Tumgik
#fredly
cupiidzbow · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
y’all are pikin’ MEN ??????? 🤨🤨🤨🤨🏳️‍🌈🏳️‍🌈🏳️‍🌈
279 notes · View notes
davinaphotograph · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Glenn Fredly 190915
Playlist Live Festival 2019
Bandung
2 notes · View notes
chakapriambudi · 4 months
Text
Cinta dan Rahasia Lirik Lagu
Cinta dan Rahasia, Glenn Fredly feat Yura Yunita Konsep: Street Music Format: Acoustic Duo Booking: Sarah Verse Terakhir kutatapmata indahmu dibawah bintang bintangTerbelah hatikuantara cinta dan rahasia Kucinta padamunamun kau milik sahabatkuDilema hatikuAndai kubisa berkata sejujurnya Reff Jangan kau pilih diaPilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari diaBukan kuingin merebutmuDari…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nyehhh-hh · 5 months
Text
My friend in high school ended his situationship with his crush in january
The whole class: KASIHKU SAMPAI DISINI KISAH KITA~
1 note · View note
pewartanusantara · 1 year
Text
Momen Haru Mewarnai Konser 'Glenn Fredly: 25 Years of Music' dengan Kehadiran Hologram Glenn Fredly
Momen Haru Mewarnai Konser 'Glenn Fredly: 25 Years of Music' dengan Kehadiran Hologram Glenn Fredly
Tumblr media
Pewarta Nusantara, Entertainment – Momen yang memicu perasaan haru dan biru penuh emosi terpancar dari panggung konser “Glenn Fredly: 25 Years of Music” yang menghadirkan sejumlah artis terkenal di Indonesia.
Tidak hanya itu, konser ini juga menjadi kesempatan pertama bagi publik untuk melihat wajah putri Glenn Fredly, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo, yang kini berusia tiga tahun, serta kehadiran istri almarhum, Mutia Ayu.
Suasana semakin terasa mengharukan karena Glenn Fredly, yang telah meninggal dunia pada 8 April 2020, tampil dalam bentuk hologram di atas panggung konser yang dihelat di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, pada Sabtu (24/6/2023) malam.
Konser tersebut dimulai dengan penghormatan kepada Indonesia melalui penyanyian lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan tarian dari Indonesia Timur, dan penampilan band The Bakuucakar membawakan lagu “Merdeka” serta menghadirkan intro “My Everything”.
Kemudian, saat momen yang ditunggu-tunggu tiba, Glenn Fredly muncul dalam bentuk hologram dan menyanyikan lagu “You are My Everything”.
Dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan gambar yang dihasilkan oleh komputer (Computer-Generated Imagery/CGI), Glenn Fredly menyapa penonton dengan ucapan terima kasih yang disambut riuh oleh penonton yang bersemangat.
Tidak hanya itu, para musisi lainnya juga turut memeriahkan konser ini dengan membawakan lagu-lagu karya Glenn Fredly. Di antara mereka adalah Iwan Fals, Rossa, Kaka Slank, Dewi Perssik, Yura Yunita, serta para sahabatnya dari Trio Lestari.
Namun, puncak keharuan terjadi saat Glenn Fredly berduet dengan istri dan putrinya dalam membawakan lagu “Itu Saja”, yang dirilis pada tahun 2020.
Dalam momen tersebut, Glenn Fredly berjongkok menghadap Mutia dan Gewa, menyanyikan lirik yang penuh arti sambil memberikan gesture tangan yang ingin merangkul putrinya.
Meskipun Gewa belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi, pandangannya terus berpindah antara ayah dan sekeliling panggung.
Setelah mereka selesai menyanyikan lagu tersebut, Mutia mengucapkan “we loe you ayah” (kami mencintaimu, ayah), dan Glenn Fredly menjawab dengan penuh kasih sayang, “I love you too, cantik” (aku juga mencintaimu, sayang).
youtube
Namun, dengan sedihnya mereka harus mengucapkan salam perpisahan, “bye, bye ayah”. Glenn Fredly telah meninggalkan dunia ini pada 8 April 2020 di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta.
Baca juga: Abidzar Al-Ghifari Murka! Fans Minta Foto di Masjid saat Sedang Adzan
Pada saat itu, putri mereka, Gewa, baru berusia dua bulan karena lahir pada 28 Februari 2020. Sampai sekarang, Mutia Ayu terus merawat dan menjaga putri kecil mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang. (*Ibs)
New Post has been published on https://www.pewartanusantara.com/momen-haru-mewarnai-konser-glenn-fredly-25-years-of-music-dengan-kehadiran-hologram-glenn-fredly/
0 notes
magellanicclouds · 1 year
Text
Tumblr media
A little Fredly thank you gift to @doom-dreaming
Thank you again, Ash, for that lovely snapshot into my favourite boy's cluttered and worry-filled mind. I love it forever. ; v ;
87 notes · View notes
sunfishsiestalah · 8 months
Text
ten songs, ten people I was tagged by @sidver to put my tunes on shuffle and list the first 10 songs, then tag 10 people
Fatoumata Diawara & Damon Albarn - Nsera
Duffy - Mercy
Glenn Fredly - Januari
Muse - Knights of Cydonia
ANOHNI - Drone Bomb Me
Drab Majesty - Dot in the Sky
Petri Alanko & Martti Suosalo - Sankarin Tango
Akira Yamaoka - Theme of Laura
Snake Eater - VGL & Tia Carroll
AIGEL - Чудовише
tagging: @si-lantro , @ruelyth , @juicedeletedagainwoahshockerwow , @cryptcombat , @tolovaj
7 notes · View notes
restingdeathbed · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media
For people who can't read the names: Fredrick -> Fred -> Fredly
Fredrick is the oldest of the three, known for hanging out with PlushTrap and getting into trouble with him.
Fred is the middle child. He doesn't really like hanging out with PlushTrap as much as Fredrick does, knowing that he'll just get himself in trouble.
Fredly is the youngest. He's literally "the" iPad kid of the three brothers. He quotes all the "funny" and or "memes" he sees. Take away his iPad if you dare.
13 notes · View notes
timdrakesbussy · 3 months
Text
This is very self-indulgent and I'm doing this for myself than for people but assigning SDV Marriageable Characters as Indonesian 2000s Pop/Rock songs (that I grew up with because my current fixation must blend with *my* culture)
Abigail: Ku Bahagia – Melly Goeslaw
Alex: Aku & Bintang – Peterpan
Elliott: Roman Picisan – Dewa 19
Emily: Hanya Memuji – Shanty
Haley: Jadikan Aku Yang Kedua – Astrid
Harvey: Sekali Ini Saja – Glenn Fredly
Leah: Begitu Indah – Padi
Maru: Hujan – Utopia
Penny: Malaikat Juga Tahu – Dee Lestari
Sam: Melompat Lebih Tinggi – Sheila On 7
Sebastian: Main Hati – Andra & The Backbone
Shane: Dealova – Once Mekel
2 notes · View notes
jazz-bazz · 9 months
Note
Hey Bex!!
Can I ask 5, 6 and 24?
Hope you're having a great day!!
Mina
5. favourite song in your native language?
okay so i love sad songs no matter what language, so here’s some favorites :
and one fun song by one of my favorite indonesian musician, and funfact he’s also a dentist
6. most hated song in your native language?
skdhdjd i dont like a lot of indonesian songs tbh, most of them are just lovey dovey pop songs, which is actually not that bad but just not my thing…or weird kinda songs, imma put two to represent the genre here, tell me what you think please 🙃 im curious
24. what other nation is joked about most often in your country?
hmmm… what ive personally heard is the US though… bcs there’re videos of americans being so ignorant that they dont know basic things like no, american is not a language, it’s called english 😫, things like that…
4 notes · View notes
jetstream1985 · 10 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Fredly and Ryanna Redraw + Redesign!!!
(old on top, new on bottom)
Meet Fredly the circus bear and his daughter Ryanna!!!! These are two of my circus characters, the others I plan on introducing to Tumblr later on (after I fricking draw them)
Fredly is a fluffy, kind and goofy character who loves giving bear hug and cracking horrible jokes, but what he loves most, is his adopted daughter, Ryanna, who is just as silly and playful as her dad. They both love performing in the circus and making others laugh.
2 notes · View notes
jsksndgns · 1 year
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
ediebhaskarasblog · 1 year
Text
Tumblr media
Dodo Zakaria (7 Juli 1960 – 22 Oktober 2007) adalah pemusik dan penulis lagu Indonesia. Karya-karyanya populer pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Dia adalah pianis yang mumpuni. Dia juga komposer yang andal. Banyak penyanyi yang telah menyanyikan karya-karya Dodo mulai dari genre pop hingga rock sekalipun, seperti Vina Panduwinata, Utha Likumahuwa, Kiki Maria, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Achmad Albar, Nicky Astria, Neno Warisman, Fariz RM, Malyda, Euis Darliah, dan Gito Rollies. Artis lainnya yang juga menyayikan karya almarhum, adalah Deddy Stanzah, Tika Bisono, Lydia & Imaniar, Peter F Gontha, Syaharani, Iis Dahlia, January Christy, Andi Meriem Matalatta, Chrisye, Grace Simon,Emilia Contessa, Irianti Erningpraja, Ismi Aziz, Henry Manuputty, Molluccas, Glenn Fredly, dan Ratu.
Sebagian di antaranya menjadi hit besar, seperti "Di Dadaku Ada Kamu" dan "Kumpul Bocah" melalui Vina Panduwinata maupun "Esokkan Masih Ada" dan "Mereka Bukan Kita" dari Utha Likumahuwa.
Menguak dasawarsa 80-an, Dodo kembali terkait dalam sebuah grup band bernuansa jazz rock dengan dominasi alat tiup yang kemudian diberi nama Drakhma. Drakhma yang diambil dari nama mata uang Yunani ini terdiri dari Dodo Zakaria (keyboard), Dani Mamesah (drum), Ricky Basuki (vokal), Rudy Gagola (bass), Giedon Tengker (gitar), Wawan Tagalos (trombone,flute), Chalik (saxophone) dan Eddy (trumpet), serta sederet penyanyi latar wanita: Rieta Amelia, Uce Anwar, Christine Budiardjo, Daisy Maengkom, dan Eva Diana Sari. Kelompok ini sempat merilis tiga album masing-masing bertajuk Hari Esok, Citra Bahagia, dan Tiada Kusadari.
Sayangnya, memasuki 1985 formasi Drakhma yang juga sempat didukung Jelly Tobing dan Ekki Soekarno ini mengalami keretakan. Dani Mamesah dan Ricky Basuki membentuk kelompok Niagara. Rudy Gagola dan Rieta Amelia bersolo karier, dan Dodo Zakaria diajak bergabung dalam grup rock God Bless. Sayangnya, ketika bergabung bersama Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, dan Teddy Sujaya, God Bless lebih sering menyanyikan lagu-lagu mancanegara milik Def Leppard, Kiss, Bon Jovi, Van Halen, Autograph, Opus, dan lain sebagainya. Karena tak memiliki aura kreatif dalam berkarya, Dodo akhirnya mengundurkan diri dari God Bless.
Dodo akhirnya memang lebih intens dalam berkarya.
Lagu-lagunya kian banyak dinyanyikan penyanyi era 80-an hingga 90-an. Ia pun ikut aktif tergabung dalam wadah Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Indonesia (PAPPPRI). Kepeduliannya terhadap perkembangan musik pop Indonesia telah pula diwujudkannya dalam kompetisi bertajuk Indonesia Song Festival 2006 (Insof) yang digagasnya untuk menjaring bakat-bakat baru dalam dunia karya cipta lagu Indonesia.
5 notes · View notes
crazykuroneko · 2 years
Text
Thank you @medusadeux for tagging me
🎧🎵 when you get this, you have to put in 5 songs you actually listen to at the moment. Then tag 5-10 followers to do the same 🎵🎧
Literally pulling this out of my Spotify history:
1. Wildest Dream (Taylor's version) – Taylor Swift
2. Sekali Ini Saja – Glenn Fredly
3. The Sheltering Sky Theme – Ryuichi Sakamoto
4. Love Song – Big Bang
5. The Power of Love – Gabrielle Aplin
Bonus (because this song is so beautiful):
6. Wild Side – Roberto Cacciapaglia
Tagging @riverflowsinyou @lioncunt @kaelio @cuntylestat @xoxomyseriesxoxo or anyone who wants to do it. Feel free to do it or not
2 notes · View notes
fictionfromafar · 1 year
Text
The Lazarus Solution by Kjell Ola Dahl
Tumblr media
The Lazarus Solution
By Kjell Ola Dahl
Translated by Don Bartlett
Orenda Books
Publication Date: 27 April 2023
#RandomTTours
There is a richness and a depth to each of Kjell Ola Dahl’s novels that is present irrespective of whether they form part of his contemporary eight volume Oslo Detectives series or his standalone novels such as The Courier and The Assistant which feature a greater historical slant. His writing is truly immersive, and in The Lazarus Solution, the setting is summer 1973, largely in Stockholm. While Sweden’s status was officially neutral during the second world war, with Norway and Denmark both occupied by the Germans and Finland fighting on the same side, against Russia, the authorities permitted German soldiers to travel on Swedish trains while their presence was felt in the capital. The city is seen through the eyes of demobbed Norwegian sailor Kai Fredly. The son of a communist, Kai was compelled to travel to Spain to serve on the side of the Republican Government, yet when he returns to his home country, he discovers that his brother has been killed, after apparently working as a Nazi conspirator. It soon becomes clear that he has been spared imprisonment or worse as those connected to his brother wish him to avenge his death. In Stockholm Kai realises that it’s hard to find friends, even among his compatriot exiles when he doesn’t know which side they are on or on whose behalf he’s working.
The other key character in the story is a writer by the name of Jomar Kraby who is hired by the exiled Norwegian Government to discover what happened to one of their couriers who died on the border with Sweden. As it evident that the path of the two men will cross at some stage as the novel weaves towards a climax, yet on what terms and whether hostilities will endure is unclear. At times, the story has the feel of a classic black and white espionage film as secret rendezvous take place with charming, mysterious, or beautiful femme fatales, potentially luring Kai into dangerous or compromising situations as well as suspects being tailed on foot in broad daylight through city streets. At times it is captivating, at times a little convoluted as Dahl’s storytelling tends to straddle multiple time periods rather than featuring both in the same timeframe. I didn’t foresee the big reveal and liked a little ambiguity at the tail end of the story.
Tumblr media
The Lazarus Solution has the feel of a classic which excites and educates. Much as I enjoy the author’s series, I feel I do prefer his historical standalones as it releases any restraints around time period and character. While each of these novels has been very distinctive, I perhaps feel that I would wish for in his future publications is a story with a female lead character which would provide a welcome contrast.
The Book:
Summer, 1943. Daniel Berkåk, who works as a courier for the Press and Military Office in Sweden, is killed on his last cross-border mission to Norway.
Demobbed sailor Kai Fredly escapes from occupied Norway into Sweden, but finds that the murder of his Nazi-sympathiser brother is drawing the attention of the authorities on both sides of the border.
The Norwegian government, currently exiled in London, wants to know what happened to their courier, and the job goes to writer Jomar Kraby, whose first suspect is a Norwegian refugee living in Sweden … a refugee with a past as horrifying as the events still to come … a refugee named Kai Fredly…
Both classic crime and a stunning exposé of Norwegian agents in Stockholm during the Second World War, The Lazarus Solution is a compulsive, complex and dazzling historical thriller from one of the genre's finest writers.
For fans of Sebastian Faulks, Lars Mytting, Mick Herron and Robert Harris.
Tumblr media
The author:
One of the fathers of the Nordic Noir genre, Kjell Ola Dahl was born in 1958 in Gjøvik. He made his debut in 1993, and has since published fourteen novels, the most prominent of which is a series of police procedurals cum psychological thrillers featuring investigators Gunnarstranda and Frølich. In 2000 he won the Riverton Prize for The Last Fix and he won both the prestigious Brage and Riverton Prizes for The Courier in 2015. His work has been published in 14 countries, and he lives in Oslo.
Many thanks to Anne Cater at Random Things Tours for inclusion on the blog tour and Orenda Books for providing me with an advance copy of The Lazarus by Kjell Ola Dahl. Please check out the other reviews of this book on the blog tour as shown below.
Tumblr media
1 note · View note
himawariqurrotaaini · 13 days
Text
Review Suka-Suka: Kaka Boss
Pontianak. 07092024. 13:59.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Aaahhh ko stop tipu-tipu sudaah~
Haaa kaget kan tau-tau jadi akun review film? Masih sama kok penulis akun ini. Masih random dengan aktivitas ini itu. Alhamdulillaah.
Saya masih nonton bioskop kok, walaaaauu sudah jauh berkurang dibanding dulu. Lebih selektif lah (atciyeh). Kalau duluuu... kalau ada film animasi-animasi barat warna-warni, udah deh langsung gaspollll, sendiri pun kujalani. Eeeeh ternyata banyak rumah produksi animasi barat yang support genosida. Gak asik ah, jahat.
Alhamdulillaah ya sebenarnya saya yang terbantu, jadi hiburannya cukup di rumah. Banyaaaak yang belum kupelajari ternyata. Ke bioskop jadinya lebih terasa mewah 😄. Hanya ketika ada genre animasi Jepang dan drama indonesia yang saya suka.
Minggu lalu, Mama ingin coba mi kari. Sekalian keluar rumah, main ke bioskop deh. Sebelumnya memang sempat nonton trailernya di youtube. Karenaaaa... Mama sebenarnya selaluuu ketiduran di bioskop, jadi riset dulu lah ya kecil-kecilan filmnya seperti apa.
youtube
Karena kali ini alhamdulillaah biidznillaah Mama sukses ndak ketiduran dan justru malah ketawa-ketawa, jadi saya angkut ke sini yaaa ceritanya, mana tau bisa menghibur kalian dan keluarga juga.
Ada beberapa kesan yang ingin saya ingat lekat, kutempelkan ke sini ya:
1. Diskriminasi kulit hitam
2024 masih ada diskriminasi fisik?
Sedihnya, ku mesti menjawab: iya.
Makanya, semoga bukan kita yang termasuk di dalamnya. Kalau masih suka merendahkan pakai bahan fisik, berarti masih primitif. Ngeri loh kalau ingat-ingat bahwa kita kan ciptaan Allaah nih semuanya, ndak ada yang tiba-tiba dibikin dari pasir. Kalau menghina fisik, bukannya juga menghina cara Allaah menciptakan?
Film ini membingkai bagaimana sudut pandang manusia berkulit hitam di kota besar.
2. Pikiran orang tidak bisa kita atur
Kalau kita ndak bisa atur pikiran orang tentang kita... maka yang bisa kita atur tuh apa? Yes... pikiran dan perilaku kita.
3. Pekerjaan keamanan
Dinamika pekerjaan orang timur di Jakarta, sebagian besar adalah di bidang security dan debt collector. Semacam trik psikologis kan? Untuk sebagian besar orang, penampilan yang cukup keras mungkin menjadikan takut ya. Atau bisa jadi karena sebagian besar sebagai debt collector, jadinya digeneralisir deh kasarnya. Jadi ingat tontonan saya beberapa tahun lalu.
youtube
youtube
Jaman dulu ketika asumsi masih independen, nonton Asumsi tuh seru deh... membuka pandangan bahwa dunia sungguuuuhhh luas. Apalagi di saat Dea Anugrah masih jadi tim reportase di situ, seperti yang ini:
youtube
4. Darah seni dan bercanda orang timur
Urusan seni, dahlah... mana ada keraguan kan sama Glenn Fredly dkk? Urusan bercanda? Orang-orang timur punya gaya khas, mop namanya. Suatu gaya bercerita yang selalu bisa memancing tawa walau kita juga belum tau artinya seperti apa.
5. Bahasa cinta bapak
Bagi saya yang perempuan... laki-laki tuh rumit 🤣.
Yaaaa bisa jadi juga karena kurangnya interaksi dengan Bapak. Eeeeh di sini diangkat pula tema ini. Karena penulisnya laki-laki, bagi saya ya cukup terwakili gambarannya. Bagus deh! Pelembut dan penghangat hati untuk saling evaluasi.
6. Krisis kepercayaan
Klimaks film ini adalah tentang krisis kepercayaan. Hal yang juga lumrah terjadi di keseharian kita. Rumusnya kan jelas ya: maafkan, lanjutkan. Tapi realisasinya? Diajak belajar deh kita sama si Kaka Boss nih. 👍🏻👍🏻👍🏻
7. Kadang tertipu penampilan luar dan generalisir.
Semoga kita tidak termasuk di dalamnya yaaaa. Semoga kita dikasi jalan oleh Allaah untuk tidak sempit pandangan. Salah satu episode hidup saya dulu kan sebagai anak asrama, jadi punya kesempatan mendalami macam-macam suku. Yaaa semoga ini ndak jadi alasan untuk menggeneralisir. Keuntungannya? Kalau kamu baik, sukumu juga akan dipandang baik 💛
Tumblr media Tumblr media
Sekitar tahun 2018 nih.. teman-teman ekskulku yang baik hati.
Tumblr media
Ini Kak Ika dari Papua, kita berdua keliatan putih karena filter fotonya gila-gilaan 😄. Kak Ika ini kakak kosan sebelah kamarku sekitar tahun 2012-2013. Baiiikk sekali, salah satu yang terbaik yang pernah kukenal selama hidupku. Alhamdulillaaah.
Tumblr media
Foto tahun 2022. Ini juga manusia papua baiiik yang Allaah perkenakan aku untuk kenal. Yunen namanya. Waktu asrama dulu, tempat tidurnya di seberang tempatku. Hehehehe.
Kalau pandangan-pandangan saya bias, coba deh follow akun instagram: merawatpapua. Duuhh hangaaat di hati, walau sebenarnya banyak juga sedihnya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Waini, review film kok lebih banyak curhatnya. Semoga bermanfaat yaaa. Walau ini film keluarga, tapi sebaiknya jangan dengan anak di bawah umur yaaa.
Salam,
ayuprissakartika.
0 notes