Tumgik
#menulissaja
hampirmalam · 4 years
Text
kini, ijinkan aku untuk sesekali merindu, dengan sangat. dengan segala kalimat resah yang tersemat dalam diam, mencekik perasaan. lalu, kita berdua berpandangan, memecah keheningan, beruraian air mata. sendu teduh bagai rintik hujan yang baru turun, sesekali terisak, saling menggenggam.
ijinkan aku sesekali merindumu, dengan sangat. sampai tangan bergetar menyentuhmu, dengan hangat yang belum lama hilang dari genggaman. hingga lekukan senyum merekah, saat sua adalah penyembuh segala lara.
ijinkan aku sesekali merindumu dengan sangat. namun jangan menghilang saat semua terjeda. perihal kembali lagi berdua adalah hal yang tak terelakkan.
setelahnya;
ijinkan aku mencintaimu dengan sangat, dalam bahagia yang selamanya.
2 notes · View notes
novikanostalia · 4 years
Photo
Tumblr media
✏ . Kadang kita harus ngerti, sesuatu yang sudah manusia rencanakan dengan begitu sempurna bisa saja tiba-tiba ditunda atau bahkan tiada. Sampai akal kita menyadarkan kita, kalau kita itu gaada apa-apanya dibanding kuasa Tuhan Baru saja diberi hal seperti ini kita sudah begitu kalang kabut, manusia dimana-mana kalap, menyiapkan sesuatu hanya untuk dirinya sendiri, menumpuk stok hanya untuk keuntungan sendiri, kadang kemanusiaan memang nomor sekian di saat-saat begini Tapi bersyukurlah kita tetap dapat melihat orang-orang baik diluar sana, menyumbangkan apa yang dia punya demi peradaban, kita sebagai manusia biasa mesti sadar semua dan apa-apa saja yang kita punya itu bisa habis, tapi jangan sampai jiwa manusiamu terkikis akibat ego ingin menyelamatkan diri sendiri Terimakasih para pekerja yang tetap berjuang demi kemanusiaan serta kebaikan bumi, semoga tetap dalam perlindungan Yang Kuasa. Yuk bangkit yuk, indonesia pasti bisa🖤 Ps: foto hanya pemanis, sumber dari pinterest:) ( yang ada difoto maaf ya saya izin pakai buat visual😊) . . . #sapardidjokodamono #jokopinurbo #diansastrowardoyo #senandika #langit #menulissaja #senja #perasaan #taufikismail #bewriting #bandung #fly #quotesindonesia #quotesremaja #senandika #baca #literasiindonesia #cerita#penulisIndonesia #sajakliar #sastracinta #menulissaja #viruscorona #indonesiabisa (di Indonesia) https://www.instagram.com/p/B9yzKhap2gD/?igshid=1bym4n6smv1je
1 note · View note
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Smartphone yang aku genggam tiba-tiba berbunyi. Satu notifikasi dari aplikasi whatsapp. Pesan dari seseorang yang tidak aku simpan lagi nomornya. Bebeberapa jenak aku mencoba mengingat-ingat kembali nomor si pengirim pesan. Tidak berhasil. Lalu ku coba buka profilnya, oh ternyata diaaaa.
Orang yang sudah sejak lama tak pernah kuharapkan lagi datang di hidupku. Dia pernah menghilang begitu saja setelah kita sempat berteman baik, cukup baik malah. Aku tak tahu apa kemudian yang membuat dia menghilang begitu saja untuk waktu yang cukup lama. 2 tahun. Dan kemudia dia datang kembali dengan sebuah pesan. Memang... tidak ada yang spesial dari pesan itu. Hanya ungkapan maaf lahir bathin berhubung karena idul fitri. Mungkin reaksiku saja yang berlebihan. Hanya karena satu pesan permohonan maaf lahir batin aku cukup terkejut. Padahal mah biasa aja kan ya.
Tapi begitulah. Setelahnya aku membuat kesimpulan. Ini mungkin hasil dari pengamatanku dari beberapa sampel. Haa ciee udah ilmiah banget curhatan ini. Pakai sampel segala ya kan. Baiklah, langsung saja pada kesimpulan dari pengamatan ku ya.
1. Lelaki itu bukan tipe yang baperan. Jadi kita tuh mesti biasa aja ketika berkomunikasi dengan mereka.
2. Lelaki bukan tipe yang suka ribet mikir macem-macem. Maksudku begini. Kita perempuan jika kira-kira tidak akan ada lagi hubungan dengan seseorang, siapapun itu kita akan hapus kontak mereka dari hp kita. Karena memang gaada gunanya lagi. Tapi beda dengan laki-laki. Mereka tidak akan pernah hapus nomor kita meski kita gaada lagi gunanya di kehidupan mereka.
3. Lelaki itu tipe yang menggampangkan segala hal (sebagian mungkin). Dekati, beri perhatian, terus tinggalkan. Jika mereka ingin kembali, tinggal hubungi lagi.
Hemm. Begitu kira-kira. Mungkin ini ada pada banyak atau sebagian lelaki. Jika kita melihat hal yang sama dari mereka, sini yuk. Merapat. Hihihi
#menulissaja
Padangsidimpuan, 13 Juni 2020
11 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Day 2 Management Emosi, Part 2 Mayoritas orang cenderung dalam menangani dan mengatasi emosi mereka dengan berbagai gaya seperti, sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia. Kamu mau pilih menanggapi emosi dengan seperti apa? Lalu bagaimana mengendalikan emosi atau amarah dalam syariat Islam. Emosi atau amarah merupakan salah satu senjata andalan iblis dan para pasukannya untuk menjadikan umat manusia khususnya umat Islam saling bermusuhan. Dan jika hal itu terjadi, maka misi Islam untuk menciptakan kedamaian di dunia akan sulit terwujud dan hanya akan jadi angan-angan belaka. Oleh karena itu Rasulullah SAW selalu mewanti-wanti umatnya agar selalu menjaga diri dari perangkap amarah tersebut. Bahkan beliau menyebutkan bahwa orang yang tidak mudah marah adalah sebaik-baik orang. Rasullullah bersabda, “Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridloi, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridloi.” (HR. Ahmad). Bersambung.. #Day2 #BermanfaatDenganSocialMedia #GoodWriterClub #managementemosi #AksiMenulis #praisedtoallah #bersyukurselalu #nulisyuk #nuliseuy #penulispemula #amateurwriters #penerbit #sayaindonesia #menulissaja #instawrite #instaphoto #likeforlike #likefollow #happylife❤️ #bahagiaitusederhana
0 notes
chacanov · 2 years
Text
Bismillah... Lillah...
#hariiniakubelajar #menulis #berceritadalamtulisan #ayonulis #ayomenulis #belajarmenulis #mulaimenulis #author #quotes #words #nasihat #pelajaran #hikmah #dibaliktulisan #dibalikpesan #dibalikkata #menulissaja #tulisan #tulisankata #kalam #kata #katakatabijak #notes #reminder #selfreminder #daily #lesson #learning
instagram
0 notes
nabe-itsme · 2 years
Text
Desember lagi... (Bianglala dan Kesatria)
Sudah Desember lagi entah di Desember mana  nanti mereka akan mengulang kejadian beberapa tahun lalu menikmati basahnya desember dengan kopi dan beberapa kudapan manis di warung kopi favorit mereka.
Bianglala masih kembali ke cafe di kotanya yang sama setiap tahunnya di bulan Desember, panggil saja aku biang, dia memanggilku begitu dan entah mengapa aku begitu menyukai, aku pernah bertanya kenapa harus biang bukan lala saja superti yang lain, dan Tria cuma bilang aku menyukainya itu saja tanpa alasan apa-apa, namaku lucu katanya sambil tersenyum dan sambil menyeruput kopinya. 
namanya Kesatria habibi, semua orang memanggilnya tria atau tri, katanya dia anak ke tiga dari 5 bersaudara, laki-laki muda dan sederhana, tapi banyak bicara dengan topik random entah kenapa dia tidak pernah kehabisan bahan, 
Biang dan Tria ketemu kerena sebuah kerjaan dari kantor tria yang menujuk menjadi pendamping  membagun perusahan straup untuk remaja melenial. dari project ini mereka sering ketemu awal memang full hanya membahas project ini. biang perempuan biasa saja dengan kemampuan diatas rata-rata, tapi cukup pendiam tidak banyak bicara untuk hal-hal yang berhubungan dengan pribadinya. tapi untuk bicara tentang kerjan biang akan sangat banyak bicara dan sangat detail dengan setiap konsep dan ide yang dia punya. Semangat dan ide-ide luar biasa dapat membuat tria tak berkedip setiap biang mempresentasekan bahan laporannya. 
Begitulah awalnya perkenalan mereka, akhirnya menjadi cukup dekat tapi tanpa hubungan apa-apa menjadi sahabat juga tidak apalagi menjadi sepasang kekasih, tapi entah karena alasan apa biang dan tria akhir hilang kontak tidak lagi ketemu atau sekedar menyapa lewat dunia wa atau tautan sosial media yang mereka punya masing-masing padal mereka sama-sama online tak sudah tidak lagi menyapa seperti dulu. Namun biang menjadi penonton setia setiap  tria mengupdate statusnya di dunia maya. 
