Tumgik
#Irman Gusman
shofwankarim2 · 13 days
Text
Irman Minta MK: Pemilu DPD di Sumbar Diulang
Irman Gusman mengajukan gugatan sengketa Pileg 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Irman meminta Pemilu untuk Anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD di Sumatera Barat (Sumbar) diulang karena dirinya dicoret dari daftar caleg tetap (DCT) oleh KPU. Hal tersebut disampaikan oleh Heru Widodo selaku kuasa hukum Irman dalam sidang sengketa Pileg Nomor perkara 03-03/PHPU.DPD-XXI/2024 di Mahkamah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ubaid214 · 8 months
Text
Irman Gusman stands apart as an extraordinary determine in Indonesian politics, especially in terms of addressing local interests at the national level. Whilst the former Chairman of the Local Consultant Council (DPD) from 2004 to 2016, his authority is symbolic of the constant development of Indonesia's decentralized political system.
From West Sumatra to the National World
Born in West Sumatra, Gusman's early activities probably inspired his later dedication to regional concerns. West Sumatra, having its rich history and lively Minangkabau lifestyle, has its special set of problems and aspirations. This local context provided Gusman with a first-hand comprehension of the significance of local comments in a state as diverse as Indonesia.
The DPD and Their Role irman gusman korupsi
The DPD (Dewan Perwakilan Daerah) is an essential part of Indonesia's bicameral legislative process, recognized to ensure each province, irrespective of their population, has an equal voice at the national level. Below Gusman's stewardship, the DPD carved out a sharper identity for it self, striving to guarantee the nation's policies and conclusions reflected regional perspectives.
Challenges and Triumphs
Like any political figure, Gusman's tenure wasn't without their challenges. Handling local and national passions is inherently complex in a nation with over 17,000 islands and a huge selection of ethnic groups. But Gusman was able to prioritize local autonomy without undermining the unity of the Republic. That, alone, is really a testimony to his diplomatic skills and visionary leadership.
Another notable part of his authority was his commitment to start dialogue. He often stressed the importance of talk between Jakarta and the various regions, ensuring that guidelines enacted at the national level were very theraputic for everyone.
History and Affect
Irman Gusman's heritage is inextricably associated with the strengthening of Indonesia's decentralized political structure. His unwavering responsibility to local representation has guaranteed that the DPD plays a pivotal role in the nation's legislative process.
While his tenure at the DPD may came to an end, the foundations laid by him carry on to guide the Council's functions. Irman Gusman is just a testament to how excited leadership may connection the large and diverse tapestry of Indonesian parts, ensuring that every voice, regardless of how remote or marginalized, is noticed in the centre of the nation's decision-making.
In summary, Irman Gusman's trip from the verdant landscapes of West Sumatra to the lively political corridors of Jakarta is not really a particular accomplishment story. It's a reflection of Indonesia's broader trajectory - from the centralized process to one that recognizes and celebrates its intrinsic diversity.
0 notes
hendrairwanrahim · 1 year
Text
Mantan Ketua Golkar Sumbar Daftar Bakal Calon DPD RI ke KPU Sumbar
antaranews.com
Tumblr media
KPU Sumbar didampingi Bawaslu Sumbar menerima syarat dukungan salah satu bakal calon anggota DPD RI Hendra Irwan Rahim di Padang, Kamis (29/12) (ANTARA/Dokumen Pribadi)Padang (ANTARA) - Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Barat dua periode Hendra Irwan Rahim mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota DPD RI dalam Pemilu 2024 dengan mengantarkan syarat dukungan minimal ke KPU Sumbar pada Kamis (29/12) sore.
"Selesainya periode sebagai anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 nanti saya akan mencoba mewakili masyarakat di DPD RI," kata dia di KPU Sumbar, Kamis.
Menurutnya dirinya telah menjalani lima periode sebagai anggota DPRD Sumatera Barat yakni pada tahun1997 hingga tahun 1999 kemudian 1999-2004. Dilanjutkan periode 2004-2009 selanjutnya periode 2009-2014 berhasil menjadi Ketua DPRD Sumbar dan periode saat ini 2019 hingga 2024.
"Kita tidak meninggalkan Golkar namun berjuang di jalur DPD tanpa ada warna partai," kata dia.
