Tumgik
#LISTRIK DARI SEPEDA MOTOR
glyhndzkr · 2 months
Text
Bersama kesusahan ada ladang kebaikan
Sehari dibantu nuntunin motor rewel dua kali pagi dan sore tanpa pamrih, kalo bukan berkah ramadan ya apalagi
Tumblr media
Berawal sejak kemarin malam, karena indikator bensin motorku masi mati, sempet udah ngerasa, wah ketok e butuh belaian kasih sayang pertalite ki. Tapi karena mikirnya masih kuat sampe besok pagi pas berangkat koas, skip dulu pom nya. Tapi ndilalah pas pagi, udah sengaja narget pom sebelah SS dan nge skip pom solo safari, tiba tiba, njededetdet det... gas e mati 😅
Untung, sempet dapet info di daerah turun ke arah ISI ada pom kecil kecilan, dan bener. Langsung banting setir, belok di turunan deket kodim, sampe pojok belok kiri, nemu perempatan dan wah! indahnya pom kecil. Sampai akhirnya, pesona keindahannya meredup karena token listrik tokonya habis, mesin pomnya gabisa nyala, belaian kasih pertalite gabisa tersalurkan dengan baik. Subhanallah, indahnya jalan balik dan jalan terus yang naik semua. kuat kuat kaki tangan bro.
Tiba tiba ada mas2 datang dari arah ISI, mampir tokonya juga, beli ABC Kacang ijo, langsung minum. Subhanallah, indahnya menumpas dahaga di pagi ramadhan. Tapi, daripada bahas minumnya, mending minta tolong. Dan alhamdulillah masnya bersedia, bahkan dianter sampai ke Pomnya langsung.
Di lain waktu, sore, motor e adekku mogok. Pertanyaan e, kok iso wkwk ratau di servis ki. Tapi yah, daripada bertanya mending langsung ditodong, eh tolong. Mungkin emang ini saatnya terinspirasi oleh mas mas pagi tadi.
Berangkat berdua karo masku, ternyata tida semudah itu ferguso, dan singkat cerita ada mas mas hampirin ke samping, "kamu Galyh ya, aku yakin kita akan ketemu lagi besok" "saya laki mas" "di surga og mas" "oh ok mas". wkwk canda, ga harus jadi romantis agar menenangkan "mau kemana mas... yoh tak bantu nuntun" singkat cerita motor sampe rumah, dengan selamat, dan mas adekku cuma nonton sepanjang jalan.
Ada aja orang baik, jazaakumullah khayr mas mas penuntun sepeda motor, semoga bisa menuntun baik baik yang lain 🙏
12 notes · View notes
enigmalestari · 4 months
Text
BEBERAPA MENIT LALU SABOTASE LISTRIK PLN YG DI LAKUKAN OLEH SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJANAN PILAT MAK DESI, BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DAN NAIK, MAK NANDO, MAK IREN, DOLOK SARIBU, CS, DENGAN PURA2 LISTRIK DI 🏡 KK, & SEKITARAN 🏡 KK & 🏚 TETANGGA SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT-PEMBELI JAJANAN PILAT & SUPAYA TETANGGA YG BARU PULANG PERGI MELACUR ZINAH DARI 🏚 MAK DESI, 🏚 MAK SANDI, DARI 🏚 BANGUN SARAHIH, DARI 🏚 TETANGGANYA DARI LADANG2, SAMBIL MENYABOTASE LAMPU TETAS GARASI 🏡 KK, LAMPU TERAS, & BARU TERDENGAR SUARA SEPEDA MOTOR MAK DESI GERMO MASUK KE 🏚 MQK DESI TANDANYA WILROT GIGOLO PEDAGANG PILAT, MAK DESI GERMO, & ATAU ANAK2NYA BARU PULANG GENTAYANGAN DI JAM 00.18 WIB. KEBIASAN TETANGGA PELACUR ZINAH SINDIKAT PELACURAN ZINAH ( RAHASIA UMUM BERKELILING TENGAH MALAM - SUBUH) SUBUHNYA PURA2 PULANG OLAH RAGA PAGI, PADA HAL BARU PULANG MELACUR ZINAH DAGANG PIKAT - JAJAN PILAT DARI 🏚 BORDIL MAK DESI, BANGUN SARAHIH, MAK SAMDI, MANK NANDO, MAK IREN, DOLOK SARIBU, DAMANIK, LADANG2 BELAKANG 🏚 BORDIL MAK DESI, SEBELAH 🏚 BB ORDER MAK DESI.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
suara-muslim · 1 year
Text
*Siapa yang Diuntungkan Dalam Pembagian Rice Cooker Gratis dan Subsidi Motor Listrik?*
Penulis : Far_Q
Rencana konversi kendaraan bermotor ke listrik terus bergulir. Untuk pembelian motor listrik pemerintah berencana memberikan subsidi sebesar Rp 5,6 juta. Faktor penggerak dari rencana ini adalah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang menurut pernyataan pemerintah menghabiskan APBN. Dalam perhitungan pemerintah, penggunaan konversi maupun baru, 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik akan menghemat BBM sampai 8,1 juta kilo liter dan mengurangi emisi CO sebesar 17,6 juta. Sebanyak 680ribu unit rice cooker juga akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat dari pemerintah. Dan anggarannya mencapai Rp.300 miliar. Berdasarkan perhitungan kementerian ESDM, program itu dapat menghemat subsidi LPG 3 kg mencapai Rp52,2 miliar dengan total biaya pengadaan Rp240 miliar tahun depan.
