Tumgik
#Kelapa sawit termasuk komoditas pertanian
topoin · 3 months
Text
Manfaat Kelapa Sawit : Pada Pertanian Makanan Dan Industri
Kelapa sawit termasuk komoditas pertanian yang banyak diminati oleh investor untuk dikembangkan karena nilai ekonominya yang cukup tinggi. manfaat kelapa sawit , Kelapa sawit ialah tanaman tropis yang tumbuh khususnya di daerah-daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Nigeria, dan beberapa negara Amerika Latin. Tanaman ini dikenali karena buahnya yang memiliki kandungan minyak yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pugur · 3 months
Text
Manfaat Kelapa Sawit : Pada Pertanian Makanan Dan Industri
Kelapa sawit termasuk komoditas pertanian yang banyak diminati oleh investor untuk dikembangkan karena nilai ekonominya yang cukup tinggi. manfaat kelapa sawit , Kelapa sawit ialah tanaman tropis yang tumbuh khususnya di daerah-daerah tropis, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Nigeria, dan beberapa negara Amerika Latin. Tanaman ini dikenali karena buahnya yang memiliki kandungan minyak yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
whelloridwan · 3 months
Text
Penjelasan Mengenai Jamur Ganoderma Sebagai Ancaman Pada Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian utama di Indonesia, menyumbang sebagian besar ekonomi negara.
Tumblr media
Namun, perkebunan kelapa sawit sering kali dihadapkan pada ancaman serius yang dapat mengganggu produksi dan kesejahteraan petani, salah satunya adalah jamur Ganoderma. 
Ganoderma adalah jenis jamur patogen yang dapat menyerang akar dan batang tanaman, termasuk pohon kelapa sawit. Keberadaannya yang merugikan membuat Ganoderma menjadi perhatian serius bagi para petani kelapa sawit.
Dampak Ganoderma Terhadap Perkebunan Kelapa Sawit
Jamur Ganoderma dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit. Penyakit ini mematikan karena Ganoderma menyerang jaringan kayu yang penting untuk stabilitas pohon. 
Akibatnya, pohon kelapa sawit menjadi rentan terhadap kejatuhan, mengakibatkan kerugian besar dalam produksi minyak kelapa sawit. Selain itu, penyakit ini sulit untuk dikendalikan karena Ganoderma dapat bertahan dalam tanah dan sisa-sisa tanaman yang telah mati.
SawitNotif by PKT: Solusi Informasi Terkini untuk Petani Kelapa Sawit
Untuk membantu petani kelapa sawit dalam menghadapi ancaman Ganoderma dan berbagai tantangan lainnya, PT PKT (PT. Propadu Konair Tarahubun) menghadirkan SawitNotif. 
SawitNotif adalah platform yang menyediakan informasi terkini seputar perkebunan kelapa sawit, termasuk tips pengendalian Ganoderma dan berita terbaru mengenai perkembangan industri sawit. 
Dengan informasi yang akurat dan tepat waktu, petani dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi perkebunan mereka dari ancaman Ganoderma dan meningkatkan produktivitas.
0 notes
titaninfrabatubara · 9 months
Text
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Potensi Pertambangan di Sumatera Selatan
Tumblr media
Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menjadi sorotan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam artikel ini, kami akan membahas pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan, kekayaan sumber daya alam provinsi ini, potensi pertambangan, serta kontribusi Industri Pertambangan Indonesia, dengan penekanan khusus pada peran Titan Infra Energy dalam pengembangan ekonomi lokal.
Infrastruktur yang Memadai sebagai Pendorong Utama Pertumbuhan
Pembangunan infrastruktur memainkan peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah telah berinvestasi secara signifikan dalam proyek-proyek infrastruktur di seluruh negeri, termasuk Sumatera Selatan. Pembangunan jalan raya, pelabuhan, dan bandara telah membuka pintu bagi perkembangan ekonomi di daerah ini.
Jalan Raya yang Mempermudah Mobilitas
Salah satu proyek infrastruktur terbesar di Sumatera Selatan adalah pembangunan jalan tol Trans-Sumatera. Jalan tol ini menghubungkan berbagai kota dan daerah di Sumatera Selatan, memungkinkan arus barang dan orang yang lebih lancar. Ini telah membuka peluang bagi sektor logistik dan perdagangan.
Pelabuhan yang Vital
Pelabuhan Palembang, yang terletak di tepi Sungai Musi, adalah salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. Dengan pembangunan pelabuhan yang terus berlanjut, Sumatera Selatan menjadi pintu gerbang ekspor dan impor yang penting bagi negara ini. Ini berdampak positif pada sektor perdagangan dan industri di provinsi ini.
Kemudahan Akses Udara
Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang telah mengalami perluasan yang signifikan. Ini bukan hanya meningkatkan konektivitas dengan kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga dengan negara-negara tetangga. Peningkatan ini telah membawa manfaat besar bagi sektor pariwisata dan industri manufaktur Sumatera Selatan.
Sumber Daya Alam Sumatera Selatan yang Melimpah
Sumatera Selatan dianugerahi kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Dari perkebunan hingga pertambangan, provinsi ini memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Perkebunan Kelapa Sawit
Sumatera Selatan terkenal dengan perkebunan kelapa sawitnya. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas ekspor utama Indonesia, dan Sumatera Selatan berperan penting dalam produksi kelapa sawit nasional. Ini memberikan kontribusi besar pada perekonomian daerah dan nasional.
Pertanian yang Produktif
Selain kelapa sawit, Sumatera Selatan juga dikenal dengan pertanian yang produktif. Tanah subur di provinsi ini mendukung pertumbuhan tanaman padi, karet, dan lada. Hasil pertanian ini mendukung sektor agroindustri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan petani.
Potensi Pertambangan yang Tak Terbatas
Sumatera Selatan juga memiliki potensi pertambangan yang besar. Sumber daya mineral seperti batubara, bijih timah, dan emas dapat ditemukan di berbagai wilayah provinsi ini. Industri pertambangan telah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dan Sumatera Selatan memiliki peran yang signifikan dalam kontribusi ini.
Industri Pertambangan Indonesia: Titan Infra Energy dan Pengembangan Ekonomi Lokal
Industri pertambangan Indonesia telah berkembang pesat, dan Titan Infra Energy adalah salah satu perusahaan yang memimpin dalam sektor ini. Mereka telah berperan aktif dalam ekstraksi dan pengolahan sumber daya mineral di Sumatera Selatan.
Kontribusi Titan Infra Energy
Titan Infra Energy tidak hanya berfokus pada kegiatan pertambangan, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal. Mereka telah menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, memberikan pelatihan, dan mendukung program-program sosial yang bermanfaat bagi komunitas.
Dampak Positif pada Ekonomi Lokal
Kehadiran Titan Infra Energy telah memberikan dampak positif pada ekonomi Sumatera Selatan secara keseluruhan. Mereka telah membantu dalam meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan infrastruktur lokal, dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti logistik dan transportasi.
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya bergantung pada aspek-aspek makro seperti kebijakan pemerintah, tetapi juga pada perkembangan regional yang kuat. Sumatera Selatan, dengan pembangunan infrastruktur yang solid, kekayaan sumber daya alam, potensi pertambangan, dan peran Titan Infra Energy dalam pengembangan ekonomi lokal, telah menjadi salah satu kontributor penting dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
0 notes
majalahforbes-blog · 6 years
Text
Pemerintah Kucurkan Rp 22 M untuk Peremajaan Sawit di Jambi
Forbes - Kementerian Pertanian melakukan Peremajaan Kelapa Sawit di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Kegiatan ini merupakan bagian untuk menjaga komoditas sawit sebagai komoditas strategis nasional bisa tetap berkelanjutan. Secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare, dan 2,4 juta hektare di antaranya perlu peremajaan. "Sawit masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton CPO senilai USD 21,26. Tindakan peremajaan ini sangat penting dilakukan untuk menjaga produktivitas sawit, dan yang terpenting untuk keberlangsungan pendapatan petani di masa depan," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Senin (10/9/2018). Dalam acara itu hadir juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rizal Djalil. Jambi menjadi salah satu provinsi yang menerima dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).  Badan yang dikelola oleh Kementerian Keuangan tersebut menghimpun dana dari ekspor CPO yang harganya telah melebihi USD 750 permetric ton, dengan pungutan sebesar sebesar USD 50 per metric ton. Dana tersebut tidak menjadi bagian yang dibebankan pada harga tandan buah segar (TBS) yang dibayarkan kepada petani. Dari data Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, di Jambi terdapat 789 ribu hektare lahan sawit, 578 ribu hektare diantaranya adalah sawit rakyat. Dari jumlah itu, ada 63 ribu yang perlu direplanting atau diremajakan. Tahun 2018 ini, Pemerintah Pusat menargetkan peremajaan di Jambi seluas 20 ribu hektare lahan sawit, tapi kesiapan Pemda Jambi baru 15,7 ribu hektare. "Ini adalah kesempatan, pemerintah sedang memberikan perhatian kepada petani, seharusnya Pemda dan petani merespon dengan baik. Selain Jambi, tahun 2018, peremajaan ditargetkan menjangkau 185 ribu hektare di 20 provinsi dan 75 kabupaten. Kebutuhan benih diprediksi bisa mencapai 27,7 juta batang yang dipasok dari 17 industri benih nasional," kata Amran. Kementan sebagai anggota komite pengarahan mendapat tugas untuk kegiatan peremajaan, penyediaan sarana dan prasarana, sumberdaya manusia (SDM), serta penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, sesuai tugas dan fungsinya, maka Kementan memberikan rekomendasi teknis dalam kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat tersebut.
