Tumgik
#adlan aly
Text
Tak Perlu Pawang, Hujan Akrab dengan Kiai Adlan
Tak Perlu Pawang, Hujan Akrab dengan Kiai Adlan
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mortada-bokandee · 2 years
Text
( First Campaign ) Crawling to July 1820:
The first army was commanded by Ismail bin Muhammad Ali Pasha, and the army included 4,500 soldiers, including the Turks, Arnaout, Moroccans, and Egyptians, especially the Ababdeh tribe, which supported the campaign with men, food, and livestock, armed with rifles and 24 artillery. For example, the number of soldiers is not proportional to the number of boats and beauty, but we list the numbers exactly as they appeared in reference ). The rulers of North Sudan found themselves vulnerable to the campaign, as they dispersed to small kingdoms, and they handed over the matter to Ismail Pasha. As for the Mamluks, part of them fled to the Gaelic, and others surrendered to Ismail.
Battle of Corti November 1821:
Ismail's army did not encounter any obstacle until Diar Al-Shaqiya, who cherished their power over their neighbors and their revolution on Fung, arrived. The prospect of submitting to the ruling did not interfere with the Pasha in their affairs, but Ismail set conditions, the most important of which was the delivery of horses and weapons ( white ) and to succeed on the ground, they did not accept this and were determined to fight. Victory began waving the thorns until they cut off the ears of their enemy led by King Sabir, ruler of West Shaqiya
Sennar kingdom invasion:
Tumblr media
The army marched towards Sennar, the capital of the Kingdom of Fung, and Ismail sent to Minister Muhammad and Dad Adlan, who was in power instead of Sultan Badi VI. Ismail Pasha requested loyalty to the Ottoman caliph, and Wad Adlan wrote to him his famous message: Your victory over the Jaili and the Shayqiyah does not tempt you, for here we are the kings and they are the shepherd. Did you not know that a guarded hook is protected by Indian incisors, adham inventory horses, and men who are patient with fighting with a ball and a eve. It was apparent that Wad Adlan was not living the reality of his time, as his spies told him that the army consisted of 186 thousand fighters ( We note that the mobile army from Egypt was 4500 soldiers ) until he started asking for help From the saints and the righteous instead of recruiting soldiers from the tribes and allied other tribes to prepare to meet the army, or perhaps a war tactic on the part of Wad Adlan that falls within the scope of psychological war between the two sides. In any case, Wad Adlan was assassinated because of his problems with his cousins before reaching an agreement with the Fur on uniting the word to fight the invader. The lords began, may God push the new minister of the Sultanate to negotiate in a civil friendliness with Ismail and convey to him the Sultanate’s desire to submit after realizing that there is no benefit to the resistance. When Ismail approached Sennar, Paddy VI (, who was a 25-year-old ), went out and ceded his authority to the successor of Muslims on June 13, 1821. This is how the Fung Sultanate, which lived throughout Sudan, ended in 1504 – 1821 AD، With the entry of the army the next day, the victorious invaders were bombed by land, and the former Sultan was behind them, after Ismail Sheikha appointed him to Sennar to collect taxes and hand them over to the Turkish-Egyptian administration.
Tumblr media
3 notes · View notes
suarapesantren-blog · 7 years
Text
MUHAMMAD ADLAN ALY, (1900-1990). Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Putri Wali Songo, Cukir, Jombang, Jawa Timur, dan Ketua Umum pertama Jam’iyyah Ahli-t-Thariqah Al-Mu’tabarahan-Nahdliyyah (JATMAN), organisasi tarekat di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ini dikenal sebagai sosok yang wara’, zuhud, dan tawadlu’.
Lahir pada tanggal 3 Juni 1900 di Pesantren Maskumambang, Dukun, Sedayu, Gresik, dari pasangan Nyai Hj. Muchsinah binti K.H. Abdul Jabbar dan K.H. Ali. Saudaranya adalah K.H. Ma’shum, H.M. Mahbub, dan Nyai Mus’idah Rohimah. Kakaknya, K.H. Ma’shum Ali, kemudian menjadi menantu K.H. Hasyim Asy’ari dan penulis buku terkenal. Kiai Adlan Aly tumbuh dan dididik sejak kecil dalam lingkungan keluarga pesantren. Kakeknya, K.H. Abdul Jabbar (wafat 1903), adalah pendiri Pondok Pesantren Maskumambang Gresik di tahun 1859. Awalnya Kiai Adlan Aly nyantri kepada sang ayah, K.H. Ali, di Pesantren Maskumambang. Kemudian menuntut ilmu di Pesantren Tebuireng, dan terbilang sebagai santri generasi awal K.H. Hasyim Asy’ari. Adalah kebanggaan para santri di Jawa waktu itu menambah ilmu dan berguru kepada pendiri NU ini.
