Tumgik
#maka hasilnya tidak akan mengecewakan.
pupukbuahantirontok · 2 years
Text
Tumblr media
Nutrisi Buah Ampuh, Call 0821-3219-2377, Pupuk Cair Organik Terbaik
KLIK https://wa.me/6282132192377, Pupuk Buah Naga Agar Cepat Berbuah, Pupuk Buah Naga Agar Berbuah Lebat, Pupuk Buah Naga Yang Baik Pupuk Buah Naga, Pupuk Buah Naga Yang Bagus
Kami menyediakan pupuk untuk tanaman para petani. Pupuk ini sangat cepat dalam segala hal. Cepat reaksinya dalam mengatasi pertumbuhan dan perkembangan taaman. Akan tetapi, sebagai petani harus tetap optimis. Jika tanaman bagus, pertumbuhan maksimal, hasil panen melimpah dan bobot meningkat, maka hasilnya tidak akan mengecewakan.
Perumahan BTN Cluring Indah Blok R15,
Kab. Banyuwangi-Jawa Timur
LANGSUNG OWNER
0853-3364-7082
Instagram : https://www.instagram.com/kayain_tubban/?hl=id
Facebook : https://web.facebook.com/tubban.tahun.1
#petanikaya #kayaalamindustri #kayaintubban #nutrisibuahnaga #nutrisibuahnaga?? #nutrisibuahnagaputih #pupukbuahnaga #pupukbuahnagaagarberbuahlebat #pupukbuahnagaagarcepatberbuah #pupukbuahnagasupayacepatberbuah #pupukbuahnagasaatberbunga #buahnaga #buahnagamerah #buahnagakuning #buahnagaputih #buahnagabanyuwangi
0 notes
abubuaa · 5 months
Text
Tumblr media
Dalam letihnya mengukir kemenangan didalam Medan juang akan terdapat ujian yang membersamainya. Hal itu hadir sebagai penguat Azam dan tekad kita dijalan-Nya.
Tak luput pula jalan ini menjadi sepi, tak menarik, tak relevan, dan tak memberikan keuntungan bagi orang yang tergerus keikhlasannya dan tergoncang keimanannya.
Banyak pejuang Islam merasa putus asa, tersebab perjuangan mereka belum membuahkan hasil. Sebagian mereka telah puluhan tahun berjuang untuk menegakkan Syariat Islam, namun hasilnya tidak jelas.
Ada juga sebagian berjuang membangun ekonomi umat, namun faktanya ekonomi umat Muslim masih tergolong marginal. Ada juga yang berjuang membangun pendidikan Islam, tetapi sayang hasilnya hanya bisa dinikmati oleh keluarga keluarga yang mapan saja.
Ada yang siang-malamnya membangun dakwah, tetapi kerusakan moral di masyarakat khususnya dikalangan pemuda semakin parah. Tak lupa pula ada yang berjuang memperbaiki kondisi politik, tetapi malah terseret fitnah harta dan kekuasaan.
Dan ada beberapa perjuangan dengan hasil yang kurang menggembirakan lainnya.
Hasil mengecewakan dalam perjuangannl ini, membuat banyak pejuang Islam berguguran dari jalan dakwah. Mereka menarik diri dari kegiatan-kegiatan keislaman. Ada yang sudah tak peduli dengan urusan agama, ada yang menjadi penentang bahkan memusuhi Islam itu sendiri ataupun setidaknya mereka mempengaruhi pejuang-pejuang muda agar berhenti membela agama. Sungguh sangat memprihatinkan.
Kita yang dibesarkan oleh pemahaman yang tidak parsial, akan paham bahwa untuk mewujudkan kemenangan itu sudah pasti banyak proses dan lika-likunya. Dan hal itu berlaku dalam segala macam bentuk perjuangan, terutama perjuangan agama, cobaan dan tantangannya lebih berat lagi.
Seorang pejuang Islam mestilah memiliki keyakinan yang teguh, sebelum ia terjun perjuangan agama, sejak zaman para Nabi dan Rasulullah para pejuang selalu dihadapkan pada cobaan cobaan yang tidaklah ringan.
Tetapi bukankah begitulah ujian bagi seorang pejuang di jalan-Nya. Lantas apa yang menyebabkan keteguhanmu itu hancur?
Allah sendiri bilang dalam firman-Nya QS Al-Baqarah: 214 : "Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) seperti yang terjadi pada orang-orang sebelum kalian? Mereka itu tertimpa bencana, kesengsaraan, dan diguncang (dengan bermacam cobaan) hingga Rasul dak orang-orang beriman yang bersamanya berkata : kapan datang pertolongan Allah ? Ketahuilah, bahkan pertolongan Allah itu sudah dekat."
Maka untuk yang masih bertahan, dengan segenap hati yang tulus berdoalah, berdoalah agar keteguhan mu tidak sedikitpun tergerus. Alquran mengajarkan doa yang indah dalam QS Al-Baqarah ayat 286 : " Wahai Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami, jika kami terlupa atau jatuh dari kesalahan. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau memukulkan kepada kami beban berat seperti yang Engkau berikan kepada orang-orang sebelum kami (umat-umat terdahulu). Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebani kami dengan sesuatu yang kamu tak sanggup memukulnya. Ampunilah kami, Rahmatilah kami, Engkau adalah Pelindung kami, tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir."
Wahai diri yang sedang terombang ambing dalam lautan ujian, kuatkan peganganmu pada tali Allah, terus teguhkan keyakinan untuk terus berada dijalanNya. Ramai ataupun sepi, terang ataupun redup, kokoh ataupun rapu jangan pernah berbalik arah ataupun pergi meninggalkan-Nya. Kau tak punya siapapun, kau hanya punya Allah, dalam hal ini kuatkan imanmu selalu. Allah akan terus bersamamu dan akan terus menolongmu tanpa engkau tau.
-Abubua
7 notes · View notes
nurazisramadhan · 4 months
Text
Patah Hatinya Seorang Pembelajar
Terkadang, belajar tidak selalu mendapatkan angka-angka sempurna di lembar ujian, hasil yang sesuai harapan, atau impian yang jadi kenyataan. Ada kalanya dalam proses belajar kita akan menemui banyak kegagalan, merasakan jatuh, dan menemukan kekuatan untuk bangkit lagi.
Belasan tahun lalu, Ketika baru aja lulus dari sekolah menenagah pertama, aku berulang kali mencoba beberapa sekolah SMA lanjutan. Hasilnya? semuanya berakhir dengan penolakan. Patah hati? tentu saja, sebagai seorang manusia biasa akan merasakan patah hati yang begitu dalam. Beruntungnya saat itu aku masih memiliki support system terbaik; yaitu sahabat dan keluarga.
