Tumgik
#Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan
tangerangraya · 14 days
Text
Gelar Rapat, Begini Susunan 8 Fraksi DPRD Tangsel Periode 2024-2029
Tangerang Selatan – DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) gelar rapat pembentukan susunan fraksi-fraksi di DPRD. Dengan begitu, formasi fraksi baru itu pun kini tinggal menunggu untuk di paripurnakan. Wakil Ketua sementara DPRD Kota Tangsel Ricky Yuanda Bastian menyampaikan, jika pada periode sebelumnya hanya ada tujuh fraksi, namun pada periode 2024-2029 kali ini DPRD Kota Tangsel bertambah…
0 notes
kabartangsel · 2 months
Text
Nota Kesepakatan KUA PPAS Tahun Anggaran 2025 telah Disahkan pada Rapat Paripurna DPRD Tangsel
DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan DPRD Kota Tangerang Selatan tentang rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran 2025. Masa sidang III Tahun 2023/2024. Kamis, (1/8/2024). Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua I Iwan Rahayu, S.E…
0 notes
beritarayaidn · 2 years
Text
Geram Lihat Foto Airin di Acara Pemkot, Gerindra Tangsel: Walikota Jangan Lip Service Soal ASN Netral
Geram Lihat Foto Airin di Acara Pemkot, Gerindra Tangsel: Walikota Jangan Lip Service Soal ASN Netral
Tangerang Selatan – Pernyataan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie tentang netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) agar jajarannya bersikap netral dan tidak partisan dinilai seolah hanya lip service. Hal itu diutarakan langsung Wakil Ketua Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel, Abdul Rahman, dalam keterangannya yang diterima wartawan, Selasa, (8/11/2022). Sehari sebelumnya beredar Foto…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
drfm-me · 3 years
Text
Ketua DPRD Tangerang Selatan Apresiasi Penanganan Covid-19 di Kecamatan Sawangan
Ketua DPRD Tangerang Selatan Apresiasi Penanganan Covid-19 di Kecamatan Sawangan
Dapur Remaja Radio| Sawangan. Camat kecamatan Sawangan Anwar Nasihin menerima kunjungan wakil ketua DPRD Tangerang Selatan, pada Rabu (2/3/2022) di ruang kerja camat. Wakil ketua DPRD Tangerang Selatan H. Syakir Darmawan (Wawan) yang berkunjung ke kantor kecamatan Sawangan yang di sambut langsung Camat didampingi oleh lurah se-kecamatan serta lima kepala Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) se-…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 5 months
Text
Persoalan Banjir Jadi Momok, DPRD Tangsel: Perangkat Daerah Sudah Lakukan Evaluasi
Tangerang Selatan – Ketua Pansus LKPJ Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, Muhamad Aziz menyatakan persoalan masalah banjir dan kemacetan telah dilakukan secara maksimal. Aziz mengatakan, persoalan banjir telah menjadi momok bagi Kota Tangsel, dan Perangkat Daerah telah melakukan monitoring serta evaluasi dalam rangka mengurangi titik-titik banjir. “Contoh banjir. Itu kita sudah sepakati…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Terkait PPDB Komisi V DPRD Banten Terima Audiensi Perangkat SMAN 2 Tangsel
Terkait PPDB Komisi V DPRD Banten Terima Audiensi Perangkat SMAN 2 Tangsel
Komisi V DPRD Banten terima audiensi dengan ajaran perangkat SMAN 2 Tangerang Selatan di ruang Rapat Komisi V DPRD Provinsi Banten, Kamis (25/08/2022). Audiensi ini diterima langsung oleh ketua Komisi V DPRD Banten Dr. Yeremia Mendrofa,ST.,MM., MBA., didampingi oleh Wakil Ketua Komisi V H. Fitron Nur Ikhsan,M.Sc., serta anggota Komisi V diantaranya yaitu Dr. Hj. Shinta Wisnu Wardhani, Heri…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritarayaidn · 2 years
Text
Menyangkut Fasilitas, Komisi II DPRD Tangsel Dorong RSU Pamulang Tingkatkan BLUD
Menyangkut Fasilitas, Komisi II DPRD Tangsel Dorong RSU Pamulang Tingkatkan BLUD
Kota Tangerang Selatan – Wakil Ketua Komisi II pada DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Shinta Wahyuni Chairuddin dorong RSU Pamulang untuk meningkatkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Shinta mengatakan RSU Pamulang difokuskan kepada pengembangan BLUD, dalam hal ini fasilitas gedung pada rumah sakit tersebut lumayan tergolong besar dan kebutuhan pelayanan masyarakat sangat tinggi. Meski…
View On WordPress
0 notes
bidiktangsel · 4 years
Text
Tanggapi Kampanye Negatif, Tokoh Golkar Sarankan Semua Pihak Jaga Suasana Kondusif
Tanggapi Kampanye Negatif, Tokoh Golkar Sarankan Semua Pihak Jaga Suasana Kondusif
Serpong, bidiktangsel.com – Politikus senior Partai Golkar Sukarya menyayangkan munculnya beragam pernyataan yang menyudutkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan selama kontestasi pilkada berlangsung.
