Tumgik
#pengantinku
dstntflwr · 2 years
Text
Luck Draws the Unlucky (Part 98)
Tumblr media
Albus tengah berdiri di depan jendela, memperhatikan roh yang lalu lalang di Asphodel dalam wujud kecil mereka. Memperhatikan mereka dan berpikir bahwa dia bisa saja berada disana dengan wujud itu jika bukan karena Zelda membuatnya merasa aneh.
Dia memikirkan Cygnus, yang memeluknya dan enggan melepasnya sepanjang malam, bahkan ketika merasakan tubuhnya mendingin dan kaku. Dia bahkan meminta wanita yang menjemputnya untuk menunggu pagi tiba, menemani suaminya dan mengelus kepalanya walaupun dia tak bisa merasakannya.
Pintu terbuka dan dia menoleh, melihat seorang laki-laki dengan jubah hitam dengan semburat kemerahan muncul, Mazikeen di belakangnya. “Dimana iparku? Aku ingin menemuinya.”
Mazikeen menahannya. “Dia tak ingin menemui siapapun. Dia bahkan tak ingin menemui tuanku, bagaimana mungkin dia mau menemuimu.”
Albus mendekat, namun orang itu mengangkat satu tangannya. “Tak ada yang perlu dikhawatirkan, Roh. Mundur.”
“Dia kakak Tuan Astaseul.”
“Oh,” gumamnya, langsung tersenyum padanya, mengulurkan tangan. “Satan Morgenstern.” Dia memperhatikannya dari atas ke bawah. “Kau sudah mati.”
“Bisa dibilang begitu.”
Satan menganggukkan kepalanya sebelum beralih dan berjalan menaiki tangga. “Dimana iparku? Zelda, Sayangku, ipar favoritmu datang.”
Mazikeen mengikutinya, berteriak. “Dia tak punya ipar favorit dan kau tahu itu!”
---
Zelda tengah berbaring di atas ranjangnya, menjadikan bantal Lucifer sebagai tumpuan kepalanya hingga dia bisa menghirup baunya, dan bantalnya sebagai pelukannya. Dia menelusuri kain putih itu dengan sendu.
Terlalu banyak pikiran berkecamuk dalam dirinya – terutama Valleria.
Apa yang harus dia lakukan kini ketika kerajaannya di ambang kerajaan?
Pintu terbuka dan dia menghela nafas. “Luci, aku sudah mengatakan–”
“Kau mengharapkan dia?” Zelda berbalik, melihat Satan yang tersenyum dan bersandar di pintu. “Ini aku.”
“Aku benar-benar tidak mengharapkanmu,” ucapnya. “Faktanya, aku tidak mengharapkan siapapun. Keluar dari kamarku.”
Namun Satan justru duduk di ujung tempat tidurnya, membuatnya mundur dan menarik kakinya ke dalam selimut. Iblis itu tersenyum. “Kau marah,” ucapnya, matanya bersinar merah. “Tidak hanya pada mereka, tapi pada dirimu sendiri.”
Zelda terdiam, mengencangkan rahangnya.
“Kau tak bisa melindungi mereka,” bisik Satan. “Bagaimana rasanya?”
“Kau tak bisa mempengaruhiku.”
“Benarkah?” dia mendekat. “Bukankah kau begitu marah hingga kau ingin menghancurkan mereka?” Zelda menatap matanya, terdiam. “Kau punya kekuatan untuk itu,” bisiknya. “Hancurkan mereka, Zelda Astaseul, bukankah tak hanya Pangeran Valleria, tapi Pangeran Agung Dunia Bawah?”
Zelda meremas selimutnya.
Satan benar.
Dia bisa menghancurkan mereka.
Dia bisa–
“Mempengaruhi pengantinku ketika dia sedang rapuh,” suara Lucifer bergema, dan Satan terhempas ke dinding. “Kau beruntung aku takkan memulai perang karena ini.”
Iblis itu tertawa. “Aku hanya mengatakan apa yang begitu dia inginkan.”
“Keluar dari kamar kami, Satan.”
Dia membungkuk mengejek, tersenyum, sebelum beranjak pergi.
2 notes · View notes
newsevengeneration · 1 year
Text
ARTI HIDUP
Kidung Agung 4:7-8  Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu, turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!  Kebanyakan orang setelah menikah jadi lupa bahwa cinta itu harus terus dipupuk, sebenarnya esensi pernikahan…
youtube
View On WordPress
0 notes
poetrafoto · 4 years
Photo
Tumblr media
🌷😍 Foto ijab qobul #AkadDuluAja pernikahan kk @dikamarta14 & @naviarga24 #DiRumahSaja Sucen Sleman Yogyakarta. Semoga menjadi keluarga bahagia, sehat dan sejahtera. Aamiin. wedding photo by @poetrafoto MUA by @evi.rumini @litayaniva Untuk info lengkap pricelist khusus #AkadAjaDulu dengan 1 FOTOGRAFER atau paket New Normal lainnya, mohon send chat WA di link yang kami cantumkan di profil IG @poetrafoto kami ini ya. Thank you. #pengantin #pengantinsyari #pengantinindonesia #inspirasipengantin #bajupengantin #gaunpengantin #pengantinjawamuslim #aksesorispengantin #makeuppengantin #riaspengantin #pengantinjawamodern #pengantinku #kebayapengantin #pengantinhijabmodern #hennapengantin #butikpengantin #pengantinsoloputri #pengantinadatjawa #pesonapengantin #pengantincantik #bajupengantinmurah #inaipengantin (at Special Region of Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/CB4p0OEj7Dd/?igshid=lvgw8zo9fa4d
1 note · View note
kingdomfic · 5 years
Text
Tumblr media
Pengantinku, Levi Ackerman moodboard aesthetic
6 notes · View notes
thehmovement · 5 years
Text
Dua Lobang 1 Malam
Aku Rizal, 24 tahun, jatuh cinta dengan seorang janda, Rubiah, 34, tak ada anak - seorang setiausaha di pejabat sama blok dengan aku ni. Kami bercinta dan setelah mengenal hati budinya, dan kisah silammnya, setelah dekat setahun aku pun melamarnya. Bukan main suka lagi Ruby. Keluargaku pun bersetuju setelah ada bantahan sebelum itu - maklum lah aku ni ‘bujang teruna’ kata mereka dan tak patut aku cari janda pulak. Tapi janda pilihan aku tu macam anak dara… mereka tak kenal dan belum berjumpa lagi dgn Ruby…
Walaupun majlis itu sederhana, ramai juga ahli keluarga kami yang datang, tambhan lagi keluarga Ruby sendiri dah besar - 6 adik beradik, aku ni 3 beradik saja… Ruby, kakak yang tua dan yang lain semua perempuan, cantik2 belakan macam Kak Long mereka, kecuali yang bongsu saja lelaki - masih di tingkatan 3. Yg lainnya dah bekerja dan di kolej inst pengajian tinggi. Adik Ruby, yang nombor dua Lisa juga seorang janda, 32 tahun, tapi dah ada dua orang anak….kami semuanya mesra belaka… meriah lah malam tu… usik mengusik dan bergurau senda mereka adik beradik, dan saudara sepupu yang lain…. mengusik usik kami masa makan malam tu… pendek kata meriah lah di rumah Mak Ruby di kampung tu.
Malam pertama tu, setelah tamat majlis yang sederhana di rumah maknya, pada jam 11mlm, kamipun beredar ke bilik pengantin. Bilik yang paling besar di rumah kampung tu, satu je bilik di sebelah atas tu, bilik2 lain di belah bawah.
Bilik Pengantin tu cantik berhias, dengan bunga, wangi2an… perabot baru, cadar baru, carpet baru, semua baru lah. Aku yang masih teruna ni, tak lah teruna tulen, dah ada yg lain memegang dan hisap konek aku ni dulu (tapi tu cerita lain)….bagiku teruja lah sangat, kami semasa becinta, ada juga pegang2 dan kissing, tapi setakat had 20km se jam je, tak sampai terbabas pun…. malah nampak pun belum lagi di bahagian dalam nya.
Aku melangkah masuk dahulu, lepas Ruby masuk je, aku pun menutup pintu… kami pernah bergurau yang Dia akan aku dukung masuk dan letakkan atas katil.. macam ala ala filem star Hollywood pulak… hehehhe… tapi, tak kesampaian begitu … kami masuk dan aku lihat Ruby renang tersenyum…
Aku pulak tak lah gementar sangat, agak tenang dan teratur langkahku. Aku tahu, dia pun tahu, malam tu lah kali pertamanya kami akan mengadakan hubungan sex, dan memadu pernikahan kami ini. Aku tahu, yang Ruby ada pengalaman, walaupun dah menjanda 5 tahun, suami menceraikannya setelah dia ke luar negara menyambung pelajarannya. kata Ruby, sebab jauh dan lama sangat ditinggalkan… begitu lah.
Aku terus ke meja, membuka baju melayuku, ada singlet lah, dan Rubi pula di almari baju mencari baju tidur.
“Abang… ” mula Ruby.
“Ye Bi…” aku jawab. Memang ‘Bi’ utk ‘baby’ juga tu. Menoleh ke belakangku.
First time aku nampak belakang Ruby. Bajunya dah ditanggalkan, cuma bra saja…. bra hitam… belakangnya putih melepak, lagi putih dari kulit tangan dan mukanya. Aku perhatikan sambil aku menanggalkan seluar…bernafsu horny aku ni….
“Malam ni… kali pertama kita ni, ” dia menoleh padaku seketika. Menjeling sikit. Manja …. Baju dipegangnya di dada. Ruby pusing dan “Ruby nak rasa nikmatnya bersama abang.” dia senyum malu2… aduhhh memang aku dah keras dah ni… malam pertama!
Aku pun memakai kain, dan duduk di birai katil. Memandang isteriku menyalin pakaian, pakaian yang akan aku buka nanti… Dia senyum memandangku. Diletaknya pakaian tidurnya itu, aku ingat baju tu, aku yang beli, 'utk malam pertama’ kataku. Dia pun melorotkan zip di tepi kainnya, mennanggalkan dengan perlahan lahan…. melepaskan jatuh terus ke lantai. Peha kakinya sungguh seksi… berisi sikit …ermmm… panties merah! aku kena sabar… ini mlm pertama… jgn gelojoh, tak lari pantat ni… isyy!
“Abang…. Bi nak rasa malam pertamakita ni suatu keseronokkan bang…. bagi kita.” Rubi mengadap aku… hanya dengan bra dan panties seksinya …. berdiri depan aku, tak ada lain yg melindungi body seksi Rubi… dia senyum manja… membuat aku keras saja… normal la aku ni.
“Ye Bi, abang pun nak begitu… nak merasa nikmatnya kali pertama ni…” kataku, walaupun aku tahu dia janda, dan bukan anak dara, tak akan berlaku lah 'pecah dara’ dan ada kesan darah, 'reaksi terkejut melihat batang lelaki tu boleh membesar dan lembek mengecil’ dan lain lainnya… (reaksi ni memang ada - ada perempuan yang tak tahu batang tu kecil dan boleh membesar!!!)
Rubi tersenyum, nampak kegembiraan di mukanya… lalu dia menanggalkan bra dan pantiesnya perlahan lahan depan aku. Aku perhatikan tetek Bi yang akan aku ramas dan hisap… nyonyot… aduhh pantatnya di trim cantik… nampak liang pantatnya. “Abang suka?” manja menjeling…
“Suka sangat Bi… suka sangat.” aku kata… dan mengurut urut batang keras aku.
“Bi pun suka batang keras abg tu… hihihi!” dia memuncung pada batang aku yg dah keras ni.
“Bi nak batang ni masuk dalam pantat Bi malam ni kan?”
“Ermmm… nak bang… dan nak hisap sekali… dalam mulut Bi ni bang…” jawabnya manja. Aku bertambah stim dan keras… kalau nak cepat2 la mandi… aku dah tak tahan ni!
“Kat sini bang…. tengok ni bang!: kata Rubi menggosok gosok tundun dan liang pantatnya… pantat bini aku, pantat aku la…
“Ermmm… Bi… mari lah sini …. ” aku dah tak tahan…
“Bagi lah Bi mandi dan wangi2 dulu bang…. baru best abang nanti….” jawab isteri aku ni… manja dan cukup sabar… pandai buat aku nak kan dia… “Bi bau masam la bang… berpeluh tadi…” katanya lagi lalu mencapai tuala mandi, dan melangkah ke bilik mandi. Aku stim.
Isteri baru ku tu masuk ke dlm bilik mandi… berkemban, “Bang.. lepas mandi ni, abang nak Bi pakai yang mana? ada dua yg abg belikan ni… hitam? atau merah?” katanya senyum , nampak manja… ada sikit sundal… semua ada lah… dan aku suka semuanya yg ada pada Bi.
“Pilih lah Bi, bagi abg surprise… hehehe!” aku tawa kecil , ada bunyi nakal sikit! Terdengar air shower di buka… “Bi nak bersih2 dan wangi2 dulu, abang.” katanya senyum. Aku tahu dia nak cuci sikit badannya tu, mungkin nak letak wangian… atau cuci cipap dia tu… hehehehe!!
Aku pun baring, dengan membantalkan lenganku, memandang ke siling… teringat akan satu malam dulu, masa ber dating. Keras tegang konek aku masa tu, baru saja dapat kucupan sikit di bibir… malam tu aku teringat yang Ruby meraba pehaku, dan aku pula dapat menyentuh buah dadanya, tapi da pakai baju dan bra lah… isyyy! itu pun dah tegang keras dah… ini kan pula, kejap lagi… dapat aku sentuh semuanya, dalam keadaan telanjang bogel tanpa 'seurat benang pun’… isyyy!!!