Tiga tahun berikutnya, saat mencoba mengikuti seleksi perguruan kedinasan mpian. Aku menerima kenyataan pahit dua kali pada proses seleksinya; yaitu menjadi peserta yang lulus cadangan. Sedih? Kecewa? {ataj jatomua? Tentu saja kualami dan kuterima pada akhirnya. Dengan berbekal do'a pada akhirnya aku diberi kesempatan untuk diterima di perguruan tinggi tersebut.
Pada saat duduk di bangku perguruan tinggi pun, aku beberapa kali mengalami kegagalan yaitu mengulang ujian semester atau remedial. Bahkan salah satunya kuterima saat aku baru saja tiba di kampung halaman, yang membuatku harus Kembali lagi ke kota perantauan. Saat itu tentu, bayang-bayang kegagalan dan perasaan mengecewakan kedua orang tua sangat jelas ada di hadapanku, sebab kampusku menerapkan system Drop Out bagi mahasiswa yang tidak memenuhi standar nilai tertentu.
Beberapa kegagalan dan peristiwa patah hati tersebut, pada akhirnya, kusadari sebagai bagian dari proses gigih dan bangkit Kembali. Tanpa kegagalan tersebut mungkin kita tak akan berada di pencapaian-pencapaian yang kita terima saat ini.
Berbagai kenyataan yang tak sesuai rencana itu, yang tanpa kita sadari membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tangguh. Tanpa rentetan hal itu barangkali kita tak akan mendapatkan pelajaran untuk bertumbuh.
Maka, kepada para pembelajar, jangan pernah takut untuk jatuh dan patah hati. Sebab hal tersebut adalah sebaik-baiknya pengalaman yang tak mampu sekalipun ditukar dengan materi.
Maka, kepada para pembelajar, jangan pernah malu untuk berteman dengan kegagalan. Sebab yang banyak mendapatkan kegagalan akan banyak mengambil pelajaran dari kehidupan
Medan, 28 Mei 2024
3 notes · View notes
careerclass · 2 years
Text
Versi Diriku Sendiri
Mengenal dengan yang baru, bukan hal mudah bagiku, namun kali ini aku menjalani masa perkenalan yang menurutku sangat singkat. 2019 menjadi tahun aku bertemu, tak sengaja, namun bukan menjadi hal yang tak sengaja menurutNya. Begitu indah rencanaNya, dalam waktu singkat aku mendapatkan keyakinan yang mantap untuk berkenalan lebih lanjut dan terikat dengan komitmen yang kuat.
Aku mengizinkan diriku untuk berkenalan dan dikenal lebih jauh. Tetapi keinginanku untuk berkomitmen, belum selaras dengan kemampuan dan kesiapanku saat itu. Aku tak mau terburu-buru, karena aku takut ketika terburu-buru hasilnya akan tidak maksimal, bahkan bisa berujung gagal. Maka aku memilih untuk mempersiapkan diri, aku memohon restu padaNya untuk bisa lebih serius ketika memang aku sudah yakin dan siap.
Perjalanan yang tidak mudah dalam proses mempersiapkan diriku, aku terjatuh berulang kali, tangis, kecewa, sepi, bahkan aku sempat berada di titik ingin menyerah karena kondisi fisikku yang di luar prediksiku sendiri. Aku tak berdaya dan aku tak sanggup untuk bergerak lebih jauh dalam proses persiapan. Aku khawatir, aku akan mengecewakan banyak orang. Aku berpikir bahwa perjalanan ke depan dengan mengikat komitmen itu bukanlah hal yang mudah dan pasti melibatkan banyak orang. Aku juga sempat abai dengan segala hal. Namun, lagi-lagi Dia tak menginginkan aku menyerah dan menjadi biasa-biasa saja.
Dia membersamaiku untuk terus berjuang menjalani segala proses yang ada. Aku dimampukan untuk menjalin hubungan lagi denganmu. Setiap ada kesempatan untuk berkomunikasi, menjalin hubungan yang berkualitas, aku tak dibiarkan menyiakannya. Hingga waktu itu tiba, tahun 2021. Aku memang tak sepenuhnya siap, namun aku mengambil keputusan untuk berkomitmen dengan benar-benar serius. Betapa berdebar hatiku menjelang hari itu. Alhamdulillah aku diizinkan dan dimampukan bergabung bersama Career Class 2022.
Aku menyadari bahwa jalanku memang tak secepat teman-teman, namun bukan berarti aku tak memiliki progres. Banyak progres yang kumiliki dan kulalui, yang tak selalu kasat mata manusia. Aku mampu mengalahkan ketakutanku sendiri, merupakan progres besar bagiku. Aku bisa melangkah dengan ‘menapakkan’ kaki lebih kuat dan percaya diri (walau belum kembali seperti semula), juga progres besar bagiku setelah aku menarik diri dari segala hubungan manapun termasuk keluargaku sendiri. Aku berani memulai menemui teman-teman, walau takut masih ada dalam benakku. Aku berani tampil di depan layar membersamai tokoh yang sebelumnya mustahil bagiku, karena aku sejauh ini nyaman berada di balik layar. Banyak pencapaian lain yang sudah kulakukan bersama diriku dan bersamamu; memang bukan seperti teman-teman, tak harus selalu cepat, namun versi diriku sendiri.
Ternyata langkahku sudah jauh. Aku lebih bisa mengizinkan istirahat ketika aku lelah, aku bisa menerima segala emosi yang hadir pada diriku. Aku  jauh lebih baik, dengan Allah hadirkan Career Class membersamai masa sulitku untuk bisa bangkit lebih cepat, akan terus berusaha pulih, dan menjadi versi terbaik diriku. Mohon maaf atas segala salah diriku, dan teman-teman yang masih banyak belum aku sambung hubungan kekeluargaan ini. Terima kasih diriku, Kak Alia, Mas Gun, tim career class, teman-teman, dan siapapun (termasuk yang membaca tulisanku ini).
Bahkan, kemarin saat aku ikut salah satu club di pertemuan terakhir, aku merasakan rasa yang sudah lama tak kurasakan. Tenang, bahagia, lapang,  … walau pisah akan segera tiba, sedih itu wajar. Jalan ke depan mungkin tidak lebih mudah, namun akan mampu terlalui dan terselesaikan. Sampai jumpa di pertemuan lain, semoga Allah mampukan kita untuk tetap terus belajar, berkarya, dan menebar kebermanfaatan.