Menurut Sukarya yang juga Ketua Komisi II DPRD Tangsel, kritik Calon Wakil Walikota Rahayu Saraswati, termasuk Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Tangsel Ahmad Syawqi, tentang Rumah Sakit Umum…
View On WordPress
0 notes
carinapayue-blog · 7 years
Text
Festival Padang Melang 2018 di Anambas Akan Dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan
Carina Payue Festival Padang Melang 2018 di Anambas Akan Dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Artikel Baru Nih Artikel Tentang Festival Padang Melang 2018 di Anambas Akan Dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Pencarian Artikel Tentang Berita Festival Padang Melang 2018 di Anambas Akan Dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Festival Padang Melang 2018 di Anambas Akan Dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas Amat Yani menjelaskan, Festival Padang Melang menjadi agenda rutin tahunan http://www.unikbaca.com
0 notes
tangerangraya · 1 year
Text
Wakil Ketua DPRD Tangsel Berharap Pemkot Selesaikan 3 PR Besar di Sisa Masa Jabatan
Tangerang Selatan – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Iwan Rahayu mengapresiasi Pemerintah Kota yang mendapatkan puluhan penghargaan, dengan catatan 2 pekerjaan rumah besar di sisa jabatan dapat terselesaikan. Beberapa bulan lalu diketahui Pemerintah Kota Tangsel kembali meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini penghargaan didapat dari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Pemkot Tangsel Gelar Peringatan Nuzulul Quran 1443 Hijriah
Pemkot Tangsel Gelar Peringatan Nuzulul Quran 1443 Hijriah
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar peringatan malam Nuzulul Quran 1443 Hijriah, Senin (18/4) malam bertepatan dengan 16 Ramadan 1443 Hijriah. Kegiatan ini, digelar dalam rangka gerakan membumikan alquran. Bertempat di Islamic Center, Serpong, Senin (18/4). Dalam acara ini, hadir Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, Ketua DPRD Abdul Rasyid,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritarayaidn · 2 years
Text
Mahasiswa Demo Tolak BBM Naik, Wakil Ketua DPRD Tegaskan Akan Usut Tuntas Mafia BBM di Kota Tangsel
Mahasiswa Demo Tolak BBM Naik, Wakil Ketua DPRD Tegaskan Akan Usut Tuntas Mafia BBM di Kota Tangsel
Beritaraya.id, Tangerang Selatan – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) komisariat Pamulang cabang Ciputat melakukan unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengenai permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM), Kamis, (25/8/2022). Salah satu Kordinator lapangan yang bernama Fadlul Rahman menyampaikan Pemerintah yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
Waduh! Wakil Rakyat Asal Bali Pakai Narkoba, Belinya Dari Lapas Cipinang..
Waduh! Wakil Rakyat Asal Bali Pakai Narkoba, Belinya Dari Lapas Cipinang..
Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Bali I Nyoman Wirama Putra (INWP) yang kemudian diketahui juga menjabat sebagai ketua fraksi Partai Golkar dipastikan positif menggunakan positif amphetamine (sabu).
Harianpublik.com – Hasil pemeriksaan terhadap dua tersangka yang berperan sebagai bandar, NYA (28) dan LP (32), barang haram itu disirkulasikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang.
“Dari keterangan dua tersangka NYA dan LP, narkoba mereka dapat dari seorang napi LP Cipinang berinisial A,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ) Komisaris Besar Argo Yuwono, Kamis (15/6).
