sesi blacked out itu apa yang saya katakan (apakah iya serupa pernyataan pelaku). Saya nggak tahu, karena saya banyak kehilangan memori, sedangkan ingatan yang ada di kepala saya yang melulu digaungkan ke orang terdekat adalah minta diantar pulang, mau muntah, mau ke kamar mandi, tolong diantar ke rumah sahabat saya yang ini itu, tapi, lagi-lagi, bagi mereka yang nggak kenal dan melihat proses saya nyaris kayak orang kehilangan akal, semua ini seakan episode-episode yang harus diisi berbagai macam bumbu. Memergoki satu di antara obrolan soal kasus ini langsung pakai kuping saya, di salah satu kamar hotel karena diundang ke acara perayaan saja sudah cukup membuat saya menghela nafas dan tersenyum masam, kayaknya kalau dengar versi lainnya, saya bisa mendengus tertawa saking epiknya, atau malah terpingkal-pingkal. Maka, kembali ke pembahasan mediator, buat saya nggak akan ada yang bisa seadil Allah.
Saya sekarang setuju, kalau manusia itu bisa berubah. Kadang-kadang, kita lupa bahwa manusia itu sendiri pada tiap waktunya mengalami, atau menemukan hal yang bikin inangnya belajar atas ragam perkara kehidupan. Kepunyaan saya berupa boundaries dan fitur baru: kacamata kuda, juga wireless earbuds tak kasat mata. Oh, satu lagi adalah dengus tawa yang dibarengi dengan celetuk: ‘Bodo amat, lah’ kalau sudah menyoal pandangan manusia-manusia soal hidup saya.
Nggak ada yang lebih baik dari hidup macam ini, rasa-rasanya.
Tambahan, semisal nanti di masa depan manusia ini berubah jadi orang yang diamini sebagai standar manusia baik, atau power ranger pembasmi kejahatan yang berhasil menangkap seribu pejabat korup ratusan milyar, ingatan saya atas makhluk ini nggak akan pernah berubah sebagai: pecundang brengsek. Kalau kemudian manusia ini akan jadi orang baik di hidup orang lain, saya nggak akan peduli. Silakan jadi orang yang benar, dan baik, tapi nggak perlu di kehidupan saya. Hidup saya sudah habis kapan tahun, dan saya nggak memerlukan apapun selain manusia ini enyah dari hidup saya, juga orang-orang terdekat saya. Titik.
2 notes · View notes
cilokgoreng · 6 months
Text
Welcome 2024
Alhamdulillah nih taon 2023 udah abis. Kata orang orang sono mulai rancang masa depan rencana rencana baru.
Tapii, eiittss... Sembari bikin proker di tahun 2024 sekaligus rencana anggaran belanja. Kita pun perlu bersyukur akan taon yang sudah kita tinggalkan. Iya ngga sihh(?)
Waktu yang kita lalui ndak bakal terulang lagi. Orang yang kita temui belum tentu bakal ketemu lagi. Kisah senang, sedih, tawa, hari bahkan kisah romansa yang telah terjadi di taon 2023 patut kita syukuri.
Sebab syukur lah yang akan menambah rasa nyaman di hati. Setuju nggaa??
Harus setuju dongg, masa ngga..
Kalau setuju bolela pinjam seratus, ahahha
Eniwey tentang rasa nyaman dan rasa nano nano, sambil menyambut disobeknya halaman terakhir kalender 2023 aku ingin mengucapkan Terima kasih sebesar besarnya terhadap orang orang yang telah berjasa semasa tahun tahun dinosaurus itu.
Terima kasih telah membersamai, Terima kasih telah membantu, terima kasih telah menjadi tempat suara sumbangku dan lain sebagainya.
Kalau aku ada salah pun mohon dimaafkan karena layaknya pepatah yakni tiada gading yang tak retak ya walaupun retakku lebih banyak daripada yang mulus.
Ulat bermetamorfosis menjadi kupu kupu yang cantek, tapi ada juga larva hewan bermetamorfosis menjadi lalat yang hidup di tempat kotor. Mari bertumbuh menjadi kupu kupu yang cantek di tahun ini.