Bismillah
~fu, 28112022
36 notes · View notes
sindiaulia · 2 years
Text
Sering kita merasakan bahwa tak sedikit dari kita yang lebih mencintai hasil akhir, tetapi hanya sedikit yang mencintai prosesnya. Proses yang dimaksud disini adalah proses dari usaha yang telah kita lalui selama ini.
Padahal yang perlu kita ingat adalah, Allah melihat usaha kita, bukan hasilnya lalu mengapa kita mempedulikan apa yang Allah tidak pedulikan?
Namun, tak perlu risau bila usaha yang telah kita upayakan sebelumnya gagal, karena masih ada hari esok untuk kita dapat mencoba selangkah lagi melebihi yang kemarin. Dan selalu luruskan niat karna Allah di setiap langkah kita, karena percayalah, bahwa akan selalu ada kebaikan dari-Nya yang tanpa kita sangka kita temui di dalam setiap langkah itu. Jangan menyerah, kita harus berusaha melakukan yang terbaik. Buktikan bahwa bismillah kita kelak akan menjadi alhamdulillah.
Sedangkan teruntuk perkara mengabulkan doa, bukan takaran kita sebagai manusia. Kapasitas kita hanya sebatas meminta, berusaha, dan berencana. Selebihnya Allah yang menentukan segalanya.
Maka, selalu titipkan semua doa dan harapan kita kepada Allah. Karena segala sesuatu yang disandarkan kepada-Nya, tidak akan pernah mengecewakan kita.
Toh, bila nanti hasilnya berbeda dari apa yang kita inginkan, yakinlah Allah akan memberikan penggantinya yang jauh lebih baik dari apa yang pinta. Sejatinya kita tidaklah benar-benar kehilangan. Hanya saja, Allah mengambil yang sudah menjadi haknya. Sebab di dunia ini kita tidak mempunyai apapun, selain amal kita yang menjadi bekal di akhirat nanti. Di dunia ini semuanya hanya titipan.
Mungkin sekarang kamu merasa semuanya melelahkan, tapi yakin dan percayalah bahwa apa yang kita minta belum tentu yang terbaik, sementara apa yang Allah beri pasti yang terbaik, dan tanpa kita sadari di balik hal itu, Allah telah merencanakan hal yang tak pernah kita duga hingga suatu saat nanti kita akan tersenyum dan berkata, "Oh, ternyata ini maksud Allah, Allah baik banget ya..."
Rasa kesedihan yang kita rasakan hari ini, Allah akan gantikan dengan suatu kebahagiaan esok hari. Bersabarlah, itu hanya perihal waktu.
Jadi, yang perlu kita ingat sekali lagi adalah soal yang terbaik, Allah lebih memahami apa yang sebetulnya hati kita butuhkan, bukan apa yang hati kita inginkan. Dan percayalah akan selalu ada hikmah yang terselip di balik setiap takdir yang telah Allah berikan.
Lalu, mengapa kita ragu?
"Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku."
(Umar bin Khattab)
Semoga kita dapat senantiasa bersabar, bersyukur, dan berhusnuzan kepada-Nya. Selain itu, semoga Allah lembutkan hati kita agar selalu dapat memetik hikmah di dalam setiap takdir yang Allah berikan. Aamiin
Hamasah^^
- Ditulis ketika waktu menjelang sore
Rabu,25 Desember 2022
2 notes · View notes
zenitsut · 11 months
Text
Tumblr media
Kami menyediakan pupuk untuk tanaman para petani. Pupuk ini sangat cepat dalam segala hal. Cepat reaksinya dalam mengatasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi, sebagai petani harus tetap optimis. Jika tanaman bagus, pertumbuhan maksimal, hasil panen melimpah dan bobot meningkat, maka hasilnya tidak akan mengecewakan.
PT. KAYA ALAM INDUSTRI
Perumahan BTN Cluring Indah,
Desa Cluring, Kec. Cluring,
Kab. Banyuwangi-Jawa Timur
LANGSUNG OWNER
0853-3364-7082
KONSULTAN
0856-4633-3387
Instagram :
Facebook :
TikTok :
­Website : https://kayaintubban.com
0 notes
sirensapple · 1 year
Text
Sedang di Perpustakaan Kampus
Duduk menyendiri di deret kursi yang jika dilihat memang sangat introvert. Bagaimana tidak? Aku bahkan satu-satunya orang yang duduk menghabiskan waktu di ruangan itu hari ini. Aku fokus pada laptop dan juga jemari yang selalu dengan riang akan bergerak di atas huruf-huruf yang aku sukai, dan temui setiap hari.
aku selalu merasa senang bisa menghabiskan waktu sendirian. Ada banyak hal yang bisa aku tulis ketika aku sedang sendiri. baik itu tentang perasaanku, suasana sekelilingku, atau bahkan hal-hal yang tak berkaitan dengan diriku. Itu tampak seperti suatu hal yang bodoh untuk diulangi, tapi aku sangat menyukainya.
Aku sudah mengakhiri kerumitan di kepalaku yang beberapa waktu terakhir tampak dengan sombong bertengger di kepala yang kapasitas berpikirnya minim. Aku mengakhirinya dengan memilih untuk mengajukan judul TA ku ke dosen wali untuk disetujui. aku tidak berpikir bahwa hasilnya nanti akan mengecewakan atau bagaimana. Tapi aku sangat yakin kalau aku mampu menyelesaikannya. Seperti yang aku lalui selama ini. Kecewa pasti ada. Jadi aku telah bersiap dengan hal itu.
Ada hal yang mengusikku saat ini. seperti adanya orang-orang baru yang datang dengan genre yang bertolak belakang denganku. Aku suka mendengar mereka bicara, tapi aku tidak bisa terlalu lama mendengar semuahal yang menurutku berlebihan. Aku selalu berpikir bahwa ada batas yang memang bagiku tak bisa dilewati kalau itu menyangkut beberapa hal layaknya berbicara dan mendengar.
Orang-orang baru yang aku temui akhir-akhir ini ternyata mengantongi hal itu. Aku dibuat lelah dengan harus meladeninya, tapi aku berusaha untuk tak membuat ekspresi tak suka di hadapannya. Aku mungkin hanya memberi sedikit space untuk minta izin pergi dari lingkar perbincangan itu, atau membual harus melakukan sesuatu yang lain bahkan mengaku tak enak badan untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
Aku belajar untuk tak terlalu banyak mendengar hal-hal yang memang tidak berkepentingan dan berujung nilai negatif. Aku melakukannya agar aku sendiri tak menjadikan beberapa bahasan untuk dikurangi atau dilebihkan ketika ada yang bertanya tentang suatu hal yang tidak pasti itu. Namun, jika kau sama seklai tak tahu apapun, maka aku akan berusaha untuk diam atau menolak untuk membicarakannya.
