Tumgik
#Forum Doktor Universitas Indonesia
kbanews · 1 year
Text
Anies & Relawan Harus Sukses Bersama!!!
Talkshow dengan Dr Heri Solehudin Atmawidjaya, Ketua Umum Relawan Penguasaha Anies dan Wakil Ketua Forum Doktor Universitas Indonesia (UI). Host tamu KBA News Tv kali ini adalah Gus Pit, panggilan akrab pemilik nama asli Peter Sumarioto, arsitek senior yang dikenal sebagai mantan aktivis yang pada 1981 menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa UI, dan juga mantan Litbang DPP Partai Demokrasi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rekesefti · 1 year
Text
Denny JA: Menggali Kekuatan Ilmu Matematika untuk Membangun Masa Depan
Dalam era digital yang semakin berkembang, penting bagi kita untuk menyadari peran yang dimainkan oleh ilmu matematika dalam membangun masa depan. Salah satu tokoh yang secara aktif mempromosikan pentingnya ilmu matematika adalah Denny JA, seorang ahli matematika terkemuka di Indonesia. Denny ja Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat besar dalam matematika. Ketertarikannya terhadap ilmu ini terus berkembang seiring dengan bertumbuhnya pengetahuannya. Denny memperoleh gelar sarjana dalam bidang matematika dari Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di luar negeri untuk mendapatkan gelar doktor. Sebagai seorang akademisi, Denny ja telah melakukan banyak penelitian di bidang matematika. Namun, apa yang membedakan Denny adalah dedikasinya dalam membagikan pengetahuannya kepada masyarakat luas. Ia percaya bahwa matematika adalah kunci untuk memahami dunia yang kompleks di sekitar kita. Oleh karena itu, ia telah melakukan banyak upaya untuk memperkenalkan dan mempopulerkan ilmu matematika di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil oleh Denny JA adalah mendirikan lembaga pendidikan matematika yang diberi nama "Mathematics for All". Lembaga ini bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan matematika berkualitas bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan mereka. Melalui lembaga tersebut, Denny telah melatih ribuan siswa dan guru dalam bidang matematika. Dalam upayanya untuk mempopulerkan matematika di kalangan anak-anak, Denny JA juga mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan menarik. Ia menyadari bahwa metode pengajaran konvensional sering kali tidak cukup menarik bagi anak-anak, sehingga mereka kehilangan minat dalam mempelajari matematika. Oleh karena itu, Denny menggunakan pendekatan bermain dan eksperimen dalam pengajaran matematika. Ia memanfaatkan teknologi modern, seperti aplikasi dan permainan interaktif, untuk membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam melakukan penelitian dan inovasi di bidang matematika terapan. Ia percaya bahwa matematika tidak hanya sekadar teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Denny telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan dan lembaga riset untuk mengembangkan solusi matematika yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata. Misalnya, ia telah berkontribusi dalam pengembangan model matematika untuk mengoptimalkan rute pengiriman barang, meningkatkan efisiensi energi, dan menganalisis data kompleks. Tidak hanya aktif di bidang akademik, Denny JA juga sering berbagi pengetahuannya melalui seminar dan konferensi. Ia menjadi pembicara utama dalam berbagai forum ilmiah dan pendidikan, di dalam dan luar negeri. Melalui presentasi dan diskusi interaktif, Denny berusaha menginspirasi orang lain untuk menggali kekuatan ilmu matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh Denny JA dalam mempopulerkan dan memajukan ilmu matematika di Indonesia sangatlah besar. Karyanya telah diakui dan diapresiasi oleh banyak pihak. Ia telah menerima berbagai penghargaan dan menjadi anggota beberapa organisasi ilmiah internasional. Namun, Denny JA tidak berhenti di situ. Ia terus berkomitmen untuk menyebarkan manfaat ilmu matematika kepada masyarakat Indonesia. Melalui kerja keras dan dedikasinya, Denny berharap agar lebih banyak orang dapat menghargai dan memanfaatkan kekuatan ilmu matematika dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Menggali Kekuatan Ilmu Matematika untuk Membangun Masa Depan
0 notes
bryango1 · 1 year
Text
Tentang Denny JA: Ahli Matematika yang Membuat Pernyataan Mendunia dengan Kesan Mendalam
Denny JA, atau lengkapnya Denny Januar Ali, adalah seorang sosok yang telah membuat pernyataan mendunia dengan kesan mendalam. Ia bukan hanya seorang ahli matematika yang berbakat, tetapi juga seorang pemikir ulung yang memiliki dampak besar dalam masyarakat Indonesia. Lahir pada tanggal 9 Januari 1954 di Blitar, Jawa Timur, Denny ja menunjukkan minat yang kuat dalam matematika sejak usia dini. Ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan berprestasi di bidang akademik. Denny JA mampu menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang matematika di Universitas Indonesia dengan peringkat terbaik. Namun, prestasi akademik Denny ja tidak berhenti di situ. Ia terus melangkah lebih jauh dalam mempelajari matematika dan memperdalam pengetahuannya di bidang ini. Denny JA melanjutkan pendidikan ke tingkat doktor di Universitas Gadjah Mada dan berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat cum laude. Setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya, Denny JA memutuskan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya kepada masyarakat luas. Ia menjadi seorang dosen di bidang matematika di beberapa universitas ternama di Indonesia, dan kemudian mendirikan lembaga riset yang fokus pada matematika dan ilmu pengetahuan. Namun, apa yang membuat Denny JA benar-benar membuat pernyataan mendunia dan meninggalkan kesan mendalam adalah perannya sebagai seorang pemikir ulung dalam memecahkan berbagai masalah kompleks yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Ia tidak hanya memperhatikan masalah matematika semata, tetapi juga masalah sosial, politik, dan ekonomi. Denny JA dikenal sebagai sosok yang sangat kritis terhadap keadaan sosial dan politik di Indonesia. Ia sering kali memberikan pandangan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Pernyataan-pernyataan tajamnya seringkali mengguncang opini publik dan memunculkan diskusi yang mendalam. Selain itu, Denny JA juga terlibat dalam beberapa gerakan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Ia menjadi salah satu pendiri dan penggerak utama Gerakan Indonesia Mengajar, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas di daerah terpencil dan terpinggirkan. Dalam perannya sebagai seorang pemikir ulung, Denny JA juga tidak takut untuk berbagi ide-idenya yang inovatif dan out-of-the-box. Ia sering kali memberikan solusi-solusi yang tidak konvensional namun efektif dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Ide-ide tersebut seringkali menjadi titik awal perubahan yang positif dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Pengaruh Denny JA sebagai seorang pemikir ulung tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional. Ia sering kali diundang untuk memberikan ceramah dan seminar di berbagai universitas dan forum internasional. Pemikirannya yang tajam dan visinya yang luas telah menginspirasi banyak orang untuk berpikir lebih kritis, bertindak lebih progresif, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat. Denny JA adalah sosok yang memadukan kecerdasan matematika dan kepiawaian dalam berpikir kritis. Pernyataan-pernyataan tajamnya dan ide-ide inovatifnya telah membuat perubahan yang signifikan dalam masyarakat Indonesia. Ia adalah contoh nyata bahwa ilmu pengetahuan dan pemikiran ulung dapat memiliki dampak yang mendalam dan membawa perubahan yang positif.
