Tumgik
#Johannes Theodorus Toorop
dulcieisabel · 9 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Johannes Theodorus 'Jan' Toorop
5 notes · View notes
thefugitivesaint · 4 years
Photo
Tumblr media
Jan Toorop (1858-1928), 'O Grave, Where Is Thy Victory', ''Jan Toorop's kruiswegstaties'' by Miek le Conge Kleijn-Janssen, 1900 Source
150 notes · View notes
heaveninawildflower · 7 years
Photo
Tumblr media
‘Panis Angelicus’ (1894).
Watercolour by Johannes Theodorus Toorop (Dutch, 1858–1928).
Image and text courtesy MFA Boston.
41 notes · View notes
jadeseadragon · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Johannes Theodorus 'Jan' Toorop (Dutch-Indonesian, 1858-1928):
Poster for Delft Salad Oil, 1894; Rijksmuseum
Het Hooge Land. Beekbergen, 1896; Rijksmuseum
13 notes · View notes
huariqueje · 7 years
Photo
Tumblr media
The lady with the parasol,   -   Johannes Theodorus Toorop , 1888.
Dutch,1858-1928
Oil on canvas,   95 x 72 cm
Musée d'Ixelles, Brussels
22 notes · View notes
bernar444 · 5 years
Photo
Tumblr media
"Het gebed" (1914), drawing | Jan Toorop | Stedelijk Museum Amsterdam.
18 notes · View notes
lucifermorningstark · 4 years
Text
Jan Toorop dari Purworejo
#TantanganMenulis30Hari
5 paragraf
Ada tiga pelukis berkebangsaan Belanda yang paling dikenal sepanjang abad ke-20 mereka adalah Vincent Van Gogh, Piet Mondrian dan Johannes Theodorus "Jan" Toorop. Kendati awalnya mereka mengikuti pengaruh Impressionisme (aliran seni yang bercirikan sapuan kuas yang tipis dan ringan, dengan penggunaan pencahayaan alami, mengambil tema peristiwa sehari-hari yang bisa dialami oleh semua orang) namun dalam perkembangannya menjadi para maestro dengan gaya lukis yang berbeda - beda.
Van Gogh (1853 – 1890)  yang sepanjang hidupnya mengalami depresi dan baru benar -benar aktif melukis 2 tahun menjelang akhir hidupnya, (namun sanggup meninggalkan 2100 buah karya sketsa, 860 diantaranya  karya lukis cat minyak) berkutat dalam aliran Pasca impressionis (menggunakan efek pencahayaan yang lebih berani dan tajam, dari aliran impressionisme awal ).
Piet Mondrian (1872 – 1944) diawal karirnya mengikuti pengaruh pasca Impressionis, hingga akhirnya memantapkan diri sebagai pioner lukisan abstrak bersama dengan Pablo Picasso. Lukisan Mondrian lebih mewujud dalam bentuk geometri dan garis. Mengambarkan pencarian makna spiritual sepanjang hidupnya.
Jan Toorop (1858 – 1928) disebut sebagai pioner seni lukis Art Nouveau. Suatu aliran seni yang berkembang di akhir abad ke 19 hingga awal abad 20, lukisan-lukisan gaya ini dikenal memiliki garis - garis yang tidak beraturan,semi abstrak, dihiasi dengan berbagai pernak - pernik benda modern, serta menggunakan efek cermin untuk melakukan trik visual. Tujuannya agar karya bisa benar-benar  keluar dari topik monoton di masa itu, yang hanya berkutat pada lukisan bertema peristiwa sejarah serta kisah-kisah kitab suci.
Salah satu masterpiece karya Jan Toorop adalah sebuah brosur iklan untuk produk "Delft Salad Oil / Delftsche Slaolie”, yang diselesaikan pada tahun 1894, lukisan ini turut mempopulerkan aliran Art Noveau, hingga Orang belanda-pun kemudian menyebut aliran ini sebagai Slaoliestijl! (Gaya ala " Saos salad").
Sebelum memantapkan diri pada aliran Art Noveau, Jan Toorop memulai karirnya di Belgia. Dia bergabung dengan gerakan seni Les XX. Dimasa-masa ini dia mencoba mengekplorasi segala aliran mulai dari realisme, impressionisme, impressionisme baru hingga pasca impressionisme. 