Meski belum definitif, kebijakan ini patut untuk dikritisi. Karena track record pemerintah selalu gagal untuk menyelesaikan permasalan yang berkaitan dengan kebutuhan rakyat secara tepat. Terhadap kebijakan konversi tersebut, jika kita perhatikan ada beberapa hal yang perlu kita pertanyakan tentang kebijakan di atas.
Yang pertama, strategi yang tidak tepat. Menurut Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, ia menilai penggunaan kendaraan listrik pada masa depan adalah hal yang baik. Namun, menurutnya, peralihan subsidi ke motor listrik sebagai strategi bukanlah cara yang tepat.
Kedua, pemborosan. Selain mengada-ada, tampaknya kata pemborosan juga cocok untuk menggambarkan kebijakan bagi-bagi rice cooker yang direncanakan pemerintah. Fahmy Radhi, pengamat ekonomi energi UGM menilai bahwa pengurangan konsumi listrik dengan memakai rice cooker tidak signifikan jika tujuannya untuk mengatasi over supply listrik.
Ketiga, perencanaan kurang matang. Semestinya, penggunaan motor listrik ditopang dengan infrastruktur yang mendukung. Tentu lucu jika orang membeli motor listrik bersubsidi, tetapi untuk mengisi ulang baterainya atau jika motornya mau diperbaiki, bengkelnya sangat minim.
Keempat, biaya konversi listrik mahal. Sebagian besar masyarakat enggan melakukan konversi kendaraan ke motor listrik karena harganya yang mahal.
Selain itu, biaya perawatan dan pengisian ulang kendaraan listrik belum banyak sehingga kurang fleksibel bagi mereka yang bergantung pada sepeda motor BBM untuk mencari nafkah. Masyarakat sebenarnya membutuhkan hal lebih dari motor listrik atau rice cooker, yaitu jaminan pemenuhan kebutuhan pokok dan kepastian kerja bagi kepala keluarga.
Pemerintah memang berupaya menggenjot penggunaan listrik untuk mengatasi over supply yang terus menerus terjadi selama sembilan tahun. Hal Ini karena kebijakan ambisius pemerintah yang meluncurkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW pada Mei 2015 lalu. Maksud hati adalah untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi, tetapi yang terjadi justru malah sebaliknya.
Inilah potret tata kelola dan kepengurusan negara dengan landasan sistem kapitalisme. Konsep ekonomi pasar bebas yang digagas kapitalisme melahirkan kebijakan yang meningkatkan konsumsi, investasi, dan ekspor impor. Investasi dianggap baik selama mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena memang dalam sistem kapitalis negara hanya menjadi objek pasar industri kapitalistik.
Kemandirian adalah kemampuan mengatur diri sendiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Kalau di tinjau dari definisi ini, posisi Indonesia sangat jauh dari aspek mandiri energi, karena sumber energi diantaranya batu bara yang harusnya milik rakyat dan di kelola sebaik baiknya oleh negara untuk kepentingan rakyat pada kenyataannya telah di kuasai oleh segelintir korporasi. Untuk mewujudkan kemandirian hakiki, negara harus merevolusi industri dari industri konsumtif menjadi industri strategis, yaitu membangun industri alat-alat berat yang nantinya menyokong industri lainnya untuk berkembang. Negara harus menjadi pengelola harta milik publik, seperti batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Jadi, tidak ada cerita bahwa PLN ngos-ngosan membeli batu bara dari swasta untuk menyediakan listrik ke masyarakat.