Cek Selengkapnya: Denny JA: Ahli Matematika yang Membuat Pernyataan Mendunia dengan Kesan Mendalam
0 notes
Text
Stadium General di Forum Alumni Notariat UNPAD, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penerapan Cyber Notary di Indonesia
RELASIPUBLIK.OR.ID, BANDUNG || Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran (PADIH UNPAD) Bambang Soesatyo mengapresiasi pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran periode 2023-2027 (IKANO UNPAD) dibawah kepemimpinan Ketua Umum Ranti Fauza Mayana. Sekaligus mengajak para…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fierautami · 1 year
Text
Denny JA: Kajian Mendalam tentang Pemikiran dan Aksi Politiknya
Dalam dunia politik Indonesia, salah satu nama yang sering disebut adalah Denny JA. Banyak orang mengenalnya sebagai seorang intelektual, penulis, dan juga aktivis politik. Denny JA telah berkontribusi secara signifikan dalam pemikiran dan aksi politiknya, dan kajian mendalam tentang dirinya sangat menarik untuk dilakukan. Denny ja lahir pada tanggal 9 Juni 1954 di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih gelar doktor dalam bidang Manajemen dari Universitas Padjajaran. Selain itu, ia juga merupakan pendiri dan ketua umum Lembaga Survei Indonesia (LSI). Pemikiran Denny ja sangat beragam, terutama dalam hal politik dan demokrasi. Ia sering mengkritik pemerintahan dan sistem politik di Indonesia, khususnya dalam hal korupsi, nepotisme, dan ketidakadilan sosial. Denny JA juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses politik, dan ia sering berbicara tentang perlunya reformasi politik yang lebih substansial. Selain sebagai pemikir, Denny JA juga terkenal sebagai aktivis politik yang vokal. Ia terlibat dalam beberapa gerakan sosial dan politik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Salah satu gerakan yang paling terkenal adalah Gerakan Indonesia Bersatu (GIB). GIB merupakan gerakan yang dipimpin oleh Denny JA dengan tujuan untuk menyatukan berbagai kekuatan politik yang memiliki visi yang sama dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Dalam beberapa tahun terakhir, Denny JA juga aktif dalam dunia politik praktis. Ia pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam Pemilu 2009. Meskipun tidak berhasil meraih kemenangan, namun partisipasinya dalam pemilihan umum tersebut menunjukkan komitmennya terhadap perubahan politik yang lebih baik. Selain itu, Denny JA juga sering memberikan analisis politik yang tajam melalui media massa dan berbagai forum diskusi. Ia dikenal sebagai seorang yang berani menyampaikan pendapatnya, terlepas dari popularitas atau oposisi yang mungkin ia terima. Denny JA juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga pesanpesannya dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Pengaruh pemikiran dan aksi politik Denny JA sangat terlihat dalam masyarakat Indonesia. Banyak orang yang terinspirasi oleh pandangannya yang kritis terhadap politik dan demokrasi. Pemikiranpemikirannya telah mempengaruhi banyak orang untuk terlibat dalam gerakan sosial dan politik, serta memperjuangkan perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Namun, seperti halnya semua tokoh politik, Denny JA juga menghadapi kritik dan kontroversi. Beberapa orang mengkritiknya karena dianggap terlalu kritis terhadap pemerintah, sementara yang lain berpendapat bahwa ia tidak cukup konsisten dalam pandangannya. Meskipun demikian, kajian mendalam tentang pemikiran dan aksi politik Denny JA tetaplah penting untuk dilakukan, karena ia adalah salah satu tokoh yang berani dan berkontribusi dalam memperbaiki sistem politik di Indonesia. Dalam kesimpulan, Denny JA adalah seorang intelektual, penulis, dan aktivis politik yang memiliki pemikiran dan aksi politik yang berpengaruh di Indonesia. Pemikirannya yang kritis dan upayanya dalam memperjuangkan perubahan politik yang lebih baik telah mempengaruhi banyak orang. Meskipun tidak terlepas dari kritik dan kontroversi, kajian mendalam tentang pemikiran dan aksi politik Denny JA tetaplah penting untuk menghargai kontribusinya dalam memperbaiki politik Indonesia. 
Cek Selengkapnya: Denny JA: Kajian Mendalam tentang Pemikiran dan Aksi Politiknya
0 notes
ratuajah · 1 year
Text
 17 Tahun Perjalanan Denny JA: Solusi Tepat dalam Dunia Politik
Dalam dunia politik yang kompleks, menemukan solusi tepat untuk menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan tidaklah mudah. Namun, dalam 17 tahun perjalanan Denny JA, seorang tokoh yang telah meraih banyak penghargaan di dunia politik, telah membuktikan bahwa solusi tepat dapat ditemukan dengan kerja keras dan dedikasi. Denny ja, atau yang akrab disapa Denny Januar Ali, adalah seorang intelektual dan aktivis politik yang telah berkontribusi secara signifikan dalam dunia politik Indonesia. Sejak awal kariernya, Denny JA telah menunjukkan keahlian dan kecerdasan yang luar biasa dalam menganalisis dan mengatasi berbagai isu politik yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu pencapaian terbesar Denny ja adalah pendirian sebuah lembaga penelitian bernama Lembaga Survei Indonesia (LSI). LSI telah menjadi salah satu lembaga survei terpercaya di Indonesia, yang memberikan data dan analisis yang akurat tentang opini publik, sikap politik, dan tren sosial dalam masyarakat. Melalui LSI, Denny JA berhasil menciptakan alat yang sangat berharga bagi para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam menghadapi berbagai perubahan politik dan sosial. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam menyuarakan aspirasi dan kepentingan rakyat. Ia sering kali menjadi pembicara dalam berbagai forum diskusi dan seminar politik, di mana ia berbagi pemikirannya tentang berbagai isu politik yang relevan dengan masyarakat. Dengan kemampuan retorika yang luar biasa, Denny JA mampu menginspirasi dan mempengaruhi banyak orang untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik. Tidak hanya dalam hal analisis dan diskusi, Denny JA juga terlibat dalam pemilihan umum sebagai konsultan politik. Ia telah membantu banyak calon pemimpin dalam merumuskan strategi kampanye yang efektif dan memenangkan hati pemilih. Melalui pengalamannya yang luas, Denny JA mampu memberikan pandangan yang jelas tentang dinamika politik dan mengarahkan kampanye pemilihan menuju keberhasilan. Selama 17 tahun perjalanan Denny JA dalam dunia politik, ia telah menghadapi banyak tantangan dan rintangan. Namun, dengan ketekunan dan keberanian, ia selalu mampu mencari solusi yang tepat. Denny JA sangat percaya bahwa politik adalah alat penting untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat, dan ia terus berjuang untuk mewujudkan visi tersebut. Keberhasilan Denny JA dalam dunia politik tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional. Ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Gelar Kehormatan Doktor dalam Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada. Penghargaan ini menjadi bukti nyata akan kontribusi besar Denny JA dalam memajukan dunia politik Indonesia. Masyarakat Indonesia sangat beruntung memiliki seorang tokoh seperti Denny JA, yang mampu memberikan solusi tepat dalam dunia politik. Dengan kecerdasan, dedikasi, dan integritasnya, Denny JA telah menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk terlibat dalam politik dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dalam 17 tahun perjalanan Denny JA, ia telah membuktikan bahwa solusi tepat dapat ditemukan. Dengan pengetahuannya yang mendalam tentang politik dan keahliannya dalam menganalisis isuisu yang kompleks, Denny JA telah menjadi salah satu tokoh politik terkemuka di Indonesia. Melalui LSI, konsultasi politik, dan partisipasinya dalam pemilihan umum, ia telah membantu menciptakan perubahan yang berarti dalam dunia politik. Tidak diragukan lagi, Denny JA adalah sosok yang patut diacungi jempol dalam dunia politik Indonesia.
Cek Selengkapnya: 17 Tahun Perjalanan Denny JA: Solusi Tepat dalam Dunia Politik
0 notes
olifiasarifah · 1 year
Text
Kajian Mendalam: Profil Denny JA, Tokoh Penting di Balik Sorotan Politik Tanah Air
Dalam dunia politik Indonesia, terdapat segelintir tokoh yang mampu mencuri perhatian publik dan memberikan pengaruh yang signifikan. Salah satu tokoh penting ini adalah Denny JA, seorang intelektual yang telah menjadi sorotan dalam politik tanah air. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam mengenai profil dan peran penting Denny JA dalam dunia politik Indonesia. Denny ja, atau yang memiliki nama lengkap Denny Januar Ali, lahir pada tanggal 6 Januari 1954 di kota Bandung, Jawa Barat. Beliau merupakan seorang ilmuwan sosial, politikus, dan juga pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI). Denny JA memperoleh gelar sarjana di bidang Ilmu Politik dari Universitas Padjajaran, kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia dan meraih gelar magister serta doktor di bidang yang sama. Sejak awal kariernya, Denny ja telah menunjukkan minatnya yang besar dalam politik dan masalah sosial di Indonesia. Sebagai seorang akademisi, beliau terlibat dalam berbagai penelitian dan publikasi mengenai politik dan demokrasi. Denny JA dikenal luas sebagai salah satu pakar politik terkemuka di Indonesia. Peran Denny JA dalam politik Indonesia semakin terlihat ketika beliau mendirikan LSI pada tahun 1991. LSI merupakan sebuah lembaga survei yang telah menjadi acuan penting dalam menganalisis opini publik terkait politik dan sosial di Indonesia. Denny JA menggunakan LSI sebagai alat untuk memahami dinamika politik dan memberikan masukan kepada pemerintah, partai politik, dan masyarakat umum. Keberhasilan Denny JA dalam membangun LSI tidak hanya membuatnya dikenal sebagai seorang pakar survei, tetapi juga memberikan pengaruh yang signifikan dalam politik Indonesia. Hasil survei LSI sering kali menjadi acuan penting bagi para pengambil kebijakan dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Denny JA dengan cermat menganalisis data survei dan memberikan komentar serta saran yang berbobot. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam berbagai forum dan diskusi politik di Indonesia. Beliau sering menjadi narasumber dalam acaraacara televisi dan seminarseminar politik, memberikan wawasan mendalam mengenai isuisu terkini. Denny JA dikenal dengan gaya bicaranya yang tajam dan lugas, memperoleh perhatian dari berbagai kalangan. Dalam beberapa tahun terakhir, Denny JA semakin aktif dalam memberikan masukan terkait reformasi politik di Indonesia. Beliau menjadi salah satu tokoh yang mengkritisi dan memberikan saran untuk perbaikan sistem politik yang ada. Denny JA berpendapat bahwa diperlukan perubahan yang lebih mendasar dalam sistem politik Indonesia agar dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi negara ini. Pengaruh Denny JA dalam politik tidak hanya terbatas pada analisis dan saran, tetapi juga dalam pendidikan politik di Indonesia. Beliau terlibat dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman politik masyarakat. Denny JA sering memberikan kuliah tamu di berbagai perguruan tinggi dan menjadi pembicara utama dalam pelatihanpelatihan politik. Selain itu, Denny JA juga terlibat dalam berbagai organisasi masyarakat sipil yang memperjuangkan hakhak politik dan sosial di Indonesia. Beliau berperan sebagai penasihat dan pendukung aktif dalam berbagai gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Melalui dedikasinya dalam dunia politik dan kontribusinya yang luar biasa, Denny JA telah menjadi salah satu tokoh yang sangat penting dalam sorotan politik tanah air. Beliau telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menganalisis, mengkritisi, dan memberikan saransaran yang berharga bagi kemajuan politik di Indonesia.