Konekku bergerak gerak dalam kain pelekat ni, menanti isteriku yang akan aku tiduri buat kali pertamanya…yang akan aku masukkan konek keras aku ni ke dalam lubang cipapnya tu…apa rasanya ye? Betul ke sedap sangat macam err… macam… yang ditonton dalam vcd2 lucah tu?
Terbayang pulak aku, akan vcd dan clip video porno yang aku tonton… dan mms gambar2 video clip budak2 Felda dan minah2 rempit yang entah sesiapa yg hantar padaku tu! Bukan aku yang beli vcd2 tu, tengok kawan punya lah… itu pun ramai ramai tengok! Nak stim pun kena usik! Pegang konek pun kena usik! Kena sorak! Kena kutuk! Macam2 lah kawan2 di rumah bujang dulu! hehehehe!
Aku pasti yang body isteriku ni, memang macam pelakon2 porno tu, aku tengok memang mantap sangat… buah dadanya masih tegang, dan agak besar juga… tapi memang baka kot, semua dalam family dia ni, macam tu je bentuk badan mereka, berisi sikit… tak gempal lah…
Hmm… dan cipapnya… hai cipap, aku pun tak tahu nak kata apa ni…nak bayangkan macam mana pun tak reti… dah tengok dia mengangkang nanti baru lah tahu, kan? ye tak? Macam pantat ratu2 porno tu ke? Hehehehe!!! stim jugak menunggu ni… mesti sexy Ruby bila dia pakai salah satu baju tidur yang aku belikan tu, khas utk malam pertama begini lah… ada dua pasang aku belikan, siap dengan panties yang tali tu… dan yg satu tu ada lace… Hmm… memang stim dah ni, menunggu je dah stim, belum kena sentuh lagi, atau kena hisap! Tanganku merayap ke batangku… dah tegak! Hmmm… nak selindung apa pulak, bukannya ada orang lain lagi dalam bilik ni…
Baru saja Bi keluar, pintu biilik diketuk. Dengar suara. “Bang? Bang?” aku pun bangun membuka pintu, tanganku menutup ketegangan di celah kangkangku ni.
“Ohh Lisa?” Lisa ni adik Rubi yang janda tu. “apa hal?” aku tengok Lisa, dia, er, dia sexy nak mampus! Pakai pulak baju tidur yang aku belikan utk Kakak dia? Isteriku? kenapa pulak dia yang pakai? atau dia ada yg sama?
“Mak bagi ni hah… utk abang dan akak.” kata Lisa…terseipu sipu Lisa.
“Oh air mineral! terima kasih Lisa… ada rasanya dalam bilik ni..” aku jawab, memandang pada Lisa, tetek macam nak terkeluar dari baju tu… ternganga juga aku dibuatnya.
“Yang ni lain bang, kata Mak…” senyum menawan Lisa padaku.
“Ye lah… lain apa nye ye?” aku mengambil dari tangannya, tapi masih memandang dia dari atas ke bawah… peha nampak gebu… oleh kerana baju tu nipis, aku nampaklah panties yang dipakainya.
“Entah Lisa pun tak tahu, mungkin utk abang dan kakak malam ni lah… hihihi..” ketawa Lisa.
“Errr….Lisa ni…” aku teringin nak bertanya kenapa dia memakai baju tidur pink Kakaknya tu?
“Lisa tahu, abang nak tanya pasal baju teddy ni kan?” nampak hilang senyuman Lisa, berganti dengan muka masam sikit. “abang jangan marah lah…”
“Ye lah… cakap lah…” aku nak tahu sangat, kenapa Lisa pulak yang pakai baju ni khas utk Ruby!
“Biar Lisa masuk jap…” lalu dia masuk dan duduk di katil. “Macam ni Bang… dua hari lalu Kak Bi datang ke bilik Lisa, dia nak pandangan Lisa je… yang mana lebih sexy.” Lisa senyum padaku, dia duduk, tapi oleh kerana baju tidur tu pendek sangat, maka aku nampak lah apa yang di celah kangkang Lisa tu… aku memang dah keras…
“Hmmm… ” aku tak tahu nak respond macamana bila berdepan dengan seorang pompuan yang berpakaian sexy di depan aku ni, duduk di katilku, pada malam pengantinku, dan pompuan ni bukan isteriku! adik iparku! (Kau org yang baca ni , tahu ke nak cakap apa?)
“Tapi bang, panties ni…” dia menunjukkan pantiesnya padaku pulak?
“Err?” aku nampak, Lisa mengangkangkan pehanya… panties berenda, yang brwarna biru dan ada riben putih di tengah2 tundunnya tu dan di tepi.
“Ini bukan panties yang abang belikan Kak Bi tu… cuma baju je yang Lisa pakai ni sama dengan apa yg kakak ada, juga panties macam ni.. yang tali kat tepi pinggang ni…” Lisa sengaja je menunjukkan apa yang ada di bawah pinggangnya… Lisa menarik baju tu ke atas… nampak pantiesnya… budak ni! Seksi lagi dari wife aku!! aduhh!
“Orrrrr…” aku nampak macam tatu 'kupu kupu’ kecik sepasang, di pangkal peha kanannya…. betul2 di tepi tundunnya yang tembam tu…
“Tapi cantik lah bang, pandai abang pilih, sexy giler utk Kak Rubi… mesti best lah abang… Lisa nampak pun memang abang dah sedia sangat tu…” jarinya menunjuk pada depan kan aku tu… Oh? Tegang menegak macam khemah kawin depan aku. Aku capat2 tutup dengan tangan. Lisa senyum nakal …
“Eh? Lisa niii!” aku kata. dgn nada sedikit marah.
“Lisa pergi dulu bang ye… anak2 Bi dah tidur dah tu, akak tunggu dalam bilik mandi tu kan? Selamat malam bang… enjoy yourself puas puas bang!” Lisa datang memeluk ku dan mencium pipiku. “Lisa suka la akak dah kawin balik!”
Dia memandang pada ku, dia pakai contact lens coklat, sama dengan warna rambutnya yang di dye nya. “Buat baik2 bang eh? Kak Bi tu dah lama sangat tak kena tu…hihihihi!!” kata Lisa yang terus menyentuh batang keras aku! Terperanjat aku! Lisa bangun senyum. “Wow! Keras mcm kayu jati bang!” Dia bangun, melangkah keluar… punggungnya yang nampak nak koyak panties tu… macam mengamit gamit aku pulak… “Lisa rasa abang dah selalu buat ni… tapi dia tu dah lama la bang… bertahun dah tu.” kata LIsa.
“Apa?”
“Kak Bi tu… dah lama tak dapat tu bang! Mesti bagi dia puas bang!” dia ketawa kecil dan aku perhatikan adik ipar seksi aku keluar… “err.. selamat malam Lisa…” itu saja yang dapat aku katakan. Dan Lisa pun keluar bilik. “Buat baik baik bang… Kak Bi dah nak sangat tu… dah lama tunggu…” Dia senyum dan mengenyit mata pada ku, semasa dia di pintu!
Keliru dan confused aku sekejap. Apa yang baru berlaku 5 minit tadi tu? Lisa, adik iparku, juga janda, masuk bilik bawak mineral water dan dia pakai baju tidur sexy yang sama mcm aku belikan utk kakaknya… dan tayang body! Bukan tu saja, tayang cipap dia lagi, dan tetek dia yang menggunung besar tu? Tegang aku dibuatnya, tapi aku keliru! Stim juga… tapi masa dia masuk tu, aku mmg dah stim pun, tapi kenapa pulak aku rasa stim sangat ni?
Lima minit kemudian, Rubi isteriku keluar dari bilik mandi …tiba2 hilang bayangan dan imej Lisa yang sexy tadi tu….. tumpuanku kini pada isteri ku yang sah… “Jangan padam lampu Bi.” aku kata. Aku nak puas2 pandang tubuh sexy isteriku ini. aku tengok dia pakai baju tidur yang hitam… mana mana pun memang sexy pada ku…
“Malu la bang… ” kata Rubi senyum….
“Nakal eh? Apa nak malu kan….memang kita kan tengok body masing2 malam ni… dan kita akan madu asmara sayang Bi.” kataku. Terperanjat jugak aku boleh kata maccam tu… entah mana datangnya ayat puitis tu!
“Hihihihi!!!! ” ketawa Rubi dan dia datang rapat padaku… aku duduk di katil , dan dia betul2 di depanku… aku cium perutnya dulu… dia ketwa kecil kegelian. Tanganku di sisinya, dan tangan Rubi di bahu dan di tengkokku… menarik kepalaku ke depan… dia nak aku kucup cium dulu tubuhnya sebelum yang lain. Aku cium dan jilat seluruh perut dan naik ke dada teteknya…. Rubi mendesah….bibirku bergerak dari tetek ke pusat dan ke sisi pula… di pinggang…. tanganku dah bergerak ke buah dadanya… aku ramas2 manja…. memang best, boleh tahan lagi tegangnya… “Ohhh bannnggg!!!” keluh Rubi isteriku.
aku ramas lah… apa lagi kan, memang ini yang aku tunggu lama ni… hanya kain nipis saja yang menghalang kulit kami bertemu… aku gesekkan tapak tanganku ke puting kanannya dulu….. “Hmm….Ohhh!!!” mengeluh kesah Ruby. Gesek, gosok dan ramas puas… ramas manja… memang tak rugi aku ni.. kenyal dan puting tegang… panjang sikit, takkecik… ye lah, tak pernah kena hisap… Lepas ni aku nak hisap puting kau, isteriku…
“Ohhh banggg.. lemah lutut Bi bang….” kelohan Ruby…
“baring sini… mai…” kata ku. Mata kami bertentangan… dia yang menarik dulu pandangannya… aku tahu dia sedikit malu lagi. Betul kata Lisa, dah lama tak dapat… eh? apa pulak aku teringatkan si Lisa ni? ada yang baik depan aku ni…?
Ruby baring… pehanya yang gebu tu naik sebelah… tersingkap kain baju nitie tu … aku di sebelah, aku pandang dari atas, lagi mata kami bertentangan… tangan ku menguapkan helaianrambut nya. Rambut Rubi pangan melepasi bahu… tapi semua adik2nya pun macam tu… Lisa pun macam tu juga… aiks? apa pulak yang imej Lisa yg sexy tadi tu masuk dalam secene ni?
Aku sapu2 kan mukanya… dahinya… mengngetepikan helaian rambut yang menutup sedikit dahi dan mata Rubi… “Hihihi… malu la bang… abang pandang macam tu…” kata Rubi. Pangkal dadanya macam nak selambak terkeluar dari top nitie tu. Kembung… best… memang ini lah sebabnya aku belikan baju ni…
“Tak perlu malu dengan abang Bi… kan abang akan punyai tubuh mu ni… selama nya…” kata ku berbisik.. dan aku tunduk… rapat … tanganku di sebelah lengannya… kami kucup. Batang aku keras melintang terhimpit dengan body isteriku. “Hmm…” bunyi suara Ruby. Kami kissed memang bernafsu… lidah kami bertemu… lamanya kami tak kissing macam ni… sejak bertunang dulu, tak pernah kiss mcm ni lagi… 3 bulan…
“Ohhh!!! Banggg… basah abang buat Rubi..” kata katanya yang pertama selepas kami berkucupan tadi. tangan aku kembali ke buah dada nya… aku ramas… batang aku yang keras tu menyondol nyondol pinggang Ruby.
“Abang dari tadi dah keras dah…” aku kata memberi senyuman. Hmm… masa Lisa masuk tadi pundah keras… Oh? Lagi imej Lisa masuk dalam kepala aku ni!!!
Tangan aku turun ke bawah, kami masa bertentang mata… ke bawah, ke cipap Rubi…yang masih ditutupi panties hitam string… “bang… jilat Bi kat situ, bang…Ohhh!!!” kata Rubi yang dahbasah tadi. Jari2 ku turun di situ dulu, di alornya… memang dah basah alor ni…
“kejap lagi lah, abang nak puas puas tengok Bi dulu… dari sini… dan raba raba Bi…” kataku.
“Hmmm…. banggg… air Bi dah kuar banggg!!!” Rubi terketar ketar sedikit danpehanya mengepit jari2 ku… “Ohhhh banngggg!!! Ohhh!!!” mendesah Rubi… dan dia mengalami klimaks kecilnya dulu…
aku tahu pompuan akan basah kat situ… dan akan selalu capai klimaks dulu. jari2ku mula bergerak kembali ke alor cipap Rubi. masa tu lah aku merasa kali pertama tangan Ruby menyentuh konek aku… “Ohhh Bi…” aku pulak bersuara .
Dia tersenyum dan bergerak gerak sepanjang konek aku yang terpacak tu… dia kemudian menggenggam dengan perlahan. “Penuh tapak tangan Bi bang… gemok batang abang ni…” kata Rubi pertama kali menyentuh konek aku, dia kata batang? Ye lah, bantang la tu… dah keras macam batang, kalau kecik lembek, konek je… ok lah tu. Tapi gemuk? Hmm… dia dah mula buat perbandingan tu… dengan batang suaminya dulu ke? Ye lah dia janda, sama macam Lisa… Isssyyy!!! Lagi lagi imej Lisa masuk ke dalam minda aku ni…. ganggu je lah..!
“Ohhhh Bii… pandai Bi gosok dan buat macam tu lagi Bii…” aku pulak merasa nikmatnya bila kali pertama 'batang’ aku digenggam dan diurut urut macam dia buat tu. Tak apa lah, aku dahtahu isteriku ada pengalaman, seorang janda, aku tahu tu, awal lagi aku dah tahu… dia jujur… walaupun macam anak dara, dia bagii tahu aku dulu… takkan lah dia tak tahu nak buat macam tu, nak bagi 'suaminya’ dulu tu kenikmatan sex? kan? aku pun terasa nikmatnya… aduhhh best betul biii…macam Lisa juga, seorg janda juga… itu sebab dia nakal semacam je denganabang iparnya, dia boleh kangkang macam tu… di atas katil pengantin ni? belum kakak dia kangkang, Lisa dah buat dulu… alamak! balik2 imej Lisa yang masuk kepala aku ni, imej Lisa terkangkang pulak tu…isyyy!
