Tumgik
#ngalun
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Jika Sobat Turisian bosan berlibur dengan jalan-jalan di kota besar, berarti sudah saatnya mencoba liburan ke pedesaan. Dengan sajian suasana asri dan ragam atraksi wisata khas pedesaan yang bikin seru.  Nah semua itu bisa Sobat Turisian dapatkan kalau datang ke Desa Wisata Pasir Bungur, Lebak, Banten. Desa Wisata Pasir Bungur ini merupakan salah satu desa di Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di desa ini terdapat Sungai Cibareno yang menjadi batas pemisah antara Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Keberadaan Sungai Cibareno inilah yang pemuda setempat manfaatkan menjadi daya tarik wisata desanya. Cibareno pun berubah menjadi objek Wisata Arung Jeram atau ORAD. Sobat Turisian wajib liburan ke Desa Wisata Pasir Bungur, sambil merasakan sensasi arung jeramnya. Daya Tarik Utama Desa Wisata Pasir Bungur  Keungulan Sungai Cibareno ini, antara lain airnya bersih dan debit atau arus airnya besar. Pemandangan alam sekitarnya juga masih natural sehingga bikin betah. Tak hanya itu, ekosistem jenis-jenis ikan di sungai ini pun masih terjaga dan melimpah. Sehingga memiliki daya tarik yang istimewa dan berbeda dengan wisata arung jeram di tempat lain. Baca juga: Lepas Kepenatan dengan Bersantai Ria di Bukit Curahem Shorea Forest Lebak Selain arung jeram, di Desa Wisata Pasdir Bungur Banten ini, Sobat Turisian juga bisa mencoba sensasi aktivitas ekstrem lainnya. Seperti body rafting, river tubing, atau trekking ke wisata alam Bukit Gunung Batu. Untuk mencoba sensasi atraksi seru tersebut, Sobat Turisian akan dipandu tim Arum Deras. Salah satu operator wisata arung jeram di Sungai Cibareno yang beralamat di Kampung Bantar Awi, Desa Pasir Bungur, Lebak, Banten. Arum Deras ini berdiri pada 2018 oleh para pemuda setempat dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Arung Jeram. Berlokasi di Kp. Bantar Awi RT 03/RW 07 Desa Pasir Bungur, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten. Atraksi Lain & Fasilitas di Desa Pasir Bungur  Kalau tidak suka aktivitas yang menguras tenaga dan memacu adrenalin tersebut, Sobat Turisian bisa memilih atraksi lain khas pedesaan di tempat ini. Di antaranya ada atraksi Ulin Cai atau Lomba Ngalun menggunakan tubing; lomba membuat kincir angin. Kemudian ada pula Atraksi mengambil ikan di tambak; Aktivitas “ngagugudeg” mengambil ikan di sungai; dan Atraksi “marak” yang juga aktivitas mengambil ikan di sungai. Mayoritas mengandalkan potensi Sungai Cibareno dan alam di Desa Pasir Bungur. Baca juga: Sensasi Arung Jeram di Sungai Ciberang Banten Cukup Menantang dan Seru Desa wisata di Lebak, Banten ini pun sudah memiliki fasilitas pendukung wisata yang cukup memadai. Antara lain areal parkir, balai pertemuan, kamar mandi umum, musala, selfie area, spot foto, wifi area. Bagi Sobat Turisian yang berminat menginap, bisa menyewa homestay yang tersedia di desa ini.*  
0 notes
no-mad-en19 · 2 years
Photo
Tumblr media
( #lakuiki_bertanya ) . Sel sel... Halo sel? . Ya kak, gimana? . Eh lho kok kamu, aku memanggil sel tubuhku sendiri lho... . Lah kirain manggil aku, habis arah suara kak min ke aku . Hadeh, maap salah sambung kak, mungkin mimin harus reset volume suara batin lebih lirih lagi (*salah Siapa dari kemarin dikasi pesan ngegas-ngegas mulu, eh gaada yang salah dink)(*engga sih ini monolog malming) . Oke soal si sel. Seberapa jauh kamu kenal dengan sel-sel di tubuhmu? . Ada tokoh yang sebelum jaman ada podcast di forumnya melayangkan tanya... 