Tumgik
#padahalcurhat
coretangaje · 9 years
Text
Gegaje-an
Aku terdiam, menatap sepasang mata bening milikmu yang selalu memendarkan kehangatan. Serasa ingin ku matikan setiap detik yang berputar, lalu menikmati rasa bersamamu tanpa akhir
Kau hadir memberi warna di hidupku. Kau hadir mengobati luka yang dulu sulit ku obati Kamu mengubah hidupku menjadi lebih baik dari kemarin 
Kamu tahu? Candu ku pada mata beningmu, membuat ku ingin selalu membawanya kemana pun. Aku ingin menyimpannya selalu dalam kotak kenanganku
Mengobati luka? Ahh.. bukankah sekarang aku justru memberimu luka yang teramat dalam?
Sejujurnya saya tak ingin jika harus membahas tentang cinta. Tapi untuk membuat cintamu lebih jatuh lagi dalam sajak, saya hanya akan balas sesuai kemampuanku *pasrah kau teramat jatuh cinta bela hahaha..
Kamu manusia biasa yang memberiku cinta luar biasa. Cinta. Iya, cinta yang tak bisa ku lihat namun ku rasakan kehadirannya Kau yang mampu membuatku mendengar apa yang tak terkatakan. Mengerti apa yang tak di jelaskan. Meski kita kini terpisah benua
Dari aksaramu, aku mendapati diriku istimewa untukmu. Aku mendapati diriku kau puji sedemikian rupa. Namun, mengapa tak lagi kutemui lelehan bening dimatamu untukku?
Yaaa.. jarak itu memang sakti, mampu mencabik rindu dan menyatukannya kembali. Cinta di dadaku pun masih menyala. Untukmu, manusia biasa yang mampu memberiku cinta luar biasa.
Ada banyak mimpi yang ingin ku wujudkan bersamamu ketika aku kembali. Banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu tentang tempatku saat ini. Tunggu aku pulang. Apapun kita saat ini, tolong pastikan tempatku akan selalu masih sama.
Hahahahaa... sumpah, gilako ini wee...
Gila? Seperti apakah sesungguhnya definisi gila itu? Apakah dengan menyebut nama.................
*Seketika Bos datang.
*brb ngetik ekstra cepat. “Ngegajenya kita lanjut kapan-kapan yah. Bos ku sudah mulai ngelirik-lirik, aku takut kalo dilirikin terus. Takut senyumku bisa bikin dia naikin gajiku. hahahaha...
Hasil Gegajean sama makhluk gila ini ya jadinya gini, gak nyambung, romantisan ngasal, niatnya nyindir saya yang gagal LDR-an beda benua, padahal dianya lebih gagal dari saya. Ahhh.. hidup di bikin bahagia aja lah yaa... Semua yang sudah berhasil pun pasti pernah gagal.
1 note · View note
chaznologic · 10 years
Text
For all this time? Always.
Tumblr media
"Lelaki dan perempuan itu terlalu berbeda."
"Tapi kenapa bisa bersatu?"
    I read somewhere: women always right, so men always left.
Kesimpulan yang akan selalu diiyakan begitu saja oleh sebagian besar kaum lelaki. Sepertimu.
Kalau sudut pandangnya diganti, mungkin akan muncul pertanyaan seperti ini: if women always right, so why men always left?
Pertanyaan yang tak kunjung diiyakan begitu saja jawabannya oleh kaum perempuan kebanyakan. Termasuk aku. Mungkin.
Suatu kali, kamu juga mengatakan hal yang serupa padaku: "Iya, kamu benar, aku tuh salah. Laki-laki memang selalu salah." Kamu mengatakannya sambil tersenyum, mungkin maksudmu bercanda. Tapi aku menganggap serius gurauanmu.
Pernyataan sepele begitu saja sudah kuseriusi, apa lagi hubungan kita.
Mungkin kamu tak pernah menganggap serius apa yang selama ini terjadi pada kita, apa yang kita rasakan, apa yang selama ini telah kita lakukan. Kamu menganggap: kita ini hanya gurauan. Aku adalah sambil lalumu. Kita bukanlah hal penting yang harus dibahas sedemikian rupa mau dibawa ke mana. Kamu hanya mengiyakan begitu saja, kita, kita ini ada. Tapi ketika aku bertanya, kita ini apa, kamu hanya tersenyum.
Bercanda.
Hubungan kita tidak sebercanda itu. Dan semesta tidak mungkin sebercanda itu mempertemukan kita begitu saja tanpa alasan dan membuat semuanya terjadi, mas.
Tidak. Perempuan tidak selalu benar. Beberapa, lelaki juga tidak meninggalkan.
Tapi, ya. Aku salah, menganggap serius semuanya. Salahku juga sudah sedemikian jatuh padamu dan mau-maunya denganmu. Salahku menerimamu begitu saja. Kamu yang mengeja kita bukan aku dan kamu, tapi kamu dan dia. Kekasihmu.
Ingat? Tentu saja kamu mengingatnya, bahkan ketika bersamamu. Aku saja yang berusaha tidak mengingat, kamu bukan sepenuhnya milikku. Kamu sama sekali bukan milikku.
So, if women always right, like you said, why men always left?
Aku tidak selamanya benar, hubungan kita tidak pernah benar, walau perasaan ini benar adanya, tapi kenapa kamu tetap pergi?
0 notes
chaznologic · 10 years
Text
Halo, mama ut!
Halo, mama ut.
Mam, aku sudah di jalan mau ke luar kota ngurus kerjaan. Mama sudah selesai masak?
