Tumgik
#nana utomo
payuappa · 11 months
Text
Tumblr media
my oc’s got dressed up 4 halloween!!! happy halloween!!!
Extras:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
18 notes · View notes
kimnamhyung1995 · 4 years
Text
Aihh... cincang aku senpai!
Aarav pun mulai membentuk band bernama Dribble Disorder bersama kakaknya. Band ini sendiri akan mengambil jalan yang serupa tapi tak sama dengan Melonate.
"Ingat lho, ini band bukan untuk menjatuhkan Melonate!" bilang Reiki.
"Oke kak!" bilang Aarav.
Reiki pun kemudian mengajak temannya, Muh, temannya yang berambut blonde yang didapuk menjadi gitaris ketiga merangkap vokalis ketiga, dan Adonis yang menjadi gitaris. Untuk menandingi Melonate yang sejumlah personelnya menggunakan penampilan ala karakter anime, maka Dribble Disorder pun akan menerapkan hal serupa. Selain Reiki yang sudah berpenampilan ala Kasamatsu, Muh akan berpenampilan ala Ryota Kise, yang juga dari anime Kurobas, sementara Adonis juga berpenampilan ala karakter dari anime yang sama, yakni Takao Kazunari.
Muh pun kemudian mengajak dua rekannya, Chioke, yang didapuk menjadi drummer (sekaligus leader karena paling tua dan bertubuh paling kekar, bahkan lebih kekar dari Yus yang menjadi drummer Melonate), dan Kangdae yang menjadi bassist. Kangdae sendiri adalah adik kembar dari Yus, dimana memang lahir pada tanggal yang sama (Yus lebih dulu lahir kemudian disusul Kangdae, dengan jarak lahir antara keduanya beda 8 jam dimana Yus lahir pada pukul 7 pagi sementara Kangdae menyusul setelah Ashar), namun setelah kelahiran Kangdae inilah nyawa ibu Yus dan Kangdae tidak tertolong. Aarav pun mengajak beberapa temannya dari band lamanya Metalhead, yaitu Adamo dan Jayden, dimana Adamo menjadi gitaris sekaligus vokalis kedua sementara Jayden menjadi kibordis dan juga programming. Metalhead sendiri adalah band yang didirikan Aarav namun band tersebut langsung vakum beberapa jam setelah resmi berdiri dikarenakan meninggalnya Zane (bassist) dan Ryder (drummer).
Aarav pun akhirnya optimis bahwa band barunya akan bisa kembali membangkitkan Metalhead dari rehat panjang sekaligus menyaingi Melonate.
Chioke berpenampilan ala Naoki Fujieda dari anime Nana, sementara Kangdae yang parasnya mirip salah satu anggota boyband Korea itu justru berpenampilan natural; ia berencana hanya tampil dengan jersey Bulls nomor 1 ketika membetot bass. Karena rupanya Adamo juga penggemar anime Nana, ia pun juga merubah model rambutnya menjadi mirip karakter Nana yang lain yaitu Shinichi Okazaki. Selain itu rupanya Jayden penggemar anime Tanaka-kun hingga akhirnya dia merubah penampilannya seperti karakter utama anime tersebut. Kemiripan nama Chiko dan Chioke, serta jersey Kangdae yang mirip dengan jersey yang dipakai Akio (hanya beda angka 1 dan 23) dan juga kebetulan gitar bass yang dipakai Kangdae juga sama dengan yang dipakai Joon (hanya saja beda warna) pun membuat seolah-olah Aarav merasakan suasana Melonate di band Dribble Disorder. Bahkan Aarav pun mendapatkan bocoran konsep band Melonate yang akan seperti Goose House.
"Btw rek kita gimana kalau konsep kita ikut Melonate?" bilang Aarav.
"Boleh lah. Melonate klo gak salah meniru konsep Goose House bukan? Tapi bukannya konsep awal kita adalah melodic punk?" tanya Reiki.
"Setauku yang meniru konsep Goose House itu Machiato nya. Nek Melonate sepertinya lebih ke gabungan dari tiga band fiktif dari tiga anime berbeda. Ya coba saja sih. Kan kalau Melonate itu kan genrenya lebih ke J-pop sama kadang-kadang rock. Nah kalau kita nanti genrenya mainly melodic punk sama kadang pop ngakak ala mbak Dewiq atau mbak Prisa," bilang Chioke. 
"Kalau melodic punk mah sekalian kita ikut meniru Blink 182. Atau kayak Slipknot lah, kan kita ini total 8 orang," bilang Adamo.
"Hmm berarti target kita bakalan beda dengan Melonate ya?" bilang Aarav.
"Betul," jawab Adonis.
Malam itu juga, akhirnya konsep band Melonate yang dimana setiap penampilan tidak seluruh personel tampil diterapkan ke Dribble Disorder. Mereka pun kemudian langsung tampil di sentra PKL memainkan lagu "Therapy" milik All Time Low. Rupanya salah satu pengunjung, Utomo, yang juga merupakan teman Reiki, tertarik dengan band Dribble Disorder. Utomo saat itu tidak sendiri, melainkan bersama keempat temannya yang semuanya kaum hawa, yakni Iseul, Chayu, Aswini, dan Suryo.
"Wah kayaknya aku harus gabung dengan band ini!" bilang Utomo semangat. Utomo yang berpenampilan bak Takeshi Gouda dalam anime Doraemon tersebut pun langsung tidak sabar menunggu Dribble Disorder selesai perform.
"Eh, kita bikin band sendiri saja!" bilang Iseul yang berambut cokelat dan memakai pita kuning bak Haruhi Suzumiya dari anime The Dissappearance of Haruhi Suzumiya tersebut.
"Namanya apa?" tanya Utomo.
