Tumgik
#matrikulasibatch8
ashriati · 4 years
Text
Aliran Rasaku..
Misi kali ini membuat aku banyak sekali melihat ke dalam. Berbicara dengan diri, memahami apa yang selama ini sering terabaikan. Bukan karena tak peduli, namun karena lebih tertarik dengan apa yang ingin dicapai di luar sana. Ternyata, melihat ke dalam juga menenangkan. Hingga aku bisa melangkah lagi, dengan lebih ringan dan yakin.
Aku sangat terbantu dengan berbagai contoh dan penjelasan dari para WI. Sehingga lebih mudah untuk memaparkan tugas. Terima kasih Mbak-Mbak kecekuuu. Semoga Allah senantiasa memudahkan urusan Mbak-Mbak WI yang selalu memudahkan kami dalam belajar.
Ohyaa, mengenali diri juga membuat aku lebih terarah. Apa kelebihan yang bisa terus dikembangkan dan diberdayakan. Apa kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga aku menjadi lebih tau apa saja ilmu yang perlu aku pelajari untuk mengoptimalkan diri dalam mengambil peran sebagai Istri dan Ibu Profesional.
Jadi teringat quote yang pernah saya buat. Semangat.. Mari kita terus berjuang! 🤓
Tumblr media
8 notes · View notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Misi Ketujuh, Connecting The Dots
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers :)
Minggu ini, kami para penjelajah samudera IIP sudah memasuki misi ketujuh. Semakin hari, misi yang diberikan ke kami semakin menantang, seperti misi kali ini, yaitu connecting the dots. 
Misi kali ini diawali dengan pemaparan mengenai Kerangka berpikir dan Piramida Ibu Profesional oleh Bunda Ulfah di FBG, dan selanjutnya diskusi dengan WI di WAG (saya mengikuti diskusi dengan Bunda Yesi) yang membahas mengenai noble attitude atau biasa kita kenal dengan akhlak mulia. Dimana akhlak mulia ini menjadi inti dari 2 piramida yang bertumpuk, yang terbagi menjadi piramida atas dan piramida bawah. Sejujurnya misi ini membuat saya sedikit bingung pada awalnya, namun setelah mencoba mencerna berulang materi yang sudah diberikan serta diskusi dengan teman-teman Matrikulasi Batch 8 di WAG regional Depok, akhirnya saya memahami apa maksud dan tujuan dari misi connecting the dots ini. 
Let’s check it out :)
Seperti apa aku ini? terlahir sebagai anak sulung dari 7 bersaudara, sedikit banyak membuat saya terlatih menjadi problem solver untuk orang-orang disekitar saya, saya juga menjadi sosok yang senang to take care of others, dan memiliki empati yang tinggi. Namun saya juga cukup keras kepala dan tidak mau kalah untuk beberapa hal yang saya yakini, dimana sebenarnya karena hal tersebut juga, sebelumnya saya sedikit 'malas’ untuk aktif berorganisasi. Saya lebih senang bergerak bebas dibelakang layar; memberi kontribusi, namun tidak terlihat.
Nilai-nilai apa yang aku miliki? Sejak kecil, kedua orangtua saya melatih anak-anaknya untuk menjadi orang yang memiliki empati dan dapat bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana kehadiran saya, bisa membawa manfaat untuk orang disekitar saya. Setelah saya dewasa, saya mulai menyadari bahwa apa yang menjadi kekurangan saya bukan hambatan untuk bisa membawa manfaat, sehingga perlahan saya mencoba membuka diri, salah satunya dengan ikut dalam Komunitas Ibu Profesional ini. Yang saya harapkan dapat menjadi sarana saya untuk menjadi lebih baik lagi dan bisa membawa manfaat lebih banyak lagi untuk orang-orang disekitar saya.
Apa yang aku perjuangkan? Saya ingin memiliki manfaat untuk orang-orang disekitar saya, hal tersebut yang saya ikhtiarkan saat mengambil kuliah jurusan psikologi, dan berlanjut menjadi terapis behavior untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Sedikit banyak, bergerak dibidang tersebut, juga menambah pengalaman serta ilmu saya dalam bidang parenting, yang bisa saya aplikasikan kepada anak saya kelak. Saya juga berkeinginan untuk melanjutkan studi saya (in syaa Allah), agar saya bisa menjadi Psikolog Anak, yang dapat membantu anak-anak yang membutuhkan bantuan saya dalam tumbuh kembang mereka, oya saya juga memiliki mimpi suatu saat nanti bisa berkontribusi dalam trauma healing anak-anak korban bencana. Semoga Allah mampukan. Mohon doanya yaa good readers :)
Apa yang membuatku unik? Saya suka berimajinasi dan mempelajari hal baru, sejak kecil, apa yang saya imajinasikan saya sampaikan dengan menulis (bahkan pernah saya buat komik, tentu hanya untuk koleksi pribadi). Setelah dewasa, imajinasi saya, saya buat dalam bentuk mimpi dan target. Dan saya menjadi sangat senang ketika apa yang saya targetkan satu persatu Allah izinkan untuk tercapai. 
Apa kesamaanku dengan Ibu Profesional? Saya rasa, nilai yang saya anut dan saya coba terapkan dalam hidup saya memiliki kesamaan dengan core value Ibu Profesional, yaitu Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi, dan Berdampak. Dimana nantinya dari belajar hingga berdampak dapat membawa manfaat untuk keluarga dan orang-orang di sekitar saya.
Wow. alhamdulillah tsumma alhamdulillah, Terima kasih Bunda-bunda Widyaiswara yang telah menyusun misi kali ini, saya jadi menyadari apa yang selama ini saya miliki namun tidak tampak menjadi lebih jelas dan terbaca. Dan pada akhirnya, dalam misi kali ini membuat saya lebih mengenal diri saya, sehingga dapat menjadi target untuk pencapaian selanjutnya, menjadi Ibu Profesional untuk anak-anak saya. Sekian connecting the dots dari saya. :)
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
5 notes · View notes
imaginegrapher · 4 years
Text
Refleksi H-1 Bulan Menuju 2 Tahun
Semalam instagram storynya Apik, istrinya Masgun lewat di timelineku. Mbahas seru tentang refleksi tahun tahun awal pernikahan, berkaca dari vlognya Ayu Dewi dan Nia Ramadhani yang juga bahas tentang hal yang sama.
Sembari menyiapkan tulisan untuk misi terakhirku di Matrikulasi Ibu Profesional, aku juga merefleksikan 2 tahun pertama pernikahanku yang... banyak emot nangis ketawanya😂😂😂😭😭😭
Tumblr media
Misi terakhir matrikulasi ini spesial, para ibu diminta menulis surat. Kalau sudah menikah, menulis untuk suami. Berhubung diriku adalah manusia yang lebih suka menulis dibanding berbicara, misi ini tentulah mudah. Sejak awal menikah hingga hari ini, terhitung sudah sangaat sering menulis surat/note/email/chat panjang untuk suami.
Para pejuang LDM pasti ngerti rasanya, kalo kita mau cerita banyak di ujung hari tapi suami disana lagi capek dan tidur duluan. Sedih ya😂 tapi ya apalah satu satunya cara kuungkapkan dengan chat panjang. Cerita kalo hari ini aku begini, ngerjain ini inu. Sekedar mengungkapkan perasaan dan menyalurkan jatah puluhan ribu kata yang perlu tempat pengeluaran.
Di ulang tahun pertama pernikahan, akupun merangkum tulisanku untuk suami dan curhatan perasaan ke dalam sebuah buku. Kadang dengan tulisan, maksudku bisa lebih tersampaikan. Maklum, tipe individu yang bahasa cintanya dengan tulisan.
Tumblr media
Setelah tidak LDM lagi, aku tetap suka menulis untuk suami. Hadiah ulang tahun suami kemarin juga menyelipkan notes yang sudah berisi 28 hari tentang bojo (karena ulang tahunnya tanggal 28). Dan suami tetap sama, tidak pernah menulis balik untuk istrinya karna memang tidak bakat menulis ala ala gombal puitis wkwk.
Aku mulai menerima perbedaan-perbedaan yang ada di antara kami, meski kadang tetap menyampaikan harapan untuk dikasih kejutan dengan tambahan sticky notes atau surat yang entah kapan. Tips biar tetep bahagia mah jangan berharap lebih dan rendahkan ekspektasi biar ga terlalu sakit ya mak *eh
Menerima dan menghargai bahasa cinta diantara kami yang berbeda. Aku yang puitis dan lebih suka dengan kejutan, hadiah dan tulisan. Suami yang lebih suka menunjukkan dengan gestur sentuhan dan langsung dengan tindakan. Kalau mau memahami lebih jauh, suamiku itu lebih romantis karna cintanya ditunjukkan secara realistis. Bukan ala drama korea.
Jadi kalau lagi ngambek, aku diam diam suka terharu dan bersyukur dalam hati karna pengorbanan suami. Ternyata sudah sejauh ini kami melewati tahun-tahun pertama pernikahan.
Tumblr media Tumblr media
Kalau kata buku Lagom (hidup seimbang ala orang Swedia), be Kind itu penting untuk menjaga harmoni sebuah hubungan. Sederhana saja, seperti membuatkan kopi pagi hari, atau menyelipkan note personal di buku pasangan. Hal itu yang sering kulakukan. Sering iseng ngirim foto/desain ke email kerja suami. Hal sederhana biasanya justru yang mampu membuat kita tersenyum, ya kan :)
Untuk menuntaskan misi terakhir ini, kuselipkan lagi surat cinta untuk suami ke dalam tas kerja sebelum dia berangkat. Kadang yang seru itu nunggu respon pasangan ya kan hehe.
Tumblr media
Alhamdulillah. Meski masih harus banyak belajar, sabar dan istighfar😂, juga sekaligus belajar banyakk bersyukur atas jodoh yang dipilihkanNya untuk kita. Dengan lebih dan kurangnya, insya Allah kita belajar saling menguatkan langkah menuju tujuan akhir semua manusia: syurgaNya.
Jadi beginilah refleksi Misi Terakhir sekaligus refleksi menuju dua tahun pernikahan. Diriku mendaftar Ibu Profesional atas dukungan suami, mudah-mudahan bisa menerapkan ilmu dan memberikan yang terbaik pula untuk suami, keluarga kecilku dan lingkungan sekitarku.
Terima kasih Widyaiswara, mak-mak sesama pejuang dan Institut Ibu Profesional!
Ditulis dalam perjalanan menuju Solo, 10 Juli 2020.
5 notes · View notes
evizzahroh · 4 years
Text
Mengeja Kata
Bulu matanya lentik
Parasnya meneduhkan
Tutur katanya apik
Senyumannya melenakan
Aduhai,
Inikah karunia ajaib-Mu?