Jari2 ku masuh lagi di alor cipapnya… 'kat situ’ kata Bi. Memang aku nak jilat kat situ… nak jilat puas puas…. kata geng kat pejabat yang dah kawin tu, ada byk pengalaman tu, 'kau jilat je Zal… mesti dia lemah punyer.’ Macam2 aku diusik mereka minggu lepas… sebelum aku ambik cuti panjang. 'Lepas tu kau masukkan je…’ Aku ingat lagi apa kata mereka tu.
'kau nak kawin dengan Ruby tingkat 11 tu? Untungnya kau Zal!!! Body mantap montok tu… janda lagi! Untung kau Zal!’ , 'tahniah Zal! Kau dapat jugak dia eh. Puas aku mengorat dulu tak dapat!’ kata kawan2 di pejabat. jari2 ku masih di alor basah Ruby… dia mendesah sepanjangan… sedap lah tu.
Aku cium lagi bibir isteriku dan aku alihkan posisiku. Kini aku di celah pehanya… aku tolak kain nitie tu dari pinggangnya ke atas… Rubi mengetap bibir menunggu aku membogelkannya… dia senyum… aku pun balas senyuman isteriku yang sexy ni, di bawah aku ni… kain dah aku tanggalkan, Rubi nampak batangku kali pertama… “Hmm… betul teka Bi bang, batang abang gemuk! Dia senyum…”
“Hehehehe!! Batang Rubi juga tu… ” Rubi tersenyum…..
“Rubi punya kan bang? Dan bukan orang lan punya kan?” kata Rubi menggatal dengan suaminya, aku. Aku senyum dan bergerak nak menanggalkan pantiesnya. Dan dengan kerjasama Rubi yang mengangkat punggunnya sedikit aku melorotkan panties nya….aku terbau wangian di tundunnya… tundun Rubi di cukur di sebelah tepi.. tapi di tengah2 ada satu garisan bulunya yang saja ditinggalkannya… “Cantiknya tundun Rubi ni…” aku puji jagaan Rubi. Memang cantik pun, macam ratu2 porno dalam vcd2 tu lah… aku jatuhkan panties hitam tu ke bawah.
“Hmm…cantik ke bang… pantat Bi tu?” dia senyum lagi, menarik sangat padaku… Pantat? Pantat katanya… ok lah, pantat lah…
“cantik sayang…. memang macam ni Bi jaga dari dulu?” aku letakkan tapak tanganku di atas tundunnya dan aku tekan sedikit dan aku lorotkan ke bawah… mengikut alor cipapnya….. alor pantatnya yang dah lama basah.
“Ye bang… macam ni lah pantat Rubi, tapi malam ni specialla sikit, Rubi …Ohhhh banggg!!!” keloh Rubi sebelum diahabis menjawab… sebab aku melorotkan jari2ku kebawah… menggesel alor pantatnya.
“Ohhh abangggg!!! sensitif kat situ bangg…” kata Rubi mendesah. dan aku mula menjolok jariku masuk.. sebelah tangan lagi meramas ramas buah dadanya…dengan jari telunjukkyu aku menjentik jentik puting Rubi sebelah kiri… jari tangan sebelah kanan dah masuk… basah lecin dan panas… aku jolok… “Ohhh banggg… ahhhh!!!” aku teruskan menjolok dan setiap kali aku tolak masuk, ibu jariku mengena bijik kelentit Rubi. lama jugaaku buat begitu, dari satu jari dah menjadi dua… sambil melutut di celah kangkangnya , aku meraba meramas buah dadanya dengan tangan kiri, dan menjolok2 dengan jari2 tangan kanan.
“Ohhh banggg kat situ banggg!!! Laju lagiii!!” aku mengikut kehendak Rubi, aku nak bagi dia puas dulu… sebelum batang gemuk aku ni masuk… Rubi menggigil dan kedua duatangannya meramas buah dadanya… diramasnya kuat, takut aku menlihatnya, diramasnya kuat betul… dia klimaks tu… aku teruskan menjolok dua jariku… ke dalam lubang pantat isteriku.,… sampai dia klimaks. aku perhatikan Lisa dengan pejammata mengerang dan mengerang, lebih kuat pulak tu suara dia mengerang…pasti ada yang mendengarnya, maklum je lah, dinding katu papan!
Aku tarik jari2 ku keluar sebaik saja dia menggigil mencapai klimaks tadi… dan saja aku perhatikan, ini kali pertama padaku. Setelah aku lihat Ruby tersenyum memndang aku…buka matanya, aku pun rapat dan mengucupnya. “Terima kasih bang…”
Selepas tu aku pun memberi salam dan terus masuk ke dalam lubang pantat Rubi, memang dia tak dara lagi, sama macam Lisa, alamak!! aku ni kena fokus lah!!! dan aku terus saja masuk, Bi mengerang dan aku masuk sampai ke tahap maksimum batang aku boleh masuk, “Ohhhhh bvanggg!!!”
“Ohhh Rubi…ketat nya… sayang !!!” aku tujah keluar masuk dan masuk keluar, aku angkat kaki Ruby dan aku masuk dengan pantas dan lebih dalam lagi. Ini semua membuat Rubi mengerang tak henti henti. “Ketat pantat kau ni Rubyyy!!!” aku ulang dan ulang. Sensasinya tak boleh nak aku bayangkan.. ini kali pertama aku masuk ke dalam panta seorg pompuan…. dan dia isteriku Ruby.
Kali pertama tu tak lama, aku tak tahan dikemut dan dikepit begitu… dan aku pun pancutkan kat dalam “Ohhhhh!!! Rubiii!!!” aku mengerang masa aku lepaskan maniku ke dlam lubuk pantat isteriku…
“Banggg!! panasnyaa…” balas Rubi… “banyaknya banggg!!! cepat kita dapat anak ni…” senyum puas Ruby ku. Aku biarkan batangku di dalam, nak rasa kemutan pantat isteriku tu….
“Ohhhh Bi… puas abang, Bi… Ohhh!!!” kataku dan aku rasa batangku dikemut2 Ruby.
“Banyak mani abang… cepat kita mengandung ni bang….” kata Rubi manja… kami kissed….
Aku tunduk dan rapat pada Rubi, masa aku tunduk tu, aku terampak lampu kecik merah berkelip kelip, aku pandang lagi…. dan ke depan lagi, batang aku menjolok dalam lagi… Rubi mengerang sedap… “Ohhh banggg dalammnya…”
Aku tengok? Eh? Ada camera video di kepala katil…? lampu merah yang berkedipan tu, merakam tu? tadi aku tak perasan… lampu pun terang… tak nampak lah… memang sah itu kamera video… dan aku boleh agak yang itu adalah kepunyaan Lisa. tak kan ada org lain masuk, selain kami berdua saja….
Kami kissed dan aku baring di sebelah Rubi memikirkan Lisa yang sexy tadi , adik iparku, dah letak kan Vcam… dan mindaku berfikir utk apa dia rakam aku dan kakaknya mengadakan sex? nanti aku akan cari jawapannya. “Bang… best tak bang?”
“Abang puas Bi, best! Sedap betul body Bi ni…” kataku… tangan ku masih di body sexy Ruby… bermain main, janganlah nak aku jemu kat body sexy isteriku ini…aku berdoa perlahan lahan dalam hati.
“Hmmm… I love u bang…” kata Rubi memeluk aku, kemudian dia terus ke batang aku yang masih lagi tegang tu, dihisapnya… aku mengerang dan mainkan buah dadanya… “Ohhh biii…. ” aku mengerang bila batang aku di kolom dan dijilat Ruby.
Ruby menghisap dan menjilat… pandai mahir isteriku ni… Ada kawan kata, 'janda mesti best lah… pandai semua, hisap batang lagi pandai!’ aku pernah dengar kata2 salah seorg dari kawan2 di pejabat.
Semua janda mahir ke menghisap batang ni? Lisa mahir juga tu? Teringat lagi aku pada Lisa, sedang isteriku menghisap dan menjilat batabngku ni, aku boleh terkenangkan imej adiknya? Tak betul aku ni!!!
Telor aku dimain mainkannya, ramas2 manja… aduhhh best betul dia menghsiap… dilepaskan kepala takok ku, “bang… nanti Rubi trim bulu abang ni ye… ” jari2nya bermain main di situ… “kat sini panjang la bang… ” dia menggunakan jari2nya menyentuh kawasan yang nak ditrimnya itu. Hmmm isteriku nak trim bulu aku…. hihihi… dan terus aku menikmati blow job darinya.
“ye sayang….” aku jawab, dan Rubi meneruskan menghisap batang ku sehingga la aku terlena. Pandai isteriku menghisap batang. “semua janda pandai hisap batang lah’ kata2 kawanku terngiyang ngiyang di teligaku… aku ngantok… aku mimpi malam tu yang Lisa datang masuk bilik, masa kami dah lena, dihisapnya batang aku… sampai keras sangat dan terpancut aku… kami tidur bogel malam tu…
Aku tak sedar yang aku dah terlena… aku terasa batang aku dihisap dan dijilat… ermmm memang sedap - pandai Rubi menghisap batang pelir aku… Hisap lagi Bi… Masa aku rasa nak terpancut tu aku buka mata, aku tersedar dari tidur, alamak! Bukannya aku bermimpi, memang betul batang aku dihisap, tapi oleh Lisa, adik Rubi, Dia tersenyum mengolom kepala takok aku… sedang menghisap batang aku dari tepi katil. “Syyy bang!!” katanya… memberi isyarat supaya aku diam… Lampu utama dah dipadamkan, Rubi yang padamkan kot, aku tak sedar bila aku terlena, dan bila pula dia tidur… aku terlopong sekejap. Aku raba di sebelah, aku terasa peha Rubi. “Hmm… tidur bang, esok k?” suara Rubi… dan dia lena semula…kepenatan.
Lisa langsung tak lepaskan batang aku, dia terus menghisap dan menghisap… tak peduli dia yg kakaknya ada tidur di sebelah aku… aku pulak, serba salah… membiarkan saja!!! salah aku ke ni?
“Banggg syyyy! bagi la Lisa air mani abang sikit..” bisiknya, dia naik ke atas dan bisik ke telinga ku. Aku nampak dia tak pakai baju… topless je… aku main2 kan tetek besarnya… eh apa aku ni? apa aku buat ni? raba tetek dia pulak ni? tetek adik ipar aku yg baru ni?
Lisa senyum nakal. “best kan bang… tetek Lisa… besar sikit dari kakak punya.” katanya mengodaku… aku takdapat nak kata apa apa…
Aku duduk, dan dia menyambung menghisap aku… “Abang nak ke toilet lah…” aku kata. Aku bangun dan Lisa mengikut ku dari belaakang. “Eh? Lisaaa… dah lah, pergi balik bilik Lisa lah… tidur ok?” aku bisik! aku takut Rubi terjaga. Aku pandang ke arah Rubi yang bogel masih lena… kepenatan kena seks dan kepenatan hari pernikahan…
“Bang… bagi lah Lisa rasa sikit, Lisa jealous lah… dengar kakak dapat malam tadi…” adik iparku mengikut ke bilik mandi…
“abang nak buang air lah…” aku kata. Dia masih rapat… dah bogel pun… memang dia se cantik dan se seksi Rubi… cuma dia lebih muda, tapi masih lagi tua dari aku dari segi umur… aku 24 dan Lisa 29.
“Biar Lisa tolong bang…” kata Lisa. Dipegangnya batang aku yang masih besar tegang tu dan dihalakan ke toilet bowl. Aku perhatikan yang dia ni, gian sangat dah ni? “Abang… ini rahsia kita, ye?” kata Lisa… mtanya ke batang aku mengacukan ke mangkok toilet…
“Lisa? Ni malam pengantin abang dan kakak kau. tak baik tahu kau datang macam ni… bogel…lagi?” aku kata…
“Dan hisap batang suami baru akak Lisa lagi…hhihihi!! dan abang pun diam jer tadi masa Lisa hisap …hihihihi!” kata Lisa , celaka betul Lisa ni. Sudah je aku kencing, Lisa yang melalukan air ke batang aku… dicucinya batang aku… digenggam dan dibelek beleknya… dia curahkan air mencuci kepala takok aku… aku kembali keras… tak dapat aku kawal lagi dah masa tu…
“Lisa dah lah….. ok? abg nak tidur lah, kau pergi tidur ye, nnt pagi esok kita buat tak tahu je ye? Buat seperti yg perkara ni tak berlaku langsung? ok?” aku cuba nak rasionalkan pada Lisa. Mampus aku kalau insiden ni diketahui. Ini skandal serious ni!
“Abang, abang fuck saya di sini… kalau tak saya jerit!” Lisa memegang bahuku. Tapi dia tak lah nampak garang dan marah… sebab aku tahu yang dia gian sangat nak kan aku.
“Ok…macam ni, Lisa. Kali ni je ok? dan abg tak janji akan pancut malam ni… abg baru je tadi dgn Kak Rubi…” aku mengalah… bukan lah sebab sey sangat sebab tak mahu ada masalah masa tu, bayangkan akalu ada yang terjumpa kami dalam bilik mandi tu? atau Rubi masuk dan terserempak dengan kami yang dah bogel ni? mampus aku!
“Lisa, Janji tahu? Malam ni je…ok?” aku tengok muka Lisa, sexy menarik…
“Terima kasih bang. Baik bang…. Lisa janji. Tapi…” LIsa memeluk aku. Buah dadanya melempap di antara body kami… berisi best je… macam 36C je ?