Kiai Adlan Aly menikah dengan Nyai Hj. Ramlah. Dari pasangan ini lahir putra-putri: Nyai Hj. Mustaghfiroh, K.H. Ahmad Hamdan, Nyai Hj. Sholikhah dan K.H. Abdul Djabbar. Dalam perjalanan pulang usai menunaikan ibadah haji dari Makkah pada tahun 1939, sang isteri wafat  dan dimakamkan di Pulau We, Aceh. Setelah itu beliau dijodohkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari dengan keponakannya yang bernama Nyai Hj. Halimah,yang menemani sang kiai selama 40 tahun hingga wafat di tahun 1982. Selanjutnya Kiai Adlan Aly menikah lagi dengan Nyai Hj. Musyaffa’ah Ahmad, seorang ustazah dari Desa Keras, Diwek, Jombang, pada tahun 1982, sebelum berpulang ke Rahmatullah delapan tahun kemudian. Dari pernikahannya yang kedua dan ketiga ini, Kiai Adlan Aly tidak dikaruniai satupun anak.
Ketika kakaknya mendirikan pesantren sendiri di Seblak, Jombang, pada tahun 1926, Kiai Adlan Aly ikut pindah walau tetap menuntut ilmu di Tebuireng. Beberapa lama kemudian, beliau membangun rumah sekaligus pondok di Cukir, tetangga Tebuireng, serta membuka toko kitab di depan pasar Cukir. Setelah NU berdiri, K.H. Hasyim Asy’ari memanggil santri favoritnya ini, bersama-sama K.H. Abdul Karim Gresik dan H. Sufri, untuk membentuk  kepengurusan NU di Kecamatan Diwek. Dari Pesantren Cukir inilah Kiai Adlan Aly berkiprah di NU hingga ke level nasional. Dalam Muktamar NU yang ke-8 di Cirebon pada Agustus 1931, Kiai Adlan Ali dipercaya sebagai pemimpin sidang. Termasuk ketika membahas masalah Tarekat Tijaniyah yang sempat bikin panas muktamar. Meski akhirnya forum perdebatan yang langsung dipimpin sendiri oleh K.H. Hasyim Asy’ari itu memutuskan bahwa Tijaniyah dianggap sebagai tarekat mu’tabarah.
Kiai Adlan Aly memang dikenal sebagai tokoh tarekat dan menjadi mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Padahal gurunya sendiri, K.H. Hasyim Asy‘ari, dan komunitas Pesantren Tebuireng, tidak mengamalkan satu tarekat pun. Ijazah irsyad (perkenan untuk menjadi mursyid atau guru dalam satu tarekat) beliau dapatkan dari guru tarekatnya, K.H. Muslih Abdurrahman Mranggen, Demak. Yang terakhir ini memang dikenal sebagai mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dan banyak memberi ijazah kepada para ulama Jawa. Selain itu, Kiai Adlan Aly juga memperoleh ijazah tarekat tersebut dari K.H. Romly Tamim Rejoso, Jombang.
Kemudian, pada Muktamar NU ke-26 di Semarang tahun 1979, Kiai Adlan Aly terpilih sebagai ketua umum pertama Jam’iyyah Ahli-t-Thariqah Al-Mu’tabarahan-Nahdliyyah (JATMAN). Dan memang baru pada muktamar kali ini NU punya organisasi tarekat sendiri berskala nasional. Karena sebelumnya ada organisasi tarekat yang dipimpin oleh K.H. Musta’in Romly, putra K.H. Romly Tamim Rejoso. Tapi para kiai dan ulama tarekat meninggalkan organisasi tarekat bernama Jam’iyyah Ahli-t-Thariqah al-Mu’tabarah ini. Soalnya K.H. Musta’in Romly bergabung ke Golkar bersama dengan organisasi tarekatnya di tahun 1970-an. Ketika Kiai Adlan Aly terpilih sebagai Ketua Umum JATMAN, muncul suara miring yang menyebut beliau berambisi memimpin organisasi tarekat karena bersaing dengan Kiai Musta’in yang sama-sama ulama tarekat Jombang. Namun, tuduhan itu terbukti tidak benar. Karena ternyata yang meminta pembentukan organisasi tarekat baru itu di Muktamar NU Semarang adalah K.H. Muslih Abdurrahman sendiri, guru tarekat para ulama pesantren.
Sejak itu, anak-anak Pesantren Tebuireng kalau ingin gabung ke tarekat, patronnya adalah Kiai Adlan Aly. Di Tebuireng beliau juga mengajar kitab-kitab, seperti Fathul Qarib, Fathul Wahab, al-Muhadzab, Manhaj Dzawinnazhar, Jam’ul Jawami, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Munir karya Syaikh Nawawi al-Bantani, dan juga kitab Shahih Bukhari–Muslim. Ketika Kiai K.H. Hasyim Asy’ari memimpin Tebuireng (1955-1965), Kiai Adlan Aly bersama K.H. Idris Kamali juga dipercaya memimpin pengajian kitab-kitab kelas tinggi.
Kiai Adlan Aly dikenal dekat dengan masyarakat, sekaligus aktif berjuang membela kepentingan mereka. Bahkan setiap undangan dari para jamaahnya selalu beliau datangi. Bahkan di usia senjanya, rela dibonceng dengan sepeda motor untuk menempuh jarak sejauh untuk mendatangi undangan seorang jamaahnya. Padahal beliau dikenal di masa mudanya – di sekitar tahun 1925 – sebagai jago balap mobil. Waktu lampu mobil masih menggunakan karbit, beliau sudah sering ngebut.
Di masa pendudukan Jepang, sewaktu menjabat sebagai Rois Syuriyah NU di Jawa Timur, Kiai Adlan Aly bersama H. Sufri aktif mengurus kepentingan warga yang keluarganya kena wajib romusha.  Bahkan beliau sempat ditangkap oleh tentara Jepang untuk dipekerjakan dalam rombongan romusha. Tapi sempat menghilang dan akhirnya kembali ke rumah dengan selamat. Usai Proklamasi Kemerdekaan 1945, beliau bergabung ke dalam Barisan Sabilillah – sebuah laskar ulama-pesantren yang dikomandani langsung oleh K.H. Abdul Wahab Chasbullah di tingkat nasional. Selain menggalang dana untuk perjuangan laskar-laskar santri dan ulama, Sabilillah dan Hizbullah, Kiai Adlan Aly juga ikut berperang di garis depan untuk membendung laju tentara Belanda yang bermaksud menguasai kembali daerah Jawa Timur pasca perang 10 November 1945 di Surabaya.
Usai revolusi kemerdekaan, Kiai Adlan Aly kembali ke pesantren membenahi sistem pendidikan. Fokus utama beliau adalah pendirian pondok putri, mewujudkan amanah gurunya, K.H. Hasyim Asy’ari. Pada awal abad ke-20 kebanyakan yang nyantri di pondok adalah laki-laki. Meski ada perempuan yang nyantri, mereka tidak mondok. Karena pesantren memang tidak menyediakan asrama putri. Beberapa lama kemudian, ada inovasi baru, sejumlah pesantren mulai membuka pondok putri. Pesantren Manba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, misalnya, di bawah asuhan K.H. Bisri Syansuri (salah seorang pendiri NU), sudah memulai membuka pondok putri. Sementara Pesantren Tebuireng sendiri belum melakukannya, meski banyak perempuan santri yang ingin mondok di pesantren. Masalah itu segera direspons oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Beliau menunjuk K.H. Adlan Aly, santri kesayangan beliau, untuk membuka pesantren putri di Desa Cukir.
Empat tahun setelah wafatnya sang guru di tahun 1947, Kiai Adlan Aly baru bisa merealisasikan rencana itu. Pondok putri itu diberi nama Madrasah Mu’allimat Cukir. Pondok itu juga bernilai strategis bagi masyarakat Jombang. Diketahui banyak anak-anak putri tamatan Madrasah Ibtidaiyyah tidak dapat melanjutkan belajar keluar daerah karena keterbatasan biaya. Daerah Cukir dan sekitarnya juga belum memiliki sekolah lanjutan setingkat SMP dan SMA. Akhirnya diadakan musyawarah dan sepakat mendirikan pondok dengan nama Madrasah Mu’allimat Cukir. Bersamaan dengan kedatangan para santri putri dan pelajar putri yang ingin mondok, Kiai Adlan Aly lalu membangun asrama sederhana di belakang rumahnya.
Pondok itu kemudian berkembang. Para santri putri kian banyak. Terutama dari luar Jombang, sehingga pondok itu dikenal dengan nama Pondok Pesantren Putri Wali Songo. Dan hingga kini pesantren itu berkembang menjadi sebuah pesantren modern, lengkap dengan berbagai fasilitas belajar-mengajar dan penunjang kehidupan kaum santri di dalam  pondok. Tidak terkecuali, pelajaran ngaji kitab kuning, yang wajib untuk semua santri, tetap dilestarikan dan dikembangkan.
Sukses mengembangkan pesantren dan organisasi tarekat, Kiai Adlan Aly kemudian berkecimpung dalam dunia politik, meski hanya sebatas di lingkungan Kabupaten Jombang. Menjelang Pemilu 1987, Kiai Adlan Aly berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan, lalu terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, periode 1988-1993.
