Tumgik
jurnalweli · 6 hours
Text
Pantai Watu Kodok
Hari ini Kamis, 9 Mei 2024 merupakan tanggal merah bertepatan untuk memperingati kenaikan Isa Almasih. Tentu suamiku sedang libur kerja. Aku tidak ingin menyia-nyiakan hari liburnya dengan di rumah saja. Aku ingin memanfaatkan hari liburnya dengan healing kalau bahasa sekarang mah. Kami memutuskan untuk menghabiskan hari libur dengan pergi ke pantai di Gunungkidul. Pantai yang kami tuju adalah Pantai Watu Kodok.
Perjalanan menuju Pantai Watu Kodok menghabiskan waktu perjalanan ±1,5 jam dari daerah rumah kami di Godean. Kami melakukan perjalanan menggunakan motor. Berangkat pukul 06.30 wib setelah sarapan. Ini tidak sesuai dengan rencana awal yang ingin berangkat lebih awal. Kami sempat dilema karena aku sedang tidak enak badan. Tiba-tiba semalam flu, sesekali mual dan kepala terasa berat. Suamiku ingin aku istirahat tapi di sisi lain aku masih ingin melanjutkan rencana karena kondisiku sudah cukup baik meskipun tidak seoptimal biasanya. Akhirnya aku memintanya untuk tetap berangkat. Rencana ini sebenarnya sudah lama diinginkan tapi ada hal lain yang lebih prioritas sehingga belum kunjung direalisasikan. Karena kondisi badanku yang kurang fit dan pilihan pantai di Gunungkidul akan banyak maka kami mencari pantai dengan jarak tempuh tidak sampai 2 jam, jalan yang dilalui aman dan nyaman, jarak parkiran ke pantai dekat. Bertemulah kami dengan Pantai Watu Kodok. Dalam perjalanan kami sempat berhenti sekali di sebuah masjid cantik, bersih dan wangi untuk sekedar mengistirahatkan badan sejenak.
Setibanya di pantai, kami bersyukur bahwa syarat pantai yang ingin kami kunjungi benar adanya. Oiya, tiket masuk pantai berjumlah Rp10.000,-/orang ditambah biaya parkir sejumlah Rp3.000,- untuk motor. Ada cerita menarik dalam pertiketan ini, kami sebenarnya bebas dari biaya masuk pantai. Jadi, di pemberhentian loket tiket kami merasa ragu dan menganggap bahwa para petugas sedang pungutan liat meskipun memang berseragam. Kami memang ikut mengantri seperti kendaraan lainnya tapi kami berhasil menembus batas bahkan ketika mendahului antrian kami sempat ditanya oleh petugas, "sudah bayar?". Kami menjawab, "Sudah, (di depan)". Di depan tersebut kami sampaikan dengan pelan bukan bermaksud berbohong namun kami masih menganggap bahwa di depan akan bertemu loket lagi yang lebih pasti. Ternyata tidak. Namun, perjalanan dari loket masuk ke pantai masih menempuh jalanan yang cukup besar dan jauh. Tidak terlihat seperti daerah kawasan pantai yang pintu loketnya terdapat gapura. Bagaimana jika orang-orang yang melewati jalan tersebut yang ditagih untuk membayar karcis tidak bermaksud ke pantai, rugi dong. Setibanya di pantai kami hanya membayar biaya parkir dan di situlah kami menyadari bahwa ternyata yang kita temui bukanlah petugas pungutan liar.
Indah sekali pantainya. Sesampainya di sana sudah banyak tenda yang berdiri. Rupanya banyak yang camping dan bermalam. Seru sekali. Parkiran dengan bibir pantai tidak jauh. Pantainya terlihat leluasa karena tidak ada batu karang di tengah sehingga ombak yang datang terlihat besar. Kami tetap bisa bermain air namun harus tetap hati-hati. Pasirnya tentu berwarna putih. Ah, indah sekali. Tanpa berlama-lama kami langsung bermain air.
Jika di pantai sebelumnya yaitu Pantai Jungwok anak kami masih terlihat menangis ketika terkena ombak yang mana ketika itu bepergian tanpa suami dan hanya dengan mertua juga ipar maka di hari ini aku tidak melihat tangisan itu. Ekspresi wajahnya biasa saja ketika badannya dicelupkan di air.
Kami bermain air dan pasir kurang lebih selama 1 jam lalu kami membersihkan diri. Usai membersihkan diri kami memesan mie rebus untuk sekedar menghangatkan diri dan makan bekal makanan yang kami bawa. Tips low budget ketika ke pantai bagi kami adalah dengan membawa bekal makanan sendiri meskipun sedikit riweh mempersiapkannya.
Lalu, kami pulang. Pengalaman ke pantai bertiga yang menyenangkan. Alhamdulillah. Terimakasih, suami.
0 notes
jurnalweli · 2 days
Text
Berbuat Baiklah kepada Kedua Orang Tuamu!
Beberapa hari yang lalu kami pulang ke rumah mertua untuk menjenguk mamah yang sedang dirawat di rumah sakit. Jarak Jogja-Tangerang tidaklah sebentar. Belum lagi suami yang sedang aktif kerja. Kami memantau keadaan mamah melalui whatsapp grup keluarga. Keadaan mamah cukup mengkhawatirkan anggota keluarga yang di sana hingga suami diberi kabar oleh kakak perempuannya bahwa mamah seringkali memanggil suami. Tanpa berpikir lama dan mengkhawatirkan pekerjaan karena akan banyak mengambil izin, suami langsung membeli tiket untuk besok paginya. Alhamdulillah, perizinan dengan kantor cukup mudah dan tanpa batasan waktu. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang menggunakan bus tanpa survey bus terlebih dahulu untuk memastikan fasilitas demi kenyamanan karena perjalanan akan lebih lama dengan membawa anak 13 bulan. Suami memesan bus apa adanya yang pernah ia gunakan sebelumnya ketika masih single. Perjalanan menggunakan bus ini merupakan pengalaman pertama bagi anak kami yang berusia menuju 13 bulan dan pengalaman perjalanan pertama kami sekeluarga menggunakan bus.
Kami menggunakan bus Handoyo Seri P Pagi Captain Seat. Jika digunakan untuk perjalanan sendiri tanpa membawa anak bagiku sudah cukup nyaman namun jika membawa anak space kursinya kurang luas dan tidak terdapat bagian kaki, untuk perjalanan dengan jarak jauh dan menghabiskan waktu 12 jam perjalanan cukup melelahkan. Tapi alhamdulillah perjalanan kemarin, anak kami cukup tenang. Ia pun belajar self shooting ketika tidur siang dan terlihat cukup nyaman meskipun sempit. Ternyata perjalanan kami menghabiskan ±14 jam perjalanan. Lama karena mulai macet di Jabodetabek.
Tumblr media
Sesampainya kami di Tangerang, kami langsung menuju ke rumah sakit untuk bertemu mamah. Kondisinya yang menggunakan oksigen, berbicara tidak banyak dan terengah-engah, badannya yang sudah tak lagi sebebas itu untuk digerakkan membuatku tidak bisa menahan tangis. Aku mengeluarkan sedikit air mata yang membuatku beberapa kali mengusap mata dan ingus yang ikut keluar. Aku ingin berusaha kuat tapi hancur juga dan suamiku masih terlihat tegar. Sejauh saat itu, aku belum pernah melihat suami menangis dengan kondisi sakit mamah tapi aku merasakan jelas kekhawatirannya ketika masih di Jogja. Kami tak bisa berlama-lama di rumah sakit karena sudah melewati jam besuk. Petugas pun sudah menegur kami berkali-kali.