Tidak akan ada cerita dan peristiwa negara bersaing dengan swasta untuk memastikan pasokan energi untuk penduduk seperti kasus saat ini terjadi di sektor hulu dan hilir Sumber Daya Alam di negara Indonesia. Revolusi industri ini hanya dapat dicapai jika pengelolaan SDA di bawah hukum syariat Islam. Kemandirian energi hanya tercipta ketika negara menerapkan kebijakan politik ekonomi berdasarkan syariat Islam.
Syariat Islam mewajibkan Sumber Daya Alam yang terkategori kepemilikan publik wajib dikuasai oleh negara dan haram diberikan kepada swasta baik itu swasta asing maupun swasta lokal. Sumber alam harus dikelola oleh negara secara maximal dengan tanpa memperhatikan aspek pasar. Negara mengelola Sumber Daya Alam hanya untuk rakyatnya. Rakyat dapat menikmati hasil dari pengelolaan Sumber Daya Alam yang notabenenya milik publik secara gratis atau cuma cuma. Bahkan andaipun membayar maka dengan biaya yang relatif ringan sebatas biaya keperluan operasional.
Sungguh hanya Islam dengan sistemnya yang menjadi rahmatan lil 'alamin telah terbukti mampu menandingi dan menangkal berbagai kerusakan sebagai akibat dari hegemoni sistem kapitalis. Secara historis Islam pernah mencatatkan prestasi sebagai menciptakan negara mandiri, kuat, dan berdaulat . Hal hal tersebut sudah teruji dan terbukti.
Wallahu a'lam
Tumblr media
2 notes · View notes
lupph0290 · 2 years
Text
Day 3
Olahraga
Hari ini, di pagi hari tepatnya jam 5 pagi. Aku lekas bangunkan suamiku untuk bersepeda pagi. Karena aku tidak tahu jalan menuju Stadion Veldrom Rawangun. Mungkin terlalu gelap jika aku jalan jam 5 pagi. Butuh 20 menit ke sana dengan sepeda. Tapi orang Indonesia memang suka ngaret, jadi malah jalan jam 5.30 dari rumah 😚.
Setibanya di sana, saya dan keluarga takjub sekali, daripada saya ke Monas yang cukup jauh dan saya bawa anak anak saya, maka saya putuskan ke Stadion Veldrom saja. Bila saya sendiri maka saya akan pergi ke Monas 🤭. Ketika di stadion Veldrom, anak anak sangat senang, btw, suami dan anak anak pakai motor listrik, aku pakai sepeda hehe.
Di sana fasilitasnya cukup bagus, ada lapangan lari, tempat buat main bola, ada alat alat gym buatan dari besi. Lumayan bikin punggung nyaman, dan gak sakit coba alat alat gym di sana. Sayangnya tidak berlangsung lama. Karena pertama kalinya ke sana, jadi kami masih belum terbiasa. Tapi cukup menyenangkan saya pun ingin berlama di sana. Sayang, suami susah harus pulang karena bekerja.
Sehat itu murah, sakit itu mahal
Jadi, jagalah kesehatan, check up sekali kali. Jika sudah diketahui kita tinggal menjaganya saja agar tidak semakin parah dan bisa saja sembuh. Sayangi badan kita, badan kita berhak untuk istirahat, asupan bergizi, dan badan yang bugar. Yuk, olahraga kawan Tumblr.
Tumblr media
5 notes · View notes
letters-from-euron · 4 days
Text
Tumblr media
Malang, Indonesia.
Helaan napas demi napas mengikuti suara langkah kaki Euron. Sedikit demi sedikit pula debu yang terbang akibat seretan kaki Euron memenuhi pandangannya. Tak jarang tenggorokannya menjadi gatal karena tak sengaja menghirup si debu. Terik panas menambah kesan gersang siang itu. Malang tetaplah Malang. Setiap sudut kotanya akan selalu dipenuhi oleh manusia dan tujuannya. Euron adalah salah satunya.
"Toko bangunan... toko bangunan... dia kalau ngantuk bakal jadi toko tiduran gak, ya?"