K.H. Adlan Aly wafat pada tanggal 17 Rabiul Awal 1411 H/6 Oktober 1990 M dalam usia 90 tahun. Ulama kharismatik ini kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang.
REFERENSI
A.Mubarok Yasin & Fathurrahman Karyadi, Profil Pesantren Tebuireng (Jombang: Pustaka Tebuireng, 2011).
Endang Turmudi, Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan (Yogyakarta: LKiS, 2004).
Rijal Mumazziq Zionis, Cermin Bening dari Pesantren: Potret Keteladanan Para Kiai (Surabaya: Khalista, 2009).
Anang Firdaus, Biografi KH Adlan Aly Karomah Sang Wali, Jombang: Pustaka Tebuireng, 2014
(direktori tokoh agama. Litbang kemenag)
KH Adlan Aly, sosok yang wara’, Zuhud dan Tawadhu’ MUHAMMAD ADLAN ALY, (1900-1990). Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Putri Wali Songo, Cukir, Jombang, Jawa Timur, dan Ketua Umum pertama Jam’iyyah Ahli-t-Thariqah Al-Mu’tabarahan-Nahdliyyah (JATMAN), organisasi tarekat di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
0 notes
likuliku · 6 years
Text
Fase Akhir Zaman
Tumblr media
Rasulullah bersabda dalam hadist berikut:
Dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a, berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Masa kenabian itu berada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Setelah itu, masa kerajaan yang sombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya. Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam,”(H.R Ahmad).
Hadis diatas diriwayatkan Ahmad, 4/273, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 5)
1. Masa Kenabian Masa ini dimulai saat Rasulullah diutus dengan membawa risalah Islam. Rasulullah membimbing dan menggajarkan islam secara langsung kepada para sahabat. Pada awal Perkembangan Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melalui berbagai macam cobaan dan rintangan.
Pengorbanan Rasulullah sungguh luar biasa besarnya dan itu merupakan titik tolak perubahan sehingga islam bisa berkembang dan diterima semua lapisan masyarakat.
Bahkan sampai saat ini kita dapat merasakan manisnya islam merupakan hasil dari perjuangan Rasulullah dan Para sahabatnya yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan Islam sebagai agama Tauhid yang diridhoi.
Di zaman ini Islam pertama kali tegak di muka bumi dan hukum islam sepenuhnya berjalan dengan dibawah pengawasan Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam. Saat Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, maka resmilah fase ini berakhir.
2. Masa Kekhalifahan Masa ini diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar RA kemudian dilanjutkan oleh Umar bin Khatab RA, Usman bin Affan RA, dan Ali bin Abi Thalib RA. Empat orang ini adalah sahabat senior yang memiliki andil yang sangat besar dalam pergerakan umat islam.
Selama masa kepemimpinan mereka, kemajuan islam semakin pesat. Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan nabi.
Rasulullah shalla-llahu ‘alaihi wa sallam melegitimasi masa kedua ini masih dalam koridor minhajin nubuwah (metode kenabian). Artinya periode pertama dan kedua ini adalah masa teladan dan rujukan (referensi) ummat Islam.
3. Masa Mulkan Adlon (kerajaan yang menggigit) Disebut “raja yang menggigit” karena masih menggigit Kitabullah dan Sunnah Rasul, tetapi hampir-hampir lepas. Masa Mulkan Adlon diawali dengan kemunculan Dinasti Umaiyah. Fase Mulkan ‘Adhan ini berjalan selama 13 abad.
Bayangkan, Islam bersinar dengan penuh keemasan selamat 1300 tahun! Di mana masa yang panjang itu ilmuwan-ilmuwan muslim mengembangkan banyak penemuan, Sebut saja bidang kedokteran, astronomi, bangunan beserta jembatan, ilmu matematika. Masa Mulkan Adlan ini berakhir dengan runtuhnya Dinasti Utsmaniyah pada tahun 1924.
4. Masa Mulkan Jabariyyah (Pemimpin Diktator) Masa ini adalah fase Umat Islam paling buruk, dimana umat islam mengalami keruntuhan dan kemunduran yang sangat telak.
Masa ini ditandai dengan munculnya Dewan Nasional Turki oleh Mustafa Kamal Attaturk (Bapak Bangsa Turki) pada tahun 1924. Para ulama’ yang istiqamah menggelarinya dengan Mustafa Kamal A’da’ut Turk (Musuh Bangsa Turki).
Masa Mulkan Jabariyyah terjadi saat kaum muslimin tidak memiliki pusat kepemimpinan. Umat islam dalam kebingungan yang mudah terbawa arus dan tidak memiliki kekuatan, sangat mirip seperti buih, selalu mengikuti arus dan ringkih.
Kondisi umat islam sangat memperihatinkan, mereka terbagi-bagi menjadi banyak kelompok (negara) dan masing masing mereka tidak peduli dengan urusan umat.
