Tumgik
#barikade gus dur
jombangtv · 1 year
Text
Yeny Wahid Minta Barikade Gus Dur Bersabar Tentukan Dukungan Pilpres
JOMBANG.TV – Sebagai salah satu upaya untuk menentukan dukungan pada Pilpres 2024 mendatang, Zanuba Arifa Chofsoh alias Yeny Wahid, melakukan riadho atau berziarah ke makam leluhurnya termasuk sang ayah Gus Dur di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang, Kamis (7/9) sore. Hingga kini Yeny belum secara gamblang menentukan pilihan dukungannya kepada Prabowo maupun Ganjar Pranowo, karena masih…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
journalpapua · 11 months
Text
Yenny Dekatkan Gusdurian dan Ganjar-Mahfud
JAKARTA | Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati memandang pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) berpeluang besar mendapatkan limpahan dukungan dari simpatisan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kaum Gusdurian, kata Wasisto, bisa ramai-ramai merapat ke Ganjar-Mahfud setelah kelompok Barisan Kader (Barikade)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
limadetikcom · 5 years
Text
Barikade Gus Dur Jawa Timur Sikapi OTT Bupati Sidoarjo
Barikade Gus Dur Jawa Timur Sikapi OTT Bupati Sidoarjo
SURABAYA, limadetik.com — Ketua Barikade Gus Dur Jawa Timur, Ahmad Arizal Menyikapi OTT KPK terhadap orang No.1 di Kabupaten Sidoarjo, kali pertama dan minggu kedua Tahun Baru 2020 ini kado pertama awal tahun bagi Masyarakat atau Warga Sidoarjo Jawa Timur agar supaya lebih hati hati dan intropeksi diri dimana Sidoarjo merupakan daerah yang lebih santri
“Dalam pembangunan di wilayah dan penataan…
View On WordPress
0 notes
indonesianmonitor · 5 years
Text
Tumblr media
IndonesianMonitor - Barikade Gus Dur ajak warga jaga kedamaian http://dlvr.it/R3c9TN Berita Indonesia http://dlvr.it/R3c9TN
0 notes
carinapayue-blog · 5 years
Text
Barikade Gus Dur Minta Konferwil Ansor Jatim 2019 Bebas Intervensi Politik
Carina Payue Barikade Gus Dur Minta Konferwil Ansor Jatim 2019 Bebas Intervensi Politik Artikel Baru Nih Artikel Tentang Barikade Gus Dur Minta Konferwil Ansor Jatim 2019 Bebas Intervensi Politik Pencarian Artikel Tentang Berita Barikade Gus Dur Minta Konferwil Ansor Jatim 2019 Bebas Intervensi Politik Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Barikade Gus Dur Minta Konferwil Ansor Jatim 2019 Bebas Intervensi Politik Ketua Barikade Gus Dur, Ahmad Arizal, berharap Konferwil Ansor Jatim yang ke-14 berjalan alami tanpa ada unsur politis http://www.unikbaca.com
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
Kata Gus Mus: Ulama Kok Demo? Nah ini Ternyata Gus Dur Pernah Pimpin Demo Era SBY
Kata Gus Mus: Ulama Kok Demo? Nah ini Ternyata Gus Dur Pernah Pimpin Demo Era SBY
Tumblr media Tumblr media
Kata Gus Mus: Ulama Kok Demo? Nah ini Ternyata Gus Dur Pernah Pimpin Demo Era SBY
Harianpublik.com – Ulama asal Rembang KH Mustofa atau Gus Mus mengomentari banyaknya sebutan ustaz atau ulama yang mendadak melekat pada diri seorang.
Gelar ulama sesungguhnya mencerminkan perilaku yang baik dan saleh.
Gus Mus mengatakan, seseorang yang dipanggil ulama harus bisa menunjukkan kesalahen pribadinya. Ulama yang baik, yang punya ukuran nilai kepantasan.
“Ulama kok sobo (main) pendopo itu apa, apa mau ikut tender? Ulama kok mimpin demo. Ini aneh sekali,” kritik Gus Mus, saat menjadi narasumber anti hoax di Semarang, Kamis 20 April 2017.
(regional.kompas.com/read/2017/04/21/06300401/gus.mus.sebut.ulama.yang.baik.menunjukkan.kesalehan.pribadi).
Gus Mus memang benar. Banyak sekali Ustaz palsu berkeliaran di sekitar kita. Ada mahasiswa perguruan tinggi Kristen, beragama Kristen berpura-pura menjadi seorang Ustaz dan muncul di pentas-pentas kampanye pendukung Ahok.
Atau ada juga Ustaz yang menuding penuh kebencian terhadap sekelompok besar umat muslim yang berbaris tertib menuntut tegaknya keadilan bagi pengoyak ketertiban umum.
Ada pula ustaz-ustaz yang berkicau nyaris setiap menit di ruang media sosial dan mencibir umat Islam yang gigih mempertahankan jernihnya keyakinan akan agama.
Mereka-mereka inilah yang bisa disebut ustaz palsu.
Bagaimana dengan ulama pemimpin demo?
Sejarah Indonesia dan jejak digital mencatat Gus Dur pernah memimpin longmarch menuju Istana Merdeka di era kepemimpinan mantan presiden SBY.
Berikut jejak digital perjuangan Gus Dur yang dicatat detik.com
(m.detik.com/news/berita/438336/pimpin-longmarch-ke-istana-gus-dur-pindah-ke-land-cruiser)
Gus Dur yang di awal perjalanan memimpin longmarch dari atas kursi rodanya, terpaksa pindah ke Land Cruiser warna hitam di tengah perjalanan.
Gus Dur memimpin aksi yang diikuti sekitar 500 orang dari berbagai elemen masyarakat.
Massa bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 10.15 WIB, Jumat 9 September 2005.
——–
Hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang berani menghakimi ulama besar Gus Dur, yang dengan gagah memimpin demo menuju istana kepresidenan.
Tidak… tulisan ini juga bukan pembanding antara Gus Dur dan barisan Ustaz dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang siang malam berpeluh mengawal umat, berada di barisan terdepan saat harus menembus barikade dan mungkin saja harus kehilangan nyawa bila diterjang peluru tajam.
Saat memimpin aksi, Gus Dur tentu tak perlu berpayah dan berpanas melakukan orasi yang membakar jiwa. Ini soal gaya bicara. Gus Dur punya cara ‘orasi’ tersendiri.
Merujuk kepada ucapan Gus Mus, apakah mereka yang memimpin demo sudah layak dipanggil Kyai, tentu sedikit sulit karena akan ada penilaian subjektif. Namun tentu boleh dicatat, dalam serangkaian Aksi Bela Islam, nyata dan jelas kiranya, para ustaz pengawal fatwa MUI dihormati oleh umat yang jumlah jutaan orang.
Jadi, tidak perlu ada paranoia. Sepanjang tuntutan aksinya jelas, terarah dan terukur membidik kepentingan umat akan penegakan hukum, ulama harus hadir untuk mengawal, menuntun dan menyejukkan. [opinibangsa.id / dtk]
Sumber : Source link
0 notes
panturaonline · 5 years
Text
Buka Puasa di Brebes, Hj Sinta: Di Indonesia Sekarang Terdapat Tujuh Agama
BREBES, PANTURAONLINE.CO.ID – Masyarakat Brebes selatan dibuat mlongo saat mendengar tausiyah Hj Sinta Nuriyah Wahid yang mengatakan bahwa ada tujuh agama yang saat ini diakui oleh negara Republik Indonesia. Ketujuh agama tersebut adalah Islam, Kristen katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan yang baru yakni agama Baha’i.