Last but not least, welcome 2024
0 notes
pusatbikinkalender · 7 months
Text
TRUSTED, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Cetak Kalender di Pagedangan Kab.Tangerang
Tumblr media
Tempat Bikin KalenderKlik https://wa.me/6287778505584Print Kalender Agustus 2023, Print Kalender A4, Print Kalender A3, Percetakan Kalender Bank, Cetak Kalender Custom,Melayani Order Dari : Gelam Jaya, Pangadegan, Pasar Kemis, Suka Asih, Sukamantri, Kuta Baru, Kutabumi, Kuta Jaya, Sindangsari, "Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584, "#biggerprinting, #percetakantangerang, #cetakkalenderkantor, #cetakkalenderkilat, #cetakkalenderkpop, #cetakkalenderlucu, #cetakkalenderlahat, #cetakkalenderlunaranak, #cetakkalendernatal, #cetakkalendernasdem, #cetakkalendermeja, #cetakkalendernasdem2024,
0 notes
Text
BEST PRICE, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Bikin Kalender di Jatiuwung Tangerang
Jasa Bikin Kalender
Klik https://wa.me/6287778505584
Cetak Kalender Kerja, Cetak Kalender Keluarga, Print Kalender Kuda 2023, Cetak Kalender Murah Kerja, Jabatan Cetak Kerajaan Kalender 2023,
Melayani Order Dari : Alam Jaya, Gandasari, Jatake, Keroncong, Manis Jaya, Pasir Jaya,
"Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci Tangerang Info Order Hubungi : 0877-7850-5584, "
#biggerprinting, #percetakantangerang, #bikinkalendernyadulu, #bikinkalenderorganisasi, #bikinkalenderonline, #bikinkalenderpabrik, #bikinkalenderperusahaan, #bikinkalendersatuan, #bikinkalendersekolahan, #bikinkalendersendiri, #bikinkalendertriwulanmurah, #bikinkalendertriwulan,
Tumblr media
0 notes
Text
tempat bikin kalender Setu
Tumblr media
TRUSTED, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Cetak Kalender di Setu Tangerang SelatanPrint Kalender Agustus 2023, Print Kalender A4, Print Kalender A3, Percetakan Kalender Bank, Cetak Kalender Custom, Melayani Order Dari : Babakan, Bakti Jaya, Kademangan, Keranggan, Muncul, Setu, "Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584,
0 notes
Text
jasa bikin kalender sindang jaya - bigger printing
Tumblr media
BEST PRICE, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Bikin Kalender di Sindang Jaya Kab.Tangerang
Cetak Kalender Kerja, Cetak Kalender Keluarga, Print Kalender Kuda 2023, Cetak Kalender Murah Kerja, Jabatan Cetak Kerajaan Kalender 2023,
Melayani Order Dari : Badak Anom, Sindangasih, Sindang Jaya, Sindangpanon, Sindangsono, Sukaharja, Wanakerta,
"Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584, "
0 notes
Text
JASA BIKIN KALENDER
Tumblr media
BEST PRICE, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Bikin Kalender di Kelapa Dua Kab.TangerangKlik https://wa.me/6287778505584Cetak Kalender Kerja, Cetak Kalender Keluarga, Print Kalender Kuda 2023, Cetak Kalender Murah Kerja, Jabatan Cetak Kerajaan Kalender 2023,Melayani Order Dari : Curug Sangereng, Bencongan, Bencongan Indah, Bojong Nangka, Kelapa Dua, Pakulonan Barat, "Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584, "#biggerprinting, #percetakantangerang, #bikinkalendernyadulu, #bikinkalenderorganisasi, #bikinkalenderonline, #bikinkalenderpabrik, #bikinkalenderperusahaan, #bikinkalendersatuan, #bikinkalendersekolahan, #bikinkalendersendiri, #bikinkalendertriwulanmurah, #bikinkalendertriwulan,
0 notes
tempatbikinkalender · 8 months
Text
jasa bikin kalender, Karawaci Bigger printing
Tumblr media
