Tumgik
#pembuangan bayi
bantennewscoid-blog · 11 months
Text
Ini Alasan Sang Pacar Tunda Nikahi Tersangka Pembuang Bayi di Pandeglang
PANDEGLANG – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pandeglang mengungkap awal mula pertemuan EM (19), tersangka pembuang bayi di Kampung Kampung Lembur Sawah, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang dengan sang pacar hingga berujung pembuang darah dagingnya sendiri. Tersangka EM bertemu dengan sang pacar bermula di tempatnya kerja yang berada di daerah Jakarta sekitar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gosulsel · 1 year
Text
Bunuh Bayi Lalu Dibuang di Rumah Kosong di Gowa, Seorang Mahasiswi Ditangkap Polisi - Gosulsel
GOWA, GOSULSEL.COM — Pelaku pembuang mayat bayi di salah satu rumah kosong tepatnya di Desa Je'nemadinging, Kecamatan Pattallassang, pada 24 Maret 2023 lalu akhirnya ditangkap polisi. Pelaku ternyata seorang mahasiswi di salah satu kampus di Kota Makassar. Pelaku adalah ibu dari bayi yang d...
http://gosulsel.com/2023/06/05/bunuh-bayi-lalu-dibuang-di-rumah-kosong-di-gowa-seorang-mahasiswi-ditangkap-polisi/
#PembuanganBayi #POlresGowa
0 notes
detikkota · 1 year
Text
Bayi yang Ditemukan di Pasonsongan Akan Dirawat di PPSAB Sidoarjo
SUMENEP, detikkota.com – Bayi berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di teras sebuah madrasah di Dusun Dabada, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dalam kondisi sehat. Saat ini, masih dalam perawatan tim medis Puskesmas Pasongsongan. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain mengaku…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
MIRIS !! Bayi Mungil Terbungkus Tas Plastik Ditemukan Di Sungai Lereng Merapi, Kondisi Kritis
BNews–JATENG— Seorang bayi laki-laki ditemukan terbungkus tas plastik warga hitam di bantaran sungai lereng Merapi, Klaten, Kamis 2 Februari 2023. Bayi mungil yang diperkirakan baru berumur sehari itu ditemukan Lasno (35) warga setempat di bantaran sungai Dukuh Wurungrejo, Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penemuan bayi laki-laki itu dibenarkan Kapolsek Kemalang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
truegreys · 1 year
Text
Yang Lekat dari Yang Lalu: Bagian Dua
Tangisan bayi yang memekakkan itu memburuku tanpa ampun di tengah malam yang dingin dan sunyi. Jangan tanya kelanjutannya padaku, karena tangis yang luar biasa itu mengantarkanku pada sebuah kesadaran lain. Aku tak lagi mejadi tempat pembuangan sampah. Jiwaku seolah terhisap pada satu celah kecil yang entah muncul dari mana. Hisapan celah kecil itu mengantarkanku pada episode baru dari reinkarnasiku yang absurd.
Fase transisi jiwa itu berlangsung sepersekian detik. Kali ini, aku bisa menggerakkan anggota tubuhku. Oh! Syukurlah aku tidak jadi benda mati lagi. Tanganku bisa bergerak. Jemari kakiku, kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki. Oke, jika selera humorku mulai kembali, mungkin aku sudah kembali ke wujud asliku dan masa di mana memang seharusnya aku berada. Hanya satu yang aneh. Aku begitu pendek. Kulihat lagi anggota tubuhku, ternyata aku berubah menjadi seorang anak kecil. Kutaksir, seumur anak taman kanak-kanak karena ternyata kali ini aku berada di taman bermain warna-warni dengan beragam wahana.