Padahal fase ini jumlah kaum muslimin sangat banyak, namun sayang keberadaanya hanya dilihat dari kuantitas tanpa kualitas yang berarti.
Rasulullah menggambarkan kondisi umat islam di zaman seperti yang disebutkan dalam hadist berikut
“Kalian kaum muslimin akan diperebutkan oleh umat-umat lain seperti orang-orang yang memperebutkan makanan (hidangan) yang ada di hadapannya.” Kami (para sahabat) bertanya, “Apakah dikarenakan jumlah kita sedkit pada saat itu, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Tidak, bahkan jumlah kalian banyak. Namun kalian seperti buih di air bah, sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan sungguh Allah akan memasukan penyakit Wahn didalam hatimu. Kami bertanya, “Apakah penyakit Wahn itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Sadarkah Anda, Kapankah Masa Mulkan Jabariyyah Ini? Masa itu adalah sekarng ini, dizaman dimana kita hidup. Oleh sebab itu fase-fase akhir zaman ini penting diketahui agar kita menyadari di kurun mana kita ini sedang berada. Ternyata kita berada pada titik nadir kelemahan ummat ini.
Sekarang ini telah muncul huru-hara, maksiat merajalela, zina menjadi hal yang lazim, minuman khamer, nyanyian-nyanyian, alat musik, gempa bumi dan semua tanda-tanda kecil kiamat bermunculan hari demi hari.
Hingga puncaknya munculah tanda-tanda kiamat besar, seperti Dajjal, Nabi Isa ‘Alaihis Salam, Ya’juj Ma’juj.
Di masa inilah Iblis memanfaatkan peluang merekrut sebanyak mungkin pengikut-pengikutnya, karena di masa ini akan muncul fitnah paling besar dalam sejarah manusia, yakni Fitnah Dajjal.
Dan setelah fase ke empat ini akan datang fase ke lima yaitu masa kembali pada Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah. Di masa kelima iblis tidak mungkin bisa maksimal menyesatkan manusia, karena pada saat itu islam berkuasa.
5. Masa Kembali Pada Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah Inilah masa yang umat islam rindukan, yakni saat khalifah kembali tegak dimuka bumi untuk kedua kalinya. Dunia akan kembali diperintah mengikuti cara nabi berdasarkan syariat Islam.
Kehidupan di masa ini akan benar-benar aman. Rasa aman ini digambarkan oleh Rasulullah; seorang wanita dapat melakukan perjalan haji dari Hadramaut ke Mekkah dengan berjalan kaki pulang pergi tanpa ada yang mengangguan, Bhakan seekor singa bisa bermain-main dengan anak kecil tanpa menerkam.
Wallahu a’lam
10 notes · View notes
zackrick1086 · 4 years
Text
*Berikut adalah senarai Nombor Telefon Para Ustaz dan Ilmuan yang tinggi ilvmunya untuk sebarang rujukan jika perlu :-*
*P/A Ustaz Azhar Idrus 019988 6160*
*Ustaz Ahmad Kelantani 0193999038 ( usulluddin/توحيد )*
*Ustaz Hanafi Abdul Malik 013668 2940*
*Ustaz Ghazali Ibrahim 019336 9949*
*Ustaz Dr Zahazan Mohamed 0193538554*
*Ustaz Ahmad Husni Abd Rahman 0192602700*
*Ustaz Mohamad Abdullah 0193641643*
*Ustaz Mohd Nidzam Abd Kadir 0192202355*
*Ustaz DrDanial Zainal 019456 6580*
*Ustaz Rohidzir Rais 019545 2750*
*Ustaz Roslan Mohammad 012383 1963*
*Ustaz Mohd Amri Abdullah 0133735293*
*Ustaz Abdul Hadi Bakri 0124819378*
*Ustaz Halim Din 0122701066*
*Ustaz Fauzi Mustafa 0192661484*
*Ustaz Dr Zulkifli Al Bakri 0126822797*
*Ustaz Sabri Omar 0177060489*
*Ustaz Shukri Ali 0139222670*
*Ustaz Mohd Nazri Mat Zin 0139207121*
*Ustaz Mohd Salahuddin Dato Mohamed DBP 0149693959*
*Ustaz Zaharuddin Abd Rahman 0132570400*
*Ustaz Zamri Zainuldin 0192707303*
*Ustaz Dato Zawawi Jusoh 0193292757*
*Ustaz Zul Ramli 0132260018*
*Ustaz Syed Abd Kadir 0177770282*
*Ustaz Syed Nor Hisyam 0193310719*
*Ustaz Wan Akashah 0193576445*
*Ustaz Hasnil 0133974600*
*Ustaz Haslin 0126926446*
*Ustaz Jazlan Adlan Abd Aziz 0197105167*
*Ustaz Badlishah 0139330660*
*Ustaz Dr Lokman Ibrahim 0139355277*
*Ustaz Dusuki Ahmad 013321 3775*
*Simpan nombor telefon ini untuk rujukan pihak tuan-puan bagi jemputan ceramah/program. Boleh kongsi kepada mana-mana badan2 NGO AJK Masjid/Surau/JKKKP/ tempat masing-masing. Moga bermanfa'at.*
1 note · View note
jelajahnewsid · 5 years
Photo
Tumblr media
