Tumgik
#batutulis
hotelbooking · 1 month
Link
RedDoorz Plus @ Batutulis Bogor At RedDoorz Plus @ Batutulis Bogor, we understand the importance of convenience during your stay. That's why we offer a range of exceptional facilities to ensure your comfort and satisfaction. Stay connected with our complimentary Wi-Fi, available in all rooms. Whether you need to catch up on work emails or simply browse the internet, our high-speed Wi-Fi will keep you connected throughout your stay. In addition to our Wi-Fi service, we also provide luggage storage facilities. Traveling can be tiring, and we want to make sure you have a hassle-free experience. Leave your bags with us and explore the beautiful city of Bogor without any burden. Our secure luggage storage will keep your belongings safe and sound until you're ready to check-in or check-out. With our commitment to convenience and guest satisfaction, RedDoorz Plus @ Batutulis Bogor offers a range of comfortable and affordable rooms to suit every traveler's needs. Choose from the Promotion...
0 notes
Text
0811-1066-7788, Custom Kue Ulang Tahun Bogor Batutulis Rafitas Cake
Tumblr media
Terlaris!! Toko Kue Ulang Tahun di Bogor! Wa : 0811-1066-7788, Kue Ulang Tahun Bogor Rafitas Cake Kue Ulang Tahun Bogor, KLIK https://wa.me/6281110667788, kue Ulang Tahun karakter anak cowok BogorToko Kue Ulang Tahun Karakter Kedung Badak Bogor, Jln.sholeh iskandar nomor 2 sebelum universitas terbukahttps://www.google.co.id/maps/place/Rafita's+Cake/@-6.5622111,106.7931064,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e69c46c62b28d33:0x3d3f9c8b51980383!8m2!3d-6.5622111!4d106.7952951
0 notes
rumahnyamannn · 1 year
Text
0895-4154-6953 TANPA BI CHECKING, Jual Rumah Nyaman di Bogor Tukdana "0895-4154-6953 TANPA BI CHECKING, Jual Rumah Nyaman di Bogor Tukdana
Tumblr media
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/62895415469536 , Jual Rumah Nyaman di Bogor Tukdana, Jual Rumah Nyaman di Bogor Tukdana, Jual Rumah Nyaman di Bogor Cilendek Barat, Jual Rumah Nyaman di Bogor Cilendek Timur, Jual Rumah Nyaman di Bogor Curugmekar, Jual Rumah Nyaman di Bogor Batutulis, Jual Rumah Nyaman di Bogor Bondongan, Jual Rumah Nyaman di Bogor Empang, Jual Rumah Nyaman di Bogor Harjasari
HAI SAHABAT ADA KABAR GEMBIRA NIH
BAGI KALIAN YG INGIN CARI RUMAH TERKENDALA DI DP & BI CHEKING. KAMI BERIKAN SOLUSI KEPADA SAHABAT SEKALIAN
TELAH HADIR CLUSTER Mentas Gemilang Residence
DENGAN BENEFIT: 1 3 MENIT KE STASIUN KERETA.
10 MENIT KE FUTURE TOL JAMBE
30 menit ke Bsd serpong
45 menit ke rumah sakit 5 KEBAIKAN :
TANPA BI CHEKING
TANPA DENDA
TANPA RIBA
TANPA AKAD BERMASALAH
TANPA SITA
KPR SYARIAH /KPR KE DEVELOPER
Harga cash hanya 170 Juta Type : 36/60
Persyaratan sangat mudah. Hanya KTP & & kartu keluarga saja Pasti acc Bagi yg kpr cara bayar Boking : 2.000.000 DP & angsuran bisa di sesuaikan kemampuan tiap2 konsumen..
Ayo kapan lagi punya rumah dengan cara bayar mudah
Segera booking unit sangat terbatas !!
Info lebih lanjut bisa via wa.me/62895415469536 (Rudi)
0 notes
Text
Tumblr media
BEST PRODUCT, Call 0877-6017-0885, Best Skincare Brands Batutulis Jorie Skincare
0 notes
sunda-akur · 1 month
Text
SILIWANGI
Prabu Siliwangi, yang juga dikenal sebagai "Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja", merupakan sosok yang memimpin Kerajaan Pajajaran pada rentang tahun 1482-1521 M.
- asal-usul, masa kejayaan, dan silsilah Prabu Siliwangi:
- Asal-usul Prabu Siliwangi:
- Nama asli Prabu Siliwangi adalah Jaya Dewata. Ia lahir pada tahun 1401 di Kawali Galuh (sekarang Ciamis).
- Ayah Prabu Siliwangi bernama - Prabu Dewa Niskala, yang merupakan cucu dari - Raja Niskala Wastu Kencana, pemimpin Kerajaan Sunda-Galuh pada tahun 1348-1475 M.
- Sebutan “Prabu Siliwangi” berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yang merupakan gelar turun temurun yang diberikan kepada beberapa pemimpin karena mereka bisa membawa harum nama Kerajaan Pajajaran.
- Dalam Prasasti Batutulis, Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai raja Kerajaan Sunda dan juga sebagai raja Kerajaan Galuh. Kerajaan Sunda-Galuh ini kemudian dikenal saat ini dengan nama Kerajaan Pajajaran yang berada di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi.
- Masa Kejayaan Prabu Siliwangi:
- Selama memimpin Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi berhasil menjaga kerajaan dalam keadaan teratur dan tenteram.
- Kebijakan Prabu Siliwangi yang membebaskan penduduk Pajajaran dari empat macam pajak turut berkontribusi pada masa kejayaan kerajaan tersebut.
- Silsilah Prabu Siliwangi juga menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan ahli genealogi. Ada beberapa versi silsilah yang diterima secara luas oleh masyarakat. Menurut salah satu versi,
- Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewawarman VII, raja Kerajaan Galuh. 
- Versi lain menyebutkan bahwa Prabu Siliwangi adalah putra dari - Prabu Anggalarang, yang memiliki silsilah panjang hingga ke Maharaja Galuh Pakwan.
----------------
0 notes
hendriyvialli · 7 months
Text
Sri Baduga Maharaja
( Prabu Siliwangi/Raden Pemanah Rasa )
Lahir : Kawali, Ciamis, Jawa Barat 1401 M
Gelar : Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Raja Sunda ke - 35 : 3 Juni 1482 -
Orang Tua : ♂ Rakryan Ningratkancana / Prabu Dewa Niskala / Raja Sunda, ♀ Nay Ratna Mayangsari / Ratu Banawati.