Tumblr media
"Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mengapa peremajaan ini harus dilakukan dipertimbangkan kenapa peremajaan tersebut perlu dilakukan, antara lain usia tanaman sudah di atas 25 tahun, lalu produktivitas tanaman rendah yakni di bawah 10 ton TBS per hektare per tahun, dan berasal dari benih ilegitim atau tidak bersertifikat. Jadi pemilihan benih pun harus tepat, karena kalau keliru dampaknya sampai dengan 25 tahun," jelas Amran. Rekomendasi Kementan untuk bantuan dana peremajaan kelapa sawit di Jambi sampai saat ini sudah berhasil mencairkan dana peremajaan untuk lahan seluas total 889,7 ribu hektare dengan total dana Rp 22,2 miliar. Dana tersebut diterima oleh 5 (lima) koperasi khusus untuk Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, meliputi: kelompok tani KUD Hitam Jaya Kab. Merangin seluas 139,18 hektare, kelompok tani KUD Sarana Makmur Kab. Merangin seluas 222 hektare, kelompok tani KUD Tani Makmur Kab. Merangin seluas 190 hektare, kelompok tani KUD Tandan Buah Segar Kab. Muaro Jambi seluas 167,75 hektare, kelompok tani KUD Sawit Kita Kab. Tanjung Jabung Barat seluas 171,7 hektare. "Khusus untuk Kabupaten Muaro Jambi dilakukan peremajaan seluas 167,75 hektare dengan nilai bantuan 4,1 miliar rupiah. Mereka yang menerima bantuan sudah memenuhi kriteria termasuk harus tergabung dalam Kelompok Tani, Gapoktan, Koperasi dan kelembagaan lainnya, serta kriteria lain yang sudah ditentukan," beber Amran. Selain peremajaan sawit, pada kesempatan tersebut Kementan juga menyerahkan bantuan Ke Kabupaten Muaro Jambi berupa benih kopi Liberika sebanyak 31.000 batang dan Kompos sebanyak 89.900 Kg kepada 4 (empat) Kelompok tani. Kementan juga memberi bantuan Benih Karet untuk kegiatan peremajaan karet di Kab. Batanghari (100 hektare) sebanyak 50.000 Batang, dan Kab. Sarolangun (290 hektare) sebanyak 145.000 batang. Lalu, bantuan benih kelapa untuk Kegiatan Peremajaan Tanaman Kelapa di Kab. Tanjung Jabung Timur (430 hektare) sebanyak 51.600 Batang, dan Kab. Tanjung Jabung Barat (300 hektare) sebanyak 36.000 batang. Benih jagung hibrida seluas 1.400 hektare sebanyak 21 ton dua kelompok tani. Sejumlah bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang juga diberikan kepada sejumlah kelompok tani adalah combine harvester ukuran sedang, combaine harbester ukuran kecil, power tresher, dan corn seller. Sementara itu, secara simbolis Amran juga memberikan tractor, cultivator dan pompa air untuk beberapa kelompok tani. Read the full article
0 notes
thesawit123-blog · 7 years
Text
Panduan Saat Budidaya Sawit Agar Hasil Produksi Berlimpah
Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas penting yang dihasilkan oleh tanah air. Di tanah air, terdapat banyak perkebunan kelapa sawit yang terdapat di daerah Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi. Perkebunan itu harus dirawat dengan tepat supaya pohon sawit bisa berkembang dengan baik dan bisa menghasilkan banyak buah. Agar pohon sawit dapat berbuah banyak, Anda harus mengetahui rahasia sukses Budidaya Kelapa Sawit.
Bila Anda memiliki lahan kelapa sawit tetapi namun jumlah produktivitasnya terbilang kurang optimal, mungkin ada beberapa poin penting yang menjadikan panen sawit Anda tidak begitu maksimal. Dani Prasojo, merupakan seorang petani sawit di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah membagikan hal-hal penting tentang cara menanam sawit yang mutlak Anda lakukan agar memperoleh hasil panen sawit yang berlimpah.