BEST PRICE, Wa./Call.0877-7850-5584, Jasa Bikin Kalender di Karawaci TangerangCetak Kalender Kerja, Cetak Kalender Keluarga, Print Kalender Kuda 2023, Cetak Kalender Murah Kerja, Jabatan Cetak Kerajaan Kalender 2023,Melayani Order Dari : Bojong Jaya, Bugel, Cimone, Cimone Jaya, Gerendeng, Karawaci, Karawaci Baru, Koang Jaya, Margasari, Nambo Jaya, Nusa Jaya, Pabuaran, Pabuaran Tumpeng, Pasar Baru, Sukajadi, Sumur Pacing, "Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584, "#biggerprinting, #percetakantangerang, #bikinkalendernyadulu, #bikinkalenderorganisasi, #bikinkalenderonline, #bikinkalenderpabrik, #bikinkalenderperusahaan, #bikinkalendersatuan, #bikinkalendersekolahan, #bikinkalendersendiri, #bikinkalendertriwulanmurah, #bikinkalendertriwulan,
0 notes
cetaknota · 8 months
Text
Cetak Kalender Custom
BEST QUALITY, Wa./Call.0877-7850-5584, Bikin Kalender di Pagedangan Kab.TangerangCetak Kalender 2024,
Cetak Kalender Meja Custom, Bikin Kalender, Bikin Kalender Dinding, Bikin Kalender 2023,
Melayani Order Dari : Cicalengka, Cihuni, Cijantra, Jatake, Kadu Sirung, Karang Tenga, Lengkong Kulon, Malang Nengah, Pagedangan, Situ Gadung, Medang,
Bigger Printing Jl. Baja Raya No. 7Perumnas 2 Karawaci TangerangInfo Order Hubungi : 0877-7850-5584,
#biggerprinting, #percetakantangerang, #cetakkalenderdindingmurah, #cetakkalendereceran, #cetakkalenderekspres, #cetakkalenderekspress, #cetakkalenderestetik, #cetakkalenderexo, #cetakkalenderfotopribadi, #cetakkalenderfullcolor, #cetakkalendergantung, #cetakkalendergantungtriwulan,
Tumblr media
0 notes
turisiancom · 8 months
Text
TURISIAN.com - Ingin menyaksikan keseruan balon udara yang memenuhi langit biru, kini tak lagi menjadi impian yang jauh dari tangan. Anda tidak perlu pergi ke  warna bal, karena Indonesia memiliki atraksi serupa yang menakjubkan lho. Salah satunya adalah Festival Balon Udara Obelix Village 2023 yang akan memanjakan mata dan jiwa Anda. Tempat berlangsungnya acara ini adalah Obelix Village yang terletak di Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebuah desa yang tampaknya menjadi pusat perhatian saat festival balon udara ini berlangsung. BACA JUGA: Komunitas Balon Wonosobo Bakal Bikin Heboh Lewat Festival Balon Udara Tandai kalender Anda, karena acara ini akan digelar pada hari Minggu, 5 November 2023.  Kalian yang ingin merasakan pesona balon udara bisa datang mulai pukul 06.00 WIB. Balon-balon cantik ini akan terus menghiasi langit hingga pukul 08.30 WIB. Festival Balon Udara Obelix Village 2023 tidak hanya menawarkan pemandangan indah balon udara. Ada banyak kegiatan menarik lainnya yang bisa Anda nikmati. Mulai dari sesi zumba yang energik, pertunjukan seni angklung yang memukau. Hingga berbagai sajian kuliner lezat dan beragam barang dagangan yang ditawarkan di stand bazar. BACA JUGA: Menjajal Atraksi Balon Udara di Subang, Sandiaga Samakan Dengan Cappadocia Sementara itu, Alan Tri Handoko, Asisten Manajer Operasional Obelix Village, menyatakan bahwa informasi lengkap seputar festival balon ini sudah tersedia di akun Instagram resmi @obelixvillage. Dengan begitu, Anda dapat tetap terhubung dengan berbagai update terbaru seputar acara ini. Bagi yang ingin segera merencanakan kunjungan ke Festival Balon Udara Obelix Village 2023, Anda bisa memanfaatkan tiket presale 1 dengan harga sebesar Rp 75.000 per orang. BACA JUGA: Bukit Samak, Kini Memiliki Spot Foto Balon Udara Tiket on the spot Tiket ini sudah termasuk akses masuk ke Obelix Village dan bonus berupa lima jenis makanan yang menggugah selera. Perlu diingat, tiket presale 1 akan tersedia