Saudara : ♀ Dewi Retna Pamekas / Ratu Ayu Kirana, ♂ Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu / Raden Palinggih.
Istri : Nyai Subanglarang / Dewi Kumalawangi (Puteri Subang Keranjang), ♀ Kentringmanik Mayang Sunda ? (Nyimas Padmawati), ♀ Ratu Anten, ♀ Ratu Ratnasih / Nyi Rajamatri (Ratu Istri Rajamantri), ♀ Nyai Ambetkasih, ♀ Nyai Aciputih.
Anak : ♂ Prabu Kian Santang / Raja Sangara, ♀Nyai Rara Santang / Hajjah Syarifah Mudaim, ♂ Walangsungsang / / Sri Mangana (Pangeran Cakrabuwana), ♂ Prabu Surawisésa / Munding Laya Dikusuma (Ratu Samiam), ♂ Dalem Manggu Larang, ♂ Munding Sari / Ratu Bancana, ♂Munding Laya Dikusumah (Munding Sari Ageung / Munding II / Prabu Munding Suria Ageung / Prabu Munding Wangi), ♂ R. Sake Alias Prabu Wastu Dewata, ♀ R. Ne-Eukeun,♂Munding Keleupeung / Munding Kelemu Wilamantri , ♂ Prabu Liman Sanjaya, ♂Jaka Puspa Alias Guru Gantangan, ♀ Dewi Surawati, ♂ Balik Layaran / Sunan Kebo Warna, ♂ Sultan Surosoan, ♂Banyak Ngampar (Silihwarni) / Arya Gagak Ngampar, ♂Prabu Layakusumah, ♀ Nyai Lara Badaya, ♂ Rd. Ceumeut / Raden Meumeut (Raden Ameut), ♂Raden Tenga, ♂ Raden Banyak Catra / Raden Kamandaka, ♀ Ratna Ayu Kirana.
Wafat : Pakuan Pajajaran, 31 Desember 1521 M
Makam : Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Keterangan :
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Sunda: ᮞᮢᮤ ᮘᮓᮥᮌ ᮙᮠᮛᮏ atau ᮕᮢᮘᮥ ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ) (Ratu Jayadewata) (1401-1521) putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan, yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Dalam prasasti Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dari ayahnya Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora, yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewataprana. Yang kedua ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan Sunda - Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya, setelah "sepi" selama 149 tahun, rakyat Sunda kembali menyaksikan iring-iringan rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Untuk menuliskan situasi kepindahan keluarga kerajaan dapat dilihat pada Pindahnya Ratu Pajajaran.
Prabu Siliwangi
Di Tatar Pasundan, Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Niskala Wastu Kancana (kakeknya). Menurut tradisi lama, orang segan atau tidak boleh menyebut gelar raja yang sesungguhnya, maka juru pantun memopulerkan sebutan Siliwangi. Dengan nama itulah ia dikenal dalam literatur Sunda. Wangsakerta pun mengungkapkan bahwa Siliwangi bukan nama pribadi, ia menulis:
"Kawalya ta wwang Sunda lawan ika wwang Carbon mwang sakweh ira wwang Jawa Kulwan anyebuta Prabhu Siliwangi raja Pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira".
Indonesia: Hanya orang Sunda dan orang Cirebon serta semua orang Jawa Barat yang menyebut Prabu Siliwangi raja Pajajaran. Jadi nama itu bukan nama pribadinya.
Arti nama Siliwangi Sunting
Nama Siliwangi adalah berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi", artinya sebagai pengganti Prabu Wangi. Tentang hal itu, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2 mengungkapkan bahwa orang Sunda menganggap Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang. Naskahnya berisi sebagai berikut (artinya saja):
"Di medan perang Bubat, ia banyak membinasakan musuhnya karena Prabu Maharaja sangat menguasai ilmu senjata dan mahir berperang, tidak mau negaranya diperintah dan dijajah orang lain.
Ia berani menghadapi pasukan besar Majapahit yang dipimpin oleh sang Patih Gajah Mada yang jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena itu, ia bersama semua pengiringnya gugur tidak tersisa.
Ia senantiasa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya di seluruh bumi Tatar Sunda. Kemasyurannya sampai kepada beberapa negara di pulau-pulau Dwipantara atau Nusantara namanya yang lain. Kemashuran Sang Prabu Maharaja membangkitkan (rasa bangga kepada) keluarga, menteri-menteri kerajaan, angkatan perang dan rakyat Tatar Sunda. Oleh karena itu, nama Prabu Maharaja mewangi. Selanjutnya ia di sebut Prabu Wangi. Dan keturunannya lalu disebut dengan nama Prabu Siliwangi. Demikianlah menurut penuturan orang Sunda".
Biografi Sunting
Leluhur Sunting
Kesenjangan antara pendapat orang Sunda dengan fakta sejarah seperti yang diungkapkan di atas mudah dijajagi. Pangeran Wangsakerta, penanggung jawab penyusunan Sejarah Nusantara, menganggap bahwa tokoh Prabu Wangi adalah Maharaja Linggabuana yang gugur di Bubat, sedangkan penggantinya ("silih"nya) bukan Sri Baduga melainkan Niskala Wastu Kancana (kakek Sri Baduga, yang menurut naskah Wastu Kancana disebut juga Prabu Wangisutah).
Orang Sunda tidak memperhatikan perbedaan ini sehingga menganggap Prabu Siliwangi sebagai putera Wastu Kancana (Prabu Anggalarang). Tetapi dalam Carita Parahiyangan disebutkan bahwa Mahaprabu Niskala Wastu Kancana itu adalah "seuweu" Prabu Wangi. Mengapa Dewa Niskala (ayah Sri Baduga) dilewat? Ini disebabkan Prabu Dewa Niskala hanya menjadi penguasa Galuh. Dalam hubungan ini tokoh Sri Baduga memang penerus "langsung" dari Wastu Kancana. Menurut Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara II/4, ayah dan mertua Sri Baduga (Dewa Niskala dan Susuktunggal) hanya bergelar Prabu, sedangkan Jayadewata bergelar Maharaja (sama seperti kakeknya Niskala Wastu Kancana sebagai penguasa Sunda-Galuh).
Dengan demikian, seperti diutarakan Amir Sutaarga (1965), Sri Baduga itu dianggap sebagai "silih" (pengganti) Prabu Wangi Wastu Kancana (oleh Pangeran Wangsakerta disebut Prabu Wangisutah). "Silih" dalam pengertian kekuasaan ini oleh para pujangga babad yang kemudian ditanggapi sebagai pergantian generasi langsung dari ayah kepada anak sehingga Prabu Siliwangi dianggap putera Mahaprabu Niskala Wastu Kancana.