Cara biang untuk mengenang tria adalah datang warkop disudut kotanya menikmati sendiri kopinya dengan tersenyum setidaknya tria surah berhasil membuatnya tertawa lagi, karena biang sudah pernah lupa caranya tertawa. biang hanya berharap satu saat bisa ketem, dia hanya ingin berterimakasih kerena biang tak sempat mengucapkannya dipertemuan terakhir di bulan Desember kala ini.....
TERIMAKASIH SATRIA, itu saja tak ada yang lain
 #terimakasi #kamu #bianglaladansatria #menulissaja #tentangkita #ceritakita 
0 notes
dearadeer · 5 years
Text
Beri Judul Apapun Semengerti kamu
Dia bukan yang terbaik yang ku pilih, dia yang selalu ada dan memberi banyak pengaruh dalam hidupku yang ku tahu merubah pandangan sempitku dan merubah sifat lemah dalam diriku.
Dia mungkin menjadi nilai yang sempurna di mata oranglain, tapi bukan itu yang dia inginkan. Dan mungkin aku bukan yang selamanya bisa mengerti apa yang dia butuhkan.
Cinta tak membaluti dunia kita, hanya sebagian kecil perasaan yang kita bawa kemana mana. Realita memaksa kita untuk berpikir jernih dan realistis tentunya.
Pada kenyataan dunia kejam saat kita baik baik saja, dunia akan terasa baik jika kita tidak baik baik saja. Percaya semua yang terjadi adalah hasil dari interaksi yang kita bangun.
Memilih jalan bukan prioritas, memilih apa yang kita inginkan bukan prioritas, tetapi memilih apa yang kita butuhkan adalah prioritas.
Persetan dengan dunia kelam yang tak boleh kita sentuh. Kita manusia kuat di ruang lingkup yang kejam. Kita manusia lemah di ruang lingkup yang baik.
Karena sejatinya dalam fantasi kita butuh realita.
Ini pernyataan dari insan yang sejatinya lemah dan putus asa.
Setuju tidak?
#menulissaja #tulisansaja #bisaberubahsewaktuwaktu #masalahbiasa #inilahmanusia #manusia #curahan #logika #perasaan #jiwa #hati #pikiran #dunia
0 notes
mulianaiskdr · 6 years
Text
seorang gadis dengan senyum diwajahnya.
ia tidak cantik, tidak lebih cantik dari saudara perempuannya pun dari sahabat-sahabatnya. wajahnya biasa saja. mungkin bagi sebagian orang ia cukup manis ketika tersenyum.
Namun, senyum itu begitu mahal jika ia dipertemukan oleh pemuda-pemuda yang tidak dikenalnya, begitu loyal ketika bertemu ibu-ibu, perempuan anak kecil dan orang tua. 
mengapa demikian?
#menulissaja #meskibelumbaikmenulisaja
0 notes
Text
Cara Terbaik
Cara terbaik mencintai bukan melepaskan. Melepaskan adalah cara menyadarkan diri akan sebuah ketidaktepatan yang harus ditinggalkan. Menepis segala keinginan yang sulit untuk direalisasikan. Mencintai tak pernah bersanding dengan melepaskan, tak pernah saling bercakap bahkan. Tapi mencintai selalu berjodoh oleh sebuah keberpihakan yang akan berimbas pada kesabaran, penerimaan, dan kelengkapan.
0 notes
ruangtemu · 8 years
Photo
Tumblr media
Are you strong enough? . . . Sabar dan kuat melanjutkan perjuangan hidup ini atas harapan-harapan kita. . . Tujuan kali jelas sudah, pada titik ini, ada keluh yang terjulur juga akhirnya. Melalui satu titik hidup yang lumayan mendebarkan. Aku tak mendramatisir. Mungkin buat org lain ini hal mudah, buat ini satu langkah besar yg kulakukan dalam perjalanan hidupku. . . Titik itu kini berubah posisi, menuju kedepan lebih jelas, lebih berat lebig butuh banyak sabar dan ikhtiar lagi. Bakalan ada banyak kompromi dari tiap-tiap ego kita. . . . Aku lupa kapan terakhir bertemu senja. Luapan ceritaku tak pernah lagi tersampaikan padanya. Seperti sebelumnya selalu ada ritual memanjakan mata, menikmati jingganya dalam balutan kumandang ilahi nan syahdu. . . Aku tak tau apakah kau rindu juga pada kami? . Lama tak menjengukmu bersama. . Tunggulah tahan rindumu. . Kami akan menemuimu lagi dengan utang cerita yang begitu banyak. . Baik-baik yah. Ia dan aku merindukanmu. . #membacasudutkota #menulissaja #sembarimenunggu #menunggunya #eh
0 notes
andinras · 10 years
Text
Pesimis
Sadar tidak, makin kamu lupa dan menghindari untuk menulis.. (karena merasa tak akan dibaca -dan menjadi pesimis-) maka sesungguhnya kerugian menjemput dirimu. Asahanmu menumpul. Seperti kehilangan banyak-banyak kelihaian dan kekhasan diri. Dibentuk lagi adalah satu-satunya cara. Mari berkreasi ^^
0 notes
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Sehangat mentari.
Anak-anak belia berlarian dari satu sudut ke duit lain. Tidak peduli seberapa lelah kakinya berlari. Tawanya semakin riang berkejaran dengan teman sebayanya. Mereka jatuh sesekali, lalu kemudian bangkit berdiri. Bergandengan tangan, berangkulan dengan cinta kasih.
Sesekali mereka akan menangis tatkala ada seorang teman yang mendorong hingga jatuh. Sesekali mereka akan marah tatkala mainan mereka direbut. Sesekali mereka akan sedih, sesekali mereka lelah, dan banyak lagi.
Jiwa mereka sehangat mentari. Meski banyak yang sudah membuat mereka menangis, bersedih, mereka akan sangat mudah memaafkan dan lalu mereka akan riang gembira lagi.
Jiwa mereka sehangat mentari. Meski berapa kalipun kau buat mereka menjadi tidak enak hati, mereka akan sangat mudah untuk memberi hati mereka kembali.
Mereka tidak mengenal kata dendam. Yang ada hanya cinta kasih, mudah memaafkan, dan saling berbagi.
Ahh, dunia anak memang tidak seruweh dunia orang dewasa. Andai banyak orang dewasa setia belajar dari mereka. Dunia akan sangat selalu hangat seperti mentari.
#menulissaja
Padangsidimpuan, 11 Juni 2020
10 notes · View notes
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Aku berpura-pura.
Sungguh. Saat ku nyatakan hatiku tak bergetar saat namamu disebut, aku berbohong.
Bukan, bukan agar orang lain mengiraku kuat. Tapi aku tak ingin buai oleh angan. Kau tau? Aku sering bermimpi akan bagaimana jika kelak bersama. Aku sering merangkai cerita saat kita nanti berdua memadu kisah.
Ahh entahlah. Rasanya memang aku tidak sepantas itu untuk menerka-nerka apa yang kau rasa tentang kita.
Biarlah seperti ini saja. Aku, kau bercerita semua hal penuh suka. Aku menikmatinya. Aku harap kau juga.
Padangsidimpuan, 15 Juni 2020
#menulissaja
8 notes · View notes
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Muslimah apa kita ini?
Kita dapat menyaksikan di sekitar kita, bagaimana perkembangan intelektual para muslimah kita sekarang. Aku tidak akan memberikan contoh jauh-jauh tentang ini. Aku akan kisahkan tentang perempuan di sekitarku.
1. Lingkungan Rumah
Aku anak ketiga dari 6 bersaudara. Di rumahku jumlah perempuan ada 5 orang termasuk ibuku. Pagi-sore kami bisa sibuk dengan kegiatan masing-masing padahal kami semua berada di rumah. Ibu bisa sibuk seharian dengan handphonenya, begitupun kakak, dan satu adikku. Lalu aku punya satu lagi adik perempuan, masih kelas dua SD. Semoga tidak mengikutijejak mereka nantinya. Oh iya. Aku. Aku juga sesekali begitu. Sibuk main handphone. Tapi aku punya kesibukan lain selain itu. Baca buku, baca artikel di web, menulis, bahkan bisa seharian hanya di kamar berteman dengan buku dan tugas dari tempat kerjaku. Tidak ada pembicaraan hangat menyoal hukum agama di rumahku. Tidak ada diskusi akan tentang ilmu apa yang hari ini dipelajari, baik di sekolah atau di manapun itu. Tidak ada. Semua sibuk sendiri dengan orang jauh yang ada di sosial media miliknya.
2. Lingkungan pertemanan
Bisa dibilang aku memiliki banyak ruang lingkup pertemanan. Tapi dari semua itu aku dapat bahwa kebanyakan dari kami (perempuan) lebih suka membicarakan hal-hal tentang fisik, tentang jodoh, tentang spot foto, tentang banyak hal yang tidak mendatangkan manfaat untuk banyak orang.
3. Lingkungan kerja.
Aku bekerja di lembaga pendidikan. Mengajar anak-anak mengaji. Di tempat ini terdapat 7 orang pengajar. Kesemuanya adalah perempuan. Harusnya sebagai seorang pengajar obrolannya tidak jauh dari ilmu tentang mengajar atau buku bacaan penunjang proses pembelajaran. Dan itu tidak kudapatkan sama sekali dari lingkungan ini. Hanya saja di lingkungan ini aku menilai ada perbedaan sedikit. Teman-temanku di sini adalah orang yang shalih, taat ibadah, dan halus lembut perangai dan tutur katanya. Setidaknya aku merasa aku punya satu lingkungan yang cukup baik untuk bisa terus memperbaiki diri.
Harusnya di sini diuraikan juga tentang lingkungan masyarakat ya. Hanya saja rumahku sering berpindah. Jadi aku tidak begitu kenal dengan keadaan perempuan di lingkungan masyarakat tempatku tinggal.
Begitulah adanya kaum perempuan sekarang. Jauh dari ilmu dan terlelap dengan perkembangan zaman. Bicara soal jodoh paling lantang, bicara ilmu pikirannya terhadang. Bicara soal penampilan paling kencang, bicara soal pendidikan tidak berani lantang.
Semua sibuk sendiri-sendiri. Hidup dengan mimpinya sendiri, dan tidak peduli keadaan sekitar. Semua sibuk dengan nyaman sendiri, bersusah sedih juga bersendiri menikmati.
Kapan kiranya kita ini berubah? Menjadi peduli, sadar kosongnya pikir, muslimah yang memberi arti. Setidak-tidaknya kita harus jadi muslimah pembelajar, agar kita bisa mendidik generasi. Setidak-tidaknya kita harus menjadi muslimah yang tau pentingnya akan kebersamaan, berjamaah meraih kemenangan hakiki. Ahhh, sudahlah. Ku simpan saja semua ocehanku ini. Jika ada yang membaca, semoga menjadi manfaat. Jika ada yang salah, boleh kita berdiskusi!
Padangsidimpuan, 14 Juni 2020
#menulissaja
8 notes · View notes
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Hari ini kau tak seperti biasanya. Murung dan sendu. Apa wanita yang sedang kau perjuangkan sudah memperlihatkan penolakannya terhadapmu?
Hari ini kau tak seperti biasanya. Bercerita dengan peluh. Wanita itu dulu selalu menjadi alasanmu bersemangat menjalani hari.
Hari ini kau berbeda. Dan setelah ku dengarkan semua keluhmu aku paham bahwa sakitmu karena wanita yang mati-matian sedang kau perjuangkan.
Kasian? Tentu iya, meski tak butuh empatiku.
Aku pernah dengar pepatah; " Gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut di seberang lautan terlihat." Sejak dulu hatiku selalu menujumu. Kau abai, aku tidak apa. Cinta tidak harus memiliki bukan? Cinta yang tulus bahagia melihat orang yang dicintainya bahagia.
Jika sedihmu hari ini berlangsung lama, aku ingin ambil kebahagiaanmu menjadi milikku. Tak sudikah kau menjalaninya bersamaku? Kau tetap tidak menganggapku ya? Hehe. Iya, tidak apa. Aku selalu disini, untukmu.
#menulissaja
Padangsidimpuan, 10 Juni 2020
6 notes · View notes
cokelattanpaskm · 4 years
Text
Perjalanan masih panjang.
Di malam sendu, rintik hujan membersamai. Dua tiga perempuan sedang asyik berdiskusi. Apakah perihal yang sedang mereka bicarakan?
Adalah tentang rencana masa depan yang membutuhkan banyak energi. Adalah perihal langkah yang akan diambil yang membutuhkan keeratan hati. Mereka sadar, sungguh sangat paham, langkah kecil dan genggaman erat tangan akan rasa peduli akan sangat berarti.
Di malam itu mereka telah memutuskan untuk kembali merapatkan barisan. Tumbuh bersama di jalan Tuhan. Mereka ingin terus bersama dalam kebaikan.
Mereka sadar tidak punya banyak kekuatan. Tapi mereka punya jiwa yang bisa bertahan meski dengan banyak cibiran. Mereka saling menguatkan. Saling paham satu dan lain punya masing-masing kelebihan.
Adalah Tuhan yang akan selalu mereka puji. Mereka selalu merayuNya di malam sepi. Kelak semoga langkah tidak berhenti tanpa arti. Satu dua orang akan ada yang mencerca caci. Tapi mereka selalu yakin ada pertolongan untuk hamba yang selalu berserah diri.
#menulissaja
Padangsidimpuan, 12 Juni 2020
3 notes · View notes