Tumgik
#kemandirian energi
erdiansyahbayu · 3 months
Text
Ni Wayan; Gambaran cewek STEM yang penuh energi.
Tumblr media
Salah satu dari sekian banyak siswa yang saya kenal, tidak banyak orang seperti Niwa panggilan gadis energik yang punya segudang prestasi ini. Beberapa kali ngobrol dengan Niwa benar-benar tidak pernah jenuh karena selalu ada saja bahasan yang ia selalu paham. Tidak hanya menjadi sosok yang energik, Niwa juga adalah pribadi yang penuh perhatian, sayang teman-temannya dan typical teman yang selalu bisa diandalkan. 
Yuk kenalan dengan cewek mandiri dan menginspirasi ini. 
Eligibel pertama di Sekolah
Ketika kamu melihat pertama Niwa, yang terlintas di pikiran kalian adalah “wah gaul bener nih anak!” dan tidak bohong itulah Niwa dengan banyak temannya. Dia adalah sosok yang mandiri tapi sangat disukai teman-temannya. Betapa tidak, di tengah kesibukan akademiknya dan mengejar nilai yang tinggi, ia juga masih menyibukan diri dengan mengikuti organisasi. 
Memiliki nilai rata-rata 94, membuat Niwa menjadi 3 besar di sekolahnya dan menempati eligibel (atau siswa yang berhak mendapat kursi SNBP) pertama di sekolahnya. Usut punya usut, kebiasaan Niwa belajar saat pandemi membuat ia menjadi peringkat teratas disaat yang lain menggunakan energinya untuk bermain, Niwa justru fokus dan memperbaiki kualitas diri dengan belajar dengan nilai rapotnya secara perlahan naik. 
“”Mmm tapi kak, nilai rapot kan bisa dikatrol?”
Yap! Benar bisa dikatrol, tapi kalau kamu ketemu Niwa di kehidupan aslinya, ya emang dia berhak dengan nilai segitu. Pantes banget malah!
Hal itulah yang akhirnya menjadikan ia salah satu siswa yang diterima di FTI-SP ITB melalui jalur SNBP/ prestasi. 
Organisasi Jalan, akademik ga mundur!
Berperawakan tinggi membuat Niwa terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka di sekolahnya. Selain itu ia juga aktif di ekskul seni dan kewirausahaan yang membuat ia menjadi cewek super sibuk saat di sekolah. Tidak hanya sekedar menjadi anggota, Niwa juga pernah jadi ketua divisi lomba di organisasi sekolahnya, hal ini semakin meningkatkan kemapuan kepemimpinan dia dan itu sangat terlihat dari cara dia mengorganisir banyak hal.
Selain Organisasi, Niwa juga berpartisipasi aktif mengikuti lomba akademik terutama di bidang kimia melaui Kompetisi Sains Nasional dari tingkat Kota hingga Regional. Kesibukan berorganisasi Niwa dan Akademik adalah contoh ideal dari menyeimbangkan kemampuan softskill dan hardskill di satu waktu. Meskipun ia sangat rajin beroganisasi, namun ia tidak melepaskan tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Mungkin itulah yang membuat ia menjadi pribadi yang ceria, dan punya banyak teman. 
Mimpi Niwa dan Ayahnya
Tumblr media
Niwa dibesarkan oleh Ayahnya yang kalau kalian bersalaman dengan beliau akan begitu terasa bagaimana ia benar-benar mencintai anaknya. Salah satu orang tua siswa yang membuat saya kagum karena selain paham apa yang dibutuhkan anaknya, Ayah Niwa juga berhasil membuat Niwa menjadi seorang pemimpi dan pembelajar yang mengagumkan. 
Saya teringat ketika hari menjelang pengumuman SNBP, saat itu kami berdiskusi tentang jurusan yang bagus untuk Niwa dan Ayah Niwa adalah orang yang benar-benar melakukan riset sebelum pertemuan itu. Riset mulai dari akreditasi, prospek kerja, jaringan hingga profil alumni. Tidak heran bahwa gen Niwa datang dari Ayahnya yang juga pekerja keras dan selalu mengedepankan data  dalam mengambil keputusan.
Bersama Ayahnya Niwa bermimpi menjadi ahli di bidang Teknik Industri di masa depan. Berkuliah di ITB adalah satu step di depan untuk meraih cita-cita itu. Kemandirian Niwa dan ambisinya adalah gambaran siswa yang benar-benar presisten terhadap mimpinya dengan kesungguhan meningkatkan kualitas diri. Tidak hanya akademik dan teknis yang ia asah. Namun kemampuan berjejaring, memecahkan masalah, hingga kerjasama tim ia pelajari untuk semata meningkatkan kualitas dirinya.
2 notes · View notes
grownuppp · 2 years
Text
Ingin disini karena tidak banyak yg mengetahui
Hi, it's been a while. Peralihan menuju tahun yg baru ini, perasaanku bercampur aduk. It's messed up but one thing for sure: I learn a lot.
Aku belajar mengenai tisane mulai dari filosofinya, do's and dont's, dan explore recipe blend. Aku sadar gak punya ilmu yg cukup jadi aku beli buku, pelajari otodidak dan diskusi sama umi.
Oh iya aku jadi banyak menyampaikan ide. Since I was planning small business, it was quite exhausting journey. Aku sering susah tidur kalau konsepnya belum selesai. Aku belajar procurement mulai dari cari supplier dan kurasi produk. Aku juga mulai nerapin sustainable living walau masih jauh dari sempurna. Aku mulai merasa berdosa kalau belanja pakai plastik dan menyarankan keluarga untuk bawa foldable bag atau spoundbound. Cerita menariknya umi mulai belanja pepaya dan menolak menggunakan plastik. Umi bilang "anakku ngelarang pakai plastik, harus ramah lingkungan". I smile brightly at that time.