Masa muda dan Silsilah Sunting
Waktu mudanya Sri Baduga atau Prabu Jayadewata terkenal sebagai pengembara ksatria pemberani dan tangkas. Istri pertamanya, Nyi Ambetkasih putri pamannya, Ki Gedeng Sindangkasih putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Kerajaan Surantaka ibu kotanya Desa Kedaton sekarang di Kecamatan Kapetakan Cirebon, penguasa di Pelabuhan Muarajati Cirebon berbatasan langsung dengan Kerajaan Sing Apura. Saat Wafat digantikan menantunya, Prabu Jayadewata. Dalam berbagai hal, orang sezamannya teringat kepada kebesaran mendiang buyutnya (Prabu Maharaja Lingga Buana) yang gugur di Bubat yang digelari Prabu Wangi.
Bahkan satu-satunya saat menyamar dengan nama Keukeumbingan Rajasunu yang pernah mengalahkan Ratu Kerajaan Japura Prabu Amuk Murugul putra Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana waktu bersaing memperebutkan Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa/ Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Kerajaan Sing Apura putra Ki Gedeng Kasmaya, Penguasa Cirebon Girang putra Prabu Bunisora (Adik Mahaprabu Niskala Wastu Kancana), (istri kedua Prabu Siliwangi yang beragama Islam) dari Kerajaan Sing Apura berbatasan dengan Kerajaan Surantaka. Dari pernikahannya dengan Permaisuri Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang atau Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang dan Raden Kian Santang. Kemudian Nyimas Pakungwati putri Pangeran Walangsungsang menikah dengan Sunan Gunung Jati putra Nyimas Rara Santang. Pangeran Walangsungsang sebagai Sultan Cirebon I dan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II dalam Kesultanan Cirebon sejak tahun 1430 M.[1].[2]
Setelah terbuka jati diri Sang Prabu Jayadewata masih kerabat, lalu diantarkannya menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yaitu Prabu Susuktunggal kakak lain Ibu Prabu Dewa Niskala ayahnya Prabu Jayadewata, di Kerajaan Sunda Bogor sekarang dan dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda putri Prabu Susuktunggal, yang nanti melahirkan Prabu Sanghyang Surawisesa kelak jadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surasowan jadi Adipati di Pesisir Banten atau Banten Girang. Sang Surasowan berputra Adipati Arya Surajaya dan putri Nyai Kawung Anten. Nyi Kawung Anten kelak menikah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati dan melahirkan Pangeran Sabakingkin alias Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten tahun 1552 M.
Prabu Siliwangi juga menikahi Ratu Istri Rajamantri putri Prabu Gajah Agung putra Prabu Tajimalela atau Prabu Agung Resi Cakrabuana putra Prabu Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata putra untuk mendirikan Kerajaan Sumedang larang tahun 900 M. Nama kerajaannya berubah-ubah, Kerajaan Tembong Agung saat Prabu Aji Putih, zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata Insun medal Insun madangan. Artinya Aku dilahirkan, Aku menerangi. Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.[3]
Ratu Pucuk Umun Sumedang keturunan Prabu Gajah Agung menikah dengan Pangeran Pangeran Kusumahdinata atau Pangeran Santri putra Pangeran Pamelekaran atau Pangeran Muhammad, sahabat Sunan Gunung Jati. Ibu Pangeran Santri Ratu Martasari/Nyi Mas Ranggawulung, keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Dari pernikahan itu lahir Prabu Geusan Ulun yang memerintah Sumedang Larang (1578-1610) M bersamaan dengan berakhirnya Pakuan Pajajaran tahun 1579 M, menerima mahkota emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Binokasih (Mahkota Binokasih) dari senapati Pajajaran sebagai tanda bahwa Kerajaan Sumedang Larang penerus sah Kerajaan Pajajaran.
Kebijakan dalam kehidupan sosial Sunting
Tindakan pertama yang diambil oleh Sri Baduga setelah resmi dinobatkan jadi raja adalah menunaikan amanat dari kakeknya (Wastu Kancana) yang disampaikan melalui ayahnya (Ningrat Kancana) ketika ia masih menjadi mangkubumi di Kawali. Isi pesan ini bisa ditemukan pada salah satu prasasti peninggalan Sri Baduga di Kebantenan. Isinya sebagai berikut (artinya saja):
Semoga selamat. Ini tanda peringatan bagi Rahyang Niskala Wastu Kancana. Turun kepada Rahyang Ningrat Kancana, maka selanjutnya kepada Susuhunan sekarang di Pakuan Pajajaran. Harus menitipkan ibu kota di Jayagiri dan ibu kota di Sunda Sembawa.
Semoga ada yang mengurusnya. Jangan memberatkannya dengan "dasa", "calagra", "kapas timbang", dan "pare dongdang".
Maka diperintahkan kepada para petugas muara agar jangan memungut bea. Karena merekalah yang selalu berbakti dan membaktikan diri kepada ajaran-ajaran. Merekalah yang tegas mengamalkan peraturan dewa.
Dengan tegas di sini disebut "dayeuhan" (ibu kota) di Jayagiri dan Sunda Sembawa. Penduduk kedua dayeuh ini dibebaskan dari 4 macam pajak, yaitu "dasa" (pajak tenaga perorangan), "calagra" (pajak tenaga kolektif), "kapas timbang" (kapas 10 pikul) dan "pare dondang" (padi 1 gotongan). Dalam kropak 630, urutan pajak tersebut adalah dasa, calagra, "upeti", "panggeureus reuma".
Dalam koropak 406 disebutkan bahwa dari daerah Kandang Wesi (sekarang Bungbulang, Garut) harus membawa "kapas sapuluh carangka" (10 carangka = 10 pikul = 1 timbang atau menurut Coolsma, 1 caeng timbang) sebagai upeti ke Pakuan tiap tahun. Kapas termasuk upeti. Jadi tidak dikenakan kepada rakyat secara perorangan, melainkan kepada penguasa setempat.
"Pare dondang" disebut "panggeres reuma". Panggeres adalah hasil lebih atau hasil cuma-cuma tanpa usaha. Reuma adalah bekas ladang. Jadi, padi yang tumbuh terlambat (turiang) di bekas ladang setelah dipanen dan kemudian ditinggalkan karena petani membuka ladang baru, menjadi hak raja atau penguasa setempat (tohaan). Dongdang adalah alat pikul seperti "tempat tidur" persegi empat yang diberi tali atau tangkai berlubang untuk memasukan pikulan. Dondang harus selalu digotong. Karena bertali atau bertangkai, waktu digotong selalu berayun sehingga disebut "dondang" (berayun). Dondang pun khusus dipakai untuk membawa barang antaran pada selamatan atau arak-arakan. Oleh karena itu, "pare dongdang" atau "penggeres reuma" ini lebih bersifat barang antaran.