“Tak ada tapi tapinya lagi lah…” aku bertegas, walaupun aku tahu aku akan dapat pantat Lisa bila bila masa je …
“Kalau LIsa gian lagi bang… abang je tempat Lisa mintak tolong.” Lisa manja berbisik pada telinga ku. tanganku meraba punggungnya… macam isteriku je…
“Lisa, kita ni sama sama dah dewasa ok? waras kan? Kita nak tengok kakak Rubi dankeluarga ni aman dan bahagia kan?” aku rasionalkan padanya lagi.
“Ok lah bang… Lisa mengalah… abang menang.” bunyi macamnak merajuk je. “Tapi abang fuck Lisa dua kali ye? Lisa nak dua kali pancut!” katanya.
Aku buka shower dan aku tanggalkan seluar dalam Lisa. Pussy cukur… “tak ada lagi la… sekali je malam ni…”
“Hmm… abang , fuck LIsa bang… masukkan bang… LIsa nak rasa bang…” aku pun tonggengkan Lisa di bawah shower tu, air suam panas. Lisa memang cantik, bulat punggung berisinya… dan aku pun masukkan batangku , terus masuk ke dalam. Aku tewas dengan godaan manjanya… Lisa memang penggoda licik dan lucah sekali! “Ohhh!!! Banggg!!! Besar gemuk abang punya …ohhh!!!” keloh Lisa.
Aku paut pada pinggang ramping Lisa, aku tarik, dan aku tujah. Padu masuk batang aku… memang pantat Lisa ketat, dah lama tak kena batang…. Dia menonggeng, dan tetek nya yang besar yang aku geram kan tu, berbuai buai… Tetek yang besar tu aku ramas ramas bila dia tegak berdiri…
“Ohh bang! Dalamnyer? Ahhhh!!!” aku tujah dalam dalam, membuat Lisa lagi mengerang. Lisa mengerang dengan menutup mulut…. menonggeng, sebelah tangan di mulut dan sebelah lagi menapak ke dinding… menahan tujahan aku.
“Perlahan lah mengerang tu Lisa…” aku henti menujah pantat kecik Lisa. Walaupun punggung besar dan dah ada dua org anak, pantatnya masih legi ketat, 'under used’ lah ni… Kenapa lah cantik2 dan sexy2 macam ni dah jadi janda… buta ke suami mereka ni?
“Sedap bang… lama dah tak dapat banggg!!! Abang tak sayang ke adik ipar abang ni… ?” kata Lisa . Celaka punya adik ipar! Tadi gertak aku, sekarang ni nak 'sayang-sayang’ pulak? Bila dah masuk batang aku baru lah nak 'sayang sayang’? Alahai… sedap pantat kau Lisaa oi! Aku tujah je la…
Lisa menonggeng lebih rendah lagi, tangannya mencapai lantai… aku terasa batang aku masuk menlengkung…. aku tujah juga … “Ohhh bangg!!” keluh Lisa… aku paut pinggangnya kuat dan aku tarik, berlepak lepak bunyi punggungnya berlaga dengan peha aku…. memang padu aku bagi Lisa ni…. dia yang nak… aku kasi jer lah.
Lagi Lisa mengerang lain macam jer, aku tahu dia klimaks. “Ohhhhh mmmphhhh!! Banggg!!” erangan Lisa tenggelam sikit bila dia menutup mulutnya sendiri… aku terasa kemutan kemas sekali dari pantat Lisa ni… adik ipar janda aku ni.
Aku cabut batang aku dari pantatnya, aku pusingkan Lisa, dan aku tegakkan dia, aku sandarkan Lisa ke dinding tiles bilik mandi kami tu… aku nampak mukanya, wajahnya memang sedang menikmati klimaks…. aku kucup bibir Lisa…. aku sedut lidahnya… tangan aku meramas ramas tetek besarnya… memang tegang puting Lisa masa aku gentel2 …. dia mengeluh… dalam suaranya… aku tahu air birahnya sedang meleleh keluar…
“Ohh banggg!! Sedappnyer banggg!!! Puasss nyer Lisaa bangg!!” keluh Lisa… aku stim dengar keluhan manja macam tu… lama aku bujang tak dapat aku jumpa macam peristiwa malam ni… malam pengantin aku ni… dua pantat adik beradik yg seksi cantik dah aku fuck… aduhh …
Aku rapatkan muka aku ke mukanya…. “abang belum puas lagi Lisa…” aku jawab… dan aku nampak sedikit senyuman dengan matanya yang kuyu tu.
“Puaskan diri abanggg… fuck me banggg! Buat Lisa apa yg abg sukaaa…” keluh Lisa macam sundal betul….
Aku angkat kakinya sebelah dan letakkan atas kolah… tangan aku ke pantatnya…. kami masih bertentangan lagi… aku tahu bibir pantatnya terbuka… kaki sebelah naik… aku rapatkan batang aku…. “Bagi Lisa masukkan banggg….” dan Lisa memegang batang aku dan dimasukkan ke bibir pantatnya… aku tolak.. nampak matanya terbeliak dan mulutnya ternganga… seksi sungguh Lisa masa tu….
“Ermm… banggg!!” keluhnya bila aku masuk sikit… telur aku diramas manja… dibelai dengan batang aku masuk dan masuk… mulutnya terbuka lagi… dan bila seluruh batang aku dah masuk… aku terasa dia melepaskan nafasnya…. “Ohhh bangggg!!! Sedapppnyerrr… sedap bang…. Lisa nak batang abang selalu bangggg arghh!!” aku dengar tu… aku buat tak tahu jer… Lisa dah mula nak mungkir janji , kami janji tadi , hanya sekali saja malam ni…. aku pun keliru juga… kepala kata jangan, hati dan batang aku kata… fuck je pantat Lisa ni… dia yang nak bagi!
Aku sodok dan tujah ke atas sikit… terangkat punggung Lisa… dan aku pun terus saja tujah dan tarik… memang sedap… pantatnya masih basah licin… batang aku entah macam mana malam ni…. keras benar… besar keras… dan aku pun tujah kuat2… teteknya bergegar gegar… memang tumpuan aku masa tu, aku ramas kasar dan aku hisap satu satu puting tegangnya….. warna coklat… aku hisap dan sedut… Lisa mengemut ngemut…. aku tujah dan tarik….
Lisa mengerang kuat lagi… aku tutup mulutnya… dan dia klimaks lagi,aku tak peduli, aku tujah juga.. dan kami berkucupan…. kami berdakapan… teteknya penyek dicelah kami berdua… terasa aku puting2 tegangnya di dada aku… aku ramas punggungnya… Lisa berdengus masa tu, kami kiss dan kiss…
Harap Rubi tak dengar erangan Lisa. Aku fuck dengan baik dan laju tadi, dah pandai sikit sebab dah ada pengalaman tadi bersama Rubi. dalam 10 minit saja aku pun pancut! “Ohh Lisa… abang nak pancut dah niii…!!” aku bisik!!
LIsa cepat2 dia menoleh dan melutut “Kat muka Lisa banggg!!” dia mendongak dan menganga menunggu mani aku. Matanya pejam….panjang bulu mata palsunya… makeup masa kenduri pun tak tanggallagi… terasa macam aktres cerita porno pulak Lisa ni. Dan aku pun pancut! Tak lah banyak sangat tak macam pertama kali tadi… kali kedua aku pancut dengan Lisa… melebihi dari isteri baru aku! Tewas aku…! Tewas pada godaan adik ipar baru aku ni!!
Lisa senyum… “Ermmmm!! Terima kasih bang… ada lagi air mani abang… hehehe!” Dia menghisap batang ku selepas das terakhir aku lepaskan… lidahnya menjilat jilat batang aku. Amat nikmat betul dapat pancut kali kedua malam tu…. satu di dalam pantat si Kakak, satu lagi di muka si adik! Kalau kawan2 di office tahu ni, ada yang pengsan ni!!!!
“Lemak masin bang…hehehe!” Lisa membersihkan batang aku yg masih tegang keras tu.. dan mukanya… habis bersih mani di mukanya. Dicolek2nya dengan jari dan dimasukkan ke dalam mulutnya… mengicap jari si janda muda ni! Dia senyum, memangnya cantik sexy… tapi tak ada yang nak.
Lisa berdiri… senyum kepuasan jelas di mukanya. Kami berpelukan, “Abang tak nak Lisa datang malam2 macam ni lagi!” aku kata, tegas… ada bunyi marah sikit.
“Ye bang…Lisa tak akan buat lagi dtg malam2… abg tak suka ke body Lisa ni…?” tanya Lisa. Senyum sundal nya menyerlah… dia memberi isyarat lah tu yang dia nak lagi! Berapa hari aku di sini? di rumah kampung Rubi ni?
“Errr… suka… suka.” aku jawab. “Memang la suka, body macam artis… ” aku kata. “…tapi ni salah Lisa! Faham tak? Ini last tahu?” aku tegas kembali. Batang aku masih dalam tangannya - membelek belek batang aku yang masih keras tu…
Senyum Lisa, “Lisa sayang lah kat abang. Abang ipar Lisa yang baru ni…. Lisa faham bang…” Lisa mengucup aku.
“Kalau nak selalu, Lisa cepat2 nikah, tahu?” aku nasihat. Dia menghadap pintu, aku tepuk punggung nya…pejal kenyal… aduhh! Apa yg dah aku lakukan ni? Aku dah lepaskan monster seks maniac yang mungkin akan meruntuhkan perkahwinan aku ni!! Aku dah mula fikir yg bukan bukan…
“Aww! bangg! Nakal eh?” disapu2nya punggung bulatnya itu…. dia berseloroh dengan aku.
“Cepat2 kawin tau?” aku ulang nasihat aku lagi… memang untung dapat dua pantat seksi ni… kalau la kawan2 ofis aku tahu ni… mesti ada yg takpercaya ni!
“Alaaa, abang kan ada… ni…” dia memegang batang aku. “Ni Lisa nak pinjam kakak punya ni. Bukan selalu bang…Ermm!” dia mengoda aku lagi… manjanya Lisa ni…. batang aku ni, kakaknya punya, dia nak pinjam? aduhhh!!! “Sesekali je bang… please ok?” manja dia merayu aku.
“tak boleh la Lisa…. pergi tidur, ok?” Lisa nampak masam muka… dia perlahan lahan memakai panties, nampak rekahan pantatnya… licin tak ada bulu! aduhh! Teteknya berbuai buai masa dia bongkok menyarung panties seksi nya tu…. dan kemudian mengenakan tuala , menutup body dia yang sexy tu…berkemban.
“Dan satu lagi, video cam tu? Tape nya abg nak. Tak leh tengok tau?” aku kata.
“Apa bang? Video cam mana pulak ni bang? Bukan Lisa punya lah… ” balas Lisa berbisik dan dia pun keluar dari bilik kami tu. Aku pandang ke arah isteriku, melihat agar Rubi tak terjaga. Diamasih lena, dalam posisi seperti tadi juga. Reda sikit hati aku… dia tak perlu tahu semua ni… mampus aku nanti!
Aku cuci badan sikit… dan naik semula ke katil…aku capai video cam kecil tu, aku OFF kan. Tape 3 jam? Hmm… siapa lah punya ni.. kalau bukan Lisa punyer, siapa pulak?
974 notes · View notes
tempeorek · 5 years
Text
#Pernikahan Impian[?]
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Are you sure have a wedding dream? Absolutely No!
Disepanjang perjalan mempersiapkan pernikahan dek pitri banyak sekali pertolongan yang Allah berikan lewat perantara orang-orang baik disekitarnya. Pernikahan sederhana, yang khitmad dan penuh keberkahan adalah yang menjadi muaranya. Seusai syariat islam, berharap keberkahan dan ridha Allah swt. Untuk hal hal mendasar ini kedua orang tua setuju. Alhamdulillah. Ooop setelah disetujui pun banyak drama-drama yang harus dihadapi. Berikut beberapa persiapan, tips, cerita dari persiapan yang hanya kurang lebih 3 bulan
1. Persiapan Diri [Ilmu, Lahir, Batin, Psikologi, Jiwa, Raga]
Dimulai dengan memperbaiki hubungan dengan ALLAH SWT, memperbaiki kualitas ibadah, memperbaiki diri, memperbaiki hidup. Gak cuman dilakukan pas mau menikah saja, tapi sepanjang hidup karena kita masih manusia, imannya naik turun, ibadahnya juga. Pun sejak 2018 memang sudah intens belajar lewat kajian kajian baik offline maupun online. Banyak belajar dan mendengar nasihat dari orang tua, keluarga, kerabat yang sudah berumah tangga. Tak lupa lewat beberapa buku yang memang relevan and then dek pitri mengikuti kelas online #belajarjadiistri dari teh febry (ini nanti dibahas). Materi dasar banget tapi sungguh berguna untuk kembali mengingatkan tujuan kita hidup, tujuan menikah.
Tips: Untuk segala hal yang berkaitan dengan keilmuan, pengalaman hidup, silahkan ditanya kepada orang yg tepat, misalnya mau diskusi tentang calon pasangan kepada orang tua, beberapa pendapat orang yang sudah menikah juga sangat membantu membuka pikiran.