Yaa Rabbi,
Jadikan ia sebenar-benarnya Qurrota a'yun
Bagi segenap makhluk di muka bumi
Yaa Rabb Ya Rabb,
Sampaikan kami pada nikmat terbesar,
Perjumpaan dengan-Mu, Rabbul 'izzati.
---
Alhamdulillah alladzii bi ni'matihi tathimusshalihaat.
Karunia Allah benar-benar amazing ya? Bahkan lebih dari itu semua.
Adakah hal yang paling romantis dari dimudahkanNya jalan menuju taman syurga?
Adakah hal yang paling mengharu-bahagia-kan dari dijadikanNya partner --qowam-- yang senantiasa mengingatkan pada kebaikan --dengan lautan kesabarannya--?
Ah iya jadi teringat momen kemarin, meski ini bukan surat pertama yang kutulis untuknya, tapi rasa grogi itu masih saja bersemayam, hingga diri hanya mampu tertunduk --layaknya anak kecil yang sedang main petak umpet--, kala ia membacanya.
Dan maasyaaAllah, luar biasa teramat lega rasanya, saat melihat dan mendengar respon malu-malu dan tawa bahagia yang terpancar darinya. Semoga kita senantiasa diberkahi Allah ya Mas. Unchieee. Bismillah, keep mujahadah linafsih. 😊💞
2 notes · View notes
prabanirisa · 4 years
Text
Assalamualaikum...
Minggu ini tentang misi ke-7 yang lumayan memutar otak yaitu "CONNECTING THE DOTS", membuat saya jadi betah berlama-lama menatap kaca, memaksimalkan kinerjanya dalam merefleksikan apa yang ada di depannya, mengagumi kecantikan diri mengorek tentang diri...hehehe 🙈🙈
🍀 Seperti apa aku ini?
Saya adalah seorang pembelajar yang sedang berjuang memantaskan diri untuk menjadi lebih baik. Sejauh saya mengenali diri bisa dikatakan bahwa saya adalah seorang yang perfeksionis tapi pada saat yang bersamaan saya juga berantakan, saya banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan orang lain meskipun terkadang membatasi kebahagiaan diri tapi saya senang dapat membantu orang lain. Saya orang yang memiliki semangat menggebu-gebu namun juga memiliki sisi yang rapuh.
🍀 Apa yang membuatku unik?
Setiap orang terlahir berbeda dan memiliki keunikan masing-masing dan karenanya sifat unik dapat menggambarkan kepribadian seseorang, dan inilah sedikit gambaran tentang diri saya.
🐾 Saya orang yang ekspresif, jika ada sesuatu yang saya suka ada didepan mata, saya tidak ragu untuk menunjukkan rasa suka saya dengan memberikan apresiasi seperti pujian, namun kadang karena teramat suka saya jadi heboh sendiri dan menarik perhatian orang disekitar (akhirnya jadi malu sendiri😬)
🐾 Saat saya kecil, saya sangat suka memanjat pohon, entah kenapa dari atas saya bisa melihat pemandangan yang berbeda lalu membandingkan apa yang saya lihat di atas dengan yang biasa terlihat di bawah. Begitupun saya jadi melihat suatu keadaan dari kacamata orang lain, dengan perspektif berbeda. Saya jadi bertanya jika orang lain mengalami keadaan ini apa yang akan mereka lakukan untuk melewatinya, saya peduli apa yang orang lain rasakan dan ini menjadikan saya pribadi yang memiliki empati dan tak segan membantu sebisa saya.
🐾 Saya selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu. Tidak ada kamus setengah-setengah dalam hidup saya, ini yang menjadikan saya seorang yang perfeksionis apalagi yang berkaitan dengan passion, semangat saya langsung berkobar. Meski jalannya tidak mudah, saya harus menikmati prosesnya demi hasil yang paripurna.
🍀 Nilai apa yang aku miliki?
Empati yang tinggi
Bertanggung jawab
Jujur
Ulet dan pantang menyerah
🍀 Apa yang aku perjuangkan?
Saya mempersiapkan diri secara lahir dan batin untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Memperjuangkan ridha dari Allah karena telah menanggung amanah sebagai seorang istri dan ibu. Membentuk keluarga yang bahagia dan berakhlak mulia.
🍀 Apa kesamaanku dengan Institut Ibu Profesional?
Sama-sama bermuara pada "Akhlak Mulia". Bagi saya untuk menciptakan generasi yang baik maka seorang ibu harus memperbaiki dirinya dulu. Saya teringat kemarin saat ikut diskusi WI Itsnita Husnufardani yang membuka mata saya, beliau mengatakan bahwa "Seorang ibu yang tumbuh berkembang dengan anak, jika prosesnya benar maka dirinya juga ikut berkembang". Untuk membentuk akhlak mulia tersebut diperlukan sebuah proses yang didapatkan dengan belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak. Saya berharap bisa terus belajar disini, dimulai dari memperbaiki diri, mengelola keluarga dengan baik dan membersamai anak, serta ikut berperan dalam masyarakat.
Sekian, Wassalamualaikum
❤️
2 notes · View notes
tharahmalia · 4 years
Text
Misi #4. MENYELAMI MAKNA
Bismillahirrahmanirrahim.
Ini penyelaman pertama saya. Menyelami makna dalam perenungan bahwa tujuan saya berada di bahtera matrikulasi Institut Ibu Profesional adalah tentu saja untuk menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga. Misi ini adalah sebuah pencarian makna dibalik kata ibu profesional kebanggaan keluarga.