Ditemui di salah satu perkebunan kelapa sawit miliknya yang luasnya 10.000 hektar. Dani bersedia berbagi cara menanam pohon kelapa sawit agar menghasilkan produksi berlimpah kepada kami. Nah, simak poin demi poin budidaya kelapa sawit supaya lebih hasil panen lebih optimal :
Budidaya Sawit Memerlukan Pemberian Air yang Cukup
Faktor pertama tentang tips berkebun sawit menurut Dani yaitu cara mengolah perkebunan yang benar supaya kelapa sawit mendapat suplai air yang cukup, terutama jika kebun kelapa sawit Anda termasuk daerah kering. Dani memakai teknik lembah tanggapan air, artinya galilah tanah berbentuk bulat dengan diameter 150 cm dan kedalaman 30 cm. selanjutnya\kemudian di tengah bulatan itu digali lubang petak yang berukuran 50 x 50 x 50 cm untuk lubang tanam.
Langkah menanam sawit dengan membuat lubang tanam seperti itu dapat menyuplai asupan air yang dibutuhkan tanaman, karena memang tanaman kelapa sawit adalah jenis tanaman yang membutuhkan air dengan jumlah besar guna perkembangan serta pertumbuhannya. "Meskipun memerlukan biaya ekstra untuk membuat ga;ian itu, namun jangka panjangnya akan bermanfaat untuk budidaya sawit Anda, sistem seperti itu juga bermanfaat berguna pupuk sawit tidak hilang ketika hujan tiba." kata Dani.
Pengendalian Serangan Hama Tikus Pada Kebun Sawit
Dalam berkebun sawit juga diperlukan tindakan pengendalian terhadap beberapa jenis serangan hama dan penyakit yang dapat menyerang kebun kelapa sawit, contohnya ialah hama tikus. Cara mengendalikan hama tikus, Dani membalut pangkal pohon kelapa sawitnya dengan kawat kandang ayam atau menggunakan kawat ram dengan panjang 50 cm.
Ketika saat bikin kawat ram itu, usahakan kawat kandas ke tanah, atau bisa pula sedikit dimasukkan ke dalam tanah agar tidak ada jalan untuk tikus dalam mendekati tanaman kelapa sawit. Selain menggunakan kawat ram, praktek pembungkusan juga dapat pakai jala sisa asal kegunaannya tetap sama." Pembungkusan batang tanaman sawit memakai kawat tidak boleh terlalu kencang, supaya pertumbuhan batangnya tidak terganggu kawat." Tambah Dani.
Jangan Buru-buru Ditebang
Apakah ada pohon kelapa sawit Anda berbuah seperti jarum atau berduri banyak namun berbuah kecil? Tidak perlu terburu-buru ditebang atau diganti tanaman tersebut. Dani memberikan saran supaya pohon sawit yang kondisinya seperti itu diberikan perawatan dengan cara mengumpulkan daun-daun kering pada sekitar batang pohon, lalu bakarlah pohon itu sampai pelepah sawit bagian bawah agak layu.
Lakukan cara itu minimal 20 hari sekali atau berbarengan dengan panen kelapa sawit sekitar pohon itu. Pelepah-pelepah yang layu akibat dibakar itu juga harus rutin dibersihkan bersamaan dengan pembersihan batang pohon sawit normal yang lain." Nanti semakin lama pertumbuhannya juga bagus seperti yang lainnya kok," jelas Dani.
Kadar Asam Pada Lahan Tinggi ?
Sementara itu bila kebun sawit Anda memiliki tingkat keasaman tinggi daun kadar alumunium yang melewati batas normal untuk pohon kelapa sawit. Cara perawatan sawit untuk mencegah masalah tersebut ialah dengan memberikan pupuk untuk tanamankelapa sawit jenis dotasi yang disebut juga pupuk abu. Selain itu dapat pula dengan memberikan kapur dolomit sejumlah 30 kg setiap pohon. Cara seperti itu juga bisa Anda lakukan ketika lahan kelapa sawit Anda tergolong tanah gambut.
Kelapa Sawit Batang Versus Kelapa Sawit Lokal
Jarak tanam setiap pohon juga termasuk poin dalam cara menanam sawit yang tepat supaya hasil produksi juga dapat optimal. "Jarak tanam yang baik jangan kurang dari 8 x 9 meter, kecuali apabila bibit kelapa sawit yang Anda gunakan merupakan jenis sawit berkualitas baik dengan pelepah pendek" imbuh Pria dengan kumis tebal itu.
Varietas kelapa sawit unggul dengan batang pendek memang dapat ditanam agak rapat bila jika dibandingkan dengan sawit lokal, dan dapat menghasilkan panen yang sangat menguntungkan dalam jangka pendek atau menengah. Tetapi perlu Anda tahu pada jangka panjang, kelapa sawit dengan batang pendek akan kalah menghasilkan daripada pohon sawit jenis lokal." Usia sawit lokal lebih lama 3 hingga 4 tahun dibandingkan sawit batang pendek, tergolong lebih produktif jika melihat jangka panjangnya," kata Dani lagi.