Pada tahun 1890,setelah menikah Jan Toorop memutuskan untuk tinggal di Den Haag Belanda.
Beliau mencoba mendalami aliran pointilisme ( seni melukis dengan titik,salah satu cabang dari aliran Impressionisme), menjadi istimewa sebab dalam karya-karya ini, Jan Tootrop mulai menyisipkan simbologi-simbologi mistik yang belakangan diketahui merupakan inspiras-inspirasi yang diperoleh sang maestro dari tradisi pagelaran wayang serta corak kain batik dari tempat kelahirannya kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang saat itu masih disebut sebagai wilayah Hindia Belanda.
Penggunaan simbologi-simbologi ala budaya Jawa ini kelak akan dianggap sebagai ciri khas dari karya-karya lukis Art Noveau Jan Toorop
Di masa tua-nya Jan Toorop kembali mendalami agama, karya-karyanya lebih bernuansa religi termasuk menuangkan ide-ide kreatifitasnya dalam seni kaca ukir, yang banyak digunakan sebagai hiasan-hiasan gereja dan kantor pemerintahan pada masa itu.
Tumblr media
Pamflet iklan Delftsche Slaolie, 1894 ( corak pada pakaian kedua wanita konon terinspirasi dari corak batik Jawa)
6 notes · View notes
colortells · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Johannes Theodorus 'Jan' Toorop 0 December 1858 – 3 March 1928) was a Dutch-Indonesian painter, who worked in various styles, including Symbolism, Art Nouveau, and Pointillism.
2 notes · View notes
marciamattos · 6 years
Photo
Tumblr media
Johannes Theodorus Toorop (Dutch-Indonesian painter) 1858 - 1928 Pandorra, 1919 lithography poster 111 x 82.5 cm. s.l.
1 note · View note
blogjuanblog-blog1 · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Johannes Theodorus (Jan) Toorop, ook: Jean Theodor Toorop, (Poerworedjo (Nederlands-Indië), 20 december 1858 – Den Haag, 3 maart 1928) was een van de belangrijkste Nederlandse beeldend kunstenaars uit de periode 1880-1910. Aanvankelijk schilderde hij in impressionistische stijl, maar via het pointillisme ontwikkelde hij zich tot symbolistisch schilder.
Ook was hij actief als portrettekenaar en ontwierp hij keramiek, reclame-affiches en boekbanden. De Nederlandse art nouveau wordt vaak met zijn werk geassocieerd. In de laatste twintig jaar van zijn leven was hij sterk rooms-katholiek geïnspireerd.
Hij was de vader van Charley Toorop, grootvader van de kunstenaar Edgar Fernhout en de cineast John Fernhout en overgrootvader van Rik Fernhout - vier generaties kunstenaars.
0 notes
thefugitivesaint · 4 years
Photo
Tumblr media
Jan Toorop (1858-1928), 'The Old Garden of Sorrows', 1889-90 “According to Toorop, the ‘Old Garden of Sorrows’ is the place where the Soul, here personified as a woman, resides temporarily prior to death. She walks through the walled garden, terrified. Death is symbolized by the skulls strewn on the ground around her and near the dilapidated garden gate. At the right, mourning phantom-like figures support the fountain of tears.” Source
144 notes · View notes
huariqueje · 6 years
Photo
Tumblr media
An elegant lady reading    -    Johannes Theodorus 'Jan' Toorop , 1883
Dutch,1858-1928
oil on canvas 37.2 x 28.0 cm
74 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Ян Тороп. “Дама в белом”.
21 notes · View notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
A set of works of Symbolism and Art Nouveau by Johannes Theodorus Toorop (1858-1928).
503 notes · View notes
thefugitivesaint · 4 years
Photo
Tumblr media
Jan Toorop (1858-1928), 'The Three Brides', ''The Studio'', 1893 Source
98 notes · View notes
nataliakoptseva · 11 years
Photo
Tumblr media
Aggressivity of Sleep
Johannes Theodorus Toorop
19 notes · View notes