Hari selanjutnya suamiku banyak mengambil waktu untuk menemani di rumah sakit. Setiap hari dari sore hingga pagi. Aku dan anak kami tentu di rumah karena peraturan rumah sakit tidak memperbolehkan bmembawa masuk anak di bawah 12 tahun. Aku juga beradaptasi dengan keadaan ini, tidak membuatnya rumit karena aku telah merelakan suamiku jika harus banyak menemani mamah di rumah sakit. Bagiku, ini adalah bentuk dukungan kepada suami agar tetap birrul walidain. Semoga Allah ridho.
Mamah dirawat selama 1 pekan. Kami telah membeli tiket kembali ke Jogja bahkan sebelum tahu kapan mamah akan pulang. Kami pulang pada Sabtu malam dan alhamdulillah mamah juga pulang dari rumah sakit pada Sabtu sore. Mamah yang belum bisa melihat anak kami alhamdulillah bisa bertemu.
Ada pemandangan yang membuatku terharu sebelum kami pulang. Yaitu bagaimana suamiku memperlakukan mamah. Ketika itu mamah mengeluhkan kakinya sakit dan ingin dibantu untuk digeser tapi belum juga mendapatkan posisi nyaman. Bagiku, memperlakukan orang tua yang sedang sakit cukup menantang dan menguji kesabaran. Usia yang sudah senja dengan kondisi tubuh yang perlu bantuan untuk digerakkan. Setelah suamiku membetulkan posisi kaki mamah, ia pun mendekat ke wajah mamah dan bertanya lembut pertanyaan yang sama dengan sebelumnya, "Masih sakit? Yang sakit mana, mah?". MaasyaAllah, suara lembut dan pelannya membuatku hampir banjir air mata. Ada rasa syukur karena Allah hadirkan suami yang mampu berlemah lembut terhadap orang tuanya di usia senja. Belum tentu aku bisa berbuat demikian bahkan kepada orang tuaku sendiri.
Berbuat baik kepada orang tua mungkin mudah dilakukan bagi sebagian orang namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan terasa sulit bagi sebagian yang lain. Meskipun jelas dalam QS Al Ahqaf ayat 15 telah diperintahkan demikian,
وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰ⁠لِدَیۡهِ إِحۡسَـٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهࣰا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهࣰاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَـٰلُهُۥ ثَلَـٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰۤ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِینَ سَنَةࣰ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِیۤ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلَىٰ وَ ٰ⁠لِدَیَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحࣰا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِی فِی ذُرِّیَّتِیۤۖ إِنِّی تُبۡتُ إِلَیۡكَ وَإِنِّی مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ
Artinya : "Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertaubat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim."
Semoga Allah mampukan kita untuk berbuat baik kepada orang tua dan mertua kita sampai kematian yang memisahkan. Semoga kita sebagai istri bisa tetap membantu suami kita untuk taat pada ibu. Semoga kebaikan dan keberkahan selalu meliputi keluarga kita. Aamiin.
0 notes
jurnalweli · 3 days
Text
Wahai wanita, carilah lelaki yang memperlakukan baik dan lembut orang tuanya terutama ibunya untuk menjadi pasanganmu kelak
sebab begitulah ia akan memperlakukanmu kelak sebagaimana ia memperlakukan ibunya. InsyaaAllah.
Sebelum memutuskan untuk menerima pinangan seorang laki-laki yang akan menjadi suamimu, pastikan dulu bahwa ia mampu memperlakukan dengan baik dan lembut terhadap ibunya. Dengan izin Allah, begitu pula ia akan memperlakukanmu kelak. Baik dan lembut di sini jangan disalah artikan bahwa laki-laki tersebut sangat memprioritaskan orang tuanya tanpa melihat kita ataupun sangat tunduk terhadap orang tuanya tanpa peduli perasaan kita sebagai istri. Bukanlah begitu. Ia yang memperlakukan baik ibunya harapannya adalah ia yang mampu memperlakukanmu dengan baik dan paham bagaimana memposisikan diri setelah menjadi suami.
Lalu bagaimana cara mengetahui bahwa ia adalah laki-laki yang baik dan lembut terhadap ibunya. Apa yang bisa kita lakukan sebagai calon istri. Bagaimana mendapat informasi sebaik mungkin?
Lakukanlah berbagai cara baik olehmu sendiri sebagai orang pertama atau mencari tahu melalui orang ketiga. Tanyakanlah dan mintalah untuk menjelaskan atau menulis tentang semua anggota keluarga baik ayah, ibu, dan saudara kandungnya. Dengan begitu kamu akan mengetahui bagaimana hubungannya terhadap keluarganya.
Jika ada pertanyaan lanjutan jangan sungkan untuk bertanya kembali. Bisa juga memastikan jawaban tersebut dengan jawaban orang ketiga yaitu kepada ibu dan atau saudara kandungnya.
Selain itu, untuk mengetahui bagaimana ia memposisikan diri sebagai suami bisa ditambah dengan contoh kasus dan bagaimana ia menyikapinya.
Banyak kemungkinan cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan informasi yang benar tentang calon suami kita jika kita mau. Mungkin memang tidak seutuh ketika telah menikah dengannya tapi harapannya informasi tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan kita terhadap kriteria calon suami. Ialah bersikap baik dan lemah lembut terhadap ibu dan saudara kandung perempuannya.
Atau dalam kondisi yang lain apabila calon adalah orang yang kita kenal kita bisa observasi sikap dan perilakunya pada perempuan di sekitarnya. Kita bisa mengajak diskusi untuk beberapa kasus bahkan jauh sebelum berniat untuk serius. Upaya ini bisa sebagai tambahan informasi bagi kita.
Jika ia baik terhadap ibunya, maka besar harapan begitulah ia akan baik terhadap kita.
Ia tidak meninggikan suaranya bahkan ketika marah. Ia tahu bahwa urusan rumah tangga tidak hanya urusan perempuan dan ia akan membantunya. Ia tahu jika telah menikah mana yang harus didahulukan, ibu atau istrinya. Kita tak perlu khawatir jika kondisinya harus mendahulukan ibunya. Ia mampu bersabar terhadap kondisi orang tuanya yang telah menua, begitupun ia bisa sabar terhadap kita dan menularkan kesalingan itu. Begitupun sikap baik lainnya yang membuat kita tenang didekatnya tanpa khawatir akan melukai kita dengan mulut, sikap maupun perilakunya. Tanpa kita merasa tidak aman dan nyaman apabila di dekatnya.
Mudah-mudahan kelak laki-laki baik dan lembut itulah yang akan menjadi suamimu dan mempimpin rumah tanggamu sehingga sakinah mawaddah dan rahman senantiasa meliputi keluargamu. Bagi yang sudah menikah, mudah-mudahan selalu sabar dan rukun dalam menggapai ridhoNya menuju surga bersama anak keturunannya. Aamiin.
2 notes · View notes
jurnalweli · 4 days
Text
Kembali Menulis
Tulisan pertama di bulan Mei. Tulisan ini mungkin akan mengalir saja sebagai aliran rasaku setelah lama tidak menulis dan bagaimana ketika memulainya kembali. Menginjak bulan ke-5 yang tandanya sudah hampir separuh jalan aku membiasakan diri dengan menulis meski skill yang dimiliki masih seadanya. Karena, mulai aja dulu lalu pelan-pelan melatih keterampilan menulis agar lebih layak dan nyaman dinikmati.
April lalu aku banyak absen dari setoran menulis. Aku hanya menyetorkan target minimal yaitu 10 tulisan sehingga hanya mendapatkan good badge. April memang bulan penuh tantangan dan harus lapang dada untuk tidak menulis karena bertepatan dengan hari-hari terakhir Ramadhan, persiapan dan keriwehan mudik, kesibukan di kampung halaman, dan lebaran. Rasanya, aku tak bisa memaksakan untuk tetap menulis. Sekalinya melewatkan hari tanpa menulis, besoknya aku menjadi kesulitan mencari tema lalu berulang. Kondisi di kampung halaman yang kurang ideal dan memerlukan adaptasi baru membuatku cukup merelakan setoran ini. Bersyukurnya aku telah menyetorkan beberapa tulisan di hari-hari awal sehingga aku hanya menambah kurangnya dan itu tidak banyak. Aku memutuskan untuk menjadi minimal di bulan April sehingga hanya menyetorkan 10 tulisan.
Ternyata awal Mei pun aku belum bisa aktif menulis karena harus pulang kampung dadakan ke rumah mertua untuk menjenguk mamah mertua yang sedang dirawat. Ambisiku di awal tahun perlahan memudar. Meski begitu, pada bulan Mei aku tetap ingin mengusahakan untuk setoran setiap hari dan tidak berpatokan pada target minimal. Jika bisa lebih banyak mengapa tidak.
Kembali menata niat dan mengumpulkan semangat.
Kembali memikirkan topik-topik yang akan dibahas sebagai bekal skripsi di Desember nanti. Aku tak mungkin nantinya menulis skripsi dari awal lagi, aku hanya perlu mengambil topik yang sama untuk skripsi nanti agar lebih memudahkan. Sisanya, jika perlu untuk diperbaiki dalam kepenulisan maka bisa untuk diperbaiki. Barangkali topik yang cukup rapi sejauh ini adalah pesan pernikahan. Jika kurang harus mengusahakan topik lain.
Merapikan jadwal menulis dengan mengusahakan terlebih dahulu menulis pada pagi hari ketika anak sedang tidur mulai pukul 08.00 wib. Jika bisa sekali selesai itu lebih baik, jika tidak bisa dicicil pada jam setelahnya yang dirasa longgar tanpa. Usahakan untuk tidak menulis pada malam hari agar bisa melakukan agenda yang lain.
Meskipun perolehan badge semakin ke sini semakin menurun karena semangat dan ambisi yang mulai memudar tapi setoran ini tetap harus diupayakan dan tak boleh menyerah. Konsisten dan komitmen memang benar-benar diuji di kelas ini karena setahun bukanlah waktu yang sebentar. Kejadian di depan mungkin juga tak sama dengan sekarang dan tak bisa diprediksi. Kita mulai lagi, ya. Barangkali perlu dibuka kembali tulisan awal strong why ingin mengikuti KLIP, mudah-mudahan mampu menambah semangat kembali dan mengingatkan akan upaya-upaya yang pernah disusun.
Selamat datang Mei, bulan anniversary pernikahan kami :)
1 note · View note
jurnalweli · 14 days
Text
Karena tujuan menikah itu bukan hanya untuk bersatu melainkan mendekatkan diri kepada Allah
Ini adalah pesan pernikahan kesekian yang utamanya adalah mengingatkan diri sendiri. Pesan pernikahan dari kami yang masih terus mengupayakan sakinah mawaddah wa rahmah di umur pernikahan yang baru menuju 2 tahun. Pesan ini murni sebagai nasehat untuk kebaikan saudara-saudari kami agar lebih fokus dalam meniatkan tujuan pernikahan ini. Barangkali di pertengahan proses berkenalan ada hal yang menggangu niat sehingga bersikeras mengupayakan bersatu dan mengabaikan syarat prinsip maka kembali ingatlah satu pesan ini ; bersatulah untuk menambah kedekatan padaNya. Pesan ini sebenarnya didapatkan dari template capcut yang menjadi pengingat untuk pernikahan kami. Mudah-mudahan kelak teman-teman yang belum menikah Allah segerakan di waktu yang tepat dengan kesiapan yang sangat cukup. Pun yang sedang berproses berkenalan dengan calon pasangannya agar selalu melibatkan dan meminta petunjuk Allah dalam mendapatkan pasangan terbaik menurutNya. Begitu pula, bagi yang telah menikah mudah-mudahan Allah kuatkan kasih dan sayang diantara kalian sehingga kelak Allah perkenankan berkumpul bersama hingga surga. Aamiin.
Sudah semestinya bahwa pernikahan memang mempersatukan, tidak hanya sepasang manusia yaitu laki-laki dan perempuan namun juga 2 keluarga.
Maka sudah barang tentu hal itu bukanlah tujuan utamanya. Seperti dalam pesan pernikahan sebelumnya bahwa menikahlah karena bersamanya surga terasa lebih dekat sama halnya dengan menikahlah untuk menambah kedekatan kita kepada Allah. Pernikahan adalah cinta segitiga. Bukan hanya cinta seorang laki-laki pada perempuan dan/atau sebaliknya namun di dalamnya juga melibatkan Allah. Sudut segitiga paling atas adalah Allah dan sudut kanan kiri adalah suami atau istri. Semakin dekat hubungan suami atau istri kepada Allah maka semakin dekat pula hubungan diantara mereka berdua. Namun, begitu sebaliknya jika hubungan suami atau istri semakin jauh dari Allah maka semakin jauh pula hubungan diantara mereka berdua. Maka, sangat disayangkan jika meniatkan menikah hanya untuk bersatu karena pernikahan merupakan ibadah yang waktunya sangat panjang sekali hingga akhir hayat dan berharap Allah persatukan di surgaNya.
Menikahlah dengan seorang yang mampu mendekatkanmu pada penciptamu, Allah.
Dia mungkin bukanlah orang yang sempurna termasuk dalam hal ibadah atau ketaatan padaNya. Namun bisa jadi itu adalah bumbu manis pernikanan untuk saling mengingatkan dalam taat selagi kesalahan itu bukanlah prinsipil dan bagian kecil yang masih bisa diupayakan untuk diperbaiki. Tugas pasangan adalah saling mengingatkan dan menguatkan dengan penuh cinta dan kelembutan.
Sungguh indah dan menenangkan bukan jika di dalam rumah tangga kita dipenuhi dengan segala hal yang mendekatkan kita pada Allah. Kita saling berlomba dalam kebaikan, saling mengajak pada kebaikan, saling mencegah pada keburukan, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
MaasyaAllah, insyaaAllah diliputi sakinah mawaddah wa rahmah. Aku jadi teringat dengan sebuah doa, begini bunyinya,
اللِهُمَّ إِنِِي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَ حُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرّبُنِي إِلَى حُبَّكَ
Artinya : "Ya Allah, aku mohon padaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu serta cinta terhadap amal yang dapat mendekatkan diriku pada cintaMu."
2 notes · View notes
jurnalweli · 22 days
Text
Mumuso Yogyakarta
Mumuso adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan khususnya dalam penjualan produk-produk modern, unik dan lucu. Beberapa produk yang ditawarkan antara lain peralatan rumah tangga, aksesori, kosmetik, pakaian dan barang lainnya. Mumuso merupakan brand asal Asia Timur. Brand ini hanya bisa ditemui di toko Mumuso itu sendiri.
Muncul di beranda instagramku reels tentang Mumuso. Berhubung aku sedang mencari kado ulang tahun untuk ponakanku maka aku mencoba untuk mencari di Mumuso barangkali ada yang barang yang cocok. Mendengar kata Mumuso seperti kakak beradik dengan brand sebelah asal Tiongkok yang sudah menjamur di beberapa daerah di Indonesia. Ternyata setelah mengetahui asal dan membaca komentar dari admin Mumuso bahwa mereka berbeda.