Selain itu, sawit batang pendek juga memiliki tandan lebih kecil ketika tanaman berusia lebih dari 18 tahun jika dibandingkan sama tandan buah tanaman sawit lokal. "Batang pohon sawit pelepah pendek tersebut juga kalah kuat dengan sawit lokal, makanya sering roboh saat hujan lebat dan angin besar," kata Dani membandingkan.
Hal ini merupakan penyebab beberapa Perkebunan-perkebunan luas kelapa sawit pohonnya tinggal tersisa 60 percent saja ketika akan dilakukan peremajaan. Coba dibandingkan dengan petani tanaman kelapa sawit lokal yang menyisihkan pohon kelapa sawitnya sebesar 90% pada saat peremajaan.
Namun selain faktor bibit sawit itu, cara menanam sawit harus memperhatikan cara pemupukannya. Faktor pemberian pupuk pada tanaman sangat mempengaruhi kuat atau tidaknya pohon kelapa sawit. Cara menanam sawit yang benar harus memastikan besar kecilnya keperluan pupuk kelapa sawit tersebut. Pohon kelapa sawit yang kelebihan diberi pupuk justru akan berdampak pada rapuhnya batang dan akar tanaman kelapa sawit. "Ciri-ciri pohon sawit yang terlalu banyak asupan pupuk yaitu batang sawit terlihat gundul dikarenakan pelepah pangkal batang tanaman kelapa sawit sangat banyak yang rontok," pungkas Dani mengakhiri pembicaraan.
Nah, setelah tahu beberapa poin penting mengenai cara penanaman kelapa sawit yang benar dan mempraktekkannya, semoga tanaman budidaya sawit Anda dapat menghasilkan produksi yang optimal sesuai dengan harapan.
Demikian adalah penjelasan lengkap mengenai bagaimana cara membudidayakan kelapa sawit. Terkadang, keberhasilan Anda saat mempraktekkan bisnis budidaya ini tidak hanya dipengaruhi oleh prakteknya saja, tapi juga penguasaan ilmu pada bidang pertanian. Kalau Anda hanya mengandalkan pengalaman, Anda mungkin belum bisa berkembang. Semoga informasi langkah berhasil budidaya sawit ini bermanfaat untuk Anda.
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Menghadapi Eropa Tentang Bisnis Kelapa Sawit, Perlu Strategi Perang Bukan Over Reaktif
Jakarta ( SIB)- Bisnis minyak kelapa sawit Indonesia sesungguhnya  sudah nomor satu di dunia termasuk di Eropa. Tetapi, untuk memproteksi petani Eropa sendiri, parlemen Eropa membuat resolusi melarang minyak sawit Indonesia, dengan alasan perkebunan sawit Indonesia merusak lingkungan, mempekerjakan anak-anak, korupsi, dan melanggar hak asasi manusia (HAM).  Persoalannya,  parlemen Eropa sendiri tidak pernah menjelaskan alasan  dengan data yang benar soal pelanggaran itu.  Termasuk  soal penggundulan hutan (deforestasi), korupsi, melanggar HAM dan mempekerjakan anak-anak.  Mantan Menteri Pertanian (Mentan)  Bungaran Saragih menegaskan hal itu kepada wartawan, Kamis ( 4/5) di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.   Menurutnya, untuk  menghadapi Eropa tersebut perlu strategi perang, bukan dengan emosi dan sikap yang over reaktif. Apalagi sikap Eropa itu baru resolusi, belum dekrit. Resolusi itu dinilai wajar sebagai langkah mereka untuk melindungi, memproteksi kepentingan bisnis dan petaninya sendiri. Bungaran menilai, resolusi itu  belum tentu bisa dilakukan. Karena yang terpenting Indonesia tidak  melanggar UU perdagangan dunia (World Trade Organization/ WTO).   Namun, walaupun kelapa sawit Indonesia,  lebih baik,  pasar Eropa juga penting  karena menjadi barometer yang berpengaruh besar di pasar dunia.  Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron  berpendapat,  tidak masuk akal kalau alasannya sustainability, kesinambungan paru-paru dunia.   Politisi Partai Demokrat itu menegaskan,  yang namanya pengalihan fungsi hutan,  selalu  disebut deforestasi. Apakah ditanami kelapa sawit, kedelai, bunga matahari, dan pertanian lainnya, namanya deforestasi dan itu legal. Namun, apa yang disampaikan parlemen Eropa itu, tidak mengikat karena bersifat himbauan.  "Saya melihat sikap Eropa itu hanya untuk melindungi komoditas pertanian mereka sendiri karena minyak sawit ini sangat efisien dan ramah lingkungan, sehingga terjadi persaingan sangat ketat, lalu ditarik ke politik. " Alih-alih etika lingkungan, lalu melarang sawit Indonesia.  Kendati demikian, ke dalam kita harus introspeksi terhadap eksploitasi alam yang telah dilakukan, dan sebaliknya  keluar,  sikap parlemen Eropa itu wajib kita lawan," kata   Herman seraya menyebutkan bahwa  sikap Eropa ini sebagai standing point yang kuat untuk melindungi sawit Indonesia, karena sikap Eropa tersebut mengada-ada.  Menurut Herman, Indonesia sudah komitmen untuk menjaga hutan sebagai paru-paru dunia, dan tidak masalah mengembangkan pertanian untuk menyejahterakan rakyat selama tidak melanggar UU.   Herman  menilai bahwa  sikap Eropa tersebut akibat terjadi persaingan bisnis yang kuat. Mereka akan menanam gandum untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya membutuhkan sekitar 15 ribu hektar tanah, tetapi tidak bisa.  "Kalau alasannya deforestasi, Eropa justru lebih buruk dengan banyak membuat alat-alat berat yang merusak lingkungan," tukasnya. (J01/f)   http://dlvr.it/P453qk
0 notes
riginetambunan · 7 years
Text
Resolusi Sawit: Sektor Ekonomi vs Sektor Lingkungan
Tumblr media
Resolusi Sawit adalah upaya baru yang dikeluarkan oleh Parlemen Eropa untuk meningkatkan standardisasi produk sawit yang masuk ke eropa yang katanya guna mengurangi deforestasi maupun kesenjangan sosial di industri perkebunan kelapa sawit ini. Indonesia, sebagai salah satu negara yang disebut (selaku pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia) menuding kebijakan ini hanyalah upaya untuk menggagalkan hilirisasi sawit Indonesia.
Seperti diketahui, negara-negara di Eropa terkenal dengan pro adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan kebakaran hutan Indonesia dituding sebagai salah satu penyumbang perubahan iklim tersebut. Namun, pemerintah Indonesia balik menuding bahwa ini adalah permainan bisnis, dimana minyak nabati keluaran Eropa masih kalah dengan minyak kelapa sawit. Bisa jadi, tetap ada kepentingan lain yang dibawa-bawa dibalik alasan lingkungan. Ekonomi vs Lingkungan.
Selalu ada berbagai sudut pandang dalam melihat suatu permasalahan, termasuk tentang resolusi sawit. Jika dilihat dari sektor ekonomi, memang benar hilir sawit memberikan pencerahan bagi Indonesia untuk menjadi yang paling unggul di sektor agroindustri. Lahannya sudah menyebar mulai dari Sumatera hingga Papua, perusahaan maupun perseorangan yang memiliki perkebunan (baik hak lahan ataupun konsesi) memang banyak dan tergolong sektor yang menjanjikan. Dilihat dari manapun, hampir seluruh bahan pangan atau bahan pembersih, menggunakan turunan dari minyak kelapa sawit. Jelas sebuah pembuktian bahwa sektor ini harus dipertahankan dan ketika hal yang menguntungkan (terutama bagi suatu bangsa yang sedang berkembang dan berusaha menaikan taraf kesejahteraan negerinya) seolah dihalang-halangi dengan adanya resolusi sawit ini, tentu garda terdepan (yaitu pihak pemerintah) menjadi geram dan tidak setuju dengan kebijakan baru ini. Kebijakan ini dinilai sebagai tameng saja, alasan agar produk nabati Eropa tidak kalah saing dengan produk minyak kelapa sawit.
Namun, jika dilihat dari sisi manajemen lahan, memang banyak kelemahan pada perkebunan kelapa sawit ini sehingga tuduhan deforestasi yang dikeluarkan oleh Parlemen Eropa menjadi tepat sasaran (meskipun pemerintah menjelaskan bahwa di era ini sedang dilakukan perbaikan besar-besaran di sektor industri perkebunan maupun kehutanan). Perlu diperhatikan bahwa industri kelapa sawit itu tidak hanya hilir tapi juga ada hulunya. Berdasarkan kajian KPK (2017), hulu industri kelapa sawit masih memiliki kelemahan terkait dengan mekanisme perizinan, lemahnya pengawasan, dan pengendalian. Tidak hanya memberikan dampak negatif bagi lingkungan yang tentunya akan mengganggu prinsip pembangunan berkelanjutan, melainkan juga menjadi celah untuk korupsi. 