0 notes
halcyondeeta · 1 year
Text
March 23: Merry Woman of the Month
The most waiting month in a year: March. Aku selalu bersemangat dengan bulan ketiga ini. Pertambahan usia memang agak menyeramkan karena selain bertambahnya angka berbarengan juga dengan berkurangnya waktu kita di dunia, like a countdown. Genap 4 tahun aku merayakan ulang tahun sebagai pekerja di pulau ini. Tahun 2020 ibukku datang kesini di tengah kondisi kurang baik di tempat tinggalku dulu. Tahun 2021 teman sekosan memberikan kejutan kecil yang menyenangkan. Tahun 2022 teman sekantor merayakan di hotel saat kebetulan aku mendapat tugas di Medan. Dan tahun 2023 ini, keluarga dan teman-teman terdekatku saja yang mengucapkan. Aku tidak membagikan ulang postingan ucapan ulang tahun dari teman-temanku (tidak banyak sih, hanya 2 hehehe). I just want to celebrate my 27th with my inner circle.
Sebelum tanggal 17 Maret 2023, aku agak sibuk dengan pekerjaan. Kemudian setelah sibuk aku dan teman-teman langsung liburan kilat ke pulau Mursala di Tapanuli Tengah. Liburan singkat ini sangat menyenangkan, aku merasa penuh dan senang. Semua tempat yang kami kunjungi tidak ada yang mengecewakan. We were so happy and took many pictures and videos even we rented a drone to capture our moment there. Aku sangat menikmati liburan singkat ini tanpa keriwehan ini itu, bisa dapat tempat tinggal gratis, makan makanan enak, dapat dokumentasi yang berkualitas, banyak tertawa dan bercerita. Tanggal 10-12 Maret menjadi hari-hari terbahagiaku jelang usia 27 tahun. Terima kakak-kakak dan teman-temanku, i feel so blessed.
Seminggu kemudian aku kembali ke Sibolga tepat di tanggal 17 Maret. Sebelum berangkat, kakak dan temanku memberi kejutan kecil dengan donat dan hadiah mungil: jeday besar, kecil serta imboost. Kejutan kecil yang aku sangat menghargainya. Selanjutnya aku berangkat ke Sibolga bersama eda, ito, ponakan dan asistennya. Akhirnya aku memutuskan ke Sibolga karena ini berlibur di 2 tanggal merah pertengahan bulan. Eda dan ito juga memberiku hadiah berupa jam tangan. Filosofi mereka memberi jam tangan adalah
Waktu tidak bisa diputar kembali, 17 Maret 2023 hanya terjadi sekali seumur hidup.
Beberapa nasihat mereka juga agak menyentilku yaitu aku jangan terlalu fokus mengejar mimpi dan segera mencari seseorang untuk mengakhiri masa sendiri lalu menikah. Ya benar usia 27 tahun akan rentan dengan pertanyaan dan pernyataan tentang kapan untuk segera menikah. Responku untuk pertanyaan template ini adalah dengan tersenyum dan menjawab: doakan yang terbaik ya. Setiap orang pasti ingin menikah termasuk aku, hanya saja memang belum ada seseorang tersebut yang membuat aku yakin untuk menikah. Sambil menunggu aku butuh untuk fokus meningkatkan nilai diriku lewat pendidikan. Nilai untuk diriku sendiri, nilai yang ku butuhkan di masa depan selagi usiaku masih cukup muda dan mampu untuk belajar lagi. Selagi aku belum punya tanggungan berupa suami dan anak yang akan mengubah hidupku 180 derajat. Bukan mau egois tapi aku akan menyakiti orang-orang baru tersebut dengan diriku yang belum settle dengan apa mauku. Marriage is a life changing phase dan itu tidak bisa terburu-buru. Sekali saja salah memilih maka aku akan merusak hidup orang-orang lainnya di masa depan yaitu aku dan anak-anakku kelak.
Di Sibolga juga aku tidak berlibur, hanya menetap di rumah tante dan belajar untuk tes skolastik beasiswa. Hampir mirip seperti suasana rumah di Jambi minus mall, gofood, orangtua dan adikku. Hari ujian pun datang dan aku cukup sedih dengan hasilnya karena tidak beda jauh dengan 2 tahun lalu. Pikiranku langsung ke ucapan itoku bahwa aku terlalu gencar meraih mimpi beasiswaku, seperti tidak realistis. Perkataan itoku cukup membuatku sedih dan mempertanyakan diri: apakah aku pantas mendapatkan beasiswa ini atau apakah aku pantas untuk sekolah magister di Universitas bagus di pulau Jawa? Kesempatan beasiswa ini tidak mau aku lewatkan begitu saja apapun hasilnya. Namun mengingat hasil tes skolastik rasanya aku mau menangis sekencang-kencangnya, aku sebodoh itu kah? Dengan segala hasilnya kedepan, aku hanya bisa berdoa dan berusaha untuk proses lainnya yang masih harus ku jalani: tes wawancara UNPAD dengan merancang gambaran tesis dan menemukan alasan yang kuat untuk sekolah lagi disana. Ya Bapa, aku menyerahkan seluruh prosesnya ke tanganMU. Hindarkan aku dari keraguan dan hilang iman serta pengharapan lalu jauhkan dari sifat jumawa.
Bulan Maret, penuh tawa serta perjuangan. Bulan selanjutnya akan meneruskan perjuangan itu dan menunjukkan hasilnya. Bawa beberapa hal ini untuk bulan empat nanti yaitu:
Tetaplah berdoa (1 Tesalonika 5:17)
Tetap tenang dan jangan bicara kalau tidak ada hal baik yang ingin disampaikan.
Berani dan tegas sama diri sendiri
Kurangi prokrastinasi, itu buruk!
Mulai lagi yuk pilates dan yoga, paling tidak 3x seminggu.
Dua tahun lagi masa 20an tahunmu akan habis, siapkan masa depan otak dan tubuhmu.
Kamu tidak tau kisah orang lain, lebih bersimpatilah.
Maret terima kasih ya, kamu adalah bulan favoritku. Tahun depan semoga demikian juga bahagia dan kekuatannya bahkan lebih banyak apabila ada hal tak menyenangkan terjadi. Hi April jangan ngeprank aku ya, kita pasti bisa bekerjasama dengan baik.