Aku juga belajar milah sampah terutama koleksi bubble wrap dan kardus. Menyenangkan ketika kami memisahkan lakban dari kardus dan menggunakan kertas gak terpakai dan dijadikan hiburan untuk dicacah dengan paper shredder. Bubble wrap yg sudah rusak akan ditekan sama umi sampai habis, it's satisfying, isn't it? Aku juga memutuskan beli packaging all eco friendly mulai dari honeycomb paper wrap, gummed tape, bottle dll. Aku juga sedang mengumpulkan kemasan skincare agar bisa dibersihkan dan digunakan kembali. Awalnya sangat berat dan akan muncul pemikiran is it worthy karena rasanya tentu lebih ribet tapi menjadi lebih considerate dan bertanggung jawab dalam produksi-konsumsi juga layak diperhatikan. Semoga bisa konsisten:')
Aku jadi beli barang yg ku inginkan dulu tapi kali ini emang kami butuh fungsinya jadi bukan beli demi keinginan aja. Tentu aja tanganku ini bisa merusak sesuatu karena kecerobohan. Aku kesenangan main meteran, dijadikan pancingan lalu ditekan supaya narik otomatis dan berakhir rusak dalam 1 hari haha.
Tapi dibalik itu semua, aku gak merasakan apapun. Kebahagiaan terasa sementara dan hambar. Mungkin aku yg kurang bersyukur atau aku yg mulai mencari apa yg sebenarnya tidak hilang. Aku bisa jadi anak yg berisik dengan tingkah konyolnya, kakak yg suka iseng gangguin adiknya tapi ketika kembali ke kamar, aku merenung. Aku bisa menatap dinding dalam waktu lama dan menghembuskan napas sangat berat. Aku yg mulai bosan dan mematikan notif social media karena tau gak ada lagi yg ku tunggu dari sana. Aku selalu menghapus pesan yg belum sempat ku kirimkan atau mengurungkan niat reply story teman tuk bahan obrolan. I lost the engagement while feeling emptiness and freaking lonely.
Aku takut banyak hal terutama perasaan kecewa karena itu aku lebih sadar dan menarik diri. Aku udah gak seantusias dulu dan banyak berpikir dalam apapun. Aku jadi orang yg lebih serius dan tidak menyenangkan. Aku juga kadang kehabisan ide untuk merespon atau malah terkuras energi sebelum komunikasi. Tapi aku banyak rindu. Aku diam-diam nangis ditengah malam dan mendoakan orang lain bahagia. Ada rasa sesak ditenggorokan karena berusaha tak bersuara sedang isaknya mendalam. Aku memeluk selimut sangat erat dan sesekali merangkul dan mempukpuk kepala sendiri. Satu hal yg terus ku sadari: Aku mulai mempercayai orang lain dan menurunkan kemandirian agar bisa dijaga dan dilengkapi. Maka setelah mereka tak bisa selalu ada, aku kehilangan pegangan lagi. There's nothing that feels right currently.
And I thought "it's better to feel nothing than loving".
11 notes · View notes
suara-muslim · 2 years
Text
MENILIK TRACK RECORD DAN WACANA KONVERSI
Penulis: Salsabilla Fasta'in Billah
Rencana Pemerintah RI mengkonversi BBM ke listrik kian dimatangkan. Pemerintah mengagendakan subsidi Rp 6,5 jt yang diberi untuk membeli kompor listrik. Faktor pendorong agenda ini adalah supaya konsumsi BBM yang menyedot APBN berkurang.
Pemerintah juga berwacana akan membagikan 680.000 unit rice cooker kepada masyarakat dengan gratis dengan anggaran sebanyak 300 miliar. Dengan tujuan agar dapat menghemat subsidi LPG 3 kg mencapai Rp 52,2 miliar dengan jumlah biaya pengadaan Rp 240 miliar pada tahun depan(Tirto 1-12-2022).
Walaupun masih dalam wacana, setiap agenda kebijakan pemerintah tersebut mesti perlu dikritisi. Karena secara track record, pemerintah selalu gagal dalam memberikan solusi yang pas dan tepat untuk rakyatnya.
Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), memperingkatkan bahwa penggunaan kendaran listrik di masa depan itu tepat . Akan tetapi masih menurutnya, memberikan subsidi ke motor listrik dengan tujuan peralihan termasuk cara yang tidak benar. Seyogyanya, anggaran subsidi itu digunakan untuk pembangunan dan juga perbaikan transportasi umum. Dengan harapan mengurangi polusi dan kemacetan.
Sementara itu, Fahmy Radhi pengamat ekonomi energi UGM mengkritik bahwa pengurangan penyerapan listrik dengan menggunakan rice cooker, tidak berarti jika misi untuk menuntaskan over supply listrik berujung penghematan. Karena konversi LPG 3 kg yang dilakukan dengan bagi-bagi rice cooker berbeda dengan kompor listrik. Rice cooker untuk menanak nasi saja, sedang memasak tetap menggunakan kompor.
Wacananya kurang matang akan menyebabkan problem yang sudah lalu belum usai diselesaikan, sudah bingung menindak problem baru.
Selain itu, penggunaan motor listrik belum didukung dengan prasarana yang memadai. Misalnya, berapa banyak bengkel listrik yang layak dan tersebar di berbagai wilayah. Ketersediaan bengkel-bengkel motor listrik yang memuaskan dengan harga terjangkau belum mencukupi dengan jumlah motor listrik.
Sangatlah mengherankan jikalau masyarakat membeli motor listrik bersubsidi, ingin mengisi ulang baterainya namun langka, dan bagaimana bila motornya butuh perbaikan, bengkel ya sangatlah minim. Belum lagi bagaimana menangani limbah baterainya. Sehingga jangan sampai kebijakan yang awalnya dirancang untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan, justru akan menambah banyak permasalahan.
