Tumgik
#kekuatansuper
jurnalweli 5 months
Text
My Role Model, My Superwomen
Aku adalah seorang ibu baru. Sejak Allah amanahkan janin dalam rahimku dan Dia ijinkan merasakan persalinan yang luar biasa, aku jadi banyak belajar hal baru. Dalam menjalani peran sebagai ibu, banyak warna baru yang menghiasi hari-hariku. Semua penuh tantangan dan kejutan.
"Aku sedang mendidik generasi, amanah ini tidak main-main. Ya Allah kuatkan dan mampukan kami, ridhoi ikhtiar kami",
begitu batinku. Menjadi ibu baru yang tinggal jauh dari orangtua seringkali membuatku mengingat segala perjuangan mereka, terutama ibu.
"Aku ingin menjadi ibu seperti ibu, yang selalu kuat di tengah sulit, yang selalu memperjuangkan hak anak sampai titik darah penghabisan, yang tidak pernah mengeluh dan selalu berdiri teguh",
begitu harapku jika kondisiku tak baik-baik saja yang membuatku rindu ibu. Ibuku memang bukan ibu yang sempurna tapi melihat perjuangannya untukku sampai di titik ini sungguh berharga. Setelah aku menjadi ibu, seringkali terlintas, "apakah aku bisa sekuat ibu?"
Aku tidak akan bercerita tentang diriku sebagai ibu dari anakku yang belum ada 1 tahun. Pengalamanku masih sangat minim. Tapi, ijinkan aku melihat kekuatan dari seorang ibu. Tentunya kekuatan ini adalah fitrah perempuan, ada 猬哸tas ijin dan kuasaNya.
Pertama. Setelah melewati hamil dan persalinan, aku jadi tahu bahwa proses ini sangatlah tidak mudah. Aku juga jadi tahu mengapa di tempat umum banyak memberikan privilege bagi ibu hamil. Dan benar kata Allah dalam QS Luqman ayat 14, "Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah." Katanya, sakitnya ibu melahirkan ibarat berpuluh-puluh tulang dipatahkan sekaligus. Ah, betapa sakitnya membayangkannya. Bagiku tidak seperti itu, tapi sakit, haha.
Ibu adalah makhluk yang kuat dan Allah yang mampukan ibu melewati lemahnya mengandung dan sakitnya melahirkan.
Super bukan?
Kedua. Belum kudapati sabar, ikhlas, cinta dan kasih sayang yang tulus dari manusia selain ibu.
Jika boleh kuakui, kasih sayang tanpa batas setelah Allah adalah ibu.
Setelah menjadi ibu, aku merasa diuji dengan ini. Jika dulu aku pernah berpikir, "aku bisa sabar ngga ya." Tapi beberapa kali suami bilang, "sabar banget sih". Padahal yang aku rasakan kesabaranku setipis tisu dibagi 2. Membersamai tumbuh kembang anak di bawah 7 tahun memang melelahkan. Tips dari aku pribadi, minta sama Allah agar tetap sadar dan sabar melewatinya sebab tak jarang kita temui dewasa ini ibu berani melakukan hal yang membahayakan buah hati ketika lelah dan emosional. Maka mintalah padaNya. Lagi-lagi aku yakin, sifat ini yg menjadi kelebihan bagi wanita adalah fitrah yang Allah berikan. Super bukan?
Ketiga. Pengorbanan tanpa batas. Pengalamanku menjadi ibu masih sangat minim tapi aku mulai merasakan bahwa prioritasku sekarang bukanlah tentang diriku tapi anak-anakku. Bahkan ketika sedang lelah, jika anakku butuh maka lanjut bismillah. Aku juga belajar banyak dari ibu, semoga aku bisa meneladaninya, menjadi sebaik-baik ibu untuk anak-anakku. Ibuku ikut serta membantu keuangan keluarga. Terkadang akan digunakan untuk membeli bahan makanan, terkadang untuk membayar biaya sekolah. Karena usia ibu telah mencapai batas di sekolah tempatnya bekerja, maka ibu harus terkena PHK sedangkan aku masih kuliah. Singkat cerita, kondisi itu tidak menyurutkan langkah ibu, banyak cara dan ide yang ia lakukan dengan mengembangkan usaha kecil dari rumah. Aku juga sering merenung, "apakah aku bisa seberjuang ini ya di kondisi mepet bahkan sulit?". Dan benar,
seorang ibu tidak sedang berkorban apapun untuk anaknya. Seorang ibu juga tidak meminta dibalas jasanya kembali di hari tua.
Ibuku tidak meminta itu semua. Semoga Allah berkahi usia semua ibu di dunia. Super bukan?
Ibuku adalah salah satu role modelku menjadi ibu karena aku melihat dan merasakan segala kebaikannya untuk anak-anaknya. Menjadi ibu memang luar biasa. Seringkali tak terbayangkan apakah mampu melewatinya. Tapi ternyata demikian fitrah kita dan segala kemudahan serta kekuatan hanyalah karenaNya. Terimakasih Allah, segala puja dan puji hanyalah bagiMu.
3 notes View notes
nisahalimsworld 2 months
Text
Mungkin ini terdengar konyol and Sooo freak, but i have "kekuatan super". Boleh ketawa, boleh. Berasa super Hero kali ya anda punya kekuatan super. Tapi apa yang lebih konyol lagi? Memang faktanya aku memiki kekuatan super.
Aku sadar kekuatan super ini dimulai sejak aku masih remaja, saat masih duduk dibangku SMA.
Karena dari kecil aku terbiasa dengan hal-hal menyakitkan yang aku alami setiap harinya, kesakitan hati maupun fisik itu seringkali mengganggu pikiranku diwaktu yang tidak tepat.
Saat malam hari aku di sumpah serapahi sembari terkena pukulan dari Ayahku, esok pagi nya aku datang ke sekolah dan harus melupakan yang telah terjadi sebelumnya karena cukup mengganggu kegiatan belajar jika teringat.
Pada awalnya aku mengalami kesulitan. Namun setelah semua itu berlangsung setiap hari, pada akhirnya aku terbiasa dan seolah otak-ku ini otomatis menghapus cerita yang menyakitkan.
Bahkan saat kejadian itu terjadi di malam hari, keesokan paginya aku lupa apa yang terjadi di malam itu. Hanya cerita yang menyakitkan yang otak-ku hapus.
Ya, betul.
Kekuatan super ku : Otak-ku bisa menghapus secara otomatis memori detail cerita pahit yang aku alami
Ntah itu terjadi tahun lalu, ataupun kemarin malam.
Tapi tidak dengan perasaanku, sesak di hati masih terasa.
Kapan aku menyadari ini?
Dari kecil hingga aku SMA aku tidak pernah berbagi cerita semua hal pahit tentang hidupku.
Ketika itu ada satu moment saat aku SMA kelas 3, aku datang ke sekolah sangat terlambat hingga aku tidak bisa masuk jam pelajaran pertama sehingga aku harus menunggu dikantin sampai pelajaran pertama selesai yaitu di pukul 9.30.
Tentu saja semua murid tercengang, karena jam masuk sekolah itu pukul 06.45 am. Aku terlambat 3 jam hahaha.
Aku masuk ke kelas dan membuat semua murid di kelas menatap kearah ku dengan tatapan shock, selain karena jam kedatangan, salah satu mata-ku lebam, dengan lengan yang tersayat-sayat.
Sakit dihati masih aku alami, aku menangis saat semua teman ku mengerumuni-ku sambil bertanya perbuatan siapa itu? Ada masalah apa?
Sesungguhnya aku menangis terharu, aku pikir aku akan ditegur dan diejek karena aku begitu terlambat. Ternyata teman-teman lebih peduli dengan keadaan ku saat itu.
Karena begitu banyak pertanyaan dari teman-teman, sungguh aku ingin berbagi cerita namun mengapa otak ini begitu sulit mengingat detail cerita kejadian tadi malam
Disaat itu lah aku menyadari bahwa aku memiliki kekuatan super. 馃槶馃槅
1 note View note
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
1 note View note
lasealwin 4 years
Photo
Tumblr media
Manusia tidak butuh kekuatan super: kekuatan super kita adalah kebersamaan. Salam semangat pagi! #menangbersama #inspirasi #motivasi #katabijak #katamutiara #createwithcanva #gejolaksosial #kebersamaan #bersama #kekuatansuper #kebutuhan https://www.instagram.com/p/B-8LCJ7gMXO/?igshid=2olplbaccqg8
0 notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes
jurnalweli 5 months
Text
Doa Ibu Menembus Batas
"Kenapa sekarang aku nyaman menjadi guru, bukannya dulu aku betul-betul tidak ingin menjadi guru tapi kenapa pilihan, ketertarikan dan arah gerakku tertuju pada guru?", kataku kepada temanku saat itu.