Cek Selengkapnya: Kajian Mendalam: Profil Denny JA, Tokoh Penting di Balik Sorotan Politik Tanah Air
0 notes
cheezesquizy · 1 year
Text
Denny JA dan Peradaban Indonesia: Mengapa Jejaknya Penting?
Pendahuluan Dalam sejarah Indonesia, ada banyak tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan peradaban bangsa. Salah satunya adalah Denny ja, seorang intelektual, akademisi, dan tokoh masyarakat yang telah berperan penting dalam membangun Indonesia. Jejaknya yang penting ini patut untuk dikupas lebih dalam, mengingat pengaruhnya dalam banyak aspek kehidupan di tanah air. I. Riwayat Hidup Denny ja Denny JA lahir pada tanggal 19 Januari 1953 di Solo, Jawa Tengah. Ia tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan seni, sehingga membentuk minat dan bakatnya dalam bidang sastra dan sosial. Dalam perjalanan hidupnya, Denny JA melanjutkan studinya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan meraih gelar doktor dalam bidang linguistik. II. Kontribusi Denny JA dalam Peradaban Indonesia a. Pendidikan Denny JA telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Melalui organisasi yang ia dirikan, yaitu Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Indonesia (PSKK UI), Denny JA berhasil menciptakan program-program pendidikan yang inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah program belajar dari rumah yang dilakukan selama masa pandemi COVID-19, yang membantu memastikan kontinuitas pendidikan bagi anak-anak di seluruh Indonesia. b. Sastra Sebagai seorang penulis dan kritikus sastra, Denny JA telah memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sastra Indonesia. Ia telah menulis banyak karya sastra yang terkenal, seperti novel dan puisi, yang menggambarkan kehidupan dan budaya Indonesia dengan cermat dan indah. Denny JA juga aktif dalam membina dan memberikan dukungan kepada penulis muda Indonesia, sehingga turut mengembangkan peradaban sastra tanah air. c. Politik Selain itu, Denny JA juga aktif dalam dunia politik Indonesia. Ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan turut berperan dalam pembuatan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Denny JA juga dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam mengkritik pemerintah dan memperjuangkan hak-hak rakyat. III. Jejak Denny JA yang Penting a. Inspirasi Denny JA telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Melalui karya-karyanya dan perjuangannya, ia telah membuktikan bahwa seseorang dapat memberikan kontribusi positif dan berarti bagi peradaban bangsanya. Jejaknya yang penting ini menjadi motivasi bagi generasi muda untuk berani bermimpi dan berusaha mencapai tujuan mereka. b. Perubahan Sosial Kontribusi Denny JA dalam memajukan peradaban Indonesia juga terlihat dalam perubahan sosial yang diinspirasinya. Melalui program-program pendidikan dan kegiatan sosial yang diprakarsainya, Denny JA berhasil mengubah kehidupan banyak orang dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Jejaknya yang penting ini memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia untuk terus berjuang membangun peradaban yang lebih baik. c. Diskursus Intelektual Denny JA juga telah membuka ruang diskusi dan diskursus intelektual yang kritis dan konstruktif di Indonesia. Melalui berbagai forum dan pertemuan yang ia inisiasi, Denny JA mendorong para intelektual dan pemikir Indonesia untuk berbagi ide dan pemikiran yang dapat membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsa ini. Jejaknya yang penting ini telah membantu mengembangkan peradaban intelektual di Indonesia. Kesimpulan Denny JA adalah salah satu tokoh yang memiliki jejak penting dalam peradaban Indonesia. Melalui kontribusinya dalam bidang pendidikan, sastra, politik, dan sosial, ia telah menginspirasi banyak orang, mengubah kehidupan masyarakat, dan membuka ruang diskusi intelektual yang kritis. Jejaknya yang penting ini memberikan harapan bagi bangsa Indonesia untuk terus maju dan membangun peradaban yang lebih baik. Denny JA adalah sosok yang patut dihormati dan diapresiasi atas dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Peradaban Indonesia: Mengapa Jejaknya Penting?
0 notes
bidiktangsel · 2 years
Text
FORSILADI DKI Jakarta Lantik Pengurus dan Gagas UU Restorative Justice
Tanggerang Selatan— Forum Silaturrahmi Doktor Indonesia ( FORSILADI) DKI Jakarta melantik pengurusnya, Rabu (18/1/2023) di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam acara pelantikan tersebut sekaligus diselenggarakan stadium general dengan tema Restorative Justice: Pentingnya Lahirnya Undang-undang Keadilan Restorative, Demi Kepastian Investasi Ekonomi di Indonesia? Menurut keterangan pers…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
babblingpipit · 6 years
Text
Wedding Details
Sebagai mahasiswa doktoral tahun pertama dengan tuntutan riset berjibun, sungguh tak kusangka ku bisa menghandle acara nikahan sendiri dengan cukup mulus, ga banyak drama, ga overbudget banget dan hasilnya tetap sesuai keinginan :))
Aku dan Adit melangsungkan pernikahan di hari natal, 25 Desember 2018 lalu. Tahun 2018 betu-betul tahun penuh tantangan buatku. Lulus seminar proposal pada bulan Maret lalu menghadiri konferensi fokus riset pertama kali di California di bulan April. Di samping itu, Adit sejak akhir tahun lalu sudah mengajak ke jenjang pernikahan dan setelah berdiskusi serius kuputuskan untuk menerimanya. Di bulan Maret, untuk pertama kalinya, Adit pergi sendiri ke Lombok untuk menemui keluargaku dan menyatakan niatnya untuk melamar. Keluargaku sendiri sesungguhnya sangat setuju dengan niat baik kami, hanya saja mereka ragu karena aku masih harus menyelesaikan program doktoral di Melbourne sementara Adit saat itu masih bekerja di Sumatera Utara. Aku pun tidak sempat berdiskusi lama dengan mereka karena kesibukan mempersiapkan seminar dan forum, akhirnya kuputuskan untuk pulang pada bulan April untuk menjelaskan kepada mereka.
Sepulang dari California, aku mengambil cuti seminggu untuk pulang ke Lombok. Adit pun mengajak orangtuanya untuk ke Lombok dan berdiskusi mengenai rencana pernikahan kami. Keluargaku tak bergeming, Adit dan keluarga diterima dengan baik tapi mereka menolak untuk membicarakan detail pernikahan sampai rencana kehidupan kami setelah menikah jelas. Untungnya keluarga Adit mengerti dan hal ini memacu Adit untuk mengusahakan kepindahannya ke Melbourne. Ia mulai mendaftar ke berbagai Universitas di Melbourne dan mencari informasi mengenai beragam skenario. Pada bulan Agustus, ia resign kerja dan fokus pada persiapan berkas untuk mendaftar kuliah. Alhamdulillah, seorang professor di Melbourne University menerimanya sebagai mahasiswa master by research. Meski demikian kami tersandung masalah beasiswa, karena skor IELTS Adit belum cukup untuk mendaftar beasiswa di kampus, padahal kami tak mau mendaftar LPDP/AAS yang mewajibkan untuk kembali ke Indonesia.
Skenario kedua adalah menggunakan visa Student Dependent dimana Adit numpang ke Visa ku. Profesornya menawarkan Adit untuk bekerja sementara ia memperbaiki skor IELTS di Melbourne. Merasa mendapat titik terang aku bercerita mengenai skenario ini pada keluargaku dengan harapan mendapat ijin menikah segera. Untungnya mereka menyetujui.
Secara pribadi, aku selalu memimpikan pernikahan yang sederhana dan intim. Aku ingin menghandle sendiri acara besar tersebut dan meminta ijin pada keluarga agar membiarkanku menanganinya. Mereka setuju. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil cuti sebulan penuh di akhir tahun untuk mempersiapkan acara karena tuntutan riset di Melbourne tidak mengijinkan fokusku untuk terbagi (memang aku bukan tipe multi-tasker juga, sih).
