Tumgik
#bupati agam
sumbarlivetv · 11 months
Text
Bupati Agam Temui Korban dan Pelaku Perundungan Yang terjadi di salah Satu SMP Negeri di Lubuk Basung
AGAM,Sumbarlivetv.com – Bupati Agam Dr H Andri Warman MM bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Kominfo,Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan Dinas Dalduk KB PP PA, Camat Lubuk Basung, Sat Bimas Polres Agam, Babinsa Koramil 03/Lubuk Basung Kodim 0304/Agam, dan Satgas PPA Nagari Garagahan menemui korban perundungan yang sempat viral pada Selasa lalu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbartodaynews · 2 years
Text
Bupati Agam Mengapresiasi BPBD Agam Yang Menggelar Simulasi
Bupati Agam Mengapresiasi BPBD Agam Yang Menggelar Simulasi
AGAM, Sumbartodaynews.com — Bupati Agam Mengapresiasi BPBD Agam Yang Menggelar Simulasi. Bupati Agam, Dr H Andri Warman pimpin apel simulasi penanggulan bencana letusan gunung marapi, di halaman Balairung Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kamis (22/12). Bupati mengapresiasi BPBD Agam yang menggelar simulasi ini terhadap relawan yang ada di daerah itu. Menurutnya, ini sangat bermanfaat dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ingatlah · 2 months
Text
Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Berkunjung ke Agam
INGATLAH.COM- Sebanyak 58 orang anggota keluarga besar keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, tiba di Kabupaten Agam disambut Bupati Agam diwakili Sekretaris Kabupaten Agam Edi Busti di Mess Pemkab Agam, Belakang Balok Bukittinggi, Senin (8/7). Rombongan keluarga besar itu dijamu Pemkab Agam dengan makan malam dan temu ramah bersama. Kedatangan keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi,…
0 notes
youthoftheworld · 3 months
Text
Tumblr media
Efri Yoni Baikoeni pertama dari kanan bersama Andi Rahman dan Bupati Agam Dr H Andri Warman, S.E., MM serta kerabat di Kemenpora tahun 2023. (Foto Dok)?
KETIKA DITERIMA SEBAGAI PESERTA
Oleh: Efri Yoni
(Peserta Program Indonesia-Kanada dari Sumatera Barat, 1996-1997)
Saya adalah salah seorang dari 42 pemuda Indonesia yang dikirim menjadi duta bangsa dalam program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada tahun 1996-1997. Kegiatan ini adalah suatu program kerjasama kedua negara dengan mengirim pemuda terbaik untuk melihat dan menyelami kebudayaan masyarakat masing-masing. Program ini telah berjalan sejak tahun 1973 yang dikelola oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Direktorat Pembinaan Generasi Muda dan Canada World Youth (CWY). Disamping itu tentu saja usaha ini dalam rangka saling menukar informasi pendidikan dan lain-lain. Dengan program ini, para peserta diharapkan mengambil nilai-nilai positif dan menerapkannya di negara masing-masing.
Dari manakah saya akan memulai cerita ini? Sebab perjalanan selama 9 bulan tentu cukup banyak yang bisa saya ceritakan. Baiklah saya akan bercerita dari awal yang saya anggap penting untuk diceritakan.
Motivasi sejak kecil
Ketika saya masih Sekolah Dasar di tahun 1981, Ayah saya berlangganan surat kabar “Haluan” beberapa tahun lamanya untuk mencoba menutupi kehausan kami akan informasi. Keluarga lainnya telah banyak memiliki pesawat televisi. Dalam taraf membaca yang masih rendah saya membaca berita tentang kegiatan Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada di Desa Koto Merapak. Berita tersebut langsung menarik perhatian, apalagi desa tetangga itu hanya berjarak 4 km dari rumah.