Seperti diketahui, keduanya ditangkap Dit Resnarkoba PMJ di hotel kawasan Pecenongan, Gambir, Jakarta Pusat. Setelah melakukan pengembangan terhadap keduanya, polisi kembali menangkap INWP bersama pasangan tak resminya, LOS (19) di kamar hotel.
“NYA dan LP ini sepasang suami istri yang sudah diintai sejak Senin (12/6) di sebuah hotel. Dan baru ditangkap Selasa (13/6) di basement B1 hotel,” terang Argo.
Polisi tidak menemukan barang bukti dari tangan NYA dan LP. Keduanya mengaku habis menginap bersama rekannya INWP dan LOS di kamar nomor 1916. Setelah dicek, di kamar tersebut terdapat INWP yang merupakan anggota DPRD Tabanan bersama teman wanitanya, LOS.
“Setelah digeledah kamarnya ditemukan barang bukti 1 bong atau alat hisap sabu, 1 cangklong, 2 pipet plastik, 1 plastik klip kosong bekas sabu, dan 1 korek api,” tutur Argo.
INWP dan LOS kemudian dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Sementara pasutri NYA dan LP dibawa ke rumahnya di kawasan Sawah Besar, Ciputat, Tangerang Selatan. Hasil dari pengembangan itu, polisi mengamankan barang bukti ekstasi 2.053 butir dan sabu 1,8 gram. -[kabarviral/rmol] Sumber : Source link
0 notes
bisnisjakarta · 8 years
Text
Sidang Pencopotan Wakil Ketua DPRD Tangsel Molor
Sidang Pencopotan Wakil Ketua DPRD Tangsel Molor
BJ Online TANGSEL– Sidang paripurna DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan agenda penyampaian usulan pemberhentian Wakil Ketua Ahadi, Senin (6/2) agak sedikit memanas. Selain sempat molor hingga dua jam karena belum juga memenuhi kuorum, sidang sendiri tidak dihadiri yang bersangkutan, Ahadi. “Karena belum kuorum jadi belum bisa dimulai. Minimal dua per tiga karena ini paripurna pergantian…
View On WordPress
0 notes
bidiktangsel · 4 years
Text
Peringatan Hari Pancasila, Segala Aspek Kehidupan Masyarakat Menjadi Berubah
Peringatan Hari Pancasila, Segala Aspek Kehidupan Masyarakat Menjadi Berubah
Serpong, bidiktangsel.com – Ketua DPC Partai Gerindra Kota Tangerang Selatan sekaligus Wakil ketua DPRD Kota Tangsel Li Claudia Chandra, mengatakan hingga tiga bulan lamanya wabah Covid-19 melanda Indonesia.
“Sudah banyak korban jiwa karena wabah ini. Kehidupan masyarakat dalam keseharian berjalan tidak seperti biasanya. Kegiatan kerja, sekolah, beribadah dan berusaha dilakukan dari rumah dan…
View On WordPress
0 notes
Text
Indonesia dan Keterpurukan Demokrasi
Demokrasi telah mengukir cerita panjang dalam sejarah Indonesia mulai dari demokrasi parlementer sampai dengan demokrasi reformasi. Asam pahit asin manis telah dicicipi tetapi belakangan ini demokrasi di Indonesia seperti terpuruk kembali, terpuruk dalam arti kata pengikisan nilai-nilai hakiki demokrasi. Demokrasi sangat terikat dengan namanya rakyat, Dari untuk dan oleh.
Kata “oleh rakyat” dalam definisi demokrasi memiliki gap terbesar dalam sistem demokrasi di Indonesia, sebuah pertanyaan pun muncul karena kekeruhan tersebut “Telah sejauh mana rakyat terlibat ?”. Dalam realitas demokrasi sekarang, rakyat semata hanya terlibat sebatas “kotak suara", bukan dalam pembuatan peraturan (decision-making) dan pemerintahan (governing) dimana makna “oleh” yang berarti sesungguhnya. Memang pada dasarnya para pemangku jabatan berasal dari rakyat, tetapi perlu kita sadari untuk label rakyat yang menempel pada diri mereka, berasal dari rakyat manakah mereka?. Melihat lika liku pemerintahan saat ini Dinasti politik dibangun kokoh oleh satu keluarga di wilayah tertentu, seakan tak tersentuh oleh pemerintah pusat. Gubernur, bupati, sampai pemimpin DPRD dijabat oleh orang-orang yang menjalin kekerabatan. Bak kerajaan di dalam Republik. Coba kita sejenak membaca kisah nan unik dari tanah para jawara.
Awal mula
Atut merupakan putri almarhum Haji Tubagus Chasan Sochib –pengusaha, sesepuh, dan jawara yang merintis bisnisnya dari pedalaman Banten pada 1960-an. Chasan menyuplai logistik bagi Komando Daerah Militer VI Siliwangi, dan pada akhirnya mendapat banyak keistimewaan dari Kodam VI Siliwangi serta pemerintah Jawa Barat.
Chasan menjadi orang berpengaruh di Banten dan mendapat banyak proyek besar pemerintah, hingga akhirnya mendirikan perusahaan sendiri yang terutama bergerak di bidang konstruksi. Kamar Dagang dan Industri Banten serta sejumlah organisasi bisnis lainnya dia kuasai.
  Pascareformasi, Chasan mendukung Banten lepas dari Jawa Barat, menjadi provinsi sendiri. Dia membantu gerakan pemekaran Banten. Setelah Banten resmi menjadi provinsi, Chasan mendorong keluarga besarnya, termasuk Atut, aktif berpolitik.
Atut menjadi Wakil Gubernur Banten pertama pasa Oktober 2000. Lima tahun kemudian, Oktober 2005, Atut menggantikan Gubernur Banten Djoko Munandar yang semula dia dampingi, sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten menyusul kasus korupsi yang menjerat Djoko.
Menggurita
Atut resmi menjadi Gubernur Banten pada 2007 setelah memenangi pilkada. Setelah menjadi orang nomor satu di Banten, Atut pun memiliki ruang cukup luas untuk memasukkan keluarganya ke dalam ranah politik praktis –persis seperti yang dilakukan sang ayah.
Adik ipar Atut, Airin Rachmi Diany, mencalonkan diri menjadi wakil bupati Tangerang mendampingi Jazuli Juwaini pada 2008, namun kalah dari petahana Ismet Iskandar dan Rano Karno.
Pada tahun yang sama, adik Atut, Haerul Zaman, terpilih menjadi Wakil Wali Kota Serang, Banten, mendampingi Bunyamin. Tiga tahun kemudian, 2011, Haerul naik menjadi Wali Kota Serang menggantikan Bunyamin yang meninggal dunia.
Pada 2010, adik Atut yang lain, Ratu Tatu Chasanah, terpilih menjadi Wakil Bupati Serang mendampingi Taufik Nuriman. Sementara ibu tiri Atut, Heryani, menjadi Wakil Bupati Pandeglang pada 2011 mendampingi Erwan Kurtubi.
Di 2011 itu Airin kembali maju dalam Pilkada Kota Tangerang. Tak seperti kegagalannya pada pertarungan di Kabupaten Tangerang, kali ini ia mujur. Istri adik Atut, Tubagus Cheri Wardhana (Wawan), itu berhasil menjadi Wali Kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Benyamin Davine.
Keluarga Atut bahkan melebarkan sayap ke pusat. Almarhum suami Atut, Hikmat Tomet, merupakan anggota Komisi V DPR periode 2009-2014. Anak lelaki Atut, Andika Hazrumy, menjadi anggota DPD RI. Sementara istri Andika, Ade Rossi Kharunnisa, membantu melestarikan klan Atut di Banteng dengan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Serang.
Atut memperkokoh cengkeramannya atas tanah leluhurnya pada 2011 dengan kembali memenangkan Pemilihan Gubernur Banten. Bersama Rano Karno sebagai wakilnya, mereka meraih suara mayoritas. (Sumber: CNN Indonesia)
Contoh diatas hanyalah segelintir dari banyaknya kebobrokan pakta demokrasi. Megahnya panggung demokrasi yang dipuja-puja sudah semakin rapuh, rayap-rayap kecil sedikit demi sedikit menggerogoti pondasi nan kokoh. “Apa selanjutnya yang terjadi ?” Konsekuensi dari kebobrokan demokrasi itu adalah timbulnya sebuah pradigma baru yaitu populisme.Dalam kamus sosiologi, populisme diartikan sebagai “suatu bentuk khas retorika politik, yang menganggap keutamaan dan keabsahan politik terletak pada rakyat, memandang kelompok elit yang dominan sebagai korup, dan bahwa sasaran- sasaran politik akan dicapai paling baik melalui cara hubungan langsung antara pemerintah dan rakyat, tanpa perantaraan lembaga-lembaga politik yang ada” (Abercrombie et. al., 1998).