hingga tanggal 22 Oktober 2023. Jika Anda melewatkan kesempatan ini, Anda masih bisa membeli tiket presale 2 dengan harga Rp 100.000 hingga tanggal 4 November 2023. Atau, jika Anda spontan ingin bergabung, tiket on the spot tersedia seharga Rp 125.000. Segera persiapkan diri Anda untuk menjelajahi langit dan merasakan pesona Festival Balon Udara Obelix Village 2023. Jangan lupa untuk mencicipi kuliner lezat dan meramaikan suasana dengan zumba yang penuh semangat. Simak terus informasi terbaru di Instagram resmi @obelixvillage dan datang untuk menyaksikan keseruan balon udara  di Obelix Village, Sleman, Yogyakarta. ***
0 notes
HASIL PRINT BAGUS, Cetak Foto Kalender Malang| WA/CALL 0812-5228-075
HUBUNGI 0812-5228-075, CV. Danis Jaya Abadi Printing adalah cetak kalender harga malang, cetak kalender meja malang, cetak kalender meja 2023 murah malang, cetak kalender meja custom malang, cetak kalender meja murah malang
https://lynk.id/danisjayaabadiprinting
https://wa.me/628125228075
Kami siap melayani pengiriman ke : Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jember, Jepara, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Batang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kediri
Kami melayani kebutuhan : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan
Macam Macam Produk yang dapat Kami Layani :
Cetak Amplop
Cetak Buku
Cetak Kalender
Cetak Box Makanan
Cetak Dus Kue
Cetak Snack Box
Cetak Lunch Box
Cetak Formulir
Jasa Percetakan
Cetak Buku Panduan
Paper Bag
Map Ijazah
Offset Printing Lainnya
CV. DANIS JAYA ABADI PRINTING
Info & Pemesanan :
Perum. Graha Dewata R8 Kav. 1-2,
Dusun Klandungan, Landungsari,
Kec. Dau, Kabupaten Malang,
Jawa Timur 65151
(Pintu masuk lewat blok khusus, perempatan pertama belok kanan , lalu belok kanan lagi, gerbang Gudang warna biru sebelah kanan)
Google Map : https://goo.gl/maps/j1K32bcS8W1RhTji6
Konsultasikan Kebutuhan Printing Anda Bersama Kami !!!
Langsung Owner
Bapak Nimbar : 0812-5228-075
Atau KLIK https://wa.me/628125228075
G Map : https://goo.gl/maps/j1K32bcS8W1RhTji6
Bio Link : https://lynk.id/danisjayaabadiprinting
TIKTOK : https://www.tiktok.com/@danisjayaabadiprinting
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/cv.danisjayaabadi/
YOUTUBE : https://www.youtube.com/@danisjayaabadiprinting
FACEBOOK : https://www.facebook.com/profile.php?id=100088076375681&mibextid=ZbWKwL
pabrik biaya cetak kalender meja malang, pabrik biaya pembuatan kalender meja malang, pabrik bikin kalender malang, pabrik bikin kalender 2023 malang, pabrik bikin kalender 2023 online malang
#bikinkalendercustommalang, #bikinkalenderdudukmalang, #bikinkalendermejamalang, #bikinkalendermejamurahmalang, #bikinkalendermurahmalang, #buatkalender2023malang, #buatkalendermejamalang, #buatkalendermejamurahmalang, #buatkalendermurahmalang, #cetakfotokalendermalang
TAG : cetak kalender malang, cetak kalender murah malang, cetak kalender 2023 malang, cetak kalender 2023 murah malang, cetak kalender 2023 online malang, cetak kalender a2 malang, cetak kalender a3 malang, cetak kalender bali malang, cetak kalender bali 2023 malang, cetak kalender custom malang, cetak kalender di snapy malang, cetak kalender duduk malang, cetak kalender duduk murah malang, cetak kalender foto malang, cetak kalender foto pribadi malang, cetak kalender harga malang, cetak kalender meja malang, cetak kalender meja 2023 murah malang, cetak kalender meja custom malang, cetak kalender meja murah malang
Tumblr media
0 notes