'kowe kabeh ki asale seko opo? /Kamu-kamu itu asalnya terbuat dari apa?' dan tentu saja audiencenya menjawab dengan berbagai level keseriusan dan maqam masing-masing, nah bisa ditanyakan pada dirimu, sel-sel tubuhmu, dari mana kamu dibikin, apa komposisinya? Kalo mulai pusing, coba present moment lagi, kalo buntu ya gausa di lanjutin... Ngalun aja walaupun kudu siap kalo sewaktu-waktu dapat hentakan jawaban tak terduga dari Semesta. . Terus ada forum juga dari tokoh lain yang sering membahas tentang persentase aktifnya sel-sel kita menentukan vibrasi dan respon kita terhadap kehidupan, terhadap cara berkesadaran dan seterusnya. Terus kira-kira sel-sel tubuhmu seberapa aktif? Kenapa bisa begitu kerasanya? Balik lagi kalo buntu dan mulai halu, balik present moment lagi... Nanti akan terbiasa kapan memperluas dan memperlentur perspektif, kapan harus berhenti dan mengosongkan tangki. Biar kamu lebih hidup, biar kamu lebih aware, tapi tetep fleksibel ga jadi robot, kaku, ngikut program doang, saklek, ngono thok 🤘 #peace ✌️ . Lagu: Seurieus - BDG 19 OKT . #isengkreatif #tarotindonesia #mindfulness #tarotinspiration #tarotjakarta #tarotjogja #moodbooster #selfcare #yokbisayok #lakuikitarot (at Kamar Suwung.) https://www.instagram.com/p/CbkgA4yhQWh/?utm_medium=tumblr
0 notes
welldonemusthofa · 4 years
Photo
Tumblr media
💬Review Novel Demian Karya Herman Hesse💬 . . ✨Apa novel coming-of-age favoritmu? . . 📚Harus saya akui novel ini masuk ke dalam novel coming-of-age favorit saya. Alurnya tuh ngalir banget dan "menenggelamkan realita" ketika membacanya 😍👍 . . 📚Demian adalah sebuah kisah perjalanan menuju dewasa seorang Emil Sinclair. Dimulai dari masa kecilnya yg berumur 10 tahun, masa remaja, hingga akhirnya ikut wajib militer dalam perang. Dalam perjalanan hidup Sinclair ini ada episode ketika ia berkenalan dengan pemuda bernama Demian yang nanti akan mengubah hidup Sinclair. . . 📚Jujur aja ya, bab awal novel ini tuh bikin saya kepincut dengan novel ini. Jalinan kalimat dan penggambarannya tuh indah, bikin tenggelam dan lupa dengan realitas sekitar. Seakan dininabobokan oleh cerita yang mengalun-ngalun indah dengan tenangnya 🍃 . . 📚Karena diksi yang ini pula ngebuat saya baca ini gak ngebosenin dan malah bikin penasaran. Pemikiran-pemikiran dari tokoh utama, Sinclair, dengan berbagai pergolakan batinnya tergambarkan dengan jelas dan membuat pembaca juga ikut merenung. . . 📚Ada beberapa aspek yang dibicarakan dalam novel ini diantaranya tentang dosa, baik dan buruk, ketakutan, pencarian tuhan, dan kedewasaan. Tapi yang sering banget dibahas adalah tentang sisi malaikat dan iblis dalam diri manusia. . . 📚Agak berat memang karna novel ini lebih ke filsafat. Tapi tenang aja, seperti yang saya sebutkan sebelumnya novel ini tuh gak ngebosenin dan bikin otak kepanasan.wkwkwk . . 📚Lucu sih, judul bukunya Demian tapi yang jadi tokoh utamanya malah bukan dia 😂 Tapi memang harus diakui peran Demian terhadap kedewasaan berpikir Sinclair cukup besar. Karena dari gagasan-gagasan Demian yang dilontarkan, Sinclair jadi lebih bisa menemukan dirinya sendiri. . . 📚Tapi yaa karena ini pemikiran filsafatnya orang barat jadi yang udah pasti akan berkontradiksi dengan pemikiran islam, ini juga yang mungkin ngebuat saya juga sesekali gak nyaman ngebaca ini 😅 . . 📚Jadi, buku ini akan cocok dengan kamu yang suka tema remaja yang beranjak dewasa dan filsafat.Ohya buku ini juga menang penghargaan nobel sastra pada tahun 1946 lho. Yang suka karya Josteein Gaarder mungkin akan suka 👍 https://www.instagram.com/p/B_j4t1OA6hz/?igshid=1bj0a23cgm0i8
0 notes
aksarangga · 8 years
Text
Tunggu tanggal main
Jurnal, Bab III hal. 12
Beberapa jam yang lalu akhirnya ujian fase kedua, ujian sekolah, beres juga. Huuuh buat sementara lega rasanya. Nah selagi bisa santai-santai, marilah kita keluar dari yang namanya bahasan soal ujian. Cape rasanya seminggu yang lalu gw bahas soal ujian mulu. Sekarang mari kita balik lagi seperti biasanya, jadi selamat menikmati.