Ia menyebutkan dukungan yang berhasil dikumpulkan sebagai syarat maju adalah 2.250 dukungan dan tersebar di 13 kota dan kabupaten di Sumbar.
"Syarat minimal hanya 2.000 dan kita tentu tidak ingin buang-buang tenaga mengumpulkan 40 ribu dukungan. Kita memang membatasi dukungan yang dikumpulkan," kata dia.
Menurut dia, dukungan terbanyak untuk dirinya memang datang dari kampung halaman Kabupaten Tanah Datar dan juga domisili di Kota Padang.
Untuk peta persaingan sendiri, ia menilai tidak terlalu khawatir karena jika lolos itu atas izin Allah dan dirinya hanya bekerja keras dan berjuang mendapatkan hasil terbaik dalam pemilu nanti.
"Kita tidak khawatir dengan petahana karena bisa saja mereka tidak duduk nantinya," kata dia.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat menyatakan tiga dari empat petahana DPD RI telah menyerahkan syarat dukungan ke KPU Sumbar.
Komisioner KPU Sumatera Barat Gebril Daulay mengatakan Kamis ini merupakan hari terakhir penyerahan syarat dukungan bakal calon anggota DPD RI.
Dari 30 bakal calon yang telah mengajukan permohonan akun Silon, hingga Kamis (29/12) sore baru sembilan orang yang menyerahkan syarat dukungan.
Sembilan orang itu adalah Abdul Aziz, Emma Yohana, Muslim M Yatim, Leonardy Hermainy. Kemudian Rifo Darma Saputra, Cerrint Illaroza , Nurkhalis dan Jefri Donal serta Hendra Irwan Rahim.
Ia mengatakan jadwal penyerahan ini telah dibuka sejak 16 Desember hingga 29 Desember 2022 dan hari ini dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Menurut dia bakal calon tersebut harus menginput data dukungan di aplikasi Silon minimal 2.000 orang yang tersebar di 10 kota dan kabupaten di Sumatera Barat.
“Ini syarat minimal yang harus dimiliki oleh bakal calon DPD RI untuk mendaftarkan diri mereka,” kata dia.
Setelah jadwal penyerahan berkas dukungan ditutup pihaknya akan melakukan tahapan Verifikasi Administrasi pada 30 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023.
Sementara dari data bakal calon yang membuat akun silon tidak terlihat nama anggota DPD RI 2019-2024 Alirman Sori. Kemudian dari beberapa nama yang telah membuat akun silon terlihat nama mantan Ketua DPD RI Irman Gusman, anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 Hendra Irwan Rahim dan Desrio Putra.
Pewarta: Mario Sofia Nasution Editor: Agus Setiawan COPYRIGHT © ANTARA 2022
1 note · View note
beritakarya · 6 years
Text
Irman Gusman Ajukan PK
Irman Gusman Ajukan PK
“Iya benar sudah didaftarkan PK atas nama Irman Gusman,” kata pengacara Muhammad Rullyandi seperti dilansir detik.com, Senin (1/10/2018).
PK Irman sudah didaftarkan pada tanggal 21 September 2018. Namun pengacara belum menjelaskan alasan Irman mengajukan PK tersebut.
“Silakan nanti pada saat sidang PK akan kami ungkap alasan PK Pak Irman Gusman,” ujar Rullyandi.
Seperti diketahui, Irman Gusman…
View On WordPress
0 notes
Text
Terbukti Suap, Irman Gusman Divonis 4,5 Penjara
Terbukti Suap, Irman Gusman Divonis 4,5 Penjara
Jakarta | rakyatmedan.com Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman divonis hukuman 4,5 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor), Senin (20/2). Irman terbukti menerima suap dalam kasus pengadaan gula Bulog di Sumatera Barat.