Mumuso Yogyakarta beralamatkan di Jl. Kaliurang No.71, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 20 menit dari tempat tinggalku. Jika brand asal Tiongkok lebih sering kutemui berada di mall-mall Indonesia, berbeda dengan Mumuso ia berdiri sendiri seperti sebuah toko atau swalayan. Bangunan luarnya dominan berwarna hijau dengan tulisan Mumuso berwarna putih membuatnya terlihat menyala apalagi di malam hari. Mumuso hanya ge
Sesampainya aku di Mumuso Yogyakarta, aku langsung berkeliling melihat barang-barang yang dijual di sana.
0 notes
jurnalweli · 23 days
Text
Ya Rabb, ampuni hamba
Ramadhan memang sudah berlalu. Suasana lebaran juga perlahan menghilang. Arus balik mulai memadati. Para pejuang nafkah kembali bekerja. Lebaran usai, liburan juga selesai. Kembali beraktivitas seperti semula.
Beberapa hari terakhir sebelum Ramadhan berakhir aku merasa hilang semangat apalagi setelah tamu bulanan datang. Aku menyambut Ramadhan dengan menyusun target Ramadhan agar lebih maksimal dan berkualitas menjalani hari. Memasuki bulan Ramadhan aku juga masih semangat merealisasikan target yang telah kubuat terutama tilawah Al Quran. Di pertengahan Ramadhan tamu bulanan kembali datang. Tentu berdampak pada beberapa amal ibadah yang tak bisa dilakukan lagi. Di sisi lain aku bersyukur karena bisa mengisi amunisi untuk menyusui anakku sehingga aku juga merasa mengambil jeda untuk beberapa hal. Aku kembali bisa beribadah seperti semula ketika memasuki 10 hari terakhir dengan semangat yang sudah memudar. Aku menyadari namun aku bingung apa yang harus kulakukan untuk kembali.
Namun, aku tetap melakukan yang bisa kulakukan meski dengan pencapaian yang menurun. Aku mengusahakannya. Selain itu, aku juga menjadwalkan untuk membereskan pekerjaan rumah tangga sebelum mudik sehingga malamku lebih banyak dihabiskan untuk menyelesaikannya.
Sampai di 2 atau 3 hari sebelum Ramadhan berakhir aku dipertemukan dengan video youtube tentang menghidupkan 10 Malam terakhir Ramadhan yang disampaikan oleh Ustadz Oemar Mita. Aku lupa juMeski tak lagi sama, meski tak banyak perubahan tapi aku bersyukur akan ilmu yang terasa baru ini. Menjadi pengi nggak
0 notes
jurnalweli · 25 days
Text
Recap Ramadhan 1445 H
[Tulisan ini mulai dibuat pada beberapa hari menjelang Ramadhan berakhir. Tidak tuntas karena harus mempersiapkan dan menyelesaikan banyak hal sebelum mudik meninggalkan kota pelajar ini. Sampai di kampung halaman pun masih belum bisa untuk melanjutkan dan akhirnya aku berdamai serta menetapkan waktu libur setoran KLIP sampai waktu yang tidak ditentukan. Hari ini, hari ke-5 Syawal aku mencoba untuk melanjutkan kembali. Sebuah pesan dariku untukku yang masih sangat banyak kurangnya pada Ramadhan ini. Semoga Allah terima puasa dan segala amal ibadah kita dan Allah perkenankan bertemu Ramadhan kembali di tahun depan dalam keadaan yang lebih baik dan istiqomah. Aamiin].
~~~
Beberapa hari lagi Ramadhan akan berlalu dan pergi meninggalkan kita. Cepat sekali rasanya. Ramadhan 1445 H adalah Ramadhan keduaku setelah menjadi ibu. Jika tahun lalu aku banyak fokus pada menyusui bayiku, pemulihan serta adaptasi sebagai ibu baru karena aku baru saja melahirkan di tepat pertengahan bulan mulia yaitu pada 15 Ramadhan dan hanya mendapatkan 4 hari puasa. Namun di tahun ini aku turut serta berpuasa dan tarawih karena anakku telah berusia 1 tahun.
Pada tahun ini aku ditantang untuk belajar lebih dalam hal :
1. Manajemen waktu terutama dalam menyiapkan sahur dan berbuka
Aku lebih sering memasak untuk sahur di malam hari sebelum tidur dan menunya berlaku sampai ketika berbuka nanti. Jika menu yang kubuat pedas maka aku akan memasak lagi di pagi hari untuk MPASI anakku. Memang terlihat kerja dua kali, ya.
2. Harus banyak mengonsumsi air putih
Meskipun usia anakku menginjak 1 tahun dan sudah cukup berkurang kuantitas menyusui namun aku tetap harus memenuhi cairan dalam tubuh karena akan mempengaruhi ASI dan tenagaku.
3. Bersabar jika anak tidak nafsu makan
Aku teringat dengan perkataan seorang teman, "Kalau anak tidak mau makan barangkali rejeki dia memang segitu untuk hari ini." Selain itu karena kami berpuasa maka kami tidak bisa menemaninya sarapan, makan siang dan makan malam.
4. Memanfaatkan waktu luang untuk memaksimalkan ibadah
Poin ini yang masih sangat menjadi PR bagiku pribadi. Aku seringkali tidur larut malam dan bangun lebih pagi untuk sahur. Tidur yang sebentar itu membuatku mengantuk dan kurang bersemangat di pagi hari akhirnya tilawah pagi dan tahajud kadang tidak tersentuh. Semoga ke depannya lebih baik lagi dan Allah izinkan bertemu dengan Ramadhan.
Sekian beberapa hal yang menjadi perhatianku dan membuatku belajar banyak untuk melatih diri sendiri menjadi pribadi, ibu dan istri yang lebih baik lagi. Semoga Allah ridho atas puasa dan ibadah yang kita. Aamiin.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Untukmu, anak pertamaku...
[Doa, Harapan dan Ikhtiar]
Tahun lalu di hari ini, 6 April adalah hari lahir anak pertama kami. Banyak doa dan harapan yang pelan-pelan kami ikhtiarkan diwujudkan dengan memberikan pendidikan terbaik semampu kami untuknya. Tentu semua atas pertolongan dan izinNya. Hasil bukan menjadi ranah kami, maka mudah-mudahan jika tidak sesuai dari apa yang kami harap dan upayakan kami tak perlu berlarut sedih dan berkecil hati sebab perkara bagaimana anak kami nanti akan menjadi apa adalah ranah Allah. Tugas kami sebagai orang tua hanyalah menjaga amanah Allah dengan memaksimalkan proses pendidikan terbaik untuk anak kami karena hadirnya saja adalah rejeki tiada tara yang tak ternilai harga.
Sebelum kepada anakku, aku ingin mengingatkan kepada diriku bahwa Allah yang berkehendak atas segalanya.
Kami tahu bahwa kami bukanlah sesiapa tanpaMu, namun kami sering lupa. Ampuni kami Ya Allah.
Oh Allah, segala puja dan puji hanya bagiMu. Tanpa karunia, pertolongan, dan kuasaMu segala yang kami ikhtiarkan untuk anak kami tak berarti apa-apa.
Oh Allah, terimakasih telah selalu memberi kami ketenangan di saat kami sebagai orang tua baru banyak khawatir terhadap keadaan anak kami.
Oh Allah, terimakasih atas segala cinta dan kasih sayangmu pada kami baik dari nikmat ataupun ujian yang Kau berikan. Banyak pembelajaran dan hikmah yang kami dapatkan, bersamai kami selalu Ya Allah.