“Mau?” Tiba-tiba seorang bocah perempuan dengan rambut dikuncir dua, kanan dan kiri, menawariku lolipop merah berbentuk kaki. Aku agak kaget. Kau bayangkan saja, belum ada tiga menit di tempat baru, kau langsung ditawari permen oleh orang asing. Sungguh menakutkan. Saat aku seusia bocah perempuan itu, ada rumor yang beredar bahwa seorang anak akan diculik setelah mendapatkan makanan enak dari orang asing. Apakah benar terjadi? Apakah aku akan diculik? Tapi, kan, mana mungkin anak kecil diculik oleh anak kecil lainnya?
Tunggu dulu. Jangan-jangan, aku merasuki tubuh anak kecil yang bagi si bocah perempuan ini tidak asing?
“Gak, ah. Bekas kamu.” Jawabku beberapa saat kemudian, saat kesadaranku cukup penuh untuk menimpalinya. Kucoba menyerupai—sebisa mungkin—anak seusia tubuhku kali ini.
“Tapi ini enak, loh.” Ia menyodorkan lolipop merah itu dengan tangannya seolah memaksaku untuk menerimanya. Lolipop itu sudah dibuka, dan kutaksir sudah dijilat. Ada jejak basah di sekujur lolipop merah itu. Kau pasti tahu bagaimana rupanya.
“Kalau enak, kenapa gak kamu makan sendiri aja?” Tanyaku.
“Ibu bilang kita harus berbagi.” Timpalnya.
Setelah kutilik-tilik, anak ini mirip dengan seseorang yang kukenal. Ya. Diriku sendiri saat kecil. Aku ingat Ibu selalu mengajariku untuk berbagi apapun yang aku miliki. Mainan, makanan, hingga kasih sayang. Ibu punya banyak anak selain aku. Meski begitu, aku tetap anak pungut pertamanya (sudah kubilang, kata pungut ini tidak kasar bagiku, kau tidak perlu protes. Toh, bukan kau yang disebut anak pungut). Aku terbiasa memberikan semua yang bahkan aku sukai.
Tunggu dulu. Jangan-jangan bocah perempuan ini adalah aku?
“Kalau kamu suka, kenapa gak buat kamu aja?” Aku bersikukuh menanyakan hal serupa karena menasihati anak kecil untuk mendahulukan dirinya sendiri tidak semudah itu—setidaknya bagiku yang baru saja merasuki tubuh anak kecil lain.
“Ih! Aku udah bilang kalau kita harus berbagi. Nanti kalau aku gak berbagi Ibu pasti marah.”
Dasar anak penurut. Padahal, apa gunanya menuruti orang yang menasihati dengan membubuhkan ketakutan di dalamnya?
“Buat kamu aja, nanti aku beli sendiri.” Jawabku menegaskan penolakan.
Bocah perempuan itu lalu melahap lolipopnya tanpa ragu, serasa dipersilakan untuk menghabiskan apa yang bukan miliknya. Aku jadi bertanya-tanya, bagaiaman mungkin seorang anak hidup dan dibimbing untuk mendahulukan orang lain alih-alih dirinya sendiri? Bertemu dengan anak perempuan itu, aku jadi ingat bagaimana Ibu mendidikku persis seperti itu.
Tunggu dulu. Jangan-jangan, Ibukulah yang selama ini mengajariku untuk mendahulukan orang lain dan melupakan diriku sendiri?
Ya. Betul. Aku ingat sekarang. Semua ini gara-gara ibuku.
Ada dengingan di telingaku, membuatku memegangi kepala karena rasanya dengingan itu berasal dari sana. Kuraih tempat terdekat untuk duduk, sebuah ayunan besi bercat merah yang warnanya agak pudar. Bukannya membaik, saat kududuki ayunan itu, pandanganku buram dan dengingan itu kian malahapku pada ketidaksadaran.
Buk!
Tubuhku—atau tubuh anak yang kurasuki—terjatuh ke tanah. Anak-anak lain di taman itu, termasuk bocah perempuan dengan lolipop berbentuk kaki langsung heboh mendekatiku.