Mam, kemarin aku ketemu teman SMA-ku, Fira, dia curhat habis putus sama Tio, teman SMA-ku juga sekelas. Padahal mereka sudah pacaran 7 tahun. Mereka sering putus nyambung, tapi katanya untuk kali ini mereka putusnya beneran, ndak pakai acara mau balikan lagi. Aku jadi tambah sedih. Fira orang keenam dalam setidaknya dua bulan terakhir yang curhat ke aku habis putus cinta.
Baldi, temanku nonton bioskop, baru putus sama pacarnya. Dalam usahanya untuk move on, dia ditolak sama cewek yang jadi mimpinya. Sedih.
Wija, temanku kuliah, cowok baiknya kayak gitu, habis ditolak sama gebetannya. Sementara dia sendiri belum sukses move on dari Rati. Mama kenal kan sama mereka berdua? Sedih.
Dana, dia habis ngelamar cewek dan ditolak. Ya walaupun ngelamar ndak secara resmi, sih. Cuma bilang mau serius sambil bawa cincin, eh ditolak. Dana yang minggu kemarin kutemani ke kondangan mantannya itu lho, mam. Histeris dia. Harus menunjukkan ekpresi bahagia, padahal aslinya patah hati. Sedih.
Terus Asri, putus sama Rama setelah enam tahun. Gara-gara Rama bosen, jenuh sama hubungan mereka. Padahal Asri tahu, Rama minta putus karena kepincut teman kantornya. Keduanya sahabatku, mam. Mama kenal banget sama mereka berdua. Kita mengharapkan mereka berdua lekas menikah. Nyatanya, putus gitu aja. Asri patah hati teramat dalam. Aku sampai ikutan nangis. Sedih.
Ada lagi, salah seorang teman nongkrong, juga habis putus. Aku nggak tau detailnya, tapi tetep aja. Sedih.
Kenapa banyak orang patah hati sih, mam? Kenapa orang harus patah hati? Kenapa hati harus patah? Kata mama, kalau jodoh, nanti kan ketemu lagi. Gak bakal ke mana. Tapi kenapa harus sesakit itu?
Mama bilang, ini bagian dari proses belajar. Namanya juga kehidupan, ndak selalu mulus. Buat pengalaman, biar ada cerita. Kata mama, jodoh sudah ada yang ngatur, kita manut aja.
Mama tahu, aku juga tengah patah hati. Mama mengenal dengan baik kok dia yang membuat hatiku hancur sedemikian redam. Sebulan lagi, aku akan menjadi seperti Dana, datang ke pernikahan seseorang yang begitu kusayang. Seseorang yang ingin kubahagiakan, karena dia sudah cukup membuatku bahagia, mam. Tadinya. Dulu hingga sekarang. Nanti? Mam, dia kelak punya istri yang lebih layak dibahagiakan dibandingkan aku. Dan aku tidak bisa terus menerus mengakui: dia itu bahagiaku. Sementara aku susah payah menerima kenyataan bahwa dia tak akan pernah jadi milikku, aku juga harus membereskan hati.
Mama tahu kan, aku ini paling malas beres-beres kamarku sendiri. Selalu mama yang melakukannya. Sekarang aku harus beres-beres hatiku. Sendiri. Aku bukannya malas, mam. Aku nggak sanggup. Mereka semua tadi mengadu kepada ibu mereka tentang perasaan mereka. Karena hanya ibu yang mengerti. Aku saja sampai kehabisan kata-kata. Entah harus bermulut manis bagaimana lagi untuk menghibur mereka. Pelukan ibu adalah obat sedih paling manjur. Mereka mengiyakan. Akupun demikian. Kala itu, aku memelukku erat. Kamu tak bertanya ada apa, akupun enggan bercerita. Malu, mam. Anakmu ini terlalu perih merasakan hati hancur lebur dalam sekejap. Karena cerita sedih yang kudengar, karena sedih yang kubuat sendiri, kualami sendiri. Aku malu kenapa bisa sampai patah hati sebegininya. Aku malu dengan kebodohanku yang ingin mengambil milik orang lain. Malu-maluin. Makanya aku menulis ini, karena aku yakin 95% mama ndak akan membaca ini. Jadi mama ndak ikut-ikutan malu. Mama masak aja, menyambutku pulang nanti dengan senyum.
Mam, mungkin mama tahu aku sedang sedih. Dan kupikir, mama juga tahu sebabku bersedih. Tapi aku enggan menunjukkannya ke mama. Aku harus kuat. Aku ndak mau terlihat lemah di depan mama. Ndak, mam. Anakmu ini kuat. Dan anakmu ini baik-baik saja. Harus baik-baik saja.
Eh, iya, mama masak apa? Masak yang enak, mam. Aku lapar.
Mam, selamat hari ibu. Aku mencintaimu, selalu.
Udah ya, mam. Bentar lagi aku pulang.
Dari anakmu, sedang bersama yang membuat patah hati.
1 note · View note
chaznologic · 10 years
Text
Ada Apa
Kamu senang melihatku yang apa adanya. Pun denganku. Apa adanya kamu sudah cukup bagiku. Kamu selalu menyuruhku untuk menjadi diriku sendiri, menjadi apa adanya aku.
Tapi apa adanya aku ternyata tidak cukup membuatmu memilihku.
Dan ternyata aku juga tidak benar-benar menyukai apa adanya kamu. Karena apa adanya kamu, berarti kamu dan dia. Bukan kita.
Lalu, apa adanya kita ini memang tidak berarti apa-apa buatmu?
Lalu, apa aku harus tetap menjadi apa adanya aku?
Tolong.
2 notes · View notes