Yes, the heat is starting to melt Euron's brain.
Ponselnya bergetar, ada sebuah notifikasi masuk yang isinya beberapa daftar barang yang perlu Euron beli. Palu dan kawan-kawannya menjadi tujuan dia siang itu. Tak butuh waktu lama ketika perjalanan gersangnya menemukan titik akhirnya. Sebuah toko bangunan berada disebrang ia berdiri. Untuk menggapainya, Euron harus beradu melawan arus ramai kendaraan. Kepalanya mulai menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan jalanan. Selangkah demi selangkah ia ambil. Tak sadar, terdapat seorang anak kecil laki-laki yang melaju lumayan kencang dengan sepeda motor listriknya. Iya, kendaraan mematikan paling baru saat ini. Sunyi dan berbahaya, Euron menjadi korbannya.
Tak ada waktu bagi Euron untuk menghindar, teriakan dan belalak besar mata si anak laki-laki itu menjadi hal terakhir yang Euron dengar dan lihat sebelum dirinya tersungkur ke tanah.
"WOI, TOLONGIN ADA YANG PINGSAN!"
Satu detik.
Satu menit.
Satu jam.
Euron bangun dikelilingi semen.
"Hah...?"
"Lho, mas? Udah bangun?"
Ada bapak-bapak yang menghampir Euron seketika dirinya terbangun dari... tidurnya? Pingsannya? Entahlah, yang pasti dirinya sedang diselimuti kebingungan luar biasa sembari terduduk di sofa dengan kulit yang sudah compang-camping itu.
"Kok saya di sini, ya, pak?" tanya Euron ketika ia menyadari bahwa dirinya telah berada dititik tujuan awalnya yaitu toko bangunan.
"Ah, tadi masnya pingsan disebrang jalan situ gara-gara ditubruk bocah sepeda listrik," ujar si bapak.
"Pak, aku gaoaoa?"
Sungguh, sepertinya bocah tadi menabrak Euron hingga merubah susunan otaknya.
"Orapopo, mas. Wes iki, minum dulu." Euron menerima segelas air dari si bapak lalu meneguknya dengan cepat. Setelah itu, ia baru teringat akan tujuannya.
"Pak, ada palu, paku, sama bor listrik?"
Si bapak menampilkan wajah kaget dan heran. Ada setitik ketakutan diwajahnya. "Buat opo, mas?! Jangan diapa-apain bocahnya! Anaknya wes pulang sambil nangis tadi!"
Euron pun ikut terheran. Ia menggelengkan kepalanya secara cepat guna memberi tanda bahwa bukan itu tujuannya.
"Ndak, pak! Saya niatnya memang mau belanja ke sini sebelum ditubruk!"
Helaan napas panjang keluar dari si bapak. Diikuti oleh Euron. Tak pernah terlintas dibenaknya bahwa dirinya siang itu harus merasakan kejadian yang unik.
"Yowes, mau yang ukuran gimana aja, mas?"
Lalu Euron dan si bapak pun mulai berdiskusi perihal ukuran dan ini itu ditengah turunnya matahari Malang.
1 note · View note
kaslana81 · 2 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
neverland3332 · 2 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
wisepoetryblaze · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
1 note · View note
pertamax7 · 3 months
Text
Gathering Motor Listrik Honda Yogyakarta MONALISA
Gathering Motor Listrik Honda Yogyakarta ., salam pertamax7.com, Gathering Motor Listrik Honda Yogyakarta Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Nging, Salam Motor Listrik, Salam Kendaraan Masa Depan. Ada info resmi dari Jogja berjudul Astra Motor Yogyakarta X Paguyuban Motor Honda Yogyakarta (PMHY) Berkeliling dengan Honda EM1 e: di Morning Gathering Motor Listrik Honda (MONALISA) Sepeda Motor…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tjzwjidd · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
krjwojrl · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
ksfchife · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
enigmalestari · 4 months