Menurut KBBI pro·fe·si·o·nal /profésional/ a 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
Maka, untuk menjadi ibu yang profesional sesuai kata dasar "profesi" perlu diiringi kesadaran bahwa menjadi seorang ibu juga adalah sebuah profesi yang bukan sembarangan, harus dijalankan dengan sungguh-sungguh dan memerlukan keahlian khusus serta ilmu pengetahuan di dalamnya.
Sebagai seorang istri saya juga meminta pendapat suami saya mengenai makna ibu profesional versinya. Menurutnya Ibu profesional itu adalah ibu yg bisa mnempatkan dirinya dengan tepat dan mengerti perannya sebagai istri bagi suaminya, ibu bagi anaknya, dan (jika ada) pekerjaannya di luar ibu rumah tangga.
Bagi saya pribadi seseorang yang dikatakan profesional adalah orang yang mampu mengerjakan sesuatu sesuai bidang keahliannya, bekerja dengan inegritas sepenuh hati melalui kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja tuntas.
Maka, makna ibu profesional kebanggaan keluarga versi saya adalah ibu yang mampu menjalankan perannya dengan bahagia sepenuh hati, secara maksimal, ikhlas, cerdas dan tuntas hingga menjadi versi terbaik dirinya untuk keluarga. Pada akhirnya semangat yang sama mampu ditularkan ke semua anggota keluarga dan mereka bangga memiliki ibu yang bahagia dengan perannya.
Tumblr media
Tujuan akhir menjadi ibu yang profesional adalah untuk menjalankan peran ibu sesuai fitrah dan perintahNya, bonusnya seorang ibu yang profesional dapat menjadi kebanggaan dalam keluarganya.
Aa bangga saat ntha merawat dede dgn sebaik mungkin, mmberinya ASI, menemaninya bermain, mengajarinya banyak hal dll. Aa bangga saat ntha menyenangkan hati aa dgn masak makanan kesukaan aa, menemani aa, menuruti apa yg aa minta sejauh itu tdk brtentangan dgn hukum-Nya. Aa bangga saat ntha mau mmbersamai aa dalam segala hal, baik suka maupun duka, senang ataupun sedih. Aa bangga saat ntha mengingatkan aa klo aa salah, sehingga aa ngga terpeleset lbh jauh. Dan aa bangga, karena Allah menakdirkan ntha sebagai pendamping hidup aa selamanya, insya Allah. (Suamiku, 2020)
2 notes · View notes
hartinrizkyy · 4 years
Photo
Tumblr media
==========================================
Sebagian orang tidak merasa puas atau relate terhadap penilaian orang tentangnya, karena memang pada dasarnya yang tau diri kita sepenuhnya dan sebenar-benarnya selain Allah swt. adalah diri kita sendiri.
Penilaian orang hanya satu dari sebagian stimulus untuk kita bisa menilai dan mengenali diri  kita lebih dalam, sisanya pengalaman-pengalaman hidup dan tentunya sinyal dari-Nya.
 Dan ini lah AKU
Aku adalah Hamba-Nya, yang Allah titipkan sebagai anak perempuan sulung dari Bapak dan Mamah, adikku semuanya perempuan. Oleh karena itu, kami suka sekali menyebut rumah sebagai “Asrama Putri”, Bapakku sebagai “Kepala Asrama” tentunya.
Tumbuh dan berkembang di dalam didikan seorang Bapak yang berprofesi Polri dan Mamah seorang Guru SD, memberikanku bekal sisi sikap positif di dalam diri sebagai seorang perempuan.
Meski, aku sadar betul sampai sekarang, hal yang menyebalkan namun cukup berdampak untukku adalah sifat “Keras Kepala”.
Mungkin beberapa orang merasa kesal dengan orang yang bersikap seperti aku ini.
Yaa.. paham kadang orang terdekatku juga cukup kewalahan ketika “keras kepala” ku ini kumat, termasuk Mamah, Bapak sampai Suamiku.
Penerimaan Akupun sama, ketika bertemu dengan orang yang sesifat, padahal sifatku juga bagian dari sifatnya.
 =====================================
Sempat merasa bahwa sifat ini adalah sifat yang negatif, membuatku sedikit kewalahan.
Tetapi setelah kupikirkan bukankah “keras kepala” sebuah bentuk sikap tegak dalam pendirian?
 Berusaha bertahan dalam pemahaman, yang dipegang. Jadi bukan keras kepala tidak mau memahami. Mungkin terjadi miss persepsi saat orang lain yang ingin menegakkan opininya, namun dengan memberikan pernyataan atau jawaban yang kurang masuk akal, hati dan logika, agar kita paham.
tetapi karena itu, membuat diriku tergerak mencari untuk menggenapkan jawabannya sendiri.
Keras kepala ku ini terus membuatku tumbuh dengan penuh rasa tanda tanya.
Membuatku menumbuhkan sifat-sifat pendukungnya.
Perfeksionis.
Dimamanapun aku berada, di posisi apapun aku ditempatkan.
Aku percaya pada diriku bahwa aku akan melakukan semuanya dengan baik dan maksimal  sambil mengaharap ridha-Nya.
Meskipun, yaa.. lagi-lagi suka kewalahan sendiri.
Akan tetapi, selalu berakhir dengan tumbuh rasa kepuasan tersendiri.
 Selain itu, aku juga tergolong kaku dalam aturan, rasa empatiku sangat sensitif sehingga membuatku bisa mudah sekali menangis, namun membantuku untuk mudah dalam merasa.
Dari semua sisi positif dan negatif mengenai sifat yang kumiliki,yang tak semua bisa kujabarkan satu per satu, aku sadar mereka semua yang membuatku “Unik”.
  Akibat mereka juga, Aku mampu menemukan, juga kuat untuk berjalan dan bertahan atas hal yang sedang kuperjuangkan.
Aku yang sekarang ternyata punya peran yang berlipat, ( begitu juga perutku ikutaan berlipat) #eh loh malah ke sini
:’D
Maksudnya begitu juga akan hal yang kuperjuangkan.
=========================================
AKU seorang Hamba, Ibu, Istri, Anak, dan Individu.
Mencoba terus belajar agar semua peran bisa selalu berjalan beriringan dan menjaga agar semua sifatku itu bertindak sesuai porsinya.
layaknya bumbu masakan ketika takarannya kurang atau berlebihan bukan membuat masakan menjadi enak, malah jadi sebaliknya bukan?
Juga mencoba untuk menjadi bagian dalam pergerakan perubahan dari peradaban, agar bisa menjadi lebih baik dan bermakna.
 Tak disangka di titik inilah aku menemukan kesamaan antara aku dan IIP (Institut Ibu Profesional). Bersama berupaya untuk berakhlak mulia, dengan terus berproses belajar, menemukan kepercayaan diri, hingga akhirnya bisa menumbuhkan generasi gemilang di muka bumi.
Yang intinya adalah kami
“BERGERAK”
*Pic: by google
edited by canva
#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah
1 note · View note
tarisaputri · 4 years
Text
NAVIGASI
hai manis.. aku mau berbagi pengalaman berlayar yang baru saja dimulai di Ibu Profesional. jadi...
ada sebuah pepatah Makassar mengatakan Bila perahu telah kudorong, layar telah terkembang, takkan ku berpaling kalau bukan labuhan yang kutuju.
dalam berlayar dibutuhkan sebuah navigasi yang digunakan sebagai petunjuk agar kita bisa sampai tujuan. begitu juga dalam sebuah organisasi butuh sebuah navigasi untuk menjaga agar organisasi tersebut berjalan sesuai tujuan. begitu juga Ibu Profesional yang berisi sekumpulan orang-orang yang terdiri dari berbagai latar belakang, lingkungan , masa lalu, dan kebiasaan yang berbeda-beda, butuh sebuah navigasi. Ibu Profesional memeiliki sebuah pedoman perilaku bermartabat atau aturan yang dibuat, dipahami, dan disepakati hingga menjadi komitmen bersama yang disebut Code of Conduct (COC) Ibu Profesional. COC ini tujuannya adalah untuk menjaga kerukunan, kenyamanan dan nilai-nilai yang ada di IP tetap terjaga dengan baik. sehingga organisasi ini menjadi tempat kondusif untuk belajar, berbagi, bertumbuh tanpa ada peran kepentingan didalamnya, kecuali untuk kepentingan bersama. Lantas apa aja sih Code of Conduct nya IP? Intinya adalah "Semua boleh kecuali yang tidak boleh." sesederhana itu. nah apa aja yang tidak boleh?
Tumblr media
jadi sebegitu pentingnya sebuah navigasi dalam berlayar, mari kita ikuti navigasi tersebut agar kita bisa sampai ke labuhan yang kita tuju. ayyy ayyy kapten!1
2 notes · View notes
penaku · 4 years
Photo
Tumblr media
Jeng... jeng... jeng... misi terakhir pulau cahaya... Kejutan lagi dan lagi.. Kali ini menulis surat untuk suami.. Begitu membaca misi ini langsung terkejut, grogi, campur bingung.. apa yg hendak dituliskan? . Langsung ku bilang pada Abang (panggilan untuk suamiku) bahwa aku punya PR buat surat, dan minta untuk diingatkan.. Lalu sambil kucandai, mau surat apa? Ucapan terima kasih, permintaan, pesan, protes, atau surat apa? . "Bebas lah", jawabnya singkat. Beliau mah emang orangnya gitu, tapi tetap suka dengerin kalau istrinya cerita, saat istrinya jadi api, beliau sigap jadi airnya, saat istrinya sedingin es, beliau tanggap menghangatkan.. begitulah kadang wanita, sering pancaroba, walau bukan pawang hujan, tapi beliaulah yg paling jago membuat semuanya kembali normal 😅 . Memulai menulis suratnya? Jangan tanya, grogi... apalah saya ini, walau usia pernikahan masuk di angka empat tahun, tapi masih suka grogi kalau mau membicarakan sesuatu, kadang masih malu-malu (lebih seringnya malu-maluin sih), ya gimana, jangankan pacaran dulu, perkenalan sebelum menikah pun singkat, tapi itu serunya, jadi terus menemukan sesuatu yg baru setiap harinya, dan suka aja masih suka grogi kalau mau bertemu (padahal tiap hari ketemu setelah LDM yg panjang).. . Responnya? Beliau memang selalu mengapresiasi terlebih dahulu sebelum tahu ada apa dibalik yg terjadi, nah loh... bukan tipe pribadi yang mudah berekspresi, tapi ......... yaa begitulah pria... . Balasannya? Nanti, tunggu tanggal mainnya... . #navigasidanberaksi #institutibuprofesional #matrikulasibatch8 #belajardarirumah #penaku #penamamakay https://www.instagram.com/p/CCdylfrJn_F/?igshid=5p2ctrkrw7zn
0 notes
inilah-aku · 4 years
Text
Cerita dibalik Matrikulasi Institut Ibu Profesional #2
Kali ini aku mendapatkan tugas untuk kilas balik hal-hal yang sudah aku lalui bersama Ibu Profesional di tahap berikutnya, cerita tahap awal bisa dilihat disini.  Tidak lupa untuk selalu mengucap syukur Alhamdulillah untuk ada di titik ini.  Aku belajar banyak dan merasa lebih mengenal diriku sendiri setelah menjalani tahap ini. Tahap ini dimulai dari awal April hingga akhir Juni, terdiri dari misi 4 sampai misi 7. Tentuya setiap  misi kita akan mendapatkan batu permata. Kali ini aku berhasil mengkantongi 4 batu permata. MashaAllah, senang sekali bisa menyelesaikan semua misi di tahap ini. 
Misi empat, yang sudah aku tuliskan disini, mengajakku untuk menggali lagi makna ibu profesional menurutku. Tentunya makna yang aku tuliskan sesuai dengan nilai atau visi-misi yang ada dalam rumah tanggaku. Semoga makna Ibu Profesional yang sudah aku tuliskan bisa memberikanku semangat dan renungan ketika aku merasa putus asa dalam melaksanakan peran dalam rumah tangga.
Misi lima dijelaskan tentang Core Value Ibu Profesional yang terdiri dari 4 poin yaitu, Belajar, Berkembang, Berkarya da Berdampak. Pekan itu aku belajar memaknai Core Value yang pertama yaitu Belajar. Aku belajar hal baru bahwa sebelum kita mulai proses belajar kita harus melakukan self assesment (Penilaian diri).  Hari itu aku membuat self assesment dengan bantuan template yang sudah disiapkan, bisa dicek disini. MashaAllah rasanya proses perbaikan diri ini menjadi lebih terarah.
Misi enam tentang Karakter Moral. Dalam misi ini kita terus-terusan belajar untuk mengenal diri sendiri, adakah karakter moral seorang Ibu Profesional yang ada dalam diri kita. Dan setiap orang sebenernya mempunyai karakter tersebut, hanya saja harus pandai-pandai melihat dan mengenal diri sendiri. Cerita selengkapnya sudah aku tulis disni
Misi ketujuh ini, aku belajar tentang Conencting The Dots. Hal yang pernah disampaikan oleh Steve Jobs saat memberikan pidato di Stanford University. Inti yang bisa aku dapat dari perkataan beliau  adalah " Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita di masa lalu pasti mempunyai arti tertentu”.  Conencting The Dots  versi aku ada disni. Setelah flashback jadi sadar bahwa kita juga perlu mensyukuri setiap tahap hidup kita, bagaimanapun keadaannya. Karena setiap tahap hidup mempunyai hikmah dan nilai yang bisa mendewasakan kita. 
MashaAllah semakin kesini, perjalanan menyelami samudra bersama teman-teman Institut Ibu Profesional sangat seru dan semakin menantang. Entah apa lagi tahap-tahap selanjutnya untuk bisa lulus di matrikulasi. Semoga aku selalu bisa istiqomah dalam belajar dan senantiasa komit dengan hal-hal yang sudah aku cita-citakan. Amiin
Bandung, 20:50
bttr,
IA
#navigasidanberaksi #matrikulasibatch8 #institutibuprofesional #belajardarirumah
3 notes · View notes
bincangmamak · 4 years
Text
Misi 6 #MisiPencarianMakna
Misi aliran rasa sudah berhasil diselesaikan, selanjutnya mari menyelam!
Sebelum menyelam kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai makna ibu profesional kebanggaan keluarga itu sendiri, dan di bawah ini adalah makna ibu profesional kebanggan keluarga versi mamak 🤗
Tumblr media
Tak ada ibu yang sempurna, yang ada hanya ibu yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Mari rangkul mereka, bersama menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga.
Tetaplah bangga menjadi seorang wanita, menjadi seorang istri dan ibu, tak perlu lah membandingkan diri dengan orang lain karena kita yang tahu versi terbaik diri kita sendiri:)
#navigasidanberaksi
#matrikulasibatch8
#institutibuprofesional
#belajardarirumah
0 notes
langitshabrina · 4 years
Text
Misi Menuju Ibu Profesional
Misi Menuju Ibu Profesional
Setelah pekan lalu menerjemahkan makna ibu profesional versi saya, hari ini tanggung jawab pewujudannya juga jatuh pada diri saya sendiri. Hal pertama yang dilakukan untuk menjalankan mimpi saya menjadi ibu profesional adalah melakukan self assessment. Untuk mencapai visi menjadi ibu yang cakap, taat kepada Allah Swt. melalui ketaatan kepada suami, dan mengalirkan cinta kasih kepada suami dan…
View On WordPress
0 notes
khdjhmrdhyh · 4 years
Text
Aliran Rasa Part 2
Tumblr media
Assalamu’alaykum, good readers! :)
alhamdulillah tsumma alhamdulillah, hanya itu yang bisa benar-benar menggambarkan apa yang saya rasakan dalam aliran rasa part 2 kali ini. Alhamdulillah pertemukan saya dengan komunitas pembelajar ini, dan kemudian, alhamdulillah saya dapat sampai di tahap ini. 
Sungguh begitu banyak ilmu yang saya dapat di tahap matrikulasi ini. Begitu banyak hal yang saya rasakan di tahap matrikulasi ini. Tentu tahap ini barulah permulaan, kedepannya, masih begitu banyak tahap-tahap yang perlu saya lalui, masih begitu banyak ilmu yang masih harus saya cari didalam komunitas ini. Semoga saya bisa terus mengikuti tiap tahap dalam Institut Ibu Profesional ini. aamiin allahumma aamiin..
Doakan saya yaa good readers :)
Wassalamu’alaykum :)
Tumblr media
3 notes · View notes
prabanirisa · 4 years
Text
Bismillahirrahmanirrahim
Libur telah usai...libur telah usai. Libur panjang selama idul fitri kemarin agaknya masih terbawa sampai sekarang, rasa malas masih menggelayuti tubuh, akhirnya mengumpulkan semangat ngerjakan tugas misi ke-6 yaitu ...
Karakter Moral Ibu Profesional
Aku punya tantangan selama berproses dan menjalani peran kehidupan yaitu : jenuh dan merasa kecewa pada diri sendiri
Tapi ternyata, dalam diriku ada karakter moral ibu profesional yang menjadi kekuatanku. Ini kisah dan caraku untuk mengatasi tantangan tersebut :
Setelah resign dari tempat kerja tahun lalu saya merasa kehidupan saya sangat monoton, mulai dari bangun tidur harus mengerjakan pekerjaan domestik dilanjut mengasuh putri kecil saya yang luar biasa aktif, seperti itu setiap harinya tak jarang membuat saya jenuh dan stres. Terkadang saya merindukan kehidupan saat masih bekerja dulu, bisa mengerjakan sesuatu yang berbeda setiap hari, bertemu banyak orang dan bersenda gurau dengan rekan kerja... ahh betapa senangnya.
Sampai pada suatu ketika, suami saya merasakan perubahan dari diri saya, yang paling dirasakannya adalah mood saya yang selalu naik turun dan sering mengeluh setiap kali video call. Saya dan suami memang tidak tinggal bersama dikarenakan dia bertugas di luar kota. Dia bertanya apakah saya baik-baik saja, saya menjawab "tidak", saya menceritakan padanya bahwa saya bosan dengan rutinitas saya setiap harinya, merasa kehidupan saya saat ini tidak semenarik dulu dan saya kecewa akan hal itu.
Suami saya diam sejenak, lalu berkata "buka hatimu, biarkan dirimu bahagia"
Suami saya meminta saya untuk membuang jauh rasa kecewa saya, bagaimana bisa rumah tangga kokoh jika salah satu pilarnya rapuh. Dia berjanji akan tetap menggenggam tangan saya dan membantu saya melewati ini. Saya merenung, menyadari bahwa perasaan kecewa itu telah menyeret saya menjadi pribadi yang jauh dari kata bahagia dan rasa bersyukur.
Never stopped running, the mission alive, saya tidak bisa terus terdiam memendam kekecewaan, saya mencoba memaafkan diri saya sendiri dan berusaha berdamai dengan rasa kecewa itu. Saya mengikhlaskan diri saya untuk terus berjalan dengan bahagia tentunya karena hidup adalah tentang melangkah maju, saya bersyukur karena suami saya ada disamping saya dan menggenggam tangan ini. I know i can be better, saya menata kembali visi dan misi hidup saya, melakukan apa yang saya sukai dan mengikuti berbagai macam kegiatan yang bermanfaat yang mana salah satunya menjadi bagian dari IBU PROFESIONAL. Saya merasa tertampar melalui perkataan WI Riefki Amalia "menjadi pribadi lebih baik itu bukan perkara bisa atau tidak bisa tapi mau atau tidak mau". Sekarang saya memantabkan hati memilih untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu berbahagia tentunya.
Semoga sedikit cerita ini bisa memberikan manfaat bahwa berani mengutarakan perasaan yang menyesakkan memang diperlukan, jangan ragu untuk meminta pertolongan, berani speak up itu perlu. It's Okay not to be Okay!
Sekian
❤️
Tumblr media
Source : google.com
2 notes · View notes
tharahmalia · 4 years
Text
Misi #3. NAVIGASI
Bismillahirrahmanirrahim
Arah angin mulai terasa, jangkar sudah diangkat, layar terbentang, laju kapal mengarah ke depan. Alhamdulillah saya masih bertahan berlayar di samudera ilmu dalam bahtera matrikulasi Institut Ibu Profesional. Setelah berhasil mendapatkan mutiara Ibu Profesional, kini saatnya menempatkan mutiara tersebut dalam bagian inti kompas.
Tumblr media
Mutiara Ibu Profesional akan selalu dipergunakan dalam berkomunitas di pelayaran ini. Ketika berlayar tentunya kita perlu memperhatikan keselamatan dan hal-hal yang mendukung tercapainya misi pelayaran. Agar arah perlayaran lebih terjaga, maka dibutuhkan sebuah pedoman, yaitu navigasi!
MISI KETIGA
Navigasi atau pedoman yang dibutuhkan dalam berkomunitas disebut dengan CoC (Code of Conduct) yaitu tata cara berperilaku bermartabat, atau berupa aturan-aturan yang dibuat dan telah disepakati bersama. Misi kali ini adalah bagaimana caranya agar CoC ini dapat diaplikasikan selama penjelajahan.
Menurut Aa Gym, jika kita ingin menerapkan sesuatu hal (misalnya suatu kebiasaan baik/perilaku bermartabat), maka perlu rumus 3M yaitu mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini!. Untuk itu, inilah beberapa aksi yang dapat saya lakukan dalam membumikan CoC:
Meluruskan niat penjelajahan samudera, minimal membaca basmallah sebelum mengerjakan misi dari IIP.