Demikian disampaikan Sinta Nuriyah Wahid saat acara Buka bersama di 2 Brebes eks Kawedanan Bumiayu, Selasa (13/5/2019). “Bahwa sebenarnya banyak agama lagi yang masih belum diakui oleh negara namun baru baru ini ada agama baru yang diakui oleh negara, agama tersebut adalah agama Baha’i. “Karena tidak memiliki ciri khusus jadi para penganutnya telah membaur dengan kita dan ini wujud kebhinekaan,” katanya.
Lebih lanjut Shinta juga menyatakan bahwa kegiatan ini juga wujud kebhinekaan, karena terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dari berbagai kalangan baik agama maupun profesi.
Mulai dari tokoh-tokoh ummat agama baik muslim maupun non muslim serta para tukang becak, buruh bangunan dan warga masyarakat lainnya. Dia juga sempat mengabsen beberapa hadirin yang non muslim seperti yang beragama Kristiani dan Katolik serta agama lainnya.
” Nah inilah wujud kebhinekaan dan saya harap hal ini bisa terus terjalin kerukunan antar umat beragama di wilayah Brebes selatan ini,” ungkapnya.
Sementara saat sesi tanya jawab dibuka, ada salah satu peserta yang menanyakan Hobby dari sang suami Gusdur. Langsung saja Sinta menjawab pertanyaan yang diajukan itu dengan santai. “Hobby Gus Dur itu adalah tidur,” jawabnya singkat.
Diapun menjelaskan, Gus Dur memang sering tertidur di rapat-rapat, di forum-forum, namun hebatnya, ketika waktunya ia bicara, Gus Dur bisa menyampaikan dengan lancar dan mengetahui apa yang tengah dibicarakan.
Jefry Arsya Robbi salah seorang Panitia mengatakan, kegiatan buka puasa dan sahur bersama Shinta Nuriyah Wahid ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya digelar oleh Barikade Gusdur, yang merupakan komunitas masyarakat yang ingin meneruskan perjuangan dan pemikiran Gusdur yang menghormati Kebhinekaan.
“Sebenarnya kebiasaan ini sudah lama dilakukan bu shinta selama Gusdur masih menjabat sebagai Presiden, namun di Bumiayu ini baru yang kedua kali,” terang Jeffry.
Hadir dalam acara tersebut beberapa tamu undangan seperti Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Brebes, SKPD se Kabupaten Brebes, masyarakat lintas agama dan etnis, serta tamu undangan lainya. (embong sriyadi)
The post Buka Puasa di Brebes, Hj Sinta: Di Indonesia Sekarang Terdapat Tujuh Agama appeared first on Pantura Online.
from panturaonline.co.id http://bit.ly/2VnQozW via IFTTT
0 notes
kemocengrapi · 6 years
Text
Dukungan Yenny ke Jokowi Menghapus Jejak Ma’ruf yang Intoleran
JAKARTA, dawainusa.com – Pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Sri Lestari Wahyuningroem menilai, dukungan Yenny Wahid ke kubu Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 akan menghapus jejak Ma’ruf Amin yang intoleran.
“Poin plusnya untuk Jokowi-Amin ya menghapus jejak Amin yang intoleran. Juga plus untuk Muhaimin karena seolah menghapus ‘jejak hitam penghianatan-nya’ ke Gus Dur,” kata Sri seperti dilansir Tirto, Kamis (27/9).
Selain masalah Ma’ruf, kehadiran Yenny di kubu Jokowi-Ma’ruf juga tergolong aneh. Sebab terlebih dahulu dipenuhi gerbong Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang selama ini berselisih dengan keluarga Gus Dur.
Baca juga: Jawaban Edy Rahmayadi Ketika Diminta Mundur dari Ketua PSSI
Namun Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur Priyo Sambadha meyakinkan, sikap politik Yenny tak akan terhambat karena adanya kubu Cak Imin.
“Menurut saya enggak masalah. Kan kami pokoknya bekerja untuk kemenangan Pak Jokowi saja. Di dalam situ ada siapa saja saya rasa tidak masalah,” tutur Priyo.
Ma’ruf yang Dianggap Representasi Sosok Intoleran
Seperti diketahui, Ma’ruf bagi sebagian kalangan dianggap sebagai salah satu representasi sosok intoleran. Hal tersebut karena beberapa fatwa yang ia keluarkan baik sebagai ketua komisi fatwa maupun sebagai Ketua Umum MUI.
Sebagai contoh, Yenny maupun Gus Dur, kerap menentang fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada 28 Juli 2005, organisasi Ma’ruf menerbitkan fatwa sesat terhadap kelompok minoritas Ahmadiyah. Fatwa ini menguatkan fatwa Munas MUI Kedua tahun 1980 yang menyatakan Ahmadiyah adalah “aliran di luar Islam”.
Baca juga: Reaksi PDIP Soal Cerita Kwik Kian Gie tentang Sikap Megawati
Fatwa itu disambut sejumlah ormas Islam, di antaranya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia, Forum Umat Islam, Front Pembela Islam, dan Majelis Mujahidin Indonesia. Dampaknya Jemaat Ahmadiyah menjadi korban perundungan, kekerasan, hingga pembunuhan.
Tak sampai di situ, MUI juga menerbitkan fatwa haram faham pluralisme, sekularisme, dan liberalisme agama. Gus Dur melawan balik fatwa tersebut dengan menganggapnya sebagai ancaman terhadap toleransi antar agama di Indonesia.
“Saya menolak sekeras-kerasnya sikap MUI itu. Ini bukan negara Islam. Ini negara ‘nasional’. Yang berlaku bukan aturan-aturan Islam, tapi konstitusi,” kata Gus Dur mewakili Aliansi Masyarakat Madani untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan.
Gus Dur menuntut MUI mencabut semua fatwa yang memandang sesat aliran lain yang berbeda. Sebab fatwa-fatwa tersebut kerap dijadikan landasan untuk melakukan tindak pidana kekerasan dan bertentangan dengan prinsip kebebasan berkeyakinan yang dilindungi oleh konstitusi.
Sebaliknya Gus Dur justru meminta MUI mengeluarkan fatwa yang mengharamkan penggunaan kekerasan, terhadap kelompok-kelompok yang selama ini dianggap berbeda pendapat dan keyakinan.
Pada awal tahun 2016, giliran Yenny yang mengkritik MUI karena mengeluarkan fatwa sesat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Fatwa tersebut menurut Yenny, mengaburkan prinsip manusiawi soal kelompok minoritas yang harusnya dilindungi.
“Oleh sebab itu, MUI harus menyeimbangkannya dengan mengeluarkan fatwa tentang mewajibkan masyarakat memperlakukan mereka [pengikut Gafatar] dengan baik,” ujar Yenny seperti dikutip dari Kompas.com.
Kritik Yenny tersebut muncul usai The Wahid Institute merilis laporan bahwa, sepanjang tahun 2015, terdapat 190 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan 249 jumlah tindakan. Angka tersebut meningkat sekitar 23 persen dari tahun sebelumnya.*
Selengkapnya: Dukungan Yenny ke Jokowi Menghapus Jejak Ma’ruf yang Intoleran
#dawai
0 notes
hanissintia-blog · 6 years
Text
Presidium Gusdurian Jatim Sebut Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-KH Ma'ruf Atas Nama Barikade Gusdur
Hanis Sintia Presidium Gusdurian Jatim Sebut Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-KH Ma'ruf Atas Nama Barikade Gusdur Artikel Baru Nih Artikel Tentang Presidium Gusdurian Jatim Sebut Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-KH Ma'ruf Atas Nama Barikade Gusdur Pencarian Artikel Tentang Berita Presidium Gusdurian Jatim Sebut Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-KH Ma'ruf Atas Nama Barikade Gusdur Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Presidium Gusdurian Jatim Sebut Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-KH Ma'ruf Atas Nama Barikade Gusdur "Memang ini yang sering rancu, karena mbak Yenny itu berada di organisasi Barikade Gus Dur, sedangkan Gusdurian yang mengomandani ..." http://www.unikbaca.com
0 notes
limadetikcom · 5 years
Text
Gus IMM: Tahun 2020 Tahun Tikus Logam, Barikade Gus Dur: 2020 Harus Lebih Semangat Meneruskan Perjuangan Gus Dur
Gus IMM: Tahun 2020 Tahun Tikus Logam, Barikade Gus Dur: 2020 Harus Lebih Semangat Meneruskan Perjuangan Gus Dur
SURABAYA, Limadetik.com – Tidak terasa tahun 2019 telah terlewati 1 tahun sudah berlalu. Banyak kenangan yang telah dilalui, suka, duka, datang, pergi semua silih berganti waktu yang terus berlalu, detik berganti detik, jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Kini telah tiba tahun yang baru 2020.
