Tumgik
#komunitasibuprofesional
cuitanjiwa · 2 years
Text
Mengolah Menu
Selama saya mengerjakan tugas bersama kelompok, saya merasakan kekompakan dan kekeluargaan. Semua anggota kelompok menjalankan perannya dengan baik.
Saya sendiri berperan menjadi narasumber yang berbagi tentang pengalaman menjalankan zero waste atah bebas sampah.
Hatfina Sakinah, Regional Bandung
#resume8
#mengolahmenu
#kampungmain4
#kampungmaingastroditional
#orientasikampungkomunitas
#komunitasibuprofesional
#womenincoolaboration
#IP4ID2022
8 notes · View notes
hartinrizkyy · 3 years
Photo
Tumblr media
Alhamdulillah, hampir sampai di ujung dari seluruh kegiatan rangakaian kampung main, dan tanpa diduga bisa berjalan tergopoh-gopoh sampai saat ini. Meskipun ritme kecepatan melangkah yang tidak secepat biasanya, selalu ada hal yang bisa dibawa pulang dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Semoga kedepannya bisa membaik lagi unttuk pribadi dalam menjalani prosesnya, Bismillah
2 notes · View notes
desinta · 3 years
Photo
Tumblr media
Gelanggang Inspirasi Founder dan Dapur Kampung Komunitas Ibu Profesional
Assalamualaikum, bahasan kali ini yang akan saya tulis tentang Gelangan Inspirasi Founder dan Dapur Kampung Komunitas. Sebagaimana yang sudah saya dengarkan melalui daring, Ibu Profesional dalam kampung komunitasnya memiliki beberapa wadah untuk menyalurkan bakat warganya.
Ibu Profesional akan membawa warga komunitasnya untuk mengasah bakat yang dimilikinya sesuai minat warga. Namun, sebelum saya menjelaskan lebih jauh tentang wadah bakat Ibu Profesional, Ibu Yesi Dwifitria sebagai Ketua Komunitas Ibu Profesioal memberi semangat untuk calon kampung warga agar selalu merasa bersyukur dan merasa tentram. Beliau mendefinisikan bahagia dengan seberapa besar rasa syukur dan ketentraman di hati kita. 
Bilamana kita sudah bahagia maka orang yang di sekitar kita akan merasakan  aura kebahagian yang kita miliki. Komunitas adalah wadah untuk memberi contoh kepada anak-anak kita dan saran mendidik untuk mereka belajar bersosialisasi. Komunitas adalah wadah untuk me-recharging diri. Berada pada tim yang tepat menjadikan kita untuk mudah main bareng, ngobrol bareng, dan beraktivitas dengan warga lainnya.
Berkarya dalam Untaian Kata, KLIP
KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional) adalah salah satu wadah kampung komunitas Ibu Profesional dalam bidang literasi. Ya, tentu saja. Namanya juga ada literasinya. Sedikit saya ulas tentang program KLIP yang nantinya akan memberikan banyak tantangan dengan dunia tulis menulis. Tantangan untuk berkomitmen warganya untuk setiap hari menulis selama satu tahun. Ingin fokus menghasilkan karya dari menulis setiap hari, ya, ikuti kelas ini. Kelas ini sudah banyak menghasilkan karya berupa buku atau blog oleh warganya yang istikamah menulis. Wah, ini kelas yang saya tunggu-tunggu, tidak sabar ingin segera bergabung! Semangat.
Saatnya Bermain Bareng Bumin, Tim Medkom
Nah, kalau Tim Medkom ini adalah Tim Media Komunikasi. Yang namanya komunikasi pastinya banyak yang berhubungan dengan tulis menulis, membuat konten, membuat video, desain, dan masih banyak lagi ilmu yang akan dipelajari. Tim Medkom memiliki alur kerja dan spirit yang baik. Beberapa spirit Tim Medkom adalah ikhlas, inisiatif, explorative, fast learner, eager to learn, dan displin. 
Lahan Bermain ala Dapur Komunitas, Manajer Komunitas
Manajer Komunitas memiliki fungsi untuk menjalankan operasional kesekretariatan, ada manajer operasional nasional dan regional. Manajer operasional memiliki tanggung jawab pada data pribadi warga Ibu Profesional serta mengurusi surat menyurat, mutasi warga regional, dari manajer regional satu ke yang lain. 
Selain terdapat manager operasional di Dapur Komunitas juga memiliki manajer aktivitas, yang berfungsi mengelelola aktivitas dan mengkoordinir kegiatan. Kegiatannya berupa Rumah Belajar (Rumbel) dan Rumah Bermain (Rumah Bermain). Rumah Belajar berfokus pada passion yang memiliki kurikulum dan program rutin, sedangkan Rumah Bermain berfokus pada ngobrol dan main bareng seperti kegiatan playdate.
Itulah beberapa ulasan tentang Gelanggang Inspirasi Founder dan Dapur Kampung Komunitas Ibu Profesional. Sekarang mari kita mengambil peran dalam wadah yang akan kita ikuti. Yuk, semangat 
1 note · View note
berisikdersik · 3 years
Text
KampungMain3 : Resume 1
Berjuang adalah keharusan, termasuk berjuang dalam mendapatkan sebuah posisi yang memudahkan kontribusi.
Dalam kegiatan yang disampaikan melalui rangkaian acara Kampung Main 3, kami belajar tentang bagaimana mempersiapkan diri agar bisa menjadi yang terbaik. Akupun juga belajar bagaimana tetap hebat dalam tugas pokok namun tidak mengesampingkan tugas tambahan dari komunitas.
Gelanggang Inspirasi Leader yang disampaikan sungguh memberiku bekal agar mampu mengusahakan yang terbaik. Baik bagi diriku sendiri, keluargaku, dan masyarakat terdekat yang ada di sekitarku.
Tumblr media
1 note · View note
Text
Komunitas Ibu dari Ibu dan untuk Ibu
Betaktivitas dalam lingkungan yang sama, melakukan kerjaan berulang setiap hari kadang menimbulkan perasaan jenuh. Tidak ada sesuatu hal baru yang dapat menggugah minat dan gairah. Kehilangan gairah dalam beraktivitas dapat meminbulkan rekasi emosi negatif.
Selama seminggu ini, saya mendengarkan insight dari para leader komunitas di Institut Ibu Professional (IIP). Komunitas di IIP memfasilitasi anggota untuk dapat menyalurkan passion dan bakatnya. Komunitas dalam IIP memiliki aneka Rumbel (Rumah Belajar), Rumin (Rumah Bermain), dan Rumba (Rumah Berbagi) yang dapat menjadi wadah para anggota belajar dan bersosialisai.
Keaktifan dari anggota adalah kunci dari keberlangsungan jalannya komunitas. Komunitas IIP ini bersifat postif dan saling membangun. Bukan untuk bersaing siapa yang unggul tetapi ada untuk maju bersama.
Saat ini saya belum menemukan passion atau bakat apa yang ingin saya kembangkan. Tapi melihat para ibu-ibu yang bersemangat untuk tumbuh bersama. Saya jadi tidak sabar untuk menjelajahi ada apa saja di dalam kampung komunitas.
Anne M.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
mumtaya · 4 years
Text
Dulu, sebelum tau dan jadi bagian jadi Ibu Profesional saya merasa benar2 clueless menjalani peran baru sebagai istri ketika itu. Rasanya ada banyak sekali tantangan yg ada baik datangnya dari suami maupun diri saya sendiri. Saya kewalahan dan bingung harus gimana. Qadarullah, Allah perkenankan saya menjadi bagian dari Ibu Profesional meskipun tidak selalu aktif dgrup karena kesibukan diranah domestik saya mengusahakan untuk menyimak update-an IP baik di WAG maupun FBG setiap harinya. Alhamdulillah, insight yg sya dapat memberi lampu untuk perjalanan saya menjawab tantangan2 dalam menjalani peran sebagai istri ibu dan juga perempuan.
Buat saya, kampung komunitas semacam intimate space untuk kenal lebih dalam dengan diri sendiri dan tentunya dengan warga kampung. Rasanya saya melihat lebih jelas apa yang mau dan bisa saya lakukan nantinya. Mematangkan rencana2 yang saya buat dan memantapkan langkah sya.
Semoga Allah berkenan memberi kesempatan untuk menjalani proses yg sdh saya susun dan menaburinya dengan keberkahan. Aminn aminn..
4 notes · View notes
lanakelana · 4 years
Text
Mini Project
Tugas akhir dari sambut semai kampung komunitas. Bikin mini project kegiatan di komunitas regional. Trus kepikiran ide ini karena kemarin kesentil di workshop menulis yang diadakan bu Dini, DK Wardhani.
"untuk nulis 1 buku, kita harus baca 100 buku dulu" (anonim)
Huhuhu.. kerasa banget belakangan ini semacam ngalamin mind block saat mau nulis (bahkan tulisan curhat di tumblr dan IG) bisa jadi karena kurang baca, kurang wawasan. Blank mau nulis apa yang menarik.
Sebenernya ini bukan project baru. Project inu sudah pernah dilakuin di grup Borneo Read Aloud, dan efektif banget (buat saya) untuk kembali mulai baca buku. Jadi ingin ngbawa project ini untuk dilaksanain bareng temen-temen di kominutas IP Bontara. Sepertinya akan seru dan ramai, saling kasih semangat baca dan nyelesein buku bacaan. Plus sharing isi buku yang sudah dibaca...
So, here they are...
Tumblr media
1 note · View note
reminderofmera · 3 years
Text
Tahap 1 (Telur Telur - Lacak Kekuatanmu)
Tahap 1 (Telur Telur – Lacak Kekuatanmu)
Bismillahirrahmannirahim Assalamu’alaykum teman-teman semua. Sudah lama sekali tidak menulis disini. Pada akhirnya, aku kesini lagi untuk bercerita kembali. Saat ini, aku sedang mengikuti perkuliahan online di Institut Ibu Profesional dalam kelas Bunda Cekatan. Mohon doanya ya, aku bisa lulus dan menjadi Bunda yang cekatan dalam ragam aktifitas nan bermanfaat. Kelas bunda cekatan ini…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
alfinamusfira · 4 years
Text
MINI PROJECT - MENYEMAI RASA DALAM BABAK AKHIR SAMBUT SEMAI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Tumblr media
...dan perjuangan terakhir bagi kami para calon warga komunitas Ibu Profesional adalah membuat mini project.
...sebuah misi bagi kami agar bisa saling bersillaturahmi dan berkomunikasi.
...menyatakan ide-ide untuk kemudian menjadi bahan diskusi.
...mini project ini bukan tentang siapa yang paling ahli, tetapi tentang siapa yang mau untuk saling berkolaborasi.
0 notes
prabanirisa · 4 years
Text
Mini Project Komunitas
Tumblr media
0 notes
cuitanjiwa · 2 years
Text
Mengolah Menu
Selama saya mengerjakan tugas bersama kelompok, saya merasakan kekompakan dan kekeluargaan. Semua anggota kelompok menjalankan perannya dengan baik.
Saya sendiri berperan menjadi narasumber yang berbagi tentang pengalaman menjalankan zero waste atah bebas sampah.
Hatfina Sakinah, Regional Bandung
#resume8
#mengolahmenu
#kampungmain4
#kampungmaingastroditional
#orientasikampungkomunitas
#komunitasibuprofesional
#womenincoolaboration
#IP4ID2022
0 notes
tsaratalks-blog · 4 years
Text
Aliran Rasa Babak Main #2 Orientasi Komunitas -- Is this the right place for me?
Ternyata, waktu untuk saya mengerjakan lembar main #2 beberapa waktu yang lalu relatif lebih cepat dari yang saya kira. Lembar main #2, untuk saya adalah sebuah sarana untuk menggali (dan memastikan, juga) strong why dari keputusan saya memilih komponen komunitas, dan sejauh mana saya mampu berkomitmen untuk itu. Untuk saya pribadi, mengembangkan passion adalah suatu kebutuhan, dan berkomunitas adalah salah satu cara yang paling affordable untuk saya (bukan hanya dari segi biaya, tapi juga waktu, dan betapa Ibu Profesional selama ini sukses menjadi safe space untuk saya belajar dengan membawa identitas sebagai seorang ibu).
Hal menarik yang saya temukan adalah saat bertanya pada salah satu member komunitas yang sudah saya kenal sebelumnya dan memiliki ketertarikan yang sama. Ternyata apa yang beliau rasakan, kurang lebih sama dengan apa yang saya impikan dalam berkomunitas. Saya jadi lebih yakin lagi bahwa memang komponen komunitas (setidaknya untuk saat ini) adalah tempat dimana saya ingin "bermain". Mudah-mudahan saat menjalaninya pun, saya mampu menjaga komitmen dan semangat yang saya punya saat ini.
0 notes
desinta · 3 years
Text
Tumblr media
Tahap Awal Dalam Komunitas
Tahap-tahap yang sudah ditempuh selama ini, membuat semangat saya terpacu lagi untuk menuntaskan di Kampung Balai Main Gembira Ibu Profesional. Tahapan di mana saya harus bisa berkontribusi di dalam komunitas yang berisikan warga dari berbagai daerah. Bukan 10 atau 20 warga yang ada di grup Fertival Warga 4, tetapi ada sekitar seratus lebih warga yang berpacu untuk memotivasi diri sendiri agar mendapatkan sertifikat ini.
Memadukan beberapa kepala dalam acara pentas warga tidaklah mudah. Kami harus mengatur waktu untuk keluarga maupun acara yang harus kami jalani. Waktu yang diberikan pun sangatlah singkat tetapi tidak mematahkan semangat para ibu-ibu. Namun, ketika acara kurang beberap hari, terjadi insiden yang kurang menyenangkan. Saya harus rela tidak mengikuti acara Festival Warga 4 yang sudah direncanakan. Akhirnya, saya hanya bisa berkontribusi semampu saya dalam acara ini. Kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengikuti acara membuat saya harus merelakan melihat siaran ulangnya.
Semoga dari sertifikat ini, komunitas Ibu Profesional yang saya ikuti memberikan manfaat bagi saya, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Aamiin
0 notes
berisikdersik · 4 years
Text
Menemui Diri melalui Lembar Main Satu
Saat itu lembar main satu hadir di tengah kesibukan yang lumayan padat. Ini adalah alarm untukku segera bersiap kembali menjadi (calon) ibu profesional yang bisa segera switch dari satu tanggung jawab ke tanggung jawab lain tanpa melupakan ketuntasan di setiap peran yang menjadi tanggung jawabku.
Tentu saja aku menerima Lembar Main Satu dengan perasaan bahagia karena sekali lagi mendapatkan kesempatan untuk menemui diri sendiri dan lebih mengenalnya. Kuakui menemui diri sendiri kadang lebih menakutkan daripada bertemu orang lain. Namun, dengan adanya lembar main satu aku terbantu terlebih untuk melihat ke dalam, mencari jawaban tentang “siapa aku”.
Hal lain yang juga membuatku terkesan dengan Lembar Main Satu adalah saat harus memberikan apresiasi pada diri sendiri, pasalnya hal ini memang sering luput dari perhatianku. Selain itu bertanya pada orang lain tentang tanggapa mereka terhadap diriku juga menjadi tantangan tersendiri. Alhamdulillah setelah malu-malu tapi mau akhirnya kupilih ayah sebagai orang yang kutanya bagaimana tanggapan beliau tentangku.
Perasaan paling menonjol yang kurasakan ketika berhasil menyelesaikan Lembar Main Satu adalah lega. Alhamdulillah ternyata aku tidak seburuk prasangka-prasangkaku. Ternyata aku punya potensi yang sama untuk berdaya di tengah keluarga maupun masyarakat. Ya, ini adalah awal untuk merubah insecure menjadi bersyukur.
Puas dengan lembar main, aku beralih menyimak warta warga. Dari sana aku kembali belajar bahwa sesederhana apapun peran tetaplah peran. Sekecil apapun manfaat tetaplah manfaat dan akan tetap membahagiakan jika dilakukan dengan tulus ikhlas. Tiga perempuan yang dihadirkan disana membuat mataku terbelalak bahwa untuk memulai sebuah peran berdasarkan potensi yang dimiliki adalah keberanian untuk menemui diri sendiri. Keberanian untuk mencari dimana lebihnya dan menerima kekurangan yang ada, bukan memungkirinya.
Sebagai gong dari rangkaian lembar main satu, aku mengikuti Gelanggang Inspirasi. Saat itu Yunda Septi menjadi pemateri. Bahagia sekali bisa bertemu (walaupun tidak langsung) dengan beliau. Menyaksikan bagaimana beliau berbinar saat berbagi. Dari beliau aku belajar bahwa menemukan passion tidak perlu jauh-jauh. Bahkan passion bisa ditemukan dari circle terkecil dari hidup kita, yaitu keluarga. Pun dalam mengembangkan passion sebagai pengembangan diri sepantasnya tidak mengorbankan peran lain yang juga memerlukan perhatian kita.
Babak main satu usai dengan menyisakan binar di mataku. Ada dorongan kuat untuk kembali mencari kelebihan, mencari dimana aku berdaya untuk sekitar, dan tentu saja kemauan untuk menerima kekurangan yang dimiliki.
Akhir kata, terima kasih Komunitas Ibu Profesional atas hidangan yang sangat manis.
4 notes · View notes
Text
Setelah berkenalan dengan komunitas per regional di Institut Ibu Profesional akhirnya para peserta dibagi dalam 4 kelompok besar untuk menyelenggarakan acara.
Persembahan acara dari calon warga kampung komunitas untuk semua teman-teman calon warga. Saya tergabung dalam kelompok Festival Warga 1, artinya kami perlu mempersiapkan acara sebagai pembuka dari acara calon warga ini
Bingung sebenarnya bagaimana bisa membuat acara secara instan yang bisa memfasilitasi semua anggota kelompok bisa ikut berpartisipasi.
Kelompok Festival Warga 1 ini ternyata sangat kooperatif. Seru banget bisa ikut terjun aktif di dalam kelompok ini. Setelah konsep acara tersusun, semua anggota secara aktif bergerak mengerjakan tugasnya.
Mulai dari persiapan, hari pelaksanaan, sampai ikut support festival warga 2, 3,4; kelompok Festival Warga 1 terus kompak. Terima kasih teman-teman untuk pengalaman baru yang seru ini 😉
Tumblr media
0 notes
cindytaseptiana · 5 years
Photo
Tumblr media
*Kapsul Waktu Bundyta ⏳ 2030•⁣ ⁣ Siapa yang pernah membuat “Kapsul Waktu” seperti ini? Eits… Tunggu dulu, mana kapsulnya? 😋 Nah, aku ceritain ya! Kapsul Waktu adalah sebuah istilah yang digunakan terhadap tempat penyimpanan barang atau informasi sejarah. Biasanya ditujukan sebagai metode komunikasi dengan orang di masa depan. (Sumber: Materi Orientasi Komunitas Ibu Profesional)⁣ ⁣ Seperti pada gambar, aku telah membuat Kapsul Waktu dengan menggunakan beberapa alat dan bahan. Pada sebuah kertas, aku menuliskan harapan akan masa depan, khususnya pencapaian di tahun 2030. Ada pula pesan untuk 😘 Pak Suami, Mas Althaf, dan Mas Barra. 🤗⁣ ⁣ Kemudian aku juga alat tulis pulpen dan spidol, serta kerta berisi pesan untuk wadah bagian luar. Dan yang terakhir, tapi paling utama adalah wadah toples kaca dan plastik bening pembungkus. Semoga kapsul waktu aman dan awet hingga 10 tahun kemudian, yang rencananya disimpan dalam lemari baju paling pojok. 😋 (Jangan dicuri ya…!)⁣ ⁣ Saat hendak menuliskannya, aku merenung cukup lama. Apakah ada sebuah keraguan? Pasti ada, tapi alhamdulillah berhasil kukalahkan dengan menentukan cara-cara spesifik yang realistis dan pemikiran optimis. InsyaaAllah harapan tersebut bisa tercapai ketika kapsul waktu dibuka pada tahun 2030 nanti. Aamiin Allahumma Aamiin. Mohon aminkan bersama ya 🤲🏻🙏🏻🤲🏻🙏🏻⁣ ⁣ #kampungkomunitasibuprofesional⁣ #komunitasibuprofesional⁣ #BundytaBercerita⁣ #kapsulwaktu⁣ #timecapsule⁣ #Maret2020 https://www.instagram.com/p/B-G7oqoBzcL/?igshid=9al641ch7632
0 notes