Nak, terimakasih telah menjadi murid sekaligus guru bagi kami satu tahun ini. Ternyata benar kata kebanyakan orang, justru kamilah yang belajar banyak darimu dari berbagai aspek. Terlebih tentang sabar, tenang dan manajemen emosi.
Nak, terimakasih untuk terus semangat dalam belajar atas stimulasi yang kami berikan dalam memaksimalkan tumbuh kembangmu.
Nak, sebagai anak pertama tentu kami memiliki harap dan doa baik yang banyak. Kami memang ingin kamu menjadi anak sholih dan mushlih, hafidz quran, ulama, imam masjid besar, penulis. Kami juga ingin kamu cerdas emosi, tenang di setiap keadaan, paham finansial di usia aqil baligh, selalu berbuat baik kepada orang tua, memuliakan ibumu, amanah, jujur, bertanggung jawab, cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, mandiri, dan karakter baik lainnya. Namun, terasa banyak ya jika disebutkan semua karena doa dan harapan baik itu tak pernah habis.
Nak, kamu hanya perlu berpegangan dengan ini maka insyaaAllah kamu akan mengupayakan yang lainnya.
Cintailah Allah, Rasul dan Al Quran maka kelak mudah-mudahan dengan cinta itu kamu paham dan akan terinternalisasi dalam dirimu sebagai sebaik-baik hamba Allah.
Nak, tanpa jauh-jauh menyebutkan banyak hal di atas, namamu adalah doa kami. Jadilah orang yang beradab. Ambillah sebanyak-banyaknya kebaikan dan semangat dari sosok Buya Hamka. Jadilah kamu orang yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah.
Maafkan kami, nak. Kami masih jauh dari maksimal dan optimal dalam memberikan pengasuhan, pendidikan dan teladan bagimu. Bahkan sangat berbeda jauh jika dibandingan dengan doa dan harapan kami. Tapi kami masih akan terus mengupayakan yang terbaik dan maksimal semampu kami sebagai bentuk syukur dan penjagaan amanah Allah pada kami. Kita belajar bersama lagi ya, nak.
Mudah-mudahan tak ada luka yang kami berikan padamu. Maafkan kami, nak.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Tenang
[Review buku]
Judul buku : Tenang
Penulis : Silmi K. Risman
Editor :
Ilustrator :
Bahan buku : Boardbook
Tebal buku : 20 halaman
Ukuran buku : cm × cm
Loh loh loh, mengapa di atas tertulis spesifikasi buku? Iya, karena kali ini aku ingin mereview buku anak yang kumiliki. Aku mengambil buku pertama dengan judul "Tenang". Membaca judulnya saja sudah sangat jelas bahwa dalam buku ini akan dibahas kurang lebih adalah bagaimana menjadi pribadi yang tenang. Desclaimer, review ini adalah pendapat pribadi sehingga mungkin akan berbeda dengan pendapat orang lain tentang buku ini.
Sebelum masuk ke dalam isi buku aku ingin mereview sedikit dari tampilan buku luarnya. Cover buku ini berwarna biru. Sejak memiliki beberapa boardbook ternyata setiap boardbook memiliki ketebalan buku yang berbeda-beda. Buku tenang ini setiap halamannya baik dari cover hingga isinya menggunakan jenis boardbook yang sama. Boardbook yang tidak cukup tebal sehingga tidak terlihat tebal meskipun halaman bukunya banyak namun fungsi tahan lamanya tetap ada. Sisi buku tidak runcing sehingga aman digunakan anak-anak. Ukuran bukunya juga sedikit lebih kecil dari ukuran buku normal tapi tidak sekecil genggaman tangan anak. Bukunya yang dominan berwarna biru membuat terlihat lebih segar. Cover dengan tidak banyak gambar membuat simpel dan elegan. Oiya, ilustrasinya faceless atau tanpa memperlihatkan wajah secara detail.
Halaman setelah cover adalah sedikit tentang identitas buku berupa siapa penulis, editor dan ilustratornya. Halaman selanjutnya lagi adalah kalimat basmalah dan semacam kata pengantar. Di antara boardbook yang kami punya tidak ada satu pun boardbook yang mengawali halaman awal dengan demikian, biasanya langsung dimulai dengan cerita. Maka boardbook ini selayaknya buku-buku dewasa mengawali bukunya. Setelah kata pengantar, barulah menuju sebenar-benarnya isi buku.
~~~
Memasuki isi buku, ternyata di awali dengan perkenalan seorang tokoh. Sepertinya tokoh cerita di sini menggunakan tokoh asli dari anak penulis, Honey namanya. Di halaman ini juga seolah mengajak pembacanya berinteraksi dengan tokoh cerita pada kalimat, "namamu siapa?". Setelah membaca halaman demi halaman hingga akhir ternyata memang seolah mengajak interaksi si pembaca. Tapi tidak akan kami cantumkan foto setiap halamannya, ya.
Tumblr media
Kemudian aku membacakan buku ini pada anakku dengan menyebut tokoh cerita dengan sebutan kakak agar semakin terasa interaktif. Kakak Honey. Meskipun tulisan dalam buku ini terbilang kecil dan panjang di setiap halamannya namun padat isi. Honey menceritakan bahwa mamanya mengingatkan dirinya untuk sayang sama diri sendiri agar sehat dan bahagia. Lalu memberi tahu dan mengajak untuk mempraktikkan bersama cara menenangkan diri sendiri sebagai upaya sehat mental. Oiya, buku ini mengusung tema sehat mental sejak dini. Ditulis oleh Silmi K. Risman yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Ada beberapa cara yang diajarkan Honey untuk menenangkan diri berdasarkan Al Quran seperti yang terdapat dalam QS Ar Ra'd ayat 28 yang berbunyi,
أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَىِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ ...
Artinya :
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
~~~
Pada bagian terakhir sebelum cover ditutup dengan halaman tentang penulis dan kalimat hamdalah. Buku ini cukup berbeda dengan buku anak lainnya karena lengkap dengan sedikit pembuka, isi, dan tentang penulis. Tidak hanya cover lalu isi cerita.
~~~
Sebagai orang tua, aku juga diingatkan kembali dan dibuat untuk mempraktikkan setiap langkah-langkanya sembari membacakan dan mengajarkan pada anakku.
Semoga anak-anak kita kelak menjadi pribadi yang tenang dalam menghadapi setiap kondisi di hidupnya dan Allah selalu dalam hatinya. Begitupun kepada setiap orang tua agar mampu menjadi teladan yang baik bagi anaknya dalam hal manajemen emosi.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Ujian bagi laki-laki adalah wanita, dan ujian bagi wanita adalah harta.
Sering ngga sih menemukan perempuan yang suka belanja pakaian, tas, sepatu, skincare, perhiasan, atau sekedar jajan pinggiran jalan? Bahkan mungkin ini ditemukan pada mayoritas perempuan atau kamu termasuk salah satunya? Jika iya tak perlu heran karena ternyata memang hal itu termasuk ujian bagi para perempuan. Mungkin di telinga kita lebih sering mendengar ujian bagi laki-laki namun kita sendiri sebagai perempuan tidak tahu apa yang menjadi ujian bagi perempuan. Iya, harta. Harta itu banyak wujudnya. Entah dalam bentuk uang ataupun bermacam-macam barang. Setelah tahu jadi tidak heran, bukan?
Jika kamu telah menjadi istri yang banyak menghabiskan waktu di rumah saja tanpa pekerjaan sampingan setelah sebelumnya ketika single kamu adalah perempuan yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bekerja dan bersosialisasi maka akan terasa berat. Yang mana sebelumnya kamu memiliki pendapatan tetap setiap bulannya namun setelah menikah menjadi berbeda. Kondisi seperti ini tidak bisa disama ratakan karena akan berbeda di setiap rumah tangga.