2. Hantaran/Seserahan
Ditengah maraknya foto di sosial media dengan beberapa kabar pertunangan dan lamaran handai taulan dimana pun berada. Dek pitri tentu saja tak mengumumkannya. Sesuai syariat islam. Hantarannya apa aja? Gak ada beneran, gak minta ini itu. Hahaha calon pengantin macam apa yaak. But its me. Aku sendiri tidak mempermasalahkan itu, sampe saudara pada heran karena gak minta apa-apa. Hahaha. Dek pitri tentu sudah siap dengan segala pertanyaan netizen nanti. Khitbah dilaksanakan tgl 17 Maret 2019 di Padangsidimpuan
3. Walimahan dan atau Pesta Adat
Sejak awal sekali aku yg keras kepala ini menginginkan pernikahan yang gak usah pake adat. Gak usah gendong2 ayam, gak usah pake nyanyi2+ goyang2 di atas panggung. Lagi lagi karena kita mau rahmat Allah turun diacara sakral ini. Pun setelah disepakati dengan orang tua, demi kebaikan bersama dan atas nama keinginan ayah kepada putrinya, dek pitri pun menyanggupinya. Pelan-pelan hatinya diajak ikhlas, toh pada akhirnya dek pitri sudah menyampaikan pernikahan seperti apa yg dia mau, sudah menyampaikan beberapa hal yang memang perlu dan tidak perlu. Tanggung jawabnya sebagai anak sudah selesai, karena yang memutuskannya adalah Ayahanda. Pun alhamdulillah setelah dijalani Walimahan dan pesta adat bisa dilaksanakan bersamaan. Jadi tujuannya ada adat di akhir sebelum berangkat itu, biar ketika dilepas dari rumah orang tua dalam keadaan baik, diketahui keluarga, sanak saudara, kerabat, tetangga. Jadi merasa dihargai gituloh kitanya. Baiqlahh.
4. Makanan
Menjadi highlight di pernikahan dek pitri. Konsepnya kemaren kita buat masakan rumahan yang sederhana, gak usah buka stand makanan kecil dll, fokus pada hidangan utama yg dibuat enak, nikmat dan dipastikan sampai sore atau malam masih ada. Karena acara di kampung sampe sore jadi tamu2 bisa datang kapan aja. Dibentuk lah tim masak yang tak jauh jauh dari tetangga dan saudara ibu. Malam sebelum akad, sempat menikmati rendang dan gulai nangkanya. Emang enak dan nikmat. Alhamdulillah.
5. Sere/ Perhiasan Emas
Entah karena budaya, kebiasaan, atau gengsi. Pengantin wanita di daerah mandailing, dan Tapanuli Selatan itu semacam berlomba lomba memperlihatkan perhiasannya ketika menikah. Kalung rupiah, gelang anggur, gelang putar, cincin, banyaklah. Semacam riya jadinya. Tentu saja dek pitri menolak ini. Sejak awal keukeuh gak usah kayak gitu, gak ada manfaatnya, gak ada gunanya, biar apa? Dilihat orang bahwa orang tuanya mampu gitu? Ah kecil kalilah penilaian manusia hanya karena itu. Pun ayah juga setuju, Alhamdulillah syekali. Ayah juga bukan barisan orang tua yang begitu, tidak membiasakan untuk memiliki perhiasan, lebih penting anak2 nya sekolah punya bekal untuk kehidupannya.
Beuh setelahnya saudara, tetangga, netizen, banyak yang membicarakan dek pitri dan orang tuanya. Tentu saja kami sudah sepakat dan punya jawaban pamungkas. Pas di hari H nyaa alhamdulillah, Allah Maha Baik gak ada tuh terdengar lagi ini itu ngobrolin masalah emas. Alhamdulillah berhasil loh. Asal kuat dan yakin dengan yg diyakini Baik dan benar, InsyaAllah dibantu Allah swt.
6. Kang Makeup a.k.a MUA
Pencarian MUA yang panjang dan penuh drama, berakhir di kak Maya orang batang toru, jauhnya. Kang makeup ini juga jodoh jodohan, yang menurut awak cocok dan pas ternyata udah sama orang duluan. Pertimbangannya kemarin adalah yang bisa makeup natural, muslimah, perempuan, karena menjadi pangling pun bukan tujuanku hahaha. Sederhana dan dibuat menawan saja, cukup yang nyaman dan gak berlebihan. Sesimple itu loh sama dek pitri. Sampe minta pendapat beberapa master per makeup, kang mua paporit yg dibogor juga ditanyain. Hasilnya alhamdulillah pas.
7. Kang poto
Pas udah tau akan menikah dalam waktu dekat, udah coba cek beberapa review dan portofolio rekomendasi kang foto dari teman-teman yg udah nikah di sidimpuan. And then pas cek ada rpc yang udah buat jatuh hati sekali pertama liat hasil jepretan, video dan editannya. Langsung dihubungi dan ternyata harga paketnya lumayan banget guys. Setara 2x lipat standar harga yg di sidimpuan. Duh dilema. Ada jasa ada harga. Pengen banget tapi bagetnya gak pas haha. Mulai intip2 opsi lain, coba tanya ini itu. Dan di awal bulan April rpc buat promo wedding dengan harga yg masih bisalah dimaklumi. Langsung booking, ah ternyata seberjodoh itu yah. Yakin emang dari awal maunya rpc, Alhamdulillah adaa aja yah jalannya. Hasil fotonya, sungguh epik dan kusuka.
8. Baju Pengantin
Mulanya pengen baju sari India, biar pernah. Tapi dipikir lagi kok sayang yah nanti gak kepake. Jadilah pemilihan baju pengantin dengan konsep bajunya yg gak sekali pake tapi yang bisa dipake lagi untuk acara berikutnya. Yang simple dan sederhana tapi elegan. Mulanya ingin jahit 3 baju, wkwkwkwk kurang banyak yah. Tapi dipikir lagi nanti sayang juga gak bisa dipake yg baju akad karena warna white(bw). Jadilah jahit 2 baju aja. Satu gaun dan satu kebaya. Belum pemilihan warnanya guys, wkwkwkwk ampun lama dah. Akhirnya terjawab setelah konsep pelaminan berwarna kayu, cappucino, dan bw. Pun warna disesuaikan. Dan tak lupa baju rere warna merah maroon. Paling banyak dan ribet dah ini belanjanya, hunting toko, tanya teman-teman yang sudah menikah, nyari kang jahit. Kalau kalian tau harga menjahit baju pengantinku kalian akan terkejoet. Sungguh. Aku juga. Dijahit di bogor, dan hasilnya. Apik. Mewakili kesederhanaan hidup dek pitri. Cukup.
Tak lupa baju merahnya untuk foto dengan bulang. Sebuah perlengkapan untuk baju adat khas Tapanuli Selatan. Biar pernah udah itu aja motivasinya.
9. Kang Henna
Sebut saja kak eka, kang Henna yang sudah mendalami islam dan sunnah. Pembahasan kami menarik sekali malam itu. Tentang pernikahan syari yang belum pernah ada di sidimpuan, dia ingin sekali mewujudkannya. Tapi harus berjuang menyampaikannya kepada orang tua, yang notabene sejenis orang tua alak kitaan par tapsel. Kami begitu seru membahasnya, karena punya pemahaman yang sama. Dia senang sekali malam itu. Punya teman ngobrol yang sefrekuensi. Op tak lupa dek pitri minta dibuat henna yang sederhana aja. Simple se simple2 nya. Tapi aku bahagia dan nyaman sekali dengan hasilnya.
Pun keesokan harinya ada netizen yg berkomentar "Is kok kayak gak pake henna? Gak keliatan. Sikit kalilah itu dek, tambahlah."
Dengan tegas kujawab, " Aku maunya segini aja kak, yg kayak gini aku nyaman. Daripada heboh2, rame2 tapi aku gak nyaman "
Doi terdiam. Case close.
Butuh berani ajaa menyuarakan prinsip2 yang kita pegang teguh.
Fyi, inai yg dipake kan ke kuku bagus dan awet banget guys, bisa dipakai untuk sholat. Sampai-sampai kujapri mbaknya, beli dimana. Hahaha.
10. Souvenir a.k.a Cendera Mata
Semenjak menemukan pouch yang super confy, fungsional dari pernikahan seorang sahabat di jakarta langsung udah kutanyain dan cek ig yg jualan dan menghubungi mbak2 nya. Konsep souvenirnya adalah yang bermanfaat dan bisa digunakan siapapun. Apalagi kita mengupayakan ngasih yang terbaik. Jadilah pouch kikatu pilihannya. Tentu saja warna maroon dan gold metalic (menyesuaikan dengan tema pernikahan)
Alhamdulillah puas dan banyak yang suka. Alhamdulillah berkah yaa.
11. Buku tamu a.k.a Wedding guest book
Di detik-detik terakhir sebelum mudik, pesan guest book yang custome online yang pengirimannya dari Jawa Timur. Wkwkwk, deg-degan bisa sampe atau enggak. Mengingat waktu yang super mefet jadilah kirimnya ke kampung halaman aja. Di H-1 atau 2 sebelum acara baru nyampe di rumah. Alhamdulillah berjodoh juga sama nih kang buku tamu. Kamu bisa request desain yg epik, dengan harga terjangkau. Tentu saja dek pitri memesan yang simple, sederhana tapi elegan. Cek ignyaa sis desainku.id.
Pun rangkaian acara pernikahan dek pitri tidak terlepas dari banyak kekurangan disana sini. Tapi menjadi pembelajaran untuk pernikahan selanjutnya untuk adik adikku. Ayah, Ibu banyak belajar. Karena pertama kali, pengalaman pertama. Mana yang menjadi prioritas, mana yang perlu dipangkas, mana yg perlu diperbaiki. Sudah masuk ke dalam catatan.
Pun sampe hari ini doa yang tulus dari keluarga, sahabat, kerabat, teman-teman, adik adik masih terus mengalir. Pun hadiah yang masih berdatangan lewat kang paket. Alhamdulillah, karena mengharapkan ridho Allah swt dan keberkahan menjadi prioritas kita untuk pernikahan ini.
Demikian, kalo ada yang mau ditanya tanya, mau diskusi, silahkan langsung hubungi penulis.
Kami, yang terus bertumbuh
Fitri & Hermawan
6 notes · View notes
lazlannn · 5 years
Video
Pengantinku Jatuh Dari Langit - Episod 25
1 note · View note
besmileah · 6 years
Text
Aku mau
Aku mau membuatkanmu teh waktu kamu pulang. Dengan sepiring roti bakar yang aku buat sendiri. Kamu suka mentega kan? Akan kubuatkan roti bakar dengan banyak mentega.
Aku mau menjadi tempatmu pulang. Setelah kamu lelah dengan harimu di luar sana. Menjadikan diriku senyaman mungkin untuk dirimu. Aku rasa senyum manis saja tak cukup kan? Kamu mungkin juga butuh sedikit pijat kecil pada sepasang kakimu.
Kamu mau apa nanti waktu pulang? Nasi belut? Apa sambal terasi dengan penyetan tempe di atasnya? Kamu boleh memilih. Sesukamu, iya sesukamu. Asal kamu mau makan di rumah bersamaku.
Hei pemilik 22 September.
Jadi pulang kan tahun depan?
Aku rindu.
Aku menutup selembar surat dalam amplop biru tua. Dia memang aneh. Memilih berkabar lewat surat di masa teknologi berkembang pesat.
7 November 2018, titi mangsa yang tertera pada bagian bawah surat miliknya. Tepat 2 minggu yang lalu surat ini di kirim dari Bandung. Kota kami pertama kali bertemu.
Dia adalah perempuan pendiam yang tiba-tiba menjadi ramai ketika aku mengenalnya. Perempuan mandiri yang tiba-tiba menyusahkan setiap kali aku bersamanya.
"Kita bertaruh, siapa yang menikah lebih dulu diantara kita dia akan jadi pemenangnya". Kataku saat itu.
Pertaruhan yang akhirnya tak dimenangkan oleh siapapun. Pertaruhan yang juaranya harus dibagi diantara kami berdua. Karena pada akhirnya kami menikah di waktu yang sama. Aku mempelai prianya sedang ia duduk terpisah sebagai pengantinku.
Hei 2 Januari.
Aku juga rindu.
Iya aku pulang tahun depan.
Sederhana saja, aku mau kamu menemaniku jalan-jalan di kebun teh sebelah rumah.
Sampai ketemu.
Kertas itu kulipat dan kumasukkan kedalan amplop merah maroon, warna kesukaannya.
Sampai jumpa tahun depan.
4 notes · View notes
alangabby77-blog · 7 years
Text
Layan
Aku Rizal, 24 tahun, jatuh cinta dengan seorang janda, Rubiah, 34, tak ada anak - seorang setiausaha di pejabat sama blok dengan aku ni. Kami bercinta dan setelah mengenal hati budinya, dan kisah silammnya, setelah dekat setahun aku pun melamarnya. Bukan main suka lagi Ruby. Keluargaku pun bersetuju setelah ada bantahan sebelum itu - maklum lah aku ni ‘bujang teruna’ kata mereka dan tak patut aku cari janda pulak. Tapi janda pilihan aku tu macam anak dara… mereka tak kenal dan belum berjumpa lagi dgn Ruby…
Walaupun majlis itu sederhana, ramai juga ahli keluarga kami yang datang, tambhan lagi keluarga Ruby sendiri dah besar - 6 adik beradik, aku ni 3 beradik saja… Ruby, kakak yang tua dan yang lain semua perempuan, cantik2 belakan macam Kak Long mereka, kecuali yang bongsu saja lelaki - masih di tingkatan 3. Yg lainnya dah bekerja dan di kolej inst pengajian tinggi. Adik Ruby, yang nombor dua Lisa juga seorang janda, 32 tahun, tapi dah ada dua orang anak….kami semuanya mesra belaka… meriah lah malam tu… usik mengusik dan bergurau senda mereka adik beradik, dan saudara sepupu yang lain…. mengusik usik kami masa makan malam tu… pendek kata meriah lah di rumah Mak Ruby di kampung tu.
Malam pertama tu, setelah tamat majlis yang sederhana di rumah maknya, pada jam 11mlm, kamipun beredar ke bilik pengantin. Bilik yang paling besar di rumah kampung tu, satu je bilik di sebelah atas tu, bilik2 lain di belah bawah.
Bilik Pengantin tu cantik berhias, dengan bunga, wangi2an… perabot baru, cadar baru, carpet baru, semua baru lah. Aku yang masih teruna ni, tak lah teruna tulen, dah ada yg lain memegang dan hisap konek aku ni dulu (tapi tu cerita lain)….bagiku teruja lah sangat, kami semasa becinta, ada juga pegang2 dan kissing, tapi setakat had 20km se jam je, tak sampai terbabas pun…. malah nampak pun belum lagi di bahagian dalam nya.