MKNU di Harapkan Lahirkan Kader NU Bangun Kota Medan Medan,Jelajahnews.id - Jumat (6/12) siang jelang sore, sebanyak 120 kader Nahdlatul Ulama (NU) mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (NU) Pimpinan Cabang (PC) NU Kota Medan di Pesantren Alkautsar Jalan Pelajar Timur, Medan. Kabag Agama Setdako Medan Adlan mewakili Pelaksa tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi yang menghadiri  pembukaan acara tersebut, berharap agar kegiatan ini dapat melahirkan kader-kader berkualitas dari NU serta nantinya  berperan membangun Kota Medan. Madrasah Kader dibuka Buya KH Ali Akbar Marbun selaku pimpinan Pesantren Alkautsar yang juga sebagai Syuriah Pengurus Besar (PB) NU. Acara pembukaan juga dihadiri KH Sultanul Huda dari PB NU, Ketua MUI Sumut Prof H M Hatta, Ketua PW NU Sumut Asnan Ritonga, perwakilan dari Polda Sumut dan Kodam I/BB, serta Ketua PC NU Kota Medan Burhanuddin. Selain mengucapkan selamat atas digelarnya Madrasah Kader NU (MKNU) PC NU Kota Medan, Adlan mengatakan, Pemko Medan sangat mendukung dan mengapresiasi digelarnya MKNU,  sebab kegiatan ini bertujuan untuk peneguhan ideologi ahlusunah wal jamaah sebagai pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem 'aqli (rasionalis) dan ekstrem Naqli (skripturalis) yang bersumber Al Qur'an dan sunnah, serta menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik (ijma dan qiyas). #mknu #nu #pbnu #mui #muisumut #medan #news #foto #jelajahnewsid #mediaonline #media #pemkomedan #kodambukitbarisan #poldasumut (at Medan, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B5yAlhHAE4F/?igshid=1tbpa5pnwsfqz
0 notes
naqiibah · 7 years
Photo
Tumblr media
. Kiai Bisri dan Ulama Jombang tentang Hormat Bendera Merah Putih Ketika masyarakat menyimpan pertanyaan-pertanyaan yg dikaitkan dg pandangan keagamaan, para ulama Nahdlatul Ulama selalu hadir memberikan jawaban & sudut pandang. Seperti yg dilakukan para kiai Jombang. Mereka bahkan membuat forum musyawarah khusus, membahas berbagai persoalan, saling menyodorkan dalil & menjawab kegelisahan. Dipimpin KH M Bisri Syansuri salah satu pendiri NU), para kiai Jombang tercatat beberapa kali mengadakan forum Musyawarah Ulama Jombang. Kegiatan ini dikoordinasi Pengurus 'Imarah Masjid Jami' Kauman Utara Jombang. Hasil musyawarah itu terbit buku berjudul “Muqarrarâtus Syûrâ min ‘Ulamâ Jombang” (Keputusan Musyawarah Ulama Jombang), berisikan 50 masalah agama. Di antara masalah yg dijawab adalah soal hormat bendera merah putih. Menjawab ttg hormat bendera Merah Putih, tersebutlah dlm tanya jawab bernomor 17: Bagaimana hukum hormat bendera merah putih lambang negara RI sebagaimana yg berlaku ketika upacara bendera merah putih diadakan? . Jawaban: Mengingat bahwa bendera sang merah putih sbg lambang negara RI itu merupakan suatu anugerah Allah yg diberikan kpd bangsa Indonesia, maka hukum menghormati bendera adalah boleh, sebab disamakan dg diperbolehkannya mencium peti (tabut) yg diletakkan di atas maqam para wali untuk diambil barokahnya. Keterangan kitab: Hasyiah al-Bajury 'ala Syarh Ibn Qasim, ويكره تقبيل القبر واستلامه، ومثله التابوت الذي يجعل فوقه، وكذلك تقبيل الأعتاب عند الدخول لزيارة الأولياء إلا إن قصد به التبرك بهم فلا يكره Buku Muqarrarâtus Syûrâ min ‘Ulamâ Jombang yg memuat jawaban ttg persoalan tersebut diterbitkan pada 15 April 1981M/ 10 Jumadil Akhir 1401H & ditandatangani oleh Ketua Musyawarah Ulama Jombang KH Mahfudz Anwar & sekretarisnya H Abd. Aziz Masyhuri. Adapun para ulama Jombang itu adalah: 1. KH. M. Bisri Syansuri 2. KH. Adlan Aly 3. KH. Mahfudz Anwar 4. KH. Syansuri Badawy 5. K. Muhdlor 6. KH. Mansur Anwar 7. KH. Abdul Fattah Hasyim 8. KH. Cholil 9. KH. Syansun (Yusuf Suharto) Dikutip dari buku Hasil Keputusan Bahtsul Masa'il PCNU Jombang 2002-2015 Disertai Muqorrorot Ulama Jombang 1981 Sumber NU Online 📷@nahdlatululama #kajiannusantara
1 note · View note
tobasatu · 6 years
Link
tobasatu.com, Medan | Sebanyak 379 jemaah calon haji (Calhaj) asal Kota Medan yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 11 embarkasi Medan, bertolak ke tanah suci Makkah.