Populisme bisa mendapatkan persemaian yang subur di tengah masyarakat yang menghadapi krisis. Situasi krisis ini secara akurat didefinisikan oleh Christa Deiwiks (2009) dalam tiga bentuk. Pertama, kondisi krisis ekonomi, kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pertumbuhan, dampak globalisasi, eksploitasi sumber daya alam dan lain- lain menjadi humus yang subur bagi lahirnya klaim-klaim populisme. Kedua, sebagaimana ditegaskan Canovan (1999: 2), populisme merupakan kritik tajam atas kegagalan representative democracy. Ketiga, kesenjangan ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat plus ketimpangan janji-janji demokrasi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pemimpin-pemimpin populis untuk retorika politik yang melenakan.
Menurut Margaret Canovan (1981, dalam Mahasin, 1994) populisme terbagi menjadi tiga bagian. Di Indonesia telah berkembang dua populisme dari tiga yang dikatakan Margaret Canovan.
Pertama
Populisme “wong cilik.” Populisme jenis ini berorientasi kepada petani, borjuasi kecil, kooperasi antarpengusaha kecil dan selalu memasang prasangka dan kecurigaan terhadap usaha besar dan pemerintah. Populisme ini percaya bahwa ada skenario besar pengusaha dan penguasa untuk menindas “wong cilik.” Konon tipe populisme ini tidak begitu antusias dengan ide-ide kemajuan (progress) entah itu urbanisasi, industrialisasi dan kapitalisme karena dinilai berdampak pada kemerosotan moral. Populisme “wong cilik” suka menoleh ke masa lampau dan menangisi masa kini. Dalam konteks politik, populisme ’wong cilik’ cenderung anti-politisi dan intelektual menara gading dan merindukan orang-orang kuat yang memiliki ideologi populis. Beberapa contonya adalah Partai Populis Amerika di tahun 1890-an, partai-partai petani di Eropa dan Partai Kredit Sosial Kanada pada awal abad dua puluh (Mahasin, 1994). Salah satu contoh adalah ketika penertiban kalijodo jakarta, sebelum penertiban terjadi banyak sekali pro dan kontra didalam lingkup masyarakat dan jika pemerintahan saat itu tidak bisa memberikan solusi yang solutif mungkin saja akan terjadi pergolakan yang cukup masif dari masyarakat untuk “menampar” pemerintah.
Kedua populisme revolusioner yang merupakan idealisasi kolektif atas penolakan terhadap elitisme dan ide-ide tentang kemajuan. Pranata politik dan desain institusi politik dinilai tak lebih dari pengejawantahan dari dominasi elit atas rakyat, dan karenanya harus dibongkar dan ditundukkan melalui perebutan kekuasaan oleh rakyat dan sokongan penuh kepada pemimpin revolusioner yang mewakili kepentingan rakyat, bukan kepentingan segelintir elit.
Populisme yang kedua ini yang sedang subur berkembang di masyarakat saat ini, isu-isu seperti toleransi menjadi pupuk penyubur belum lagi keadaan politik yang sedang memanas. Mungkin sebagian rakyat saat mulai sudah tidak percaya dengan kinerja pemerintahan, mulai dari kebijakan pro-asing, pembangunan industri yang memakan lahan masyarakat, blunder politik dan lain sebagainya.
Pada ahkhirnya Karena ketakutan melawan arus opini publik, pemerintah gagal mengirimkan sinyal yang jelas untuk menjamin kebinekaan dan kemajemukan. Politisi kita malah terkesan bersikap sesuai arah mata angin. Mereka enggan bersikap tegas karena takut kehilangan popularitas. Jika demikian, populisme bukan lagi menjadi madunya demokrasi. Di tangan para pemimpin dan politisi yang tidak berani melawan arus, populisme berubah menjadi “racun” yang akan membunuh demokrasi secara perlahan, tapi pasti.
“Ingatlah wahai pemerintah, kekuasaan tertinggi ditangan rakyat” -Anonim
Bogor, 24 Februari 2017
Mahasiswa Pojok Asrama
0 notes