Pada bulan November, untuk pertama kalinya aku mendapat undangan untuk mempresentasikan hasil riset di konferens di Adelaide. Selain itu abstrakku pun lolos pada simposium IAU di Osaka, Jepang. Simposium ini mewajibkan pesertanya menulis conference paper untuk diterbitkan, padahal aku sudah merencanakan cuti panjang akhir tahun. Sungguh aku stress namun excited. Tanggal pernikahan belum bisa ditentukan karena kesibukanku pun tentatif. Sementara aku harus menyajikan 2 hasil riset di 2 konferens yang berbeda lalu menulis satu paper. Setelah berdiskusi dengan dosen, aku mantap mengambil cuti 25 Desember - 8 Januari, meski aku masih harus mengedit paper yang deadlinenya 15 Desember, kurasa bisa dilakukan di Lombok. So here are the details:
KUA Karena aku dan Adit tidak berasal dari satu kecamatan dan kami berencana menyelenggarakan akad nikah di Selong, maka Adit membutuhkan surat numpang nikah dari KUA kecamatan Serang. Prosedurnya cukup ke kelurahan meminta surat pengantar ke KUA dengan membawa fotokopi KK dan KTP kedua calon mempelai. Surat pengantar tersebut kemudian dibawa ke KUA  Serang untuk mendapat surat numpang nikah. Biaya mengurus administrasi di Serang adalah IDR150K. Biaya ini seharusnya tidak ada, namun seperti biasa, untuk “kemudahan” proses, orang kelurahannya meminta “biaya pengurusan” sehingga kita tak perlu repot bolak balik ke KUA, mereka akan mengurus hingga selesai. Mengurus administrasi nikah Selong sendiri prosedurnya cukup unik, yakni dimulai dari melapor pada kepala lingkungan dengan membawa persyaratan. Persyaratannya adalah fotokopi KTP, KK dan Ijazah terakhir kedua calon dan membayar IDR1000K. Selanjutnya seluruh urusan administrasi akan diselesaikan oleh kepala lingkungan sampai fix tanggal akad dengan penghulu. 3 hari sebelum akad, akan dilangsungkan bimbingan pranikah di KUA. Saat itu kami melengkapi berkas berupa pasfoto 2x3 dan 3x4 masing-masing 4lembar dari kedua calon lalu membayar administrasi KUA sebesar IDR600K di kantor pos.
Outfit
Tumblr media
Sejak keluargaku memberi lampu hijau di rencana pernikahan kami, aku mulai sering browsing mengenai menyelenggarakan acara wedding. Seperti yang pernah kutulis sebelumnya, aku memutuskan untuk merajut sendiri gaun pernikahanku. Di bulan Agustus, aku membeli segulung benang putih dan mulai merajut di sela-sela waktu luangku. Tak kusangka gaunnya bisa selesai di bulan Oktober. Sekalian kurinci saja ya.
Pipit: Desain: https://www.ravelry.com/patterns/library/chrysanthemum-gown : USD6.99 = IDR105K Benang: Aunt Lydia Crochet Cotton Size 10 Jumbo: https://www.amazon.com/Aunt-Lydia-Jumbo-Crochet-Cotton/dp/B000WV866W : USD25 = IDR375K Daleman gamis: custom di ngsport2 https://shopee.co.id/ngsport : IDR250K Obi chiffon pita: Meiydya https://www.instagram.com/p/BpqW0uQBSsD/ : IDR55K Brooch: beli di Matahari : IDR100K Sepatu: Arana by chiel : https://www.instagram.com/chielshoes/p/Bf5pnhkFeWW/ : IDR450K
Adit: Jas + Sepatu: punya sendiri Shirt: Uniqlo : IDR299K Celana: Jahit : IDR250K Dasi kupukupu: shopee (lupa tokonya dia beli sendiri) : IDR70K
Invitation
Tumblr media
Suatu hari saat sedang mumet mengerjakan riset, aku iseng buka canva.com dan browse berbagai desain undangan. Entah kerasukan apa, aku mulai mengedit suatu desain hingga hasilnya benar-benar kusuka. Waktu itu detail acara seperti waktu dan tempat masih kukosongkan. Berikut link menuju desainku. Begitu sampai dirumah dan detail acara sudah fix, aku mengedit desain tersebut dan mencetaknya di kertas Jasmine dengan biaya: IDR2K/lembar. Untuk teman-teman di Selong, aku cetak di Satria Digital, hubungi saja aku untuk mendapat kontaknya :) Oh iya biaya untuk mendownload desain tersebut sekitar USD1 = IDR15K
Seragam Keluarga dan Bridesmaid
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ketiadaan waktu dan resources (aku tidak bisa menyetir sedangkan di Lombok kalo kemana-mana harus pakai kendaraan sendiri :”)) membuatku kebanyakan belanja online untuk kepentingan acara. Karena rentang waktunya hanya sebulan, aku memutuskan untuk membeli kebaya jadi saja di shopee (berikut tautan tokonya). Satu set kebaya dengan rok: IDR150K Kemeja batik: IDR86K Jilbab untuk keluarga: IDR20K
Souvenir
Tumblr media
Credit photo: Pedro Gondem Souvenir ini adalah mini tote bag hasil dari hunting di shopee lagi (tautan). Harganya murah meriah, hanya IDR2K/pcs namun cukup berkualitas. Tapi khusus untuk souvenir harus preorder sekitar 10 hari karena tasnya disablon sesuai dengan desain pilihan berikut nama pengantin dan tanggal acara.
Venue Sedari awal aku ingin konsep pernikahan yang sederhana, maka pilihan venue pun jatuh di restoran favoritku yang kebetulan pemiliknya sudah kukenal, yaitu lesehan rirana. Bentuk restoran ini sangat cantik dengan satu aula kecil, banyak kolam ikan dengan pondokan-pondokan yang biasa disebut “berugak” di bahasa sasak. Aku ingin acaranya santai dimana setelah akad nikah, pengantin akan menghampiri dan menyapa tamu. Adanya pondokan-pondokan ini membuat tamu dapat beristirahat sambil makan dengan santai.
Karena konsepnya outdoor, jujur aku khawatir akan hujan, karena sehari sebelumnya hujan deras mendera kota kami. Untungnya saat acara, cuacanya pas! Tidak begitu panas dan tidak hujan. Kelebihan venue di restoran adalah mereka menghandel catering dan venue sekaligus, sehingga tidak banyak vendor yang harus dikoordinasikan. Harga per porsi IDR50K dan sewa tempat IDR2000K.
Konsep lesehan ini memberi banyak alternatif spot foto, berikut contohnya:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
MUA: regalia make up Sungguh MUA yang kutemukan is such a gem! Usianya satu tahun dibawahku dan sangat terbuka pada keinginanku. Aku ingin make up yang pinkish-natural, tanpa cukur alis dan riasan mata tebal. Beberapa minggu sebelumnya aku sempat trial make up dan dia betul-betul atentif akan make up yang kusuka. Kami pun berdiskusi panjang dan hasilnya sangat memuaskan. Harganya pun super murah! Total make up pengantin dengan 7 orang keluarga: IDR1150K!!
Tumblr media
Detail Lain: Untuk teman-teman yang berada di Selong, hubungi aku aja ya kalo mau minta kontaknya. Semuanya recommended dan mural-murah!
Dekorasi: Pak Zam: IDR15M  Beliau sangat mengakomodasi semua keinginanku untuk tema garden party. Selain itu concernku adalah tidak ingin menggunakan terlalu banyak bunga, apalagi bunga segar. Jadi sebisa mungkin gunakan bahan yang bisa digunakan kembali. Akhirnya kami sepakat untuk hanya menggunakan permainan kain dengan tema warna putih dan kuning. Ternyata hasilnya sangat cantik, sederhana dan elegan! Kami tidak menggunakan pelaminan sama sekali karena setelah selesai akad, pengantin akan menghampiri dan menyapa tamu sekaligus berfoto bersama. Hasilnya adalah acara yang kasual dan berkesan untukku.
Fotografer: Az photography : IDR1500K. Rasanya tidak perlu dikomentari lagi ya, hasil foto diatas sudah membuktikan kualitas fotonya. Meski jujur model acara seperti ini lebih susah untuk difoto karena formatnya tidak tetap, fotografer harus mengikuti pengantin dan colong-colong momen untuk mendapat foto bagus. Beberapa foto memang ada miss, namun secara keseluruhan aku sangat puas dengan hasil fotonya :)
Band+soundsystem: Boyon: IDR2500K Ini adalah “The Wedding Band” di Selong deh. Mau request lagu dengan tema apapun bisa. Permintaanku cukup standar dan tidak muluk-muluk sih, asal tidak ada lagu dangdut atau lagu bertema patah hati saja.
MC: mia&wahyu: IDR1000K. Mia adalah adik kelasku di SMA dan kami cukup dekat sehingga aku percaya ia dapat membawakan acara sesuai keinginanku. Mas Wahyu sendiri disarankan oleh sahabatku. Kombinasi mereka berdua sungguh pas untuk menghasilkan acara pernikahan yang santai tapi tidak formal.
TOTAL BIAYA: ~IDR60M Meleset 10M dari budget awal yang kami anggarkan yaitu IDR50M! Jumlah undangan ~250. It is totally worth it! Semoga membantu teman-teman yang sedang mempersiapkan pernikahan yaa!
Tumblr media
Ciao!
52 notes · View notes
kbanews · 1 year
Text
Kontestasi Pilpres 2024 Irasional!!!
Talkshow CEO/Founder KBA News, Drs. Ramadhan Pohan, MIS, dengan Wakil Ketua Forum Doktor Universitas Indonesia (UI), Dr.Heri S Atmawidjaya. Doktor Heri menyimpulkan bahwa kontestasi Pilpres 2024 diwarnai denhan berbagai upaya penjegalan terhadap Bacapres Anies Rasyid Baswedan, yang dilakukan dengan cara-cara yang irasional hingga yang tak produktif dan mengada-ada.***
View On WordPress
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Arief Munandar, Intelektual Profetik Telah Berpulang
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Oleh:Ubedilah Badrun  BANG ARIEF, sapaan akrab Arief Munandar telah berpulang (13/7/21), meninggalkan kehidupan fana ini menuju alam keabadian. Alam dimana setiap individu akan menjumpai, ujung perjalanan sesungguhnya. Terhenyak hati ini, berduka mendalam. Berjam-jam saya terdiam dalam perjalanan, ini berita duka kesekian kalinya dalam sepekan menerpa orang-orang terdekat dalam perjalanan intelektual dan spiritual saya. Ya, saya kehilangan kawan berdiskusi yang menyenangkan dan selalu mengajukan pertanyaan yang membuat nalar bekerja optimal. Tiga pekan lalu handphone berdering, "Kang, ngobrol lagi yuuk untuk Bang Arief Chanel?" Suara renyah bang Arief terdengar dari ujung telfon. "Tentang apa Bang Arief?" tanyaku. " Tentang pernyataan Kang Ubed "jawabnya. "Yang mana ya?" tanyaku lagi. "Itu kang, tentang yang Akang bilang Kaum Intelektual Dicuekin Jokowi, Indonesia Dalam Bahaya" Jawab Bang Arief. "Oh, oke Siip Bang Arief". Saya akhirnya menyetujui tapi dengan syarat online. Bang Arief setuju meski ia berharap saya datang di studio podcast nya di Depok seperti biasanya. Ketajaman Bang Arief mengambil tema untuk podcast ini luar biasa, hanya dalam hitungan jam puluhan ribu orang telah menonton diskusi renyah namun tajam itu. Bahkan kini sudah ditonton lebih dari 66 ribu kali. Ya, ketajaman pada cara mengambil isu dan kedalaman pertanyaan untuk menggali nalar otentik lawan bicaranya berhasil Bang Arief lakukan. Keterampilan itu hanya mungkin dimiliki oleh seseorang yang oleh Bung Hatta disebut sebagai kaum intelegensia, kaum intelektual. Tidak Sekedar Intelektual Organik Ya, Bang Arief bukan sekadar youtuber, bukan sekadar jurnalis. Ia seorang intelektual. Respons yang tinggi pada persoalan masyarakat luas (tanggungjawab sosial) kata Bung Hatta adalah ciri kaum intelegensia (1957). Saya mengetahui nama Bang Arief sudah lama, tetapi mulai mengenalnya lebih dekat sekitar 8 tahun lalu saat sering bertemu di sebuah forum cendekiawan mendiskusikan berbagai soal tentang kebangsaan. Dari pertemuan berkali kali tak terhitung itu Bang Arief makin terlihat sebagai sosok yang sangat kritis namun selalu disertai argumen kokoh, data-data yang valid dan berani bersuara lantang. Ia bukan seorang terpelajar yang oleh Noam Chomsky dalam bukunya Who Rules The World (2016) disebut sebagai teknokratif yang sangat administratif dan diam seribu bahasa terhadap ketidakadilan dan penindasan. Suatu malam sekitar satu tahun lalu lebih Bang Arief telfon saya "Kang Ubed, moga sehat selalu kang. Mau konsul nih Kang?" tanyanya renyah. "Alhamdulillah sehat Bang Arief, ada apa nih kok konsul?" "Begini kang, ada orang tua mahasiswa binaan saya namanya Pak Kisman ngajak bergabung di FNN (Forum News Network), bagaimana nih Kang?" tanyanya. Saya jawab dengan tertawa kecil dan sambil senyum "hehe saya di FNN juga Bang Arief sudah sekitar 4 bulan sering meeting bersama, ini media perjuangan" jawab saya. "Hah? Serius kang? Kalau begitu saya terima tawaran ini karena media perjuangan, bersama kang Ubed, bismillah," demikian tutup Bang Arief. Begitulah intelektual organik,  ia tidak tinggal diam, begitu cepat responsnya pada perjuangan. Apalagi melihat ketidakadilan. Dengan kesadaran dan pengetahuanya mengambil langkah untuk membangkitkan kesadaran kritis. Dengan kesadaran dan sumber-sumber kekuatan yang dimiliki, baik itu pengetahuan maupun basis massa, mengambil langkah untuk membangkitkan kesadaran masyarakat (Antonio Gramsci,1891-1937). Bahkan dalam terminologi agama, lebih dari intelektual organik karena ada misi profetik dalam diri Bang Arief, ia layak diposisikan sebagai Ulul Albab, intelektual profetik. Ia tidak sekadar membangun kesadaran tetapi juga menyiapkan generasi yang peduli pada persoalan bangsa dan ummat, bahkan peradaban. Hal itu terlihat melalui Shafa Community yang ia inisiasi, komunitas sosial-keagamaan yang fokus mengembangkan SDM pemuda yang tangguh, cerdas dan profesional melalui berbagai aktivitas pemberdayaan. Salah satunya, Program Beasiswa Rumah Peradaban, beasiswa kepemimpinan yang didedikasikan untuk melejitkan potensi mahasiswa-mahasiswa terbaik dari Universitas Indonesia. Bang Arief adalah Doktor Sosiologi, dengan spesialisasi sosiologi politik dan sosiologi organisasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) yang diakhir perjalananya memilih jalan bersuara lantang tentang kebenaran melalui Chanel youtube Bang Arief dalam rumah media Forum News Network (FNN). Intelektual yang tidak hanya bertengger dipunggung gelarnya, tetapi ia sangat organik dan profetik. (Penulis adalah sahabat Bang Arief, Seorang Analis Sosial Politik UNJ)
from Konten Islam https://ift.tt/3xIkjqj via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/07/arief-munandar-intelektual-profetik.html
0 notes
Text
Stadium General di Forum Alumni Notariat UNPAD, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penerapan Cyber Notary di Indonesia
KABARDAERAH.OR.ID, BANDUNG || Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjajaran (PADIH UNPAD) Bambang Soesatyo mengapresiasi pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran periode 2023-2027 (IKANO UNPAD) dibawah kepemimpinan Ketua Umum Ranti Fauza Mayana. Sekaligus mengajak para…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dianesstari · 8 years
Text
Everything Needs a proof!
“Memberi Bukti Bukan Janji”
           Baik, jangan gagal fokus dulu yah! Saya bukan Tim sukses kampanye parpol manapun ataupun sedang terlibat mendulang suara untuk masing-masing paslonnya. Apalagi jika sampai tulisan ini pun dituduh hingga dibawa ke meja hijau sebagai tulisan yang membuat gaduh, makar, memecah bela NKRI, hoax dsb. Kita semua mahfum, sudah menjadi rahasia umum jika isu-isu seperti itu beberapa hari belakangan ini memang kerap kali melanda individu Islam pribumi yang berseberangan dengan otoritas pemerintah. Tapi, tenang pak berseragam coklat! Saya hanya rakyat jelata jie kasian, yang tulisannya pun masih ece-ece.
Riuhnya pesta pilkada yang hampir serempak dilakukan di seluruh pelosok negeri ini, sontak membuat saya sebagai rakyat menyadari bahwa hari ini sudah sangat jelas jika pemimpin yang diimpikan adalah mereka yang memberi Bukti bukan Janji. Bukan mereka yang hanya modal pencitraan lalu tebar pesona dalam aksi blusukan ataupun mereka yang hanya mampu berkoar-koar ngak jelas selama kampanye, tapi seorang pemimpin yang hadir sebagai role model akhlak yang terbaik serta tak sekedar mengiming-imingkan janji yang nyatanya hanya palsu belaka namun  justru pemimpin yang terdepan memberikan bukti yang diwujudkan dalam kerja-kerja yang nyata.
Rasa-rasanya bukti dan perjuangan ini tidak hanya berkutat pada jargon masing-masing paslon yang terpampamg di iklan baliho mereka. Ternyata bukti dan perjuangan ini mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan. Bukti adalah langka nyata dari perjuangan yang kita lakukan. Bukankah setelah mengucapkan Asyhadu Allah ilaha illallah Wa Ashadu anna Muhammadarrasulullah, ada konsekuensi yang serta merta mengikutinya? Tentang seberapa jauh perjuangan yang kita lakukan untuk tunduk dan patuh dalam mengerjakan hal-hal yang diperintahkannnya dan menjahui segala hal-hal yang dilarangnya? Bukankah itu sebuah bentuk bukti yang nyata dalam konsep keyakinan ini. Ada dua kata kerja mendasar yakni berjuang mengerjakan dan berjuang menjauhi.  Hey kawan, bukankah cinta juga butuh perjuangan! Cinta bahkan butuh bukti bukan?
Masih ingat film The Da Vinci Code? Film kontroversial yang mengandeng Tom Hank’s sebagai pameran utamanya ini booming di tahun 2006 dan sukses menggemparkan seisi istana kerajaan Vatikan saat versi tulisannya beberapa kali sold out di toko buku bahkan hampir di seluruh dunia sehingga harus beberapa kali dicetak ulang. Dalam karyanya yang hebat itu, Brown bahkan mampu mengurai misteri dibalik lukisan-lukisan Leonardo da vinci yang melegenda dengan sangat apik. Sang maestro yang selalu menyimpan segudang tandatanya dalam karya fenomenalnya, seperti lukisan Monalisa yang diduga sebagai lukisan dari Maria Magdalena, istri Yesus. Hey tunggu! Apakah Yesus memiliki istri? Yap, seperti itulah Brown mengemas tulisannya dengan menyuguhkan rahasia-rahasia yang mengguncang rasa penasaran. Juga karya masterpiece Da Vinci the Last Supper, Brown mampu menguak cerita dibalik lukisan Yesus bersama 13 orang muridnya itu dengan sangat mengangumkan. Bagaimana mungkin sebuah buku yang berasal dari novel fiksi karangan Dan Brown ini mampu menyengat barisan pembesar gereja, hingga para pastor dan pendeta gereja pun ikut andil menanggapinya secara serius? Bahkan teolog mereka menerbitkan kurang lebih 10 buku tandingan bertubi-tubi hanya untuk melawan isi dari buku yang sangat kontroversial itu. Salah satunya, buku yang berjudul Fact and Fiction in the Da Vinci Code karangan Steven Kellemeier. Mengapa? Tidak lain disebabkan karena isi dari buku itu menguak berbagai fakta-fakta sejarah baru seputar kepercayaan ummat kristiani yang diimani selama kurang lebih 2000 tahun. Walaupun hanya sebatas cerita fiksi namun hebatnya Brown menggarapnya melalui berbagai riset dan analisis data yang akurat.
Baiklah, please don’t get me wrong! Saya tidak sedang membuat ringkasan sinopsis mengenai buku Brown ini, hanya saja ada benang merah yang ingin saya gali disini mengenai sejauh mana sebuah “bukti dan perjuangan” mampu mempengaruhi semuanya. Coba perhatikan kata-kata dibawah ini!
“Semua deskripsi tentang karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritual rahasia yang dipaparkan dalam novel ini adalah akurat,” tulis Brown dalam pembukaan novelnya, The da Vinci Code.
Sebuah kalimat yang menurut saya tidak biasa dan bahkan hampir jarang kita temui dan menghiasi lembaran awal pembukaan sebuah novel yang notabene adalah cerita fiksi atau rekaan belaka. Idealnya sebuah novel berisi imaginasi bebas dan berkembang di dunia khayalan kecuali jika memang novel tersebut based on the true story.  Tapi novel international best seller seperti karangan Dan Brown ini Beda. Sewaktu membacanya, langsung kepincut. Wah bacaan ini sungguh qualified! Pembaca langsung disodorkan bukti. Dibuat seyakin-yakinnya apa yang ada di dalam buku tersebut. Sehingga pembaca pun menjadi penasaran akan isi dari lembaran demi lembaran selanjutnya.
Everything needs a proof!
Berbicara keyakinan maka tak ada yang mampu menandingi bagaimana Alquran memberikan bukti kepada siapa saja yang membacanya. Di awal Surah Al-Baqarah saja, ayat setelah huruf fawatihussuar alif, lam, dan mim, kita langsung dipertertemukan dengan kado ber-guaranty dari Allah melalui firmanNya:
“Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa. “
Kita langsung diberikan garansi, bukti bahwa kalam Allah yang menjadi rujukan bagi kaum muslimin sejagad raya ini adalah sesuatu yang haq, bukan main-main dan datangnya dari Allah. Lihatlah betapa hebatnya sebuah bukti dan perjuangan. Bahkan di ayat-ayat lain, Allah menegaskan seberapa berharganya bukti yang dibingkai dalam ruh perjuangan.
“Apakah manusia itu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang- orang yang sabar.”
Lagi-lagi sesuatu itu butuh bukti dan perjuangan. Lalu, bagaimana dengan menulis?
 ***
Yap! Everything needs a proof and it doesn’t work well without struggle and effort. Segalanya butuh bukti, perjuangan dan usaha! Bahkan sampai pada hal menulis sekalipun. Konsep tentang bukti dan perjuangan ini juga tetap berlaku. Bagi saya, bahkan tulisan sederhana yang sedang dibuat dengan susah payah ini adalah bukti hasil awal dari sebuah perjuangan untuk menulis.
 Tentang bukti dan perjuangan. Pemahaman baru ini muncul hanya dalam semalam ketika saya ikut nimbrung dan berdiskusi bersama bang Yankoer, sapaan kak Yanuardi syukur yang menurut saya sangat menginsiprasi di kelas menulis online FLP. Ahh, malam tadi lengkap sudah membuat saya menemukan jalan yang selama ini tak tentu arah dan tak tahu jalan pulang. “Jazakallah kak udah dibantu menemukan jalan pulang,” hehehe. Di awal diskusi saya sudah merasakan hawa semangat yang luar biasa, sepertinya saya mulai menemukan kembali passion saya dalam menulis.
“Semua bisa jika ada semangat, semua bisa jika ada usaha dan pantang menyerah”
Sungguh, kata-kata itu terus terngiang dalam benak saya selepas kelas menulis malam tadi. Saya seolah korban yang baru saja dihipnotis, motivasi untuk menulis meningkat beberapa kali lipat dari biasanya. “Semangat menulis, semangat berbagi, dan semangat untuk terus belajar,” kata-kata bang Yankoer sempurna mengembalikan dan sekali lagi menambah semangat saya untuk menulis.
Kak Yanuardi syukur yang merupakan salah satu kandidat doktor di bidang Antropologi Universitas Indonesia ini memberikan wejangan yang sukses membakar semangat saya. Kata beliau,
“Menulis itu serupa perjuangan, saya dulu mati-matian belajar, ikut seminar sana-seminar sini, bertemu tokoh dan berfoto dengan mereka. Saya akhirnya ketemu banyak tokoh dan saya ambil pelajaran apa yang terbaik dari mereka.”
Ada yang menarik dari jawaban kak Yankoer, katanya kalau mau istiqomah dalam menulis harus dengan menjaga semangat menulis itu sendiri. Beliau menambahkan, bisa dengan menjadikan tulisan sebagai sarana dalam berdakwah. Sebagai contoh, karya Buya Hamka yang hampir lebih dari 100 karyanya masih dibaca sampai sekarang karena ia menjaga spirit menulisnya sebagai ladang pahala dalam berdakwa. Saya sangat sepakat dengan ini. Sebagian penulis mula ada yang hanya mengejar ketenaran dalam menulis padahal ada esensi kemuliaan yang didapatkan jika kita menulis karena ingin mendapatkan keridhoan Allah. Hal ini sejalan dengan taujihad yang diberikan oleh ummi kepada kami beberapa pekan lalu di sebuah forum muslimah, bahwa sekaranglah saatnya para agent of change, untuk mulai berdakwah melalui tulisan. Mulailah gencarkan dakwah melalui pena-pena kita. Sangat banyak yang mampu berdiri di depan mimbar untuk berkhotbah namun sayang sekali diantara mereka hanya sebagian yang bisa menuangkannya dalam tulisan. Para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin serta ulama-ulama kita telah memberikan teladan pentingnya seorang tolibul ilmi dalam memperkaya wawasannya melalui buku dan pena. Kita bisa menyaksikan, karya- karya fenomenal seperti Riyadussolihin, min hajul qosidin, dan kitab fenomenal lainnya. Itu karena perjuangan para ulama dalam menulis. MasyaAllah, bahkan sangat familiar sebuah perkataan dari amirul mukminin yang kedua, Sahabat Umar bin Khattab Radiyallahu anhu, yang berbunyi, “kalau kau bukan anak raja, maka menulislah!” Lihatlah betapa pentingnya menulis jika dipersembahkan di jalan dakwah. Pahalanya akan terus mengalir setiap kali orang membacanya.