0 notes
dinaandme · 2 years
Text
Kehadiran membawa peran.
Kedatangan itu bukan karena sesuatu yang tanpa sebab.
Bagai kunjungan dengan sebingkis buah, hanyut pada percakapan penuh akan kerinduan, sampai pamit dibumbu bingkisan pula.
Setiap cerita meninggalkan jejak.
Tenang, tidak ada satupun yang sengaja dibuat salah.
Kalaupun hasilnya mengecewakan, maka panenlah suatu hikmah baik daripadanya.
Adapun jika hasilnya dapat membelah samudra, cukupkan dalam sekantung hikmah.
Entitas manusia dapat hidup akibat ada yang memerintahkan.
Tumbuh dari segumpal darah, meski terhitung sistematika biologis pun tidak akan ada yang pernah menjelaskan bagaimana kedatangan nyawa yang tergantung buku takdir jatuh pada tiap keluarga yang berbeda latar ekonomi.
Campur tangan Tuhan tidak pernah salah.
Sekali lagi, tidak pernah salah.
Engkau mengerti itu, tetapi mengapa masih kau pupuk rasa tak senang dalam penerimaanmu?
Jadikan kamu sebagai pusat. Sekelilingmu adalah tokoh yang dapat hadir dan pulang sebagaimana waktu yang sudah dituliskan.
Berdoalah. Berdoalah.
Mukjizat pun dapat memilih siapa tuan yang bisa memerintahkannya.
0 notes
kooyumii · 2 years
Text
Ragu-ragu
Pernah aku tenggelam dalam rasa ragu, menjadi orang yang bimbang dan buntu seribu jalan. Sulit sekali rasanya untuk yakin, dan sangat berat untuk mengambil sebuah keputusan. Aku tumbuh menjadi orang yang tidak punya jati diri, merasa tersesat. Merasa tak berguna dan takut sejadi-jadinya akan dunia yang kuanggap sudah gila. Dunia sudah mulai hancur begitu pula manusia, pikirku. Kemudian muncullah perasaan sesal, ketika aku melihat ke belakang. Rentetan memori ketika aku mengambil keputusan dan aku merasa tidak puas dengan hasilnya. Alih-alih bangga dengan diri sendiri. Aku rasanya ingin kabur dari konsekuensi keputusanku dulu, dan tidak bertanggung jawab. Rasanya telah hilang rasa untuk bertanggung jawab, seperti orang tanpa dosa yang serampangan menjalani hidup. Let it flow, kataku, aku menjalani dengan dalih mengikuti standar dunia, ya sudah jalani aja, ga ada motivasi ataupun ambisi. Tidak ada semangat yang menyala dalam hidupku. Dan seperti yang telah diduga, hasilnya tidak pernah memuaskan, sungguh mengecewakan. Lalu aku menyalahkan diri sendiri. Sungguh ironis.
Kemudian satu per satu cahaya muncul, aku disadarkan perlahan. Aku adalah jiwa yang tersesat. Tidak tahu makna hidup. Kudengar serentetan pertanyaan, mengenai dari mana kita berasal, kita hidup untuk apa, dan ke mana kita akan kembali. Pertanyaan dasar yang tidak pernah sekalipun terpikirkan dalam hidupku, berarti selama ini akalku buntu. Aku mulai menggali lebih dalam lagi jawaban atas itu semua, dan hasilnya sungguh luar biasa, sangat memuaskan akal. Bahkan lebih dari yang di cari-cari. Banyak hal yang menampar dan menggetarkan jiwa. Terlintas pertanyaan, Dimana aku saat itu? kenapa baru sadar? Batinku perlahan berubah, perlahan menjadi yakin, keraguanku selama ini menjadi hilang. Keadaan berbalik arah, aku menjadi kasihan pada diriku sendiri, yang pernah kuzalimi. Aku meminta maaf pada diriku yang selalu kusalahkan. Bahwa benar adanya, musuh paling besar adalah diri sendiri, dan solusinya adalah berdamai dengan diri sendiri.
Kuputuskan untuk berubah, dari keraguan yang sudah mendarah daging, dari kebiasaan untuk kabur. Maka aku yakinkan niatku, untuk kembali pada rumah, pada fitrah, Islam. Dimana tidak ada keraguan di dalamnya.
1 note · View note
pupukbuahantirontok · 8 months
Text
Tumblr media
Kami menyediakan pupuk untuk tanaman para petani. Pupuk ini sangat cepat dalam segala hal. Cepat reaksinya dalam mengatasi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Akan tetapi, sebagai petani harus tetap optimis. Jika tanaman bagus, pertumbuhan maksimal, hasil panen melimpah dan bobot meningkat, maka hasilnya tidak akan mengecewakan.
PT. KAYA ALAM INDUSTRI
Perumahan BTN Cluring Indah,
Desa Cluring, Kec. Cluring,
Kab. Banyuwangi-Jawa Timur
LANGSUNG OWNER
0853-3364-7082
KONSULTAN
0856-4633-3387
Instagram :
Facebook :
TikTok :
­Website : https://kayaintubban.com
0 notes
rebeltofu · 2 years
Text
Edisi Moreng-moreng #1
Malam ini dapat kabar agak mengecewakan dari temanku. Tiba - tiba dia langsung menghampiriku sesaat setelah masuk kamar sembari berkata, “aku gak jadi ikut staycation ya, lagi ada masalah.”
Respon yang kuberikan adalah dengan bilang padanya kalo aku akan memberinya waktu berpikir sampe tanggal 23 karena batas cancelation penginapannya adalah tanggal 24. Aku tau, berurusan dengan manusia dewasa itu sedikit menguras emosi. Aku sendiri juga manusia yang mencoba dewasa, makanya aku berusaha mengerti sambil menahan rasa kecewa di dalam hati.