Aku melangkah masuk dahulu, lepas Ruby masuk je, aku pun menutup pintu… kami pernah bergurau yang Dia akan aku dukung masuk dan letakkan atas katil.. macam ala ala filem star Hollywood pulak… hehehhe… tapi, tak kesampaian begitu … kami masuk dan aku lihat Ruby renang tersenyum…
Aku pulak tak lah gementar sangat, agak tenang dan teratur langkahku. Aku tahu, dia pun tahu, malam tu lah kali pertamanya kami akan mengadakan hubungan sex, dan memadu pernikahan kami ini. Aku tahu, yang Ruby ada pengalaman, walaupun dah menjanda 5 tahun, suami menceraikannya setelah dia ke luar negara menyambung pelajarannya. kata Ruby, sebab jauh dan lama sangat ditinggalkan… begitu lah.
Aku terus ke meja, membuka baju melayuku, ada singlet lah, dan Rubi pula di almari baju mencari baju tidur.
“Abang… ” mula Ruby.
“Ye Bi…” aku jawab. Memang ‘Bi’ utk 'baby’ juga tu. Menoleh ke belakangku.
First time aku nampak belakang Ruby. Bajunya dah ditanggalkan, cuma bra saja…. bra hitam… belakangnya putih melepak, lagi putih dari kulit tangan dan mukanya. Aku perhatikan sambil aku menanggalkan seluar…bernafsu horny aku ni….
“Malam ni… kali pertama kita ni, ” dia menoleh padaku seketika. Menjeling sikit. Manja …. Baju dipegangnya di dada. Ruby pusing dan “Ruby nak rasa nikmatnya bersama abang.” dia senyum malu2… aduhhh memang aku dah keras dah ni… malam pertama!
Aku pun memakai kain, dan duduk di birai katil. Memandang isteriku menyalin pakaian, pakaian yang akan aku buka nanti… Dia senyum memandangku. Diletaknya pakaian tidurnya itu, aku ingat baju tu, aku yang beli, 'utk malam pertama’ kataku. Dia pun melorotkan zip di tepi kainnya, mennanggalkan dengan perlahan lahan…. melepaskan jatuh terus ke lantai. Peha kakinya sungguh seksi… berisi sikit …ermmm… panties merah! aku kena sabar… ini mlm pertama… jgn gelojoh, tak lari pantat ni… isyy!
“Abang…. Bi nak rasa malam pertamakita ni suatu keseronokkan bang…. bagi kita.” Rubi mengadap aku… hanya dengan bra dan panties seksinya …. berdiri depan aku, tak ada lain yg melindungi body seksi Rubi… dia senyum manja… membuat aku keras saja… normal la aku ni.
“Ye Bi, abang pun nak begitu… nak merasa nikmatnya kali pertama ni…” kataku, walaupun aku tahu dia janda, dan bukan anak dara, tak akan berlaku lah 'pecah dara’ dan ada kesan darah, 'reaksi terkejut melihat batang lelaki tu boleh membesar dan lembek mengecil’ dan lain lainnya… (reaksi ni memang ada - ada perempuan yang tak tahu batang tu kecil dan boleh membesar!!!)
Rubi tersenyum, nampak kegembiraan di mukanya… lalu dia menanggalkan bra dan pantiesnya perlahan lahan depan aku. Aku perhatikan tetek Bi yang akan aku ramas dan hisap… nyonyot… aduhh pantatnya di trim cantik… nampak liang pantatnya. “Abang suka?” manja menjeling…
“Suka sangat Bi… suka sangat.” aku kata… dan mengurut urut batang keras aku.
“Bi pun suka batang keras abg tu… hihihi!” dia memuncung pada batang aku yg dah keras ni.
“Bi nak batang ni masuk dalam pantat Bi malam ni kan?”
“Ermmm… nak bang… dan nak hisap sekali… dalam mulut Bi ni bang…” jawabnya manja. Aku bertambah stim dan keras… kalau nak cepat2 la mandi… aku dah tak tahan ni!
“Kat sini bang…. tengok ni bang!: kata Rubi menggosok gosok tundun dan liang pantatnya… pantat bini aku, pantat aku la…
“Ermmm… Bi… mari lah sini …. ” aku dah tak tahan…
“Bagi lah Bi mandi dan wangi2 dulu bang…. baru best abang nanti….” jawab isteri aku ni… manja dan cukup sabar… pandai buat aku nak kan dia… “Bi bau masam la bang… berpeluh tadi…” katanya lagi lalu mencapai tuala mandi, dan melangkah ke bilik mandi. Aku stim.
Isteri baru ku tu masuk ke dlm bilik mandi… berkemban, “Bang.. lepas mandi ni, abang nak Bi pakai yang mana? ada dua yg abg belikan ni… hitam? atau merah?” katanya senyum , nampak manja… ada sikit sundal… semua ada lah… dan aku suka semuanya yg ada pada Bi.
“Pilih lah Bi, bagi abg surprise… hehehe!” aku tawa kecil , ada bunyi nakal sikit! Terdengar air shower di buka… “Bi nak bersih2 dan wangi2 dulu, abang.” katanya senyum. Aku tahu dia nak cuci sikit badannya tu, mungkin nak letak wangian… atau cuci cipap dia tu… hehehehe!!
Aku pun baring, dengan membantalkan lenganku, memandang ke siling… teringat akan satu malam dulu, masa ber dating. Keras tegang konek aku masa tu, baru saja dapat kucupan sikit di bibir… malam tu aku teringat yang Ruby meraba pehaku, dan aku pula dapat menyentuh buah dadanya, tapi da pakai baju dan bra lah… isyyy! itu pun dah tegang keras dah… ini kan pula, kejap lagi… dapat aku sentuh semuanya, dalam keadaan telanjang bogel tanpa 'seurat benang pun’… isyyy!!!
Konekku bergerak gerak dalam kain pelekat ni, menanti isteriku yang akan aku tiduri buat kali pertamanya…yang akan aku masukkan konek keras aku ni ke dalam lubang cipapnya tu…apa rasanya ye? Betul ke sedap sangat macam err… macam… yang ditonton dalam vcd2 lucah tu?
Terbayang pulak aku, akan vcd dan clip video porno yang aku tonton… dan mms gambar2 video clip budak2 Felda dan minah2 rempit yang entah sesiapa yg hantar padaku tu! Bukan aku yang beli vcd2 tu, tengok kawan punya lah… itu pun ramai ramai tengok! Nak stim pun kena usik! Pegang konek pun kena usik! Kena sorak! Kena kutuk! Macam2 lah kawan2 di rumah bujang dulu! hehehehe!
Aku pasti yang body isteriku ni, memang macam pelakon2 porno tu, aku tengok memang mantap sangat… buah dadanya masih tegang, dan agak besar juga… tapi memang baka kot, semua dalam family dia ni, macam tu je bentuk badan mereka, berisi sikit… tak gempal lah…
Hmm… dan cipapnya… hai cipap, aku pun tak tahu nak kata apa ni…nak bayangkan macam mana pun tak reti… dah tengok dia mengangkang nanti baru lah tahu, kan? ye tak? Macam pantat ratu2 porno tu ke? Hehehehe!!! stim jugak menunggu ni… mesti sexy Ruby bila dia pakai salah satu baju tidur yang aku belikan tu, khas utk malam pertama begini lah… ada dua pasang aku belikan, siap dengan panties yang tali tu… dan yg satu tu ada lace… Hmm… memang stim dah ni, menunggu je dah stim, belum kena sentuh lagi, atau kena hisap! Tanganku merayap ke batangku… dah tegak! Hmmm… nak selindung apa pulak, bukannya ada orang lain lagi dalam bilik ni…
Baru saja Bi keluar, pintu biilik diketuk. Dengar suara. “Bang? Bang?” aku pun bangun membuka pintu, tanganku menutup ketegangan di celah kangkangku ni.
“Ohh Lisa?” Lisa ni adik Rubi yang janda tu. “apa hal?” aku tengok Lisa, dia, er, dia sexy nak mampus! Pakai pulak baju tidur yang aku belikan utk Kakak dia? Isteriku? kenapa pulak dia yang pakai? atau dia ada yg sama?
“Mak bagi ni hah… utk abang dan akak.” kata Lisa…terseipu sipu Lisa.
“Oh air mineral! terima kasih Lisa… ada rasanya dalam bilik ni..” aku jawab, memandang pada Lisa, tetek macam nak terkeluar dari baju tu… ternganga juga aku dibuatnya.
“Yang ni lain bang, kata Mak…” senyum menawan Lisa padaku.
“Ye lah… lain apa nye ye?” aku mengambil dari tangannya, tapi masih memandang dia dari atas ke bawah… peha nampak gebu… oleh kerana baju tu nipis, aku nampaklah panties yang dipakainya.
“Entah Lisa pun tak tahu, mungkin utk abang dan kakak malam ni lah… hihihi..” ketawa Lisa.
“Errr….Lisa ni…” aku teringin nak bertanya kenapa dia memakai baju tidur pink Kakaknya tu?
“Lisa tahu, abang nak tanya pasal baju teddy ni kan?” nampak hilang senyuman Lisa, berganti dengan muka masam sikit. “abang jangan marah lah…”
“Ye lah… cakap lah…” aku nak tahu sangat, kenapa Lisa pulak yang pakai baju ni khas utk Ruby!
“Biar Lisa masuk jap…” lalu dia masuk dan duduk di katil. “Macam ni Bang… dua hari lalu Kak Bi datang ke bilik Lisa, dia nak pandangan Lisa je… yang mana lebih sexy.” Lisa senyum padaku, dia duduk, tapi oleh kerana baju tidur tu pendek sangat, maka aku nampak lah apa yang di celah kangkang Lisa tu… aku memang dah keras…
“Hmmm… ” aku tak tahu nak respond macamana bila berdepan dengan seorang pompuan yang berpakaian sexy di depan aku ni, duduk di katilku, pada malam pengantinku, dan pompuan ni bukan isteriku! adik iparku! (Kau org yang baca ni , tahu ke nak cakap apa?)
“Tapi bang, panties ni…” dia menunjukkan pantiesnya padaku pulak?
“Err?” aku nampak, Lisa mengangkangkan pehanya… panties berenda, yang brwarna biru dan ada riben putih di tengah2 tundunnya tu dan di tepi.
“Ini bukan panties yang abang belikan Kak Bi tu… cuma baju je yang Lisa pakai ni sama dengan apa yg kakak ada, juga panties macam ni.. yang tali kat tepi pinggang ni…” Lisa sengaja je menunjukkan apa yang ada di bawah pinggangnya… Lisa menarik baju tu ke atas… nampak pantiesnya… budak ni! Seksi lagi dari wife aku!! aduhh!
“Orrrrr…” aku nampak macam tatu 'kupu kupu’ kecik sepasang, di pangkal peha kanannya…. betul2 di tepi tundunnya yang tembam tu…
“Tapi cantik lah bang, pandai abang pilih, sexy giler utk Kak Rubi… mesti best lah abang… Lisa nampak pun memang abang dah sedia sangat tu…” jarinya menunjuk pada depan kan aku tu… Oh? Tegang menegak macam khemah kawin depan aku. Aku capat2 tutup dengan tangan. Lisa senyum nakal …
“Eh? Lisa niii!” aku kata. dgn nada sedikit marah.
“Lisa pergi dulu bang ye… anak2 Bi dah tidur dah tu, akak tunggu dalam bilik mandi tu kan? Selamat malam bang… enjoy yourself puas puas bang!” Lisa datang memeluk ku dan mencium pipiku. “Lisa suka la akak dah kawin balik!”
Dia memandang pada ku, dia pakai contact lens coklat, sama dengan warna rambutnya yang di dye nya. “Buat baik2 bang eh? Kak Bi tu dah lama sangat tak kena tu…hihihihi!!” kata Lisa yang terus menyentuh batang keras aku! Terperanjat aku! Lisa bangun senyum. “Wow! Keras mcm kayu jati bang!” Dia bangun, melangkah keluar… punggungnya yang nampak nak koyak panties tu… macam mengamit gamit aku pulak… “Lisa rasa abang dah selalu buat ni… tapi dia tu dah lama la bang… bertahun dah tu.” kata LIsa.
“Apa?”