Dari berita dan cerita guru-guru di sekolah, seluk beluk kegiatan itu telah memotivasi kami agar suatu saat nanti dapat mengikuti program menarik tersebut. Pergaulan dengan bangsa kulit putih bagi saya ibarat mengikuti jejak Bung Hatta semasa sekolah di Negeri Belanda seperti dalam riwayat hidupnya yang telah pernah saya baca. Sekalipun saya masih “hijau” setidaknya obsesi itu selalu mengikuti pikiran-pikiran saya. Pada tahun 1984-1985 waktu kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) saya telah mengikuti kursus Bahasa Inggris di sekolah yang diajarkan oleh Uda Asrizal. Saya menyukai pelajaran itu dan menjadikannya sebagai prioritas pertama dari berbagai mata pelajaran. Sayapun selalu mendapat nilai-nilai memuaskan.
Sebagai kegiatan tambahan, saya juga disuruh guru untuk belajar tarian daerah seperti: Tari Persambahan, Tari Panen, Tari Payung, Tari Gelombang dalam rangka perpisahan sekolah serta perlombaan. Ketika kedatangan Bupati ke desa kami, saya pun pernah tampil menyambut tamu-tamu penting tersebut. Sementara untuk mengisi waktu luang saya belajar melukis, kaligrafi, menghafal pepatah petitih Minangkabau, belajar meniup “saluang”, “barandai” teater tradisional, public speaking dan lain-lain.
Secara umum pelaksanaan program ini dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan pengalaman pribadi bagi peserta program dan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan negara masing-masing. Penekanan kedua sisi ini mutlak perlu dilakukan mengingat proses pembangunan memerlukan waktu yang panjang. Tentu saja keterlibatan generasi muda di dalamnya tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Untuk itu di dalam program ini keterlibatan peserta secara aktif dalam setiap kegiatan sangat diutamakan. Hal ini disesuaikan dengan kondisi fisik di lapangan dan kemampuan daerah masing-masing.
Sebagai institusi yang berwenang, Kanwil Depdikbud Sumatera Barat menyebarkan informasi ke berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di tingkat propinsi, lembaga pendidikan, kursus-kursus untuk mengirimkan calon utusannya dalam program.
Pada waktu saya kuliah di Sastra Inggris, Unand khususnya semester 6, saya membaca pengumuman tentang adanya pembukaan Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Luar Negeri yang ditempelkan di papan pengumuman Dekanat Fakultas Sastra. Saya langsung menghubungi pihak Kanwil Depdikbud sebagai pelaksana seleksi untuk mendaftarkan diri bersama dengan Yarsil, Dewi Syukhrani, Teddi Irawan, Yuniar dan lain-lain. Kami kemudian berdiskusi bersama menyiapkan diri. Kebetulan Pak Drs. Samuel Gunawan, MA juga memberikan kami rekomendasi untuk mewakil Fakultas Sastra, Universitas Andalas. Pada waktu itu terdapat sekitar 90 orang pelamar lainnya di kantor Kakanwil Sumbar.
Seleksi yang dimulai tanggal 25 Mei 1996 itu dilaksanakan dalam dua hari melalui tes wawancara oleh anggota PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) yaitu para alumni program. Beberapa jenis materi harus kami lalui, tentunya dengan menggunakan bahasa Inggris seperti: Minangkabau culture oleh Nenen Illahi, international issues oleh Yanti Usman, national issues oleh ibu Dra. Ilza Mahyuni,MA music performance oleh Esanov dan Yong Barnas. Khusus pertunjukan kesenian kami harus membawa sendiri alat musik yang dikuasai. Saya membawa alat musik seruling. Dari seluruh peserta akhirnya terpilih 10 orang untuk seleksi kedua.
Sebelum pengumuman itu, kami menunggu dengan perasaan harap-harap cemas. Apalagi orang tua saya. Begitu tahu kalau saya melamar menjadi peserta, beliau selalu menanyakan perkembangannya setiap saya pulang kampung. Tidak lupa Ayah berpesan agar banyak berdoa dan berpuasa sunnah. Semoga usaha kita dikabulkan-Nya. Ayah juga memberitahu bahwa beliau selalu berdoa agar saya dapat meraih peluang emas itu. Pengakuan itu menunjukkan beliau sangat mendukung keinginan saya sehingga menambah semangat untuk berpacu dengan puluhan calon peserta lain.
