Tumgik
#enjpapuabarat2016
tegareggae-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Kamu harus tau, Indonesia punya surga wisata yang harus kamu nikmati sebelum mati. Dengan gugusan pulau dan ribuan pantai yang membentang dari sumatera hingga papua, Indonesia adalah surga bagi setiap insan dimuka bumi. Siapa yang tak kenal papua siapa yang tak kenal raja ampat. Salah satu destinasi terbaik untuk menikmati keindahan alam juga destinasi terbaik untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Untuk bercermin bagaimana kecilnya kita dihadapan-Nya. Terimakasih papua, engkau telah memberikan suguhan menakjubkan dari semua sisi yang aku lihat sejak dua minggu terakhir. #DestinasiPilihanGue Gimana kawan masih pengen balik lagi? @sepnat_asmar @pamanggih @g_iswahyudi Papua Barat,13 Oktober 2016 #rajaampat #rajaampatisland #piaynemo #piaynemoisland #waisai #waisaiisland #pianemo #pianemoisland #papuabarat #papua #eksploreindonesia #eksplorepapua #pesonaindonesia #discoveryindonesia #ENJ2016 #ekspedisinusantarajaya2016 #enjpapuabarat #enjpapuabarat2016 (at Raja Ampat Islands)
0 notes
Photo
Tumblr media
@Regrann from @enjpapuabarat2016 - Deadline 29 Maret 2017 [Masalah atau tantangan seperti apa yang akan anda berikan solusinya di Papua Barat?] Masalah anak putus sekolah di Papua Barat masih menjadi isu utama. Data dari United Nations Children’s Fund (Unicef) menunjukkan bahwa 30 persen siswa Papua tidak menyelesaikan SD dan SMP mereka. Di pedalaman, sekitar 50 persen siswa SD dan 73 persen siswa SMP memilih untuk putus sekolah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun ajaran 2013/2014, terdapat 117.529 siswa sekolah dasar (SD) dan 39.529 siswa sekolah menengah atas (SMA) di provinsi Papua Barat. Sepintas, angka itu tampak menjanjikan. Sayangnya, fakta yang ada di lapangan jauh dari sekadar angka. Bahkan untuk mengetahui latar belakang penyebab banyaknya anak putus sekolah secara umum di Papua Barat, kita bisa menyebut beberapa faktor dengan mudahnya (karena masih menjadi lagu lama). Seperti terbatasnya ketersediaan gedung dan infranstruktur sekolah dan minimnya guru sekolah dasar di daerah-daerah terpencil (hipotesis juga didukung oleh sumber yang pernah tinggal di Papua). Terlepas dari fasilitas pendidikan di Papua Barat yang kurang, sebenarnya pemerintah lewat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempunyai berbagai program khusus untuk mendongkrak pendidikan di Papua Barat. Sebut saja Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang memberikan beasiswa putra-putri Papua Barat terpilih untuk melanjutkan SMA/SMK di Pulau Jawa. Ada juga Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) yang memberi beasiswa ke Perguruan Tinggi. Sedangkan dari sisi pemerataan guru, pemerintah telah membuat Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM-3T). Namun semua itu tidak akan pernah cukup bila belum mengatasi permasalahan pendidikan di Papua Barat dari akarnya. Yaitu mengembalikan anak usia sekolah untuk mendapatkan haknya mengenyam dunia pendidikan di tanah mereka sendiri . Apa solusinya dan bagaimana strategi merealisasikannya? Silahkan baca selengkapnya di http://ppidunia.org/gagasan-balai-pendidikan-nonformal-untuk-papua/ .
0 notes