38 notes · View notes
newsevengeneration · 2 years
Text
ARTI HIDUP
Kidung Agung 4:7-8  Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu, turunlah kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!  Kebanyakan orang setelah menikah jadi lupa bahwa cinta itu harus terus dipupuk, sebenarnya esensi pernikahan…
youtube
View On WordPress
0 notes
poetrafoto · 4 years
Photo
Tumblr media
🌷💝 Foto pernikahan pengantin muslim-muslimah hijab wedding kak Adit & Yuriska di Salam Muntilan Jawa Tengah. wedding photos by @poetrafoto Untuk info lengkap paket harga (pricelist) foto+video wedding kami, mohon send chat WA di link yang kami cantumkan di profil IG @poetrafoto kami ini ya. Thank you. #pengantin #pengantinsyari #pengantin100hari #pengantinhijab #pengantinindonesia #inspirasipengantin #bajupengantin #gaunpengantin #pengantinjawamuslim #aksesorispengantin #makeuppengantin #riaspengantin #pengantinjawamodern #pengantinku #kebayapengantin #pengantinhijabmodern #hennapengantin #butikpengantin #pengantinsoloputri #pengantinhijabsyari #pesonapengantin #pengantincantik #bajupengantinmurah #inaipengantin (at Salam, Jawa Tengah, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CF3jVQnDHOL/?igshid=8z9l3awx8yev
0 notes
kingdomfic · 5 years
Text
Tumblr media
Pengantinku, Eren Jaeger moodboard aesthetic
4 notes · View notes
drherlymey · 7 years
Quote
📚 *HARUSKAH PERNIKAHAN DIDASARI RASA CINTA?* ------------------------------------ _Dengarkan Kisah Nyata Akhwat Gorontalo_ 🚺 *Seorang akhwat menceritakan kenangan masa lalunya yang tak terlupakan:* 📜 “Namaku Mariani, orang-orang biasa memangilku Aryani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lengkang dalam benakku. Sebuah kisah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa di dunia ini mungkin tak ada lagi orang seperti dia. ```Tahun 2007 silam, aku dipaksa orang tuaku menikah dengan seorang pria, Kak Arfan namanya. Kak Arfan adalah seorang lelaki yang tinggal sekampung denganku, tapi dia seleting dengan kakakku saat sekolah dulu. Usia kami terpaut 4 Tahun. Yang aku tahu bahwa sejak kecilnya Kak Arfan adalah anak yang taat kepada orang tuanya dan juga rajin ibadah. Tabiatnya yang seperti itu terbawa-bawa sampai ia dewasa. Aku merasa risih sendiri dengan Kak Arfan apabila berpapasan dijalan, sebab sopan santunya sepertinya terlalu berlebihan pada orang-orang. Geli aku menyaksikannya, yah, kampungan banget gelagatnya…,``` 🏙 *Setiap ada acara-acara ramai di kampung pun Kak Arfan tak pernah kelihatan bergabung sama teman-teman seusianya.* Yaah, pasti kalau dicek ke rumahnya pun gak ada, orang tuanya pasti menjawab *“Kak Arfan di mesjid nak, menghadiri taklim”.* Dan memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Al-Khairat Kota Gorontalo. ```Kak Arfan sering menghabiskan waktunya membantu orang tuanya jualan, kadang terlihat bersama bapaknya di kebun atau di sawah. Meskipun kadang sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi dan kelebihan-kelebihannya yang tidak tersalurkan. Secara fisik memang Kak Arfan hampir tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Sebab kadang gadis-gadis kampung suka menggodanya kalau Kak Arfan dalam keadaan rapi menghadiri acara-acara di desa.``` Tapi bagiku sendiri, itu adalah hal yang biasa-biasa saja, sebab aku sendiri merasa bahwa sosok Kak Arfan adalah sosok yang tidak istimewa. Apa istimewanya menghadiri taklim, kuper dan kampunga banget. Kadang hatiku sendiri bertanya, koq bisa yah, ada orang yang sekolah di kota namun begitu kembali tak ada sedikitpun ciri-ciri kekotaan melekat pada dirinya, HP gak ada. Selain bantu orang tua, pasti kerjanya ngaji, sholat, taklim dan kembali ke kerja lagi. Seolah riang lingkup hidupnya hanya monoton pada itu-itu saja, ke biosokop kek, ngumpul bareng teman-teman kek stiap malam minggunya di pertigaan kampung yang ramainya luar biasa setiap malam minggu dan malam kamisnya. Apalagi setiap malam kamis dan malam minggunya ada acara curhat kisah yang TOP banget disebuah station Radio Swasta digotontalo, kalau tidak salah ingat nama acaranya Suara Hati dan nama penyiarnya juga Satrio Herlambang. ⏰ *Waktu terus bergulir dan seperti gadis-gadis modern pada umumnya yang tidak lepas dengan kata Pacaran, akupun demikian.* Aku sendiri memiliki kekasih yang begitu sangat aku cintai, *namanya Boby.* Masa-masa indah kulewati bersama Boby. Indah kurasakan dunia remajaku saat itu. Kedua orang tua Boby sangat menyayangi aku dan sepertinya memiliki sinyal-sinyal restunya atas hubungan kami. Hingga musibah itu tiba, aku dilamar oleh seorang pria yang sudah sangat aku kenal. Yah siapa lagi kalau bukan si kuper Kak Arfan lewat pamanku. Orang tuanya Kak Arfan melamarku untuk anaknya yang kampungan itu. 📱 ```Mendengar penuturan mama saat memberitahu padaku tentang lamaran itu, kurasakan dunia ini gelap, kepalaku pening…, aku berteriak sekencang-kencangnya menolak permintaan lamaran itu dengan tegas dan terbelit-belit aku sampaikan langsung pada kedua orang tuaku bahwa aku menolak lamaran keluarganya Kak Arfan. dan dengan terang-terangan pula aku sampaikan pula bahwa aku memiliki kekasih pujaan hatiku, Boby.``` *Mendengar semua itu ibuku shock dan jatuh tersungkur kelantai.* Akupun tak menduga kalau sikapku yang egois itu akan membuat mama shock. Baru kutahu bahwa yang menyebabkan mama shok itu karena beliau sudah menerima secara resmi lamaran dari orang tuanya Kak Arfan. Hatiku sedih saat itu, kurasakan dunia begitu kelabu. Aku seperti menelan buah simalakama, seperti orang yang paranoid, tidak tahu harus ikut kata orang tua atau lari bersama kekasih hatiku Boby. 💔 *Hatiku sedih saat itu.* Dengan berat hati dan penuh kesedihan aku menerima lamaran Kak Arfan untuk menjadi istrinya dan kujadikan malam terakhir perjumapaanku dengan Boby di rumahku untuk meluapkan kesedihanku. Meskipun kami saling mencintai, tapi mau tidak mau Boby harus merelakan aku menikah dengan Kak Arfan. Karena dia sendiri mengakui bahwa dia belum siap membina rumah tangga saat itu. 📆 *Tanggal 11 Agustus 2007 akhirnya pernikahanku pun digelar*. Aku merasa bahwa pernikahan itu begitu menyesakkan dadaku. Air mataku tumpah di malam resepsi pernikahan itu. Di tengah senyuman orang-orang yang hadir pada acara itu, mungkin akulah yang paling tersiksa. Karena harus melepaskan masa remajaku dan menikah dengan lelaki yang tidak pernah kucintai. Dan yang paling membuatku tak bias menahan air mataku, mantan kekasihku boby hadir juga pada resepsi pernikahan tersebut. *Ya Allah mengapa semua ini harus terjadi padaku ya Allah…* mengapa aku yang harus jadi korban dari semua ini? Waktu terus berputar dan malam pun semakin merayap. Hingga usailah acara resepsi pernikahan kami. Satu per satu para undangan pamit pulang hingga sepi lah rumah kami. Saat masuk ke dalam kamar, aku tidak mendapati suamiku Kak Arfan di dalamnya. Dan sebagai seorang istri yang hanya terpaksa menikah dengannya, maka aku pun membiarkannya dan langsung membaringkan tubuhku setalah sebelumnya menghapus make-up pengantinku dan melepaskan gaun pengantinku. Aku bahkan tak perduli kemana suamiku saat itu. Karena rasa capek dan diserang kantuk, aku pun akhirnya tertidur. ```Tiba-tiba di sepertiga malam, aku tersentak tatkala melihat ada sosok hitam yang berdiri disamping ranjang tidurku. Dadaku berdegup kencang. Aku hampir saja berteriak histeris, andai saja saat itu tak kudengar serua takbir terucap lirih dari sosok yang berdiri itu. Perlahan kuperhatikan dengan seksama, ternyata sosok yang berdiri di sampingku itu adalah Kak Arfan suamiku yang sedang sholat tahajud. Perlahan aku baringkan tubuhku sambil membalikkan diriku membelakanginya yang saat itu sedang sholat tahajud. Ya Allah aku lupa bahwa sekarang aku telah menjadi istrinya Kak Arfan. Tapi meskipun demikian, aku masih tak bisa menerima kehadirannya dalam hidupku. Saat itu karena masih dibawah perasan ngantuk, aku pun kembali teridur. Hingga pukul 04.00 dini hari, kudapati suamiku sedang tidur beralaskan sajadah dibawah ranjang pengantin kami.``` *Dadaku kembali berdetak kencang kala mendapatinya.* Aku masih belum percaya kalau aku telah bersuami. Tapi ada sebuah pertanyaaan terbetik dalam benakku. Mengapa dia tidak tidur di ranjang bersamaku. Kalaupun dia belum ingin menyentuhku, paling gak dia tidur seranjang denganku itukan logikanya. Ada apa ini? ujarku perlahan dalam hati. Aku sendiri merasa bahwa mungkin malam itu Kak Arfan kecapekan sama sepertiku sehingga dia tidak mendatangiku dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Tapi apa peduliku dengan itu semua, toh akupun tidak menginginkannya, gumamku dalam hati. 🗓 *Hari-hari terus berlalu.* Kami pun mejalani aktifitas kami masing-masing, Kak Arfan bekerja mencari rezeki dengan pekerjaannya. Sedangkan aku di rumah berusaha semaksimal mungkin untuk memahami bahwa aku telah bersuami dan memiliki kewajiban melayani suamiku. Yah minimal menyediakan makanannya, meskipun kenangan-kenangan bersama Boby belum hilang dari benakku, aku bahkan masih merindukannya. Semula kufikir bahwa prilaku Kak Arfan yang tidak pernah menyentuhku dan menunaikan kewajibannya sebagai suami itu hanya terjadi malam pernikahan kami. *Tapi ternyata yang terjadi hampir setiap malam sejak malam pengantin itu, Kak Arfan selalu tidur beralaskan permadani di bawah ranjang atau tidur di atas sofa dalam kamar kami. Dia tidak pernah menyentuhku walau hanya menjabat tanganku. Jujur segala kebutuhanku selalu dipenuhinya. Secara lahir dia selalu mafkahiku, bahkan nafkah lahir yang dia berikan lebih dari apa yang aku butuhan. Tapi soal biologis, Kak Arfan tak pernah sama sekali mengungkit- ungukitnya atau menuntutnya dariku. Bahkan yang tidak pernah kufahami, pernah secara tidak sengaja kami bertabrakan di depan pintu kamar, Kak Arfan meminta maaf seolah merasa bersalah karena telah menyetuhku.* 👤 *Ada apa dengan Kak Arfan?* *Apakah dia lelaki normal?* kenapa dia begitu dingin padaku? apakah aku kurang di matanya? atau? pendengar, jujur merasakan semua itu, membuat banyak pertanyaan berkecamuk dalam benakku. Ada apa dengan suamiku? bukankah dia adalah pria yang beragama dan tahu bahwa menafkahi istri itu secara lahir dan batin adalah kewajibannya? ada apa dengannya? padahal setiap hari dia mengisi acara-acara keagamaan di mesjid. Dia begitu santun pada orang-orang dan begitu patuh kepada kedua orangtuanya. Bahkan terhadap aku pun hampir semua kewajibannya telah dia tunaikan dengan hikmah, tidak pernah sekali pun dia bersikap kasar dan berkata-kata keras padaku. Bahkan Kak Arfan terlalu lembut bagiku. ❤❤ *Tapi satu yang belum dia tunaikan yaitu nafkah batinku.* Aku sendiri saat mendapat perlakuan darinya setiap hari yang begitu lembutnya mulai menumbuhkan rasa cintaku padanya dan membuatku perlahan-lahan melupakan masa laluku bersama Boby. Aku bahkan mulai merindukannya tatkala dia sedang tidak dirumah. Aku bahkan selalu berusaha menyenangkan hatinya dengan melakukan apa-apa yang dia anjurkannya lewat ceramah-ceramahnya pada wanita-wanita muslimah, yakni mulai memakai busana muslimah yang syar’i. Memang dua hari setelah pernikahan kami, Kak Arfan memberiku hadiah yang diisi dalam karton besar. Semula aku mengira bahwa hadiah itu adalah alat-alat rumah tangga. Tapi setelah kubuka, ternyata isinya lima potong jubah panjang berwarna gelap, lima buah jilbab panjang sampai selutut juga berwana gelap, lima buah kaos kaki tebal panjang berwarnah hitam dan lima pasang manset berwarna gelap pula. Jujur saat membukanya aku sedikit tersinggung, sebab yang ada dalam bayanganku bahwa inilah konsekuensi menikah dengan seorang ustadz. Aku mengira bahwa dia akan memaksa aku untuk menggunakannya. Ternyata dugaanku salah sama sekali. Sebab hadiah itu tidak pernah disentuhnya atau ditanyakannya. ```Kini aku mulai menggunakannya tanpa paksaan siapapun. Kukenakan busana itu agar diatahu bahwa aku mulai menganggapnya istimewa. Bahkan kebiasaannya sebelum tidur dalam mengajipun sudah mulai aku ikuti. Kadang ceramah-ceramahnya di mesjid sering aku ikuti dan aku praktekan di rumah.``` Tapi satu yang belum bisa aku mengerti darinya. Entah mengapa hingga enam bulan pernikahan kami dia tidak pernah menyentuhku. Setiap masuk kamar pasti sebelum tidur, dia selalu mengawali dengan mengaji, lalu tidur di atas hamparan permadani dibawah ranjang hingga terjaga lagi di sepertiga malam, lalu melaksanakan sholat tahajud. Hingga suatu saat Kak Arfan jatuh sakit. Tubuhnya demam dan panasnya sangat tinggi. Aku sendiri bingung bagaimana cara menanganinya. Sebab Kak Arfan sendiri tidak pernah menyentuhku. Aku khawatir dia akan menolakku bila aku menawarkan jasa membantunya. *Ya Allah..* apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku ingin sekali meringankan sakitnya, tapi apa yang harus saya lakukan ya Allah.. 📒 *Malam itu aku tidur dalam kegelisahan.* Aku tak bisa tidur mendengar hembusan nafasnya yang seolah sesak. Kudengar Kak Arfan pun sering mengigau kecil. Mungkin karena suhu panasnya yang tinggi sehingga ia selalu mengigau. Sementara malam begitu dingin, hujan sangat deras disetai angin yang bertiup kencang. Kasihan Kak Arfan, pasti dia sangat kedinginan saat ini. Perlahan aku bangun dari pembaringan dan menatapnya yang sedang tertidur pulas. Kupasangkan selimutnya yang sudah menjulur kekakinya. Ingin sekali aku merebahkan diriku di sampingnya atau sekedar mengompresnya. Tapi aku tak tahu bagaimana harus memulainya. Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku di dahinya untuk meraba suhu panas tubuhnya. Tapi baru beberapa detik tanganku menyentuh kulit dahinya, Kak Arfan terbangun dan langsung duduk agak menjauh dariku sambil berujar *”Afwan dek, kau belum tidur?* kenapa ada di bawah? nanti kau kedinginan? ayo naik lagi ke ranjangmu dan tidur lagi, nanti besok kau capek dan jatuh sakit?” pinta kak Arfan padaku. Hatiku miris saat mendengar semua itu. Dadaku sesak, mengapa Kak Arfan selalu dingin padaku. Apakah dia menganggap aku orang lain. Apakah di hatinya tak ada cinta sama sekali untukku. Tanpa kusadari air mataku menetes sambil menahan isak yang ingin sekali kulapkan dengan teriakan. Hingga akhirnya gemuruh di hatiku tak bisa kubendung juga. *”Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini padaku begitu dingin?* kau bahkan tak pernah mau menyentuhku walaupun hanya sekedar menjabat tanganku? bukankah aku ini istrimu? bukankah aku telah halal buatmu? lalu mengapa kau jadikan aku sebagai patung perhiasan kamarmu? apa artinya diriku bagimu kak? apa artinya aku bagimu kak? kalau kau tidak mencintaiku lantas mengapa kau menikahiku? mengapa kak? mengapa?” Ujarku disela isak tangis yang tak bisa kutahan. *Tak ada reaksi apapun dari Kak Arfan menanggapi galaunya hatiku dalam tangis yang tersedu itu.* Yang nampak adalah dia memperbaiki posisi duduknya dan melirik jam yang menempel di dinding kamar kami. Hingga akhirnya dia mendekatiku dan perlahan berujar padaku: 👤 *”Dek, jangan kau pernah bertanya pada kakak tentang perasaan ini padamu. Karena sesungguhnya kakak begitu sangat mencintaimu.* Tetapi tanyakanlah semua itu pada dirimu sendiri. Apakah saat ini telah ada cinta di hatimu untuk kakak? kakak tahu dan kakak yakin pasti suatu saat kau akan bertanya mengapa sikap kaka selama ini begitu dingin padamu. Sebelumnya kakak minta maaf bila semuanya baru kakk kabarkan padamu malam ini. Kau mau tanyakan apa maksud kakak sebenarnya dengan semua ini?" ujar Kak Arfan dengan agak sedikit gugup. *“Iya tolong jelaskan pada saya Kak, mengapa kakak begitu tega melakukan ini pada saya? tolong jelaskan Kak?”* *Ujarku menimpali tuturnya kak Arfan.* “Hhhhhmmm, Dek kau tahu apa itu pelacur? dan apa pekerjaan seorang pelacur? afwan dek dalam pemahaman kakak, seorang pelacur itu adalah seorang wanita penghibur yang kerjanya melayani para lelaki hidung belang untuk mendapatkan materi tanpa peduli apakah di hatinya ada cinta untuk lelaki itu atau tidak. Bahkan seorang pelacur terkadang harus meneteskan air mata mana kala dia harus melayani nafsu lelaki yang tidak dicintainya. Bahkan dia sendiri tidak merasakan kesenangan dari apa yang sedang terjadi saat itu. kakak tidak ingin hal itu terjadi padamu dek. 👉❤ *Kau istriku dek*, betapa bejatnya kakak ketika kakak harus memaksamu melayani kakak dengan paksaan saat malam pertama pernikahan kita. Sedangkan di hatimu tak ada cinta sama sekali buat kaka. Alangkah berdosanya kakak, bila pada saat melampiaskan birahi kakak padamu malam itu, sementara yang ada dalam benakmu bukanlah kakak tetapi ada lelaki lain. Kau tahu dek, sehari sebelum pernikahan kita digelar, kakak sempat datang ke rumahmu untuk memenuhi undangan Bapakmu. Tapi begitu kakak berada di depan pintu pagar rumahmu, kaka melihat dengan mata kepala kakak sendiri kesedihanmu yang kau lampiaskan pada kekasihmu boby. Kau ungkapkan pada Boby bahwa kau tidak mencintai kakak. Kau ungkapkan pada Boby bahwa kau hanya akan mencintainya selamanya. Saat itu kakak merasa bahwa kakak telah mermpas kebahagiaanmu. ```Kakak yakin bahwa kau menerima pinangan kakak itu karena terpaksa. Kakak juga mempelajari sikapmu saat di pelaminan. Begitu sedihnya hatimu saat bersanding di pelaminan bersama kakak. Lantas haruskah kakak egois dengan mengabaikan apa yang kau rasakan saat itu. Sementara tanpa memperdulikan perasaanmu, kakak menunaikan kewajiban kakak sebagai suamimu di malam pertama. Semenatara kau sendiri akan mematung dengan deraian air mata karena terpaksa melayani kakak?``` Kau istriku dek, sekali lagi kau istriku. Kau tahu, kakak sangat mencintaimu. Kakak akan menunaikan semua itu manakala di hatimu telah ada cinta untuk kakak. Agar kau tidak merasa diperkosa hak-hakmu. Agar kau bisa menikmati apa yang kita lakukan bersama. Alhamdulillah apabila hari ini kau telah mencintai kaka. Kakak juga merasa bersyukur bila kau telah melupakan mantan kekasihmu itu. Beberapa hari ini kakak perhatikan kau juga telah menggunakan busana muslimah yang syar’i. *Pinta kakak padamu dek, luruskan niatmu, kalau kemarin kau mengenakan busana itu untuk menyenangkan hati kakak semata. Maka sekarang luruskan niatmu, niatkan semua itu untuk Allah ta’ala selanjutnya untuk kakak.”* *Mendengar semua itu, aku memeluk suamiku.* Aku merasa bahwa dia adalah lelaki terbaik yang pernah kujumpai selama hidupku. Aku bahkan telah melupakan Boby. Aku merasa bahwa malam itu, aku adalah wanita yang paling bahagia di dunia. Sebab meskipun dalam keadaan sakit, untuk pertama kalinya Kak Arfan mendatangiku sebagai seorang suami. Hari-hari kami lalui dengan bahagia. Kak arfan begitu sangat kharismatik. Terkadang dia seperti seorang kakak buatku dan terkadang seperti orang tua. Darinya aku banyak belajar banyak hal. Perlahan aku mulai meluruskan niatku dengan menggunakan busana yang syar’i, semata-mata karena Allah dan untuk menyenangkan hati suamiku. ```Sebulan setelah malam itu, dalam rahimku telah tumbuh benih-benih cinta kami berdua. Alhamdulillah, aku sangat bahagia bersuamikan dia. Darinya aku belajar banyak tentang agama. Hari demi hari kami lalui dengan kebahagiaan. Ternyata dia mencintaiku lebih dari apa yang aku bayangkan. Dulu aku hampir saja melakukan tindakan bodoh dengan menolak pinangannya. Aku fikir kebahagiaan itu akan berlangsung lama diantara kami, setelah lahir Abdurrahman, hasil cinta kami berdua.``` Di akhir tahun 2008, Kak Arfan mengalami kecelakaan dan usianya tidak panjang. Sebab Kak Arfan meninggal dunia sehari setelah kecelakaan tersebut. Aku sangat kehilangannya. Aku seperti kehilangan penopang hidupku. Aku kehilangan kekasihku. Aku kehilangan murobbiku, aku kehilangan suamiku. Tidak pernah terbayangkan olehku bahwa kebahagiaan bersamanya begitu singkat. Yang tidak pernah aku lupakan di akhir kehidupannya Kak Arfan, dia masih sempat menasehatkan sesuatu padaku: *“Dek.. pertemuan dan perpisahan itu adalah fitrahnya kehidupan.* Kalau ternyata kita berpisah besok atau lusa, kakak minta padamu Dek.., jaga Abdurrahman dengan baik. Jadikan dia sebagai mujahid yang senantiasa membela agama, senantiasa menjadi yang terbaik untuk ummat. Didik dia dengan baik Dek, jangan sia-siakan dia. ```Satu permintaan kakak.., kalau suatu saat ada seorang pria yang datang melamarmu, maka pilihlah pria yang tidak hanya mencintaimu. Tetapi juga mau menerima kehadiran anak kita. Maafkan kakak Dek.., bila selama bersamamu, ada kekurangan yang telah kakak perbuat untukmu. Senantiasalah berdoa.., kalau kita berpisah di dunia ini..Insya Allah kita akan berjumpa kembali di akhirat kelak . Kalau Allah mentakdirkan kakak yang pergi lebih dahulu meninggalkanmu, Insya Allah kakak akan senantiasa menantimu..”``` Demikianlah pesan terakhir Kak Arfan sebelum keesokan harinya Kak Arfan meninggalkan dunia ini. Hatiku sangat sedih saat itu. Aku merasa sangat kehilangan. Tetapi aku berusaha mewujudkan harapan terakhirnya, mendidik dan menjaga Abdurrahman dengan baik. Selamat jalan Kak Arfan. Aku akan selalu mengenangmu dalam setiap doa-doaku, amiin. Wasallam”
*NB : Kisah Nyata dari Akhwat di Gorontalo, Sulawesi Utara*
110 notes · View notes
shofwankarim · 5 years
Photo
Tumblr media
Pengantinku, 25 November 1977. (Foto Dok Klh)
0 notes
migkodog · 5 years
Photo
Tumblr media
Di sisa - sisa waktu terakhir sebelum semuanya berganti kostum... dan "semoga" takkan pernah ada kata berakhir... Kemarin memang ak masih mengenakan baju pengantinku di hadapanmu... malam ini aku meminta izin kepadamu melepasnya,, karena bukan aku nanti yang akan mengenakannya... Maafkan aku yang telah lancang mencoba memakainya dan ku perlihatkan kepada teman2ku meminta pendapat mereka "apakah kemeja putih ini pantas untukku"... sebagian dari mereka mengatakan iya,, dan sebagian lagi mereka menetapkan tidak "kamu sama sekali tak pantas memakainya,, itu terlalu bagus untuk km kenakan"... (di MOMON Internet Dan WM Mie Ayem Pak Sujak - Free hotspot Bosss"") https://www.instagram.com/p/B89S47ejrLxFv_BKfoiZn6VvVnuxkauVhoUjrE0/?igshid=18y0px605w7qu
0 notes
kawananmalam · 7 years
Text
4# Kepu-Kepu Malam
“Dari semua rasa tegang yang pernah aku alami, berhadapan, memelukmu dan bercumbu denganmu adalah yang paling menegangkan, mengalahkan semuanya. Kenyataan ini adalah mimpiku dari dulu.  Pram!, jangan kau ragu-ragu, Jamah lah aku semau mu. Aku isterimu yang sebenarnya, yang selama ini bersembunyi di balik tempat paling rahasia pada ragamu, di hatimu aku berada. menunggumu.”
“Gas. tahukah kamu apa yang sangat aku takutkan?. yaitu menerima kenyataan jika aku tak bisa bersamamu. Menikahi orang yang tidak aku cintai, menikahi seorang wanita. Dan tau kah apa yang membuatku bahagia?. Seperti halnya ini, berada di sisimu, merasakan kehangatan, begitu dalam dan menenangkan.”
Malam yang semakin bergairah membawa mereka ke ujung-ujung desah, dengan terburu-buru Pramono membuka ranselnya, dikeluarkanya samak kotak-kotak dan merekapun langsung menjadi beringas, saling menyergap, saling melempar cumbu, melucuti pakaian satu persatu. telanjang. Mereka bercinta di bawah bulan bundar dan  bintang-bintang yang bergelantungan di langit hitam. Tubuh mereka yang telanjang hanya berlukis daun-daun hitam, bayangan pohon kepu.
Sang jangkrik oh sang jangkrik, yang bernyanyi dengan syahdu membuat rumput ikut menari seirama dengan syair yang didengungkan. Entah sudah berapa banyak aliran keringat di tubuh mereka, rintihan yang saling bersahutan serupa nyanyian jangkrik penuh melodi. Kita semua tahu karena kenikmatan sesungguhnya di dunia adalah saat-saat bercinta. 
Ayam berkokok melengking saling sahut mengacak-acak kegelapan. Perlahan langit kian lembayung memancarkan warna-warna indah saling berebut melukis langit ufuk timur. Fajar datang menyinari mata mereka yang basah, hati yang tersayat-sayat. suara tangisan terdengar begitu memilukan, dari sela-sela manusia yang sedang berkumpul di rumah Nur. 
“Gaun pengantinku telah dicuri!, calon suamiku hilang! Pramono hilang!. Tolong siapa saja, temukan Pram dan gaun pengantinku. mohon”. Dengan suara terbata-bata Nur mencoba memelas kepada semua orang yang ada di sekelilingnya. Dengan sigap dan segera mereka berpencar mencari Pramono Subagio. 
Nara, anak lelaki yang setiap pagi suka berjalan sendiri mencari jangkrik, lalu pada sore harinya menerbangkan layang-layang sampai ke pohon kepu, berdiri mematung. Tubuhnya mendadak lemas, dijatuhkannya sandal jepit yang dari tadi dijinjing. Matanya yang sayu melotot, bola mata seperti ingin keluar dari kantongya. Tubuhnya gemetar, kaku dan tak berkata-kata. Ia melihat dua pria tergantung di dahan pohon kepu, seperti sepasang pengantin. FINAL.
*Cerita kepu-kepu malam 1-4 adalah sebuah imajinasi dan fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh dan tempat, mohon sekiranya dimaklumi, karena sungguh tidak ada unsur kesengajaan. terimakasih 
Kawanan malam
1 note · View note