"Kita pakai nama Brigade of Humanity!" bilang Iseul.
Pada malam yang sama, band Brigade of Humanity pun akhirnya terbentuk. Selain Utomo, Iseul, Chayu, Aswini dan Suryo, mereka juga mengajak sejumlah personel lain, antara lain Ucup, Joseph, Mungkid, dan Subroto. Dengan demikian, jumlah personel Brigade of Humanity adalah 9 orang, mengalahkan Dribble Disorder yang hanya 8 orang apalagi Melonate yang hanya 7 orang.
Utomo, Ucup, Iseul, Chayu, Aswini dan Suryo pun menjadi vokalis Brigade of Humanity, dimana Chayu juga memainkan gitar listrik. Kemudian Joseph mengambil posisi sebagai bassist, Mungkid di piano/kibor, dan Subroto di drum.
Chayu, Aswini, dan Joseph ikut-ikutan Iseul berpenampilan ala karakter dari The Dissappearance of Haruhi Suzumiya, dimana Chayu berpenampilan ala Yuki Nagato, Aswini berpenampilan ala Mikuru Asahina, dan Joseph berpenampilan ala Kyon (terkadang dikenal dengan istilah Kyonsmith). Sementara Mungkid justru berpenampilan ala Shizuka dari anime Doraemon alias mengikuti Utomo. Begitu juga dengan Ucup yang juga berpenampilan ala karakter dari anime Doraemon yakni Nobisuke Jr (di animenya adalah anak Nobita). Namun Suryo dan Subroto lain dari yang lain. Suryo justru selalu tampil dengan T-shirt putih polos, sementara Subroto memakai kostum ala robot maskot sistem operasi Android.
Suatu hari, band Brigade of Humanity pun akhirnya tampil sepanggung dengan Dribble Disorder.
"Gimana mas? Bandku keren kan? Gak kayak bandmu yang personilnya kayak wong longor kabeh wkwkwkwk," tanya Utomo.
"Dicincang kon mas ndut!" bilang Reiki tidak terima Dribble Disorder dihina.
"Aihh... cincang aku senpai!" bilang Utomo.
"Ecieee dah mas Gouda sama mas Kasamatsu," ketawa Iseul.
"Haruhi juga gak kalah lucu kok," kagum Suryo.
"Tak gepuk pahamu engkok!" bilang Iseul.
"Ini masih untung kamu menghina band Dribble Disorder. Coba kalau yang kamu hina itu Melonate!" bilang Adamo.
"Wkwkwk iya mas maaf," bilang Utomo.
"Btw aku adik kembarnya drummer Melonate," bilang Kangdae.
"Kakakmu saiki nangdhi Min?" tanya Utomo.
"Bandnya kakak kembarku lagi jadi pengisi buat pesta pernikahan," bilang Kangdae.
Kangdae pun kemudian memperlihatkan suasana pesta pernikahan tempat band Melonate menjadi pengisi acara. Yang melangsungkan pernikahan adalah anak buah Akio di toko baju bekas, yakni Junseok, dan istri mendiang Akihiro, Kyungmi. Lucunya selain band Melonate, nenek mendiang Akihiro yakni Cakrawati pun juga tampil sebagai pesinden di acara tersebut. Acara tersebut juga turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan Crunchypuccino, termasuk Hyung sebagai CTO perusahaan tersebut (yang juga merupakan adik dari mendiang Akihiro, tentu saja juga satu di antara dua cucu Cakrawati yang masih hidup). Dalam pesta tersebut pun Hyung pun tampak tersenyum melihat neneknya nyinden.
"Wah mereka keren juga!" kagum Utomo melihat penampilan Melonate di pesta pernikahan yang diadakan di lapangan dekat toko baju bekas milik Akio tersebut.
Setelah pernikahan Kyungmi dan Junseok, julukan Akihiro yang sebelumnya diberikan Cakrawati ke Akio pun juga diberikan ke Junseok. Cakrawati menganggap Akio adalah KW 1 sementara Junseok adalah KW 2 dari mendiang Akihiro. Hyung pun juga akhirnya menganggap Junseok sebagai kakaknya.
1 note · View note
Text
Danrem 082/CPYJ Bantu Sumur Bor-koranmemo.com
New Post has been published on http://koranmemo.com/danrem-082cpyj-bantu-sumur-bor/
Danrem 082/CPYJ Bantu Sumur Bor
*Humas PT GG: Semoga Ini Bermanfaat  bagi Warga Terdampak Sumur Ambles
Kediri, koranmemo.com – Danrem 082/Citra Panca  Yudha Jaya (CPYJ) Mojorkerto Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo menyerahkan 10 sumur bor kepada warga terdampak sumur ambles. Bantuan diserahkan di Dusun Nanas Desa Manggis Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur, Rabu (7/5) pagi.
Bantuan sumur bor ini koordinasi Korem 082, Kodim 0809 Kediri serta PT Gudang Garam (GG) Kediri dimana satu sumur bor bisa digunakan untuk 3 KK (kepala Keluarga).
Danrem menjelaskan, bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kepada warga terdampak sumur ambles.
“Kita beri warga solusi dengan membuat sumur bor. Kami bersama Kodim, PT Gudang Garam memberikan bantuan sumur bor ini untuk dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya.
Sementara Iwhan Tricahyono Humas PT. Gudang Garam mengatakan, GG ikut senang ketika diajak oleh TNI dalam hal ini Danrem 082 dan Dandim Kediri untuk bersama-sama memberikan bantuan sumur bor bagi masyarakat Desa Manggis .
Menurutnya, hal tersebut sangat sesuai dengan GG untuk terus berusaha mewujudkan kepedulian bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dalam membantu pemenuhan kebutuhan air bersih,” tandasnya.
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor: Achmad Saichu
0 notes