Jadi ceritanya, aku dan 2 temanku (si A dan si B) merencanakan staycation di villa pegunungan saat libur imlek nanti. Sejak bulan November kami sudah coba booking ke beberapa guest house di sekitar taman nasional di Taiwan tapi hasilnya nihil alias semua sudah full booked. Saat sudah mulai putus asa, temanku yang bernama A ini menemukan sebuah hot spring resort di kaki gunung dengan jarak tempuh hampir 3 jam dari Taipei. Gak pake lama, aku langsung booking itu penginapan untuk 4 orang. Lagian, di booking.com nih penginapan bisa free cancelation jadi gak khawatir rugi. Gak cukup puas dengan hot spring resort yang sudah di booking, akupun mencoba mencari alternatif penginapan lain yang jaraknya relatif lebih dekat dari Taipei. Ketemulah sama yang namanya shangrila farm saat lagi asyik scrolling postingannya halal taiwan di ig. Setelah aku check di booking.com, ternyata tempatnya cukup nyaman, provide makanan halal, banyak fasilitas menarik seperti karaoke , culture tour, ditambah lagi harga per malamnya lebih murah daripada penginapan sebelumnya. Sehingga kami memutuskan untuk canceled penginapan hot sping yang pertama, dan beralih ke shangrilla farm ini. Aku dengan serius memilih kamar untuk 4 orang yang dilengkapi jendela dengan latar pemandangan gunung Yilan. Dalam hati dan pikiranku, aku sudah membayangkan suasan sunyi sambil rebahan membaca buku atau melamun seharian di pekarangannya. Jujur saja, mencari waktu nyaman dan tenang saat tinggal di dorm tidaklah mudah. Ya sebenernya bisa aja melamun seharian atau rebahan di balkon kamar, tapi pemandangannya ya itu - itu saja dan gak bisa lama. Mungkin karena tinggal berenam di dalam satu ruangan ya, jadi kayak ada sensasi penat dan jenuh yang cuma bisa dipendam karena alasan ekonomi. Sehingga rencana staycation ini adalah yang paling aku nantikan di libur imlek nanti.
Semua berubah saat kemarin kemarin malam, temanku yang bernama si A tiba-tiba menghampiri sambil berkata kalo dia batal ikut karena lagi ada masalah dengan si B. Si A juga minta maaf karena dia memang belum dewasa menghadapi masalah ini, namun keputusan tetap bulat untuk dia batal ikut staycation. Aku hanya bisa diam seperti jam dinding di lagu Pelangi di Matamu by Jamrud. beberapa detik kemudian baru bisa kujawab singkat dengan berkata kalo aku memberinya waktu untuk berpikir sampe tanggal 23, sehari sebelum batas akhir free cancelation penginapannya.
Aku tidak bertanya seberapa besar masalah mereka sampe ingin batal ikut liburan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Saat itu aku hanya ingin tau dan tidak ingin mengerti jadi akan lebih baik kalo aku menunggu mereka berdua cerita aja. Karena jika aku memaksakan bertanya, maka yang keluar dari mulutku adalah penghakiman atau umpatan marah-marah. Walaupun aku merasa tidak adil tapi aku akan menunggu mereka menjelaskan padaku di kemudian hari, disaat kepala mereka sudah dingin. Rasa tidak adil ini kurasakan karena menurutku dia tidak mencoba meluangkan waktu untuk sedikit mempertimbangkan bahwa kalo dia batal ikut maka bisa dipastikan staycation ini juga batal. Ya kali cuma aku dan si B aja yang berangkat dan bayar penginapan untuk 4 orang? Jangan bilang si A berpikir kalo kami tetap akan pergi dan mencari pengganti 2 orang lainnya dengan mudah? Walaupun diawal rencana memang kami akan pergi berlima, namun karena 2 orang lainnya harus kerja parti time dan menikah, maka tinggallah kami bertiga yang mau menanggung harga penginapan untuk 4 orang.
Sejujurnya aku pribadi tidak dirugikan secara materi, namun secara emosi iya. Rasanya mirip kayak sensasi diberi harapan palsu karena berekspektasi berlebihan diawal rencana. Entah kenapa kalo batal pergi karena alasan ekonomi atau keluarga, aku lebih bisa mengerti dan memahami ketimbang batal pergi karena alasan lagi berantem sama temen dekat/sahabat. Hanya Tuhan yang tau seberapa serius masalah mereka. Akupun berusaha untuk gak kepo selama kepalaku belum cukup dingin untuk mendengar alasannya.
Hal - hal macam gini sebenarnya sudah sering terjadi. Terutama ketika usiaku sudah melewati 25 tahun. Manusia di atas 25 tahun cenderung banyak kesibukan dan hal-hal ruwet lainnya yang berimbas pada suka membatalkan janji tiba-tiba. Sehingga aku memegang prinsip bahwa liburan dengan kurang dari 4 orang adalah ideal karena akan meminimalisir keruwetan, fenomena porek-porek an, dan wacana. Ini membuatku berpikir untuk sedikit mengoreksi prinsip yang aku pegang sebelumnya. Bahwa kini, semakin banyak usia, liburan dengan kurang dari 2 orang atau bahkan sendirian adalah ideal. Lebih baik lagi kalo aku menyiapkan mental untuk pergi liburan sendirian dulu sehingga siapapun people yang come and go tidak akan menimbulkan kerugian secara emosional kepadaku.
Si A dan si B hanya bisa bilang maaf berkali-kali dan tetap tidak mengubah keadaan. Rencana tetaplah batal. Kalo mau diganti dengan yang lain pun, euforia liburan sudah berkurang 50%. Persetan dengan yang sering bilang kepadaku untuk tidak kemana-mana sendirian dan menanyakan kenapa tidak ajak teman. Ya kalo temanku sejenis beginian, tidakkah kamu lelah terus-terusan memupuk kekecewaan?
Sekian moreng-morengku pagi ini.
PS. Aku gak benci temanku kok. Mereka masih jadi salah dua temanku yang paling tulus dan baik. Cuma kecewa aja. Sekarang lagi agak marah sedikit tapi mungkin besok akan reda. Cuman kecewanya tetap kuingat dan kutandai. Bukan dendam, hanya untuk reminder saja kalo-kalo di masa depan hampir terbuai ekspektasi lagi.
0 notes
audy1102 · 2 years
Text
Saya Alifia Audy Salsabila atau biasa dipanggil Audy, lahir di Jakarta pada 11 Oktober 2002, saya merupakan anak pertamadari dua bersaudara. Pada awalnya, mama dan papa saya bisabertemu dan menjalin hubungan dikarenakan temannya salingkenal. Hingga akhirnya kemudian mereka berjalan ke tahapyang lebih serius, kemudian lahir lah saya dan juga adik laki-laki saya bernama Willy yang kelahirannya beda 4 tahun. Saatkecil, saya tidak cukup akur dengan adik saya, bisa setiap saatkita bertengkar karena hal kecil. Namun, seiring berjalannyawaktu kita saling memahami satu sama lain, kita juga biasabekerja sama agar salah satu dari kita tidak dimarahi olehkedua orang tua. Hingga sampai hari ini, saya merasa waktuberjalan sangat cepat karena adik saya akan berumur 17 tahun, di tahun depan. 
Saya tumbuh sebagai cucu kesayangan oma, dikarenakan darisaya lahir, keluarga kecil saya tinggal bersama di rumah oma, yaitu di Jakarta yang menjadi rumah saya saat ini. Sayamendapatkan kasih sayang yang cukup besar dari oma, namun, hal itu juga menjadi salah satu masalah ketikadihadapkan di keluarga besar saya. Banyak tante atau om yang  dapat dibilang iri ketika saya mendapatkan perlakuanlebih dari oma dibandingkan anak-anaknya. Tetapi, masa kecilatau masa lalu saya juga tidak dapat dikatakan penuh dengankasih sayang. Karena, ketika saya beranjak SMP, kasih sayangyang diberikan oleh mama dan papa saya teralihkan kepadaadik saya yang sedang di masa pertumbuhan dimana iamengikuti club sepak bola. Ketika saya memasuki SMA, adiksaya juga sedang gencar-gencarnya bermain sepak bola, karena ingin mendapat sertifikat untuk jalur prestasimemasuki SMP. 
Di SMA, saya mengikuti ekstrakurikuler cheerleader, danmuncullah beberapa kegiatan saya dan adik saya yang bentrokhingga saya pun tidak mendapat dukungan penuh, sepertiditonton saat tampil, lomba, dsb. Butuh beberapa waktu untukmemahami perasaan, situasi, dan kondisi terkait pilihkasihnya kedua orang tua saya dan juga adaptasi dengandidikan yang disiplin dan keras di masa remaja saya. Mama dan Papa saya juga mendidik saya cukup keras, hingga bisadikatakan saya dan adik saya tumbuh sebagai pribadi yang nakal dan rebel. Banyak larangan yang diberikan untuk saya, namun pada saat itu, sewajar-wajarnya anak remaja yang ingin explore banyak hal, saya juga banyak berbohong kepadakedua orang tua saya. Dan saya merasa, karena kasihsayangnya teralihkan kepada adik saya, hal-hal bohong yang saya lakukan juga tidak ketauan. 
Ketika pandemic covid-19 di 2020 sedang marak, segalaaktivitas kita dialihkan menjadi online, disitulah saat dimanasaya bisa menjadi lebih dekat lagi dengan kedua orang tuasaya. Karena tidak bisa kemana-mana dan saya berfikir satu-satunya teman mengobrol secara langsung adalah keluargasaya, maka dari itu saya aktif berinteraksi dengan mereka. Sejak saat itu, saya merasa lebih dekat lagi secara batinmaupun secara fisik. Ditambah lagi, saya cukup merasa stress dikarenakan akan menghadapi UTBK untuk memasukiPerguruan Tinggi Negeri. Bimbel offline yang saya ikuti padasaat itu juga di online kan, saya tidak bisa menerima pelajarandengan baik ketika pelajaran itu dijelaskan melalui platform Zoom Meeting. Pada saat offline juga saya menjalani bimbelitu dengan tidak serius dan malas-malasan.
Pelajaraan untuk ujian tidak saya kuasai secara penuh, bahkandi detik-detik ujian, h-1 minggu ujian, saya belum menguasaiseluruh materi yang akan diujikan, yang dimana saya tahuapabila saya mengerti template atau caranya, akan lebihmudah untuk saya kerjakan dan kuasai. Saya mengikutibeberapa tes mandiri PTN, namun hasilnya tidak ada, sayajuga mendapatkan skor UTBK yang menurut saya rata-rata, tetapi dikarenakan saya ingin jurusan Ilmu Komunikasi, makaskor tersebut tidak bisa membawa saya memasuki jurusantersebut. Saya menyesali hal tersebut hingga hari ini, sayamerasa mengecewakan kedua orang tua saya yang sudahcukup percaya dengan kemampuan saya. saya merasamenyepelekan hal-hal tersebut padahal seharusnya sayabelajar dengan sungguh-sungguh. Segala perdebatan untukmemasuki kuliah pun terjadi, dari saya yang ingin gap year, melanjutkan kuliah di kampus lain seperti LSPR, UnivPertamina, hingga pada akhirnya pilihan saya ada di Digital Public Relations Telkom University. 
Saya merasa sudah mendapatkan pelajaran berharga mengenaikegagalan saya, maka dari itu, saya sudah menetapkan hatiuntuk bersungguh-sungguh di bangku perkuliahan ini. Resolusi 1 tahun kedepan, saya akan menjalankan kewajibansaya yaitu belajar, aktif berorganisasi, karena saya menjadisalah satu staff BEM FKB, selain itu saya juga inginmengenal diri saya sendiri lebih dalam lagi untuk mencariminat dan bakat yang mungkin masih terpendam. Di semester 6 nanti, saya akan mengikut magang, lalu akan mengikutikepanitiaan juga di bulan November nanti. Saya ingin lulus 3,5 tahun dan segera mengeksplor dunia kerja, saya inginmenjadi orang sukses yang dibanggakan oleh kedua orang tuasaya. Setahun kedepan, saya harap saya bisa mengontrolemosi dan perasaan saya yang sering tidak karuan dengantiba-tiba, karena hal tersebut menganggu diri saya dan orang lain. Saya berharap saya berada di lingkungan yang positifdan mendukung saya untuk menjadi orang yang lebih baikdan akan senang apabila melihat saya sukses nantinya.
1 note · View note
pearlbyd · 3 years
Text
Tumblr media
Baru Terungkap, Ternyata Imam Syafi'i memiliki Murid "Slow Learner" dan Begini Cara Mengajarnya.
Sangat mengesankan pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, bagaimana cara Imam Syafii, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lamban dalam memahami pelajaran.
Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi’tak juga faham. Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya,
“Rabi’ Sudah paham belum ?”
“Belum faham, ” jawab Rabi’.
Dengan kesabaranya, sang guru mengulang lagi pelajaranya,lalu ditanya kembali, ”sudah faham belum? Belum."
Berulang diterangkan sampai 39x Rabi’ tak juga paham.
Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi’ beringsut pelan-pelan keluar dari majelis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’ kemarilah, datanglah ke rumah saya !”.
Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara privat.
Sang Imam mengajarkan Rabi’ secara privat, dan ditanya kembali, ”Sudah paham belum ?"
Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak juga paham.
Apakah Imam Asy-Syafi’i berputus asa?
Menghakimi Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak. Beliau berkata,
”Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu.”
Mengikuti nasihat gurunya, Rabi’ bin Sulaiman rajin sekali bermunajat berdoa kepada Allah dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar.
Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman.
Tahukah kita?
Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Madzhab Syafi’i dan termasuk perawi hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya.
Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar.
Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi’i dalam mengajar dan mendidik.