Pajak yang benar-benar hanyalah pajak tenaga dalam bentuk "dasa" dan "calagra" (Di Majapahit disebut "walaghara = pasukan kerja bakti). Tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk kepentingan raja diantaranya: menangkap ikan, berburu, memelihara saluran air (ngikis), bekerja di ladang atau di "serang ageung" (ladang kerajaan yang hasil padinya di peruntukkan bagi upacara resmi).
Dalam kropak 630 disebutkan "wwang tani bakti di wado" (petani tunduk kepada wado). Wado atau wadwa ialah prajurit kerajaan yang memimpin calagara. Sistem dasa dan calagara ini terus berlanjut setelah zaman kerajaan. Belanda yang di negaranya tidak mengenal sistem semacam ini memanfaatkanna untuk "rodi". Bentuk dasa diubah menjadi "Heerendiensten" (bekerja di tanah milik penguasa atau pembesar). Calagara diubah menjadi "Algemeenediensten" (dinas umum) atau "Campongdiesnten" (dinas Kampung) yang menyangkut kepentingan umum, seperti pemeliharaan saluran air, jalan, rumah jada dan keamanan. Jenis pertama dilakukan tanpa imbalan apa-apa, sedangkan jenis kedua dilakuan dengan imbalan dan makan. "Preangerstelsel" dan "Cultuurstelsel" yang keduanya berupa sistem tanam paksa memanfaatkan tradisi pajak tenaga ini.
Dalam akhir abad ke-19 bentuknya berubah menjadi "lakon gawe" dan berlaku untuk tingkat desa. Karena bersifat pajak, ada sangsi untuk mereka yang melalaikannya. Dari sinilah orang Sunda mempunyai peribahasa "puraga tamba kadengda" (bekerja sekadar untuk menghindari hukuman atau dendaan). Bentuk dasa pada dasarnya tetap berlangsung. Di desa ada kewajiban "gebagan" yaitu bekerja di sawah bengkok dan ti tingkat kabupaten bekerja untuk menggarap tanah para pembesar setempat.
Jadi "gotong royong tradisional berupa bekerja untuk kepentingan umum atas perintah kepala desa", menurut sejarahnya bukanlah gotong royong. Memang tradisional, tetapi ide dasarnya adalah pajak dalam bentuk tenaga. Dalam Pustaka Jawadwipa disebut karyabhakti dan sudah dikenal pada masa Tarumanagara dalam abad ke-5.
Piagam-piagam Sri Baduga lainnya berupa "piteket" karena langsung merupakan perintahnya. Isinya tidak hanya pembebasan pajak tetapi juga penetapan batas-batas "kabuyutan" di Sunda Sembawa dan Gunung Samaya yang dinyatakan sebagai "lurah kwikuan" yang disebut juga desa perdikan, desa bebas pajak.
Ketika memerintah Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan Egalitarianisme. Egalitarianisme sendiri memiliki arti sebagai paham yang memegang teguh azas kesetaraan dalam kehidupan sosial. hal tersebut sering digambarkan dalam berbagai literasi menenai Prabu Siliwangi.[1]
Peristiwa-peristiwa pada masa pemerintahannya Sunting
Beberapa peristiwa menurut sumber-sumber sejarah:
Carita Parahiyangan Sunting
Dalam sumber sejarah ini, pemerintahan Sri Baduga dilukiskan demikian:
"Purbatisi purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit. Suka kreta tang lor kidul kulon wetan kena kreta rasa. Tan kreta ja lakibi dina urang reya, ja loba di sanghiyang siksa".
(Ajaran dari leluhur dijunjung tinggi sehingga tidak akan kedatangan musuh, baik berupa laskar maupun penyakit batin. Senang sejahtera di utara, barat dan timur. Yang tidak merasa sejahtera hanyalah rumah tangga orang banyak yang serakah akan ajaran agama).
Dari Naskah ini dapat diketahui, bahwa pada saat itu telah banyak Rakyat Pajajaran yang beralih agama (Islam) dengan meninggalkan agama lama.
Pustaka Nagara Kretabhumi parwa I sarga 2. Sunting
Naskah ini menceritakan, bahwa pada tanggal 12 bagian terang bulan Caitra tahun 1404 Saka, Syarif Hidayat atau lebih dikenal Sunan Gunung Jati menghentikan pengiriman upeti yang seharusnya di bawa setiap tahun ke Pakuan Pajajaran. Syarif Hidayat masih cucu Sri Baduga dari Lara Santang. Ia dijadikan raja oleh uanya (Pangeran Cakrabuana) dan menjadi raja merdeka terlepas dari Pajajaran di Tatar Pasundan (Jawa Barat dan Banten).
Ketika itu Sri Baduga baru saja menempati Istana Sang Bhima (sebelumnya di Surawisesa). Kemudian diberitakan, bahwa pasukan Angkatan Laut Demak yang kuat berada di Pelabuhan Cirebon untuk menjaga kemungkinan datangnya serangan Pajajaran.
Tumenggung Jagabaya beserta 60 anggota pasukannya yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon, tidak mengetahui kehadiran pasukan Demak di sana. Jagabaya tak berdaya menghadapi pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar. Setelah berunding, akhirnya Jagabaya menyerahkan diri dan masuk Islam.
Peristiwa itu membangkitkan kemarahan Sri Baduga. Pasukan besar segera disiapkan untuk menyerang Cirebon. Akan tetapi pengiriman pasukan itu dapat dicegah oleh Purohita (pendeta tertinggi) keraton Ki Purwa Galih. Cirebon adalah daerah warisan Cakrabuana (Walangsungsang) dari mertuanya (Ki Danusela) dan daerah sekitarnya diwarisi dari kakeknya Ki Gedeng Tapa (Ayah Subanglarang santri Syekh Quro).
Cakrabuana sendiri dinobatkan oleh Sri Baduga (sebelum menjadi Susuhunan) sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Sri Mangana. Karena Syarif Hidayat dinobatkan oleh Cakrabuana dan juga masih cucu Sri Baduga, maka alasan pembatalan penyerangan itu bisa diterima oleh penguasa Pajajaran.