Permasalahan sisi hulu, tidak ada mekanisme perencanaan perizinan berbasis tata ruang. Apalagi, integrasi perizinan masih belum memiliki skema one map policy. Sistem pengendalian perizinan pun belum akuntabel dalam memastikan kepatuhan pelaku usaha. Akibatnya, masih terdapat tumpang tindih izin seluas 4,69 juta hektar (Febri, 2017).
Ini baru segi permasalahan lahan, belum dampaknya bagi biodiversitas. Lemahnya pengawasan dan belum adanya kesepahaman mengenai kawasan konservasi memberikan dampak bagi kematian beberapa satwa liar, salah satu yang sering terjadi adalah Gajah Sumatera yang ditemukan tewas di perkebunan kelapa sawit. --> menyangkut pada tulisan Critically Endangered Species: Gajah Sumatera
Tumblr media
Tak jarang, gajah dianggap sebagai hama bagi beberapa komoditas pertanian ataupun perkebunan, salah satunya adalah kelapa sawit ini. Padahal, gajah tidak akan masuk suatu kawasan yang tidak menjadi wilayah jelajahnya home range). Wilayah jelajah ini adalah cakupan areal yang menjadi teritori dari suatu habitat yang berguna untuk mencari makan, tempat berlindung, maupun untuk keperluan reproduksi. Sangat disayangkan hal ini belum masuk pertimbangan (baik pemerintah maupun swasta) dalam pemanfaatan ruang. Pembuatan kawasan konservasi diharapkan masuk dalam kajian tata ruang wilayah, terutama untuk Rencana Tata Ruang Wilayah tingkat Provinsi (RTRWP) salah satunya untuk menghindari kasus tumpang tindih kawasan. Tak hanya untuk home range, tapi juga kaitannya dengan lahan milik masyarakat. Kerap kali status kepemilikan lahan masyarakat kalah dengan kepentingan swasta, tak heran rakyat ataupun masyarakat lokal menjadi salah satu pihak yang dirugikan. Hal ini pun tidak sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia seharusnya memikirkan hal ini dibiasakan untuk berjalan sejak awal.
Apakah perihal perkebunan sampai produk kelapa sawit hanya sebatas sektor ekonomi vs sektor lingkungan? Ternyata masih ada PR lain yang patut dikerjakan pemerintah secara cepat dan tegas. Pungutan pajak dari industri ini rupanya belum berjalan sebagaimana mestinya. Tingkat kepatuhan pajak perorangan maupun badan usaha di sektor ini terus menurun sejak 2011-2015, masing-masing 24,3% (wajib pajak badan) dan 36% (perseorangan). Tentunya hal ini sangat disayangkan bukan? Sektor yang dielu-elukan justru mengalami penurunan dalam ketaatan pajak. Apakah masih layak kita berbangga diri? Sementara di dalam negeri sendiri, untuk urusan pajak malah makin menurun. Bukankah kita layak untuk berkaca dan serius membenahi yang masih cacat di sektor ini? Mungkin tindak resolusi sawit Parlemen Eropa adalah teguran bagi kita untuk membuktikan kesungguhan dan kesanggupan Indonesia dalam kelestarian sumber daya alam. Bukan hanya lestari secara hasil, melainkan juga lestari secara ekologis.
Sumber: http://www.mongabay.co.id/2017/04/26/kajian-kpk-temukan-masalah-sawit-dari-perizinan-sampai-pungutan-pajak/?utm_content=buffer279f2&utm_medium=social&utm_source=twitter.com&utm_campaign=buffer
http://www.mongabay.co.id/2015/09/09/mati-lagi-dua-individu-gajah-ditemukan-membusuk-di-perkebunan-kelapa-sawit-bumi-flora/
https://tirto.id/resolusi-sawit-uni-eropa-dibalas-mentan-dengan-ancaman-cmAR
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/18/002757226/uni.eropa.tak.suka.hilirisasi.sawit.indonesia.berhasil
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Ekspor Sawit RI ke Eropa Dihambat, Pemerintah Harus Bertindak
Jakarta (SIB)- Ekspor kelapa sawit ke Eropa kembali dipersoalkan. Kali ini datang dari Anggota Parlemen Eropa Komite Lingkungan, Kesehatan Masyarakat dan Keamanan Pangan. Komite ini melakukan voting atas laporan yang menyatakan sawit sebagai penyebab deforestasi, degradasi habitat, masalah HAM, standar sosial yang tak patut, dan masalah tenaga kerja anak. Komite setuju isi laporan itu dengan hasil voting 56:1 Hasil voting memang belum mengikat, karena harus dibawa ke sidang pleno 3-6 April nanti. Namun, implikasi dari laporan itu bisa menghentikan penggunaan minyak sawit dari program biodiesel Eropa di 2020 nanti, selain itu untuk menerapkan sertifikasi minyak sawit Eropa. "Voting itu merupakan