Tumgik
#mobile showroom in nan
ziptech · 5 years
Link
Tumblr media
0 notes
georgiaeden8585 · 3 years
Text
This is boycott products & brands from Burma Campaign UK article
We boycott the military coup brands & products according to CDM & we don't support their products. Please do not use their products to help us. Thank you.
Banking and finance
Aung Myint Moh Min Insurance
Aung Thitsar Oo Insurance
Innwa Bank
Myanmar Mobile Money
Myawaddy Bank
Mytel Pay
Cigarettes
Premium Gold
Red Ruby
Communications
MECtel
Mytel
Construction
Berger Paint
Elephant King Cement (Sin Minn Cement)
Myin Pyan Cement (Flying Horse Cement)
Rhino Cement
Rhinoceros Cemec (Cement)
Sigma Cable
Tristar Steel
Entertainment/Tourism
Central Hotel Yangon
Diamond White Restaurant Yangon
Hanthawaddy Golf Course
Indoor Skydiving
Myawaddy Tours and Travel
Myawaddy Travels and Tours
Nan Myaing Café (Pwin Oo Lwin)
Okkala Golf Resort
Royal Sportainment Bowling Alley
Royal Sportainment Complex
Royal Sportainment Ice Skating
Shwe Gandamar Ballroom (Pathein)
Shwe Gandamar Grand Ballroom (Yangon)
Food and drink
Adipati Rice (AAPT Rice)
Akasi Long Grain Rice
Andaman Gold Blue
Andaman Gold Special
Black Shield Stout
Dagon Beverages
Dagon Dairy Plant
Dagon Extra Strong Beer
Dagon Fresh Lemon Sparkling
Dagon Fresh Soda
Dagon Gin
Dagon Lager Beer
Dagon Light Lager Beer
Dagon Malta Fresh
Dagon Rum
Dagon Single Malt Lager Beer
Dagon Super Lager Beer
Fleur Marguerite Sunflower Rice
Kirin Ichiban
Mandalay Beer
Mandalay Brewery
Mandalay Spirulina Anti-aging Beer
Mandalay Strong Beer
Mandalay Super Fresh Lager
MEC Myanmar Rice
Moon Dairy Creamer
Myanmar Beer
Myanmar Brewery
Myanmar Premium Beer
Nan Myaing Coffee
Nay Pyi Taw Water
Ngwe Pin Lei Premium Marine Products
Pyin Oo Lwin Coffee
Royal Karaweik Sugar
Seven7 Condensed Milk
Shwe Phe Oo Teamix
Sugarmec
Sun Condensed Milk
Health and Beauty Products
Dentomec Toothbrushes
Dentomec Toothpaste
Life Coconut Oil (moisturiser)
Padonma Soap
Health Servcies
Defence Services General Hospital
Defence Services Liver Hospital
Defence Services Medical Research Centre
Defence Services Obstetrics, Gynaecology and Child Health Hospital
Defence Services Orthopaedics Hospital
Kan Thar Yar Hospital
Military Institute of Nursing and Paramedical Science
No.2 Military Hospital
Thamadaw Special Clinic
Industrial Estates/Offices
Indagaw Industrial Zone
Myawaddy Bank Luxury Complex
Ngwe Pinlae Industrial Estate
Pyinmabin Industrial Estate
International Trade
Ahlone International Port Terminal 1, Yangon
Container Transport and Port Clearance Yard (Ywama)
Five Star Shipping Company – ships owned: Chindwin, Coco Gyun, Sawei, Ha-Kha, Han Thar, Hpa-an, Htone-Ywa, Kengtung, Kyaukpyu, Lashio, Loikaw, Maan Aung, Mawlamyine, Myit Kyi Na, Pagan, Pha Shwe Gyaw Ywa, Shweli, Sittwe, Taung Gyi, Thanlwin, U Thar, Yaan Byae.