Ujian masing-masing rumah tangga di awal pernikahan juga beragam. Salah satunya adalah ujian keuangan atau finansial keluarga. Barangkali suamimu masih berjuang dalam mencukupi kebutuhan hidupmu, tak mengapa. Selama ia masih berjuang dan bertanggung jawab menghidupimu maka bersyukurlah karena memang demikian lelaki yang dibutuhkan dalam rumah tangga. Bukan ia yang memiliki pekerjaan dan gaji tetap tapi ia yang bertanggung jawab dalam memaksimalkan perannya. Jika kamu dihadapkan dengan kondisi ini, bersabarlah. Saling mendukung dan menemani setiap proses yang sedang diupayakan.
Setiap keluarga pasti memiliki cerita perjuangannya masing-masing. Setiap keluarga juga telah tertakar dan terukur rejekinya. Tak perlu khawatir. Sebagai istri dan ibu, tanpa bekerja pun ia memiliki jatah rejekinya. Jika rejeki hanya dirasakan bagi mereka yang bekerja maka tidak akan berlaku bagi ibu rumah tangga. Namun, tidak demikan konsep rejeki. Ia berupa banyak hal di sekitar kita. Mampu belanja mingguan juga merupakan rejeki, bukan?
Tak mengapa jika harus menahan banyak hal yang sebelumnya mudah kamu dapatkan. Hal-hal yang disebutkan di atas misalnya. Keinginan untuk berbelanja banyak hal. Dengan taat pada Allah dan suami, atas izin Allah rejeki di sekitarmu akan membawa keberkahan padamu dan keluarga. InsyaaAllah.
Bersabarlah, karena memang demikian ujianmu wahai wanita!
Kamu akan diuji atas hal yang kamu senangi. Bahwasanya harta adalah ujian bagi wanita.
4 notes · View notes
jurnalweli · 1 month
Text
Daripada hanya fokus terhadap memunculkan kebaikan pasangan yang mungkin akan terasa memaksa, lebih baik mengupayakan untuk saling melengkapi kekurangan pasangan. Pasanganmu bukan sainganmu.
Tak ada pasangan yang sempurna maka carilah yang bisa saling menyempurnakan dan yang kekurangannya bisa ditoleransi. Maka, semua kebiasaan dan karakter yang hanya bisa kita raba ketika perkenalan akan terlihat dan bermunculan setelah tinggal bersama. Di sinilah adaptasi berlanjut sampai kematian dan atau Allah yang memisahkan. Seiring berjalannya waktu mungkin akan muncul ketidaksesuaian kebiasaan atau karakter yang kita terima saat perkenalan dan setelah tinggal bersama. Perbedaan itulah yang memunculkan konflik rumah tangga.
Dalam rumah tangga mungkin saja akan muncul rasa 'lebih' dibanding pasangannya. Lebih baik, lebih sholih, lebih bisa, lebih sanggup dan lebih yang lainnya. Jika perasaan ini dibiarkan terus tumbuh, rumah tangga akan terasa seperti kompetisi, bukan? Aku menang, kamu kalah atau sebaliknya. Bukankah iblis juga merasa lebih dari Adam? Naudzubillah. Yang ada hanya saling menyalahkan. Yang ada hanyalah memaksanya untuk berbenah secara instan. Padahal alangkah indahnya jika kita saling menghargai proses, bukan? Bersama-sama berproses ke arah yang lebih baik demi mengharap ridhoNya.
Terbukalah. Bicaralah dari hati ke hati dalam kondisi perut, fisik dan perasaan yang baik. Sampaikanlah aliran rasamu setelah menikah bersamanya dengan tenang. Evaluasi kembali visi misi yang telah disusun bersama. Temukan solusi untuk ke depannya lebih baik lagi. Tak ada pernikahan karena Allah dengan harapan sementara, ia ingin selamanya sampai surga. Maka, rawatlah pernikahan dengan sungguh-sungguh.
Jadilah kamu sebagai pakaian pasanganmu. Saling melengkapi. Saling menutupi kekurangan dan aib pasangan. Daripada fokus pada melatih kebiasaan baru untuk memunculkan kebaikan yang belum kunjung memperlihatkan hasil hingga lelah dan emosi lebih baik menikmati prosesnya dibarengi dengan saling melengkapi pasangan. Sadarilah, mungkin kamu akan bertemu dengan kekurangannya yang ternyata adalah kelebihanmu dan kelebihannya adalah kekuranganmu. Tak ada yang tak ingin kebaikan namun tak ada juga manusia sempurna. Hargai proses dan nikmatilah bersama.
Jadilah kamu sebagai pakaian pasanganmu. Saling merangkul dengan penuh kasih sayang, cinta, kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan. Selayaknya pakaian yang selalu menempel pada tubuh kita begitu pula pasangan yang selalu dekat, lekat dan membuat hangat.
Semoga sakinah mawaddah wa rahmah selalu menyertai dalam rumah tanggamu.
1 note · View note
jurnalweli · 1 month
Text
"Ya Allah, jaga anak-anak kami"
Perih. Sekalinya membuka media sosial aku dihadapkan dengan kasus yang terjadi akhir-akhir ini. Yaitu seorang influencer yang speak up terhadap apa yang terjadi pada anak perempuannya yang berumur 3 tahun. Ia mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar dari susternya sendiri. Kekerasan fisik yang dilakukan oleh suster kepada anak tersebut sampai membuat bekas luka dan lebam pada wajah si anak. Memang kala itu influencer tersebut sedang ada di luar kota selama 2 hari dan ia menitipkan anaknya kepada suster tersebut. Semua terasa jelas dan nyata setelah mereka mengecek CCTV di kamar anaknya. Benar, kekerasan terjadi pada anak. Influencer tersebut sempat membagikan video CCTV di akun instagram miliknya namun setelah aku mengecek kembali sepertinya video tersebut telah dihapus. Ia pun dengan berani membagikan foto suster tersebut. Kabarnya suster tersebut berasal dari lembaga bergengsi di daerah tempatnya tinggal. Di hari-hari sebelumnya, influencer tersebut mengaku memperlakukan suster tersebut dengan baik. Maka, influencer tersebut sangat kecewa dan marah ketika melihat langsung kejadian tersebut pada anaknya lewat CCTV. Semoga pelaku segera diusut. Teman-teman bisa sekilas baca beritanya di link berikut
instagram
Belum juga usai, muncul kembali kasus pelecehan seksual pada anak usia dini. Terjadi pada seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang dilakukan oleh ayahnya sendiri. Naudzubillah. Aku tidak cukup banyak mengikuti pemberitaan tentang Sea. Namun mendengar obrolan ibu dengan Sea sudah cukup menyayat hati.
instagram
Dua kasus di atas yang terjadi pada anak usia dini atau dalam hal ini adalah balita (bawah usia 5 tahun) yang dihadapkan dengan kekerasan dan pelecehan seksual oleh orang dewasa terdekatnya yaitu suster dan ayah korban. Seringkali aku pribadi tidak habis pikir apa yang ada dalam pikiran orang dewasa ini untuk melakukan hal yang sangat mungkin membuat anak takut bahkan trauma. Yang seharusnya di tangan orang dewasa tersebut ia aman dan nyaman tapi malah sebaliknya. Anak menjadi takut, khawatir dan trauma. Bukan hanya sakit fisik yang ia dapatkan tapi juga mental yang sudah tidak baik-baik saja sejak dini. Meski begitu, terkadang aku juga berpikir bahwa aku pribadi mungkin saja tidak sabar terhadap kelakukan anak kecil di saat kondisiku sedang lelah tapi aku berusaha tetap sadar agar sabar terus muncul dan tidak melukai sedikitpun entah fisiknya ataupun psikisnya. Aku juga menjadi berpikir bahwa ternyata bersama orang terdekat saja anakku mungkin tidak aman dan tidak baik-baik saja.