Di pertengahan diskusi, seorang teman FLP lain bertanya.
“Kak, kenapa menulis itu sulit diaplikasikan?”
“Itu karena kurang semangat. Semangat masih pas-pasan. Belum menjadikan penulis sebagai perjuangan. Jika dianggap perjuangan maka kita akan berjuang mati-matian untuk bisa.”
Teman yang lain berkomentar, lalu bagaimana kalau sudah ada outline lalu buyar?
Kak Yankoer mengatakan itu berarti ada yang salah dengan motivasi menulisnya. Beliau memberikan perumpamaan. Misalnya kita dari palopo mau ke Makassar, pasti kita sudah pertimbangkan akan naik pipos atau avanza. Jika tujuan kita sudah jelas, maka akan jelas juga dalam melangkah. Makanya harus diperjelas dulu mau nulis apa, tentang apa, ada bahan apa, dst
Dari kedua tanggapan itu saya bisa menarik kesimpulan bahwa memang benar semangat serta target sangat mempengaruhi seseorang untuk menulis. Jadi seperti saya ini, yang baru kemarin sore belajar nulis memang harus terus dipacu semangatnya, digali motivasinya dan tentunya harus jelas target dan tujuannya sehingga dalam mengambil langkah pun juga jelas.
Dari diskusi itu pula, saya mulai mengenal sosok kak Yanuardi.  Ternyata beliau ini berasal dari Halmahera dan merupakan alumni dari Universitas Hasanuddin. Yah walaupun katanya berasal dari orang biasa, namun semangatnya selalu luar biasa, tidak heran jika hari ini beliau memetik hasil kerja kerasnya, menjadi salah satu penulis yang sangat diperhitungkan. Walaupun seabrek prestasi dan penghargaaan yang didapatkannya,  kata-katanya selalu merendah, terbukti dengan kata “jie” dan “kasian” yang membumbuhi kolom komentar dari foto-foto inspirasi yang diuploadnya di kelas menulis. Sangat jarang menemukan orang sukses yang masih low profile seperti kak Yankoer ini.
Kalau melihat perjalanan kak yanuardi di dunia kepenulisan, ternyata memang sudah sejak lama kakak yang menjabat sebagai ketua FLP Sulsel yang kedua ini, bergelut dalam dunia kepenulisan. Beliau menceritakan pengalamannya menulisnya, mulai dari ketertarikan dirinya menulis di mading Antropologi kampus, kegemarannya menulis buku harian selama menjadi mahasiswa bahkan beliau masih menyimpan kedelapan buku harian itu. Tidak sampai disitu beliau mulai menulis di selembar kertas HVS lalu mengirimkannya ke Fajar dan Tribun. Ada kalanya tulisannya dimuat dan tak banyak juga yang ditolak atau tidak ada kabar, namun hal itu justru semakin membakar semangatnya untuk terus menulis. Sampai akhirnya beliau bertemu dan bergabung dengan FLP Makassar, yang kemudian belakangan berganti nama menjadi FLP Sul-sel. Dari situ beliau menggali lebih banyak ilmu dari senior-seniornya. Sebuah semangat yang pantang menyerah. Beliau terus belajar, terus menulis terus berjuang hingga mampu menjadi penulis hebat yang produktif seperti sekarang ini mampu menuliskan hingga 50 judul buku. Tidak hanya itu dari beberapa picture yang di bagikan di kelas menulis tadi malam, kak Yanuardi Syukur yang lebih sering disapa bang Yankoer oleh teman-teman FLP ini, telah diundang di berbagai forum nasional dan internasional untuk menjadi pembicara dalam bidang kepenulisan, diantaranya undangan kementrian luar negeri Amerika di Bangkok, Thailand, menerima pena award di Bali, perjalanannya ke Sydney, Australia yang semuanya itu karna menulis jie. MasyaAllah, Mattappamaki? sekali lagi menulis jie, kawan!
Selain itu, di kelas menulis tadi malam, kak Yankoer memberikan tips untuk tetap produktif menulis walaupun di tengah kesibukan. Yang pertama adalah mengatur waktu. Usahakan setiap hari ada target yang jelas, mau nulis apa, berapa halaman, rujukannya apa dan seterusnya. Kedua, jangan malas, ketiga jangan tidak pede. Pede aja lagi. Keempat, beranikan publikasi.
Kak Yankoer sudah membuktikan perjuangannya pada kita. Lalu, kita kapan? Sudahlah! Sekarang sudah ngak jaman untuk menunda-nunda. Bagaimana caranya menghilangkan kebiasaan menunda-nunda? Kata kak Yankoer adalah dengan membiasakan tidak menunda-nunda. Beliau menambahkan, kalau menulis itu jangan ditunda-tunda. Niatkan lalu selesaikan, seperti James Bond, di kasi misi lalu ia tuntaskan. Keren kan!
Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari kelas menulis online FLP ini. Terutama bagaimana memaknai perjalanan menulis ini sebagai sebuah bentuk perjuangan yang tidak main-main. Menulis adalah perjuangan, menulis adalah pengorbanan, menulis adalah hal-hal apa saja yang kita ingin capai. Terkadang kamu harus jatuh, dan gagal berkali-kali, terkadang kamu harus mengorbankan keringat serta air mata, tak apa. Kita jatuh, kita gagal namun kita akan terus bangkit. Mundur boleh namun jangan pernah berhenti apalagi menyerah. Jalan di depan masih panjang, kesempatan masih terbuka lebar.  Kita masih punya banyak waktu untuk terus memperbaiki tulisan kita. Teruslah menulis, karena kunci menjadi seorang penulis hanya ada tiga, yaitu menulis, menulis dan menulis.
“Semua bisa jika ada semangat, semua bisa jika ada usaha dan pantang menyerah”
Kata-kata inilah yang membuat saya langsung menyalakan laptop, selepas kelas menulis online selesai malam tadi sekitar pukul 23.45. Yang ada dipikiran saya malam itu adalah menulis dan tulislah! Walaupun rasa kantuk menyerang, batin saya terus saja menyemangati. Ayo Anti! Sekaranglah saatnya mengamalkan ilmu, juga tentang perjuangan menulis tanpa menunda-nunda. Beberapa menit saya gamang antara mematikan laptop dan mulai merebahkan tubuh ke kasur, saking ngantuknya seharian menjalani tes interview di kampus, pagi hingga sore. Saya teringat kata-kata kak Yankoer, Niatkan dan selesaikan. Tuntaskan misinya sekarang juga! Teriakku dalam batin. Saya akhirnya memutuskan ke kamar kecil untuk mengambil air wudhu agar kondisi sedikit lebih fresh. Saya pun menyeduh satu shaset ABC Mocca, untuk menemani saya menuntaskan resume essay ini. Sudah berlangsung 10 menit dan saya hanya menatap nanar layar di depan laptop, masih putih bersih. Saya bahkan tak tahu harus menulis apa, betul-betul tak ada ide. Satu, dua, tiga menit pun berlalu dan tulisan dilayar masih saja begitu tak ada perubahan. segera saya berpikir keras bagaimana cara menaklukan tantangan yang diberikan oleh kak Fahkrul dalam membuat resume sekreatif mungkin dalam bentuk essay? Seperti apa tulisan yang ingin saya buat? Ahh, tulisan ini ngak boleh abal-abalan, gerutuku dalam hati. Saya terus mencari ide, mencari dan terus mencari hingga saya teringat potongan tulisan di awal blog bang Yankoer yang dibagikan secara gratis sebelum kelas dimulai bahwa kunci seorang penulis itu ada tiga, menulis, menulis dan menulis.  Hal yang paling sulit dalam menulis sepertinya memang terletak di permulaannya. Saya hampir kehilangan semangat memikirkan tulisan apa yang harus dituliskan, namun saya tersadar bahwa disinilah letak challenge (tantangan)atau perjuangan seorang penulis. Dengan alis yang semakin berkerut dengan sesekali meneguk kopi ABC mocca, saya memulai tulisan ini dengan mengeksekusi poin penting dalam kelas menulis. Dan saya temukan permasalahan menulis terletak dari sejauh mana dia berjuang untuk tulisannya. Sejauh mana ia membuktikannya dalam tulisan. Karena kebanyakan ide-ide itu sebenarnya menggantung semua di kepala namun, butuh perjuangan yang extra mentransformasikannya dalam tulisan. Dan itulah yang akhirnya yang menjadi ide saya dalam menulis. Saya terus menulis hingga adzan Shubuh pun berkumandang. Ada kepuasaan tersendiri mampu menyelesaikan tulisan ini. Walaupun tulisannya masih bauh kencur, yang jelasnya saya sudah mengerahkan apa yang bisa saya perjuangkan untuk tulisan ini. Bagi saya tulisan ini adalah kado terindah buat diri sendiri. Terkesan heroik, namun itulah yang terjadi. Saya bahkan terharu semacam tidak percaya bisa menyelesaikan tulisan ini hingga di lembaran terakhir.