Alhamdulillah doa beliau. Doa Ibu dan doa seluruh keluarga dikabulkan Allah SWT. Tanggal 16 Juli 1996, saya masuk final dan berhak ikutserta dalam seleksi kedua yang hanya diikuti 9 finalis. Masa ujian dilaksanakan di Asrama Haji Jalan H.R. Rasuna Said, Padang selama dua hari. Materi yang diberikan cukup bervariasi dan terfokus seperti: debat masalah ekonomi, politik, budaya, ideologi baik lokal maupun internasional. Bahasa Inggris digunakan sebagai media dan dipandu oleh alumni PCMI. Kegiatan meliputi pembuatan paket culture show, olah raga, city exploration, pengenalan content of program, aplikasi nilai moral, agama, kepribadian, kepemimpinan, dan lain sebagainya. Terakhir peserta diwawancarai langsung oleh Bapak Kakanwil Depdikbud Sumatera Barat, Bapak Drs. Basri AS, MM.
Dari hasil seleksi akhir ini terpilih 3 orang utusan Sumbar untuk program luar negeri yaitu: Saya, Efri Yoni Baikoeni untuk Program Indonesia-Kanada sedangkan Novriandi Mahyudin (Nov) dan Emma Yunita (Ita) untuk Program Kapal Asean-Jepang.
Berita itu juga dimuat di media massa lokal seperti “Singgalang” dan “Haluan” tanggal 17 Juli 1996. Nama dan foto kami juga di-release termasuk aktivitas organisasi sehingga berita itu cepat menjalar kepada masyarakat khususnya warga Tanjung Alam yang merasa mendapat “tuah”. Saya dan keluarga tentu saja sangat bangga dan beruntung.
Setelah mendapatkan calon resmi, Binmud mengadakan pertemuan berkala antara calon peserta dengan pihak terkait. Umumnya dengan alumni PCMI yang bertujuan untuk mempersiapkan syarat-syarat administratif dan teknis. Diantaranya adalah menjalani test medis (medical check up), pembelian souvenir, pakaian adat, surat tugas dari Binmud, surat mencari sponsor, surat istirahat kuliah dari fakultas, surat ijin orang tua dan pengadaaan brosur pariwisata.
Ayah menyambut dengan rasa syukur dan gembira. Beliau ikut serta mempersiapkan diri saya dari segi mental. Beliau dengan arif selalu menasehati agar tidak sombong dan angkuh. “Anggaplah iko sebagai rahmat. Syukurilah agar Tuhan menambah nikmaiknyo ka awak” dan berharap dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
Sebulan sebelum kepergian itu Ayah banyak memberi nasehat. Beliau menyuruh saya menemui keluarga terdekat sebagai pupuk silaturrahmi sekaligus ungkapan terima kasih atas dukungan keluarga besar termasuk keluarga bako di Tanjung Medan. Saya pamit kepada: Umi Dalima, Pak Cik Subin, Uni Alita dan Atmi serta Pak Tuo Mukhtar Karim. Tidak lupa kami ke Pekan Baru menemui Tek Nursyamsi dan Uda Ir. Hamdi Hamid, SU. Setiap orang yang ditemui dan rumah yang dikunjungi, saya meminta doa restu agar “missi” saya tercapai dalam keadaan sehat walafiat dan dapat kembali ke kampung halaman dalam keadaan selamat. Ayah menyertai saya mengunjungi tempat tertentu untuk meningkatkan pemahaman saya mengenai kebudayaan Minangkabau. Seperti ke Ustano Pagaruyung, Pusat Kerajinan “Amai Setia” di Koto Gadang disamping membeli barang-barang souvenir yang akan dibawa ke Kanada untuk keluarga angkat.
Kunjungan-kunjungan seperti ini juga sekaligus sebagai mencari “sponsor”. Keberangkatan ke luar negeri tentu memerlukan kantong yang tebal. Meskipun berbagai fasilitas disediakan pemerintah, namun saya tetap saja memerlukan dana besar untuk membeli souvenir, pembekalan dan persedian lainnya. Dengan pendekatan kekeluargaan serta surat rekomendasi dari Kanwil Depdikbud, saya mencoba mencari terobosan sendiri tanpa memberatkan keluarga, apalagi ayah. Saya mengirimkan proposal ke Direktur PT Semen Padang, Rektor Universitas Andalas dan Wali Kota Padang dan juga kepada para dermawan sekampung. Aktivitas saya dalam kegiatan kemasyarakatan selama ini ternyata sangat membantu. Kedatangan saya ibarat memetik buah yang sudah masak di batangnya. Mereka menyambut saya dengan hangat dan “welcome”. Uda H. Erizal Ahmad menyumbang Rp100 ribu. Uni Hj.Yunelli (Neng Bordir) dan Uda Yohanes St Sulaiman menyumbang sebesar Rp100 ribu. Pak H. Sumanto membekali dengan tiga mata uang sekaligus yaitu sebesar Rp300 ribu, S$100 dan ditambah dengan US$45 “Iko dollar Apak nan masih tasiso katika baliak dari Amerika dan Singapura patangko”, kata Apa Sumanto ketika menyerahkan amplop sumbangannya. Uni Elianetti menyumbang Rp100 ribu. Hj. Rosni menyumbang Rp50 ribu. H. Muhardi Rajab menyumbang Rp25 ribu. Uni H. Rosnida atas nama Muhammadiyah Ranting Tanjung Alam menyumbang Rp50 ribu. Ayah pun pada saat itu menitipkan uang sebesar Rp50 ribu.
Sementara itu dari proposal yang saya kirim ke instansi pemerintah, saya menerima sebesar Rp100 ribu dari Direktur PT Semen Padang. Sebesar Rp100 ribu dari Dekan Fakultas Sastra, Universitas Andalas dan sebesar Rp250 ribu dari Rektor Universitas Andalas. Untuk menutupi berbagai kekurangan sayapun rela menjual cincin hasil tabungan beasiswa sebesar Rp200 ribu. Saya merasa sangat gembira dengan tanggapan yang sangat antusias seolah memberikan harapan yang sangat besar.
Tanggal 4 Agustus 1996, kami dilepas oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat, H. Hasan basri Durin bersama dengan utusan Paskibraka Sumbar: Irdan (siswa SMU I Padang) dan Dyah Puspita (siswa SMA Lubuk Alung). Nasehat dan wejangan yang disampaikan sangat berharga dan memotivasi kami agar dalam program dapat membawa nama baik Sumbar, menjaga diri dan nama baik keluarga, mengambil nilai yang bermanfaat dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.
Bukittinggi, 26 Juni 2024
0 notes
maulia89 · 4 months
Text
Bupati Solok dan Anggota DPR RI Menjadi Narasumber Seminar Kewirausahaan
BERTUAHPOS.COM, SOLOK – Bupati Solok Epyardi Asda dan Anggota DPR RI jadi Narasumber Seminar Kewirausahaan Bertempat di Menara Mualimin Muhammadiyah Kabupaten Agam, Sabtu (18/05/24) Yang menghadiri agenda ini diantaranya Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo, M. Mar,Anggota DPR RI Komisi V Athari Gauti Ardi Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Solok,Ratusan Mahasiswa […] Berita Ini telah terbit di BertuahPos. http://dlvr.it/T74pzx
0 notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Istano Basa Pagaruyuang - FB Hendrizoni Doddy
Lapangan Kantin - FB Ayang Deep
Lapangan Pacu Kudo Bukik Ambacang - D. Dt. Tungkek
Kantor Bupati Agam - FB Sianok
Benteng de Kock & Letusan Marapi - FB Ayang Deep
Pacu Jawi di Bukit Tinggi - FB Roman Saisuak
Seni Silat Masyarakat Suku Pardembanan Asahan - FB SDN Official
Balai Adat Koto Gadang - FB Roman Saisuak
Foto Lama
0 notes
nagarikamang · 1 year
Text
HARIANHALUAN.COM – Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, tanpa keraguan, menyatakan dukungannya terhadap Eryanson dalam memimpin Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek, untuk mewujudkan perubahan positif. “Beliau sudah berkecimpung di pemerintahan sejak lama, tentu tahu apa yang diperbuat untuk nagari ini,” sebutnya saat memimpin sertijab Wali Nagari Kamang Hilia, Jumat 8 September…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jam gadang 1950's - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Bukittinggi Slalu Membara - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Los Saudagar - Disini, DISINI, & Disini
Los Saudagar - FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Janjang gudang - @Masanok via FBG Bukittinggi reuni & Nostalgia
Kantor Bupati Agam & BRI - Gie L M FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
Jl. Perintis Kemerdakaan 1950 - FB Gie L M
Jam Gadang & Pasa Batingkek - FB Salim via FBG Bukittinggi Reuni & Nostalgia
0 notes
abinajuliselmi · 1 year
Text
1 note · View note
kabardaily · 1 year
Photo
Tumblr media
Pj Bupati Aceh Besar Apresiasi Babak Baru Eksplorasi Panas Bumi Seulawah Agam
0 notes
bentengsumbar · 2 years
Text
Lihat postingan ini… "Bupati Agam Siap Dukung Pelaksanaan IMLF di Baso Agam ".
0 notes
sumbarlivetv · 2 years
Text
Kemajuan Pendidikan Butuh Kolaborasi Antara Pemerintah Daerah Dengan Seluruh Elemen Masyarakat
Kemajuan Pendidikan Butuh Kolaborasi Antara Pemerintah Daerah Dengan Seluruh Elemen Masyarakat
AGAM, Sumbarlivetv.com — Kemajuan pendidikan butuh kolaborasi antara pemerintah daerah dengan seluruh elemen masyarakat. “Kemajuan pendidikan tanggungjawab kita bersama,” ujar Bupati Agam melalui Asisten I Setdakab Agam, Rahman saat buka bimtek komite SD, di aula Kantor Bupati Agam, Selasa (20/12). Dengan begitu, ia minta bagaimana bimtek ini lebih banyak berdiskusi, dalam menyamakan persepsi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbartodaynews · 1 year
Text
Ketua Pusat Pengembangan Desa Wisata Kreatif Fakultas Pariwisata UM Sumbar : Agam Miliki Banyak Potensi Pariwisata
Agam, Sumbartodaynews – Bupati Kabupaten Agam Dr. Andri Warman, S.Sos., MM melalui Sekda Agam buka secara resmi pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran pariwisata yang di inisiasi oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 20 Juli 2023 di Hotel Sakura Lubuak Basuang. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Wisatawan yang berencana melakukan pendakian di Gunung Marapi Sumbar (Sumatera Barat) (Sumbar) diminta untuk membatalkan kunjungan. Ini setelah gunung dengan ketinggian 3.191 meter itu mengeluarkan abu (erupsi) setinggi ± 300 m pada Sabtu pagi ini pukul 06.11 WIB. "Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada). Dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi,” tulis keterangan KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Sabtu, 7 Januari 2023. Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi kurang lebih 45 detik. BACA JUGA: Gubernur Jambi Al Haris Perkuat Kerjasama Pariwisata dengan Sumatera Barat Sebagaimana diketahui, Kawasan Gunung Marapi Sumbar di Kabupaten Agam menjadi tempat yang kerap dikunjungi. Selain melakukan pendakian menuju puncak, kini telah mulai ada banyak tempat-tempat hits yang kerap menjadi tujuan beriwisata. Tempat-tempat ini tidak hanya dapat dikunjungi para kawula muda, tapi juga dapat bersama keluarga. Beberapa diantaranya adalah Janjang Satuja, Kejulasi, wisata buah-buahan memetik jeruk dan strawberry. BACA JUGA: Paninjauan Baralek Gadang, Warnai Pekan Budaya Sumatera Barat Kemudian, ada juga Istana Rakyat Selaras Alam, Wisata Dangau Pasawangan, Galanggang Awa Ecotourism & Coffe Shop, Tugu Parang Panta, dan lainnya. Bahkan juga ada wisata religi seperti Masjid Syuhada Sariak, Masjid Raya Bingkudu, Masjid Jami’Taluak, dan banyak lagi lainnya. Pasanggrahan Nagari Lasi Salah satu yang terbaru dan baru saja diresmikan adalah objek wisata Pasanggrahan Nagari Lasi. Tempat ini berada diketinggian yang diresmikan langsung Pemerintah Kabupaten Agam oleh Bupati Andri Warman. BACA JUGA: Inilah Deretan Spot Diving dan Snorkeling Terbaik di Sumatera Barat! Objek wisata yang satu ini diresmikan pada Kamis, 19 Mei 2022. Berada di kaki Gunung Marapi, nagari Lasi kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Pesanggrahan ini memiliki pesona berupa panorama di ketinggian yang dengan pemandangan hamparan sawah, pemukiman penduduk, hingga pada terlihatnya kota Bukittinggi. Ini menjadi nilai tambah kawasan ini dengan udara yang sejuk khas pegunungan. Selain itu, objek wisata yang telah berdiri sejak tahun 2021 adalah wisata peternakan dan berbagai kuliner yang khas. ***
0 notes
youthoftheworld · 5 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Andy Rahman dan Efri Yoni Baikoeni (Alumni PPIK-CWY 1996/1997) bertemu di Kemenpora. Mereka melakukan pertemuan bersama Bupati Agam Sumbar Dr. H. Andri Warman, M.Si tentang Pembinaan Gen Y-Z .
Di antaranya peningkatan kualitas SDM Generasi Muda dalam pengembangan wisata dan Kampung Inggris yang sudah berjalan di 6 Nagari bekerjasama dg Alumni PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) PCMI sejak 4 tahun lalu. Efri Yoni adalah Dosen UM Sumbar dan Tenaga Ahli Bupati. (Foto Dok)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
realita-lampung · 2 years
Text
Dendi Ramadhona Masuk Nominasi Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Tahun 2023
Tumblr media
JAKARTA - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, masuk nominasi Anugerah Kebudayaan (AK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tahun 2023. Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Medan, Sumatera Utara. PWI ingin mengapresiasi sosok para Bupati/Walikota yang sukses menginovasi pangan, sandang dan papan berbasis kebudayaan (kearifan lokal). Menurut Atal, sebagai bangsa yang besar ia ingin bangsa ini benar-benar berswasembada pangan, sehingga tidak bergantung import. Sandangnya berkepribadian dan tidak sekedar menutupi aurat, dan papannya, tempat tinggalnya, langgam arsitekturnya laras dengan alam. "Kepala Daerah merupakan aktor inovasi penting, dalam hal ini para Bupati dan Walikota yang mempunyai visi kebudayaan dan literasi informasi, perlu diberikan apresiasi," kata Bang Atal panggilan akrab Ketua PWI Pusat. Disisi lain, Ketua Pelaksana AK-PWI 2023 Yusuf Susilo Hartono menyampaikan, setidaknya ada 10 Bupati/Walikota yang maju pada babak presentasi di Jakarta yang dilakukan pada 3-4 Januari 2023. Menurut Yusuf, pada AK-PWI tahun 2023 ini ada kurang lebih 20 Kabupaten/Kota yang mendaftarkan diri. Tetapi setelah diseleksi hanya 10 Bupati dan Walikota yang lolos dan akan presentasi atas inovasi kebudayaannya untuk memperebutkan penghargaan Trofi Abyakta. "Akan diserahkan pada perayaan HPN tahun 2023 di Medan, yang selalu dihadiri oleh Presiden, Menteri, para duta besar dan tokoh pers," ujar dia. Turut mendampingi Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Ketua PWI Provinsi Lampung Wirahadikusumah, Ketua PWI Kabupaten Pesawaran Ismail, Kepala Dinas Kominfotiksan Pesawaran Jayadi Yasa, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Pesawaran M. Iqbal dan Plt Kepala Disperindag Pesawaran Fanny Setiawan. Untuk diketahui dari 10 Bupati dan Walikota yang akan presentasi untuk mendapatkan Trofi Abyakta pada Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat Tahun 2023. 1. Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona 2. Walikota Medan Bobby Nasution 3. Bupati Malang M. Sanusi 4. Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan 5. Walikota Surabaya Eri Cahyadi 6. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo 7. Bupati Kuningan Acep Purnama 8. Bupati Agam Andri Warman 9. Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya 10.Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik. (*) Sumber: PWI Lampung Read the full article
0 notes