Katanya, masih ada ibu di luar sana yang turut memberi komentar tanpa empati terhadap ibu korban. Menyalahkan si ibu mengapa ini dan itu.
Bukankah tanpa disalahkan saja seorang ibu sudah merasa bersalah?
Kita tak perlu menambah kritik terhadapnya, lalu kau jadi membela yang salah, dong?
Bijaklah ya, Bu. Tak ada ibu yang sempurna maka tak sepantasnya menyalahkan. Mari dukung dan bergandengan tangan untuk keadilan bagi si anak.
Maka, kasus demikian mengajakku untuk terus bertawakkal dan meminta harap perlindungan hanya pada Allah karena tak ada penjagaan terbaik selainNya.
"Ya Allah yang maha menjaga, Engkaulah sebaik-baik pelindung dan penjaga terhadap anak-anak kami. Jaga dan lindungi ia dimanapun ia berada."
Tumblr media
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
3 Bulan KLIP 2024
Senin, 1 April 2024. Terhitung sudah 3 bulan aku mengikuti KLIP 2024 yang artinya sudah seperempat tahun berjalan. Masih ada 9 bulan ke depan. Sampai 3 bulan aku masih memiliki target yang sama, namun semakin ke sini semakin ke sana. Maksudnya, pencapaianku sedikit menurun dari bulan-bulan sebelumnya. Tak apa.
Ketentuan yang telah diatur di kelas antara lain :
Minimal menyetorkan 10 tulisan setiap bulannya dan tidak bisa dirapel.
Jika dalam 2 bulan berturut-turut tidak menyetorkan maka terhitung gugur.
Panjang tulisan minimal 300 kata dan akan bertambah setiap sesi (1 sesi 4 bulan).
Minimal kelulusan yaitu mendapatkan 9 good badge dalam 12 bulan dan mengerjakan skripsi. Good badge didapatkan dengan menyetorkan minimal 10 tulisan.
Tema tulisan bebas.
Ketentuan tersebut yang akhirnya kuturunkan dan kujadikan sebagai target pribadi yang telah dimodifikasi dengan harapan menjadi motivasi hingga hari ini, antara lain :
Menyetorkan tulisan setiap hari sehingga bisa meraih outstanding badge (minimal 30 setoran tulisan).
Menulis minimal 300 kata dan naik 100 kata setiap bulan dengan harapan ketika menambah kata di sesi selanjutnya akan lebih mudah serta sebagai bekal ketika mengerjakan skripsi karena mulai terbiasa.
Membuat tema tulisan setiap bulan yang barangkali akan memudahkan ketika mengerjakan skripsi nanti.
Target-target tersebut tentu harus dibarengi dengan mengasah skill secara mandiri agar rangkaian kata tetap terlihat indah dan nyaman dibaca karena sesuai ketentuan penulisan secara umum, maka yang selalu diupayakan untuk dilakukan adalah :
Maksimalkan yang bisa dilakukan.
Perbaiki skill menulis dengan membaca dan mengecek EYD.
Poin-poin di atas adalah rencana yang masih kuupayakan hingga hari ini. Masih jauh dari sesuai apalagi sempurna. Aku bersyukur atas proses yang kulalui hingga hari ini.
Beginilah perjalanan KLIPku dalam 3 bulan ini :
JANUARI
Aku mendapatkan outstanding badge karena menyetorkan 30 tulisan dan masuk dalam deretan top 19 setoran tulisan terbanyak. Aku tidak menyetorkan sekali karena ketiduran.
FEBRUARI
Aku kembali mendapatkan outstanding badge karena menyetorkan 28 tulisan. Lagi-lagi aku tidak menyetorkan sekali tapi aku lupa mengapa, mungkin ketiduran lagi.
MARET
Pada bulan ini aku mengalami penurunan dari pencapaian bulan sebelumnya. Aku mendapatkan excellent badge karena menyetorkan 28 tulisan. 3 kali melewati setoran tidak lain dan tidak bukan karena lelah lalu ketiduran. Pada tanggal 31 Maret aku sudah mencicil namun aku terlupa jika hari terakhir setiap bulan batas waktu setoran hanya sampai pukul 19.00 wib. Aku terlambat.
Prosesku menulis diawali dengan perasaan biasa saja tanpa target dan hanya berpedoman 'nulis aja dulu' hingga aku memunculkan target agar lebih semangat dan serius. Lalu mulai muncul dinamika hingga melewatkan setoran. Aku tidak kesal tapi cukup menyayangkan. Memasuki bulan baru April 2024 ini bertepatan dengan 10 hari terakhir Ramadhan 1445 H dan Idul Fitri. Mungkin setoranku akan berkurang tapi aku akan tetap mengusahakannya. Hingga saat ini beberapa rencanaku memang belum sepenuhnya terpenuhi dan aku masih menulis suka-suka tanpa tema.
Bagiku, menulis suka-suka ini masih tentang mengajakku untuk menghadirkan diri secara utuh dalam setiap yang kulakukan. Aku merasakan bagaimana pikiran dan perasaanku terlibat pada hari itu.
Kebanyakan tulisan yang kutulis memang dari aku dan untuk aku. Terimakasih tumblr, telah menjadi tempat ternyamanku untuk menulis suka-suka. Meski begitu, semoga ada kebaikan yang bisa diambil.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Pasca Sleep Training
Sleep training yang kami lakukan masih terus berlangsung entah sampa kapan. Hingga saat ini terhitung hampir 4 bulan menerapkannya dari usia 9 bulan dan sekarang mendekati genap 1 tahun. Wacana sleep training sebenarnya sudah ada sejak anakku berusia 2 bulan karena saat itu aku selalu mengayun anakku jika ingin tidur. Merasa repot padahal masih sederhana itu membuatku khawatir dan lelah hingga berpikiran sleep training. Ilmuku masih sangat dangkal ketika itu sehingga aku belum cukup kuat jika ingin menerapkan. Aku juga tidak ingin memaksa anakku dan akhirnya memilih berdamai bahwa keadaan ini karena bagiku masih terbilang wajar.
Aku lupa di usia berapa anakku sudah mulai terlihat tidur panjang ketika malam. Mungkin, kurang lebih sekitar umur 4 bulan ia mulai bangun malam lagi di atas pukul 00.00 wib padahal ketika newborn ia akan terbangun satu atau dua kali dan sulit tertidur kembali kecuali dengan menyusu. Aku melakukan sleep training ketika anakku sudah tidur malam cukup panjang. Yang membedakan adalah kemampuannya menenangkan diri ketika terbangun untuk sendiri.
Sleep training yang kami lakukan masih jauh dari ideal namun jika dilihat berdasarkan tujuan yang kami inginkan sudah cukup terlihat dan baik perubahannya. Aku pernah membahas tujuanku menerapkan sleep training di postingan yang lain. Hingga saat ini perubahan yang kurasakan setelah melakukan sleep training adalah
1. Cukup mampu melakukan self soothing
Meskipun sudah tidur cukup panjang namun beberapa kali terkadang anakku terbangun dari tidurnya. Ketika sleep training, ia jadi belajar menenangkan diri untuk tertidur kembali tanpa dbf. Jikapun benar-benar ingin dbf, biasanya terjadi pada jam-jam mendekati waktu shubuh.
