KEPRIBADIAN ISLAM
Pemateri : Ustadzah Meti Astuti., S.EI, M.EK
Notulensi : Annisa N
Umat Islam memiliki konsep atau mekanisme tersendiri yang disebut Syakhsiyah Islamiyah (orang yang kepribadian Islam).
Yaitu bagaimana cara menilai orang lain secara hakikat.
KONSEP KEPRIBADIAN (SYAKHSIYAH)
Makna Kepribadian
Kepribadian manusia langsung terkait dengan dua potensi utama manusia :
1. Akal manusia
2. Nafsu manusia
Dari dua unsur inilah kepribadian manusia akan dibentuk.
BAGAIMANA MEMBEDAKANNYA ?
Semua manusia memiliki akal dan nafsu
Perbedaan tersebut dapat diistilahkan :
1. Akal dan Aqliyah
2. Nafsu dan Nafsiyah
Setiap orang mempunyai akal, tapi belum tentu mempunyai aqliyah, jika aqliyah nya Islam maka pemikirannya harus Islam.
Setiap orang mempunyai nafsu, tapi belum tentu mempunyai nafsiyah.
GHARIZAH (NALURI) pada MANUSIA :
Gharizatul Baqa', naluri mempertahankan diri (Gharizatul Baqa). Penampakannya mendorong manusia untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka melestarikan kelangsungan hidup. Misal : senang bertemu dengan teman lama, eksistensi diri diakui.
Gharizatun Nau', naluri melangsungkan keturunan (Gharizatun nau'). Penampakannya akan mendorong manusia melangsungkan jenis manusia. Misal : ingin dicintai dan mencintai, merasa rindu, menyukai lawan jenis.
Gharizatun Tadayyun, naluri beragama (Gharizatut Tadayyun). Penampakannya mendorong manusia untuk mensucikan sesuatu yang mereka anggap sebagai wujud dari Sang Pencipta, maka dari itu dalam diri manusia ada kecenderungan untuk beribadah kepada Allah, perasaan kurang, lemah dan membutuhkan kepada yang lainnya.
MAKNA AQLIYAH
Manusia yang memiliki Aqliyah adalah manusia yang memiliki akal, tetapi akal tersebut tidak hanya digunakan untuk berpikir begitu saja.
Manusia yang memiliki Aqliyah adalah manusia yang ketika akan menggunakan Akalnya untuk berpikir, pemikirannya akan dipimpin, diikut atau di standarkan pada padangan hidup tertentu.
Orang yang tidak memiliki konsep yang mapan, apa yang harus dijadikan standar nilai baik dan buruk, maka akalnya akan terjerumus dalam kekeliruan atau kekacauan.
Sedangkan
Orang yang memiliki pemikiran yang spesifik yaitu ada yang diambil dari Islam, kapitalistik, sosialisme, maka akan memiliki pemikiran yang spesifik karena bersumber dari satu nilai yang sama.
Orang yang memiliki Aqliyah adalah orang yang memiliki standar dalam pemikiran hidupnya, sehingga kita bisa mengidentifikasi pemikiran orang lain.
Jadi Aqliyah adalah akumulasi dari pemikiran-pemikiran yang sudah dibentuk karena standar hidup tertentu yang dipakai.Kalau manusia memiliki banyak sekali standar dalam hidupnya (prgamatis) dan suka berubah-ubah itulah yang membuat orang Split Personality.
MAKNA NAFSIYAH
Manusia yang memiliki Nafsiyah adalah manusia yang memiliki nafsu, tetapi nafsu tersebut tidak hanya untuk dipuaskan begitu saja.
Manusia yang memiliki Nafsiyah adalah manusia yang ketika akan memuaskan/memenuhi nafsunya, pemenuhannya akan dipimpin, diikat atau distandarkan pada pandangan hidup tersebut.
MEMBENTUK AQLIYAH
Untuk dapat membentuk Aqliyah :
1. Harus mau meningkatkan penggunaan potensi akalnya.
2. Peningkatan potensi akal untuk berpikir harus sampai pada level berpikir tingkat 4,5 dan 6.
3. Peran akal tidak boleh hanya sekedar untuk memenuhi tuntutan nafsunya saja.
4. Akal harus difungsikan secara mandiri, murni dan jujur.
BERPIKIR TINGKAT 4 ?
Menggunakan akalnya untuk memikirkan tentang hakikat hidup ini. Akalnya harus mampu menjawab 3 pertanyaan besar manusia (Uqdatul Kubra) :
Darimana asal kehidupan ini ?
Apa tujuan hidup di dunia ini ?
Akan kemana setelah hidup di dunia ini ?
Dalam rangka beribadah kepada Allah, Allah turunkan wahyu Al-Qur'an kepada Rasulullah dan membawa hadist yang disampaikan oleh Rasulullah yang maknanya dari Allah.
Aqliyah manusia harus distandarkan kepada Al-Quran dan kepada Sunah.
Membentuk Nafsiyah
Pandangan hidup tersebut tidak hanya untuk memimpin seluruh pemikiran-pemikiran manusia.
Pandangan hidup tersebut juga akan digunakan untuk memimpin setiap dorongan nafsu yang akan muncul dalam diri seseorang.
Sehingga hidupnya tidak dipimpin oleh nafsu tetapi akan dipimpin oleh pemikiran tertentu, yaitu yang berupa pandangan hidup tertentu.
TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN
Jika proses tersebut telah dilalui, maka akan terbentuklah KEPRIBADIAN dalam dirinya.
Yaitu kepribadian manusia yang tersusun dari dua unsur :
1. Aqliyah, setiap pemikiran yang selalu distandarisasi dengan Aqidah tertentu.
2. Nafsiyah, setiap pemunculan dorongan nafsu yang selalu distandarisasi dengan Aqidah tertentu.
JENIS KEPRIBADIAN MANUSIA
Kepribadian yang terbentuk dalam diri manusia tersebut sangat tergantung pada Aqidah yang telah diyakininya.
Berdasarkan jenis Aqidahnya, maka kemungkinan kepribadian yang dibentuk :
Kepribadian Kapitalisme
Kepribadian Sosialisme
Kepribadian Islam
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ISLAM
Kepribadian Islam disusun oleh 2 unsur :
1. Aqliyah Islamiyah, setiap pemikiran yang selalu distandarisasi dengan Aqidah Islam.
2. Nafsiyah Islamiyah, setiap pemunculan dorongan nafsu yang selalu distandarisasi dengan Aqidah Islam.
CARA MEMBENTUK KEPRIBADIAN ISLAM
1. Menanamkan Aqidah Islamiyah
2. Menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan berpikir
3. Menjadikan Aqidah Islam sebagai pengendali tingkah laku
SYAKHSHIYAH ISLAMIYAH
Aqliyah Islamiyah
Nafsiyah Islamiyah
PERILAKU SYAKHSIYAH ISLAMIYAH
1. Menjadikan akhirat sebagai tujuan tanpa melupakan dunia (QS. Al Qasas : 77)
2. Meraih kekuasaan dunia dengan hak dan senantiasa bersusah payah menggapai akhirat (QS. Al-A'la : 17)
3. Zuhud dari harta yang haram dan subhat, tetapi tidak menolak menikmati rezeki yang baik tanpa lupa bahwa dunia bukan segalanya. Sadar bahwa perhiasan adalah cobaan (QS. Al-Kahfi : 46)
4. Ramah terhadap sesama muslim dan keras terhadap segala bentuk kekafiran (QS. Al Fath : 29)
5. Mampu menjadi pemimpin, sekaligus siap sebagai rakyat
6. Zuhud, namun juga menikmati hidup
CIRI KHAS SYAKHSIYAH ISLAMIYAH
Ditunjukan Allah ketika memaparkan sifat-sifat :
Sahabat (QS. Al Fath : 29, At-Taubah : 100)
Orang mu'min (QS. Al-Mu'minun : 1-11)
Ibadurrahman (QS. Al-Furqan : 63-74)
Muhajidin (QS. At-Taubah : 88-89)
CARA MEMBINA PRIBADI YANG ISLAMI
Meningkatkan cara berpikir Islami-> pembinaan Tsaqafah Islamiyah.
Meningkatkan cara pengendalian jiwa Islami->melaksanakan ibadah dan ketaatan.
MELURUSKAN PANDANGAN
Banyak terjadi kekeliruan yang menganggap orang yang mempunyai Syakhsiyah Islamiyah adalah seperti malaikat.
Mereka menganggap bahwa hidup Islami tidak mungkin. Yang benar adalah Islam datang untuk dapat diterapkan secara amaliy di dalam kehidupan.
Islam mampu memecahkan permasalahan hidup tanpa ada kesulitan untuk menerapkannya.
Manusia akan mampu menerapkan Islam secara praktis dan mudah, jika ia telah menemukan Aqidahnya dan mempunyai Syakhsiyah Islamiyah.
KEPRIBADIAN ISLAM
Dalam perjalanan kehidupannya, kepribadian manusia dapat mengalami pasang surut.
Ketika telah yakin bahwa Islam telah mewarnai seluruh kehidupan, pasti permasalahan dalam kehidupan dapat terpecahkan. Karena Allah telah menjamin dalam firman-Nya :
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (QS Taha: 124).
_____
Muslimah Inspirer|Start with Bismillah
Tangerang Selatan, 20 Oktober 2020
2 notes
·
View notes