langkah politik yang tidak menghormati kerja sama Indonesia Uni Eropa, didasarkan pada laporan yang tidak benar dan merupakan bentuk kampanye negatif yang nyata dan sangat bernuansa kepentingan persaingan dagang," ujar Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Bayu Krisnamurthi, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3). Bayu mengatakan, kajian Komisi Eropa pada 2013 menunjukkan deforestasi yang dipicu sawit hanya 2,5%, jauh lebih kecil dari pembukaan lahan kedelai, peternakan sapi, jagung, dan pengembangan infrastruktur. Selain itu, ekspansi sawit di seluruh dunia hanya seperlima dari ekspansi kedelai dan jauh lebih kecil dari ekspansi rapseed, tanaman sumber minyak nabati yang tumbuh di Eropa. "Sawit adalah salah satu kegiatan ekonomi yang mendukung (sustainable development goals) dan diakui APEC sebagai development product karena terkait pembangunan pedesaan dan pengurangan kemiskinan dengan fakta 90% sawit di Afrika, dan 45% di Indonesia diusahakan petani kecil," terang Bayu, yang juga mantan Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Mengacu pada situasi ini, Bayu meminta pemerintah segera bertindak. Pertama, memastikan sawit menjadi salah satu perhatian utama dalam negosiasi RI-EU-CEPA. Kedua, memanfaatkan forum WTO untuk mendapatkan perlakuan non diskriminatif apabila sawit harus bersertifikat. Artinya, semua minyak nabati yang digunakan Uni Eropa termasuk dari kedelai, rapseed, bunga matahari dan lainnya harus bersertifikat. Ketiga, menyiapkan langkah untuk mengatur tentang sertifikat bagi komoditas impor seperti kosmetik, susu/keju, anggur/wine, termasuk yang berasal dari Eropa. Keempat, memperkuat kerja sama dengan negara produsen sawit, terutama di kawasan APEC dan Afrika. (detikFinance/d) http://dlvr.it/NbcJzl
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
RI Perlu Teknologi Tepat Guna Dongkrak Daya Saing
Jakarta (SIB) -Indonesia harus mulai fokus genjot produksi industri manufaktur dengan berbasis teknologi, dengan meningkatkan nilai tambah terhadap komoditas dalam negeri. Hal itu juga dapat meningkatkan daya saing dan memberikan keuntungan lebih bagi Indonesia di perdagangan internasional. Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono mengatakan, basis teknologi, bukan berarti teknologi tinggi. Namun, lebih kepada teknologi yang tepat guna, yang mengefisienkan produksi. "Sudah waktunya kita pikir serius ke situ, selama ini kita hanya punya komoditas untuk diperdagangkan. Tetapi, sekarang harus bisa olah komoditas dengan teknologi," ujar Handito kepada TV one Kamis, (26) Ia menilai, Indonesia tidak bisa terus berpaku pada perdagangan komoditas mentah saja. Selain tidak memiliki nilai tambah dan adanya keterbatasan hasil sumber dayanya, saat ini harga komoditas dunia juga sedang melemah, seiring menurunkan harga minyak dunia. "Meski ada kenaikan harga komoditas sedikit saat ini, tetapi masih dipengaruhi negara lain. Kita ini kan hanya ikut harga dunia saja, karena kita kan bukan pedagang besar dunia di produk apapun, yang dapat menentukan harga dunia," ucapnya. Kadin Kritik Industri Nasional Dibangun Setengah-Setengah Termasuk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), ia katakan, Indonesia bukan pemain global yang menentukan harga, meski produksi Indonesia dapat mencapai sekitar 30 juta ton pada 2016. Malaysia, ia sebutkan lebih mendominasi dalam menentukan harga dunia. Padahal, produksi Malaysia 20 persen lebih rendah dari Indonesia. Kemudian, pemain penentu harga CPO lainnya adalah para konsumen terbesar dunia, yaitu China, India, dan Uni Eropa. Selanjutnya, ia mengatakan, untuk mengembangkan teknologi, industri manufaktur Indonesia dapat bekerjasama dengan lembaga riset dalam negeri, seperti perguruan tinggi. Sementara itu, terlebih dahulu pemerintah memetakan produk potensial apa yang dapat segera ditingkatkan produksinya dengan berbasis teknologi. "Kalau saya lihat, produk maritim dan pertanian yang jadi andalan untuk bangun industri berorientasi teknologi. Dengan itu, kita bisa memiliki kemampuan untuk melawan perdagangan negara lain," tuturnya. (Dik-1/TvOne/l)    http://dlvr.it/NCrY5x
0 notes