Demikianlah situasi yang dihadapi Sri Baduga pada awal masa pemerintahannya. Dapat dimaklumi kenapa ia mencurahkan perhatian kepada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan dan menyusun Pagelaran (formasi tempur) karena Pajajaran adalah negara yang kuat di darat, tetapi lemah di laut.
Menurut sumber Portugis, di seluruh kerajaan, Pajajaran memiliki kira-kira 100.000 prajurit. Raja sendiri memiliki pasukan gajah sebanyak 40 ekor. Di laut, Pajajaran hanya memiliki enam buah Kapal Jung 150 ton dan beberapa lankaras (?) untuk kepentingan perdagangan antar-pulaunya (saat itu perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4000 ekor/tahun).
Keadaan makin tegang ketika hubungan Demak-Cirebon makin dikukuhkan dengan perkawinan putera-puteri dari kedua belah pihak. Ada empat pasangan yang dijodohkan, yaitu:
Pangeran Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana (Purnamasidi).
Ratu Ayu dengan Pangeran Sabrang Lor.
Pangeran Jayakelana dengan Ratu Pembayun.
Pangeran Bratakelana dengan Ratu Ayu Wulan (Ratu Nyawa).
Perkawinan Pangeran Sabrang Lor alias Yunus Abdul Kadir dengan Ratu Ayu terjadi 1511. Sebagai Senapati Sarjawala, panglima angkatan laut, Kerajaan Demak, Sabrang Lor untuk sementara berada di Cirebon.
Persekutuan Cirebon-Demak inilah yang sangat mencemaskan Sri Baduga di Pakuan. Tahun 1512, ia mengutus putera mahkota Surawisesa menghubungi Panglima Imperium Portugis Afonso de Albuquerque di Malaka yang ketika itu baru saja gagal merebut Pelabuhan Pasai milik Kesultanan Samudera Pasai. Sebaliknya upaya Pajajaran ini telah pula meresahkan pihak Demak.
Pangeran Cakrabuana dan Susuhunan Jati (Syarif Hidayat) tetap menghormati Sri Baduga karena masing-masing sebagai ayah dan kakek. Oleh karena itu permusuhan antara Pajajaran dengan Cirebon tidak berkembang ke arah ketegangan yang melumpuhkan sektor-sektor pemerintahan. Sri Baduga hanya tidak senang hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, bukan terhadap Kerajaan Cirebon. Terhadap Islam, ia sendiri tidak membencinya karena salah seorang permaisurinya, Subanglarang, adalah seorang muslimah dan ketiga anaknya—Walangsungsang alias Cakrabuana, Lara Santang, dan Raja Sangara—diizinkan sejak kecil mengikuti agama ibunya (Islam).
Karena permusuhan tidak berlanjut ke arah pertumpahan darah, maka masing masing pihak dapat mengembangkan keadaan dalam negerinya. Demikianlah pemerintahan Sri Baduga dilukiskan sebagai zaman kesejahteraan (Carita Parahiyangan). Tome Pires ikut mencatat kemajuan zaman Sri Baduga dengan komentar "The Kingdom of Sunda is justly governed; they are honest men" (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).
Juga diberitakan kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke kepulauan Maladewa (Maladiven). Jumlah merica bisa mencapai 1000 bahar (1 bahar = 3 pikul) setahun, bahkan hasil tammarin (asem) dikatakannya cukup untuk mengisi muatan 1000 kapal.
Naskah Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis dalam abad ke-18 dalam bahasa Jawa dan huruf Arab Pegon masih menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa Gemuh Pakuan (kemakmuran Pakuan) sehingga tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang kemudian diabadikan kebesarannya oleh raja penggantinya dalam zaman Pajajaran.
Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi dalam Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Susuhunan di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya karena ia dipusarakan di Rancamaya.
Kultus Prabu Siliwangi Sunting
Sunda Wiwitan Sunting
Dalam kepercayaan tradisional Sunda Wiwitan, tokoh Prabu Siliwangi dihormati sebagai gambaran pemimpin ideal masyarakat Sunda. Ia dihormati dan diakui sebagai karuhun atau leluhur para menak atau bangsawan Sunda.
Hindu Dharma Sunting
Dalam kompleks Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, di lereng utara Gunung Salak, terdapat sebuah candi yang dibangun untuk memuliakan tokoh Sunda, Prabu Siliwangi. Pura ini terletak di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Konghucu Sunting
Prabu Siliwangi dipuja dan memiliki altar tersendiri pada Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Simpenan, Sukabumi.[4]
Uga Wangsit Siliwangi Sunting
Prabu Siliwangi memberikan petuah kepada keturunannya dalam bentuk wangsit yang disebut Uga Wangsit Siliwangi
Sc: Elisandra Nur Maharani 28
#history #sunda #sejarah #siliwangi #rajasunda
Tumblr media
0 notes
zoechristabel · 8 months
Text
Tumblr media
KEBUN RAYA BOGOR
Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Kebun ini dioperasikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kebun ini terletak di pusat kota Bogor dan bersebelahan dengan kompleks istana kepresidenan Istana Bogor. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Letak geografis Bogor yang mengalami hujan hampir setiap hari bahkan di musim kemarau menjadikan kebun ini sebagai lokasi yang menguntungkan untuk budidaya tanaman tropis.
Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda, Kebun Raya Bogor berkembang pesat di bawah kepemimpinan berbagai ahli botani terkenal termasuk Johannes Elias Teijsmann, Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer, dan Melchior Treub. Sejak didirikan, Kebun Raya Bogor berfungsi sebagai pusat penelitian utama pertanian dan hortikultura, dan merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara.[1] Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Tiket masuknya Rp 30.000. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.
SEJARAH
latar belakang
Kawasan yang kini menjadi Kebun Raya Bogor awalnya merupakan bagian dari "samida" (hutan buatan) yang kira-kira didirikan di masa Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) yang memerintah Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan ini dibuat untuk melindungi bibit pohon langka.[2] Hutan ini terbengkalai setelah kerajaan Sunda runtuh pada abad ke-16. Pada tahun 1744, Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mendirikan sebuah taman dan wastu di lokasi Kebun Raya yang sekarang ada di Buitenzorg (sekarang dikenal sebagai Bogor).
Setelah Britania Raya menginvasi Jawa pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai Letnan-Gubernur pulau itu dan dia mengambil Istana Buitenzorg sebagai kediamannya. Raffles memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik.[3] Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Pada tahun 1814, Olivia Raffles (istri Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.
