Tumgik
#MTR05
rslmktns · 2 years
Text
Moment To Recharge 05 : Memulai Perjalanan
LIFE DESIGN
Perubahan terkecil yang bisa diupayakan adalah yang datang dari diri sendiri yaitu mindset.
Ramadan adalah momentum. Selama 30 hari, kita berusaha melatih kebiasaan baru dan membuang kebiasaan lama. Berhasil tidaknya usaha yang kita lakukan dapat dilihat dari indikator utamanya, yaitu 10 hari terakhir Ramadan. Terkristal atau tidaknya kebiasaan-kebiasaan baru tersebut menjadi karakter diri dapat terlihat dari sesudah Ramadan. Ini tentang kejujuran terhadap diri sendiri.
The future is unpredictable. The best way to predict our future adalah dengan mencicilnya. The most responsible person of our future is ourself.
Pada akhirnya, kebahagiaan kita menjadi tanggungjawab kita sendiri. Apakah kita berupaya dan mengupayakannya?
QS ar-Ra’d [13]: 11, “..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Partikel terkecil dari kaum adalah individu.
Masa depan satu bangsa terlihat dari karakter anak mudanya. Maka jika ingin menghancurkan masa depan satu bangsa, cukup hancurkan karakter anak mudanya.
Sekitar 83% penduduk Indonesia adalah muslim. Artinya muslim punya tanggungjawab sosial dan moral terhadap masa depan Indonesia. Kelak di akhirat, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas kapasitas kita yang berbeda-beda tapi mengupayakannya dari hal terkecil yang bisa diupayakan dari diri sendiri adalah satu keharusan.
Ramadan akan melahirkan 3 jenis manusia:
Menzalimi diri sendiri
Tahu harus melakukan apa, tapi gamau melakukannya.
Ramadan jadi tidak seperti Ramadan karena berlalu begitu saja. 30 hari gak terasa kelewat. Momentumnya harus ditunggu satu tahun lagi kalau umurnya ada.
2. Melakukan tapi rata-rata
Orang-orang puasa. Ya ikut puasa. Tanpa berupaya untuk kira-kira apalagi ya yang bisa dilakukan. Kira-kira yang terbaiknya seperti apa. Merasa cukup menjadi baik tanpa berusaha bertumbuh untuk menjadi yang lebih baik apalagi versi terbaiknya kita.
Melakukan apa yang orang lain lakukan. Tidak menghasilkan apa-apa. Padahal seharusnya puasa di bulan Ramadan kalau mau sesuai kurikulum mampu menghasilkan brand-brand baru pada setiap individu yang mampu memaknainya. Maka wajar para sahabat terdahulu menghadapi Ramadan persiapannya 6 bulan sebelumnya. Sehingga ketika mulai di hari pertama sudah biasa.
Hanya menahan haus dan lapar tanpa membekas apa-apa.
3. Para pemenang
Berlomba-lomba dalam kebaikan. Dia berpacu dengan waktu dalam mengupayakan kebaikan-kebaikan khususnya di bulan Ramadan yang penuh dengan bonus pahala. Mereka yang terus mengupayakan yang terbaik dan itu membekas pada karakternya.
Selalu mau ambil bagian, mau urun tangan, urun pikir, urun rasa, terus mau menjadi bagian. Karena ini bukan tentang seberapa besar perubahannya tapi seberapa mau kita menjadi bagian perubahan.
Ramadan bukan hanya tentang habluminallah tapi juga habluminannas.
Target Ramadan adalah menjadi manusia bertakwa yaitu yang melakukan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak mendekatkan pada target maka kita akan menghapusnya akan menaruh hal itu sebagai prioritas 3, 4, dst bukan prioritas pertama atau kedua.
Dalam manajemen produktivitas, ada 3 kata kunci:
Mencapai target dengan cara paling efektif dan waktu paling efisien.
Perubahan besar tidak mungkin terjadi tanpa akumulasi perubahan kecil. Partikel terkecil perubahan ada pada diri kita sendiri.
Stay productive.
Be productive, not busy.
Manusia yang produktif sangat mengupayakan apa yang dikerjakan. Multitask.
Orang sibuk. Focus.
Mudah membandingkan diri dengan orang lain karena informasi tersebar sangat cepat. Zaman berkembang cepat.
Materi di atas disampaikan oleh Sherly Annavita Rahmi. Ia adalah seorang influencer of social media dan entrepeneur dari generasi millennial.
5 notes · View notes