Ada keinginan yang belum tercapai di tahun 2019, kini…
View On WordPress
0 notes
infoair · 6 years
Link
Barisan Kader Gusdur Resmi Dukung Khofifah-Emil! : 38 kepengurusan Barisan Kader (Barikade) Gus Dur di Jawa Timur mendeklariskan dukungan mereka secara resmi kepada... @jitunews: JITU NEWS Indonesia - Berita Nasional, Politik, Peristiwa, Pangan, Energi, Air, Dan Gaya Hidup
0 notes
atadite · 6 years
Link
Barisan Kader Gusdur Resmi Dukung Khofifah-Emil!: 38 kepengurusan Barisan Kader (Barikade) Gus Dur di Jawa Timur mendeklariskan dukungan mereka secara resmi kepada... http://www.jitunews.com/read/81308/barisan-kader-gusdur-resmi-dukung-khofifah-emil @jitunews JITU NEWS Indonesia - Berita Nasional, Politik, Peristiwa, Pangan, Energi, Air, Dan Gaya Hidup #Jitunews #Pertanian #Energi #Air
0 notes
carinapayue-blog · 6 years
Text
Komentar Gerindra Jatim Soal Dukungan Barikade Gus Dur ke Jokowi- Ma'ruf Amin
Carina Payue Komentar Gerindra Jatim Soal Dukungan Barikade Gus Dur ke Jokowi- Ma'ruf Amin Artikel Baru Nih Artikel Tentang Komentar Gerindra Jatim Soal Dukungan Barikade Gus Dur ke Jokowi- Ma'ruf Amin Pencarian Artikel Tentang Berita Komentar Gerindra Jatim Soal Dukungan Barikade Gus Dur ke Jokowi- Ma'ruf Amin Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Komentar Gerindra Jatim Soal Dukungan Barikade Gus Dur ke Jokowi- Ma'ruf Amin Tokoh Gerindra Jatim mengomentari dukungan Barikade Gus Dur untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. http://www.unikbaca.com
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
[Ulama Kok Demo?!] Ternyata Gus Dur Pernah Pimpin Demo di Era SBY
[Ulama Kok Demo?!] Ternyata Gus Dur Pernah Pimpin Demo di Era SBY
Tumblr media Tumblr media
Ulama asal Rembang KH Mustofa atau Gus Mus mengomentari banyaknya sebutan ustaz atau ulama yang mendadak melekat pada diri seorang.
Gelar ulama sesungguhnya mencerminkan perilaku yang baik dan saleh.
Gus Mus mengatakan, seseorang yang dipanggil ulama harus bisa menunjukkan kesalahen pribadinya. Ulama yang baik, yang punya ukuran nilai kepantasan.
“Ulama kok sobo (main) pendopo itu apa, apa mau ikut tender? Ulama kok mimpin demo. Ini aneh sekali,” kritik Gus Mus, saat menjadi narasumber anti hoax di Semarang, Kamis 20 April 2017.