PERISTIWA
Penanaman Bunga BangkaiSunting
Pada tanggal 19 Desember 1992, ditanamlah bunga bangkai jenis bunga bangkaiAmorphophalus titanum Becc. (Araceae atau suku talas-talasan). Bunga ini berasal dari Muara Aimat- Jambi, dengan berat umbi 100 kg.
Pada tanggal 5 Februari 1994, muncul tunas bunga, kemudian pada tanggal 9 Maret 1994tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter. Karena tanaman ini termasuk langka, maka tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang dilindungi dan dikembangbiakkan.
1 note · View note
doodlyfishy · 8 months
Text
Kebun Raya Bogor
Tumblr media
Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor (Sunda: ᮊᮨᮘᮧᮔ᮪ ᮛᮚ ᮘᮧᮌᮧᮁ, translit. Kebon Raya Bogor) adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia.
Kebun ini dioperasikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kebun ini terletak di pusat kota Bogor dan bersebelahan dengan kompleks istana kepresidenan Istana Bogor. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Letak geografis Bogor yang mengalami hujan hampir setiap hari bahkan di musim kemarau menjadikan kebun ini sebagai lokasi yang menguntungkan untuk budidaya tanaman tropis.
Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda, Kebun Raya Bogor berkembang pesat di bawah kepemimpinan berbagai ahli botani terkenal termasuk Johannes Elias Teijsmann, Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer, dan Melchior Treub. Sejak didirikan, Kebun Raya Bogor berfungsi sebagai pusat penelitian utama pertanian dan hortikultura, dan merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara.
Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Tiket masuknya Rp 30.000. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan pustaka.
Dengan rincian harga tiket masuk (HTM) pada Senin-Jumat, sebesar Rp 15.500 per orang, sepeda Rp 15 ribu per unit, mobil Rp 50 ribu per unit, dan motor Rp 5 ribu per unit.
Kawasan yang kini menjadi Kebun Raya Bogor awalnya merupakan bagian dari "samida" (hutan buatan) yang kira-kira didirikan di masa Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) yang memerintah Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan ini dibuat untuk melindungi bibit pohon langka.
Hutan ini terbengkalai setelah kerajaan Sunda runtuh pada abad ke-16. Pada tahun 1744, Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mendirikan sebuah taman dan wastu di lokasi Kebun Raya yang sekarang ada di Buitenzorg (sekarang dikenal sebagai Bogor).
Setelah Britania Raya menginvasi Jawa pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffles diangkat sebagai Letnan-Gubernur pulau itu dan dia mengambil Istana Buitenzorg sebagai kediamannya. Raffles memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik.
Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Pada tahun 1814, Olivia Raffles (istri Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.
0 notes
carollady · 8 months
Text
Kebun Raya Bogor
Tumblr media
A. Sejarah dan Fakta Menarik Seputar Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor merupakan kebun botani yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat. Tempat ini sering dijadikan alternatif liburan keluarga karena alamnya yang terjaga. Selain keluarga banyak juga lho anak muda serta rombongan anak sekolah yang menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai tempat rekreasi sambil belajar. Tiket masuk Kebun Raya Bogor yang terjangkau jadi alasan mengapa kebun ini selalu ramai dipadati pengunjung. 
Meskipun ramai, kamu nggak akan desak-desakan saat berwisata ke sini karena luas Kebun Raya Bogor sendiri mencapai 87 hektar. Luas banget kan, RedTraveler! Kebun yang luas ini ternyata punya sejarah panjang, lho. Sejarah Kebun Raya Bogor serta fakta menarik lainnya bisa kamu temukan di sini. 
B. Memiliki sejarah panjang dan sudah berusia lebih dari ratusan tahun
Berdasarkan prasasti batutulis Kebun Raya Batu merupakan bagian hutan buatan yang sudah ada sejak masa Kerajaan Sunda. Hutan ini berfungsi untuk menjaga kelestarian alam terutama melestarikan benih kayu yang sudah langka. Setelah Kerajaan Sunda ditaklukan oleh Kerajaan Banten, area hutan ini terbengkalai. 
Pada masa kolonial Belanda tepatnya pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles yang tinggal di Istana Bogor tertarik untuk mengembangkan area ini menjadi kebun yang cantik. Dia sendiri memang punya minat yang tinggi terhadap botani. Atas bantuan ahli botani bernama W. Kent, Raffles menjadikan area ini menjadi halaman serta taman yang cantik untuk Istana Bogor. Ini lah sejarah singkat terbentuknya Kebun Raya Bogor yang kita kenal saat ini. 
C. Memiliki lebih dari 12 ribu koleksi
Selain sejarah Kebun Raya Bogor yang sangat panjang, kebun ini juga menjadi saksi bisu perkembangan ilmu Botani di Indonesia, lho. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat terdapat 12.531 koleksi botani yang dikelompokan menjadi 3.228 jenis, 1.219 marga, dan 214 suku. Nggak heran Kebun Raya Bogor jadi tempat terbaik untuk orang-orang yang menyukai tumbuhan dan keragamannya. 
D. Berhasil mengembangbiakkan bunga rafflesia
Kebun Raya Bogor juga dikenal sebagai tempat pengembakbiakan bunga rafflesia. Bunga jenis ini dikenal sulit dikembangbiakkan karena penyerbukannya sangat sulit dilakukan. Namun, atas kerja keras seorang peneliti bernama Sofi Mursidawati, bunga berbau busuk ini berhasil dikembangbiakkan di Kebun Raya Bogor. 
E. Memiliki spesies bunga anggrek terbesar di dunia
Selain menjadi rumah bagi bunga raflesia, ternyata Kebun Raya Bogor juga menjadi rumah bagi spesies anggrek terbesar di dunia, lho. Anggrek itu bernama anggrek raksasa atau sering disebut anggrek harimau dengan bahasa ilmiahnya bernama grammatophyllum speciosum. Anggrek ini memiliki tinggi mencapai 7,5 m dan sudah tercatat di Guinness Book of Record. 
F. Memiliki pohon yang sudah berusia ratusan tahun
Melihat sejarah Kebun Raya Bogor yang sudah berusia ratusan tahun nggak heran kalau di sini terdapat banyak pohon yang usianya tak kalah tua. Salah satu yang paling tua adalah pohon leci yang umurnya diperkirakan hampir 200 tahun. Pohon ini  sendiri didatangkan langsung dari Tiongkok pada masa kolonial Belanda.
0 notes
jualjamdinding-murah · 11 months
Text
0895-0904-2007 (GARANSI TERMURAH), Agen Jam Dinding Termurah Ujung Genteng
https://ibb.co/hMLbdp5990895-0904-2007 (GARANSI TERMURAH), Agen Jam Dinding Termurah Ujung GentengLangsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6289509042007 , Agen Jam Dinding Termurah Ujung Genteng, Agen Jam Dinding Termurah Tukdana, Agen Jam Dinding Termurah Cilendek Barat, Agen Jam Dinding Termurah Cilendek Timur, Agen Jam Dinding Termurah Curugmekar, Agen Jam Dinding Termurah Batutulis, Agen Jam Dinding Termurah Bondongan, Agen Jam Dinding Termurah Empang, Agen Jam Dinding Termurah HarjasariPusat produksi jam dinding kaca custom dan non custom dengan berbagai model dan ukuran mulai dari 21cm, 25cm, 30cm, 32cm, dan 35cm.Melayani pengiriman ke seluruh Indonesia dengan GRATIS ONGKIR (s&k)Pembelian minimal 50 pcs harga lebih murah. Untuk info dan pemesanan bisa langsung hubungi WA : 0895-0904-2007 atau wa.me/6289509042007#AgenJamDindingTermurahUjungGenteng, #AgenJamDindingTermurahTukdana, #AgenJamDindingTermurahCilendekBarat, #AgenJamDindingTermurahCilendekTimur, #AgenJamDindingTermurahCurugmekar, #AgenJamDindingTermurahBatutulis, #AgenJamDindingTermurahBondongan, #AgenJamDindingTermurahEmpang, #AgenJamDindingTermurahHarjasari
0 notes
Text
0811-1066-7788, Pabrik Kue Ulang Tahun Bogor Batutulis Rafitas Cake
Tumblr media
Terlaris!! Toko Kue Ulang Tahun di Bogor! Wa : 0811-1066-7788, Kue Ulang Tahun Bogor Rafitas Cake Kue Ulang Tahun Bogor, KLIK https://wa.me/6281110667788, kue Ulang Tahun karakter anak cowok BogorToko Kue Ulang Tahun Karakter Kedung Badak Bogor, Jln.sholeh iskandar nomor 2 sebelum universitas terbukahttps://www.google.co.id/maps/place/Rafita's+Cake/@-6.5622111,106.7931064,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2e69c46c62b28d33:0x3d3f9c8b51980383!8m2!3d-6.5622111!4d106.7952951
0 notes
dellofficial · 1 year
Text
Ganjar Numpang Pesawat Kepresidenan, Aktivis 98 Desak Jokowi Diperiksa KPK
BLOGZONE -Cawe-cawe Presiden Joko Widodo dengan mengumpulkan ketua umum partai politik di Istana Negara menuai kritikan dari para aktivis 98.
Dikomandoi aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari, Yusuf Blegur, mereka akan menggelar aksi unjuk rasa menggeruduk gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat siang (12/5), pukul 14.00 WIB.
"Menuntut KPK menindak Jokowi dengan tegas baik secara moral dan etika maupun hukum karena penyalahgunaan wewenang jabatan sebagai presiden, menggunakan fasilitas negara di Istana Negara," kata Yusuf Blegur dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi.
Ketua Aktivis 98 Pro Anies ini juga menyoroti sikap Jokowi yang menggunakan pesawat kepresidenan dari Solo ke Jakarta demi menghadiri penunjukan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari PDIP pada 21 April lalu.
Tidak sampai di situ, usai deklarasi Ganjar yang digelar di Istana Batutulis, Bogor, Jokowi mengajak Gubernur Jawa Tengah itu kembali ke Solo menggunakan pesawat kepresidenan.
"Pulang ke Solo menggunakan pesawat negara bersama Ganjar. Padahal Ganjar masih Gubernur Jawa Tengah," tegas Yusuf Blegur. 
1 note · View note
kbanews · 1 year
Text
Jokowi Dikritik Karena Gunakan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Politik Partisan
JAKARTA | KBA – Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mengatakan, dari sisi fasilitas, untuk kepentingan politik kebangsaan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) berhak menggunakan protokoler dan fasilitas negara lainnya. Diketahui, beberapa waktu lalu Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai Capres 2024 dari PDI-P. Sepulang penetapan di Istana Batutulis, Ganjar dan Jokowi terlihat satu mobil dan pesawat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
turisiancom · 1 year
Text
TURISIAN.com - Jalan-jalan ke Kota Bogor, rasanya kurang lengkap kalau belum menikmati kuliner khasnya. Mulai dari yang ringan-ringan, berat maupun yang ingin pilihannya makanan dan minuman segar. Nah, rekomendasi kuliner ini wajib kalian coba saat berada di Kota Bogor sebagai pada Libur Lebaran 2023. Rekomendasi Kuliner Bogor ini juga akan mengobati rindu kamu pada Kota Bogor. BACA JUGA: Bisnis Kuliner ‘Dadakan’ di Hari Raya Idul Fitri, Kue Kering ini Bisa Dicoba Berikut 6 kuliner khas Kota Bogor yang bisa kalian singgahi : 1. Warung Ngariung Salah satu resto Khas Sunda ini tidak saja menghadirkan hidangan yang memiliki banyak pilihan. Tetapi, juga harganya yang oke dengan rasa makanannya enak. Seperti menu favorite : ikan gurame saos beunta (seperti asam manis dengan serutan mangga Dan, bagi yang suka pedas ada sambal bolotot. Tempatnya juga sangat cocok untuk kumpul dan makan bersama keluarga tercinta. Menunya yang sangat beragam, dengan tempat yang sangat nyaman dijamin kalian tidak akan merasa kecewa. Rumah makan ini letaknya di Jalan Batutulis 32, Kota Bogor BACA JUGA: Kekayaan Kuliner Indonesia Harus Dipatenkan, Bisa Memperkuat Pariwisata Kebun Raya Bogor  2. Asinan Bogor Asinan Bogor yang merupakan salah satu kuliner Bogor yang bisa kalian bawa pulang untuk keluarga. Baik asinan buah, asinan sayur ataupun campuran keduanya. Makanan yang berisikan campuran buah atau sayur yang disiram dengan kuah khas asinan ini bisa banyak ditemukan di berbagai tempat di Bogor. Salah satu yang populer ialah kedai Asinan Asli Bogor yang berada di Jalan H.Juanda seberang Kebun Raya Kota Bogor. Satu porsi untuk asinan campuran buah dan sayur dibandrol Rp 35.000. BACA JUGA: 3 Bubur Legendaris Kota Bogor, Pas Buat Memulai Hari Berenergi 3. Talas Makanan yang menjadi ikon kota Bogor ini merupakan makanan yang paling mudah dicari sebagai oleh-oleh Bogor. Bukan hanya banyak tersedia di pasar tapi juga