Adakah kita, para guru dan orangtua bisa meneladani kesabaran Imam Syafii dalam mengajar ?
Berapa kuat kita meyakini bahwa tidak ada anak dan murid yang bodoh?
Sudahkan kita, para guru dan orangtua mendoakan anak-anak dan murid didik kita agar difahamkan pelajaran ?
Sudahkan kita, para guru dan orangtua Memotivasi anak murid kita agar gigih berdoa kepada Allah Taala? (AP)
Copas
Sumber :
1.Kitab Thabaqat al-Fuqaha’ Syafi’iyyin juz 1 karya Ibu Katsir ad-Dimasyqi, hlm. 143-144.
2. Kitab Thabaqat Syafi’iyyah al-Kubra juz 2 karya Abdul Kafi as-Subki, hlm. 132-135.
3. Ensiklopedia Imam Syafi’i karya Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam al-Indunisi, hlm. 553
4 notes · View notes
ummuasmaa · 4 years
Text
Ternyata Imam Syafi'i memiliki Murid "Slow Learner" dan Begini Cara Mengajarnya.
_____
Sangat mengesankan pada apa yang ditulis oleh Imam Baihaqi dalam kitab Manaqib Imam Syafii, bagaimana cara Imam Syafii, sebagai guru mengajar salah satu muridnya yang sangat lamban dalam memahami pelajaran.
Sang Murid itu adalah Ar Rabi’ bin Sulaiman, murid paling slow learner. Berkali-kali diterangkan oleh sang guru Imam Syafii, tapi Robi’tak juga faham. Setelah menerangkan pelajaran, Imam Syafii bertanya,
“Rabi’ Sudah faham paham belum ?”
“Belum faham, ”jawab Rabi’.
Dengan kesabarannya, sang guru mengulang lagi pelajaranya,lalu ditanya kembali, ”sudah faham belum? Belum.
Berulang diterangkan sampai 39x Rabi’ tak juga paham.
Merasa mengecewakan gurunya dan juga malu, Rabi’ beringsut pelan-pelan keluar dari majelis ilmu. Selesai memberi pelajaran Imam Syafii mencari Robi’, melihat muridnya. Imam Syafi'i berkata, ”Robi’ kemarilah, datanglah ke rumah saya !”.
Sebagai seorang guru, sang imam sangat memahami perasaan muridnya, maka beliau mengundangnya untuk belajar secara privat.
Sang Imam mengajarkan Rabi’ secara privat, dan ditanya kembali, ”Sudah paham belum ?
Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak juga paham.
Apakah Imam Asy-Syafi’i berputus asa?
Menghakimi Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak. Beliau berkata,
”Muridku, sebatas inilah kemampuanku mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu.”
Mengikuti nasihat gurunya, Rabi’ bin Sulaiman rajin sekali bermunajat berdoa kepada Allah dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman.
Tahukah kita? Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar Madzhab Syafi’i dan termasuk perawi hadis yang sangat kredibel dan terpercaya dalam periwayatannya.
Sang slow learner bermetamorfosis menjadi seorang ulama besar.
Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi’i dalam mengajar dan mendidik.
Adakah kita, para guru dan orangtua bisa meneladani kesabaran Imam Syafii dalam mengajar ?
Berapa kuat kita meyakini bahwa tidak ada anak dan murid yang bodoh?
Sudahkan kita, para guru dan orangtua mendoakan anak-anak dan murid didik kita agar difahamkan pelajaran ?
Sudahkan kita, para guru dan orangtua Memotivasi anak murid kita agar gigih berdoa kepada Allah Taala?
.
Source:
https://www.mugtama.com/articles/item/91619-2019-09-08-08-24-56.html
26 notes · View notes
senjaya · 5 years
Text
Mengukir Titik Terbaik Di Setiap Harinya
Berita kepergian Ashraf Sinclair kemarin meninggalkan kesedihan bagi banyak orang. Tak terkecuali teman-teman yang bergerak di dunia startup digital. . Beliau pernah jadi partner di 500 Startups Asia Tenggara. Kami pernah bertemu beberapa kali di forum2 500 Startups. Orangnya ramah dan humble sekali. . Satu pelajaran yang kita dapatkan : kematian bisa datang kapan saja. Baik Tua muda, rajin olah raga ataupun tidak. Buat kita merenung, sudah siapkah kita kalau Allah panggil hari ini. . Perjalanan bersiap bukan sebuah rencana yang kita terus bayangkan hari ini lalu diharapkan terjadi suatu saat nanti. Ia adalah usaha hari ini. . Saya teringat ada poin menarik dalam buku The Courage to Be Disliked karya Ichiro Kishimi. Perjalanan menjalani hari demi hari seperti pekerjaan membuat titik demi titik, bukan garis. . Tiap hari adalah titik baru. Titik yang utuh, komplit, dan sempurna seperti perumpamaan hari yang dapat dijalani optimal dan utuh. . Jika Allah beri umur lagi besok, kita bersiap membuat titik lainnya. . Tidak seperti garis, titik tidak bergantung dari mana sebelumnya, dan akan kemana setelah ini. Sekelam apapun kita hari kemarin, atau kegundahan esok yang masih ghaib, orientasi kita adalah membuat titik terbaik baru setiap hari. Bukan meratapi kemarin dan cemas akan esok. . Tiap hari adalah titik baru, yang juga lembaran baru. . Kadang titik kita hari ini tidak sempurna, sempoak sana sini. Sebagaimana ada hari dimana kita gagal, salah, tidak optimal, mengecewakan. Ambil pelajaran, besok kita berusaha terbaik buat titik yang lebih bagus. . Jika besok ibadah dilakukan yang terbaik, amanah dituntaskan, melakukan seoptimal2nya peran sebagai suami, ayah, anak, atau sahabat. Maka titik yang tercipta bisa makin komplit dan sempurna. . Saat ternyata Allah berkehendak panggil kita di hari itu, kita sedang berada pada usaha terbaik tuk buat hari ini paling bermakna. Tiap hari adalah usaha mengkomplitkan hidup di hari itu. . Semakin banyak titik yang kita buat dengan usaha terbaik, lama-lama gak kerasa kita sudah buat sebuah pola garis dari titik2 itu. Dan mungkin jadi sebuah garis indah, yang makin lama makin menukik ke atas. Pertanda kita membaik tiap hari. . Di penghujung hari ini kita sudah hampir selesai mengukir titik. Apapun hasilnya jadikan pelajaran. Mari besok kita torehkan titik terbaik lain yang bisa kita buat jika masih Allah beri kesempatan.
158 notes · View notes