“Raga, kamu kenapa?” suara bocah perempuan itu terdengar takut. Selebihnya, tak kukenali suara apapun di sekitarku. Hanya riuh yang tak kuharapkan, hingga kemudian…
Zleb! Aku hilang ditelan kegelapan yang paling sunyi.
Tunggu dulu. Jangan-jangan, setelah ini wujudku berubah lagi.
Bersambung.....
6 notes · View notes
arrumislami05 · 2 years
Text
Kasus Pembuangan Bayi: Kisah 1
Sekitar 2 minggu lalu, aku bersama sepupuku bertemu dengan seorang Ibu yang telah ditetapkan statusnya menjadi tersangka dalam kasus pembuangan bayi di serdam. Keperluan kami adalah sebagai calon orang tua asuh dari bayi tersebut dan berusaha melakukan mediasi kepada tersangka. Aku hanya menemani saja.
Semenjak dibuang oleh Ibunya sendiri kini bayi itu berstatus sebagai bayi negara. Dan hingga sekarang masih berada di bawah naungan Dinas Sosial. Berdasarkan data dari Dinsos prov, jumlah orang yang ingin mengadopsi bayi itu mencapai 300an orang. Bayi itu bernama Azura. Sebuah nama yang diberikan oleh salah seorang pegawai dari Dinsos sendiri. Azura bearti pemilik masa depan yang secerah langit biru. Awalnya dibuang kini Azura menjadi begitu berharga, jadi rebutan orang-orang.
Obrolan kami bertiga dipenuhi dengan suasana yang emosional. Serasa begitu haru. Tentu aku sebagai orang yang tak mudah terbawa suasana tetap berusaha mengontrol diri, sebab yang sedang dihadapi adalah seorang tersangka pembuangan bayi. Tetap harus stabil, rasional, dan ndak mudah percaya sebelum benar benar dipastikan. Bagaimanapun alasannya, baik itu karena konflik keluarga, kondisi keuangan, kegagalan berumah tangga, hingga persoalan cinta yang begitu buta, itu semua tak bisa membenarkan suatu tindakan pembuangan bayi. Kemungkinan dia berbohong juga tetap besar.
Pontianak, 25 Maret 2023.
Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
BABAK SATU - SULAP SIHIR SANG PENCIPTA
adalah mustahil jika kita bisa meminta di mana dan oleh siapa kita dilahirkan. rabu, 05 november 2003 dengan sentuh tangan dari pencipta saya dilahirkan lewat dua malaikat yang bernama Mahfuri dan Umi Zuhroh. tak banyak yang saya ketahui kronologi kejadian pada saat itu, yang pasti saya sering menangkap cerita dari orang tua dan beberapa beberapa sumber baik saudara, kerabat, maupun tetangga dan semua kurang lebih mengatakan hal yang sama. perjalanan yang kurang sempurna turut menghiasi proses pengiriman seorang anak ke dunia yang masih suci dari hal-hal apa pun. sangat merisaukan, jika dipikir terlahir dengan keadaan suci lalu dikirim di dunia yg kotor dan jorok atas ulah dari orang-orang yang menempatinya.