Intinya masyarakat sangatlah membutuhkan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar dan kepastian kerja bagi kepala keluarga. Padahal sangat jelas yang paling diuntungkan atas hal ini adalah pengusaha. Sebagai contoh, konversi ini jelas sangat membutuhkan perusahaan yang akan memproduksinya secara massal.
Pemerintah juga menetapkan beragam kebijakan yang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi penggunaan listrik, seperti menaikkan daya pelanggaran 450 VA dan 900 VA, rice cooker, kompor listrik, dan mobil listrik. Diupayakannya hal ini supaya terserapnya over supply listrik PLN.
Oleh karena itu, pemerintah merilis program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW pada Mei 2015 lampau, yang mana dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian dan kekayaan energi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Indonesia malah banyak bergantung pada swasta untuk mewujudkan kebijakannya.
Inilah salah satu potret diantara potret-potret kebijakan yang diambil dengan berasaskan sistem kapitalisme. Apapun yang mendatangkan keuntungan bagi korporasi maka akan dilakukan semuanya.
Padahal makna mandiri berarti mampu mengurus diri sendiri dengan tidak bergantung pada orang lain.
Seharusnya dalam mewujudkan kemandirian yang bersifat esensial, maka negara wajib merubah industri konsumtif ke strategis, yaitu dengan membuat industri berat yang dapat mendorong industri lain agar berkembang.
Negara harus dapat mengelola harta umum dan tidak boleh diberikan kepada pihak swasta (asing). Perubahan industri ini hanya bisa diwujudkan jika pengelolaan SDA ditangung jawabkan kepada syari'at Islam.
Kemandirian energi hanya akan ada apabila politik ekonomi berasaskan Islam.
Yang dapat menyaingi otoritas kedaulatan kapitalisme hanyalah Islam, sebab Islam sudah dapat banyak membuktikan selalu mewujudkan negara yang mandiri, dan kokoh. Perwujudan negara mandiri hanya bisa tercapai dengan Islam.
Wallahu a'lam bisshawwab
Tumblr media
2 notes · View notes
catatanbumi · 2 years
Text
Senaning, 29 Oktober 2022
Sore hari ini tiada senja yang datang menyapa. Yang ada hanyalah gradasi hitam yang mendominasi dengan sesekali angin dingin hilir mudik silih berganti.
.
Sudah lama rasanya aku tidak menorehkan keresahan ku pada dinding yang sepi pengunjung ini. Bukan karena tiada resah lagi. Namun hanya energi menulis yang kerap terkikis. Sinyal internet yang kerap kali tak bersahabat pun menjadi alasan mengapa kini jarang aku menulis. Ah, wajar saja. Kami yang tinggal di batas negeri ini, belumlah benar-benar merdeka. Bahkan saat malam dengan petangnya menyapa, banyak di antara kami yang masih harus menyalakan pelita sembari berjalan dengan meraba-raba. Tak apa, kami sudah benar-benar terlatih dan terbiasa. Buktinya, kala penduduk kota beramai-ramai mengeluhkan BBM naik dan minyak goreng langka, kami masih tetap bersyukur. Setidaknya bensin masih ada walau di sini harganya 15.000 per liternya. Jika memang saat itu minyak goreng tak ada, kami masih bisa masak dengan alternatif resep makanan rebus seperti biasa. Pada intinya, kami sudah lelah mengeluh dan berharap. Kemandirian adalah solusi. Sedang mengeluh hanya akan menambah beban hidup dan mematikan daya juang dan kreasi.
Dalam beberapa hari yang lalu, kegiatanku dipadati dengan kunjungan ke desa-desa dimana aku ditugaskan dalam bekerja. Mengawasi sekaligus mengkoreksi kinerja petugas lapangan menjadi amanah utama yang diberikan kepadaku. Kelihatannya mungkin sangat sederhana dan mudah saja dilakukan. Namun pada kenyataannya tidak semudah itu. Ada berbagai masalah yang kemudian menyisakan beban dalam pikiran. Mulai dari kinerja petugas yang di bawah standar, lambannya proses pendataan, hingga pengisian data yang kerap kali ditemukan kesalahan. Sehingga jika ditemukan masalah tersebut, maka harus aku sendiri yang mengecek lembar-perlembar dari hasil kerja mereka, sekaligus memvalidasi informasi yang mereka masukan.
Selain disibukkan oleh kegiatan pendataan, aku juga kini masih aktif menerima pekerjaan sampinganku sebagai joki tugas kuliah, dan pembuat desain grafis. Alhamdulillah, ada yang mempercayakan aku dalam menangani tugas kuliahnya dan juga memintaku untuk mendesain beberapa gambar untuk pamflate atau posternya.
Jujur, memang terasa sangat lelah. Lelah yang datang bertamu kini tidak hanya menguras tenaga, namun juga pikiran. Bagaimana tidak, setelah projek pendataan ini berakhir maka aku harus kembali segera mencari peraduan dan tempat bernaung. Sedangkan jasa joki dan desain grafis aku akui tidak dapat menjadi tambatan penghasilan. Keduanya hanya bergantung pada faktor kebetulan dan tiada menjanjikan kepastian.
Berangkat dari hal itulah saat ini aku sangat bersyukur atas lelah dan amanah yang Allah masih berikan. Tiada ku ingin mengeluh pada lelahku. Karena aku percaya, bahwa lelah ku sekarang adalah cita-cita mereka yang masih kebingungan. Kegiatan ku yang katanya padat ini adalah harapan bagi mereka yang sedang mencari kesibukan. Aku sungguh bersyukur.
Lantas saat aku melihat banyak sekali keluhan dari berbagai orang yang berteman dengan ku di sosial medianya, aku hanya dapat tersenyum dan berkata lirih dalam hati.
"Sungguh, kau tidak bersyukur".
Tiada pernah aku melihat orang hebat menceritakan keluh kesah di media sosialnya. Kita hanya tau perjuangan mereka dari media yang memberitakannya. Pun jika ada, mereka hanya pencitraan agar nampak benar bekerja.
Karena, coba bayangkan. Apa untungnya bagi mereka mengeluh dan menceritakan kegiatannya di sosial media? Jika memang ingin curhat, mengapa tidak menulis dalam diary yang privat? Atau setidaknya, tempat dimana hanya orang-orang tertentu yang akan menemukannya. Bukan salah, hanya saja bukankah itu perbuatan yang memalukan diri sendiri? Banyak yang lebih dari kita tapi mereka lebih santai dan bersyukur atas keras dunia yang mereka lalui. Jika memang niatnya untuk menarik simpati, maka lakukanlah dengan cara yang baik dan elegan. Menulis karya adalah salah satunya. Ia akan abadi dalam karya dan menjadi mengingat kala kita lupa, serta menjadi penegur saat kita sudah hidup nyaman dan berada.
Semangat untuk kita semua. Terimakasih karena sudah berjuang hingga titik ini. Kita hebat.
...
3 notes · View notes
siskawiliandini · 1 month
Text
Hari Tanggal : Selasa, 20 Agustus 2024
Status Jurnal :
Zona 4
Tantangan Hari ke-13
*Melatih Kemandirian Anak*
Tumblr media
Hari ini aku akan berusaha Melatih Kemandirian Ayya, karena Dyza ada di Kopo.
Satu Aktivitas kemandirian yang aku pilih untuk Ayya sebagai latihan kemandirian selama sisa beberapa hari dalam tantangan jurnal zona 4 adalah Merapikan kembali Mainan yang baru saja digunakan.
Hari ini aktivitas main setelah maghrib di rumah menulis dan bermain mainan pesawat.
Tumblr media
Hari ini ayya memilih bermain dengan kertas dan alat tulis juga pesawat mainan.Teh Ayya hari ini kurang bagus moodnya, sehingga amat sulit untuk membujuknya merapikan mainannya, banyak menyanggah dengan kata tapi....
Berikut foto Ayya sedang menulis dan bermain pesawat.
Tumblr media
Respon anak dan diri setelah berlatih kemandirian hari ini yaitu aku sesekali merasa lelah dan hopeless serta kecewa dengan sikap Ayya yang kadang-kadang seperti ini. Aku bingung sebagai orang tua harus melakukan hal terbaik apa supaya langsung dapat didengar dan dipatuhi.
Aku sudah mengafirmasi kepadanya untuk selalu berusaha komitmen setelah ia berjanji untuk merapikan mainan ke tempatnya.
Namun, ia menyanggahnya, selalu berbicara yang tidak sepantasnya.
Aku sudah meyakini bahwa hal ini terjadi dikarena dosa-dosa kami sebagai orang tua.
Maka taubat adalah langkah pertama kami. Semoga perjalanan taubat yang tidak mudah ini dapat kami lalui dengan sebaik mungkin.
Sebagai umminya aku cukup merasa agak lelah mengingatkannya sehingga dengan respon Ayya diminta untuk merapikan mainannya dan ia merespon dengan lalai, aku pun kehilangan konsistensi untuk melatihnya sampai benar benar sukses. Berhubung aku membutuhkan merapikan rumah dan hemat energi, maka aku mengabaikannya.
Umpan balik yang kulakukan dari respon yang Ayya berikan adalah tentunya dengan selalu berusaha memberikan apresiasi sekecil apapun usahanya dan tidak lupa kuucapkan kepadanya dengan pelukan, mengucapkan kata maaf bila sadar, memberikan sanjungan, pujian serta hadiah kecil.
Sesekali aku memberikan punishment karena ia tidak merapikan mainannya. Aku berkata bahwa ia tidak boleh memainkannya kembali esok hari, atau mainannya ku berikan pada temannya.
Ceritakan lengkap ..
Aku memberikan pemahaman padanya bahwa dengan merapikan sesuatu bekas pakai dengan disiplin dan khidmat akan memperpanjang masa guna mainan dan kelak ia akan terbiasa dan mudah untuk merapikan rumah di mana pun yang ia singgahi.
Selain itu percaya kepada kemampuan diri bahwa kita bisa karena terbiasa. Kebiasaan yang dibangun pada awalnya akan terasa berat, maka perlu latihan setiap hari supaya terbiasa.
Aku juga menasihatinya bahwa apa yang sedang dilatihkan padanya ini merupakan hal yang baik dan bermanfaat bagi hidupnya. Hendaknya ia patuh dengan sabar.
Kalimat ini selalu aku ulang ulang setiap malam sebagai afirmasi positif dan kebiasaan yang mudahnudahan ia akan selalu ingat dan akan ia rindukan sepanjang hidupnya. Masya Alloh.
Selain itu juga, sambil terus mengingatkan bila mainan tertata rapi dan memiliki rumahnya maka besok saat ia butuhkan, barang tersebut akan sangat mudah dikenali dan ditemukan. Sebaliknya, bila mainan bekas dimainkan tidak dirapikan dan berserakan begitu saja, maka kita akan kesulitan untuk menemukannya dan pada akhirnya kita tidak bisa memainkannya kembali dan juga merusak pemandangan rumah yang sudah rapi.
Selain itu, memahamkan bahwa rumah yang rapi akan membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi penghuninya dan mengurangi penyakit stress.
Sebagai umminya akupun berdo'a semoga langkah kecil ini berdampak besar bagi kemandirian dalam kehidupannya kelak. Ia bisa survive bila sudah tidak bersama lagi denganku. Aamiin ya Robb..
0 notes
gapki · 1 month
Text
Mentan: B50, Lompatan Besar Menuju Kemandirian Energi Nasional, Sejarah Baru Sedang Ditulis!
Batulicin – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan soft launching Biodiesel B50 di Kalimantan Selatan dan mencatatkan sejarah kemandirian energi nasional yang menjadi mimpi besar Indonesia untuk 5-10 tahun kedepan. Continue reading Mentan: B50, Lompatan Besar Menuju Kemandirian Energi Nasional, Sejarah Baru Sedang Ditulis!
0 notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Membangun Kemandirian dan Kreativitas: Kegiatan Bermain Band di Rutan Kelas II B Kuala Kapuas
Rutan Kelas II B Kuala Kapuas menggelar kegiatan pembinaan kemandirian yang diikuti oleh seluruh warga binaan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas para warga binaan, serta memberikan hiburan yang positif di dalam lingkungan rutan.
Kegiatan dimulai dengan sesi pembinaan kemandirian, di mana para warga binaan diberikan pelatihan keterampilan seperti kerajinan tangan, memasak, dan berkebun. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang berguna bagi mereka setelah kembali ke masyarakat nanti. Kepala Rutan, David Anderson Setiawan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya untuk membangun kemandirian dan rasa percaya diri para warga binaan.
Penampilan band ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat musik para warga binaan. Melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat belajar bekerja sama dalam tim, mengasah keterampilan bermusik, dan menyalurkan energi mereka ke arah yang positif. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara warga binaan dan petugas rutan. Dengan adanya interaksi yang positif melalui musik, tercipta suasana yang lebih harmonis dan saling mendukung di dalam rutan. Kepala Rutan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial para warga binaan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa di balik tembok rutan, masih ada harapan dan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, para warga binaan dapat mengembangkan potensi mereka dan siap untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik dan produktif.
KumhamPasti
KemenkumhamRI
kemenkumhamkalteng
kanwilkemenkumhamkalteng
rutankualakapuas
rutankapuascangkalbagawi
davidandersonsetiawan
0 notes
kabartangsel · 2 months
Text
Komisaris Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri Apresiasi Inovasi Bioetanol Berbahan Sorgum
Pertamina terus melakukan sejumlah upaya dan mendorong berbagai inovasi, khususnya terkait energi hijau dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan inovasi produk Bioetanol untuk bahan bakar berbahan dasar Sorgum. Setelah berhasil menggelar uji coba produk bioetanol tersebut di dua mobil Flex Fuel Vehicle (FFV) Toyota pada Rabu…
0 notes
gurindammedia · 2 months
Link
Melalui Hadirnya Pertamina di GIIAS 2024, saya berharap industri otomotif akan selalu tumbuh begitu juga Pertamina, yang mendukung hadirnya bahan bakar hijau ramah lingkungan
0 notes
nayfos · 4 months
Text
Menjemput Cahaya Mentari: Menelusuri Dunia Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Di era modern, kebutuhan akan energi tak henti-hentinya meningkat.expand_more Seiring kemajuan teknologi dan gaya hidup, konsumsi energi pun melonjak. Di tengah isu krisis energi dan perubahan iklim, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hadir sebagai solusi terbarukan yang menjanjikan.expand_more Artikel ini akan mengupas tuntas tentang PLTS, mulai dari cara kerjanya, manfaatnya, hingga perkembangannya di Indonesia.
Menangkap Sinar Surya untuk Listrik
PLTS memanfaatkan energi cahaya matahari yang berlimpah untuk menghasilkan listrik.expand_more Prosesnya diawali dengan panel surya, yang tersusun dari sel-sel fotovoltaik (PV).expand_more Sel-sel PV ini terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, yang mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik secara langsung.expand_more
Listrik yang dihasilkan panel surya kemudian dialirkan ke inverter.expand_more Inverter mengubah arus listrik searah (DC) yang dihasilkan panel surya menjadi arus listrik bolak-balik (AC) yang kompatibel dengan peralatan rumah tangga dan jaringan listrik.expand_more
Manfaat PLTS: Menuju Masa Depan Ramah Lingkungan
PLTS menawarkan berbagai manfaat yang menjadikannya pilihan energi yang menarik:
Ramah lingkungan: PLTS tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga membantu memerangi perubahan iklim dan polusi udara.expand_more
Sumber energi terbarukan: Cahaya matahari merupakan sumber energi yang berlimpah dan tak terputus, sehingga PLTS menjamin keberlanjutan energi di masa depan.expand_more
Hemat biaya: Dalam jangka panjang, PLTS dapat menghemat biaya listrik karena tidak memerlukan pembelian bahan bakar.expand_more
Perawatan mudah: PLTS memiliki komponen yang kokoh dan tahan lama, sehingga minim perawatan.expand_more
Meningkatkan ketahanan energi: PLTS memungkinkan individu dan komunitas untuk mandiri dalam pemenuhan kebutuhan energi, sehingga mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik pusat.expand_more
Perkembangan PLTS di Indonesia: Menuju Masa Depan Cerah
Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan PLTS sebagai bagian dari transisi energi menuju masa depan yang berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kebijakan dan program yang diluncurkan, seperti:
Pemberian insentif: Pemerintah memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mendorong investasi di bidang PLTS.
Percepatan perizinan: Proses perizinan pembangunan PLTS dipermudah untuk meningkatkan efisiensi dan menarik investor.exclamation
Pengembangan infrastruktur: Infrastruktur seperti jaringan listrik dan sistem penyimpanan energi ditingkatkan untuk mendukung pengembangan PLTS.