Text
BEBERAPA MENIT LALU SABOTASE LISTRIK PLN YG DI LAKUKAN OLEH SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT PEMBELI JAJANAN PILAT MAK DESI, BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DAN NAIK, MAK NANDO, MAK IREN, DOLOK SARIBU, CS, DENGAN PURA2 LISTRIK DI 🏡 KK, & SEKITARAN 🏡 KK & 🏚 TETANGGA SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT-PEMBELI JAJANAN PILAT & SUPAYA TETANGGA YG BARU PULANG PERGI MELACUR ZINAH DARI 🏚 MAK DESI, 🏚 MAK SANDI, DARI 🏚 BANGUN SARAHIH, DARI 🏚 TETANGGANYA DARI LADANG2, SAMBIL MENYABOTASE LAMPU TETAS GARASI 🏡 KK, LAMPU TERAS, & BARU TERDENGAR SUARA SEPEDA MOTOR MAK DESI GERMO MASUK KE 🏚 MQK DESI TANDANYA WILROT GIGOLO PEDAGANG PILAT, MAK DESI GERMO, & ATAU ANAK2NYA BARU PULANG GENTAYANGAN DI JAM 00.18 WIB. KEBIASAN TETANGGA PELACUR ZINAH SINDIKAT PELACURAN ZINAH ( RAHASIA UMUM BERKELILING TENGAH MALAM - SUBUH) SUBUHNYA PURA2 PULANG OLAH RAGA PAGI, PADA HAL BARU PULANG MELACUR ZINAH DAGANG PIKAT - JAJAN PILAT DARI 🏚 BORDIL MAK DESI, BANGUN SARAHIH, MAK SAMDI, MANK NANDO, MAK IREN, DOLOK SARIBU, DAMANIK, LADANG2 BELAKANG 🏚 BORDIL MAK DESI, SEBELAH 🏚 BB ORDER MAK DESI.
4 notes · View notes
fthjhjsdsk · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
oitsdffd · 3 months
Text
Koridor Baru Tiongkok-Myanmar: Membangun Koridor, Berbagi Platform, Mendorong Pembangunan
Ramai dan mempesona. Berjalan melalui lokasi pameran Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Lashio) - Tiongkok (Lincang) ke-4 dan Pameran Ekonomi dan Perdagangan Perbatasan Myanmar (Naypyidaw) - Tiongkok (Lincang) (selanjutnya disebut Pameran Perbatasan Tiongkok-Myanmar ke-4), kita harus menghela nafas karena kegiatan yang ramai telah kembali dan acara akbar telah kembali.
  Ini adalah pameran perbatasan offline pertama sejak epidemi Xin Guan, yang diadakan pada tanggal 25 hingga 28 Mei di Naypyidaw, Myanmar. Berfokus pada tema "Membangun Koridor Baru - Mencari Pembangunan Baru Bersama", Pameran Perbatasan bertujuan untuk secara proaktif melayani dan berintegrasi dengan Tiongkok dan Myanmar dalam membangun "Sabuk dan Jalan", Koridor Ekonomi Tiongkok-Myanmar, dan Koridor Baru Tiongkok-Myanmar di Samudra Hindia. Dengan mencari pengembangan baru kerja sama ekonomi dan perdagangan serta berbagi pencapaian baru kerja sama yang saling menguntungkan, hal ini mengkonsolidasikan persahabatan antara Tiongkok dan Myanmar dan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi.
  Membangun Platform, Membangun Merek, dan Menjalin Pertemanan
  Dalam Pameran Perbatasan ini, pihak China mengirimkan delegasi ekonomi dan perdagangan yang terdiri dari 156 anggota untuk berpartisipasi dalam pameran di Myanmar, di mana 82 perusahaan dari Yunnan, Shandong, Sichuan, Chongqing, Guangxi, Jiangsu, Guangdong, Henan, dan provinsi lain (daerah otonom dan kotamadya) secara kolektif muncul dalam pameran, dan produk yang dipamerkan termasuk makanan, kebutuhan sehari-hari, peralatan rumah tangga, produk fotovoltaik, kendaraan listrik, produk elektromekanis, suku cadang mobil, sepeda motor, dan aksesori lebih dari 500 jenis. Pihak Myanmar secara aktif mengorganisir perusahaan-perusahaan dari semua provinsi dan negara bagian untuk berpartisipasi dalam pameran, dan perusahaan-perusahaan China dan pengusaha China di luar negeri di Myanmar juga dengan antusias mendaftar untuk berpartisipasi dalam pameran.
  Teman baru dan teman lama berkumpul bersama, membangun momentum membangun merek.