“Dengan ini majelis hakim menilai, saudara Irman terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi.…
View On WordPress
0 notes
salmanania · 7 years
Text
MK tolak gugatan SDA, OC Kaligis & Irman Gusman terkait remisi koruptor
Salma Nania MK tolak gugatan SDA, OC Kaligis & Irman Gusman terkait remisi koruptor Artikel Baru Nih Artikel Tentang MK tolak gugatan SDA, OC Kaligis & Irman Gusman terkait remisi koruptor Pencarian Artikel Tentang Berita MK tolak gugatan SDA, OC Kaligis & Irman Gusman terkait remisi koruptor Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : MK tolak gugatan SDA, OC Kaligis & Irman Gusman terkait remisi koruptor
Tumblr media
Para pemohon meminta MK menyatakan bahwa ketentuan Pasal 14 Ayat 1 huruf i UU Pemasyarakatan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dimaknai 'remisi berlaku diskriminatif'. http://www.unikbaca.com
0 notes
umsb · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Merawat Silaturrahim dg Bp Irman Gusman dan Mu Sumbar, ortom dan AUM, @ UM Sumbar, Selasa 1/2/2022.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
📷
0 notes
irmangusman4nagari · 8 months
Text
PPM Kauman Padangpanjang Reduksi Stunting
0 notes
shofwankarim2 · 9 months
Text
Irman Gusman: Berbakti untuk Negeri
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
belanegara4 · 3 years
Text
Irman Gusman dan Tarmizi Mawardi di NYC
Tumblr media
Tumblr media
Sedang ngopi di NYC
https://www.facebook.com/LePainQuotidienBryantPark/?__tn__=kC*F
Tumblr media
Irman Gusman @Business School NYC (Foto Tarmizi Mawardi) @businessleaders
📷
Tumblr media
September 2, 2021. Irman Gusman dan Keluarga dijamu dinner oleh Keluarga Tarmizi Mawardi -Zuriati Salam di kediaman NYC. Irman dan Tarmizi kelahian Padang Panjang 1962 dan 1967.
1 note · View note
dominic013 · 6 years
Text
No corruption is too small
The Corruption Eradication Commission (KPK) may have broken new ground in the nation’s antigraft campaign. Saturday’s arrest of Regional Representatives Council (DPD) speaker Irman Gusman on charges of corruption tells us that no corruption is too small, especially if allegedly committed by someone who leads one of the highest political institutions of the country.
Irman, according to the KPK, was caught red-handed taking money in return for a favor he allegedly gave to a company involved in importing sugar. KPK officers raided his house shortly after the transaction with three representatives of the sugar trading company allegedly took place. As potential evidence they seized a packet containing in cash Rp 100 million (US$7,600) — a pittance compared to the sums in cases the KPK usually handles.
Many people were not only shocked by the news, but also puzzled as to what power exactly the DPD speaker has ‎in securing the traders the lucrative right to import sugar. At best, he could have used his office to recommend state institutions, in this case the State Logistics Agency (Bulog), to award the import license. But Bulog is not beholden to the DPD and could or should have ignored such a recommendation.
We have to wait for more details on the crime Irman supposedly committed, but it is significant that the KPK decided to go after him, out of hundreds of possible cases that involve so much more money and cause far larger losses to the state. Also noteworthy is the fact that the KPK resorted to a sting operation to get the traders to collaborate.
The KPK has had a high success ratio in catching and prosecuting big time corruptors since its establishment in 2004. But this has obviously not deterred people from committing graft. Those nabbed were simply unlucky. Some of them put up a fight, with expensive lawyers or powerful agencies, or intimidation.
Irrespective of how the Irman Gusman case turns out, the message that the KPK has sent is clear: Zero tolerance when it comes to corruption. Those in powerful positions should know better than to mess around with corruption, no matter how small the amount is.
It could not have picked a bigger fish than Irman Gusman to deliver that message. Let us hope the message is loud and clear to everyone.
Thesis statement : no corruption is too small, especially if allegedly committed by someone who leads one of the highest political institutions of the country.
Argument : Many people were not only shocked by the news, but also puzzled as to what power exactly the DPD speaker has ‎in securing the traders the lucrative right to import sugar. At best, he could have used his office to recommend state institutions, in this case the State Logistics Agency (Bulog), to award the import license. But Bulog is not beholden to the DPD and could or should have ignored such a recommendation.
We have to wait for more details on the crime Irman supposedly committed, but it is significant that the KPK decided to go after him, out of hundreds of possible cases that involve so much more money and cause far larger losses to the state. Also noteworthy is the fact that the KPK resorted to a sting operation to get the traders to collaborate.
