Tumgik
#kampusukm
sheilasanjaya · 16 days
Text
Sheila dan alat tempu
Sejak menjadi bagian dari Cokelat nDalem, aku makin dalam mempelajari hal terkait media sosial dan pemasaran digital. Meskipun berawal dari hobi membuat desain visual dan bermain kata atau sering disebut copywriting, ternyata diperlukan wawasan untuk dapat memberikan dampak baik visual dan narasi terhadap pemasaran produk Cokelat nDalem.
Berbagai macam metode perancangan kreatif kujajaki, juga kelas-kelas penulisan storytelling copywriting kuikuti demi mengoptimalkan wilayah kerjaku tersebut. Namun ternyata, ada bagian yang terlambat kusadari sebelum melakukan itu semua. Narasi pemasaran tidak hanya cerita layaknya buku harian dan deskripsi produk semata, begitupun juga dengan visual, tak hanya indah dan memenuhi idealisme pembuatnya, namun juga perlu menggaet interaksi bagi pasar yang dituju. Analisis bisnis dan pemahaman tentang pasar untuk produk ini menjadi penting. Bahkan tiap jenis media sosial memiliki karakter komunikasi dan bangunan interaksi yang berbeda.
Perkembangan dunia digital yang sangat cepat, sempat aku kelimpungan. Gegabah mengikuti semua tuntunan secara online, padahal tidak semua cocok diaplikasikan pada strategi pemasaran produknya. Pelan-pelan aku meletakkan segala idealisme, mengosongkan pikiran untuk dapat dengan jernih memilah, apa hal yang dapat kuikuti untuk kuadopsi caranya. Kembali mempelajari prinsip bisnis Cokelat nDalem, mana persona yang paling sesuai diaplikasikan.
Untuk itu, kucoba secara berkala, merubah gaya visual dan narasi dalam beberapa waktu, membandingkan dua sampai empat percobaan yang kulakukan. Melakukan evaluasi dan mencatat beberapa hal untuk pegangan pada rancangan berikutnya.
Ulang alik visual dan gaya narasi pun berlangsung sampai 15 bulan lamanya, namun apa daya, corona melanda dan pemberlakuan pembatasan membuat percobaan sebelumnya belum dapat digunakan. Bergulat dengan dinamika yang tak pasti tentang usaha oleh-oleh di masa pandemi sungguh membuat mules, tiap hari rasanya seperti berjuang demi hidup esok hari. Sangat beruntung COkelat nDalem memiliki pilar pendiri yang kuat, Bu Meika dan Pak Yuda. Meski gentar, justru itu yang menggerakkan untuk bersama-sama menjajaki kemungkinan.
Dan sekarang, Cokelat nDalem masih di sini. Meski harus mengulang dari awal kembali, kami masih punya energi untuk berkembang bersama lagi. Begitu juga pada wilayah kerjaku, digital marketing atau pemasaran digital. Bersama dengan rekan lainnya mengikuti kesempatan belajar dari Kampus UKM untuk Capacity Building Digital Marketing , ruang belajar bagi pelaku UKM dan ekosistemnya untuk mengembangkan kompetensi pemasaran di wiliyah digital. Melalui Kampus UKM, secara berkala juga mengadakan Sertifikasi Digital Marketing yang bekerjasama dengan Lembaga Digital Marketing. Hal ini menjadi menarik karena tidak dipungkiri, 4 tahun terakhir dunia digital menjadi ruang aktivitas yang sangat sibuk, bahkan lebih sibuk dari dunia keseharian kita.
Mungkin ini juga bisa jadi kesempatan kalian, meningkatkan kapasitas diri melalui fasilitas publik seperti Kampus UKM yang dapat diakses secara gratis dengan program yang sangat bervariasi.
Tumblr media
0 notes
Photo
Tumblr media
UKM Hari ini adalah pahlawan tanpa tanda jasa, dimana pelaku UKM memiliki kontribusi besar terhadap APBN Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Kamu pelaku UKM? Berarti kamu pahlawan APBN. II Sumber data bkpm.go.id #kampusukm #ukmjuara #ukm #kemenkopukm #seblak #basoaci https://www.instagram.com/p/ClEcRsAyBrU/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes