#koin100
Explore tagged Tumblr posts
Photo

beberapa dari edc hari ini merupakan benda yang cukup berumur.. bahkan lebih tua dari pembawanya.. . #dayswithmycamera #dayswithmyedc #dayswithmyblade #whatkeepmesane #edc #edctoday #pemberatkantong #bawaanharian #bawaanhariini #pocketdump #pocketknife #pisauadalahalat #pisaulipat #pisaukerja #knivesaretools #foldingknife #opinel #opinel8 #opinelvintage #opineloldschool #opinelclassic #zippo #koin100 #koin1973 #coin #berceritabilah #berceritaedc #edcbercerita #bilahbercerita #zippo1989 https://www.instagram.com/p/CjKN4YrvGU1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#dayswithmycamera#dayswithmyedc#dayswithmyblade#whatkeepmesane#edc#edctoday#pemberatkantong#bawaanharian#bawaanhariini#pocketdump#pocketknife#pisauadalahalat#pisaulipat#pisaukerja#knivesaretools#foldingknife#opinel#opinel8#opinelvintage#opineloldschool#opinelclassic#zippo#koin100#koin1973#coin#berceritabilah#berceritaedc#edcbercerita#bilahbercerita#zippo1989
3 notes
·
View notes
Text
CATATAN PERJALANAN JAKARTA – NARA (02.09.10)
Alhamdulillah, proses check in di counter Garuda lancar…mungkin karena aku menggunakan paspor BIRU. Paspor biru itu punya ‘gigi’ juga ya. Aku agak waswas lihat di layar timbangan…24.5 kg….hmmm gak beda jauh dengan waktu nimbang koper di rumah pakai timbangan manusia…sekitar 25 kg.
Tapi petugas check in cuma diem aja. Dia langsung minta bayaran airport tax Rp 40.0000,-..lho kok aneh…penerbangan int’l kan biasanya Rp 150.000. Ah ya wis lah..trus dia kasih boarding pass-ku.
Setelah itu aku keluar lagi menemui Bapak, Ibu, salah satu adikku, suami dan anak-anakku…mereka sudah menunggu di resto fried chicken siap-siap nunggu waktu buka puasa….hampir jamnya kok orang-orang masih belum pada makan..? Yaaa ada juga siy yg makan. Tapi mana tau memang mereka gak puasa…udah gitu gak ada TV lagi…akhirnya telpon teman…udah adzan belum…
Selesai buka sudah hampir jam 18.30…waktunya say good bye…karena mereka mau sholat lalu pulang…jalanan Jakarta pasti macet kalau habis hujan…
huhu hu….tahan Na….don’t ever cry in front of them….salaman dan pelukan sama anak-anak, suami , adik dan Bapakku aman…cuma pas pelukan sama Ibuku pertahanan nyaris bobol… ini kali kedua aku harus meninggalkan mereka untuk waktu berbulan-bulan…
Setelah itu aku masuk lagi …cari tempat sholat maghrib…eh tapi baru inget kemarin belum sempet beli souvenir buat Sensei dan staf di kampusku yang sudah bantu bikin Certificate of Eligibility buat urus visa…aku cari counter Batik Keris…alhamdulillah ada…
Setelah itu aku masuk ke salah satu lounge, berhubung dikasih kartu kredit supplement sama suami…he he..tinggal gesek, ora mbayar…
Aku kaget waktu resepsionis lounge bilang penerbanganku GA416 delay sampai jam 10. Lho dari tadi gak dengar pengumumannya tuh. ”Kami akan tutup jam 21.00 Bu”. Lalu kujawab “Wah habis itu saya diusir ya Mbak ?” Si Mbake senyam senyum aja.
Aku sholat maghrib di mushola lounge, malah sekalian sholat isya karena sudah masuk waktunya.
Selesai sholat baru makaaaan…karena hp ku juga low bat ya sekalian nge-charge.
Silih berganti penumpang tujuan Jogja, Surabaya, Makassar, dipanggil boarding…duuh sebel nih …udah kenyang…udah nonton TV….udah chating sama anak-anak….mau ngapain lagi nih….udah mati gaya.
Jam 9 hanya tinggal beberapa orang yang ada di lounge…aku beres-beres. Atas usul suamiku via sms, coba tanya ke costumer service, jangan sampai ketinggalan flight juga yang di Denpasar…
Di customer service sudah ada beberapa orang Jepang dan 1 orang Indonesia (waktu kutanya dia mau ke Korea). Orang jepangnya keliatan sangat kesal…aku jadi ingat Saki san mentor-ku waktu tahun lalu ke Indonesia untuk menghadiri seminar di Bogor, saat akan kembali ke Jepang dari Denpasar, pesawat delay 1 jam. Hehehe…dia bilang kalau di Jepang delay itu cuma 1 menit…..waaa 1 menit itu mah bukan delay kalau versi Indonesia…gak ada apa-apanya Jeng Saki….
Aku duduk di kursi antri tapi jadi ikutan dengar petugasnya menjelaskan ke si Bapak Jepun kalau aircraft yang akan membawa kami ke Osaka adalah aircraft yang sama dengan yang delay ini. Alhamdulillah…kan gak lucu banget sampai Denpasar trus udah ditinggal…mau ke Osaka naik getek ? ^_^
Akhirnya dipanggil juga untuk boarding…penumpang diangkut shuttle bus menuju tempat boarding di gedung lain. Belum sampai di Jepang tapi rasanya aku seperti sudah ada di Jepang, karena 80% penumpang adalah orang Jepang yang akan kembali ke Jepang seusai liburan atau bisnis…..mereka ngobrol seru….lupa dengan kekesalan akibat delay 2 jam !! Aku melihat ada satu orang di antara serombongan anak muda Jepang yang memakai T shirt bertuliskan KKN UGM…mungkin mereka mahasiswa S1 yang mengikuti program pertukaran antara universitasnya di Jepang dengan UGM.
Tiba di Bali jam 00.30…kumajukan dulu jam tanganku 1 jam lebih awal, karena beda waktu Bali dan Jakarta 1 jam.
Tidak seperti penerbangan transit yang melewati jalur khusus…aku diarahkan sama petugas bandara untuk keluar dulu dari terminal kedatangan domestik lalu masuk ke terminal keberangkatan internasional.
Rada-rada gimanaaa gitu jalan keluar melintasi koridor yang sepiii karena sudah tidak ada penerbangan “normal” lagi. Toko-toko yang biasanya menjual makanan dan souvenir pun sudah tutup. Hanya ada beberapa porter dan supir taksi yang duduk-duduk.
Kembali aku harus check in di counter Garuda, bayar airport tax …lagi… Rp 150.000,-….tahun lalu aku bayar airport tax cuma sekali waktu check in di Cengkareng…Rp 150.000,- dan di Bali gak usah check in lagi….
Baru selesai sudah ada panggilan untuk segera boarding….terpaksalah lari-lari karena jarak antara counter check in dan ruang tunggu boarding berjauhan.
Di pesawat aku dapat seat paling belakang seat nomer 33….padahal di barisan depan banyak sekali seat kosong.
Pramugari membagikan kacang dan teh hangat, setelah itu aku sikat gigi dan siap-siap tidur…mata udah sepet banget…
Aku tidur di dua kursi, sandaran kursi dilipat, pakai selimut dan bantal…sebelum tidur pramugari bertanya apakah aku mau makan sahur. Pilihan menunya omelet atau bubur…..hmm masak iya sahur makan bubur…so aku pilih omelet.
Sepertinya baru aja merem, sudah dibangunin sahur, ternyata sudah jam 4. Ini pakai patokan imsak Indonesia atau waktu mana nih. Jangan-jangan baru sampai di atas Hong Kong. Menunya omelet, wortel, mushroom, dan kentang steam, roti plus butter dan jam, sama yoghurt….haduh ini mah menu sarapan pagi, apa iya bisa kenyang sampai sore. Mudah-mudahanlah…Bismillah…
Kulihat cabin gelap karena semua lampu di atas penumpang kecuali di aisle dimatikan….di samping kiriku orang-orang jepun pada tidur, sepertinya hanya aku sendiri yang sahur. Ya iyalah…seminggu menjelang Lebaran mana ada yang ‘mudik’ ke jepun…kecuali aku…tapi mau gimana lagi. Maafku sudah beribu-ribu buat keluargaku.
Beres sahur, sikat gigi, trus tayamum dan sholat shubuh….abis itu tidur lagi…
Terbangun sekitar jam 7 pagi, di luar jendela sudah terang. Penumpang yang gak puasa siap-siap sarapan pagi. Cuaca cerah tetapi beberapa kali pesawat memasuki daerah turbulensi…rasanya seperti naik kuda…ya ALLOH…selamatkanlah kami semua…
Satu jam sebelum mendarat kepada warga non jepang dibagikan Embarcation card untuk diisi. Lebih banyak pertanyaan yang dijawab ‘No’ …apakah anda membawa narkoba…apakah membawa uang ratusan juta yen…he he boro-boro…yen ono duite wis bersyukur….
Alhamdulillah jam 10 JST (Japan Standard Time) pesawat mendarat di Kansai Airport.
Penumpang yang baru turun harus naik aerotrain semacam shuttle bus untuk menuju Main building. Di bagian imigrasi selain paspor yang diperiksa, sidik jari (telunjuk) juga discan, wajah juga di foto, seperti saat kita menghadap webcam di laptop. Semua itu antisipasi jika pendatang yang masuk wilayah Jepang ternyata teroris, kan jadi mudah nyari-nya karena sudah ada database lengkap. Memang ada banner besar di dinding ruangan yang menyatakan Jepang berjaga-jaga dari segala macam bentuk terorisme….yah begitulah kira-kira.
Urusan imigrasi, custom clearance dan ambil bagasi hanya butuh waktu 30 menit saja…. two thumbs up buat negeri ini…(kapan ya layanan umum di Indonesia bisa seperti ini ….yang mottonya ‘kalau bisa dibikin lama ngapain dibikin cepet’…..’kalau bisa dipersulit ngapain dipermudah’….ggrrhhh.)
Dengan trolley bermuatan 1 koper besar 24.5 kg, 1 hand carry 10 kg dan backpack isi laptop serta printilan-printilan lain yang paling tidak berbobot 3 kg, aku keluar melihat jadwal limousine bus di platform no 9 …jalur yang menuju Nara. Waddduh…aku terlambat 10 menit dari jadwal terakhir…jam 10.20…padahal baru ada lagi jam 13.40….yaa sudahlah…ini semua gara-gara pesawat pakai acara delay 2 jam..
Aku beli tiket di vending machine seharga 2000 yen…duh mudah-mudahan masih inget caranya…first thing first…ubah setting kanji ke English version…masukkan 2 lembar uang kertas @ 1000 yen tekan tombol 2000 …trus keluar tiketnya…lho kok keluar 2 lembar…? Aku tengok kiri kanan…(padahal ngapain juga ya tengok kiri kanan…malah disangka maling lagi..)
Tiket kumasukkan dompet. Trus aku masuk lagi…nyari spot yang menyediakan desktop untuk internet. Hmmm ternyata di terminal kedatangan internet-nya berbayar…100 yen untuk setiap 10 menit. Kalau di terminal keberangkatan gratis …mungkin kalau di ruang tunggu boarding hanya calon penumpang yang bisa masuk…kalau di terminal kedatangan kan buanyak orang sliweran…jadi gak dibikin gratis…..dasar jepang pelit…hihih…
Kukirim email ke suami, anak-anak, adik-adik dan Bapak Ibuku…juga kepada temen milis sandwich, bahwa aku sudah aman sentosa sampai di Kansai.
Rasanya 10 menit cepet buanget. Akhirnya gak terasa 5 keping koin100 yen terpaksa direlakan demi bisa online dengan orang-orang di tanah air. Hehe kayanya yang terlintas di pikiran…ah cuma 500 yen…wujudnya juga cuma koin….tapiiiii….kalau dikonversi ke rupiah…Rp 50.000 ….waaaah
Di Jepang semuanya jadi berasa mahal semua…pocari sweat yg biasa di Indonesia aja paling mahal Rp 6000 di Jepang kalau di mall 90 yen, kira-kira Rp 9000 itupun kalau 1 yen = Rp 100 …kalau di vending machine rata-rata jadi 150 yen kira-kira Rp 15.000,-. Beras yang kemasan 5 kg versi termurahnya aja 2000 yen or Rp 200.000,-…hmmm tapi beras jepang emang enak siy…asalkan kalau mau dibikin nasi goreng (pakai bumbu nasgor Indofood itu tuuu) masaknya harus dengan air yang sedikit dan rice cookernya disetting supaya masak cepat…kalau air kebanyakan dan dimasak lama, nasinya bakal lembek banget sehingga kalau diaduk sama bumbu nasgor…ha ha ha jadi kaya mau bikin dodol…lengket-lengkat warna merah…
Kalau memang penggemar nasi goreng, harus beli beras Thailand, biasanya di jual di toko-toko bahan makanan impor, toko China. Karena beras Thailand kalau sudah jadi nasi, nasinya pera’…atau ampyar alias gak lengket. Supaya tidak terlalu lengekt atau terlalu pera’ bisa dimasak campur sama beras jepang…2 bagian beras jepang, 1 bagian beras Indonesia atau beras Thailand. Waah kok jadi ngomongin beras gini.
Oya kembali lagi ke cerita di airport. Selesai beli tiket aku naik ke lantai 4…karenaaaaa guess what…..di sana ada mushola atau Prayer room yang bersih, luas, berpendingin udara..dan yang paling penting gak di dekat tempat parkir seperti di Indonesia….
Aku sholat dzuhur dijama’ sekalian ashar.
Jam 13.40 tepat bus datang…yang naik gak terlalu banyak…tapi berhubung di jepang…supirnya gak ngetem he he he…(gak kaya supir angkot di terminal Laladon..)
Di bus aku tidur…(abis mau ngapain lagi…puasa gitu loh..)…
Butuh waktu 80 menit dari airport sampai ke pemberhentian terakhir.. Keihanna Plaza. Teman Indonesiaku, sepasang suami istri janji akan menjemputku di situ.
Cuma 10 menit aku menunggu mereka datang…waaaah sama sekali gak menyangka aku bisa bertemu mereka lagi….mereka-lah yang mengajariku cara naik bus, naik kereta, cara baca jadwal bus, jadwal kereta, belanja. Makasiy ya Bu Ari, Pak Ahmad. Insya ALLAH ilmu yang kalian berikan untukku menjadi timbangan kebaikan untuk tabungan akhiratmu…
15 menit kemudian sampai di kampus NAIST (Nara Institute of Science and Technology). Aku langsung ke Student Affair untuk mengambil kunci kamar. Aku dapat di dormitory gedung 1…gedung yang sama seperti tahun lalu, tetapi di lantai 3. Staf gakuseika (bagian administrasi kampus yg mengurus mahasiswa) terlihat senang menyambut kedatanganku, karena mereka sudah mengenalku tahun lalu…mereka sangat sopan-sopan dan helpful
Setelah itu aku ke lab untuk menemui Sensei-ku. Ternyata dua orang Senseiku sedang ada acara di luar Nara…yang satu ke Tokyo, sedangkan Sensei kepala lab sedang bussines trip juga entah kemana. Soo…aku hanya menaruh sample-ku, biji jarak pagar, bakteri serta sample DNA.
Sampai menjelang magrib aku diajak ngobrol di asrama temanku, di gedung 8. Kami buka puasa bersama, sholat magrib, isya dan tarawih bersama. Selesai tarawih barulah aku masuk ke kamarku sendiri. Cukup banyak mahasiswa Indonesia di kampus ini, dan mereka membantuku mengangkat koper yang segede gaban itu ke lantai 3. Yaa namanya juga asrama mahasiswa, gak ada lift nya. Karena aku gak bawa gorden, untuk sementara sarung dan pashmina kujadikan gorden, untung aku bawa jepitan jemuran...
Yah lumayanlah, daripada tidur dengan jendela kaca yang tembus pandang, berasa tidur di akuarium …hiiiii…
Aku dapat kamar untuk single, isinya 1 lemari baju, 1 ranjang besi (kata temenku seperti ranjang di rumah sakit), 1 meja belajar plus kursi, 1 lemari buffet multifungsi, 1 kitchen set terdiri dari kompor gas dan sink, 1 WC. Kamar mandi dan mesin cuci di luar karena share sama penghuni asrama lain.
Berhubung sudah ngantuk, sudah kenyang dan sudah sholat, aku mandi, trus tidur.
Alhamdulillah terima kasih ya ALLAH Engkau jaga hambaMu selama perjalanan hari ini. Jagalah juga semua yang kucintai di tanah air.
1 note
·
View note