(regional.kompas.com/read/2017/04/21/06300401/gus.mus.sebut.ulama.yang.baik.menunjukkan.kesalehan.pribadi ).
Gus Mus memang benar. Banyak sekali Ustaz palsu berkeliaran di sekitar kita. Ada mahasiswa perguruan tinggi Kristen, beragama Kristen berpura-pura menjadi seorang Ustaz dan muncul di pentas-pentas kampanye pendukung Ahok.
Atau ada juga Ustaz yang menuding penuh kebencian terhadap sekelompok besar umat muslim yang berbaris tertib menuntut tegaknya keadilan bagi pengoyak ketertiban umum.
Ada pula ustaz-ustaz yang berkicau nyaris setiap menit di ruang media sosial dan mencibir umat Islam yang gigih mempertahankan jernihnya keyakinan akan agama.
Mereka-mereka inilah yang bisa disebut ustaz palsu.
Bagaimana dengan ulama pemimpin demo?
Sejarah Indonesia dan jejak digital mencatat Gus Dur pernah memimpin  longmarch menuju Istana Merdeka di era kepemimpinan mantan presiden SBY.
Berikut jejak digital perjuangan Gus Dur yang dicatat detik.com
(m.detik.com/news/berita/438336/pimpin-longmarch-ke-istana-gus-dur-pindah-ke-land-cruiser)
Gus Dur yang di awal perjalanan memimpin longmarch dari atas kursi rodanya, terpaksa pindah ke Land Cruiser warna hitam di tengah perjalanan.
Gus Dur memimpin aksi yang diikuti sekitar 500 orang dari
berbagai elemen masyarakat.
Massa bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 10.15 WIB, Jumat 9 September 2005.
——–
Hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang berani menghakimi ulama besar Gus Dur, yang dengan gagah memimpin demo menuju istana kepresidenan.
Tidak… tulisan ini juga bukan pembanding antara Gus Dur dan barisan Ustaz dari Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang siang malam berpeluh mengawal umat, berada di barisan terdepan saat harus menembus barikade dan mungkin saja harus kehilangan nyawa bila diterjang peluru tajam.
Saat memimpin aksi, Gus Dur tentu tak perlu berpayah dan berpanas melakukan orasi yang membakar jiwa. Ini soal gaya bicara. Gus Dur punya cara ‘orasi’ tersendiri.
Merujuk kepada ucapan Gus Mus, apakah mereka yang memimpin demo sudah layak dipanggil Kyai, tentu sedikit sulit karena akan ada penilaian subjektif. Namun tentu boleh dicatat, dalam serangkaian Aksi Bela Islam, nyata dan jelas kiranya, para ustaz pengawal fatwa MUI dihormati oleh umat yang jumlah jutaan orang.
Jadi, tidak perlu ada paranoia. Sepanjang tuntutan aksinya jelas, terarah dan terukur membidik kepentingan umat akan penegakan hukum, ulama harus hadir untuk mengawal, menuntun dan menyejukkan.[portalislam]
Sumber : Source link
0 notes
limadetikcom · 5 years
Text
Peringati Haul Gus Dur ke 10 di Sidoarjo, KH.Fuad Anwar, Gus Dur Pejuang Toleransi
Peringati Haul Gus Dur ke 10 di Sidoarjo, KH.Fuad Anwar, Gus Dur Pejuang Toleransi
SIDOARJO, Limadetik.com — Dalam rangka memperingati 10 tahun meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid (Haul Gusdur) yang sekaligus Presiden RI ke 4 maka beberapa komunitas seperti Barikade Gusdur (Barisan Kader Gus Dur) Jawa Timur, ASSB (Alumni SMA Surabaya Bersatu), GIJ (Garuda Indonesia Jaya) dan lain-lain menggelar Haul Gus Dur yang ke sepuluh bertempat di Masjid Al-Qodir desa Wage Sidoarjo.
Kegiata…
View On WordPress
0 notes