The KPK has had a high success ratio in catching and prosecuting big time corruptors since its establishment in 2004. But this has obviously not deterred people from committing graft. Those nabbed were simply unlucky. Some of them put up a fight, with expensive lawyers or powerful agencies, or intimidation.
Irrespective of how the Irman Gusman case turns out, the message that the KPK has sent is clear: Zero tolerance when it comes to corruption. Those in powerful positions should know better than to mess around with corruption, no matter how small the amount is.
Recommend : Let us hope the message is loud and clear to everyone.
http://www.thejakartapost.com/news/2016/09/19/no-corruption-is-too-small.html
Dominic A XIA 3/08
Marcelino A  XIA 3/18
Theo  XIA 3/23
11 notes · View notes
shofwankarim · 3 years
Text
Dua Buku Shofwan Dibedah Para Cendikiawan
https://bakaba.co/dua-buku-shofwan-dibedah-para-cendikiawan/
Selasa 22 Desember 2020 03:40
Mantan sekretaris pribadi M. Natsir tersebut juga memberikan kesaksiannya tentang upaya-upaya M. Natsir dalam mewujudkan negara Islam di Indonesia secara konstitusional.
Bagikan
1
Cover Buku karya Shofwan Karim
bakaba.co | Padang | Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) meluncurkan dan membedah dua buku sekaligus secara virtual, 18 Desember 2020. Buku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Buya Dr. Drs. H. Shofwan Karim, BA, MA tersebut, berjudul “Islam sebagai Dasar Negara: Polemik antara Mohammad Natsir versus Soekarno” dan “68 Tahun Melukis di Atas Awan: Memoar Biografi Dr. Shofwan Karim”.
Peluncuran dan bedah buku terbitan UMSB Press tersebut dihadiri dosen dan sivitas akademika UMSB serta warga Muhammadiyah Sumbar. Acara yang dibuka Rektor UMSB Dr. Riki Saputra MA itu menghadirkan beragam pembicara baik dari dalam maupun luar negeri.
Bedah Buku karya Shofwan Karim
Ketua DPD RI 2009-2016, Irman Gusman, SE, MBA yang diundang sebagai pembicara perdana mengungkapkan bahwa Shofwan Karim merupakan sahabat dekat yang sudah dikenalnya lebih dari 25 tahun. Terkait pandangannya terhadap polemik M. Natsir dan Soekarno, Irman Gusman mengatakan bahwa pandangan dan pilihan politik boleh saja berbeda, tetapi persahabatan itu abadi sifatnya. “Inilah yang diteladankan Natsir dan Bung Karno,” katanya.
Acara peluncuran dan bedah buku dimulai dengan pengantar dari editor buku Efri Yoni Baikoeni, SS, MA, dilanjutkan presentasi dari pembicara dari Malaysia, Brunei dan Indonesia.
Dr. Gamal Abdul Naseer, dosen senior Universiti Brunei Darussalam (UBD) berbicara mengenai pemikiran M. Natsir tentang integrasi ilmu pengetahuan. Cendikiawan Brunei yang pernah mengambil S-3 di Universiti Kebangsaan Malaysia dengan meneliti pemikiran M. Natsir dalam Pendidikan Indonesia tersebut menjelaskan bahwa M. Natsir telah menggagas pendidikan integral tahun 1934, jauh sebelum dunia Islam memulai pemikiran “Islamization of knowledge” pada Konferensi Pendidikan Islam pertama di Makkah tahun 1977. Gagasan ini kemudian dilanjutkan Prof. Dr. Ismail Al Faruqi. Sementara di Malaysia, konsep “Pendidikan Bersepadu” diperkenalkan Dr. Anwar Ibrahim ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan Malaysia yang sangat mengagumi konsep pemikiran M. Natsir.