Aktivitas yang kembali gw lakuin setelah lama engga gw lakuin adalah membaca. Mungkin buat kalian yang tau gw kaya gimana di RL, pasti udah ga aneh sama hobi baca gw ini. Udh sekitar 3 tahunan lah gw mulai hobi baca novel dengan genre yang bisa dibilang fleksibel. Maksudnya, selagi novel itu menarik dimata gw yaa sini gw baca. Tapi jujur beberapa bulang yang lalu mood gw buat baca novel sempet turun drastis. Dari empat novel yang gw punya (dibeli pertengahan 2016), cuma satu yang beres gw baca, satu masih otw tamat dan dua lagi belom gw sentuh sama sama sekali. Sumpah entah kenapa lah mood gw buat baca novel sempet drop kaya gitu, tapi untung nya mulai januari atau februari, hobi baca ini udh balik lagi. Dan hasrat buat beli novel kembali muncul bikin keuangan dompet makin krisis.
Barusan novel yang lagi gw baca (lagi) punya judul The orange gilr karya penulis buku Dunia sophie yang terkenal sama filsafat nya. Nah buku ini juga emang tentabg filsafat (kayanya) tapi ga terlalu jelas kaya buku Dunia sophie. Suatu hal yang menurut gw menyenangkan saat baca novel adalah musik yang ngalun nemenin kita baca. Barusan pas gw baca, gw sengaja setel musik dari channel youtube Indie Lokal.
Sedikit cerita soal indie lokal, jadi indie lokal itu sesuai sama namanya sebuag channel youtube yang khusus ngangkat musik-musik indie dalam negeri. Jujur mending kalian coba cek channel nya. Trus cari playlist dan setel. Kalo udh, nikmatin aja musik nya, jangan mikir judul/artis nya. Nikmatin aja. Nyaman kok, kaya kita lagi nyetel radio aja gimana. Tanpa tau artis atau lagu, semuanya begitu sederhana tapi istimewa.
Balik lagi, jadi barusan itu gw nyetel lagu dari indie lokal dengan tema ngopi sore hari. Nah kebetulan lagu yang mereka bikin jadi playlist itu rata-rata isi nya tentang pasangan yang lagi berduaan. Suatu saat, di bagian lirik yang entah lagu apa, tiba-tiba aja bisa bikin imajinasi gw ngelayang jauh ke tempat dimana gw lagi berduan sama dia nikmati sore yang cerah. Emang rasanya sih gaterlalu jelas tapi gambarannya cukup nyata. Gw sama dia lagi duduk nikmatin hari dengan nyaman. Ditambah lagu-lagu playlist ini nemenin kita kala itu.
Haahhh sabar… sabar… tunggu tanggal main nya, hahahaha
1 note · View note
laraspanjang · 7 years
Text
Matahari Mencabut Awan
Adalah sebuah kisah wanita yang tak mampu akan jiwanya sendiri. Terombang-ambing oleh ego tingginya tanpa kendali. Oh dia yang ingin menjadi seperti ksatria, yang menghapus seluruh kebencian. Jiwanya yang tak mampu ia amankan sendiri. Bagaimana bisa? Raganya yang mulai juga satu-satu membatu menjadi kaku, karena tak ada lagi rasa yang mampu merasakannya. Lalu bagaimana sang wanita tak tenggelam dalam pelupuknya sendiri?  Pernah dengar bahwa diamnya yang mengkristal itu tetaplah dibuat dari mata air jiwanya? Berangsur mengalir kepada muara berujung ketidak terbatasan antara ruang dan waktu. Dibiarkan mengalun-ngalun mengikuti matahari yang membawanya pada langit. Ia yang perlahan menjadi gugup dan bingung, dan takut. Wanita menggebu menantang ombak, bertanya pada pertiwi tentang keangkuhannya. Menggenggam petir pada ujung jemarinya, lalu melepuh satu-satu. 
Kemudian datang, kehidupan baru, membawa jiwanya jauh dari dirinya. Tenggelam dalam senyawa hasrat pikiran manusia. Memaksa meredam ketidak pastian dan rasa sakit. Ketidak adilan untuk dipukul mundur oleh matahari membuatnya semakin tertahan dalam kelabu. Kemudian bertanya-tanya, mencari kata untuk bertahan walau tak ada.
“Siapa bawa diriku pergi? Tatkala hendak aku bermanifestasi tentang hati ini”
Kemudian berbisik
“Kau bawa dirimu sendiri menyaru dalam lautan, kau yang mengubur waktu untuk dirimu bergurau. Kau yang menjadi hujam dalam tidurmu untuk kau lupa. siapa lagi di dunia yang ingin kau salahkan?”
“Adakah aku meminta maaf untuk diriku yang kecil ini? Bagaimana mungkin hati ini ku cabik sendiri?”
Sang Wanita bertahan dari malapetaka. Dikutuk menjadi batu permata yang tak dapat disentuh. Bergelimang kilau namun tertutup syahdunya bulan. Bagaimana hendak tuan akan  berjuang untuknya. Tanyanya menggelembung namun hanya menjadi rambu-rambu tak beratur.
“Kapan tiba aku bercumbu lagi dengan udaramu?”
“Sampai kamu memaafkan masa lalumu untuk kita jalan bersama-sama. Jangan, jangan hukum dirimu seperti ini adinda, bukan kita yang mendiami raga ini untuk selama bumi bernafas”
Wanita marah. Namun tak ada lagi yang mampu menuai kendali Wanita. Karena angan-angannya tak lagi ia terima sebagai kebebasan. Adakah, Wanita mampu bertanya dan keluar? 
0 notes
nokhgondes · 7 years
Text
Elayana
sendhonmu ngalun membelah malam “lila hamat-mati wruh amet wilasa...” diiringi rambangan gender dan gesekan rebab yang cekik tenggorokanku tak lama dhodhogmu neter, dan kau pocapkan kisah kisah tentang perjumpaan dan perjumpaan dalam bait-bait gita dan kidung
yang terus-menerus rindu bagai mulut bayi pada payudara
payudara, ya encup Bima pada Durga di Purwakandha Hanoman pada Anjani dalam Ramayana Wilutama yang terangi Aswatama dalam Sauptikaparwa lalu mengalunlah Laler Mengeng dalam pujamu pada Payudara Payudara Ibu ibu Parwati, Ibu Maria, Ibu Sri, dan Ibu Pertiwi
0 notes
putputrihar · 7 years
Text
Pelari itu berpikir untuk menepi
Setelah berlari begitu jauh, berdinamika, kadang semangat kadang tengengap-engap. Hari ini, ditengah pelariannya yang entah keberapa dan di kilometer berapa, pelari itu terbesit untuk berhenti! Mengakhiri larinya, yang entah selamanya atau hanya sebentar.
Keinginannya untuk berhenti bukan disebabkan oleh lelahnya dia berlari, justru kakinya masih bersemangat mengayuh dengan sangat jauh. Bukan juga karena dadanya sesak, karena sesak dan mengap-mengap sekarang sudah masuk kedalam siklus pernafasannya, sehingga dia merasa biasa saja.
Lalu apa?
Pelari itu sekarang mulai bosan! Bosan ketika kakinya terus dikayuh, bosan bernafas dengan terengap-engap, bosan badannya basah dengan keringat, bosan ketika mata hanya melihat jalanan yang membentang, bosan melihat pelari lainnya berambisi untuk saling mendahului. Dia ingin berhenti, menepi dipinggir jalan yang menghadap pada laut yang gerakannya tampak mengalun dari kejauhan namun gemuruhnya bisu terdengar karena jauhnya.
Dia bosan berlari, bosan mengayuh kakinya, bosan mengatur nafasnya, bosan melihat jalanan, bosan merasakan sakit lecet pada kakinya, bosan membusungkan dadanya, bosan bermandikan keringat, bosan menyalip pelari lainnya, dan bosan disalip oleh pelari lainnya. Dia ingin menepi.
Hanya menepi, membiarkan kakinya lurus, membiarkan nafasnya pelan, membuang semua beban didadanya yang dia busungkan. Dia hanya ingin menepi, membiarkan semangat berlarinya mereda, membiarkan nafasnya yang bergemuruh menjadi padam, membiarkan sakit lecet kakinya memanas, membiarkan… Membiarkan sakit yang sudah terlalu biasa itu menjadi mati rasa.
Lalu, membiarkan dirinya berdiri, menatap laut dari kejauhan. Membiarkan angin mendesak masuk kedalam paru-parunya. Membiarkan nyanyian ilalang meracuni pendengarannya. Membiarkan pelari lainnya untuk menang dan kalah. Membiarkan pembawa acara lupa bahwa namanya ikut serta dalam perlombaan. Membiarkan para juru kamera lupa, dirinya pernah berkali-kali menang dan berkali-kali juga kalah. Membiarkan rasa sakit memberontak karena hatinya mulai mati rasa. Membiarkan dirinya terbang terbawa angin, yang mengalun-ngalun pelan seirama dengan tarian para ilalang. Membiarkan dirinya menepi.
Menepi, pelari itu berpikir untuk menepi.
0 notes
kepritv-blog · 7 years
Text
Destinasi wisata ngalun katulampa keur..INDONESIA..
Wisata murmer.. Sumber
View On WordPress
0 notes
febrijatmiko · 8 years
Photo
Tumblr media
ngalun-alunke Nyonyah with Inayati at Alun Alun Bandung – View on Path.
0 notes