  "Di sini, lihatlah ke sekeliling stan, yang semuanya merupakan mitra perusahaan kami di seluruh negeri dan di berbagai bidang." Meng Yao, Manajer Penjualan Wilayah Asia-Pasifik Asia Tenggara Sunshine Power Supply Co. Sebelumnya, Meng Yao dengan riang memperkenalkan bisnis perusahaan dalam bahasa Inggris kepada para tamu seperti Chen Hai, duta besar Tiongkok untuk Myanmar, dan Win Hin, wakil perdana menteri dan menteri perencanaan dan keuangan Myanmar, yang datang untuk berkeliling paviliun.
  Meng Yao mengatakan bahwa sebagai perusahaan terkemuka di industri ini, Sunshine Energy sangat mementingkan Pameran Perbatasan ini. Tidak hanya membawa produk dan teknologi terbaru ke pameran, tetapi juga merekomendasikan pemasok nasional bahan dan aksesori terkait untuk menghadiri pameran bersama, melakukan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran merek seluruh rantai.
  "Pameran singkat selama dua hari ini telah mencapai efek publisitas yang diharapkan." Myo De Piao, manajer umum Myanmar Golden Goat Co Ltd, melakukan perjalanan khusus dari Mandalay untuk berpartisipasi dalam Pameran Perbatasan. Peserta pameran dari Tiongkok sangat tertarik dengan jus tanduk asam merek "Crown" yang diproduksi oleh perusahaannya, dan ia sangat sibuk di stan.
  Merapatkan mitra yang baik, membuka pasar Cina yang luas, berbagi pengalaman pengembangan yang kaya ...... pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran perbatasan, panen Myo De Piao. "Pameran Perbatasan Myanmar-Tiongkok yang keempat telah memberi saya banyak kejutan, dan saya lebih percaya diri untuk memanfaatkan peluang bisnis dan memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan." Myo De Piao mengatakan bahwa ia akan terus berpartisipasi dalam pameran tahun depan dan terus memperluas area gerainya untuk meningkatkan popularitas caper di Myanmar.
  "Dibandingkan dengan Pameran Perbatasan pertama pada tahun 2019, Pameran Perbatasan kali ini menyajikan 'tiga hal tertinggi dan tiga hal lainnya'." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, menjelaskan bahwa "tiga tertinggi" adalah peningkatan visibilitas, partisipasi dan kualitas produk, dan "tiga lebih banyak" adalah lebih banyak provinsi yang berpartisipasi, lebih banyak perusahaan yang berpartisipasi, dan lebih banyak produk yang berpartisipasi.
  Dilaporkan bahwa dalam pameran 4 hari tersebut, omset di tempat mencapai 5 juta RMB, dan menerima lebih dari 10.000 pelanggan dari berbagai jenis. 19 perusahaan China dan Myanmar berhasil menandatangani 10 proyek, yang melibatkan perdagangan impor dan ekspor, pembelian dan penjualan produk pertanian dan sampingan, kerja sama perdagangan peralatan listrik industri dan rumah tangga serta bidang lainnya, dan jumlah kumulatif perjanjian tersebut mencapai lebih dari 800 juta yuan, dan denyut nadi kedua belah pihak dari pertukaran perdagangan menjadi lebih kuat.
  Saluran baru, pengembangan baru, peluang baru
  "Kami berkumpul karena pameran perbatasan dan berpelukan lebih erat karena saluran baru." Wakil sekretaris komite partai kota Lincang, walikota Du Jianhui mengatakan, saluran baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui seluruh Myanmar, adalah negara-negara Samudra Hindia yang terhubung ke jalur penting pasar besar China, yang terhubung langsung ke barat daya China, tidak hanya kebutuhan untuk pengembangan Lincang, Yunnan, tetapi juga pasti akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan Myanmar.
  Dividen, dalam Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat dapat dilihat.
  Biro Perdagangan Kota Lincang Zhou Yongzhi memperkenalkan, pameran perbatasan semua pameran di China melalui pintu keluar pelabuhan Sungai Qingshui, naik kereta api ekspres Jalur Baru Samudera Hindia China-Myanmar ini, langsung ke Naypyidaw, Myanmar.
  Bagaimana komoditas Myanmar dapat diangkut ke konsumen Tiongkok melalui Jalur Baru Samudra Hindia Tiongkok-Myanmar? Jawabannya dapat dilihat pada tata letak bisnis Pabrik Mebel "Citra Baru" Myanmar.
"Lashio adalah kota simpul penting dari koridor baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, untuk memfasilitasi ekspor luar negeri, kami menempatkan gudang transit di Lashio beberapa tahun yang lalu, tetapi di masa lalu, jalur darat dari Lashio ke Lincang, Tiongkok, karena infrastruktur yang buruk dan tidak perlu dikhawatirkan." Ao Kyaw Soe, kepala pabrik mebel, mengatakan bahwa dengan promosi aktif pembangunan Koridor Baru Samudra Hindia Myanmar-Tiongkok, Jembatan Jalur Bergulir yang dibantu oleh Tiongkok di Myanmar telah berhasil ditutup.
Memperluas Kerja Sama, Menikmati Sumber Daya, dan Berkembang Bersama
  "Pameran Perbatasan adalah pertukaran budaya, berbaur adalah hati masyarakat, panen adalah persahabatan, mengejar pembangunan bersama." Zhou Yongzhi, direktur Biro Perdagangan Kota Lincang, berbicara dengan nada yang sama dengan para peserta pameran.
  "Pameran Perbatasan memberikan kesempatan penting untuk kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Myanmar, dan pada saat yang sama mencerminkan bagaimana Lincang telah berubah dari sebuah kota kecil di daerah perbatasan barat daya menjadi jendela perbatasan untuk membuka diri ke Myanmar." Berbicara tentang pentingnya Pameran Perbatasan, Li Hui, penanggung jawab Lincang Shuangchuang Centre (selanjutnya disebut sebagai Shuangchuang Centre), mengatakan tanpa ragu-ragu. Dia mengamati bahwa banyak perusahaan luar biasa datang untuk mencari peluang bisnis dengan produk, sumber daya, saluran, dan solusi operasi terbaru mereka.
  Proyek Shuangchuang Centre, yang dipimpin oleh Li Hui, berbasis di Lincang Hi-tech Zone dan menjangkau seluruh Kota Lincang. Pusat ini membangun sistem layanan yang mengintegrasikan informasi, pembiayaan, hak kekayaan intelektual, penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi, pelatihan, manajemen, dan fungsi-fungsi lain untuk membantu perusahaan tumbuh secara sehat dan membimbing serta melayani kewirausahaan dan inovasi secara massal.
  Li Hui memperkenalkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Zona Teknologi Tinggi Lincang telah mengembangkan sejumlah perusahaan industri terkemuka dengan daya saing inti dan perusahaan ekonomi baru dengan kekuatan yang kuat, teknologi baru, pangsa pasar yang tinggi, dan pertumbuhan yang baik dengan meningkatkan kebijakan dukungan yang relevan dan mekanisme manajemen, yang memberdayakan pengembangan berkualitas tinggi di Lincang. Kali ini, sebanyak tujuh perusahaan dari Zona Teknologi Tinggi Lincang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
  Mempromosikan lapangan kerja dan kewirausahaan melalui kerja sama terbuka. Kantor Urusan Tiongkok Luar Negeri dari Pemerintah Kota Lincang telah membangun platform dengan departemen pemerintah Myanmar untuk membuat program pertukaran, merekrut lebih dari 200 siswa Myanmar setiap tahun ke Sekolah Tinggi Guru Sains dan Teknologi Yunnan Barat untuk pelatihan keterampilan kejuruan sebelum epidemi. "Dengan tujuan pertukaran, interaksi, pembelajaran, dan berbagi, Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yunnan Barat dan Shuangchuang Centre membangun kerja sama sekolah-perusahaan untuk memberikan magang kepada para siswa Myanmar di perusahaan yang didanai Tiongkok, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masyarakat, budaya, dan kebijakan Tiongkok, serta membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan berwirausaha." Kata Li Hui.
  Selain berbagi bakat, "saling melengkapi" juga menjadi kata kunci yang disebutkan oleh para peserta pameran. "Perusahaan kami baru akan pindah ke Myanmar pada tahun 2020, dan kami berencana untuk menginkubasi Myanmar sebagai pasar utama." ujar Meng Yao, manajer penjualan Asia Tenggara untuk Wilayah Asia-Pasifik Sunny Power Supply Co.