di sepanjang jalan Kota Bogor. Makanan ini bisa dimakan dengan hanya direbus atau diolah ke berbagai jenis makanan. Harga dari per-ikat talas bogor ini kisaran Rp 20.000 4. Roti Unyil Roti unyil adalah makanan lainnya yang bisa kamu bawa pulang setelah berwisata di Bogor. Seperti namanya "unyil" roti ini memang berukuran mini atau kecil. Dengan varian rasa yang beragam, seperti cokelat, keju, sosis, abon, cokelat kacang, jagung dan lainnya, 1pcs hanya dibandrol Rp 1.975 Toko roti unyil yang cukup terkenal dalah Roti Unyil Venus yang salah satu cabangnya berada di Jalan Raya Padjajaran. BACA JUGA: Ada Resto Yang Lagi Ngehits di Kota Bogor, Apa Itu? Lapis Bogor Sangkuriang 5. Lapis Talas Jika tidak ingin membawa  talasnya secara langsung sebagai oleh-oleh olahan talas yang satu ini bisa menjadi alternatifnya. Ya, lapis talas  salah satu kuliner Bogor yang banyak digemari. Bolu yang berbahan dasar talas dengan varian rasa original atau kombinasi berbagai rasa seperti keju, susu, pisang dan lainnya. Lapis Talas bisa ditemukan di berbagai toko khusus  oleh-oleh. Lapis Bogor Sangkuriang merupakan yang paling banyak dicari, yang salah satu cabangnya berada di Jalan Padjajaran. BACA JUGA: Doclang Bogor, Makanan Otentik Sejak Tahun 1700-an, Ini Nasibnya 6. Kacang Bogor Tidak pada umumnya kacang khas Bogor ini memiliki bentuk bulat dengan warna ungu di dalamnya. Untuk dijadikan oleh-oleh biasanya kacang ini digoreng dengan tambahan rasa original, balado, keju, dan lainnya. Merek populer yang menjual kacang Bogor ini ialah Kacang Bogor Istana. Outlet resminya berada di Jalan Babakan Raya No. 37. Satu kemasan kacang Bogor istana dijual mulai kisaran Rp 22.500.
0 notes
sunda-akur · 1 month
Text
- Asal-usul Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi memiliki nama asli Jaya Dewata dan lahir pada tahun 1401 di Kawali Galuh, atau sekarang merupakan daerah Ciamis.
Ia juga dikenal dengan nama Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang tercatat pada beberapa prasasti yang pernah ditemukan.
- Ayah Prabu Siliwangi bernama Prabu Dewa Niskala yang merupakan cucu dari Raja Niskala Wastu Kencana pemimpin Kerajaan Sunda-Galuh pada tahun 1348-1475M.
- Sebutan Prabu Siliwangi sendiri berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yaitu gelar turun temurun yang diberikan kepada beberapa pemimpin karena menjadi pengganti yang bisa membawa harum nama Kerajaan Pajajaran.
- Gelar Siliwangi juga pernah disematkan kepada Niskala Wastu Kancana, kakek Sri Baduga Maharaja.
- Salah satu istrinya adalah Nyi Ambet Kasih, putri dari pamannya yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih.
- Selain itu, ia juga memperistri Nyai Subang Larang dan dikaruniai tiga orang anak.
- Anak pertamanya bernama Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.
- Nyimas Rara Santang adalah ibu dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
- Sementara Raden Kian Santang terkenal karena menyebarkan agama Islam di tanah Sunda.
- Prabu Siliwangi berasal daru dua kata “silih” dan “wewangi”, - silih artinya pengganti dan wewangi artinya wangi atau harum, sehingga nama Prabu Siliwangi bisa dimaknai dengan “Pengganti Prabu Wangi”.
- Prabu Siliwangi atau yang bernama asli Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja adalah putra Prabu Dewa Niskala yang lahir pada tahun 1401 M di Kawali, Camis, Jawa Barat.
- Sri Baduga Maharaja mengawali kariernya saat memerintah Kerajaan Pajajaran pada tahun 1482 M hingga 1521 M. Di bawah naungan Sri Baduga Mahara inilah, Kerajaan Pajajaran mengalami puncak perkembangan yang pesat.
- Dalam catatan carita puisi dan Prasasti Batutulis menyatakan bahwa Sri Baduga Maharaja dinobatkan sebanyak dua kali untuk memegang mandat kerajaan.
- Pertama, ketika Jayadewata mendapat mandat untuk memegang Kerajaan Galuh di Kawali, Camis dari sang ayah Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora dengan gelar Dewataprana.
- Kedua, Sri Baduga Maharaja menerima mandat Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertuanya bernama Prabu Susuk Tunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung.
- Dengan peristiwa ini, ia menjadi sosok satu-satunya raja yang mendapat rekomendasi dari dua kerajaan, yakni Sunda dan Galuh.
Masa Pemerintahan Prabu Siliwangi
- Prabu Siliwangi memerintah Kerajaan Pajajaran selama 39 tahun, antara 1482 hingga 1521. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran berhasil mencapai masa emasnya.
- Adapun hal pertama yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi setelah naik tahta adalah membebaskan penduduknya dari beban empat macam pajak. Selama memimpin, Prabu Siliwangi dianggap sebagai pemimpin yang sangat menjunjung tinggi kesetaraan, baik itu sosial, agama, budaya, ekonomi, dan politik.
- Di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran disebut berhasil memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah. Selain itu, Prabu Siliwangi juga memusatkan perhatiannya kepada pembinaan agama, membuat parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat alat, serta menyusun formasi tempur di darat.
- Berkat keberhasilan tersebut, Prabu Siliwangi dianggap berhasil membawa Kerajaan Pajajaran dalam masa kemakmuran bagi Pakuan. - Setelah Prabu Siliwangi meninggal, jasadnya dipusarakan di Rancamaya dan takhtanya digantikan oleh Surawisesa, puteranya.
------------------------------------
0 notes
Text
Peluang Usaha Makanan Batutulis 0899-4583-655
ide usaha makanan untuk pemula, bisnis makanan kreatif, bisnis makanan online di rumah, ide usaha makanan kreatif inovatif, makanan yang banyak diminati anak mudaPT. Maksim LBPondok Permata Hijau, BogorPatokannya depan perumahan ada counter SELISWA 0899-4583-655
Tumblr media
0 notes