Hlaing Dry Port, Inland Container Depot (IDC) and Logistics Centre
Hteedan International Port Terminal, Yangon
Inland Container Depot (IDC) Hlaing Thar Yar
Lann Pyi Marine
MEC Container Transport
Thilawa Shipbreaking Yard
TMT Port Terminal, Yangon
Manufacturing
Life Coconut Charcoal Briquettes
Ngwe Pinlae Fishmeal
Silver Sea Paper Carton Box Production
Thunder Sulphuric Acid
Tristar Tyres
Media
Knowledge Light Magazine
MWD Books
MWD Documentary TV Channel
MWD Family TV Channel
MWD Media
MWD Movies TV Channel
MWD Music TV Channel
MWD Series TV Channel
MWD Shopping TV Channel
MWD Variety TV Channel
Myawaddy (MWD) TV Channel
Myawaddy Television
Myawady Daily
Myawady Magazine
Ngwe Tar Yi Magazine
Tayza (children’s cartoon magazine)
Thazin FM Radio
The Union Daily
Yandanarpon Daily
Retail
547 Minimarts
Adipati Rice Mill Shops
Golden Land Duty Free Shops
Myawaddy Petrol Shop (Station)
Ruby Mart (Yangon & Pyin Oo Lwin)
Satake Showroom
Shwe Gandamar
Starmart Nine Mile Showroom
Trading companies
Adipati Agricultural Produce Trading
Myawaddy Trading Ltd
Ngwe Pinlae Cold Store
Ngwe Pinlae Fisheries Company Ltd
Ngwe Pinlae Livestock Breeding and Fisheries Company
Shwe Gandamar International Trading
Shwe Innwa Gems
Transport
Adipati (AAPT) Waterway Transport
Bandoola Taxi
Bandoola Transportation
City Liner Bus Services
Parami CNG Station
Parami Express
Parami Taxi
Pathein Thu Express
Sales and Service Centre, Mingalardon Township, Yangon (vehicle repairs and spare parts)
Shan Ma Lay Express
Shwe Man Thu Highway Bus Station
Shwe Mann Thu Express (also spelt Shwe Man Thu)
Shwe Myaing Thu Express
Than Myan Thu Express
2 notes · View notes
tahunggak · 5 years
Photo
Tumblr media
Sosok yang membeli kapal yacht Raffi adalah seorang pengusaha asal Pluit, Jakarta Utara yang muda nan tampan bernama Rudy Salim. Kala itu, Ia diundang untuk kolab di channel Youtube Raffi. Buat kamu yang belum tahu, Rudy adalah bos dari showroom mobil mewah, Prestige Corp. Penghasilannya bisa mencapai miliaran rupiah tiap hari. Sebagai sesama pecinta mobil mewah, Rudy dan Raffi pun akhirnya berteman baik. Dan Rudy, membuktikan jika dirinya memang seorang Crazy Rich pada vlog Raffi. Sumber : KapanLagi.com #rudysalim #crazyrichpluit #crazyrichindonesian #pengusaha #showroommobilmewah #lamborghiniindonesia #yachtraffiahmad #artis #selebriti #raffinagita1717 #RaffiAhmad #tahunggak #tahu_nggak https://www.instagram.com/p/BxfK5sKBVxV/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=bd6s3fwjq534
0 notes
parlamenjalanan · 8 years
Text
Bukan mahasiswa Biasa Muhammad Badai Anugrah Bangsa yang besar adalah bangsa terdidik. Namun, kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tidak semua dimiliki generasi bangsa ini, Karena biaya pendidikan itu mahal. Keadaan demikian memang menjadi ironi yang memprihatinkan, Tapi, kesempatan menikmati pendidikan formal hanya untuk mereka yang mampu secara finansial. Konstitusi memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara, namun dalam ranah realitas jelas menjadi fakta sebuah ketidakadilan. Pendidikan itu mahal menjadi berita yang traumatik bagi warga yang tidak mampu, walaupun mereka sadar mengikuti pendidikan menjadi bagian hak setiap warga negara. Tapi, ketidakberdayaan akibat masih bergelut dengan kemiskinan menjadi sebuah fakta generasi bangsa yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Dapat dibayangkan jika buruh tani, nelayan, buruh pabrik, masyarakat marjinal lainnya yang tak mampu membiayai anaknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan normalkah keadaan ini kalau kekuasaan dipegang oleh mereka birokrat bengis dan korporat serakah. Keadaan sangat memilukan ketika kampus telah terkontamidasi oleh mereka yang bermodal, kini menara gading jelmaan kampus mahal dilengkapi ruangan nyaman nan berAC yang mewajibkan mahasiswanya memakai sepatu bahkan rambutpun menjadi persoalan, "tidak boleh gondrong" katanya, mirip seperti di gedung perusahaan bisnis. Ketika memarkirkan motor diatasnya terpampang spanduk “keluar masuk tunjukan STNK” bagaikan pusat pembelanjaan yang ada dikota. Ketika lapar menerka ke kantin namun nyatanya kantin kini bagaikan restoran dengan segala kemewahannya. Kuliah dipandu dosen dengan cara yang sederhana datang lalu dengarkan dan pulang mirip tontonan bioskop ketimbang kuliah. Dosen menyampaikan materi seperti sales perusahaan ceramah menawari dagangan dan bertutorial produk dan sekarang dilarang datang terlambat. Mereka yang sekedarnya kuliah, datang lalu bercanda bahkan kampus dikelilingi oleh tubuh yang berbusana indah, menarik dan terkini. Ponsel yang dibawa bersanding dengan laptop. Mobil yang di parkirkan di fakultas berjejer mewah membentuk layaknya showroom. Banyak pula mahasiswa yang terampil cari uang dan dana menggaet dana dari perusahaan berkelas dunia sebegitu mudahnya dengan menyodorkan proposal berbahasa inggris dan berlabel jurusan favorit. Training wirausaha telah membuat cita-cita mahasiswa lalu milyarder. Hidup dengan keyakinan mendapat profit dengan iman yang bermodal uang. Muda lalu kaya hidup sosialita terus berkeluarga. Kemudian pelan-pelan mati dengan penyakit yang tidak terduga-duga. Sungguh potret kehidupan yang normal dan wajar. Ketika tidak ada satupun kampus dengan biaya murah, maka kita tak seharusnya menjadi mahasiswa biasa saja. Hiruplah udara petualangan dengan belajar untuk jadi pemuda yang berani, punya prinsip dan tak ragu mencoba. Masa muda merupakan masa yang terspesial dalam kehidupan manusia. Selain hanya sekali diberikan tapi juga satu-satunya keadaan yang terus progressive dan survive. Di kala muda, semburan ekspresi terus mampu dikeluarkan karena didorong tenaga yang kuat, pikiran yang sehat dan juga ditunjang keinginan yang hebat untuk berbuat. Semangat pemuda yang bergelora juga akan mampu menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin, ingatlah ucapan Bung Karno “Berikan aku sepuluh pemuda akan ku goncangkan dunia.” Ucapan yang bukan hanya meninggikan pemuda, namun juga menggambarkan betapa ber-hegemoninya pemuda dan jika bertemu orang sedang susah, bantu dan belalah mereka. Jika melihat ada kekejian maka lawanlah. Sikap itu yang konon membuat mahasiswa sebagai kaum muda yang dijuluki agen perubahan. Sikap itu yang membuat mahasiswa dianggap pendobrak kemapanan. Buruknya IPK tak buat masa depan kita lebih buruk. Sejak dulu nilai sebuah pendidikan tak digantungkan pada nilai kecerdasan kita. Teringat kata tan malaka bahwasanya ''Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali". Karena Hidup mengajari kita bahwa pendidikan itu bukan sekadar untuk meraih nilai setinggi-tingginya, melainkan menambang pengalaman sebanyak-banyaknya. Maka jika ada permasalahan, jangan lari dan sembunyi. Hadapi dengan berani. Keberanian bukan hadiah kehidupan, ia adalah upah dari kerja melawan ketakutan. Tiap kita berjumpa persoalan kemanusiaan maka berusalah tegak di hadapanya. Kita tidak boleh egois, tak peduli dan tak mau mengerti. Bahkan ketika kuliah terganggu dan ancaman DO dan skrosing, bukankah itu telah membuat bangga para orang tua karena kita telah jujur pada keadaan. Pengalaman berjuang melawan ketidak-adilan dan berkorban untuk kepentingan banyak orang. Brecht dengan lantang mengatakan : "Disana kau duduk. Dan berapa banyak darah ditumpahkan. Hingga kau dapat duduk disana. Apa cerita semacam ini buat kau bosan? Baiklah, jangan lupa ada orang lain duduk disitu sebelum kita yang kemudian malah duduki orang lain. Angkat kepala mu! Ilmu mu itu tak akan bernilai, kelak kau tau Dan pelajaran itu akan mandul, kalau kau pikir menyenangkan Kecuali kau ikrarkan kepandaianmu untuk berjuang Melawan semua musuh-musuh kemanusiaan. Jangan pernah lupa manusia seperti kau yang terluka karena kau bisa duduk di sini sementara banyak yang lain tidak. Dan sekarang jangan kau tutup matamu, dan jangan kabur, Tetapi belajarlah untuk mempelajari, dan cobalah mempelajari untuk apa kau belajar.” Jangan terlalu larut dengan kehidupan kampus yang memuja penampilan. Juga jangan terlalu cemas melihat keadaan sehingga kau kucilkan diri dan mengutuk semuanya. Terlibatlah dalam kehidupan sebagai anak muda optimis, kritis dan memberi pengaruh positif. Jika perlu ajaklah mahasiswa yang lain untuk belajar tidak di kelas. Datangilah mereka yang dilanda kesusahan. Belalah mereka yang kini haknya sedang terancam. Sering-seringlah bergaul dengan orang pemberani dan mulailah membaca buku-buku yang memberi kita keyakinan tentang perubahan sosial. Kini saatnya kita satukan gerakan, berjuang dari sistem yang direpresentasikan oleh kampus, Seperti tindakan represif kampus, mahalnya biaya kuliah, pelarangan jam malam bahkan tuntutan akademik yang tak masuk akal sementara kualitas infrastruktur rendah dan menyoal transparansi anggaran yang tak kunjung di publikasikan. bahkan berjuang bersama rakyat kebanyakan yang sedang mengalami kesulitan, buruh yang digaji kecil, petani yang disita tanahnya, pedagang kecil yang digusur lapaknya, nelayan yang susah hidupnya, perempuan yang jadi korban kekerasan di rumah dan di luar negeri, orang-orang yang entah kenapa tak boleh beribadah dengan tenang atas keyakinannya. Ada kita diantara mereka. Berjuang bersama mereka selalu terhormat dan berbagi kepercayaan bersama mereka. Ketika kekuasaan dipegang oleh mereka birokrat bengis dan korporat serakah yang mereka bela, tak ayal kiranya jika beragam macam cara direkayasa guna memenuhi tuntutan tersebut. Kebenaran sepihak terus mereka canangkan, dengan tanpa pertimbangan rasional yang objektif. Kalau kata Pram, mereka tidak pernah adil, bahkan sejak dalam pikiran sekali pun. Mengingat dominannya praktik dari sistem yang direpresentasikan kampus maka meminjam seruan Widji Thukul, hanya ada satu kata untuknya: lawan! Salam perjuangan
0 notes