  Meng Yao menjelaskan bahwa Myanmar sering mengalami pemadaman listrik, dan kekurangan listrik yang parah telah mempengaruhi perkembangan sosial. "Listrik pada dasarnya dapat memenuhi permintaan selama musim hujan, tetapi ketika musim kemarau, keterbatasan pembangkit listrik tenaga air muncul ke permukaan. Pada saat yang sama, beberapa daerah di Myanmar memiliki sumber daya cahaya yang melimpah. Naypyidaw, misalnya, memiliki hingga 2.000 jam cahaya yang tersedia per tahun." Meng Yao mengatakan bahwa pengenalan fotovoltaik dapat menjadi pelengkap dengan pembangkit listrik tenaga air, sehingga masyarakat Myanmar dapat sepenuhnya menikmati kekuatan energi baru.
  Memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar dengan saling melengkapi keunggulan masing-masing dan berbagi sumber daya adalah harapan bersama kedua belah pihak.
  "China bersedia untuk memperkuat pertukaran dan saling pengertian dengan Myanmar, memperdalam persahabatan dan kerja sama, memberikan dukungan dan bantuan, serta menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan China untuk perdamaian, stabilitas, dan pembangunan Myanmar." Pada upacara pembukaan Pameran Perbatasan China-Myanmar keempat, Chen Hai, duta besar China untuk Myanmar, mengatakan bahwa China dengan tegas akan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan, dan mempercepat pembangunan pola pembangunan baru yang didominasi oleh siklus makro domestik, dengan siklus ganda domestik dan internasional yang saling mendorong satu sama lain, yang akan membawa peluang baru bagi pembangunan Myanmar. Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar Win Htin mengatakan bahwa pihak Myanmar telah sepakat untuk bersama-sama membangun Koridor Ekonomi Myanmar-Tiongkok, untuk melaksanakan pembangunan proyek "Belt and Road" secara kooperatif, dan untuk mendirikan Zona Kerjasama Ekonomi Perbatasan Myanmar-Tiongkok.
  Setelah keberhasilan tiga sesi pertama, Pameran Perbatasan telah menjadi kartu nama yang cemerlang untuk mengkonsolidasikan dan memperdalam pertukaran persahabatan dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan Myanmar. Peluang bisnis bertabrakan dengan pameran, dan kerja sama dibangun dengan pameran. Semakin banyak perusahaan dan pengusaha China dan Myanmar telah menjadi "mitra internasional" dalam proses Koridor Baru Samudra Hindia China-Myanmar melalui platform, jembatan, dan pembawa Pameran Perbatasan.
0 notes
abidintoto88 · 3 months
Text
Panglima : 2.820 Prajurit TNI Bakal Dipindahkan ke IKN Tahun Ini
Tumblr media
BANDARJITU.NEWS - Persiapan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) akan diperkuat ribuan personel. Hal itu menyusul pemindahan sebanyak 2.820 ke IKN tahun ini. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan ribuan personel yang bakal ditempatkan di IKN terdiri dari Prajurit Mabes TNI, sampai tiga matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). “Pada tahun ini juga direncanakan pemindahan personel TNI, baik Mabes TNI, TNI AD, AL, dan AU sejumlah 2.820 orang,” kata Agus saat Rapim TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Namun demikian, Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit. Sebab, proses itu akan menyesuaikan dengan kesiapan pembangunan IKN. “Namun pemindahan personel tersebut akan menyesuaikan kesiapan bangunan dan korem di IKN,” ujarnya.
Bangun Pertahanan Terpadu
Tumblr media
Selain penempatan personel, TNI juga akan membangun pertahanan terpadu. Dimulai, dari TNI AD yang akan memperkuat 37 Kodam, salah satu Kodam khusus yang akan dibangun di IKN dengan kekuatan dua batalyon baru. Kemudian untuk TNI AL akan ada pembangunan markas pasukan marinir (pasmar) serta dari TNI AU akan membangun pangkalan udara (lanud) khusus yang keduanya akan ditempatkan di IKN.
Dukungan Presiden
Tumblr media
Hal tersebut selaras dengan visi TNI yang prima, sebagaimana dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan pertahanan terpadu di IKN. “Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan Bapak Presiden (Joko Widodo) dalam rangka mewujudkan rencana di atas,” ujar Agus.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Tumblr media
menyerahkan sebanyak 228 alutsista dengan jenis yang beragam. Diantaranya Pandur, Harimau, Ranpur Anoa, Ranpur Komodo APC, Ranpur Badak Canon 90, Maung V3, Rigid Buoyancy Boat, Ransus, Rantis, Truk 4x4, Truk 2,5 Ton dan sepeda motor trail listrik. Sumber : Liputan6 Read the full article
0 notes