Luapan kebahagiaan saya dengan kelas menulis online FLP kali ini sudah tak tergambarkan. Hampir miriplah bagaimana suasana dalam novel ayat-ayat cinta 2 yang merupakan masterpiecenya kang Abik ini, dimana perasaan Hoca fahri  ketika mendapati istrinya Aisyah ternyata adalah perempuan yang bernama Sabina. Istri yang sangat dia cintai yang sangat dia rindui selama bertahun-tahun akhirnya disatukan kembali. Atau kisah seorang musafir yang melakukan perjalanan di tengah gurun pasir yang tandus dimana makanan dan minuman dan segala perbekalannya ada di atas punggung ontanya. Kemudian seketika ontanya menghilang entah kemana. Perasaan saya jauh lebih bahagai dari musafir ini ketika menemukan kembali ontanya. Sekali lagi syukran wa jazakumullahu khairan Kepada kak Yankoer, kak Fahrul dan teman-teman FLP yang telah berbagi ilmu, semangat serta motivasi untuk terus berkarya dengan tulisan. Di akhir diskusi, saya semakin bersemangat, karena kak Yankoer bersedia memberikan masukan serta kritikan untuk draft tulisan yang akan saya buat nantinya InsyaAllah. Doakan yah kak! semoga saya bisa segera melahirkan bukunya. Sejak malam itu saya seperti kepingin terbang saja untuk menyelesaikan tulisan itu secepatnya. Seperti ada suntikan semangat berpulu-puluh volt seketika memenuhi arteriku, kata-kata kak Yankoer yang ringan namun sederhana itu memiliki power yang luar biasa serta sarat akan makna. Ahh.. kata-kata kak Yankoer sempurna membuat saya jatuh cinta akan semangatnya dan perjuangannya dalam menulis. Saya memiliki impian, semoga suatu saat nanti bisa sepanggung dengan kak Yankoer untuk membedah buku. Amien Insya Allah. Nothing Imposibble! Dan Brown dengan buku fenomenalnya The davinci code, Yanuardi Syukur dengan produkivitasnya menulis puluhan buku, dan saya Hardianti lestari Hamsah dengan tulisan best seller nantinya. Apapun bisa terjadi jika kita telah berjuang, dan memberikan pengorbanan terbaik yang kita miliki dan satu yang tak boleh kita lupakan yaitu doa karena di dunia ini tak akan ada yang mampu mengubah keputusan langit.
Everything needs a proof.
Dan buku ini adalah bukti perjuangan menulis saya.
Terimah kasih sudah membaca.
 18.29
Diselesaikan setelah lantunan adzan magrib berkumandang, dengan riak-riak kecil di pelupuk mata. Alhamdulillah
21 Februari 2017
 Hardianti Lestari Hamsah.
5 notes · View notes
tobasatu · 5 years
Link
tobasatu.com, Medan | Buku ‘Zenit Nadir Sang Doktor’ resmi diluncurkan pada Sabtu (15/2/2020), di Restauran Taipan Gedung Capital Building Jalan Putri Hijau No.1 A Medan.
Bagi sang penulis, Nurni Sulaiman, buku ini merupakan buku biografi pertamanya, yang berkisah tentang kegigihan seorang perempuan dalam mewujudkan cita-citanya. Perempuan itu, Dr.dr.Cashtry Meher, M.Kes.M.Ked.(DV) SpDV, sukses meraih 5 gelar akademis di bidang kesehatan di usianya yang masih terbilang 32 tahun.
Padahal, Cashtry merupakan seorang istri dan ibu dari dua orang anak, serta juga berprofesi sebagai seorang dokter dan juga seorang dosen yang praktis memiliki kesibukan tersendiri, namun masih punya banyak waktu untuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya.
Nurni mengaku sangat ‘tertampar’ dengan kisah hidup Cashtry, sebab saat seusia Cashtry begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
“Saya tertarik menulis kisah hidup Cashtry karena ia berhasil lolos dari titik terendah dalam hidupnya serta kegigihannya dalam memperbaiki nasib,” tutur Nurni Sulaiman.
Ketika menyelesaikan buku ini, Nurni mengaku sangat tercambuk untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya diantara jadwalnya yang super padat.
Buku ini diselesaikannya dalam waktu yang terbilang singkat, hanya satu bulan.
“Saya baru termotivasi oleh ketangguhan seorang Cashtry, agar tidak membuang waktu percuma,” sebutnya.
Cashtry Meher merupakan putri sulung dari pasangan Meher Ban Shah dan Yunita Sofyan. Istri dari dr.Fahmi Sani, M.Ked.An SpAn dikaruniai dua orang putra yakni Meher Cashtro Shah dan Meher Cashtra Sani Shah.
Keluarga Cashtry masih memiliki kekerabatan dengan Musa Rajekshah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Saat ini Cashtry bekerja sebagai dosen di Universitas Sumatera Utara, Dokter Spesialis Dermatology dan Venereology di Rumah Sakit Mitra Medika, Medan. Dia juga saat ini tercatat sebagai Dokter Spesialis Dermatology dan Venerology di Klinik Centrum Medan.
Cahstry menamatkan kuliah jenjang sarjana nya (S1) di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan pada 2004-2010, Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat USU pada 2010-2012, Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU pada 2013-2017 dan Program Doktor atau S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU pada 2013-2018.
Di dalam buku setebal 176 halaman itu, Cashtry bercerita tentang pahit getir kehidupan. Tentang sebuah titik terendah kehidupan yang pernah dia jalani dan juga keluarganya.
“Jatuh dan bangun bagi kami sudah biasa. Setiap orang yang pernah lolos dari titik nol, tentu akan menjadi orang yang lebih bijaksana. Saya yakin, ketika berada di titik nadir, Allah SWT sedang tersenyum kepada kita dan menunjukkan sisi lain dari kehidupan. Jika bisa melewati cobaan, maka Dia akan mengangkat derajat kita lebih tinggi lagi,” ujar Cashtry.
Anggota Komisi Yudisial RI Dr.Farid Wajedi S.H.M.Hum yang ikut hadir pada acara peluncuran buku itu mengaku sangat tertarik dengan perjalanan hidup doktor muda Cashtry. Dia tidak bisa membayangkan dalam usia 30 an tahun wanitu itu sudah menyandang gelar Doktor. Karena itulah saat diminta penulis untuk menuliskan sekapur sirih dalam buku itu, Farid yang juga merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu pun menyanggupinya, meski sebelumnya dia tidak kenal dengan sosok Cashtry.
“Kenapa saya berkenan memberikan kata pengantar, karena baik penulis maupun yang ditulis sedang menuliskan masa depan bukan masa lalu. Karena itu Insya Allah buku ini akan memberikan pengayaan kepada kita,” ujarnya.
Kedua orangtua Cashtry yakni Meher Ban Shah dan Yunita Sofyan serta suaminya dr.Fahmkni Mi Sani, M.Ked.An SpAn ikut hadir memberikan support pada acara peluncuran buku Biografi Zenit Nadir Sang Doktor.
Sekilas Tentang Penulis
Penulis Buku Zenit Nadir Sang Doktor, Nurni Sulaiman, merupakan seorang jurnalis senior yang saat ini bekerja di The Jakarta Post, sebuah harian berbahasa Inggris di Indonesia. Nurni telah terjun menjalani profesi jurnalis sejak tahun 2003, dengan memulai karir di Tribun Kaltim.
Pada 2018, ia terpilih meliput pesta olahraga terakbar Asia, Asian Games XVIII di Palembang, Sumatera Selatan untuk The Jakarta Post, dan pernah mengikuti Fellowship Senior Journalist di tiga negara Amerika, Bangladesh dan Turki yang difasilitasi East West Center, United States.
Nurni juga merupakan anggota beberapa asosiasi diantaranya anggota Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI). (ts-02)
The post Zenit Nadir Sang Doktor, Tentang Kegigihan Seorang Perempuan dalam Mewujudkan Cita-Cita appeared first on tobasatu.com.
0 notes
bidiktangsel · 2 years
Text
FORSILADI DKI Jakarta Lantik Pengurus dan Gagas UU Restorative Justice
Tanggerang Selatan— Forum Silaturrahmi Doktor Indonesia ( FORSILADI) DKI Jakarta melantik pengurusnya, Rabu (18/1/2023) di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam acara pelantikan tersebut sekaligus diselenggarakan stadium general dengan tema Restorative Justice: Pentingnya Lahirnya Undang-undang Keadilan Restorative, Demi Kepastian Investasi Ekonomi di Indonesia? Menurut keterangan pers…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes