Tumgik
#humor Gus Dur
realita-lampung · 2 years
Text
Polri Kembali Gelar Hoegeng Awards
Tumblr media
JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menggelar kegiatan Hoegeng Awards pada tahun ini. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memacu semangat anggota Polri di lapangan untuk terus berbuat baik. Penyelenggaraan Hoegeng Awards pertama kali dicetuskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rapat kerja dengan Komisi III DPR pada Januari 2022. "Adapun background penyelenggaraan Hoegeng Awards ini bermula dengan adanya tagar percuma lapor polisi dan satu hari satu oknum. Lalu Pasal 30 ayat 4 UUD 1945 yaitu Polri sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengoyami, melayani masyarakat serta menegakan hukum," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/1/2023). Lebih lanjut, Dedi menuturkan, penyelenggaraan Hoegeng Awards juga dilatarbelakangi oleh humor dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menyatakatan hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, yakni patung polisi, polisi tidur dan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso. "Munculnya humor dari Gus Dur ini seakan telah melegitimasi bahwa sangat sulit mencari polisi jujur dan berintegritas di negara ini," katanya. Dedi menuturkan, Hoegeng Awards bukan merupakan konteks popularitas dan banyak-banyakan usulan. Melainkan proses seleksi yang menitikberatkan pada dampak positif untuk institusi Polri maupun masyarakat luas, dengan berlandaskan pada nilai keteladanan Hoegeng Iman Santoso. Pada penyelenggaraan Hoegeng Awards 2022 ada tiga kategori yang diperebutkan. Yaitu Polisi Inovatif, Polisi Berdedikasi, dan Polisi Berintegritas. Tahun ini, ada lima kategori yang diperebutkan yaitu Polisi Berintegritas, Polisi Inovatif, Polisi Berdedikasi, Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, dan Polisi Tapal Batas. Adapun dewan pakar yang nanti memutuskan penerima Hoegeng Awards yaitu Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Anggota Kompolnas Poengky Indarti, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, Anggota Komnas HAM Putu Elvina dan Mantan Plt Pimpinan KPK Mas Achmad Santosa. "Adapun kriteria penjurian yaitu pertama anggota Polri aktif, lalu tidak memiliki catatan negatif data internal Polri, ketiga memiliki impact atau dampak terhadap masyarakat luas, keempat memiliki citra positif di mata masyarakat sekitarnya, kelima berintegritas dan menjalankan prinsip-prinsip Presisi," katanya. (Rls/Red) Read the full article
0 notes
Text
Humor Gus Dur Eternit Bersama Seorang Kiai
Humor Gus Dur Eternit Bersama Seorang Kiai
tebuireng.co – Humor Gus Dur eternit ini dinukil dari buku Tertawa Bersama Gus Presiden Dur. Suatu hari ada seorang kiai yang ngobrol bersama cucu KH M Hasyim Asy’ari ini. Kepada Gus Dur, kiai tersebut bangga karena pembangunan pesantrennya yang megah dan ada eternit. “Pesantren saya sudah jadi. Lengkap, bangunannya luas, bertingkat. Ada pula eternitnya,” kata kiai tersebut kepada Gus…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
riajenakahumor · 5 years
Text
Cerita Lucu Gus Dur vs Anak Sekolah
Cerita Lucu Gus Dur – riajenaka.com. Bagi kalian pasti udah paham dong kalo gethuk di buat dari bahan singkong. Namun apa jadinya kalo gethuk di buat dari proses stek karya tangan anak SMP?! Hal konyol apa yang bakalan dilakukan bocah SMP ini? Temukan jawabannya di cerita lucu Gus Dur berikut ini..
Tumblr media
Alkisah, Petruk anak SMP yang di kenaL cukup pintar di sekolahnya dan Gus Dur sedang…
View On WordPress
0 notes
daunmuda · 3 years
Text
Hari ini aku hanya ingin bercerita. Setelah sekian lamanya aku menyambangi proses yang mungkin masih di rasa belum seberapa capaiannya. Sebagaimana manusia yang tidak kunjung ada puasnya. Selalu ingin dan terus berusaha untuk tumbuh menjadi sosok yang berguna dan bermanfaat tentunya. Di lain itu aku ingin bersyukur atas apa yang Tuhan berikan melalui perantara manusia-manusia baik yang banyak sekali membantuku.