Keberangkatan Calhaj yang telah mengenakan pakaian ikhram itu dilepas Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Kamis (2/8/2018) di Asrama Haji Pangkalan Mashur Medan.
Jemaah calon haji (Calhaj) asal Kota Medan yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 11 embarkasi Medan. (tobasatu.com)
Selain 379 calhaj asal Kota  Medan,  2 calhaj asal Kabupaten Mandailing Natal dan 2 calhaj asal Kabupaten Asahan juga tergabung dalam Kloter 11. Tidak sedikit calhaj, terutama yang telah berusia lanjut meneteskan air mata karena tak kuat menahan rasa haru ketika prosesi pelepasan berlangsung. Sebab, mereka sebentar lagi akan melaksanakan rukun Islam kelima yang selama ini sangat didambakan seluruh umat Islam di dunia.
Seperti biasa pelepasan calhaj ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih dan surat-surat kepercayaan yang dilakukan Wali Kota kepada kepala rombongan (karom). Setelah itu Wali Kota didampingi Kakan Kemenag Kota Medan Al Ahyu, Asisten Pemerintahan dan Sosial Setda Medan Musadad Nasution, Kabag Agama Adlan, Kabag Humas Ridho Nasution serta Camat Medan Johor Ali Hanafiah pun menyalami  para calhaj.
Tak lupa Wali Kota berpesan agar seluruh calhaj untuk selalu menjaga kesehatan serta menjaga nama baik Kota Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya. Dikatakannya, para calhaj yang akan bertolak menuju Tanah Suci  merupakan orang-orang beruntung dan dimuliakan Allah SWT karena telah dipanggil dan diberikan kesempatan untuk menunaikan Rukun Islama yang kelima tersebut.
“Setiap umat Muslim di seluruh dunia tentunya sangat mendambakan bisa bertamu di rumah Allah sebagai bentuk penyempurnaan iman Islamnya. Namun tidak semua bisa melaksanakannya. Alhamdulillah, bapak dan ibu hari ini merupakan orang-orang yang beruntung sehingga dapat menjadi tamu Allah dan sebentar lagi bertolak menuju Tanah Suci Makah,” kata Wali Kota.
Selama melaksanakan ibadah haji, selain menjaga kesehatan, Wali Kota juga berpesan agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan serta  bisa saling membantu. (ts-02)
    The post 379 Cahaj Kloter 11 Asal Kota Medan Bertolak ke Tanah Suci appeared first on tobasatu.com.
0 notes
therapyofasuper · 7 years
Text
09/07 e 10/07
Bom, tive a conversa com a Nicole e em todos os momentos foi tenso pois tudo poderia acabar. MAS NÃO ACABOU, SOMOS MAIS RESISTENTES QUE TUDO. Conversamos bastante sobre tudo e resolvemos tudo também, veremos se as mudanças acontecerão de ambas as partes e se tudo vai ficar bem, espero com todas as minhas forças que sim.
Fui ao vicentina aranha com a minha mãe pq queria sair de casa e achei que seria legal, mas nem foi. Ela disse que aquele dia foi um dos dias mais fracos para a minha sorte. Na real, acho que a amiga favorita dela apareceu lá quando eu estava ficando empolgado com um assunto e as duas começaram a conversar e me excluiram msm eu me esforçando pra entrar na conversa, nem fiquei chateado pq isso sempre acontece.
Depois chegamos em casa, almoçamos e vimos um filme do Adlan Sandler horrivel como sempre e ela foi sair com as amigas. Fiz drama e ela achou q eu tava falando sério, foi bem engraçado SHAUHSUA.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Foi um dia bem normal, comi besteiras como ando fazendo as ferias todas. fiz um pouco de exercicio fisico e pretendo fazer mais um pouco ainda. 
To pensando em criar alguns personagens e montar uma HQ mas nem sei pq cada hora mudo de ideia do que fazer. As vezes penso em nao fazer uma HQ tb e só desenhar/usar a aquarela mas nao tenho ideia do que fazer. Escrever tambbém ta no meio desse bloqueio criativo fodido que ando tendo faz mais de um ano praticamente. Nem arrumei o também ali por preguiça.
Bom, conversei bastante com as pessoas hoje. Parece até que o universo leu que eu queria falar com bastante gente pra nao ficar na solitude da sofrencia.
Falei com a mariana pq deu um rolo lá na vidoca dela e tb pq a gnt ta com sdd um do outro por conta do autismo que temos. Falei com o gabriel um pouco. Com a pamela um pouco tb. com a brubs E CARA, TODOS COM QUEM FALEI ESTÃO TENDO PROBLEMAS COM RELACIONAMENTOS OSDKSOKS IMPRESSIONANTE. 
Eu também fiquei com crush numa amiga da Bianca de Paula DSJSJDSJDS mas só crush memo pq nem vai rolar nada pq nem falar com ela vou. Dizem que crush é isso memo então tamo aí (  https://www.instagram.com/moon_witch__/   https://www.facebook.com/rafaela.santos.79656 )
Enfim, agora a pamela disse que tava mal e ficou de cu doce e nao me contou nada, odeio isso cara ODEIO ODEIO ODEIO. Eu quero tentar ajudar as pessoas que gosto poxa :(
A Nicole tb está mal pq aconteceu uma coisa que considero injusta lá no emprego dela. Ela só queria confirmar com o cliente um negócio e acabou levando 0 por isso. TIPO, SE EU NAO CONFIRMAR E ERRAR A COISA É PIOR PORRA. e ngm vai morrer se responder uma coisa simples daquela novamente, af, vao se foderem
0 notes
tobasatu · 6 years
Link
tobasatu.com, Medan | Wali Kota Medan Dzulmi Eldin melepas keberangkatan  389  orang calon jemaah  haji  asal Kota Medan yang tergabung dalam kelopok terbang (Kloter) 7 di Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan, Sabtu (28/7/2018) malam.
Selain calhaj asal Medan, Kloter  7 juga berasal dari sejumlah wilayah di Sumatera Utara seperti Asahan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Mandailing Natal dan Tanah Karo.
Pelepasan keberangkatan ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih dan surat-surat kepercayaan yang dilakukan Wali Kota didampingi Kakan Kemenag Kota Medan Al Ahyu, Asisten Pemerintahan Setdakot Medan Musadad Nasution, Kabag Agama Adlan, Camat Medan Polonia Ali Nafiah serta Kabag Humas Ridho Nasution.
Diungkapkan Wali Kota, jumlah calhaj asal Kota Medan tahun ini sebanyak 2.407 orang. Mereka selanjutnya tergabung dalam sejumlah kloter yang berangkat menuju Tanah Suci melalui Embarkasi Kuala Namu International Airport (KNIA).
Sebelum melepas keberangkan calhaj asal Medan yang pertama ini, Wali Kota menyatakan Pemko Medan melalui organisasi perangkat daerah (OPD)  telah melakukan persiapan diantara menggelar bimbingan manasik gratis di Masjid  Al Musabiqin di halaman belakang Balai Kota Medan dan memantau agar persiapan berjalan dengan baik.
Terakhir, sebelum bertolak menuju Tanah Suci,  Wali Kota mengatakan telah melakukan tepung tawar, tausiah sekaligus doa.
Oleh karenanya dalam pelepasan keberangkatan itu, Wali Kota selain mengucapkan selamat jalan, juga kembali mendoakan agar seluruh calhaj yang berangkat diberikan Allah SWT kekuatan,  kesehatan serta keselamatan sehingga dapat menjalankan seluruh ibadah haji dengan baik.
Tak lupa Wali Kota mengingatkan agar seluruh calhaj fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah haji sehingga nantinya sehingga seluruh ibadah hajinya diterima Allah SWT.
Di Kloter 7 yang dilepaskan Wali Kota tersebut, calhaj asal Kota Medan sebanyak 366 orang. Kemudian 5 calhaj dari Asahan, Binjai 2 orang, Deli Serdang 7 orang, Tebing Tinggi, Mandailing Natal dan Tanah Karo masing-masing 1 orang.
Ada 2 calhaj  asal Medan yang gagal berangkat dalam Kloter 7 yakni Yuliar Muhammad Ilyas (66) dan Abdul Gani Muhammad Yatim (72) karena sakit. (ts-02)
The post Wali Kota Lepas Jemaah Calhaj Asal Medan appeared first on tobasatu.com.
0 notes