Berkat berbagai upaya tersebut, industri PLTS di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Kapasitas terpasang PLTS di Indonesia terus meningkat, dan diprediksi akan mencapai 20 Giga Watt pada tahun 2030.
Tantangan dan Masa Depan PLTS
Meskipun menawarkan banyak manfaat, PLTS masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Biaya awal yang tinggi: Biaya awal untuk pemasangan PLTS masih tergolong tinggi, sehingga belum terjangkau oleh semua kalangan.expand_more
Efisiensi: Efisiensi konversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik masih perlu ditingkatkan.
Penyimpanan energi: Tantangan utama dalam PLTS adalah penyimpanan energi yang dihasilkan, karena energi matahari hanya tersedia pada siang hari.expand_more
Namun, dengan kemajuan teknologi dan inovasi yang terus berkembang, diharapkan tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi. Masa depan PLTS di Indonesia tampak cerah, dan diyakini akan memainkan peran penting dalam mencapai ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
PLTS merupakan solusi energi terbarukan yang menjanjikan, menawarkan banyak manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan kemandirian energi.expand_more Dengan dukungan pemerintah, investasi, dan inovasi, PLTS berpotensi menjadi sumber energi utama di masa depan, menerangi kehidupan masyarakat dengan cahaya matahari yang ramah lingkungan.
1 note · View note
Text
Pemkab Deli Serdang Luncurkan Program "Desa Berseri": Transformasi Desa Menuju Kemandirian Energi
1 Juni 2024 – Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk mentransformasi desa-desa di wilayah tersebut menjadi desa mandiri dalam hal energi. Program yang diberi nama “Desa Berseri” ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas energi yang terjangkau, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan, sekaligus mengurangi ketergantungan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lapaspolewali · 4 months
Text
Pembukaan Pelatihan Pembinaan Kemandirian Tahun Anggaran (TA) 2024 yang Dirangkaikan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Tumblr media
Polewali Mandar, lapaspolewali.kemenkumham.go.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Polewali Kanwil Kemenkumham Sulbar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Polewali menggelar pembukaan pelatihan pembinaan kemandirian Tahun Anggaran (TA) 2024 yang dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama pada hari ini. Acara ini diadakan di Aula DWP Lapas Polewali mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai. Senin, 27 Mei 2024.
Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan antara Lapas Kelas IIB Polewali dengan Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Polewali Mandar mengenai pelatihan pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Selain itu, juga ditandatangani kerjasama dengan Yayasan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Fajar Mulia untuk pembinaan kemandirian di bidang pertukangan kayu, pertukangan aluminium, dan anyaman lidi, serta dengan Fahmi Bakery & Cake Polewali untuk pembinaan kemandirian di bidang tata boga.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh bapak Kabid Pembinaan Kanwil Kemenkumham Sulbar. Pelatihan ini diikuti oleh 40 warga binaan pemasyarakatan yang akan mendapatkan pelatihan di berbagai bidang tersebut untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian mereka.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pembinaan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Barat, Kalapas Kelas IIB Polewali, Kasi Bimnadik Lapas Polewali, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Kabupaten Polewali Mandar, Ketua Yayasan PKBM Fajar Mulia CEO Fahmi Bakery & Cake Polewali, Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Polewali, Pegawai Lapas Polewali dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga binaan pemasyarakatan dapat memperoleh keterampilan yang bermanfaat untuk mendukung kemandirian mereka setelah masa hukuman berakhir.
Sementara itu, secara terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Pamuji Raharja mendukung upaya yang dilakukan oleh jajaran Lapas Polewali. “Sehingga melalui Pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan dapat memberi dampak terhadap peningkatan kinerja di jajaran Kanwil Kemenkumham Sulbar” tutup salah seorang Kakanwil unit wilayah di bawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna itu di sela-sela waktunya.
@Kumham_Sulbar @NewsKemenkumham #KanwilSulbar #Yasonna #PamujiRaharja Pamuji Raharja Syaefudin Lapas Polewali
(Humas Lapole, Mei 2024)
kemenkumham #kemenkumhamsulbar #lapaspolewali #lapaspolewalihebat #lapas #polman #polewalimandar
0 notes
transpublikid · 5 months
Text
Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Sultan: Momentum Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Sultan: Momentum Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
JAKARTA – Kurs rupiah per dolar AS berkisar di atas Rp17.000 pada pekan ketiga April. Ini terakhir kali terjadi empat tahun silam, di awal merebaknya pandemi Covid-19. Selain akibat aksi saling serang antara Israel dan Iran, sikap The Fed—bank sentral AS—untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, disebut berperan besar dalam pelemahan rupiah. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
suara-muslim · 2 years
Text
*Siapa yang Diuntungkan Dalam Pembagian Rice Cooker Gratis dan Subsidi Motor Listrik?*
Penulis : Far_Q
Rencana konversi kendaraan bermotor ke listrik terus bergulir. Untuk pembelian motor listrik pemerintah berencana memberikan subsidi sebesar Rp 5,6 juta. Faktor penggerak dari rencana ini adalah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar yang menurut pernyataan pemerintah menghabiskan APBN. Dalam perhitungan pemerintah, penggunaan konversi maupun baru, 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik akan menghemat BBM sampai 8,1 juta kilo liter dan mengurangi emisi CO sebesar 17,6 juta. Sebanyak 680ribu unit rice cooker juga akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat dari pemerintah. Dan anggarannya mencapai Rp.300 miliar. Berdasarkan perhitungan kementerian ESDM, program itu dapat menghemat subsidi LPG 3 kg mencapai Rp52,2 miliar dengan total biaya pengadaan Rp240 miliar tahun depan.
Meski belum definitif, kebijakan ini patut untuk dikritisi. Karena track record pemerintah selalu gagal untuk menyelesaikan permasalan yang berkaitan dengan kebutuhan rakyat secara tepat. Terhadap kebijakan konversi tersebut, jika kita perhatikan ada beberapa hal yang perlu kita pertanyakan tentang kebijakan di atas.
Yang pertama, strategi yang tidak tepat. Menurut Djoko Setijowarno, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, ia menilai penggunaan kendaraan listrik pada masa depan adalah hal yang baik. Namun, menurutnya, peralihan subsidi ke motor listrik sebagai strategi bukanlah cara yang tepat.
Kedua, pemborosan. Selain mengada-ada, tampaknya kata pemborosan juga cocok untuk menggambarkan kebijakan bagi-bagi rice cooker yang direncanakan pemerintah. Fahmy Radhi, pengamat ekonomi energi UGM menilai bahwa pengurangan konsumi listrik dengan memakai rice cooker tidak signifikan jika tujuannya untuk mengatasi over supply listrik.
Ketiga, perencanaan kurang matang. Semestinya, penggunaan motor listrik ditopang dengan infrastruktur yang mendukung. Tentu lucu jika orang membeli motor listrik bersubsidi, tetapi untuk mengisi ulang baterainya atau jika motornya mau diperbaiki, bengkelnya sangat minim.
Keempat, biaya konversi listrik mahal. Sebagian besar masyarakat enggan melakukan konversi kendaraan ke motor listrik karena harganya yang mahal.
Selain itu, biaya perawatan dan pengisian ulang kendaraan listrik belum banyak sehingga kurang fleksibel bagi mereka yang bergantung pada sepeda motor BBM untuk mencari nafkah. Masyarakat sebenarnya membutuhkan hal lebih dari motor listrik atau rice cooker, yaitu jaminan pemenuhan kebutuhan pokok dan kepastian kerja bagi kepala keluarga.
Pemerintah memang berupaya menggenjot penggunaan listrik untuk mengatasi over supply yang terus menerus terjadi selama sembilan tahun. Hal Ini karena kebijakan ambisius pemerintah yang meluncurkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW pada Mei 2015 lalu. Maksud hati adalah untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi, tetapi yang terjadi justru malah sebaliknya.
Inilah potret tata kelola dan kepengurusan negara dengan landasan sistem kapitalisme. Konsep ekonomi pasar bebas yang digagas kapitalisme melahirkan kebijakan yang meningkatkan konsumsi, investasi, dan ekspor impor. Investasi dianggap baik selama mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena memang dalam sistem kapitalis negara hanya menjadi objek pasar industri kapitalistik.
Kemandirian adalah kemampuan mengatur diri sendiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Kalau di tinjau dari definisi ini, posisi Indonesia sangat jauh dari aspek mandiri energi, karena sumber energi diantaranya batu bara yang harusnya milik rakyat dan di kelola sebaik baiknya oleh negara untuk kepentingan rakyat pada kenyataannya telah di kuasai oleh segelintir korporasi. Untuk mewujudkan kemandirian hakiki, negara harus merevolusi industri dari industri konsumtif menjadi industri strategis, yaitu membangun industri alat-alat berat yang nantinya menyokong industri lainnya untuk berkembang. Negara harus menjadi pengelola harta milik publik, seperti batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Jadi, tidak ada cerita bahwa PLN ngos-ngosan membeli batu bara dari swasta untuk menyediakan listrik ke masyarakat.
Tidak akan ada cerita dan peristiwa negara bersaing dengan swasta untuk memastikan pasokan energi untuk penduduk seperti kasus saat ini terjadi di sektor hulu dan hilir Sumber Daya Alam di negara Indonesia. Revolusi industri ini hanya dapat dicapai jika pengelolaan SDA di bawah hukum syariat Islam. Kemandirian energi hanya tercipta ketika negara menerapkan kebijakan politik ekonomi berdasarkan syariat Islam.
Syariat Islam mewajibkan Sumber Daya Alam yang terkategori kepemilikan publik wajib dikuasai oleh negara dan haram diberikan kepada swasta baik itu swasta asing maupun swasta lokal. Sumber alam harus dikelola oleh negara secara maximal dengan tanpa memperhatikan aspek pasar. Negara mengelola Sumber Daya Alam hanya untuk rakyatnya. Rakyat dapat menikmati hasil dari pengelolaan Sumber Daya Alam yang notabenenya milik publik secara gratis atau cuma cuma. Bahkan andaipun membayar maka dengan biaya yang relatif ringan sebatas biaya keperluan operasional.
Sungguh hanya Islam dengan sistemnya yang menjadi rahmatan lil 'alamin telah terbukti mampu menandingi dan menangkal berbagai kerusakan sebagai akibat dari hegemoni sistem kapitalis. Secara historis Islam pernah mencatatkan prestasi sebagai menciptakan negara mandiri, kuat, dan berdaulat . Hal hal tersebut sudah teruji dan terbukti.
Wallahu a'lam
Tumblr media
2 notes · View notes
titaninfrabatubara · 5 months
Text
Pemberdayaan Ekonomi Lokal melalui Pelatihan Memasak oleh PT Banjarsari Pribumi (Titan Infra Energy Group)
Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa, PT. Banjarsari Pribumi, anak perusahaan Titan Group, menggelar pelatihan memasak di Desa Gedung Agung, Sumatera Selatan. Dari tanggal 23 hingga 25 Januari 2024, lebih dari 50 peserta dari tiga desa di sekitar wilayah Ring I turut serta dalam acara tersebut, membuktikan komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat lokal.
Menyokong Pengembangan Keterampilan dan Usaha
Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan memasak peserta, tetapi juga membuka peluang usaha baru. Dengan mempelajari berbagai teknik memasak dan praktik langsung, peserta diharapkan dapat memulai usaha katering, menjual makanan ringan, atau bahkan menjadi koki profesional. Langkah ini mendukung visi perusahaan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi di wilayah yang dilayani.
Dukungan Aktif terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lokal
PT. Banjarsari Pribumi berpegang pada keyakinan bahwa pembangunan ekonomi di tingkat desa akan menciptakan dampak positif yang signifikan bagi ekonomi lokal secara keseluruhan. Dengan memberikan dukungan kepada masyarakat untuk memulai dan mengembangkan usaha mereka sendiri, perusahaan ini berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di daerah operasinya.
Profil Titan Group: Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai salah satu pemimpin di sektor infrastruktur dan logistik energi di Indonesia, Titan Group memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan berbagai lini bisnis, termasuk pertambangan batubara dan pengelolaan infrastruktur energi, Titan Group telah membuktikan perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang bertanggung jawab di Indonesia.
Tentang PT. Banjarsari Pribumi (Titan Group)
Sebagai bagian dari Titan Group, PT. Banjarsari Pribumi berkomitmen untuk menjalankan kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial. Perusahaan ini memiliki izin usaha pertambangan batubara di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk pemberian beasiswa, pelatihan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur desa.
Kontribusi Terhadap Pembangunan Desa yang Berkelanjutan
Selain pelatihan memasak, PT. Banjarsari Pribumi juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial, seperti pemberian beasiswa kepada pelajar berprestasi dan pembangunan infrastruktur desa. Dengan upaya-upaya ini, perusahaan ini berharap dapat terus berkontribusi dalam pembangunan Desa Gedung Agung dan sekitarnya, menuju masyarakat yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
0 notes
siskawiliandini · 1 month
Text
Hari Tanggal : Senin, 19 Agustus 2024
Status Jurnal :
Zona 4
Tantangan Hari ke-12
*Melatih Kemandirian Anak*
Tumblr media
Hari ini aku tidak sempat melatih kemandirian anaku karena hari ini ia tidak ingin nermain menggunakan mainan melainkan banyak bercerita dan aktivitas random di rumah.
Dengan demikian Satu Aktivitas kemandirian yang aku pilih untukku sendiri sebagai latihan kemandirian selama sisa beberapa hari dalam tantangan jurnal zona 4 adalah Merapikan mainan anak.
Hari ini aku mengumpulkan mainan dalam 1 tempat atau wadah. Posisiku sudah di rumah kos sehingga mainan hanya ada sekantung saja.
Tumblr media
Bukan hanya mainan yang ku sortir melainkan juga alat masak dan sebagian baju.
Responku setelah berlatih kemandirian hari ini
Alhamdulillah aku senang sekali bisa merefleksikan diri malam ini. Betapa melatih keistiqomahan terhadap aktivitas positif itu amat berat. Banyak sekali tantangan dan ujian yang dengan mudah dapat merobohkan pertahanan konsistensi, entah itu yang datang dari internal diri misalnya rasa malas, tidak mood dan kondisi badan yang kelelahan, maupun yang datang dari eksternal diri, misalnya anak dan suami yang tidak supportif. Tanpa pertolongan Alloh, konsistensi itu tidak akan terbentuk, maka bekal takwa selalu menjadi hal penting dalam melatih sikap konsisten.
Aku sudah mengafirmasi kepada diriku sendiri dan anaku untuk selalu berusaha komitmen setelah berjanji melakukan suatu kebaikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang banyak. Dalam hal ini khususnya merapikan mainan.
Kendalanya hari ini adalah untuk merapikan suatu mainan dengan epik membutuhkan waktu. Sementara waktuku sebagian besar habis untuk melakukan pekerjaan domestik seerti masak, nyuci dan nyapu.
Aku cukup merasa agak lelah dengan rutinitas, sehingga aktivitas beberes dilakukan sesuai dengan energi yang tersedia dan budget yang ada.
Umpan balik yang kulakukan adalah tentunya dengan selalu berusaha memberikan apresiasi sekecil apapun pada usaha yang telah kulakukam dan tidak lupa kuucapkan terima kasih kepada Alloh atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga aku mampu hidup pada detik ini.
Ceritakan lengkap ..
Aku berefleksi dan berkontemplasi bahwa dengan merapikan sesuatu bekas pakai dengan disiplin dan khidmat akan memperpanjang masa guna mainan dan akan terbiasa dan mudah untuk merapikan rumah di mana pun yang ku singgahi.
Selain itu percaya kepada kemampuan diri bahwa kita bisa karena terbiasa. Kebiasaan yang dibangun pada awalnya akan terasa berat, maka perlu latihan setiap hari supaya terbiasa.
Aku juga mengingat bahwa apa yang sedang dilatihkan padaku ini merupakan hal yang baik dan bermanfaat bagi hidupkum Hendaknya aku bisa bersabar dan selalu bersemangat.
Kalimat ini selalu aku ulang ulang setiap malam sebagai afirmasi positif dan kebiasaan yang mudahnudahan akan selalu ingat dan akan dirindukan sepanjang hidupku. Masya Alloh.
Selain itu juga, sambil terus mengingat bila mainan tertata rapi dan memiliki rumahnya maka besok saat kami butuhkan, barang tersebut akan sangat mudah dikenali dan ditemukan. Sebaliknya, bila mainan bekas dimainkan tidak dirapikan dan berserakan begitu saja, maka kita akan kesulitan untuk menemukannya dan pada akhirnya kita tidak bisa memainkannya kembali dan juga merusak pemandangan rumah yang sudah rapi.
Selain itu, memahami bahwa rumah yang rapi akan membawa kebahagiaan dan ketenangan bagi penghuninya dan mengurangi penyakit stress.
Akupun berdo'a semoga langkah kecil ini berdampak besar bagi kemandirian dalam kehidupanku kelak. Aamiin ya Robb..
0 notes