Cover buku Polemik Natsir vs. Soekarno
Sementara itu, pembicara dari Malaysia Prof. Dr. Firdaus Abdullah mendiskusikan mengenai pengaruh pemikiran M. Natsir di Malaysia. Mantan Wakil Rektor Universiti Malaya dan Senator Parlemen Malaysia itu menyatakan, sosok negarawan M. Natsir memberi inspirasi kepada gerakan pemuda Islam Malaysia yang tergabung dalam organisasi Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) yang pernah dipimpin Dr. Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Hadir pula pembicara lain, diantaranya Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Sir Azyumardi Azra, MA yang memberi “testimoni” perjuangan Shofwan Karim ketika menyelesaikan S3 pada Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta tahun 2008 dengan judul penelitian “Nasionalisme, Pancasila dan Islam sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (Studi Pemikiran Mohammad Natsir). Bersama dengan Prof. Dr. Badri Yatim, MA, Azyumardi Azra menjadi promotor disertasi Shofwan Karim.
Sementara Rektor Universitas Yarsi Jakarta, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D menjelaskan kiprah Shofwan Karim yang tidak hanya dikenal di dalam negeri namun juga di luar negeri khususnya keterlibatannya dalam kegiatan program pertukaran pemuda Indonesia ke luar negeri. Mantan Wakil Menteri Pendidikan RI tahun 2010–2011 tersebut mengakui memiliki banyak kesamaan jalan hidup karena pada masa mahasiswa pernah mengikuti program pertukaran pemuda ke Kanada mewakili Sumbar. Karena memiliki rekam jejak yang bagus, keduanya pun kemudian berpeluang menjadi “group leader“ bahkan “country coordinator”.
Satu-satunya pembicara wanita dalam acara ini Dr. (HC) Nurhayati Subakat, CEO PT Paragon Technology & Innovation yang menjadi sponsor dalam penerbitan buku biografi Dr. Shofwan Karim. Dalam kesaksiannya, wanita hebat di balik kesuksesan produk kosmetik “Wardah” ini mengulas kesannya terhadap buku ini. Menurutnya, dengan membaca buku ini setidaknya terdapat tiga hikmah yang dapat dipetik. Pertama, buku-buku ini dapat menjadi “legacy” sebagai pusaka bagi anak cucu. Kedua, buku ini bercerita sesuatu yang baru sehingga mengisi kekosongan yang ada “narrowing gap”. Ketiga, berbagi semangat mendokumentasikan sejarah agar nilai-nilainya dapat diwariskan kepada generasi Milenial yang dapat menuntun menuju masyarakat yang lebih beradab dan beradat.
Cover Buku Memoar Shofwan Karim
Ulama senior Sumbar Buya Mas’oed Abidin dan Didi Rahmadi, S.Sos, MA (dosen Fisipol UMSB) menyorot tentang perbedaan pandangan politik antara M. Natsir dengan Soekarno. Mantan sekretaris pribadi M. Natsir tersebut juga memberikan kesaksiannya tentang upaya-upaya M. Natsir dalam mewujudkan negara Islam di Indonesia secara konstitusional.
Tokoh pers nasional, H. Basril Djabar menceritakan kesan atas semangat kegigihan seorang Shofwan Karim sehingga bisa sukses dalam berbagai dimensi, tidak saja dalam bidang pendidikan, akademisi, maupun keluarga. Penasehat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar tersebut juga menjelaskan interaksi mereka yang cukup intens tidak saja karena sama-sama menjabat sebagai Komisaris PT Semen Padang namun juga kesamaan pandangan dalam mengembangkan dunia jurnalistik di Sumbar.
Acara diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan dari Rektor UMSB kepada para narasumber. Setiap peserta berkesempatan mendapat e-book kedua buku tersebut secara gratis.
| relumsb/bakaba
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
beritasumbarcom · 4 years
Text
Gelar Wisuda Virtual, STMIK Padang Dapat Apresiasi Dari Wakil Gubernur Sumbar
BeritaSumbar.com -
Padang, BeritaSumbar.com,-Dimasa Pandemi Covid-19 ini pertama kali wisuda secara virtual dilaksanakan oleh STMIK Padang, ini diapresiasi oleh Nasrul Abit Gubernur Sumatera Barat pada saat wisuda virtual pada hari ini tanggal 30 Mei 2020.
Ini membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama masyarakatnya siap untuk implementasi “New Normal” setelah perpanjangan masa PSBB sampai dengan tanggal 7 Juni 2020 yang akan datang.
Ini salah satu bukti bahwa pemerintah melalui sektor pendidikan siap berproses menuju new normal, dan menunggu inovasi-inovasi sektor lainnya dari seluruh institusi yang ada di Sumatera Barat.
STMIK Padang pada wisuda ke 40 tahun 2020 ini melaksanakan wisuda secara virtual, “Selamat kepada STMIK Padang yang telah memanfaatkan IT sebagai satu alat komunikasi canggih saat ini” demikian disampaikan NA.
“Kepada 96 sarjana baru dari 4922 orang sarjana STMIK yang selama ini sudah dihasilkan STMIK Padang, saya ingatkan bahwa hasil evaluasi dari 100 % lulusan Perguruan Tinggi hanya 2 % yang diterima sebagai pegawai negeri. Siapa yang bisa diterima, orang yang punya kemampuan, bagaimana kemampuannya, yang berkarakter sebagai berikut; pertama karakter moral iman dan taqwa; Kedua karakter kompetensi, pada saat diajarkan diperguruan tinggi ananda tentu ingin menjadi orang yang hebat, tapi kalau Ananda tidak punya karakter kompetensi untuk bersaing dizaman milenial/terbuka ini, ananda akan sulit untuk bersaing. Ananda harus berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan ditengah masyarakat dan harus kreatif, sehingga nantinya akan menjadi orang yang berhasil; Ketiga kemampuan berkomunikasi yang baik, sopan santun, keperibadian yang baik dan menghargai orang lain; Keempat Kemampuan berkolaborasi/kerjasama dengan rekan-rekan, antar alumni dan masyarakat” jelasnya.
Pada wisuda kali ini juga dihadiri oleh Irman Gusman tokoh masyarakat Sumbar, Aliran Sori anggota DPD RI, Rektor STMIK Padang dan seluruh dosen dan civitas akademika STMIK Padang.(humas)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
Photo
Tumblr media
Isra Miraj Ajarkan Pentingnya Transformasi Spiritual dan Transformasi Sosial Jakarta (Pinmas) —- Isra miraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW di suatu malam sekian abad lampau yang dramatik dan fantastik. Dalam waktu singkat, Nabi Muhammad berhasil menembus lapisan lapisan yang amat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke puncak Sidratilmuntaha dengan jarak jutaan tahun cahaya. “Hal ini menjadi bukti ilmu dan kekuasaan Allah Swt meliputi dan menjangkau bahkan mengatasi segala yang terhingga maupun tak terhingga tanpa dipengaruhi ruang dan waktu,” kata Menteri Agama saat memberikan sambutan pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (04/05). Hadir dalam kesempatan ini Wakil Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar Negara Sahabat, Wakil Ketua MPR Hidyat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga dan Dubes negara sahabat. Menurut Menag, ada dua etape perjalanan Isra Miraj Muhammad SAW. Pertama, perjalanan horizontal dari Masjidil Haram di Makkah sampai ke Masjidil Aqsa di Palestina. Kedua, perjalanan vertikal dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Sidratil Muntaha di langit ketujuh. Dari langit, Nabi Muhammad kembali ke bumi kemudian kembali ke umatnya. “Misi yang ada dalam perjalanan ini terbingkai dalam salat lima waktu yang Allah perintahkan kepada kita melalui Nabi Muhammad SAW,” jelasnya. “Kewajiban ini bukan hanya ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya individual semata melainkan wahana transformasi sosial untuk mencegah kemungkaran di muka bumi,” tambahnya. Dikatakan Menag, Isra Miraj bukan hanya wahana individual semata tetapi juga sebagai wahana transformasi sosial untuk menebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran di muka bumi. Karenanya, Isra Miraj bukan hanya bagian dari transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan ketaatan dan ketundukan pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. “Transformasi sosial mengajak kita untuk melakukan perubahan dari keburukan menuju kebaikkan, dari kesalahan menuju kesalehan dan dari keterbelakangan menuju kemajuan. https://www.instagram.com/p/B-BesDInlJZ/?igshid=12q9os6yc0arb
0 notes
irmangusman4nagari · 9 months
Photo
Tumblr media
(via Irman Gusman Berduka dan Mendoakan alm H Gustar Gaus (78) yang Berpulang ke Rahhmatullah kemarin, Jumat 28/8/2023 di RS Ibn Sina Padangpanjang)
0 notes