berselimut harapan untuk buah hatinya tetap hidup, kedua orang tua saya dengan segala upaya disertai penuh rasa spritual kepada Tuhan, menghalalkan segala cara dan bahkan sampai nyawa sendiri yang dipertaruhkan, bagaimana mungkin seorang bayi bisa dilahirkan lewat tempat tidak sebagaimana mestinya, saat saya lahir ibu saya mengidap penyakit trauma obstretrik di mana persalinan terjadi melalui saluran ano-rektal yang bermuara pada lubang anus manusia. begitu tabunya, ketika bayi bayi lain melalui proses persalinan lewat vagina perempuan yang memang menjadi tempatnya, tetapi saya harus dikeluarkan lewat tempat pembuangan kotoran. saya tidak bisa menyalahkan orang tua saya itu hanya faktor ketidakberuntungan yang kebetulan datang kepada saya. dan menurut obgyn (ahli kandungan) dari sumber di internet yang saya dapat, semua yang mengalami proses persalinan melalui saluran ano rektal pasti dihadapkan antara dua pilihan, ibu dan anak salah satu yang hanya bisa di tolong. bukti saya masih hidup dan masih bisa menceritakan semua ini ke anda adalah jawaban yang sudah bisa disimpulkan jika dari kedua pilihan itu, saya lah yang diberi kesempatan dari peraduan gila itu. oh tidak, jika anda berpikir ibu saya yang kalah dan sekarang sudah berada di surga, anda salah besar. ajaibnya di sini, ketika saya lahir dan ibu saya memilih untuk mengorbakankan nyawanya, sihir terbesar sejagad raya muncul, Tuhan dengan alangkah romantisnya membiarkan ibu saya tetap hidup demi bisa mencium dan merawatnya setiap waktu.
Tumblr media
saya tidak bisa memilih di mana saya dilahirkan, saya tidak bisa menentukan dengan cara apa saya dilahirkan, saya tidak bisa membuat keputusan apa saja yang sudah menjadi takdir saya ketika dilahirkan. akan tetapi, saya selalu merasa bersyukur dan beruntung dengan Umi Zuhroh saya digariskan untuk menjadi anaknya. meski perjalanan yang kurang sempurna, ibu tetaplah ibu, Umi Zuhroh adalah bentuk kesempurnaan itu sendiri.
rhaza, 17.16
0 notes
tintainformasi · 2 months
Link
Warga Heboh Penemuan Bayi Di Tempat Pembuangan Sementara (TPS),Kel.Patunas,Kec.Tungkal Ilir,Kab Tanjab Barat
0 notes
lintasbatasindonesia · 4 months
Text
Temuan Janin Bayi Baru Lahir di Tempat Sampah, Polisi Lakukan Penyelidikan
  Polresta Jayapura Kota – Polsek Jayapura Selatan lakukan quick respon laporan masyarakat terkait penemuan sesosok mayat janin bayi perempuan baru lahir di tempat pembuangan sampah tepatnya di samping jembatan Sungai Hanyaan Jalan Kelapa Dua Entrop, Minggu (26/5) pagi dini hari. Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si melalui Kapolsek Jayapura Selatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bintang38 · 5 months
Text
Tekab 308 Polres Tanggamus Ungkap Kasus Pembuangan Bayi di Pekon Karta Kota Agung Timur.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realita-lampung · 8 months
Text
Polsek Pugung Identifikasi Penemuan Bayi di Pekon Tangkit Serdang
Tumblr media
Masyarakat Pekon Tangkit Serdang, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus digegerkan penemuan bayi dalam kondisi hidup di area jalan di bekas kantor lama PTPN VII Afdeling 4 Kebon Way Lima, Jumat, 26 Januari 2024, sekitar pukul 11.40 WIB. Kapolsek Pugung Polres Tanggamus, Iptu Ori Wiryadi, S.H mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari Zakaria, Kepala Pekon Tangkit Serdang, melaporkan penemuan bayi laki-laki tanpa identitas yang masih hidup. "Setelah mendapat laporan itu, kami mendatangi lokasi kejadian dan diketahui awal mula bayi ditemukan Andryansyah (21), seorang petani warga Pekon Tangkit Serdang," kata Iptu Ori Wiryadi, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rinaldo Aser, S.H, S.I.K., M.Si, Senin, 29 