2. Tidur malam tanpa menyusu
Salah satu tujuan awalku menerapkan sleep training adalah tidur tanpa menyusu meski hal ini baru bisa dilakukan untuk tidur malam. Selain itu, tidak menyusu ketika tidur merupakan salah satu cara untuk mencegah gigi karies. Bagiku, hal ini juga bisa membantu ketika nanti anak akan disapih.
Ketika anakku terbangun dari tidur juga tidak lagi perlu disusui untuk membantunya tidur. Ia akan menenangkan diri dengan caranya tanpa harus menyusu kecuali jika mendekati adzan shubuh sekitar pukul 03.30 wib ia bangun dan aku akan menyusuinya.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Bagiku, sleep training tidak untuk melatih kemandirian sejak dini
Dalam menerapkan sleep training, diperlukan persiapan-persiapan yang cukup sama halnya ketika kita mengusahakan keinginan-keinginan kita yang lain. Sebab dengan adanya persiapan bisa menjadi penguat niat dan modal ketika akan melakukannya. Meskipun belum sempurna tapi sebuah langkah awal bahwa kita ingin mengupayakannya. Kemarin, aku telah membahas beberapa persiapan sleep training berdasarkan pengalamanku. Kali ini, aku ingin melanjutkan pembahasan tentang sleep training itu sendiri.
Tujuan sleep training ada banyak namun bagi aku dan suami hal utama yang perlu digaris bawahi adalah sleep training bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi karena tidur bagi bayi penting untuk tumbuh kembangnya. Oleh karenanya, kita akan menemukan berapa durasi bayi tidur dalam setiap bulannya. Apakah mencukupi ataukah tidak. Bagiku, sleep training bukanlah latihan anak tidur sendiri karena momen kebersamaan bersama si kecil tidak akan lama sehingga sleep training yang kami lakukan tidak dengan meninggalkannya tertidur sendiri. Aku juga masih ingin menguatkan bonding antara orang tua dan anak. Maka, tujuan menerapkan sleep training penting diketahui agar memiliki batasan dan membantu dalam menentukan metode yang digunakan.
Beberapa tips versiku ketika sleep training dilakukan antara lain
1. Pillow talk dan atau hypnoparenting
Teman-teman pernah mendengar hypnoparenting? Iya, menanamkan sugesti positif pada anak ini dilakukan dalam keadaan rileks dan tenang salah satunya menjelang tidur. Atau pillow talk yaitu seolah mengobrol santai dengan bayi. Hal ini bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum sleep training dilakukan dan ketika sleep training sedang dilakukan tetap lakukan hal ini. Cara ini tentu tidak bisa diandalkan secara mandiri sehingga membutuhkan cara yang lain.
2. Gunakan beberapa metode
Ada beberapa metode sleep training. Ketika menerapkannya jangan hanya berfokus pada 1 metode. Gunakan beberapa opsi metode yang lain ketika dirasa metode awal belum cukup berprogres. Misalnya, ingin menggunakan metode cry it out. Ternyata tangisannya cukup lama dan kencang maka kita bisa memodifikasi dengan metode lain misalnya digendong dan diayun sejenak.
3. Jangan plin-plan
Meski metode yang digunakan tidak hanya 1 tapi tetap tetaplah berpegang pada prinsip-prinsip utama sehingga tidak khawatir akan membuat anak plin-plan. Misalnya, salah satu yang menjadi tujuanku sleep training adalah anak tetap bisa tidur tanpa diawali dengan menyusu. Maka itu yang kuupayakan meskipun di awal terasa berat. Aku juga ingin ketika anak terbangun, ia bisa self soothing atau menenangkan dirinya sendiri dan tidur kembali.
4. Konsistenkan jam dan rutinitas sebelum tidur
Ini bisa menjadi gambaran kepada anak bahwa ketika sudah melakukan rutinitas demikian berarti sudah memasuki waktu tidur malam.
Terhitung 3 bulan aku menerapkan sleep training pada anakku. Aku tidak melatih kemandiriannya sejak dini tapi aku ingin ia mendapatkan kualitas tidur yang baik. Masih banyak kekurangan yang kami lakukan, bahkan masih jauh dari ideal. Namun alhamdulillah kami merasakan dampak yang lebih baik. Sleep training ini kami lakukan juga karena kami tinggal sendiri (tidak serumah dengan mertua atau orang tua) sehingga kami ingin memanfaatkan kesempatan ini, hehe.
0 notes
jurnalweli · 1 month
Text
Pra Sleep Training
Tepat pada awal tahun baru 2024 yaitu pada tanggal 1 Januari 2024 akhirnya aku benar-benar merasa siap untuk menerapkan sleep training dengan ilmu yang masih terasa belum cukup. Pada saat itu usia anakku hampir menuju 9 bulan dan sekarang usianya menuju 1 tahun. Sebenarnya aku sudah memiliki keinginan untuk menerapkan sleep training di usia anakku yang ke-2 bulan. Namun ternyata aku belum sesiap itu untuk membiarkannya menangis lebih lama dan karena anakku masih sangat membutuhkan ASI. Dalam menerapkan sleep training aku merasa masih jauh dari ideal karena jika ingin benar-benar dilakukan maka perlu persiapan barang-barang sebagai penunjang latihan tidur. Dari beberapa hasil tontonan dan bertanya kepada beberapa teman mereka menggunakan seperti baby bedrail sebagai pemisah tidur anak-orangtua jika dalam 1 ranjang dan CCTV untuk memudahkan memantau.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum menerapkan sleep training menurutku adalah
1. Persiapan ilmu
Ilmu disini adalah ilmu tentang sleep training agar lebih yakin dan tenang dalam menerapkannya karena ada landasannya. Sleep training sendiri masih menuai pro dan kontra maka ilmu akan menjadi penting. Ilmu juga penting untuk menambah strong why mengapa perlu melakukan sleep training pada bayi.
2. Persiapan mental
Dalam melakukan sleep training pasti akan terdengan tangisan anak karena yang semula ia dibersamai tidur oleh ayah atau ibunya kemudian ia sendiri. Mulanya ia tidur sambil menyusu, tiba ia hanya digeletakkan di kasur tanpa menyusu. Tentu bayi akan menangis kencang. Ibu harus kuat mental di sini tapi tetap gunakan nalurimu sebagai ibu dan ilmu yang jadi bekalmu karena pada dasarnya ia masih bayi yang masih membutuhkan orang tua dan ASI.
3. Komunikasikan keinginan kita kepada suami
Tentang pendidikan dan pengasuhan anak alangkah baiknya selalu komunikasikan pada suami agar sejalan dan sefrekuensi. Jika dalam sleep training ada kondisi dimana anak perlu dibiarkan oleh ibu maka ayah harus mengambil alih untuk membantu menenangkan.
4. Kumpulkan strong why dan atau tujuan menerapkan sleep training
Strong why adalah kunci. Ilmu juga kunci. Kunci-kunci tersebut yang bisa menguatkan kita jika di tengah perjalanan dirasa goyah.
5. Jika mampu, siapkan pula barang-barang penunjang sleep training
Barang-barang penunjang seperti yang telah disebutkan di atas seperti baby bedrail dan CCTV jika dirasa perlu dan mampu mengadakan.
Sekian beberapa tips persiapan sleep training menurutku dan ini penting dilakukan karena jika tidak sleep training ini mungkin tidak akan berjalan dengan baik.
Ilmui terlebih dahulu lalu terapkan agar lebih yakin dan tenang.
Semoga Allah ridhoi ikhtiar pengasuhan dan pendidikan yang kita lakukan untuk anak kita, ya. Aamiin.
0 notes