#arsitekperadaban

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Masih mengagumi penciptaan Allah dalam arsitektur lebah untuk membangun peradaban.

[muslimahperadaban]

Lupa.

Kadang kita lupa, meninggikan usaha, tapi sedikit melangitkan doa.

Padahal semua yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendakNya. Bahwa apa yang kita rencanakan tidak slalu menjadi nyata.

Bahkan.. Daun yang gugur pun atas ketentuanNya.

Benar adanya, meninggikan ikhtiar tanpa menghadirkan tawakkal adalah kecewa yang direncanakan🥹

#muhasabah #muslimah #muslimahperadaban #arsitekperadaban #lupa #dunia

[ceritaaini]

Teruntuk waktu 10 tahun yang akan datang, terimakasih jikalau Engkau telah mengijinkanku untuk terus bertumbuh menikmati deru nya ombak yang menghapus habis jejak langkahku di tepian. Hanya akan ada beberapa keinginan yang akan kupinta. Selayaknya manusia biasa, aku ingin hidup dengan sederhana, menepi dari riuhnya hari-hari yang kujalani saat ini. Melewati bersama dengan orang-orang yang kucintai dengan harapan terkabulnya doa untuk membangun peradaban yang senantiasa Allah ridhai. Yang kutahu lagi, ada amanah yang perlu kuperjuangan walau hanya meringankan sedikit beban di pundak saudara yang saat ini sedang membutuhkan. Dan lagi, penerimaan terhadap dirilah yang mesti kuupayakan dengan baik. Memulai tuk belajar berserah diri dan memahami bahwa Allahlah yang akan mengaruniakan apa yang kita butuhkan didalam garis besar perjalanan ini. Tidak pernah tidak. Selama apa yang diupayakan benar-benar ditempuh dengan jalan yang baik. Maka setelah ini, kupercayakan semuanya kepada Engkau Sang Pemilik cerita. Semoga Allah selalu menemani dalam setiap keadaan dan senantiasa mengkaruniakan kita hati yang lapang. (life plan 10 tahun yang akan datang) #acs2018 #arsitekperadaban https://www.instagram.com/p/BoRySdLhSFP/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=zeqmshbab3f8

[fitriadwi]

Aliran Rasa bersama IIP

Kira-kira apa yang teman-teman rasakan ketika mendengar kata Intitut Ibu Profesional?

Ketika mendengar Institut Ibu Profesional (IIP) langsung berfikir.. MasyaAllah, ini tempatnya ibu-ibu yang profesional, seimbang antara ranah domestik, ranah publiknya dan lain-lain.

Menjadi bagian diantara ibu-ibu yang sedang belajar menjadi ibu profesional itu rasanya.... ehmm.. MasyaAllah.. antara senang, takjub, malu, iri, sedih dan lain-lain. nano-nano dah rasanya..

Senang karena melihat semangatnya yang luar biasa, takjub karena meskipun sudah menjadi ibu tapi tetap mau belajar dan tidak mau kalah dengan yang muda, malu karena merasa diri ini yang masih single tapi masih begini-begini saja. Semoga ini menjadi lecutan semangat untuk belajar lebih baik lagi.

Saat ini tentunya sangat bersyukur sekali karena Allah masih memberi kesempatan untuk bisa belajar bersama IIP Batch 7 ini. Antara yakin dan tidak, tetapi harus tetap yakin. Mulai dari kita yang dituntut untuk bisa belajar mandiri, kalau dulu waktu ikut sekolah ibu dan semacamnya ada teman-teman yang berangkat bersama ke majelis ilmu, tetapi saat ini dituntut untuk lebih  mandiri. Tetapi para bunda-bunda aslinya tetap menyemangati kok. Sampai saat ini alhamdulillah banyak hal baru yang didapatkan.

Dan ternyata memang benar, Ibu adalah arsitek peradaban, madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak. Dan memang harus dipersiapkan.

Semoga Allah mudahkan dan tetap menjaga semangat, niat ini tentunya untuk meraih ridhoNya. Dan semoga terus menjadi pembelajar, dan bisa seimbang antara ranah spiritual, publik, domestik, urusan komunitas, beraktivitas bersama keluarga, pengembangan diri dan me-time. Terimakasih Institut Ibu Profesional. ^-^

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Sarang semut memiliki fungsinya masing-masing seperti sudah didesain dengan baik.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Mengambil pelajaran dari para semut.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Masih mengagumi penciptaan Allah dalam arsitektur lebah untuk membangun peradaban.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Keindahan pada sarang lebah itu tetap fungsional dan kokoh, paket lengkap sebuah karya arsitektur.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Be like bee.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Apa saja pembagian arsitektur menurut Vitruvius ya?

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Kerenkan diri di hadapan Allah semata.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Allahu ghayatuna, hanya Allah tujuan kami. #arstkprdbn #arsitekperadaban #arsitek #peradaban #tujuan #Allah #Islam #ridho #surga #niat #tekad #hati

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Visi itu dari vision, artinya penglihatan. Seperti apa gambaran yang kita lihat dan bayangkan di ujung perjuangan nanti. #arstkprdbn #arsitekperadaban #arsitek #peradaban #visioner #visi #vision #aksi #action

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Do the best, let Allah do the rest.

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Galaulah pada tempat yang telah disediakan: apakah amalan kita diterima? Apakah Allah ridho pada ikhtiar kita?

[arsitekperadaban]

View this post on Instagram

A post shared by Arsitek Peradaban 🔵 (@arstkprdbn)

Awali dengan basmalah, akhiri dengan hamdalah. Insya allah, amanah dipermudah.