Januari 2024. Iptu Ori menjelaskan, kronologis kejadian bermula Andryansyah saat hendak mengambil air melihat sebuah bungkusan kantong plastik hitam di pinggir jalan. Setelah mendekati bungkusan tersebut, ia menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki yang dibungkus dengan kain gendong bermotif batik warna coklat di dalam plastik hitam. "Andryansyah segera membawa bayi tersebut ke rumah Kadus Implesmen Pekon Tangkit Serdang. Di tempat itu, Zakaria melaporkan kejadian ini ke Polsek Pugung untuk penanganan lebih lanjut," jelasnya. Kapolsek mengungkapkan, barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian diantaranya satu buah plastik warna hitam, satu buah kain bermotif batik warna coklat, dan satu buah kain perlak warna kuning. Ditambahkannya, Polsek Pugung Polres Tanggamus kini melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas dan motif di balik penelantaran bayi tersebut. Pihak kepolisian juga terus melakukan berbagai upaya untuk mengungkapkan kasus pembuangan bayi laki-laki tersebut dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan berkoordinasi dengan dinas terkait . Atas kejadian ini, dirinya berharap, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di Kabupaten Tanggamus dan meminta, agar masyarakat lebih peduli lagi terhadap lingkungan di sekitar. "Saya juga meminta agar masyarakat tidak melakukan kegiatan yang dapat melanggar hukum," imbaunya. Saat ini, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan aktif, sementara masih di rawat oleh pihak Puskesmas Pugung, Tanggamus. (*) Read the full article
0 notes
bantennewscoid-blog · 11 months
Text
Polisi Duga Bayi yang Ditemukan di Saluran Air Dibuang Sekitar Waktu Subuh
PANDEGLANG – Tim INAFIS Polres Pandeglang yang melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi pembuangan bayi yang berada di Kampung Lembur Sawah, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menduga korban dibuang ke saluran air sekitar waktu subuh. Ps Kaur Identifikasi pada INAFIS Polres Pandeglang, Bripka Bayu K mengatakan, hasil pemeriksaan sementara…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 8 months
Text
Potongan Kaki Bayi, Gegerkan Warga di Pesisir Pantai Kalianget 
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Sepasang potongan kaki bayi, Sabtu (20/1/2024) telah gegerkan warga di Wilayah Pesisir Pantai Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng. Potongan kaki yang sempat digigit anjing itu ditemukan sekitar pukul 06.00 WITA oleh warga yang sedang mencari daun pisang. Berdasarkan informasi dilapangan awalnya sekitar pukul 06.00 WITA salah seorang warga bernama Made Surtikanti (44) sedang memperhatikan ibunya yakni Wayan Gelis (60) sedang mencari daun pisang d iseputaran TKP. Tiba-tiba tanpa sengaja saksi melihat anjing sedang menggigit sesuatu yang setelah diperhatikan lebih jelas seperti sebuah kaki bayi. Surtikanti pun menggertak anjing tersebut dan langsung melompati pagar rumahnya untuk memastikan apa yang digigit anjing tersebut. Setelah didekati ternyata adalah potongan kaki bayi yang jumlahnya dua potong serta organ dalam. Sontak Surtikanti langsung memberitahukan suaminya dan langsung melaporkan ke aparat desa terkait temuan tersebut. Sesaat kemudian datang Kelian Banjar Dinas Alas Arum, Made Sarjana sembari langsung menelusuri potongan lainnya di seputaran lokasi penemuan organ sebelumnya. Benar saja warga kemudian menemukan beberapa kantong plastik yang diduga masih berisikan potongan organ bayi. "Laporannya masuk ke Polsek Seririt pagi tadi, benar warga temukan sejumlah organ bayi di sekitar Pantai Kalianget, kami masih lidik," ungkap Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika. Proses pengecekan selanjutnya dilakukan tim medis Puskemas I Seririt dan Tim identifikasi Polres Buleleng. Hasilnya organ bayi yang ditemukan berupa dua potong kaki, organ dalam berupa hati dan usus, serta tali pusar sekitar 40 cm dengan ari-ari bayi berisi darah, sepotong baju kebaya anak-anak berisi darah, sepotong sarung bantal, dan pampers yang berisi bercak darah. "Sekarang temuan organ tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Buleleng untuk dilakukan autopsi sekaligus penitipan di ruang jenazah," imbuhnya. Sementara terkait siapa pembuangan bagian potongan tubuh dan organ bayi, Polisi masih melakukan permintaan keterangan sejumlah saksi. Selain itu, Polisi juga mendata bidan yang membantu melahirkan di seputaran Kecamatan Seririt untuk mendapatkan sejumlah keterangan tambahan. "Kami coba data bidan-bidan yang membantu proses melahirkan selain itu juga menelusuri CCTV yang ada di sekitar atau sepanjang jalan menuju lokasi penemuan organ tubuh bayi tersebut," pungkas dia.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
detikkota · 1 year
Text
Polisi Buru Pelaku Pembuangan Bayi di Teras Madrasah di Pasongsongan Sumenep
SUMENEP, detikkota.com – Polisi memburu pelaku pembuangan bayi perempuan terbungkus kain hitam dengan berat badan 2,7 kilogram dan panjang badan 48 centi meter di teras madrasah, Dusun Dabada, Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Saat ditemukan, kondisi bayi masih lengkap dengan ari-ari yang belum terpotong. Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Dengar Tangisan Dini Hari, Painah Temukan Bayi Terbungkus Kain Di Teras Rumahnya
BNews–JATENG— Sesosok bayi laki-laki yang masih hidup ditemukan di teras warga Kebumen, Jawa Tengah. Bayi yang ditemukan dalam keadaan terbungkus kain jarik itu kemudian dibawa ke Puskesmas Puring untuk diperiksa kesehatannya lebih lanjut. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di teras rumah milik Painah (63) warga Dukuh Brondong Lor, RT 001/ RW 003, Desa Banjarejo, Kecamatan Puring,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dinaest · 10 months
Text
Bahagia dan Cinta itu Sederhana : Yesaya 40:1-18
Kisah menarik dari Tanah Papua yang baru saya sampaikan ini adalah realita yang terjadi dalam hidup manusia. Beberapa orang merasa untuk bahagia kudu melakukan banyak hal dan memiliki banyak hal. Tapi orang lain, memandang hidup dan bahagia dengan cara yang sederhana.
Bapak yang kita saksikan, tentu hidupnya beda dengan anda dan saya. Tapi rasa bahagianya dengan jantung pisang dan seplastik mie mengingatkan kita akan seringnya kita lupa bersyukur dan itulah yang menyebabkan kita susah sekali mencintai dan merasa bahagia.
Dalam pemikiran bangsa Israel, sampai pada era Yesus, dan mungkin kini, bertahta adalah syarat bahagia. Israel ingin menjadi yang paling berkuasa dan ditakuti. Sejak zaman Perjanjian Lama mereka hidup dengan membanding-bandingkan diri dengan bangsa lain dan ilah mereka sehingga selalu lupa mengenal Allah. Allah berkali-kali memperkenalkan diri dan menegur, tapi mereka tak pernah memberi perhatian! Capek gak sih?
Cinta yang bertepuk sebelah tangan inilah yang terjadi antara Allah dan Israel. Sehingga dua hati tak pernah bisa sejalan dan beriringan. Allah inginnya begitu, bagi Israel, Allah bukan siapa-siapa. Mereka cerdas tapi sama sekali tak menggunakan pikirannya untuk menakar Allah. Berkali-kali butuh waktu belajar dari hukuman. Di satu sisi kita kesal pada mereka, tapi di sisi lain kita jadi bercermin diri kita sendiri.
Ucapan Yesaya yang kita renungkan saat ini adalah janji dan penghiburan Tuhan. Pembuangan mereka akan berakhir setelah 150 tahun, dan mereka disuruh mempersiapkan diri. Bagaimana bersiap?
Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah d
 di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata,   dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran. Mereka diajak menyambut cinta Tuhan. Menyerahkan hati pada Tuhan. Tapi sekali lagi, cinta itu gak bisa dipaksa, itu adalah anugerah, maka sungguh Allah berharap Israel mau menyambut Dia!
Jika Israel memang mencintai Tuhan, maka mereka akan bertobat, mereka gak akan membandingkan lagi Tuhan dengan ilah-ilah yang jelas buatan manusia itu. Maka goal atau tujuan akhirnya adalah kebahagiaan. Tuhan tahu betul, Israel begitu terpesona dengan kemegahan bangsa lain. Tapi Dia berkata, sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon  tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.  Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.  Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa  dengan Dia? 
Dalam renungan kita saat ini, kita akan menyiapkan kedatangan Kristus yang mendekat. Dalam cinta dan kesetiaan, kita akan menyambut minggu kemuliaan. Tapi menjadi yang mencintai perlu kedewasaan, bagaimana relasi kita bersama Dia? Itu semua nampak dari keseharian kita.
Bagi bapak di atas, cinta itu adalah ketika semua orang yang dia kasihi bahagia. Dia bahagia ketika memberi yang terbaik dalam kapasitasnya sebagai kepala keluarga. Apakah hubungan dengan Tuhan, sangat berarti melebihi semua masalah kita saat ini? Apa yang bisa kita lakukan sebagai tanda cinta dan kesetiaan kita pada Tuhan?
Bagaimana menjawab pertanyaan ini?
1. Mengapa saat memberi ada puas dan bahagia?
2. Apa hambatan dalam diri yang membuat kita sulit membuat orang bahagia?
Anne hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Dua saudara kandungnya meninggal saat masih bayi. Pada usia lima tahun, Anne terserang penyakit mata yang membuatnya mengalami kebutaan parsial dan tidak dapat membaca serta menulis. Saat ia berumur delapan tahun, ibunya meninggal dunia karena tuberkulosis. Tidak lama kemudian, ayahnya yang kejam meninggalkan ketiga anaknya. Si bungsu dikirim untuk tinggal bersama kerabat, sementara Anne dan saudaranya, Jimmie, tinggal di sebuah rumah penampungan yang bobrok dan penuh sesak. Beberapa bulan kemudian, Jimmie meninggal.
Kondisi Anne mulai membaik pada usia empat belas tahun. Ia berkesempatan belajar di sekolah bagi tunanetra dan menjalani operasi untuk memperbaiki penglihatannya. Ia juga belajar membaca dan menulis. Meski sempat sulit untuk menyesuaikan diri, Anne berprestasi secara akademis dan menjadi lulusan terbaik. Kini kita mengenalnya sebagai Anne Sullivan, guru dan sahabat Helen Keller. Lewat upaya, kesabaran, dan kasihnya, Anne mengajar Helen yang buta dan tuli untuk berbicara, membaca huruf Braille, dan lulus kuliah.
Dalam jalan hidup seberat yang dia miliki, mustahil Anne bisa bertumbuh menjadi seseorang yang mencintai dan baik. Apa yang membuat dia kuat melampaui semua kelemahannya dan menjadi pribadi yang baik? Karena melalui derita dan hidupnya, dia belajar mencintai Tuhan dan mengenal Tuhan. Sehingga dia bisa berkata
Kalau begitu, bukankah hidupku dengan segala keterbatasannya banyak menyentuh kehidupan Dunia Indah? Segala sesuatu mempunyai keajaibannya masing-masing, bahkan kegelapan dan keheningan, dan aku belajar, dalam keadaan apa pun aku berada, untuk merasa puas.”
Semoga cinta dan bahagia sederhana Anne Sulivan, Bapak dan kisah kasih Allah dan Israel, menuntun kita untuk mengasihi Tuhan juga. Tuhan memberi kita hati yang baru untuk mengasihi dan menaatiNya
0 notes