Aktif dan bertanggung jawab pada saat diskusi di forum belajar di facebook/wag dengan memberikan minimal 1 komentar.
Mencantumkan sumber/referensi setiap kali menulis/menyampaikan informasi.
Ketiga aksi tersebut benar karena aksi 1 sesuai dengan CoC poin memiliki adab yang baik, aksi 2 sesuai dengan CoC poin aktif dan bertanggung jawab, aksi 3 sesuai dengam CoC poin publikasi yang bermartabat dan bertanggung jawab.
Ketiga aksi tersebut baik karena akan memberikan konsekuensi positif bagi saya agar ilmu yang saya terima selama penjelajahan ini lebih berkah, tugas selesai tepat waktu dan terhindar dari plagiarisme.
Ketiga aksi tersebut juga bermanfaat karena akan menjadikan saya pribadi yang baik, disiplin, beradab, bermartabat dan bertanggungjawab.
Aksi-aksi ini perlu dicoba dan dilatihkan terus menerus hingga mencapai konsistensi maka barulah terasa perubahannya dan CoC dapat membumi. Kini kompas sudah mulai beroperasi, navigasi dan beraksi!
Wallahualam
Tumblr media
2 notes · View notes
hartinrizkyy · 4 years
Photo
Tumblr media
...................................................................................
Menjadi seseorang yang deep thinker, membuatku menjadi seseorang yang haus akan ilmu. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan kegelisahan pribadiku saat itu. Ilmu-Ilmu itu yang mampu menjadi perantaraku dalam mencari sebuah jawaban.
Ilmu-ilmu itu yang seolah membentuk kerangka-kerangka berpikir di otakku yang kemudian saling berhubungan hingga akhirnya menemukan sebuah konklusi versi terbaik dariku.
Ketika menjadi seorang Ibu baru, rasanya jati diriku hancur bagai puing-puing yang berserakan entah ada di mana. Konklusi-konklusi hidup yang selama ini ditemukan sepertinya harus ditata ulang, kemudian kegelisahan-kegelisahan baru mulai berdatangan silih bergantian.
Menjadikanku seseorang yang haus infomasi akan ilmu baru.
Tentu saja semua itu berkaitan dengan proses penerimaan “Peran Baru” yang ternyata cukup berhimpitan saat itu, yaitu peran “Istri dan Ibu”.
Bagai dikejar waktu, semuanya aku coba selami satu per satu saat itu. Ilmu menyusui, Ilmu MPASI, Ilmu tumbuh kembang, Ilmu manajmen diri, Psikologi anak, Ilmu menggendong, Ilmu kesehatan baik herbal maupun konvensional, ilmu memasak, ilmu komunikasi efektif dan yang lain-lainnya.
Sampai akhirnya aku di satu TITIK
Masyaallah sebegitu mengagumkan dan menantangnya menjadi seorang IBU,
Mereka secara tidak langsung dituntut oleh diri mereka sendiri, untuk memahami setidaknya sedikit ilmu dasar dari berbagai ilmu yang mampu menjadi penunjang mereka, dalam mendidik dan membesarkan serta menjalankan peran “Istri juga Ibu” yang suatu saat nanti akan mereka pertanggung jawabkan.
.............................................................................................
Aku tau rasanya berjalan tanpa dasar ilmu, itu bagaikan berjalan tanpa arah dan tujuan tanpa kepastian dan kepercayaan diri. Layaknya bunga dandelion yang harus siap bertebangan sesuai arah angin yang berhembus saat meniupnya. Kemudian, memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah.
..............................................................................................
Namun, aku sadar ketika keinginan mengumpulkan segala informasi itu membuat badai infomasi mulai menghampiri. Oleh karena itu, kubangun filter informasi diriku, yang kemudian dengan seiring berjalannya waktu filter informasi itu mengarahkan ku pada satu peran yang cukup terlupakan selama ini.
Peran “Diriku” “Pribadiku”
Aku lupa, untuk menjadikan peran ini sebagai  irisan dari peranku selaku “Istri” dan “Ibu”
Tapi melalui ilmu itu, aku menemukan kembali jati diriku.
Ahhhh... mungkin Allah swt. Jauh lebih tau mengenai hambanya yang satu ini.
Membiarkan aku mengikuti aliran yang mana saja aku inginkan, kemudian akan bermuara pada satu yang sama dengan yang lainnya, kepada-Nya.
.....................................................................................
Hingga aku sadar kembali ada fitrah khalifah dari dalam diriku yang Dia titipkan.
Fitrah sebagai seseorang di muka bumi,  yang berusaha maksimal sesuai kapasitasnya.
Selaras dengan Core Value IIP yang sedang dimaknai.
Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi, dan Berdampak.
Semoga ini merupakan aliran baru yang bisa membawaku ke muara yang diridhai-Nya.
Serta menjadi celah sumber energi positif bagi orang-orang yang berada dalam radiusku.
..........................................................................................
Seraya dengan wejangan WI pendampingku saat diskusi itu, Mba Diyah Amalia
“Sebagai perempuan, istri, dan Ibu, semangat belajar perlu terus ditumbuhkan.”
Dan inilah hal-hal yang sedang kuselami.
.
.
.
#navigasidanberaksi #matrikulasibatch8 #institutibuprofesional #belajardarirumah
.
*All pict and edited by canva
1 note · View note