Iya, sejak kecil ketika ditanya tentang cita-cita aku menjawab, guru. Tapi saat itu aku merasa belum paham maksud cita-cita dan belum banyak referensi tentang cita-cita. Beranjak remaja, masih tak jauh berbeda. Aku mulai mengerti tapi tetap belum memiliki pilihan sehingga ketika ada yang bertanya tentang cita-citaku aku belum mampu menjawab dengan tegas. Sampai suatu ketika aku mulai banyak referensi dan tidak memandang guru sebagai cita-cita. Aku juga tidak memiliki keinginan untuk kuliah di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
Ibuku adalah mantan seorang mahasiswa fakultas keguruan. Ibu sempat mendaftar dan diterima namun karena ekonomi keluarga yang kurang dan belum mendapat restu kakek akhirnya keinginan itu perlahan sirna. Ibu tidak jadi melanjutkan pendidikan. Ibu tidak kuliah dan cukup sampai di SMK. Ketika aku akan memasuki gerbang kuliah, ibu memberi pilihan padaku untuk mendaftar fakultas keguruan dengan tanpa memaksa seolah aku harus melanjutkan impiannya yang terkubur. Ibu tetap menyerahkan keputusan pilihan jurusan padaku. Akhirnya, aku lulus sebagai sarjana psikologi.
Seperti sudah alurnya begitu, seusai kuliah aku mencari pekerjaan. Pekerjaan pertamaku adalah guru TK. Pekerjaan yang jauh dari diriku dan keinginanku. Sudah tentu aku tidak mau guru, ditambah aku tidak menyukai anak kecil untuk belajar dan dididik seperti ini. Beda cerita jika anak kecil hanya diajak bermain dan lucu-lucuan, aku akan menikmatinya. Anehnya, ketika ada lowongan tersebut aku bersegera mendaftar.
Jujur, kujalani pekerjaanku dengan cukup bahagia. Mengeluh sedikit, wajar. Tapi tidak menyesal. Lama-lama justru aku lebih bahagia karena bersama anak-anak yang mungkin beban hidupnya belum banyak, ya hehe. Lalu aku resign karena beberapa hal salah satunya aku harus pulang kampung. Di rumah, aku mencari lowongan pekerjaan lagi. Aku mencoba mendaftar di beberapa lowongan yang mendekati dengan latar belakangku sebagai sarjana psikologi dan potensi lain yang aku punya dan yakini. Lagi-lagi aku mendaftar sebagai pendidik. Kali ini di sebuah pondok pesantren usia anak SMA. Aku menyimak hafalan santri dan ikut serta tinggal di asrama. Karena beberapa faktor, aku melepasnya.
Aku kembali merantau di kota kuliahku dulu. Aku mengabdikan diri di pondok pesantren lagi. Sama seperti sebelumnya, aku tinggal di asrama dan menyimak hafalan santri. Kurang lebih 3 kali aku berganti tempat kerja yang ternyata semua sama-sama sebagai pendidik. Betapa dulu aku sangat menolak bercita-cita sebagai guru, tapi dewasa ini aku didekatkan dengan bidang pendidikan sebagai pendidik dan perlahan aku menikmatinya.
"Jangan-jangan ada doa ibuku di sini", begitu pikirku.
Saat itu, ibu memang tidak memaksaku tapi barangkali ada harap dari ibuku yang ia langitkan. Entah hanya sekedar ucapan atau serius dalam doa. Ibu tidak menaruh harap padaku, ia langsung menaruh harap padaNya. Setiap kali aku meminta ijin untuk daftar kerja, ibuku juga tidak pernah berkomentar. Setiap kali aku bercerita jika gaji guru yang terasa kecil, ibuku malah menenangkanku.
Terimakasih, ibu sudah ridho atas segala pilihanku. Terimakasih, ibu untuk doa-doa baikmu. Aku yakin kebaikan dan keberuntunganku saat ini adalah karena doamu.
4 notes View notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
1 note View note
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes
Video
undefined
tumblr
#uglycam #kekuatansuper #stickerparty #kepalabesar #flowerface #tiktokofficial
0 notes