Pada akhir semester lalu, aku melihat ada peluang beasiswa penulisan skripsi Gus Dur yang dibuat oleh Ibu Yenni Wahid selaku pemilik lembaga Wahid Foundation. Sebelumnya aku merasa pesimis untuk turut serta dalam rangkaian itu. Entah keberanian apa yang mendorong aku untuk mengikuti sayembara itu. Selain reward tapi juga ada hal yang aku harapkan agar skripsi ini bukan hanya sekadar tugas akhir atau syarat lepas sebagai mahasiswa. Tapi lebih daripada itu.
Kabar baiknya, Wahid Foudation tertarik dengan apa yang aku bahas. Aku suguhkan skripsiku yang berjudul "Kritik Politik Gus Dur Dalam Wacana Pekan Humor Indonesia Tahun 1992: Kajian Semiotika Umberto Eco". Pak Mujtaba bilang jarang ada kajian humor yang diteliti dengan serius. Tidak ada salahnya untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk melakukan penelitiannya lebih lanjut.
Tersontak aku senang mendengarnyaaaa. Memang ini adalah apa yang aku inginkan. Meskipun Gus Dur sudah tenang di sana tapi aku berharap Almarhum bangga dengan kita penggerak bangsa masih mau dan terus menanamkan nilai-nilai kemanusiaanya.
Banyak alternatif yang bisa kita implementasikan dimana saja. Baik tindakan maupun tulisan. Bagiku Gus Dur adalah sosok yang memberikan banyak perubahan bagi bangsa ini. Faktanya juga bisa kita lihat, banyak dari mereka yang saat ini tergabung dalam komunitas gusdurian di seluruh penjuru kota Indonesia. Tujuan dari merka tidak lain tidak bukan adalah untuk meneruskan nilai-nilai humanisme Gus Dur. Tidak hanya itu bahkan banyak dari segi spritualitas dan ajarannya yang lain. Kisahnya dan bagaimana kontribusi belio sebagai penggerak kemajuan bangsa akan selalu membekas di hati yang mencintanya.
Kesempatan ini baik bagiku. Baik juga untuk fakultas dan kampusku yang mendengar kabar baik ini. Dan alhamdulillah aku bisa mencapai target menyelesaikan tulisanku. Tepat 23 September lalu aku sidang dan 13 November lalu aku selesai diwisuda. Tidak butuh waktu lama untuk melakukan revisi yang kesempatannya waktunya adalah 3 bulan mengerjakan. Pikiran awal yang aku pikir tidak mungkin tapi bisa jadi mungkin ketika kita mau dan yakin untuk menuntaskannya. Hal ini juga berkat doa dan semangat keluarga dan orang2 baik sekitar yang terus mendukung langkah baikku.
Kelulusan ini bukanlah akhir melainkan langkah awal untuk aku melihat betapa masih banyak kewajiban yang harus aku lakukan. Untuk diriku dan masa depanku. Terima kasih semuannya. Aku cinta padamu
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
adesaefulbahri · 4 years
Text
Walaupun hanya menjabat sebagai kepala negara selama 22 bulan, Indonesia di tangan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengalami banyak perubahan besar. Di antaranya adalah soal Tionghoa, Papua, dan persoalan tentara yang pada masa orde baru memiliki fungsi ganda atau dwifungsi.
Sebelumnya, Presiden Soeharto membatasi berbagai hal yang berkaitan dengan Tionghoa. Hal tersebut dituangkan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama Kepercayaan Dan Adat Istiadat Cina.
Pelarangan tersebut termasuk juga tata cara beribadah serta perayaan pesta agama dan adat istiadatnya. Sekalipun dirayakan maka hanya sebatas lingkup keluarga saja. Warga Tionghoa jika ingin merayakan Imlek, pasti mengambil cuti khusus.
Namun ketika Gus Dur menjabat presiden, Inpres yang mendiskriminasi kalangan Tionghoa itu dicabut melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000, pada 17 Januari 2000. Inilah pertama kali Hari Raya Imlek berskala nasional dirayakan secara terbuka. Warga Tionghoa tak perlu lagi bersembunyi untuk merayakan hari raya.
Sejak itu, Agama Konghucu kemudian ditetapkan menjadi agama resmi keenam di Republik Indonesia ini. Semula, kelompok Tionghoa banyak yang dipaksa untuk memilih satu dari lima agama resmi pemerintah. Namun semenjak era Gus Dur, mereka bisa kembali menganut kepercayaannya.
Masih di era Gus Dur, Menteri Agama RI yang ketika itu dijabat oleh Muhammad Tolchah Hasan mengeluarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2001 tentang Penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional Fakultatif. Kebijakan tersebut kemudian diteruskan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dengan menetapkan Imlek sebagai Hari Nasional Baru melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2002.
Selain Tionghoa, Gus Dur juga membikin perubahan besar mengenai persoalan Papua. Dulu, dua bulan setelah dilantik menjadi presiden, ia berkeinginan mengunjungi Irian Jaya dan berdialog dengan warga di sana. Gus Dur mengatakan, ingin melihat matahari terbit pertama di pulau paling timur di Indonesia itu.
Pada 30 Desember 1999, Gus Dur bertemu dengan elemen masyarakat di Kantor Gubernur Provinsi Papua. Ia mempersilakan masyarakat untuk berbicara. Terdapat banyak curahan hati dan tuntutan dari warga di sana. Mulai dari ketidakpercayaan kepada pemerintah Indonesia hingga permintaan untuk merdeka. 
Salah satu poin permintaannya adalah mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua. Gus Dur pun mengabulkan itu. Dengan humor, Gus Dur membeberkan alasannya. Pertama, nama ‘Irian’ itu jelek. Kata itu, ungkap Gus Dur, berasal dari bahasa Arab yang berarti telanjang.
Lebih jauh Gus Dur mengungkapkan, dulu ketika orang-orang Arab datang ke Papua, menemukan masyarakatnya masih telanjang sehingga disebut Irian.
Kedua, ia beralasan bahwa dalam tradisi orang Jawa kalau anak sakit-sakitan, biasanya akan diganti namanya supaya sembuh yang biasanya diberi nama Slamet. “Saya sekarang ganti Irian Jaya menjadi Papua,” tegas Gus Dur.
Peneliti Gus Dur dan Papua, Ahmad Suaedy menduga mengapa Gus Dur yang menggunakan alasan bahasa Arab dan tradisi Jawa. Menurutnya, Gus Dur sedang berupaya menenangkan hati orang-orang Islam dan orang-orang Jawa yang berpotensi melakukan protes.
Tak hanya itu, Gus Dur juga memperbolehkan warga Papua Bendera Bintang Kejora dan menyanyikan lagu ‘Hai Tanahku Papua’ yang keduanya itu dilarang di era Soeharto. Namun Gus Dur beranggapan bahwa kedua hal tersebut merupakan bagian dari ekspresi identitas kultural.
Dalam sebuah kisah, Menkopolhukam era Gus Dur, Wiranto, pernah melapor soal pengibaran Bendera Bintang Kejora. Gus Dur bertanya, “Apakah ada merah putihnya?” Kemudian Wiranto menjawab, “Ada satu Bendera Merah Putih yang berkibat di sebuah tiang tinggi. 
Dengan santainya Gus Dur menjawab, “Ya sudah anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul.”
Mendengar respons seperti itu, Wiranto tetap mengingatkan bahwa pengibaran Bendera Bintang Kejora berbahaya. Namun secara tegas, Gus Dur justru kembali menegur Wiranto bahwa pikiran itu yang harus diubah.
“Pikiran bapak yang harus berubah. Apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul. Sepak bola saja banyak benderanya,” kata Gus Dur kepada Wiranto, ketika itu.
Gus Dur merespons persoalan yang membuat banyak nyawa melayang dengan cara yang amat sederhana.
Selain dari itu, Gus Dur juga mereformasi tugas tentara yakni agar kembali ke barak. Sebab di era orde baru, hampir semua jabatan sipil dikuasai oleh tentara aktif. Mereka tergabung dalam sebuah wadah bernama Golongan Karya. Hal tersebut bertujuan demi menjamin netralitas para prajurit bangsa dan agar tentara benar-benar fokus melindungi negara dari ancaman yang lebih besar.
Kemudian, ia juga memisahkan TNI dan Polri agar bisa berjalan sebagaimana fungsi masing-masing. Lembaga Kepolisian memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keamanan dan pengamanan wilayah sipil. Sementara TNI soal keamanan dan pertahanan negara secara militer. Dulu, di zaman Presiden Soeharto, keduanya bercampuraduk.
Gus Dur pun menggilir jabatan Panglima TNI yang sebelumnya hanya dipegang oleh Angkata Darat saja. Kini, Panglima TNI bisa dijabat oleh Angkatan Laut dan Udara. Panglima saat ini adalah Marsekal Hadi Tjahjanto yang berlatar belakang Angkatan Udara.
Di samping itu, Gus Dur juga berperan atau terlibat dalam berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.
Jaringan Gusdurian beranggapan bahwa Gus Dur semasa menjadi presiden, tidak menginginkan negara berjalan secara totaliter sebagaimana yang dilakukan Soeharto sebelumnya. Tetapi, negara harus ada keseimbangan dan pengawasan. Sementara rakyat, bagi Gus Dur bukanlah objek tetapi subjek yang berdaulat.
Ciputat, 30 November 2020.
2 notes · View notes
saorakyat · 4 years
Text
Mabes Polri Ingatkan Polres Kepulauan Sula soal Humor Gus Dur Jangan Terlalu Reaktif
Mabes Polri Ingatkan Polres Kepulauan Sula soal Humor Gus Dur Jangan Terlalu Reaktif
Kombes Pol Awi Setiyono memberikan keterangan Foto: Aldis Tannos/kumparan.
JAKARTA, Saorakyat.com–Mabes Polri memberikan teguran kepada Polres Kepulauan Sula terkait pemeriksaan Ismail Ahmad, pria yang membagikan humor Gus Dur di akun Facebook. Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, meminta polisi tidak berlebihan menanggapi candaan.
“Saya sampaikan ke Polda Malut, terutama Polres…
View On WordPress
0 notes
Text
Gus Dur, Kenapa Kau Selalu Membuat Orang Terpingkal?
Gus Dur, Kenapa Kau Selalu Membuat Orang Terpingkal?
tebuireng.co- Gus Dur tidak pernah menulis humornya sendiri. Semua humor yang tersebar dalam bentuk buku, rubrik, maupun postingan, dituliskan oleh orang-orang yang mengenalnya. Bahkan, banyak humor yang ternyata bukan cerita asli, melainkan karangan yang disandarkan pada tokoh Gus Dur, sebagaimana karangan humor Timur Tengah, Abu Nawas dan Nasruddin Hoja. Berbeda lagi ketika menulis, Gus Dur…
View On WordPress
0 notes
gambarkocak-blog · 7 years
Link
0 notes
saorakyat · 4 years
Text
Yenny Wahid: Oknum Aparat Sensetif soal Polisi Periksa Pria karena Humor Gus Dur
Yenny Wahid: Oknum Aparat Sensetif soal Polisi Periksa Pria karena Humor Gus Dur
Yenny Wahid usai bertemu Menko Polhukam Mahfud MD, Kamis (23/1). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
JAKARTA, Saorakyat.com— Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menanggapi kasus seorang pemuda asal Maluku Utara, Ismail Ahmad, yang mengunggah humor Gus Dur di akun medsos.
Ismail mengunggah candaan Gus Dur terkait ‘hanya ada 3 polisi yang jujur yakni, polisi tidur,…
View On WordPress
0 notes
ariefekosaputro · 2 years
Photo
Tumblr media
Salah satu humor yang masih melekat hingga detik ini yaitu humor Gus Dur, Presiden RI ke-4 yang mengatakan, "Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng." Jenderal Hoegeng yang menolak keras tindakan korupsi, pernah melempar barang yang diberikan cukong keluar jendela. Selain itu ia juga tidak segan-segan untuk memarahi bawahannya yang membeli rumah dan mobil mewah. “Memangnya gaji polisi cukup untuk bermewah-mewah?” Tidak heran jika kita mengenal ungkapan, “Selesaikan tugas dengan kejujuran karena kita masih bisa makan nasi dengan garam." Hal ini ia ungkapkan sebab ia tahu betul dengan tradisi menjilat di kalangan pejabat Orde Baru. Demi bisa mendapat jabatan dan kekuasaan, banyak yang menarik simpati Presiden Soeharto meski harus mempermalukan diri sendiri. Jenderal Hoegeng dipensiunkan pada Oktober 1971, banyak yang mengira dikarenakan kasus Sum Kuning di Jogja. Tidak heran jika dugaan tersebut muncul kepermukaan sebab ia dan Soeharto sudah sejak lama menunjukkan ketidakcocokan. Lebih memilih melukis dan genjrang-genjreng ukelele berirama hawai daripada menerima tawaran Presiden Soeharto untuk menjadi duta besar Indonesia di Belgia. Menurutnya, ini kebiasaan yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru untuk menutup mulut mereka yang kritis dengan kebijakan mereka. Dan di hari kemerdekaan RI yang ke 77 ini kami sengaja sowan kesini, di tempat pemakaman umum rakyat biasa (bukan Taman Makam Pahlawan), peristirahatan akhir damai nan tenang yang memang sengaja engkau pilih. Ijinkan kami memberi sedikit penghormatan, merayakan hari kemerdekaan bersama, dan memberi literasi pada anak kami tentang sosok "real hero" sebenarnya di jaman Gen Z pasca Covid ini, teladan dalam sosok kepahlawanan sebenarnya (bukan pahlawan MARVEL) dan bagaimana cara berjuang di jalan kebenaran, jalan yang sebenarnya sepi dan sunyi dari kesuksesan materi, apalagi garasi yang ramai penuh koleksi LEXUS. “Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik." Setelah membuktikan bahwa imannya benar-benar sentosa sampai akhir hayatnya, Jenderal Hoegeng baru mau menyertakan dan merasa pantas menyandang nama lengkapnya. **** (di Makam Giri Tama,Tonjong.Bogor) https://www.instagram.com/p/ChX54VWhymL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
bmwccikediri · 3 years
Photo
Tumblr media
Biasanya tokoh publik atau pahlawan bangsa akan dikenang pada saat hari lahir atau meninggalnya. Namun kami turut mengenang Gus Dur pada satu hal: hari ini, 23 Juli dua puluh tahun silam, Gus Dur dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden RI. . Tak ada catatan sejarah baku yg menarasikan peristiwa tersebut. Yg ada hanyalah kesaksian para pelaku sejarah, yg tidak semuanya berkenan bercerita. , Namun inti dari peristiwa tatkala Gus Dur dilengserkan adalah: betapa carut-marutnya kondisi politik Indonesia kala itu yg penuh dg kepentingan dan ambisi masing-masing. . Rumornya, Gus Dur dilengserkan karena dia mencoba merusak "tatanan & kemapanan" korupsi, kolusi, dan nepotisme yg saat itu masih dan makin mewabah, kebiasaan hasil kesepakatan dan kompromi bawah tangan bersama dari komplotan jahat dunia hitam politik. . Banyak yg gerah dg manuver berani Gus Dur, banyak yg marah atas sepak-terjangnya itu. Alhasil dilengserkanlah beliau. Demikian sedikit yg bisa kami simpulkan dari beragam berita yg ada hari ini. . Gus Dur kala itu dideskripsikan sebagai manusia bengal dan kontroversial yg harus dicabut mandatnya sebagai Presiden RI. Beragam alasan (baca: tuduhan) ditudingkan kepadanya. Tudingan yg hingga hari ini sama sekali tak terbukti. . Malah sebaliknya, semakin ke sini, Gus Dur justru semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. . Di mata publik, Gus Dur mungkin hanya dikenal sebagai kyai dan mantan presiden, yg suka bikin humor. Humor-humornya yg kadang nylekit karena penuh dg kritik pedas pada kebobrokan. . Sisi lain tentangnya, Gus Dur adalah pengajar, di pesantren tentunya, dan juga di universitas. . Bagi kami, hal yg paling menginspirasi dari Gus Dur adalah: selain kutu buku, beliau juga penulis yg produktif. Orang cerdas dan orang hebat, biasanya memang kutu buku dan banyak menulis. Bukan banyak omong (kosong). . Gus Dur bukanlah manusia kontroversial yg tak bisa dipahami. Kitalah yg mungkin enggak nyampe untuk memahami, atau kadang butuh waktu untuk memahami pemikiran-pemikiran luar biasanya. . Hari ini, Indonesia mengenang Gus Dur sebagai manusia brilian yg mendobrak kekolotan, kesempitan, kebobrokan, kebusukan, kepalsuan, dan kemunafikan. . #gusdur (at Indonesia) https://www.instagram.com/p/CRrNNrnlK9C/?utm_medium=tumblr
0 notes
ruslanmarufsblog · 3 years
Text
Guyonan Gusdur
GUS DUR Masyarakat tahu bahwa Gus Dur selain sebagai seorang ulama dan intelektual, beliau juga merupakan icon humor. Gus Dur yang mengenalkan joke-joke atau humor yang akrab di dunia pesantren dan NU keluar di masyarakat. Berikut adalah beberapa humor yang akrab di kalangan Nahdliyin. Jemaah : “Kyai, ada orang yang ke mana-mana bawa keris. Apa hukumnya? Musyrik nggak?” Kyai: “Ya hukumnya…
View On WordPress
0 notes
salmanania · 7 years
Text
Humor Gus Dur: Ceker ayam bisa menurunkan kolesterol
Salma Nania Humor Gus Dur: Ceker ayam bisa menurunkan kolesterol Artikel Baru Nih Artikel Tentang Humor Gus Dur: Ceker ayam bisa menurunkan kolesterol Pencarian Artikel Tentang Berita Humor Gus Dur: Ceker ayam bisa menurunkan kolesterol Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Humor Gus Dur: Ceker ayam bisa menurunkan kolesterol
Tumblr media
"Monggo, dirahapi (dinikmati) setelah itu diratapi," jawab Gus Dur http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Gus Dur Berbagi Amplop
Gus Dur Berbagi Amplop
tebuireng.co – Gus Dur berbagi amplop ada kisah humor yang melibatkan Presiden keempat Republik Indonesia (RI) KH Abdurrahman Wahid dan orang di sekitarnya. Ada juga kisah Paspampres tegur Inayah Wahid saat main di istana. Usai memberikan ceramah di suatu acara pengajian, Gus Dur dihampiri banyak orang yang ingin bersalaman dengannya. Seperti kiai pada umumnya, masyarakat memberikan amplop…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritaberkah · 4 years
Photo
Tumblr media
Humor Gus Dur: Perdagangan Mesir-Israel di Perang Yom Kipur | Astaghfirullah Lilmuslimin Wal Muslimat. Click Link Viral ini 👉👉👉 https://tinyurl.com/y4ofb7hq Subhanallah, Alhamdulillah yarham umat Muhammad, Laa ilaaha illa Alloh, Allahu Akbar. 👉👉👉Follow @jumatberkah
0 notes